BAB 2
L ANDASAN TEORI
2.1 Internet
2.1.1 Definisi Internet
Menurut Chaffey (2011, p98) internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan
komputer di seluruh dunia. Internet sendiri ter diri dari infrastruktur jaringan server dan
hubungan komunikasi diantaranya yang digunakan untuk menyimpan dan memindahkan
informasi antara komputer klien dan w eb server.
Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p49) internet memungkinkan komunikasi antara
jutaan komputer di seluruh dunia yan g saling terhubung. Internet merujuk pada jaringan fisik
yang menghubungkan komputer-komputer lintas dunia. Jaringan tersebut terdiri dari
infrastruktur server jaringan dan hubungan komunikasi antara mereka yang digunakan untuk
menjaga dan men girimkan informasi di internet.
Sedangkan Williams dan Sawyer (2011, p18) menyebutkan internet sebagai the
mother of all networks yang berarti bahwa internet (the net) adalah jaringan komputer di
seluruh dunia yang menghubungkan ratusan ribu jaringan dari jaringan yang lebih kecil.
Jaringan ini menghubungkan entitas pendidikan, komersial, nirlaba, dan militer, serta
individu.
Dapat disimpulkan dari teori diatas bahwa internet adalah jaringan fisik yang
menghubungkan seluruh komputer, infrastruktur, server di dunia yang menghasilkan
informasi untuk client dan perusahaan.
2.1.2 Manfaat Internet
Menurut Laudon (2010, p89,) Pen ggunaan internet memiliki dampak atau pengaruh
yang cukup besar bagi perusahaan yan g menggunakannya, yaitu dengan beragam manfaat
atau keuntungan yang dapat dirasakan. Laudon menyebutkan beberapa manfaat pen ggun aan
internet bagi perusahaan, antara lain:
|
-
Meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan
untuk perusahaan.
-
Secara dramatis mampu menurunkan biaya transaksi dan biaya agensi yang dihadapi
kebanyak an perusahaan.
-
Menghemat biaya distribusi.
-
Memungkinkan terciptanya produk dan layanan baru serta model bisnis baru setiap
harinya.
-
Memudahkan perusahaan untuk bersaing dengan perusah aan lainnya ataupun
memasuki pasar baru karena teknolo gi internet didasarkan pada standar universal
yang dapat digunak an oleh setiap perusahaan.
-
Membuat informasi tersedia untuk semua oran g.
-
Menciptakan peluang baru untuk memban gu n merek d an membangun basis
konsumen yang sangat besar dan setia.
2.2 World Wide Web dan Website
2.2.1 World Wide Web (WWW)
Menurut McLeod dan Schell (2007, p60), world wide web juga disebut Web dan
WWW, yang adalah informasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen
hypermedia (file komputer) disimpan dan kemudian diambil den gan cara skema
pengalamatan yang unik.
Williams dan Sawyer (2011, p18) menyebutkan world wide web (www) sebagai
bagian multimedia dari internet yan g biasan ya disebut the web, yaitu sebuah sistem
interkoneksi dari komputer internet (disebut server) yang mendukung khususnya dokumen
yang difo rmat dalam bentuk multimedia.
2.2.2 Website
Menurut Laudon (2007, p282), website adalah kumpulan halaman web terkait dengan
sebuah home page-teks dan tampilan layar grafis yang biasan ya menyambut pengguna dan
memberikan gambaran singkat tentang organisasi yang telah membentuk sebuah web.
|
Sedangkan menurut OBrien (2010, p216), website merupakan situs web yang
menawarkan informasi dan hiburan dan situs untuk transaksi e-commerce antara bisnis
dan
pemasok dan konsumen.
Menurut Reed (2011, p28), beberapa manfaat menggunakan website bagi perusahaan
antara lain:
-
Menyediakan shop window yang bekerja 24 jam sehari.
-
Memungkinkan untuk menjangkau pasar global.
