BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka akan dibahas secara ringkas hal-hal umum yang berhubungan
dengan jaringan komputer dan hal-hal khusus yang berhubungan dengan topik
skripsi dan alat bantu implementasi jaringan Mikrotik.
2.1 Teori Umum
Berikut ini akan dibahas teori umum yang akan dipakai pada praktek skripsi
kami yang meliputi jaringan komputer.
2.1.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer (Sofana, 2013, p3) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer autonomous. Dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan
komputer adalah sekumpulan beberap a komputer yan g saling terhubung satu sama
lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun
media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu
komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubun g
tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
2.1.2 Klasif ikasi Jaringan
Berikut ini adalah contoh beberapa klasifikasi pada jaringan komputer.
2.1.2.1 Berdasarkan Area
1. LAN (Local Area Network)
Menurut Sofana, (2013, p3) LAN adalah jaringan lokal yang dibuat pada area
terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan
lokal disebut juga jaringan personal atau privat. LAN biasa digunakan pada sebuah
jaringan kecil yang menggunakan resource secara bersama, seperti penggunaan
printer secara bersama, pen ggunaan media penyimpanan secara bersama,
dan
sebagain ya.
|
![]() Menurut Tanenbaum, (2011, p19) LAN adalah jaringan privat yang beroperasi di
dalam dan di sekitar satu bangunan seperti rumah, kantor, atau pabrik. LAN banyak
digunak an untuk menghubungkan komputer pribadi dan peralatan elektronik rumah
agar dapat saling bertukar informasi.
2.1 Ilustrasi Gambar LAN
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Daerahn ya mencakup sebuah kota. Contoh yang plaing terkenal dari MAN adalah
jaringan televise kabel yang tersedia di ban yak kota. Sistem ini berkembang dari
sistem antena komunitas sebelumn ya digunakan di daerah yang susah menerima
televisi. Pada awalnya, antena besar ditempatkan di atas sebuah bukit lalu sinyalnya
disalurkan ke dalam rumah pelanggan. Pada awalnya, ini dirancang secara lokal,
sistem ad hoc (Tanenbaum, 2011, p23).
|
![]() 2.2 Ilustrasi Gambar MAN
3. WAN (Wide Area Network)
Daerahnya mencakup area geografis yang luas, biasanya sebuah Negara atau benua.
Pada sebagian besat WAN, subnet terdiri dari dua komponen yang berbeda: jalur
transmisi dan elemen switching. Jalur transmisi memindahkan bit antar mesin.
Mereka terbuat dari kabel tembaga, fiber optic, atau bahkan sinyal radio. Sebagian
besar perusahaan tidak memiliki jalur transmisi, sehingga mereka menyewa dari
perusahaan telekomunikasi. Elemen switching, atau hanya switch yang khusus
menghubungkan dua atau lebih jalur transmisi. Ketika data tiba di jalur masuk,
elemen switching harus memilih jalur keluar untuk diteruskan.
2.3 Ilustrasi Gambar WAN
|
2.1.2.2 Berdasarkan Media Penghantar
Terdapat dua jenis media penghantar dalam jaringan yaitu:
1. Wire Network
Wire N etwork adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Jadi, data mengalir pada kab el. Kabel yang umum digunakan pada
jaringan komputer biasanya berbahan dasar tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang
menggun akan bahan sejenis fiber yang disebut fiber optic atau serat optik. Biasanya
bahan tembaga banyak digunak an pada LAN. Sedangkan untuk MAN atau WAN
menggun akan gabungan kabel tembaga dan serat optik. Serat optik saat ini sudah
semakin populer (Sofana, 2013, p6).
2. Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar
gelombang radio atau cahaya infrared atau LASER. Saat ini sudah semakin banyak
public area atau lokasi tertentu yang men yediakan layanan wireless network.
Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan akses Internet tanpa kabel.
Frekuensi yan g digunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya dikisaran
2.4 GHz dan 5.8 GHz. Sedangkan penggunaan infrared dan LASER umumnya hanya
terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua buah komputer saja atau
disebut point to point.
