BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada  tinjauan  pustaka akan  dibahas  secara  ringkas  hal-hal  umum  yang  berhubungan 
dengan  jaringan  komputer  dan  hal-hal  khusus  yang  berhubungan  dengan  topik 
skripsi dan alat bantu implementasi jaringan Mikrotik.  
2.1  Teori Umum
Berikut  ini  akan  dibahas  teori  umum  yang  akan  dipakai  pada  praktek  skripsi 
kami yang meliputi jaringan komputer. 
2.1.1  Jaringan Komputer 
Jaringan  komputer (Sofana,  2013, p3)  adalah  suatu himpunan  interkoneksi  sejumlah 
komputer  autonomous.  Dalam  bahasa  populer  dapat  dijelaskan  bahwa  jaringan 
komputer  adalah  sekumpulan  beberap a  komputer  yan g  saling  terhubung  satu  sama 
lain  melalui  media  perantara.  Media  perantara  ini  bisa  berupa  media  kabel  ataupun 
media  tanpa  kabel  (nirkabel).  Informasi  berupa  data  akan  mengalir  dari  satu 
komputer ke perangkat  yang lain, sehingga masing-masing komputer  yang terhubun g 
tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. 
2.1.2  Klasif ikasi Jaringan
Berikut ini adalah contoh beberapa klasifikasi pada jaringan komputer.  
2.1.2.1 Berdasarkan Area
1.  LAN (Local Area Network)
Menurut  Sofana,  (2013,  p3)  LAN  adalah  jaringan  lokal  yang  dibuat  pada  area 
terbatas. Misalkan dalam satu gedung  atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan 
lokal  disebut  juga  jaringan  personal  atau  privat.  LAN  biasa  digunakan  pada  sebuah 
jaringan  kecil  yang  menggunakan  resource  secara  bersama,  seperti  penggunaan 
printer  secara  bersama,  pen ggunaan  media  penyimpanan  secara  bersama, 
dan 
sebagain ya. 
  
Menurut  Tanenbaum,  (2011,  p19)  LAN  adalah  jaringan  privat  yang  beroperasi  di 
dalam  dan  di  sekitar  satu  bangunan  seperti  rumah, kantor,  atau pabrik.  LAN banyak 
digunak an  untuk  menghubungkan  komputer  pribadi  dan  peralatan  elektronik  rumah 
agar dapat saling bertukar informasi. 
2.1 Ilustrasi Gambar LAN 
2.  MAN (Metropolitan Area Network)
Daerahn ya  mencakup  sebuah  kota.  Contoh  yang  plaing  terkenal  dari  MAN  adalah 
jaringan  televise  kabel  yang  tersedia  di  ban yak  kota.  Sistem  ini  berkembang  dari 
sistem  antena  komunitas  sebelumn ya  digunakan  di  daerah  yang  susah  menerima 
televisi. Pada awalnya,  antena  besar  ditempatkan  di atas  sebuah  bukit  lalu  sinyalnya 
disalurkan  ke  dalam  rumah  pelanggan.  Pada  awalnya,  ini  dirancang  secara  lokal, 
sistem ad hoc (Tanenbaum, 2011, p23).   
  
2.2 Ilustrasi Gambar MAN 
3.  WAN (Wide Area Network)
Daerahnya  mencakup  area  geografis  yang luas,  biasanya sebuah  Negara  atau  benua. 
Pada  sebagian  besat  WAN,  subnet  terdiri  dari  dua  komponen  yang  berbeda:  jalur 
transmisi  dan  elemen  switching.  Jalur  transmisi  memindahkan  bit  antar  mesin. 
Mereka  terbuat  dari  kabel  tembaga,  fiber  optic,  atau  bahkan  sinyal  radio.  Sebagian 
besar  perusahaan  tidak  memiliki  jalur  transmisi,  sehingga  mereka  menyewa  dari 
perusahaan  telekomunikasi.  Elemen  switching,  atau  hanya  switch  yang  khusus 
menghubungkan  dua  atau  lebih  jalur  transmisi.  Ketika  data  tiba  di  jalur  masuk, 
elemen switching harus memilih jalur keluar untuk diteruskan. 
2.3 Ilustrasi Gambar WAN 
  
