BAB  2
L ANDASAN TEORI
2.1 Internet
     2.1.1 Definisi Internet
  Menurut  Chaffey  (2011,  p98)  internet  adalah  jaringan  fisik  yang  menghubungkan 
komputer  di  seluruh  dunia.  Internet  sendiri  ter diri  dari  infrastruktur  jaringan  server  dan 
hubungan  komunikasi  diantaranya  yang  digunakan  untuk  menyimpan  dan  memindahkan 
informasi antara komputer klien dan w eb server. 
  Menurut Kotler dan  Amstrong  (2010,  p49) internet memungkinkan komunikasi antara 
jutaan  komputer di  seluruh dunia yan g  saling  terhubung.  Internet merujuk pada jaringan fisik 
yang  menghubungkan  komputer-komputer  lintas  dunia.  Jaringan  tersebut  terdiri  dari 
infrastruktur server  jaringan  dan  hubungan  komunikasi  antara mereka  yang digunakan  untuk 
menjaga dan men girimkan informasi di internet. 
  Sedangkan  Williams  dan  Sawyer  (2011,  p18)  menyebutkan  internet  sebagai  “the 
mother of all networks” yang  berarti  bahwa internet (the “net”)  adalah  jaringan  komputer  di 
seluruh  dunia  yang  menghubungkan  ratusan  ribu  jaringan  dari  jaringan  yang  lebih  kecil. 
Jaringan  ini  menghubungkan  entitas  pendidikan,  komersial,  nirlaba,   dan  militer,  serta 
individu. 
  Dapat  disimpulkan  dari  teori  diatas  bahwa  internet  adalah  jaringan  fisik  yang 
menghubungkan  seluruh  komputer,  infrastruktur,    server  di  dunia  yang  menghasilkan 
informasi untuk client dan perusahaan. 
     2.1.2 Manfaat Internet
  Menurut  Laudon  (2010,  p89,)  Pen ggunaan  internet  memiliki  dampak  atau  pengaruh 
yang  cukup  besar  bagi  perusahaan  yan g  menggunakannya,  yaitu  dengan  beragam  manfaat 
atau  keuntungan  yang  dapat  dirasakan.  Laudon  menyebutkan  beberapa  manfaat  pen ggun aan 
internet bagi perusahaan, antara lain:
  
Meningkatkan  aksesibilitas,  penyimpanan,  dan  distribusi  informasi  dan  pengetahuan 
untuk perusahaan. 
Secara  dramatis  mampu  menurunkan  biaya  transaksi  dan biaya  agensi  yang  dihadapi 
kebanyak an perusahaan. 
Menghemat biaya distribusi. 
Memungkinkan  terciptanya  produk   dan  layanan  baru  serta  model  bisnis  baru  setiap 
harinya.  
Memudahkan  perusahaan  untuk  bersaing  dengan  perusah aan  lainnya  ataupun 
memasuki  pasar  baru  karena  teknolo gi  internet  didasarkan  pada  standar  universal 
yang dapat digunak an oleh setiap perusahaan. 
Membuat informasi tersedia untuk semua oran g.  
Menciptakan  peluang  baru  untuk  memban gu n  merek  d an  membangun  basis 
konsumen yang sangat besar dan setia.  
2.2 World Wide Web  dan Website
     2.2.1 World Wide Web (WWW)
  Menurut  McLeod  dan  Schell  (2007,  p60),  world  wide  web  juga  disebut  Web  dan 
WWW,  yang  adalah   informasi  yang  dapat  diakses  melalui  internet  dimana  dokumen
hypermedia  (file  komputer)  disimpan  dan  kemudian  diambil  den gan  cara  skema 
pengalamatan  yang unik.
  Williams  dan  Sawyer  (2011,  p18)  menyebutkan  world  wide  web  (www)  sebagai 
bagian  multimedia  dari  internet  yan g  biasan ya  disebut  the  “web”,  yaitu  sebuah  sistem 
interkoneksi  dari    komputer  internet  (disebut  server)  yang  mendukung  khususnya  dokumen 
yang difo rmat dalam bentuk multimedia. 
     2.2.2 Website
  Menurut  Laudon  (2007, p282), website adalah kumpulan halaman web  terkait  dengan
sebuah  home  page-teks  dan  tampilan  layar  grafis  yang  biasan ya  menyambut  pengguna  dan 
memberikan gambaran singkat tentang organisasi yang telah membentuk sebuah web.  
  