2.1.3 OSI (Open System Interconnection) Layer
Model Referensi OSI dibuat tahun 1984 dan dibuat berdasarkan skema dari ISO
(International Standard Organization). Model referensi OSI adalah mo del umum
yang digun akan sebagai acuan untuk komunikasi jaringan.
Model referensi OSI mendefinisikan fungsi-fungsi jaringan yang terdapat pada tiap
layer, dan ju ga referensi model OSI mendeskripsikan bagaimana informasi, data,
paket berjalan
dari program aplikasi ke media jaringan. (Cisco Press, 2005: 89-91).
|
![]() model referensi OSI ada 7 layer terdiri dari gambar berikut :
Gambar 2.4 OSI Model (sumber: http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-
doc/Ex ploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1
)
2.1.3.1 Fungsi OSI Layer.
Layer 7 Application Layer
Merupakan Layer yang paling mendekati den gan user. Layer ini
berfungsi untuk menyediakan layanan jaringan ke dalam aplikasi user.
Contoh: FTP, HTTP, SMTP, POP3, IMAP.
Layer 6 Presentation Layer
Presentation Layer berfungsi memastikan bahwa informasi yang akan
dikirim ke application layer dapat diterima dan dibaca oleh
application layer. Contoh : .JPEG .mp3 .mp4 (berupa format data)
Layer 5 Session Layer
Session layer bertugas untuk mengatur koneksi (memban gun dan
mematikan koneksi) antara 2 host yang saling berkomunikasi.
Contoh: ASP, X-windows systems.
|
![]()
Layer 4 Transport Layer
Berfungsi untuk mensegmentasi data dari host/komputer yang
mengirimkan data dan kemudian data yang sudah dikirim akan
digabun gk an lagi oleh layer ini. Contoh: TCP dan UDP.
Layer 3 Network Layer
Layer ini adalah layer kompleks yang men yediakan konektivitas dan
menentukan jalur antara 2 host yang berada dalam jaringan atau
tempat yang berbeda. Contoh: IP(internet protocol), IPX.
Layer 2 Datalink Layer
Datalink layer adalah layer yang menyediakan transmisi data antar
jaringan fisik dan system. Contoh: Ethernet, token ring, frame relay
dan PPP.
Layer 1 Physical Layer
Layer ini berfungsi untuk men yambungkan koneksi secara fisik dari
segi listrik, mekanikal, dan fungsional. Contoh: Fiber Optic, Kabel
RJ-45.
2.1.4 Topologi jaringan
Topologi jaringan mendefinisikan bagaiman komputer, printer, perangkat jaringan,
dan perangkat lainnya terkoneksi. Dengan kata lain, topologi jaringan
mendeskripsikan keluaran dari kabel dan per angkat-perangkat dan juga jalur yang
digunak an untuk transmisi data. (Cisco Press, 2005: 62).
Topologi-topologi fisik yang umumnya digunakan adalah:
2.1.4.1 Topologi Bus
Umumnya dikenal linear bus, topologi ini mengkoneksikan semua perangkat
menggun akan satu kabel.
Gambar 2.5 Topologi Bu s (sumber http://eridesktop.com/topologi-jaringan/)
|
![]() 2.1.4.2 Topologi Star dan Extended-star
Topologi star paling sering umum digunakan di Ethernet LAN. Topologi star terbuat
dari titik koneksi yang terpusat dengan perangkat seperti hub, switch, atau router.
Pada saat topologi star sudah mulai meluas dengan menambahkan perangkat
jaringan tambahan yang terkoneksi ke perangkat jaringan utama, ini disebut dengan
topologi extended-star.
Gambar 2.6 Topologi Star
Gambar 2.7 Topologi extended Star
|
![]() 2.1.4.3 Topologi Ring
Topologi ring merupakan salah satu topologi yang penting dalam koneksi sebuah
LAN. Sesuai naman ya, setiap host terkoneksi dalam bentuk cincin atau lingkaran.
