BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1  Definisi Cacat
Cacat  yaitu  suatu  ketidaksesuaian  individual  dalam  suatu  proses  atau 
produk  yang  disebabkan   kegagalan  d alam  memenuhi  satu  atau  lebih  spesifikasi 
yang  ditetapkan.  Suatu  produk  dikatakan  cacat  ialah  jika  tidak  memenuhi 
spesifikasi,  sehingga  suatu  produk  cacat  akan  mengandung  paling  tidak  satu 
cacat individual (Herjanto, 2008, p.434). 
Produk  cacat  adalah  produk  yang  dihasilkan  dar i  proses  produksi  yang 
tidak  memenuhi  standar  namun  secara  eko nomis  bila  diperbaiki  lebih 
menguntungkan disbanding langsung dijual.  
Produk cacat dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut: 
• 
Produk cacat yang disebabkan oleh sulitnya pengerjaan. 
• 
Produk cacat yang sifatnya normal dalam perusahaan. 
• 
Produk cacat yang disebabkan kurangnya pengendaliandalam perusahaan. 
2.2  Statistical Process Control (SPC)
Statistical  Process  Control  (Pengendalian  Proses  Statistikal)  merupakan
sebuah  teknik  statistik  yang  digunakan  secara  luas  untuk  memastikan  bahwa 
proses  memenuhi  standar.  Dengan  kata  lain,  Statistical  Process  Control 
merupakan  sebuah  proses  yang  digunakan  untuk  mengawasi  standar,  membuat 
pengukuran  dan  men gambil  tindakan  perbaikan   selagi  sebuah  p roduk  atau  jasa 
sedang diproduksi. (Render danHeizer, 2005, p.286). 
• 
Diagram Pareto  
Diagram  Pareto  adalah  grafik  batan g  yang  menunjukkan  masalah 
berdasarkan  urutan  banyaknya  kejadian.  Masalah  yang  paling  ban yak  terjadi 
ditunjukkan  oleh  grafik  batang  pertama  yang  tertinggi  serta  ditempatkan  pada 
sisi  paling  kiri,  dan  seterusnya  sampai  masalah  yang  paling  sedikit  terjadi 
ditunjukkan oleh grafik b atan g terakhir yang terendah serta ditempatkan pada sisi 
paling  kanan  (Gazper,  2003,  p.46).  Pada  dasarnya  diagram  pareto  dapat 
digunakan sebagai alat interpretasi untuk: 
1.  Menentukan  frekuensi  relatif  dan  urutan  pentingnya  masalah-masalah  atau 
penyebab-penyebab dari masalah yang ada. 
2.  Memfokuskanperhatian  pada  isu-isu  kritis  dan  penting  melalui  pembuatan 
ranking  terhadap  masalah-masalah  atau penyebab-penyebab  dari  masalah  itu 
dalam bentuk yang signifikan. 
Hasil  Diagram  Paretodapat  digunakan  diagram  sebab  akibat  untuk 
mengetahui  akan  penyebab  masalah.  Setelah  sebab-sebab  potensial  diketahui  dari 
diagram  tersebut,  diagram  paretodapat  disusun  untuk  merasionalisasi  data  yang 
diperoleh dari diagram sebab akibat.  
  
   
Gambar2.1 Diagram Pareto 
2.3 
Diagram Sebab-Akibat(Cause and Effect Diagram)
Diagram  sebab-akibat  atausering  disebut  sebagaiDiagram  tulan g 
ikan(fishbone  diagram)  karena  bentuknya  seperti  kerangka  ik anatau  diagram 
Ishikawa  (Ishikawa’s  diagram)  karena  pertama  kali  diperkenalkan  oleh  Prof. 
Kaoru  Ishikawa  dari  Universitas  Tokyo  pada  tah un  1953  (Gazperz,  2003,  P.58-
60).
Diagram sebab akibat dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut: 
a.  Menyimpulkan sebab-sebab variasi dalam proses. 
b.  Mengidentifikasi  kategori  dan  subkategori  sebab-sebab  yang  mempengaruhi 
suatu karakteristik kualitas tertentu. 
c. 
Memberikanpetunjukmengenaimacam-macam data yang dibutuhkan. 
Suatu  tindakan  dan  langkah  improvementakan  lebih  mudah  dilakukan  jika 
masalah  dan  akar  penyebab  masalah  sudah  ditemukan.  Manfaat  fishbone 
diagram  ini  dapat  menolong  kita  untuk  menemukan  akar  permasalahan  secara 
user  friendly,  tools  yang  user  friendly  disukai  orang-orang  manufaktur  dimana 
proses  disana  terkenal  memiliki  ban yak  ragam  variabel  yan g  berpotensi 
men yebabkan permasalahan (Purba, 2008, para. 1-6). 
Menurut  Wignjosoebroto  (2003,  p.268),  ada  lima  faktor  penyebab  utama 
terjadinya penyimpangan kualitas hasil kerja,  yaitu:
1.  Manusia 
2.  Metode kerja 
3.  Mesin atau peralatan kerja lainnya 
4.  Bahan baku 
5.  Lingkungan kerja 
  