  Sedangkan  menurut  O’Brien  (2010,  p216),  website  merupakan  situs  web  yang 
menawarkan  informasi  dan  hiburan  dan  situs  untuk  transaksi  e-commerce  antara  bisnis
dan 
pemasok dan konsumen.
  Menurut  Reed  (2011,  p28), beberapa manfaat  menggunakan  website  bagi perusahaan 
antara lain: 
Menyediakan “shop window” yang bekerja 24 jam sehari.  
Memungkinkan untuk menjangkau pasar global. 
Mempromosikan produk dan jasa. 
Memberikan kredibilitas. 
Mampu menawarkan dukungan online untuk konsumen. 
Menyediakan car a bagi k onsumen untuk menghubungi perusahaan. 
2.3 Pemasaran
       Menurut  kotler  dan  Armstrong  (2010,  p29)  pemasaran  dalam  arti  yang  lebih  luas 
merupakan proses sosial  dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang 
mereka  butuhkan  dan  inginkan  melalui  penciptaan  dan  pertukar an  nilai  dengan  yang  lain.
Dalam  konteks  bisnis  yang  lebih  sempit,  pemasaran  mencakup  penciptaan  hubungan 
pertukaran  nilai  dengan  konsumen  yang  menguntungkan.  Karena  itu  pemasaran   merupakan
proses dimana organisasi  menciptakan  nilai  bagi  konsumen  dan  membangun  hubungan  yang 
kuat  dengan  konsumen  yang  bertujuan  untuk  menangkap  nilai  dari  konsumen  sebagai 
imbalannya.
  Sedangkan  Asosiasi  Pemasaran  Amerika  (American  Marketing  Association)  yang 
dikutip  dari  Kotler  dan  Keller  (2012,  p27)  menawarkan  definisi  formal,  yaitu  pemasaran 
adalah  kegiatan,  sekumpulan  fungsi,  dan  proses  untuk  menciptakan,  mengkomunikasikan, 
menyerahkan, dan menukarkan penawaran yang  memiliki nilai untuk konsumen, klien, mitra, 
dan masyarakat pada umumnya.  
  
2.4 E-Marketing
     2.4.1 Definisi E-Marketing
  Menurut  Chaffey  (2011,  p386),  internet  marketing  dapat  digambarkan  secara 
sederhan a  sebagai  “mencapai  tujuan  pemasaran   melalui  penerapan  teknologi  digital”.  Ini 
berarti  bahwa  internet  marketing  adalah  hasil  yang  disampaikan  oleh  teknologi  yang  harus 
menentukan investasi di internet marketing, bukan penerapan teknolo gi. 
  Secara  lebih  jelas  lagi,  Chaffey  (2011,  p388)  mengatakan  bahwa  internet  marketing 
cenderung  mengacu  pada  perspektif  eksternal  tentang  bagaimana  internet  dapat  digunakan 
bersama  dengan  media  tradisional  untuk  memperoleh  dan  memberikan  layanan  kepada 
konsumen. 
  Menurut  Chaffey  (2011, p383), ada tiga  proses  operasional utama  yang terlibat dalam 
e-marketing, yaitu:
1)  Akuisisi atau perolehan konsumen 
  Merupakan   proses  menarik  pengunjung  ke  situs  web  atau  mempromosikan  merek 
dengan menjangkau mereka melalui mesin pencari atau iklan di situs lain. 
2)  Konversi konsumen 
  Merupakan   proses  menarik  pengunjung  situs  untuk  mencapai  hasil  pemilik  situs 
seperti memimpin, menjual atau browsing konten lainnya. 
3)  Mempertahankan konsumen dan pertumbuhan 
  Merupakan   proses  mendorong  penggunaan  berulang  saluran  digital  dan,  untuk  situs 
transaksional, penjualan berulang. 
      