Tidak seperti topologi fisik bus, topologi ring tidak ada awal atau akhir yang perlu
dimatikan.
Gambar 2.8 Topologi R ing ( sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/)
2.1.4.4 Topologi Tree (hierarki)
Dibuat mirip seperti topologi extended-star. Perbedaan utamanya adalah topologi ini
tidak menggunakan node sentral. Tetapi, men ggunakan trunk node dari cabang-
cabangnya ke node lainnya.
Gambar 2.9 Topologi Hierarki (sumb er : http://eridesktop.com/topologi-jar ingan/)
|
![]() 2.1.4.5 Topologi Full-mesh dan Partial-mesh
Topologi full-mesh mengkoneksikan semua perangkat satu sama lain untuk
redudansi. Sedangkan di topologi partial-mesh setidaknya ada satu perangkat yang
menangani banyak koneksi tanpa harus fully meshed.
Gambar 2.10 Topologi full mesh (sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/)
Gambar 2.11 Topologi p artial mesh (sumber : http://eridesktop.com/topologi-
jaringan/)
|
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Serba-Serbi Wireless Network
2.2.1.1 Wi-Fi atau WiFi
Merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Sebagian buku
menuliskan Wi-Fi sedangkan yang lain menggunakan WiFi.
Keduanya identik, Wi-Fi adalah n ama lain untuk produk-produk
spesifikasi 802.11 yang dibuat oleh Wi-Fi Alliance. Pengguna
komputer umumnya lebih mengenal istilah Wi-Fi card/adapter
dibandingkan dengan 802.11 card/adapter. Wi-Fi merupakan merk
dagan g sehingga lebih populer dibandingkan IEEE 802.11. (Sofana,
2013, p334)
2.2.1.2 Wi-Fi USB
USB merupakan singkatan Universal Serial Bus. Port atau slot
USB mulai diperkenalkan pada generasi komputer Pentium. Saat
ini cukup banyak perangkat Wi-Fi yang dapat dihubungkan
dengan port USB. Sehingga lebih praktis dan mudah dibawa-
bawa.
2.2.1.3 Wi-Fi Alliance
Sebuah organisasi nonprofit yan g mengeluarkan sertifikasi bagi
peralatan wireless LAN. Produk-produk yang diberi logo Wi-Fi
CERTIFIED telah dibuktikan dapat bekerja atau kompatibel
dengan produk buatan vendor lain. Sehingga pengguna tidak ragu-
ragu dalam memilih suatu produk. Logo Wi-Fi CERTIFIED dapat
dijumpai pada kemasan produk.
|
2.2.1.4 Access Point (AP)
Peralatan yan g digunakan pada wireless LAN. AP bertugas
mengatur dan menghubungkan koneksi beberap a peralatan Wi-Fi.
AP dapat dianalogikan dengan hub, hanya saja digunakan pada
wireless LAN. AP juga dapat menghubungkan wireless LAN
dengan wired LAN.
2.2.1.5 Channel
Channel atau kanal dap at dianalogikan seperti jalur-jalur jalan.
Bayangkanlah pita frekuensi seperti sebuah jalan dan channel
seperti jalur-jalur pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a
bekerja pad a rentang frekuensi 5,15 hingga 5,875 GHz sedangkan
peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja pada rentang frekuensi 2,4
hingga 2,497 GHz. Jadi, 802.11a menggunakan pita frekuensi
lebih lebar dibandingkan 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar
pita frekuensi yang digunakan, akan semakin ban yak jumlah
channel yan g tersedia. Setiap channel dapat digunakan untuk
mengangkut informasi secara penuh. Pada perangkat standar
802.11a, tersedia hingga 8 buah non-overlapping channel.
Masing-masing channel dapat dibebani throughput sebesar 54
Mbps atau total throughput 432 Mbps. Sedangkan pada peralatan
standar 802.11b/g tersedia 3 buah non-overlapping channel yan g
masing-masing dapat dibebani throughput hingga 11 Mbps atau
total throughput 33 Mbps.