2.1.2.2 Berdasarkan Media Penghantar
Terdapat dua jenis media penghantar dalam jaringan  yaitu:  
1.  Wire Network
Wire  N etwork  adalah  jaringan  komputer  yang  menggunakan  kabel  sebagai  media 
penghantar.  Jadi,  data  mengalir  pada  kab el.  Kabel  yang  umum  digunakan  pada 
jaringan  komputer biasanya  berbahan  dasar  tembaga.  Ada  juga  jenis kabel  lain  yang 
menggun akan  bahan sejenis  fiber  yang  disebut fiber  optic  atau  serat  optik.  Biasanya 
bahan  tembaga  banyak  digunak an  pada  LAN.  Sedangkan  untuk  MAN  atau  WAN 
menggun akan  gabungan  kabel  tembaga  dan  serat  optik.  Serat  optik  saat  ini  sudah 
semakin populer (Sofana, 2013, p6).
2.  Wireless Network
Wireless  Network adalah jaringan  tanpa  kabel  yang  menggunakan  media  penghantar 
gelombang  radio  atau  cahaya  infrared  atau  LASER.  Saat  ini  sudah  semakin  banyak
public  area atau  lokasi  tertentu  yang  men yediakan  layanan  wireless  network. 
Sehingga  pengguna  dapat  dengan  mudah  melakukan  akses  Internet  tanpa  kabel. 
Frekuensi  yan g  digunakan  pada  radio  untuk  jaringan  komputer  biasanya  dikisaran 
2.4 GHz dan 5.8 GHz. Sedangkan penggunaan infrared dan LASER umumnya hanya 
terbatas  untuk  jenis  jaringan  yang  hanya  melibatkan  dua  buah  komputer   saja  atau 
disebut point to point.
2.1.3  OSI (Open System Interconnection) Layer
Model  Referensi  OSI  dibuat  tahun  1984  dan  dibuat  berdasarkan  skema  dari  ISO 
(International  Standard  Organization).  Model  referensi  OSI  adalah  mo del  umum 
yang digun akan sebagai acuan untuk komunikasi  jaringan.  
Model  referensi  OSI  mendefinisikan  fungsi-fungsi  jaringan  yang  terdapat  pada  tiap 
layer,  dan  ju ga  referensi  model  OSI  mendeskripsikan  bagaimana  informasi,  data, 
paket berjalan
dari program aplikasi ke media jaringan. (Cisco Press, 2005: 89-91). 
  
model referensi OSI ada 7 layer terdiri dari gambar berikut :   
Gambar 2.4 OSI Model (sumber: http://cnap.binus.ac.id/ccna/prot-
doc/Ex ploration1/theme/cheetah.html?cid=0600000000&l1=en&l2=none&chapter=1
2.1.3.1 Fungsi OSI Layer.
• 
Layer 7 – Application Layer 
Merupakan  Layer  yang  paling  mendekati  den gan  user.  Layer  ini 
berfungsi untuk menyediakan layanan jaringan ke dalam aplikasi user. 
Contoh: FTP, HTTP, SMTP, POP3, IMAP.  
• 
Layer 6 – Presentation Layer 
Presentation Layer berfungsi memastikan bahwa  informasi yang  akan 
dikirim  ke  application  layer  dapat  diterima  dan  dibaca  oleh 
application layer. Contoh : .JPEG .mp3 .mp4 (berupa format data)
• 
Layer 5 – Session Layer 
Session  layer  bertugas  untuk  mengatur  koneksi  (memban gun  dan 
mematikan koneksi) antara 2 host yang saling berkomunikasi.  
Contoh: ASP, X-windows systems.
  