2.4.2 Tujuan dan Manfaat E-Marketing
  Pemasaran  berfokus  pada  konsumen  dan  pada  saat  yang  bersamaan  hal  ini  harus 
dihubungkan  dengan  operasi  bisnis  lainnya  untuk  mencapai  suatu  keuntungan  bagi 
perusahaan.  Oleh  karena itu,  Chaffey  et al.  (2006, p9)  mengatakan  bahwa  e-marketing dapat 
digunakan untuk mendukung tujuan-tujuan sebagai berikut:
1.  Mengidentifikasi 
  
  Artinya,   internet  dapat  digunak an  untuk  penelitian  pemasaran  untuk  mengetahui 
kebutuhan dan keinginan  konsumen. 
2.  Mengantisipasi  
  Artinya,  internet menyediakan  saluran tambahan  dimana  konsumen  dapat  mengakses 
informasi dan melakukan pembelian. 
3.  Memuaskan 
  Artinya,  faktor  kunci  keberhasilan  dalam  e-marketing  adalah  mencapai  kepuasan 
konsumen melalui saluran elektronik. 
  Menurut  BusinessLink, sebuah  situs pemerintahan  di  Inggris  yang dikutip  dari  Strauss 
dan  Frost  (2012,  p35),   ada  beberapa  keuntungan  yang  diperoleh  dari  penggunaan  e-
marketing, antara lain: 
Biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional. 
Hasil yan g terukur dan dapat dilacak.  
Jangkauan global (d apat mengakses pasar baru di seluruh dunia). 
Personalisasi  (menghubungkan  database  ke  situs  web  yang  memungkinkan  untuk 
penawaran individual yang ditar getkan).   
One-to-one marketing  (akses instan ke konsumen individu pada komputer  dan telepon 
selular).  
Kampanye  lebih  menarik  karena  menggunakan  multimedia  kreatif  untuk  melibatkan 
konsumen. 
24 jam pemasaran (memungkinkan  akses 24/7 ke produk dan  jasa  perusahaan,  bahkan 
ketika kantor tutup).  
     2.4.3 Setting Online Marketing
  Chaffey  (2011,  p162)  menyatakan  bahwa  ada  beberapa  tingkatan  yang  dapat  dipilih 
perusahaan dalam melakukan pemasaran melalui internet, yaitu:
  Level 0, tidak ada  website. 
  
  Level 1,  perusahaan mendaftarkan nama  perusahaannya ke dalam  sebuah  website 
yang berisi daftar-daftar  perusahaan.  
  Level 2, perusahaan mengembangkan website sederhana yang berisikan informasi 
dasar tentang perusah aan dan produk-produkn ya (disebut juga “brochureware”). 
  Level  3,  perusahaan  mengembangkan  website  interaktif  sederhana  dimana 
pengguna dap at mencari informasi mengenai harga dan ketersediaan produ k. 
  Level  4,  perusahaan  mengembangkan  website  yang  memungkinkan  konsumen 
untuk melakukan transaksi. 
  Level 5, perusahaan menyediakan website interak tif yan g men yediakan hubungan 
pemasaran  dengan  konsumen  secara  individu  dan  memfasilitasi  berbagai  fungsi 
pemasaran yang relevan.  
2.5 Sistem
  Menurut  Satzinger  et  al.  (2010,  p.  6),  sistem  adalah  sekumpulan  komponen  terpisah 
yang menjalankan suatu fungsi secar a bersamaan untuk mencapai suatu hasil tertentu. 
2.6 Sistem Informasi
  Definisi  Sistem  Informasi  menurut  menurut  pen dapat  Satzinger  et  al.  (2010,  p.  7), 
sistem  informasi  adalah  sekumpulan  komponen  terpisah  yang  berfungsi  untuk 
mengumpulkan,  men golah,  menyimpan,  dan  men yediakan  output  berupa  informasi  yang 
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua tu gas yang ada dalam bisnis
2.7. Metode Penelitian SOSTAC
  SOSTAC  merupakan  salah  satu  metode  penelitian  yan g  dapat  digunakan  oleh 
perusahaan didalam p enerapan e-marketing  yang  lebih ef ektif.  SOSTAC merupakan  strategi 
sederhan a  yang  telah  dikenal  oleh  banyak  orang,  namun  mampu  mengidentifikasi 
permasalah an  yan g  mampu  dilakukan  untuk  mencapai  tujuan.   Kerangka  SOSTAC  telah 
dikembangkan oleh Paul Smith pada tahun 1999. Terdapat beberapa tahapan, yaitu :  
• 
Situation – Dimana kita sekarang? 
  