2.2.1.6 SSID atau ESSID
SSID atau Service Set Identifier merupakan Netw ork ID atau nama
untuk jaringan wireless. Beberapa vendor menyebut SSID sebagai
Domain ID. Setiap jaringan Wi-Fi harus memiliki SSID yan g
unik. Peralatan Wi-Fi yang menggunakan SSID sama akan
dianggap satu jaringan. Agar setiap peralatan wireless dapat saling
berkomunikasi maka masing-masing peralatan harus
menggunakan SSID dan channel yang sama. SSID bersifat case-
|
sensitive, penulisan huruf besar dan huruf kecil akan sangat
berpen garuh.
2.2.1.7 WEP
WEP atau Wired Equivalent Privacy merupakan sebuah fitur
keamanan/security standar untuk peralatan wireless. Umumnya
fitur ini sudah menjadi satu built-in pada setiap peralatan Wi-Fi.
Keamanan data adalah hal yang cukup penting. Gelombang radio
yang dipancarkan sebuah Wi-Fi yang ada di sekitarnya. Sehingga
informasi dapat ditangkap dengan
mudah. Oleh sebab itu, data
yang dipan carkan oleh Wi-Fi card perlu dienkripsi. Ada beberapa
tingkatan enkripsi, mulai dari 40 bit, 64 bit, 128 bit, dan 256 bit.
Penggunaan WEP akan meningkatkan keamanan ata yang
ditransfer meskipun konsekuensinya adalah sedikit penurunan
throughput data.
2.2.1.8 WPA
WPA singkatan dari Wi-Fi Protected Access. WPA menggunakan
protokol enkripsi yang lebih ampuh dibandingkan WEP. Dengan
WPA, network key ak an diubah secara otomatis dan kemudian
diotentikasi secara teratur. Perangkat Wi-Fi yang ad a umumya
sudah mendukung WPA.
2.2.1.9 WPA2
WPA2 singkatan dari Wi-Fi Protected Access 2 atau dikenal
sebagai 802.11i. WPA2 menggunakan protokol enkripsi yang
lebih ampuh dibandingkan WEP maupun WPA. WPA2
menggun akan algoritma enkripsi AES dan otentikasi 802.1X.
sehingga menjamin keamanan data dan kontrol akses jaringan
lebih baik dibandingk an WEP dan WPA.
|
2.2.1.10 Network Keys
Sebuah network key digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi
data. Khususnya jika p erangkat wireless telah mendukung WEP
atau WPA. Network key mungkin saja telah disediakan secara
otomatis oleh perangkat wireless network. Mungkin juga harus
kita tentukan sendiri (melalui pengetikan langsu ng). Kita dapat
menentukan panjang key, yaitu antara 40 bit hingga 104 bit,
format key (ASCII atau heksadesimal), dan key index (berupa
lokasi di mana key akan diletakkan). Semakin panjang jumlah bit
key-nya akan semakin secure. Setiap penambahan panjang key
sebanyak 1 bit.
2.2.1.11 Infrastructure atau Mode Infrastructure
Isitilah Infrastucture digunakan untuk WLAN yang menggunakan
access point. Network semacam ini d apat terdiri atas banyak (lebih
dari tiga) client Wi-Fi. Kadangkala mode Infrastucture disebut
sebagai mode Managed.
2.2.1.12 Hotspot
Hotspot atau area hotspot adalah tempat khusus yang disediakan
untuk mengakses Internet menggunakan peralatan Wi-Fi.