  
  
Sumber: Gasperz, 2003, p.60 
Gambar 2.2 Diagram Sebab-Akibat 
 
• 
PDCA (Plan-Do-Check-Act Cycle) 
Teknik PDCA adalah sebuah metode  manajemen empat langkah iterative 
yang  digunakan  pada  proses  produksi  untuk  control  dan  peningkatan 
berkelanjutan dari proses dan produk. 
Plan  : Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. 
Do  : Mengembangkan dan menguji solusi yang berpotensi. 
Check  :  Mengukur  seberapa  efektif  p engujian  solusi  sebelumnya  dan 
menganalisis apakah langkah tersebut dapat ditingkatkan. 
Act  :  Mengimplementasikan  solusi  yang  telah   ditingkatkan  secara 
men yeluruh. 
Teknik  ini  merupakan  sebuah  siklus  yand  di  populerkan  oleh  W.  Edwards 
Deming. 
Gambar 1.3 PDCA Cycle 
  
2.4     Ergonomi
Ergonomi  adalah  merupakan  suatu  caban g  ilmu  yang  mempelajari  sifat 
kemampuan dan keterbatasan manusia (Sutalaksana, 2006). 
Maksud  dan tujuan  dari  displin  ilmu ergonomi adalah  mendapatkan suatu 
pengetahuan  yang  utuh  tentang  permasalah an-permasalahan  iteraksi  manusia 
teknologi  dan  produk-produknya  sehingga  dimungkinkan  adan ya  suatu 
rancangan  system  manusia-mesin  (teknologi)  yang  optimal.Human  Engineering 
atau  sering  juga  disebut  sebagai  ergonomi  di  definisikan  sebagai  perancangan 
“Man  Machine  Interface”,  sehingga  pekerja  dan  mesin atau  produk  lainnya  bias 
berfungsi  lebih   efektif  dan  efisien  sebagai  system  manusia-mesin  yang  terpadu 
(Wignjosoebroto, 2003). 
2.5   Ekonomi Teknik
Analisa  ekonomi  teknik  adalah   beberap a  metode  yang  digunakan  unuk 
menganalisis  alternatif-alternatif  yang  harus  dipilih  secara  sistematis  sesuai 
dengan  kondisi  tertentu.Pengertian  dasar  ekonomi  yang  banyak  digunakan  yaitu 
cash  flow,  time  value  of  money,  ekuivalensi,  suku  bunga  majemuk,  suku  bunga 
nominal  dan  efektif.  Dengan  men ggunakan  metode-metode  nilai  mata  uan g 
sekarang  (present  worth),  biaya  tahunan  atau  periode  (annual  cost),  suku  bunga 
investasi  (rate  of  return),  benefit  cost  ratio,  penyusutan,  dan  pajak  pendapatan. 
Penerapan  teori  keputusan  dalam  ekonomi  teknik  tentunya  sudah  berkembang, 
bertujuan  untuk  mendapatkan  hasil  analisis  yang  lebih  aku rat  dengan  resiko 
tertentu.(Har yono, 1990).Tahapan analisis ekonomi teknik:
• 
Definisikan
masalah dan tujuann ya 
• 
Mengumpulkan  informasi  yan g  relevan  terkait  kasus  yang  sedang 
dipelajari 
• 
Memunculkan aleternatif-alternatif 
• 
Mengevaluasi alternatif tersebut 
• 
Menentukan alternatif terbaik dengan beberapa kriteria 
• 
Menerapkan dan memantau hasil kerjanya 
Dalam  beberapa  situasi  ekonomi,  biaya  dari  suatu  alternatif  merupakan 
fungsi  dari  suatu  variabel.  Apabila  dua  atau  lebih  alternatif  merupakan  fungsi 
dari  suatu  variabel  yang  sama,  kemudian  ingin  ditentukan  nilai  dari  variabel 
tersebut  sed emikian  hin gga  biaya  keduanya sama,  maka  nilai  dari  variabel  yan g 
didapat disebut sebagai titik (break-even point).