• 
Objectives – Dimana kita akan pergi? 
• 
Strategy – Bagaimana kita akan mencapai kesana? 
• 
Tactics – Bagaimana cara kita mencapai kesana? 
• 
Action – Apa ren cana kita? 
• 
Control – Apakah kita sudah sampai disana? 
  
Gambar 2.1 Kerangka Kerja SOSTAC
  
•  Situation Analysis – Dimana kita sekarang? 
  Situation  analysis  merupakan  tahap  pertama  dari  dalam  metode  SOSTAC  dari  E-
Marketing plan, Pada tahap  ini  kita menganalisis  dari  segi internal  dan  eksternal. Bagaimana 
suasana bisnis mempengaruhi bisnis perusahaan saat ini atau yang sedang berjalan.  
  Untuk  mengetahui faktor  internal  perusahaan,  ada  hal-hal  yan g  perlu  diketahui  untuk 
menjadi  patokan  pengenalan  perusahaan  itu  sendiri.  Hal-hal  tersebut  adalah  performa 
perusahaan,  kemampuan,  kebijakan  perusahaan,  bauran  pemasaran  dan  bauran  jasa. 
Sedangkan faktor eksternak meliputi  
    Faktor 
internal  seperti  kemampuan,  kebijakan,  bauran  pemasaran).  Faktor  eksternal 
meliputi  tren  pasar,  ekonomi  mikro,  power.  Perencanaan  strategis  yang  dapat  digunakan 
untuk mengevaluasi adalah analisis SWOT. 
  SWOT merupakan tools yang dap at membantu perusahaan dalam mengolah data yang 
diperlukan  untuk  menganalisis  sumberdaya  inter nal  mereka  dilihat  dari  Strength  (kekuatan) 
dan  Weakness  (kelemahan),  dan  dianalisa  lagi  dengan  faktor  eksternal  mereka  yaitu 
Opportunity (peluang),  dan  Threat (ancaman).  SWOT  dibuat oleh  Albert  Humphrey,  berikut 
penjabaran analisa SWOT: 
o  Strength:  
Keunggulan  yang  dimiliki  oleh  perusahaan,  Brand,  Loyalitas  konsumen,  harga  produk 
merupakan contoh dari kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. 
o  Weakness: 
Kelemahan  yang  dimiliki  oleh  perusahaan,  hal  ini  dapat  menimbulkan  efek  yang  merubikan 
bagi perusahaan. Mutu kualitas produk yan g  buruk, Customer  service  yang tidak memuaskan, 
sumber  daya  manusia  dan  sumber  daya  alam  yang  kurang  adalah  contoh  kelemahan  yang 
dimiliki oleh perusahaan. 
o  Opportunity: 
  
Peluang  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  untuk  memperluas  potensi  perusahaan  dalam 
pengembangan  bisnisnya.  Trend  yang  baru  dalam  kalangan  masyarakat,  peluang  pasar  baru, 
segmentasi baru. 
o  Threat: 
Ancaman yang bisa terjadi pada  perusahaan dari  faktor luar maupun dalam, threat merupakan 
resiko  tinggi  yang  dapat  membuat  perusahaan  gulung  tikar  bila  tingkat  rekiso  sudah  terlalu 
tinggi.  Bencana  alam,  munculnya  kompetitor  yan g  sangat  kuat,  kebijakan pemerintah  adalah 
contoh dari threat. 
  
Gambar 2.2 Tabel SWOT Dengan Kolom Penyusunan Strategi 
(Sumber : smartinsight.com ) 
Setelah SWOT, metode yang yang digunakan adalah: 
2.8. Demand Analysis
  Menurut  Chaffey  (2009:421).  Faktor  utama  yang  mendoron g  tujuan  strategi  E-
Marketing  dan  E-Commerce adalah tingkatan  saat ini  dan  proyeksi  permintaan  konsumen  di 
masa depan untuk layanan E-Commerce pada segmen pasar  yang berbeda.
  