Umumnya layanan hotspot bersifat gratis. Dengan berbekal laptop
atau PDA maka koneksi Internet dap at dilakuk an secara cuma-
cuma. Biasanya pengguna terlebih dulu harus melakukan
registrasi ke penyedia layanan hotspot untuk mendapatkan login
dan password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot,
seperti pusat perbelanjaan, kafe, hotel, kampus, bandara udara,
dan tempat-tempat umum lainnya. Proses otentikasi dilakukan
ketika browser diaktifkan.
|
2.2.2 Beberapa Peralatan Wi-Fi
Berikut ini akan dib ahas beberapa peralatan Wi-Fi:
2.2.2.1 Wi-Fi Adapter
Wi-Fi adapter merupakan peralatan wireless utama. Tanpa Wi-Fi
adapter kita tidak dapat membangun WLAN. Wi-Fi adapter dapat
disetarakan dengan ethernet card yan g
bekerja menggunakan
gelombang radio. Sehin gga ada yang menyebut Wi-Fi adapter
sebagai ethern et radio atau Wi-Fi radio.
2.2.2.2 Access Point (AP)
Access Point bisa dianalogikan dengan hub dan repeater (pada
wired LAN). Access Point dapat menerima dan meneruskan sin yal
dari/ke berbagai peralatan Wi-Fi. Access Point juga dapat
menggabungkan jaringan wireless dengan wired dan dapat
memperbesar jangkauan WLAN. Pada umumnya access point
dibuat dengan kemampuan tambahan, seperti:
-
DHCP server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah
protokol yan g digunakan untuk keperluan alokasi IP address
secar a otomatis. Sehingga pen ggun a komputer client tidak
perlu melakukan konfigu rasi IP address secara manual.
-
Firewall
Merupakan software untuk keperluan security. Biasanya
firewall digunakan untuk mengatur akses keluar masuk
jaringan lokal.
-
NAT
NAT (Network Address Translation) merupakan suatu teknik
yang memungkinkan ko mputer-komputer dengan IP address
|
![]() private atau lokal tetap dapat mengakses Internet (IP address
public). NAT banyak digunakan pada kantor-kantor atau
warung Internet yang alokasi IP address public-nya terbatas.
-
ADSL atau dial up modem
Access Point tertentu ada yang memiliki fitur sebagai modem.
Sehingga akses Internet via provider Internet dapat dilakukan
tanpa bantuan modem tambahan.
-
Wireless Bridge
Access Point dengan fitur seperti ini dapat digunakan untuk
menghubungkan satu jaringan wireless den gan jaringan
wireless yang lain.
Jika dilihat dari luar, semua access point tampak sama.
Padahal fitur disertakan boleh jadi berbeda-beda. Access Point
yang memiliki fitur bermacam-macam disebut juga router atau
gateaway. Sebuah router atau gateaway memiliki fungsi lebih
luas, seperti sharing Internet, alokasi IP address secara
dinamis, routing, firewall, dan sebagainya.
2.2.2.3 Komputer Built-in Wi-Fi
Saat ini dapat dijumpai komputer laptop dan motherboard yan g
menyertakan Wi-Fi adapter. Sehingga tidak diperlukan lagi Wi-Fi
adapter tambahan. Untu k komputer laptop, tampaknya perangkat
Wi-Fi sudah menjadi perlengkapan standar. Sedangkan komputer
desktop sangat bergantung pada jenis dan merk motherboard-nya.
Salah satunya motherbo ard yang dibuat ASUS (www.asus.com).
ASUS mengeluarkan beberapa jenis motherboard yang sudah
menyertakan Wi-Fi adapter. Wi-Fi adapter telah menjadi satu
dengan motherboard sehingga dapat menghemat pemakaian slot
PCI. ASUS juga menyertakan program utilitas WLAN card dan
sebuah antena eksternal untuk dihubungkan dengan Wi-Fi
adapter.
|
2.2.2.4 Wi-Fi dan GPRS card
Produk buatan BenQ yang satu ini mungkin yang paling unik
dibandingkan yang lain. BenQ Multi-function PC C ard atau
W10/W11 adalah sebuah Wi-Fi adapter sekaligus GPRS card.
Sehingga W10 dan W11 dapat digunak an untuk koneksi WLAN
sekaligus kon eksi GSM/GPRS.