-
Mempromosikan produk dan jasa.
-
Memberikan kredibilitas.
-
Mampu menawarkan dukungan online untuk konsumen.
-
Menyediakan car a bagi k onsumen untuk menghubungi perusahaan.
2.3 Pemasaran
Menurut kotler dan Armstrong (2010, p29) pemasaran dalam arti yang lebih luas
merupakan proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukar an nilai dengan yang lain.
Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup penciptaan hubungan
pertukaran nilai dengan konsumen yang menguntungkan. Karena itu pemasaran merupakan
proses dimana organisasi menciptakan nilai bagi konsumen dan membangun hubungan yang
kuat dengan konsumen yang bertujuan untuk menangkap nilai dari konsumen sebagai
imbalannya.
Sedangkan Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing Association) yang
dikutip dari Kotler dan Keller (2012, p27) menawarkan definisi formal, yaitu pemasaran
adalah kegiatan, sekumpulan fungsi, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
menyerahkan, dan menukarkan penawaran yang memiliki nilai untuk konsumen, klien, mitra,
dan masyarakat pada umumnya.
|
2.4 E-Marketing
2.4.1 Definisi E-Marketing
Menurut Chaffey (2011, p386), internet marketing dapat digambarkan secara
sederhan a sebagai mencapai tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi digital. Ini
berarti bahwa internet marketing adalah hasil yang disampaikan oleh teknologi yang harus
menentukan investasi di internet marketing, bukan penerapan teknolo gi.
Secara lebih jelas lagi, Chaffey (2011, p388) mengatakan bahwa internet marketing
cenderung mengacu pada perspektif eksternal tentang bagaimana internet dapat digunakan
bersama dengan media tradisional untuk memperoleh dan memberikan layanan kepada
konsumen.
Menurut Chaffey (2011, p383), ada tiga proses operasional utama yang terlibat dalam
e-marketing, yaitu:
1) Akuisisi atau perolehan konsumen
Merupakan proses menarik pengunjung ke situs web atau mempromosikan merek
dengan menjangkau mereka melalui mesin pencari atau iklan di situs lain.
2) Konversi konsumen
Merupakan proses menarik pengunjung situs untuk mencapai hasil pemilik situs
seperti memimpin, menjual atau browsing konten lainnya.
3) Mempertahankan konsumen dan pertumbuhan
Merupakan proses mendorong penggunaan berulang saluran digital dan, untuk situs
transaksional, penjualan berulang.
2.4.2 Tujuan dan Manfaat E-Marketing
Pemasaran berfokus pada konsumen dan pada saat yang bersamaan hal ini harus
dihubungkan dengan operasi bisnis lainnya untuk mencapai suatu keuntungan bagi
perusahaan. Oleh karena itu, Chaffey et al. (2006, p9) mengatakan bahwa e-marketing dapat
digunakan untuk mendukung tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
|
Artinya, internet dapat digunak an untuk penelitian pemasaran untuk mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Mengantisipasi
Artinya, internet menyediakan saluran tambahan dimana konsumen dapat mengakses
informasi dan melakukan pembelian.
3. Memuaskan
Artinya, faktor kunci keberhasilan dalam e-marketing adalah mencapai kepuasan
konsumen melalui saluran elektronik.
Menurut BusinessLink, sebuah situs pemerintahan di Inggris yang dikutip dari Strauss
dan Frost (2012, p35), ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan e-
marketing, antara lain:
-
Biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.
-
Hasil yan g terukur dan dapat dilacak.
-
Jangkauan global (d apat mengakses pasar baru di seluruh dunia).
-
Personalisasi (menghubungkan database ke situs web yang memungkinkan untuk
penawaran individual yang ditar getkan).
-
One-to-one marketing (akses instan ke konsumen individu pada komputer dan telepon
selular).
-
Kampanye lebih menarik karena menggunakan multimedia kreatif untuk melibatkan
konsumen.