2.9 Competitor Analysis
  Menurut  Chaffey  (2009:425).  Analisis  pesaing  atau  memantau  pesaing  yang 
menggunakan  E-Commerce  untuk  mendapatkan  dan  mempertahankan  konsumen  sangat 
penting  dalam  E-Marketing  karena  sifat  dinamis  dari  media  internet.  Ini  memungkinkan 
layanan baru akan diluncurkan dan promosi lebih cepat dibandin g media cetak.
2.10 Exploratory Factor analysis
  Hair et.al (2007:63)  menyebutkan bahwa tujuan utama  dari analisis  faktor adala untuk 
mendefinisikan underlying structure diantara variabel-variabel dalam  analisis.
  Singgih  Santoso  menyebutkan  (2007:63)  bahwa  analisis  fakto
eksploratori  adalah 
analisis untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilak
konsumen. 
2.11 Five Force Analysis 
Kerangka  p aling  terkenal  untuk  menganalisis  daya  saing  adalah  Michael  Porter’s 
Competitive  Force  Model  (Porter,  1985).  Perusahaan  menggunakan  model  porter  untuk 
mengembangkan  strategi  untuk  meningkatkan  daya  saing  mereka.  Model  Porter  juga 
menunjukkan  bagaimana  TI  dap at  membuat  perusahaan  lebih  kompetitif  (John  Wiley  & 
Sons, 2011). 
Porter model mengidentifikasi lima kekuatan utama yaitu :
-Ancaman  masuknya pesaing baru  
Besarnya  ancaman  pesaing  baru  untuk  masuk  pasar  yang  perusahaan  miliki  sangat  tinggi 
ketika pasar tersebut dengan mud ah dan lemah un tuk dimasuki. 
-Daya tawar pemasok (supplier) 
Kekuatan  pemasok  tinggi  bila  pembeli  memiliki  beberapa  pilihan  dari  siapa  untuk  membeli 
dan  rendah  ketika  pembeli  memiliki  banyak  pilihan.  Oleh  karena  itu,  organisasi  ak an  lebih 
suka memiliki pemasok  lebih potensial sehingga mereka  akan  berada  dalam posisi yang lebih 
kuat untuk menesosiasikan harga,kualitas dan pengirimannya. 
-Daya tawar customers (buyer) 
  
Kekuatan  pembeli  tinggi  bila  pembeli  memiliki  banyak  pilihan  dari  siapa  untuk  mereka 
membeli dan rendah ketika pembeli memiliki beberapa pilihan. 
-Ancaman dari produk p engganti atau layanan 
Jika ada banyak produk dan jasa pengganti dari suatu organisasi, maka  ancaman pen gganti itu 
tinggi.  jika  ada  beberapa  pengganti,  maka  ancaman  itu  rendah.  Teknologi  saat  ini 
menciptakan produk pengganti yang sangat cepat. 
-Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri 
Ancaman  dari  persaingan  yang  tinggi  ketika  ada  persaingan  yang  ketat  di  antara  banyak 
perusahaan  dalam  industri.  Ancaman  rendah  ketika  kompetisi  di  antara  sedikit  perusah aan 
dan tidak begitu kuat. 
Persaingan  dalam  suatu  industry tidak   hanya  terbatas  pada  persaingan  diantara  para  pesaing 
yang  ada  tetapi  gabungan  dari  kelima  kekuatan  bersaing  itu  yang  akan  menentukan 
kemampuan  perusahaan  didalam  suatu  industry  untuk  memperoleh  keuntungan.  Setiap 
perusahaan  memiliki  strategi  masing-masing.  Yang  dikembangkan  melalui  proses 
perencanaan atau maupu n kegiatan fungsio 
• 
Objectives – Kemana kita akan pergi? 
  Pada  tahapan  ini  adalah  tahap  penetapan  tujuan.  Adanya  penetapan  tujuan  dapat 
membantu mengarahkan perusahaan  untuk tetap terfokus  pada hal yang  ingin  dicapai,  dan 
bagaimana p erusahaan  menentukan langkah-langkah  yang akan  diambil  secara efektif  dan 
tepat.  
  Pada  akhirnya,  apabila  perusahaan  mempunyai  tujuan  yang  jelas  dan  spesifik,  daftar 
tujuan  akan  membantu  perusahaan  agar lebih  terarah  dalam  pelaksanaan perencanaan  dan 
memudahkan  perusahaan  dalam  proses  evaluasi  untuk  menemukan  dan  memperbaiki 
kesalahan dalam mencapai tujuan. 
  Terdapat lima  kriteria  dalam  penetapan  e-marketing yan g  disingkat dengan  5S.  5S  ini 
dapat  dijadikan  acuan  dasar  dan  pedoman  bagi  perusahaan  dalam  menetapkan  E-
Marketing. Penjelasan mengenai 5S sebagai berikut (Chaffey & Smith, 2008, p.451): 
  