2.2.2.5 Smart Display
Smart Display adalah digunakan untuk mengendalikan desktop PC
via Microsofts Remote Desktop Control (Terminal Services) dan
kompatibel dengan peralatan 802.11b. Kita dapat membayangkan
smart display seperti sebuah layar monitor portable. Bentuknya
tipis dan mudah dibawa-bawa. Kita dapat melihat dan
mengendalikan tampilan desktop PC sentral di mana pun
sepanjang masih berada dalam jan gkauan gelombang Wi-Fi.
2.2.2.6 Printer server Wi-Fi
Printer server Wi-Fi merupakan printer server yang dapat
langsung terhubung ke jaringan Wi-Fi. Printer server kompatibel
dengan standar 802.11b/g. Wi-Fi print server dapat dihubungkan
dengan router Wi-Fi dan beberapa buah printer USB. Dengan
print server Wi-Fi kita tidak perlu men yediakan komputer khusu
untuk sharing printer.
2.2.3 WLAN dan Enterprise
Mengimplementasik an jaringan wireless pada perusahaan kelas
menengah dan besar (Enterprise) tidaklah sesederhana seperti
untuk kantor kecil atau rumah (small home office). Perusahaan
besar umumnya telah memiliki jaringan wired yang besar dan
kompleks. Boleh jadi jarak dari satu node ke n ode yang cukup
jauh. WLAN biasanya digunakan seb agai salah satu solusi
upgrade/pengemban gan jaringan wired yan g sudah ada. Kondisi
ini merupakan suatu hal yang wajar, mengingat pada perusahaan
|
besar jarang sekali komputer server dibawa-bawa atau dipindah
lokasinya.
Pemilihan WLAN sebagai solusi untuk mengembangkan jaringan
utama tidak boleh hanya dengan pertimbangan trend semata.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan penggunaan WLAN
pada Enterprise, antara lain:
-
Mobility dan Flexibility
Berkaitan dengan kemudahan mengakses informasi di mana
pun pengguna ber ada melalui perangkat mobile, seperti laptop,
PDA, dan sebagain ya. Pada sebuah jaringan berskala besar,
cepat atau lambat akan muncul kebutuhan untuk dapat
mengakses informasi di secara cepat dan fleksibel.
-
Convenience
Mempermudah pengguna mengakses resource yang tersedia,
terutama resource yan g bersifat terbuka untuk setiap orang.
Dan juga mempermudah memperbesar skala jaringan.
-
Efficiency
Mengurangi biaya instalasi kabel jaringan. WLAN tidak
memerlukan instalasi kabel jaringan. Informasi ditransfer
melalui gelomban g radio. Sehingga biaya pengeluaran untuk
kabel dapat ditekan sekecil mungkin.
-
Easier to setup
Adan ya fasilitas yang memudahkan proses konfigurasi
jaringan wireless menyebabkan WLAN sangat disukai oekh
sebagian besar pen ggun a. Proses instalasi dan setup jaringan
wireless rata-rata lebih mudah dibandingkan dengan jaringan
wired.
|
2.2.4 Persyaratan Umum
Menurut Sofana (2013, p452), ada beberapa persyaratan atau
aspek yang harus diperhatikan ketika kita merencanakan
membangun jaringan wireless untuk enterprise, yaitu:
-
Aspek privacy
Menyangkut kerahasiaan informasi. Teknologi yang
digunak an harus dapat diandalkan sedemikian rupa sehingga
pengguna yang tidak berhak tidak dapat mengakses/melihat
informasi milik penggna lain.
-
Aspek integrity dan reliability
Berhubungan den gan k eutuhan informasi. Teknologi yang
dipilih haruslah menjamin keutuhan informasi setiap
pengguna. Tidak boleh sampai hilang atau berub ah oleh faktor
teknis (non-human error) .
-
Aspek availability
Berhubungan dengan ketersediaan informasi secara terus-
menerus. Teknologi yang digunakan harus dapat menyediakan
informasi setiap saat, bekerja 24 jam sehari dan 7 hari
seminggu tanpa h enti.