-
24 jam pemasaran (memungkinkan akses 24/7 ke produk dan jasa perusahaan, bahkan
ketika kantor tutup).
2.4.3 Setting Online Marketing
Chaffey (2011, p162) menyatakan bahwa ada beberapa tingkatan yang dapat dipilih
perusahaan dalam melakukan pemasaran melalui internet, yaitu:
Level 0, tidak ada website.
|
Level 1, perusahaan mendaftarkan nama perusahaannya ke dalam sebuah website
yang berisi daftar-daftar perusahaan.
Level 2, perusahaan mengembangkan website sederhana yang berisikan informasi
dasar tentang perusah aan dan produk-produkn ya (disebut juga brochureware).
Level 3, perusahaan mengembangkan website interaktif sederhana dimana
pengguna dap at mencari informasi mengenai harga dan ketersediaan produ k.
Level 4, perusahaan mengembangkan website yang memungkinkan konsumen
untuk melakukan transaksi.
Level 5, perusahaan menyediakan website interak tif yan g men yediakan hubungan
pemasaran dengan konsumen secara individu dan memfasilitasi berbagai fungsi
pemasaran yang relevan.
2.5 Sistem
Menurut Satzinger et al. (2010, p. 6), sistem adalah sekumpulan komponen terpisah
yang menjalankan suatu fungsi secar a bersamaan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
2.6 Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi menurut menurut pen dapat Satzinger et al. (2010, p. 7),
sistem informasi adalah sekumpulan komponen terpisah yang berfungsi untuk
mengumpulkan, men golah, menyimpan, dan men yediakan output berupa informasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua tu gas yang ada dalam bisnis
2.7. Metode Penelitian SOSTAC
SOSTAC merupakan salah satu metode penelitian yan g dapat digunakan oleh
perusahaan didalam p enerapan e-marketing yang lebih ef ektif. SOSTAC merupakan strategi
sederhan a yang telah dikenal oleh banyak orang, namun mampu mengidentifikasi
permasalah an yan g mampu dilakukan untuk mencapai tujuan. Kerangka SOSTAC telah
dikembangkan oleh Paul Smith pada tahun 1999. Terdapat beberapa tahapan, yaitu :
Situation Dimana kita sekarang?
|
![]()
Objectives Dimana kita akan pergi?
Strategy Bagaimana kita akan mencapai kesana?
Tactics Bagaimana cara kita mencapai kesana?
Action Apa ren cana kita?
Control Apakah kita sudah sampai disana?
Gambar 2.1 Kerangka Kerja SOSTAC
|
(Sumber: http://www.smartinsights.com)
Situation Analysis Dimana kita sekarang?
Situation analysis merupakan tahap pertama dari dalam metode SOSTAC dari E-
Marketing plan, Pada tahap ini kita menganalisis dari segi internal dan eksternal. Bagaimana
suasana bisnis mempengaruhi bisnis perusahaan saat ini atau yang sedang berjalan.
Untuk mengetahui faktor internal perusahaan, ada hal-hal yan g perlu diketahui untuk
menjadi patokan pengenalan perusahaan itu sendiri. Hal-hal tersebut adalah performa
perusahaan, kemampuan, kebijakan perusahaan, bauran pemasaran dan bauran jasa.
Sedangkan faktor eksternak meliputi
Faktor
internal seperti kemampuan, kebijakan, bauran pemasaran). Faktor eksternal
meliputi tren pasar, ekonomi mikro, power. Perencanaan strategis yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi adalah analisis SWOT.