-Sell:  Salah  satu  manfaat  dari  adanya  penerapan  E-Marketing  pada  perusahaan 
adalah  dapat  membantu  meningkatkan  penjualan  perusahaan.  Dikarenak an  promosi 
online dapat menjangkau  masyarakat yan g  tersebar luas.Jika  tujuan perusahaan  ingin 
meningkatkan  penjualan,  maka  buatlah  promosi  secara  online  yang  dapat 
memperluas  informasi  dan  meyakinkan  customer  untuk  membeli  produk 
perusahaan.  
-Serve:  Manfaat  dengan  adan ya  penerapan  E-Marketing  adalah   penambahan  value 
bagi  perusahaan.    Jika  tujuan  perusahaan  ingin  meningkatkan  value  bagi  customer, 
maka buatlah E-Marketing yan g d apat menin gkatkan pelayanan untuk customer.
  -Speak  :  Jika  tujuan  perusahaan  ingin  lebih  mendekatkan  diri  d engan  customer, 
maka buatlah e-marketing sebagai sarana komunikasi yang lebih   efektif 
antar perusahaan dan customer. 
-Save:  Apabila  dalam  penerapan  E-Marketing  mempunyai  tujuan  untuk 
meminimalisasi  anggaran  biaya  promosi,  maka  E-Marketing  harus  dibuat  untuk 
memenuhi  kebutuhan  promosi  agar  dapat  meminimalkan  biaya  promosi  yang 
kurang efisien dan efektif. 
-Sizzle: Jika dalam E-Marketing  perusahaan ingin meningkatkan  brand awareness 
dan  recognition  dari  online  media,  maka  e-marketing  harus  dapat  memuat  dan 
mampu  menyebarluaskan  informasi  mengenai  brand  dari  produk  dan  jasa  yang 
ditawarkan.  
• 
Strategy – Bagaimana kita mencapai kesana? 
  Setelah tujuan  yang ingin dicapai berhasil dirumuskan pada tahap sebelumnya, 
maka  pen yusunan  strategi  yang  efektif  dapat  dilaksanakan.  Perbedaan  dar
strategi 
dant  taktik  pada  tahapan  keran gka  kerja  SOSTAC  menurut  Dave  Chaffey  dan
P.R.Smith  dalam  bukunya  E-Marketing  Ex cellence  (2008,p.405),  strategi  it
sendiri 
hanya  merupakan  pand uan  umum  untuk  mencapai  tujuan.  Perbedaan nya  adalah
bahwa  taktik  diharuskan  untuk  penjelasan  yang lebih detail  mengenai  cara  ata
tools 
spesifik  yang  akan  digu nakan  untuk  pencapaian  tujuan,  disesuaikan  denga
strategi 
yang telah ditetapkan.  
 
  
 tiga  elemen  lanjut  yang lebih mencerminkan pelayanan : People, Process, dan Physical evidence .
  Cara  yang  dapat  digun akan  dalam  pembentukan  strategi  E-Marketin
yang 
efektif  adalah  dengan  memakain  pedoman  akronim  pada  STOP  (Chaffe
&  Smith  
2008,p.459).  Pertama,  strategi  yang  dibuat  harus  difokuskan  untu
mencapai 
objectives  (O)  yang  telah  ditentukan  sebelumnya,  identifikasi  segal
kemungkinan 
segmen   (S)  yang  mungkin  dapat  dimiliki  oleh  perusahaan
Segmentation  merupakan 
pengelompokan customer kedalam beberapa k ategori berbed a untuk dapa
mengetahui 
kebutuhan produk atau  jasa spesifik dari masing-masing kategori. Menginga
segment 
customer  yang  telah  ada  ada  jaluf offline,  mungkin  kan  diperluka
adanya pemilihan 
ulang  mengenai  Target  Market  (T)  atau  segment  yan g  ingin  dikuasa
melalui 
marketing online.   
Bagian  penting  lainnya  adalah  positioning  (P)  juga  harus  diperhatikla
dalam 
pembentukan  strategi  E-Marketin g.  Hal  tersebut  dikarenakan  produk  ata
jasa  yang 
ditawarkan  secara  online  ahrus  ditentukan  dengan  seksama  secara  tepa
melalui 
penetapan  harga  dan  penawaran value seperti  yang  dijanjikan  kepad
calon customer 
dengan  adanya  E-Marketing.  Dengan  begitu  perbandingan  dengan  piha
kompetitor 
dapat  dilakukan  dan  menghasilkan  analisa  sstrong  proposition  yan
menjadi 
competitive advantage bagi perusahaan. 
  
