saat waktu istirahat, seorang front liner dapat bersikap santai, bersenda gurau
atau bersikap tidak formal.
2.2.3 Taktik Impression Management
Menurut Jones dan Pittman (1990 dalam Mohamed, Gardner, & Paolillo, 1999),
ada lima taktik impression management:
a. Self Promotion, perilaku organisasi yang menampilkan kompetensi,
keefektifan, dan kesuksesan organisasi. Strategi ini dapat digunakan
ketika organisasi berusaha untuk menciptakan atau mempertah ankan
atribusi kompetensi. Di sini, kompetensi didefinisikan sebagai tingkat
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tugas-tugas tertentu.
b. Ingratiation, perilaku yang digunakan oleh pelaku organisasi untuk
membuat organisasi tampil lebih menarik di mata publik seperti berb agi
informasi, bertindak sebagai mitra, bersikap baik, senyum,
menyenangkan orang lain, dan jujur.
c. Exemplification, perilaku yang digunakan oleh or ganisasi untuk
memberikan gambaran integritas, tanggung jawab sosial, dan kelayakan
moral dengan tujuan untuk menjadi teladan bagi orang lain. Organisasi
dapat melakukan kegiatan seperti filantropi umum, pelayanan publik,
dan perbaikan masyarakat.
d. Supplication, perilaku organisasi yang menggambarkan suatu
ketergantungan dan kerentanan untuk tujuan meminta bantuan dari orang
lain.
e. Intimidation, organisasi mencoba terlihat kuat dan menakutkan. Taktik
ini digunakan untuk menyampaikan kesan kekuasaan da
ketegasan
organisasi.
2.2.4 Tujuan Impression Management
Leary & Kowalski (1990 dalam Merkl-Davies & Brennan, 2007)
menyebutkan ada tiga motivasi utama bagi para pelaku organisasi untuk terlibat
dalam impression management. Pertama, organisasi akan terlibat dalam perilaku
oportunistik dengan memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dan
|