11
Pengendalian bising memegang peranan penting dalam
rancangan akustik auditorium. Demikian pula, masalah-masalah
akustik ruan g tercakup dalam pen gendalian bising suatu ruang.
James Cowan (2000) mengatakan bahwa :
Akustik merupakan ilmu dari bunyi. Bunyi yang dimaksud tidak
hanya men cakup musik dan kebisingan tetapi juga menyangkut
komunikasi dalam ruang. Akustik arsitektural berhubungan
dengan bunyi dalam lin gkungan buatan.
Permasalahan yan g biasa terjadi pada akustik ruan g yang
ditimbulkan oleh pemantulan bunyi ad alah gema dan resonansi
ruang. Gema disebabkan oleh limitasi mekanisme sistem
pendengara manusia dalam mengolah bun yi. Apabila dua bunyi
memiliki perbedaan waktu kedatangan bunyi kurang dari 60 ms,
kita akan mendengar dua kombinasi bun yi dalam satu bunyi.
Sedangkan jika perbed aannya lebih dari 60 ms, kita akan
menden gar dua bun yi yang berb eda. Ap abila kedua bunyi
dihasilkan oleh sumber yang sama, maka akan menimbulkan
kesulitan dalam mendengarkan sebuah seminar, terutama apabila
perbedaan kedatangan bunyi melebihi 100 ms. Hal ini terjadi jika
seseorang mendengar bun yi langsung dari sumber dan bunyi
yang dipantulkan oleh sebuah permukaan.
2.3.2 Bentuk-bentuk Akustik
J. Pamudji Suptandar (2004) mengatakan bahwa bentuk akustik
merupakan unsur yang ikut mendukung pengkondisian akustik suatu ruang
sebagai elemen nonstruktural, tapi bisa juga sebagai elemen struktural.
Masa bentuk cekung
Digunak an sebagai bidang pantul yang luas berbentuk struktur
datar. Bersifat pemusat bunyi yang tidak menyebar dan
merupakan kebalikan dari fungsi reflektor. Bila diolah
menurut rambatan bunyi akan lebih mendukung kondisi
akustik. Pada bagian cekung tidak digunakan terutama pad a
bagian panggung dan ceiling yang berfungsi sebagai reflektor.
Masa bentuk cembung
|