• 
Tactics – Bagaimana cara kita mencapai kesana? 
  Perbedaan  antara  Strategy  dengan  Tactics  tadalah:  strate
merumuskan 
panduan  umum  yang  akan  dilakukan  perusahaan   untu
mencapai  tujuan,   dan  taktik 
adalah  merumuskan  detail  tahap  apa  yang  akan  dilakuka
terhadap  str ategi  tersebut 
(Chaffey, C hadwick, Johnston, & Mayer,2008,p.460).  
Menurut  Chaffey(2009:448-449)  The  marketing  mix  –  4
Product,  Price, 
Place  dan  Promotion  pada  awalnya  diusulkan  oleh Jerome  M
Charty  (1960) –  yang 
digunakan  sebagai  bagian  penting  dari  penerapan  strate
marketing  oleh  banyak 
praktisi.  4P’s  telah  diperpanjang  menjadi 7P’s dengan  memasuka
  
Ga mbar 2.3 The elements of the marketing mix 
(Sumber : smartinsight.com ) 
    Product  (Content,  Customisation,  Community)  :  memberikan  pengalaman 
positif kepada customer  mengenai produk  dan jasa yan g  berdasarkan  brand perusahaan. 
Pelayanan  harus  berdasarkan  dengan  media  E-Marketing  yang  telah  dibangun, 
pelayanan  dapat  berup a  customer  service  online,  penyediaan  informasi  mengenai 
produk  atau  jasa  yang  detail  seperti  review  dan  testimmonial  dan  pembentukan 
komunitas  melalui  jalur  online  untuk  menambah  value  pada  produk  atau  jasa  yang 
ditawarkan. 
   Price  (Cost  Reduction)  :  memberikan  potongan  harga,  penawaran  khusus 
berupa diskon apabila membeli dalam quota tertentu melalui channel online.
  
 perencanaan  SOSTAC  sebagai  alat  untuk  membantu  mempermudah  perusahaan  dalam  merumuskan  taktik  yang  tepat  dalam  upaya  meningkatkan  keefektifan  e-marketing.  Berikut  penjabaran  dari  rangkaian  aktifitas  marketing  yang  ada  pada  kerangka  R ACE  (Chaffey,  2010,  What is RACE? Section, para, 1):
Place  buat  jalur  online  yang  dap at  membuat  channel  yan
lebih  praktis 
digunakan  untuk  berkomunikasi  antar  perusahaan  denga
customer.seperti 
customer dapat dengan mudah memesan kapan saja. 
Pro motion  menyediakan  kesempatan  dan  kemudahan  lebih  ba
perusahaan 
untuk memperluar promosinya. Lebih erat kaitannya d engan cara kreati
perusahaan 
menggunakan e-tools untuk mendukung keberh asilan website. 
People  Process,  Physical  Evidence:  pada  umumnya  perusahaa
memakai  4 
dari  7P.  People  berperan  dalam  menyukseskan  customer  servic
dan  kualitas. 
Process berperan  dalam  kemudahan prosedu r  dalam  pemesana
secara online. 
Physical Evidence  berperan d alam  bentuk  dari  produk, packagin
logo,  review  yang 
dapat meningkatkan persepsi yan g baik terhadap customer. 
Bila  dihubungkan   dengan  strategi  7P,  maka  setiap  P  aka
ada  atribut 
pendukungnya, seperti contoh: Produk atribut pendukungn ya adala
Image,  Branding. 
Promotion yaitu sales promotion,  marketing communication. Price yait
list, discount. 
Place  yaitu  sales  support,  channel  numbers.  People  yait
recruitment,  training,  skill. 
Process  yaitu  customer  focus,  design  feature.  Physical  Evidenc
yaitu  product 
packaging, online ex perience. 
Perusahaan  dapat  menggunakan  RACE  Model  dala
Tahap  1,  Reach:  Reach  adalah  taktik  yang  harus  dilakukan    untuk 
membangun b rand awareness terhadap  produk dan jasa  yang  dijual  dan 
memperkenalk annya  melalui  media  online  dan  offline.  Untuk  bisa 
membangun  brand awareness  yang efektif, tidak  hanya website perusahaan 
saja  yang  dibutuhkan,  harus  ada  tools  lain  sebagai  alat  yang  dapat 
  