-
Aspek mobility
Menyangkut kemudahan
memindahkan node/client ke
sembarang tempat di dalam area tertentu tanpa mengganggu
kegiatan operasional.
-
Aspek scalability
Jaringan harus dapat diu bah ukurannya atau diperbesar secara
mudah sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan di masa yang
akan datang akan terus meningkat, sehingga diperlukan solusi
yang tepat untuk men gembangk an jaringan sesuai kebutuhan.
|
-
Aspek management
Aspek management menyangkut kemudahan dan
kesederhanaan dalam mengelola jaringan berskala besar.
2.2.5 MikroTik
2.2.5.1 Sejarah MikroTik
Dahulu mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor
pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya
diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins.John Trully
adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi
ke Latvia.
John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun
1996 (misi mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai
dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan
dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet
berkecepatan 2 Mbps di Moldova, Negara tetangga Latvia,
baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.
Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan
Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu Negara-negara
lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama den gan b antuan 5-15
orang staff Research and Development (R&D) mikrotik yan g
sekarang menguasai dunia routing di negara-negara
berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan
mikrotik, mereka juga merekrut tenaga-tenaga lep as dan pihak
ketiga yan g dengan intensif mengembangkan mikrotik secara
protokol. Tetapi prinsip dasar mer eka bukan membuat
Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yan g
handal. Produk utama dari mikrotik adalah router berbasis
komputer yang dikenal sebagai mikrotik router OS.
|
2.2.5.2 Level Mikrotik
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis, jika ingin
memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari Mikrotik
untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal
dengan istilah level pada lisensinya. Tersedia mulai dari level 0
kemudian 1, 3 hingga 6.
Lev el 1 (demo): pada level ini Mikrotik dapat digunakan
fungsi routing standar dengan satu pengaturan serta tidak memiliki
limitasi waktu untuk menggunakann ya.
Lev el 3: sudah mencakup level 1 ditambah dengan
kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang
berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethern et dan pengelolaan
perangkat wireless tipe klien.
Lev el 4: sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan
kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
Lev el 5: mencakup level 1, 3, dan 4 ditambah dengan
kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih
banyak.
(Anonim17, akses tanggal : 29 April 2014)
2.2.5.3 Fitur dan komponen Utama Mikrotik
Load Balancing
Secara harafiah, load balancing adalah pembagian beban jaringan
kepada beberap a link yang ada menjadi seimbang (balance).
Jaringan TCP/IP merup akan jarin gan yang menggunakan prinsip
packet switching, sehingga paket - paket data dapat melalui jalur
(path) yang berbeda - beda untuk sampai ke sebuah host. Prinsip
ini memungkinkan untuk memiliki beberapa jalur atau link untuk
mencapai sauatu network tujuan. Dan beberapa link tersebut akan
digunakan bersama - sama untuk melewatkan paket data.
|
Fail Over
Fail over adalah teknik yang menerapkan beberapa jalur untuk
mencapai suatu network tujuan. Namun dalam keadaan normal
hanya ada satu link yang digunakan. Link yang lain hanya
berfungsi sebagai cadangan dan han ya akan digunakan bila link
utama terputus.
Firewall (Mangle)
Mangle Merupakan sebuah metode Bandwidth Management,
dimana apabila diingin kan untuk membagi b andwidth tersebut
secara merata pada Mikrotik.
Seperti apabila diberikan Bandwidth 256kbps dow nstream dan
128kbps upstream. Sedangkan client yang akan mengakses
seban yak 10 client, maka akan secara otomatis masing masing
client mendapatkan jatah
bandwidth downstream 256kbps dibagi
10 dan upstream 128kbps dibagi 10. Jadi nantinya masing-masin g
client mendapat 25.6kbps untuk downstream dan 12.8kbps untuk
upstream. dan apa bila nantinya 2 client yang mengakses maka
masing masing client akan mendapatkan 128kbps untuk
downstream dan 64kbps untuk upstream.