SWOT merupakan tools yang dap at membantu perusahaan dalam mengolah data yang
diperlukan untuk menganalisis sumberdaya inter nal mereka dilihat dari Strength (kekuatan)
dan Weakness (kelemahan), dan dianalisa lagi dengan faktor eksternal mereka yaitu
Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). SWOT dibuat oleh Albert Humphrey, berikut
penjabaran analisa SWOT:
o Strength:
Keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan, Brand, Loyalitas konsumen, harga produk
merupakan contoh dari kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
o Weakness:
Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, hal ini dapat menimbulkan efek yang merubikan
bagi perusahaan. Mutu kualitas produk yan g buruk, Customer service yang tidak memuaskan,
sumber daya manusia dan sumber daya alam yang kurang adalah contoh kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan.
o Opportunity:
|
![]() Peluang yang dimiliki oleh perusahaan untuk memperluas potensi perusahaan dalam
pengembangan bisnisnya. Trend yang baru dalam kalangan masyarakat, peluang pasar baru,
segmentasi baru.
o Threat:
Ancaman yang bisa terjadi pada perusahaan dari faktor luar maupun dalam, threat merupakan
resiko tinggi yang dapat membuat perusahaan gulung tikar bila tingkat rekiso sudah terlalu
tinggi. Bencana alam, munculnya kompetitor yan g sangat kuat, kebijakan pemerintah adalah
contoh dari threat.
Gambar 2.2 Tabel SWOT Dengan Kolom Penyusunan Strategi
(Sumber : smartinsight.com )
Setelah SWOT, metode yang yang digunakan adalah:
2.8. Demand Analysis
Menurut Chaffey (2009:421). Faktor utama yang mendoron g tujuan strategi E-
Marketing dan E-Commerce adalah tingkatan saat ini dan proyeksi permintaan konsumen di
masa depan untuk layanan E-Commerce pada segmen pasar yang berbeda.
|
2.9 Competitor Analysis
Menurut Chaffey (2009:425). Analisis pesaing atau memantau pesaing yang
menggunakan E-Commerce untuk mendapatkan dan mempertahankan konsumen sangat
penting dalam E-Marketing karena sifat dinamis dari media internet. Ini memungkinkan
layanan baru akan diluncurkan dan promosi lebih cepat dibandin g media cetak.
2.10 Exploratory Factor analysis
Hair et.al (2007:63) menyebutkan bahwa tujuan utama dari analisis faktor adala untuk
mendefinisikan underlying structure diantara variabel-variabel dalam analisis.
Singgih Santoso menyebutkan (2007:63) bahwa analisis fakto
eksploratori adalah
analisis untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilak
konsumen.
2.11 Five Force Analysis
Kerangka p aling terkenal untuk menganalisis daya saing adalah Michael Porters
Competitive Force Model (Porter, 1985). Perusahaan menggunakan model porter untuk
mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya saing mereka. Model Porter juga
menunjukkan bagaimana TI dap at membuat perusahaan lebih kompetitif (John Wiley &
Sons, 2011).
Porter model mengidentifikasi lima kekuatan utama yaitu :
-Ancaman masuknya pesaing baru
Besarnya ancaman pesaing baru untuk masuk pasar yang perusahaan miliki sangat tinggi
ketika pasar tersebut dengan mud ah dan lemah un tuk dimasuki.
-Daya tawar pemasok (supplier)
Kekuatan pemasok tinggi bila pembeli memiliki beberapa pilihan dari siapa untuk membeli
dan rendah ketika pembeli memiliki banyak pilihan. Oleh karena itu, organisasi ak an lebih
suka memiliki pemasok lebih potensial sehingga mereka akan berada dalam posisi yang lebih
kuat untuk menesosiasikan harga,kualitas dan pengirimannya.
-Daya tawar customers (buyer)
|
Kekuatan pembeli tinggi bila pembeli memiliki banyak pilihan dari siapa untuk mereka
membeli dan rendah ketika pembeli memiliki beberapa pilihan.
-Ancaman dari produk p engganti atau layanan
Jika ada banyak produk dan jasa pengganti dari suatu organisasi, maka ancaman pen gganti itu
tinggi. jika ada beberapa pengganti, maka ancaman itu rendah. Teknologi saat ini
menciptakan produk pengganti yang sangat cepat.