membantu  agar  mengarah  pada  website  perusahaan.  Seperti  lewat  media 
lain seperti facebook, path, maupun forum portal 
   
Tahap  2,  Act:  taktik  yang  dapat  membuat  pengunjung  website  untuk 
tertarik  untuk  mengetahui  produk  lebih  dalam.  Dengan  membuat  contect 
navigasi  yang  jelas,  fitur  yang  menarik, 
konten  yang  dapat  membuat 
pengunjung  tertarik  untuk  menggali  lebih  jau h  mengenai  brand  dan 
perusahaan. 
   
Tahap  3,  Convert:  taktik  untuk  membuat  customer  bersedia  menjalin 
hubungan    dengan  perusahaan  dan  tertarik  untuk  menggunakan  produk 
tersebut. 
Tahap  4, Engange:  taktik untuk membentuk hubungan  yang  terjadi  dengan 
konsumen  agar bertahan  lama. Dapat dengan cara  memaksimalkan  kinerja 
customer service, maupun media social lainnya.  
  
Gambar 2.4 : Kerangka RACE
(Sumber : Chaffey, 2010, Digital Marketing Strategy and Planning Framework 
Template) 
  
• 
Action – Apa ren cana kita? 
  Tahapan  ini  adalah dimana merubah taktik itu menjadi suat
rangkain rencana 
kerja yang terjadwal  
Menurut Chaffey (2011, p.439), komponen tindakan perencanaa
E-Marketing 
mengacu  kepada  kegiatan  yang  dilakuk an  oleh  manajer  untu
melaksanakan  sebuah 
rencana tersebut. 
  -  Design:  Blueprint,  menunjukan  korelasi  antar  halama
komponen  dan 
konten  lainnya,  digun akan  untuk  men ggambark a
organisasi,  navigasi  dan 
label. 
Wireframe: Menggambarkan sebuah gambar rangka sebagai suatu uraian dasar 
setiap  halaman.  Dibuat  untuk  memunjukkan  elemen,  halaman,  hubungan 
mereka dan kepentingan relative. 
• 
Control – Apakah kita sudah sampai kesana? 
  Fungsi  control  disini  adalah  untuk  memonitor  dan  mengevaluasi  apakah 
aplikasi  e-marketing  yang  diterapkan  perusahaan  sudah  sesuai  dengan  prosedur  dan 
tujuan atau belum, kesalahan apa yang terjadi, dan mengapai bisa terhambat.  
2.12 Kerangka Berpikir 
Dengan  landasan  teori  diatas  mengenai  penjelasan  SOSTAC  maka  d apat  dibuat 
kerangka berpikir untuk menjadi acuan penelitian pada skripsi ini. Adapun
kerangka berpikir tersebut dapat dilihat
dibawah ini : 
  
1. Wawancara
2.Analisa dan Pengumpulan data 
Situation Analysis
Perusahaan
3.Analisa Kebutuhan Pengunjung website
4.Pembuatan SWOT
Objectives
Analisa 5s
Strategy
Pembuatan STP Model
Analisa dan 
Tactics
Perancangan Web 
dengan RACE Model
Pembuatan 
Action
Perancangan 
Implementasi
Pembuatan 
Control
Perencanaan Evaluasi 
melalui Analytical tool
  
Gambar 2-5  : Kerangka Berpikir
(Sumber: Rancan gan Penulis)