• 
Layer 4 – Transport Layer 
Berfungsi  untuk  mensegmentasi  data  dari  host/komputer  yang 
mengirimkan  data  dan   kemudian  data  yang  sudah  dikirim  akan 
digabun gk an lagi oleh layer ini.  Contoh: TCP dan UDP. 
• 
Layer 3 – Network Layer 
Layer  ini  adalah  layer  kompleks  yang  men yediakan  konektivitas  dan 
menentukan  jalur  antara  2  host  yang  berada  dalam  jaringan  atau 
tempat yang berbeda. Contoh: IP(internet protocol), IPX.
• 
Layer 2 – Datalink Layer 
Datalink  layer  adalah  layer  yang  menyediakan  transmisi  data  antar 
jaringan  fisik  dan  system.  Contoh:  Ethernet,  token  ring,  frame  relay
dan PPP. 
• 
Layer 1 – Physical Layer 
Layer  ini  berfungsi  untuk  men yambungkan  koneksi  secara  fisik  dari 
segi  listrik,  mekanikal,  dan  fungsional.  Contoh:  Fiber  Optic,  Kabel 
RJ-45.
2.1.4 Topologi jaringan
Topologi  jaringan  mendefinisikan  bagaiman   komputer,  printer,  perangkat  jaringan, 
dan  perangkat  lainnya  terkoneksi.  Dengan  kata  lain,  topologi  jaringan 
mendeskripsikan  keluaran  dari  kabel  dan  per angkat-perangkat  dan  juga  jalur  yang 
digunak an untuk transmisi data. (Cisco Press, 2005: 62). 
Topologi-topologi fisik yang umumnya digunakan  adalah: 
2.1.4.1 Topologi Bus
Umumnya dikenal linear bus, topologi ini mengkoneksikan semua perangkat 
menggun akan satu kabel.   
Gambar 2.5 Topologi Bu s (sumber http://eridesktop.com/topologi-jaringan/) 
  
2.1.4.2 Topologi Star dan Extended-star
Topologi  star  paling  sering umum digunakan di Ethernet  LAN. Topologi star terbuat 
dari titik koneksi yang terpusat dengan perangkat seperti hub, switch, atau  router. 
Pada  saat  topologi  star  sudah  mulai  meluas  dengan  menambahkan  perangkat 
jaringan  tambahan  yang  terkoneksi ke  perangkat  jaringan  utama,  ini  disebut  dengan 
topologi extended-star.  
Gambar 2.6 Topologi Star 
  
Gambar 2.7 Topologi extended Star 
  
2.1.4.3 Topologi Ring
Topologi  ring  merupakan  salah  satu  topologi  yang  penting  dalam  koneksi  sebuah 
LAN.  Sesuai  naman ya,  setiap  host  terkoneksi  dalam  bentuk  cincin  atau  lingkaran. 
Tidak  seperti  topologi  fisik  bus,  topologi  ring  tidak  ada  awal  atau  akhir  yang  perlu 
dimatikan. 
Gambar 2.8 Topologi R ing ( sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/) 
2.1.4.4 Topologi Tree (hierarki)
Dibuat mirip  seperti  topologi  extended-star. Perbedaan  utamanya  adalah  topologi ini 
tidak  menggunakan  node  sentral.  Tetapi,  men ggunakan  trunk  node  dari  cabang-
cabangnya ke node lainnya. 
Gambar 2.9 Topologi Hierarki (sumb er : http://eridesktop.com/topologi-jar ingan/) 
  
2.1.4.5 Topologi Full-mesh dan Partial-mesh
Topologi full-mesh mengkoneksikan semua perangkat satu sama lain untuk 
redudansi. Sedangkan di topologi partial-mesh setidaknya ada satu perangkat yang 
menangani banyak koneksi tanpa harus fully meshed. 
Gambar 2.10 Topologi full mesh (sumber : http://eridesktop.com/topologi-jaringan/) 
Gambar 2.11 Topologi p artial mesh (sumber : http://eridesktop.com/topologi-
jaringan/) 
  