-Persaingan antara perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri
Ancaman dari persaingan yang tinggi ketika ada persaingan yang ketat di antara banyak
perusahaan dalam industri. Ancaman rendah ketika kompetisi di antara sedikit perusah aan
dan tidak begitu kuat.
Persaingan dalam suatu industry tidak hanya terbatas pada persaingan diantara para pesaing
yang ada tetapi gabungan dari kelima kekuatan bersaing itu yang akan menentukan
kemampuan perusahaan didalam suatu industry untuk memperoleh keuntungan. Setiap
perusahaan memiliki strategi masing-masing. Yang dikembangkan melalui proses
perencanaan atau maupu n kegiatan fungsio
Objectives Kemana kita akan pergi?
Pada tahapan ini adalah tahap penetapan tujuan. Adanya penetapan tujuan dapat
membantu mengarahkan perusahaan untuk tetap terfokus pada hal yang ingin dicapai, dan
bagaimana p erusahaan menentukan langkah-langkah yang akan diambil secara efektif dan
tepat.
Pada akhirnya, apabila perusahaan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik, daftar
tujuan akan membantu perusahaan agar lebih terarah dalam pelaksanaan perencanaan dan
memudahkan perusahaan dalam proses evaluasi untuk menemukan dan memperbaiki
kesalahan dalam mencapai tujuan.
Terdapat lima kriteria dalam penetapan e-marketing yan g disingkat dengan 5S. 5S ini
dapat dijadikan acuan dasar dan pedoman bagi perusahaan dalam menetapkan E-
Marketing. Penjelasan mengenai 5S sebagai berikut (Chaffey & Smith, 2008, p.451):
|
-Sell: Salah satu manfaat dari adanya penerapan E-Marketing pada perusahaan
adalah dapat membantu meningkatkan penjualan perusahaan. Dikarenak an promosi
online dapat menjangkau masyarakat yan g tersebar luas.Jika tujuan perusahaan ingin
meningkatkan penjualan, maka buatlah promosi secara online yang dapat
memperluas informasi dan meyakinkan customer untuk membeli produk
perusahaan.
-Serve: Manfaat dengan adan ya penerapan E-Marketing adalah penambahan value
bagi perusahaan. Jika tujuan perusahaan ingin meningkatkan value bagi customer,
maka buatlah E-Marketing yan g d apat menin gkatkan pelayanan untuk customer.
-Speak : Jika tujuan perusahaan ingin lebih mendekatkan diri d engan customer,
maka buatlah e-marketing sebagai sarana komunikasi yang lebih efektif
antar perusahaan dan customer.
-Save: Apabila dalam penerapan E-Marketing mempunyai tujuan untuk
meminimalisasi anggaran biaya promosi, maka E-Marketing harus dibuat untuk
memenuhi kebutuhan promosi agar dapat meminimalkan biaya promosi yang
kurang efisien dan efektif.
-Sizzle: Jika dalam E-Marketing perusahaan ingin meningkatkan brand awareness
dan recognition dari online media, maka e-marketing harus dapat memuat dan
mampu menyebarluaskan informasi mengenai brand dari produk dan jasa yang
ditawarkan.
Strategy Bagaimana kita mencapai kesana?