Bandwidth
Bandwidth adalah jumlah data atau volume data dalam satuan bit
per second yang dapat ditransmisikan lewat sebuah media
transmisi jaringan dalam satu satuan waktu. Secara umum,
bandwidth dapat dianalogikan seperti sebuah pipa air, dan data
adalah air yang akan melewati pipa tersebut. Semakin besar pipa
air (bandwidth) maka semakin besar pula volume air (data) yang
dapat dilewatkan. Ada beberapa alasan yang menjadikan bandwith
|
merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah jaringan
komputer :
1. Bandwidth berperan penting dalam menentukan kualitas sebuah
jaringan karena besarn ya saluran data/bandwidth berpengaruh pada
kecepatan transmisi data.
2. Bandwidth memiliki keterbatasan dikarenak an hukum fisika dan
keterbatasan teknologi. Setiap media yang digunakan utnuk
melakukan transmisi data pasti memiliki keterbatasan bandwidth
maksimal yang bisa dicapai.
3. Bandwidth tidak didapatkan dengan gratis. Tawaran bandwidth
paling sering kita jumpai ketika kita ingin berlangganan internet.
4. Kebutuhan bandwidth akan selalu naik. Dengan adanya teknologi
baru dan infrastruktur jaringan yang diperbaharui, aplikasi dan
kebutuhan data biasanya juga akan mengalami peningkatan
penggun aan bandwidth.
2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
Menurut jurnal penelitian yang ditulis oleh Raymond Powers Tenggario dan
Jonathan Lukas, Keamanan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu
jaringan. Dalam penelitian kali ini sistem wireless hotspot ini menggunakan
radius server dengan metode EAP authentication yang berguna untuk
melakukan autorisasi dan autentikasi dalam suatu jaringan dan dapat
membatasi pemak aian tiap user yan g ad a di dalam sebuah jaringan.
Perancangan aplikasi ini juga dilengkapi dengan manajemen pengguna
hotspot, biling, pembuatan voucher dan juga dapat membatasi pemakaian
waktu/kuota per user. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengimplementasikan
sistem autentikasi pengguna hotspot wireless LAN berbasis RADIUS
(802.1X) dengan pembatasan akses berd asarkan kuota waktu pemakaian dan
kuota paket data. Metod e penelitian yang dilakukan adalah studi lapangan
untuk melakukan peran cangan dan juga uji coba serta studi pustaka. Hasil
penelitian ini membantu mempermudah manajement jaringan wireless
hotspot. Sistem manajemen hotspot ini dapat melakukan berbagai skema
pembatasan akses termasuk pembatasan berdasarkan lama penggun aan wak tu
|
(time based) dan jumlah penggunaan paket data (volume based) dengan
pembatasan bandwidth untuk tiap pengguna.
Penelitian jurnal lainnya adalah tentang konsep penggabungan 2 ISP pada
satu router yang difungsikan sebagai load balancer, yaitu router yang bisa
menggabungkan 2 ISP pada satu jaringan. Jurnal ini dibuat oleh Agus
Heriyanto dengan judul Implementasi load balance dengan 2 ISP dengan
menggunakan round robin method. Pada penelitian ini, salah satu ISP
bertugas untuk memback-up jaringan akses internet utama dengan
menggunakan teori round robin di router mikrotik. Metode Round Robin
yang digunakan jurnal ini bisa menggunakan kedua ISP secara bersamaan.
Konsep metode round robin ini juga berfungsi untuk menggunakan kedua
gateway dan pada waktu yang sama dengan membagi beban secara b erurutan
dan bergantian.
Jadi jurnal ini juga menghasilkan peningkatkan kapasitas bandwidth untuk
akses internet karena dua gateway yang tersedia dapat digunakan secara
bersamaan dengan fungsi failover yang digunakan juga bisa untuk keperluan
back up jika terjadi masalah pada gateway ata
ISP utama.
|
|