Setelah tujuan yang ingin dicapai berhasil dirumuskan pada tahap sebelumnya,
maka pen yusunan strategi yang efektif dapat dilaksanakan. Perbedaan dar
strategi
dant taktik pada tahapan keran gka kerja SOSTAC menurut Dave Chaffey dan
P.R.Smith dalam bukunya E-Marketing Ex cellence (2008,p.405), strategi it
sendiri
hanya merupakan pand uan umum untuk mencapai tujuan. Perbedaan nya adalah
bahwa taktik diharuskan untuk penjelasan yang lebih detail mengenai cara ata
tools
spesifik yang akan digu nakan untuk pencapaian tujuan, disesuaikan denga
strategi
yang telah ditetapkan.
|
![]() Cara yang dapat digun akan dalam pembentukan strategi E-Marketin
yang
efektif adalah dengan memakain pedoman akronim pada STOP (Chaffe
& Smith
2008,p.459). Pertama, strategi yang dibuat harus difokuskan untu
mencapai
objectives (O) yang telah ditentukan sebelumnya, identifikasi segal
kemungkinan
segmen (S) yang mungkin dapat dimiliki oleh perusahaan
Segmentation merupakan
pengelompokan customer kedalam beberapa k ategori berbed a untuk dapa
mengetahui
kebutuhan produk atau jasa spesifik dari masing-masing kategori. Menginga
segment
customer yang telah ada ada jaluf offline, mungkin kan diperluka
adanya pemilihan
ulang mengenai Target Market (T) atau segment yan g ingin dikuasa
melalui
marketing online.
Bagian penting lainnya adalah positioning (P) juga harus diperhatikla
dalam
pembentukan strategi E-Marketin g. Hal tersebut dikarenakan produk ata
jasa yang
ditawarkan secara online ahrus ditentukan dengan seksama secara tepa
melalui
penetapan harga dan penawaran value seperti yang dijanjikan kepad
calon customer
dengan adanya E-Marketing. Dengan begitu perbandingan dengan piha
kompetitor
dapat dilakukan dan menghasilkan analisa sstrong proposition yan
menjadi
competitive advantage bagi perusahaan.
Tactics Bagaimana cara kita mencapai kesana?
Perbedaan antara Strategy dengan Tactics tadalah: strate
merumuskan
panduan umum yang akan dilakukan perusahaan untu
mencapai tujuan, dan taktik
adalah merumuskan detail tahap apa yang akan dilakuka
terhadap str ategi tersebut
(Chaffey, C hadwick, Johnston, & Mayer,2008,p.460).
Menurut Chaffey(2009:448-449) The marketing mix 4
Product, Price,
Place dan Promotion pada awalnya diusulkan oleh Jerome M
Charty (1960) yang
digunakan sebagai bagian penting dari penerapan strate
marketing oleh banyak
praktisi. 4Ps telah diperpanjang menjadi 7Ps dengan memasuka
|
![]() Ga mbar 2.3 The elements of the marketing mix
(Sumber : smartinsight.com )
Product (Content, Customisation, Community) : memberikan pengalaman
positif kepada customer mengenai produk dan jasa yan g berdasarkan brand perusahaan.
Pelayanan harus berdasarkan dengan media E-Marketing yang telah dibangun,
pelayanan dapat berup a customer service online, penyediaan informasi mengenai
produk atau jasa yang detail seperti review dan testimmonial dan pembentukan
komunitas melalui jalur online untuk menambah value pada produk atau jasa yang
ditawarkan.
Price (Cost Reduction) : memberikan potongan harga, penawaran khusus
berupa diskon apabila membeli dalam quota tertentu melalui channel online.
|
![]() Place buat jalur online yang dap at membuat channel yan
lebih praktis
digunakan untuk berkomunikasi antar perusahaan denga
customer.seperti
customer dapat dengan mudah memesan kapan saja.
Pro motion menyediakan kesempatan dan kemudahan lebih ba
perusahaan
untuk memperluar promosinya. Lebih erat kaitannya d engan cara kreati
perusahaan
menggunakan e-tools untuk mendukung keberh asilan website.
People Process, Physical Evidence: pada umumnya perusahaa
memakai 4
dari 7P. People berperan dalam menyukseskan customer servic
dan kualitas.
Process berperan dalam kemudahan prosedu r dalam pemesana
secara online.
Physical Evidence berperan d alam bentuk dari produk, packagin
logo, review yang
dapat meningkatkan persepsi yan g baik terhadap customer.
Bila dihubungkan dengan strategi 7P, maka setiap P aka
ada atribut
pendukungnya, seperti contoh: Produk atribut pendukungn ya adala
Image, Branding.
Promotion yaitu sales promotion, marketing communication. Price yait
list, discount.
Place yaitu sales support, channel numbers. People yait
recruitment, training, skill.
Process yaitu customer focus, design feature. Physical Evidenc
yaitu product
packaging, online ex perience.
Perusahaan dapat menggunakan RACE Model dala
-
Tahap 1, Reach: Reach adalah taktik yang harus dilakukan untuk
membangun b rand awareness terhadap produk dan jasa yang dijual dan
memperkenalk annya melalui media online dan offline. Untuk bisa
membangun brand awareness yang efektif, tidak hanya website perusahaan
saja yang dibutuhkan, harus ada tools lain sebagai alat yang dapat
|
membantu agar mengarah pada website perusahaan. Seperti lewat media
lain seperti facebook, path, maupun forum portal
-
Tahap 2, Act: taktik yang dapat membuat pengunjung website untuk
tertarik untuk mengetahui produk lebih dalam. Dengan membuat contect
navigasi yang jelas, fitur yang menarik,
konten yang dapat membuat
pengunjung tertarik untuk menggali lebih jau h mengenai brand dan
perusahaan.
-
Tahap 3, Convert: taktik untuk membuat customer bersedia menjalin
hubungan dengan perusahaan dan tertarik untuk menggunakan produk
tersebut.
-
Tahap 4, Engange: taktik untuk membentuk hubungan yang terjadi dengan
konsumen agar bertahan lama. Dapat dengan cara memaksimalkan kinerja
customer service, maupun media social lainnya.
|
![]() Gambar 2.4 : Kerangka RACE
(Sumber : Chaffey, 2010, Digital Marketing Strategy and Planning Framework
Template)
|
Action Apa ren cana kita?
Tahapan ini adalah dimana merubah taktik itu menjadi suat
rangkain rencana
kerja yang terjadwal
Menurut Chaffey (2011, p.439), komponen tindakan perencanaa
E-Marketing
mengacu kepada kegiatan yang dilakuk an oleh manajer untu
melaksanakan sebuah
rencana tersebut.
- Design: Blueprint, menunjukan korelasi antar halama
komponen dan
konten lainnya, digun akan untuk men ggambark a
organisasi, navigasi dan
label.
-
Wireframe: Menggambarkan sebuah gambar rangka sebagai suatu uraian dasar
setiap halaman. Dibuat untuk memunjukkan elemen, halaman, hubungan
mereka dan kepentingan relative.
Control Apakah kita sudah sampai kesana?
Fungsi control disini adalah untuk memonitor dan mengevaluasi apakah
aplikasi e-marketing yang diterapkan perusahaan sudah sesuai dengan prosedur dan
tujuan atau belum, kesalahan apa yang terjadi, dan mengapai bisa terhambat.
2.12 Kerangka Berpikir
Dengan landasan teori diatas mengenai penjelasan SOSTAC maka d apat dibuat
kerangka berpikir untuk menjadi acuan penelitian pada skripsi ini. Adapun
kerangka berpikir tersebut dapat dilihat
dibawah ini :
|
![]() 1. Wawancara
2.Analisa dan Pengumpulan data
Situation Analysis
Perusahaan
3.Analisa Kebutuhan Pengunjung website
4.Pembuatan SWOT
Objectives
Analisa 5s
Strategy
Pembuatan STP Model
Analisa dan
Tactics
Perancangan Web
dengan RACE Model
Pembuatan
Action
Perancangan
Implementasi
Pembuatan
Control
Perencanaan Evaluasi
melalui Analytical tool
Gambar 2-5 : Kerangka Berpikir
(Sumber: Rancan gan Penulis)
|