2.2  Teori Khusus
2.2.1  Serba-Serbi Wireless Network
2.2.1.1 Wi-Fi atau WiFi
Merupakan   singkatan  dari  Wireless  Fidelity.  Sebagian  buku 
menuliskan  “Wi-Fi”  sedangkan  yang  lain  menggunakan  “WiFi”. 
Keduanya  identik,  Wi-Fi  adalah  n ama  lain  untuk  produk-produk 
spesifikasi  802.11  yang  dibuat  oleh   Wi-Fi  Alliance.  Pengguna 
komputer  umumnya  lebih  mengenal  istilah  Wi-Fi  card/adapter 
dibandingkan  dengan  802.11  card/adapter.  Wi-Fi  merupakan  merk 
dagan g  sehingga  lebih populer dibandingkan  “IEEE 802.11”.  (Sofana, 
2013, p334) 
2.2.1.2 Wi-Fi USB
USB  merupakan  singkatan  Universal  Serial  Bus.  Port  atau  slot 
USB  mulai  diperkenalkan  pada  generasi  komputer  Pentium.  Saat 
ini  cukup  banyak  perangkat  Wi-Fi  yang  dapat  dihubungkan 
dengan  port  USB.  Sehingga  lebih  praktis  dan  mudah  dibawa-
bawa. 
2.2.1.3 Wi-Fi Alliance
Sebuah  organisasi  nonprofit  yan g  mengeluarkan  sertifikasi  bagi 
peralatan  wireless  LAN.  Produk-produk  yang  diberi  logo  Wi-Fi 
CERTIFIED  telah  dibuktikan  dapat  bekerja  atau  kompatibel 
dengan  produk buatan vendor  lain. Sehingga  pengguna tidak  ragu-
ragu  dalam  memilih suatu  produk. Logo Wi-Fi  CERTIFIED  dapat 
dijumpai pada kemasan produk.
  
2.2.1.4 Access Point (AP)
Peralatan  yan g  digunakan  pada  wireless  LAN.  AP  bertugas 
mengatur dan  menghubungkan koneksi  beberap a  peralatan  Wi-Fi. 
AP  dapat  dianalogikan  dengan  hub,  hanya  saja  digunakan  pada 
wireless  LAN.  AP  juga  dapat  menghubungkan  wireless  LAN 
dengan wired LAN.
2.2.1.5 Channel
Channel  atau  kanal  dap at  dianalogikan  seperti  jalur-jalur  jalan. 
Bayangkanlah  pita  frekuensi  seperti  sebuah  jalan  dan  channel 
seperti  jalur-jalur  pemisah  pada  jalan  tersebut.  Peralatan  802.11a 
bekerja pad a rentang  frekuensi 5,15  hingga  5,875  GHz  sedangkan 
peralatan  802.11b dan 802.11g  bekerja  pada  rentang frekuensi 2,4 
hingga  2,497  GHz.  Jadi,  802.11a  menggunakan  pita  frekuensi 
lebih  lebar  dibandingkan  802.11b  atau  802.11g.  Semakin  lebar 
pita  frekuensi  yang  digunakan,  akan  semakin  ban yak  jumlah
channel  yan g  tersedia.  Setiap  channel  dapat  digunakan  untuk 
mengangkut  informasi  secara  penuh.  Pada  perangkat  standar 
802.11a,  tersedia  hingga  8  buah  non-overlapping  channel. 
Masing-masing  channel  dapat  “dibebani”  throughput  sebesar  54 
Mbps  atau  total  throughput  432  Mbps.  Sedangkan  pada peralatan 
standar  802.11b/g  tersedia  3  buah  non-overlapping  channel  yan g 
masing-masing dapat  “dibebani” throughput  hingga  11  Mbps atau 
total throughput 33 Mbps.
2.2.1.6 SSID atau ESSID
SSID atau Service Set Identifier  merupakan Netw ork  ID atau nama 
untuk jaringan  wireless.  Beberapa vendor menyebut SSID sebagai 
Domain  ID.  Setiap  jaringan  Wi-Fi  harus  memiliki  SSID  yan g 
unik.  Peralatan  Wi-Fi  yang  menggunakan  SSID  sama  akan 
dianggap  satu jaringan.  Agar  setiap peralatan wireless  dapat saling 
berkomunikasi  maka  masing-masing  peralatan  harus 
menggunakan  SSID  dan   channel  yang  sama.  SSID  bersifat  case-
  
sensitive,  penulisan  huruf  besar  dan  huruf  kecil  akan  sangat 
berpen garuh.
2.2.1.7 WEP
WEP  atau  Wired  Equivalent  Privacy  merupakan  sebuah  fitur 
keamanan/security  standar  untuk  peralatan  wireless.  Umumnya 
fitur  ini  sudah  menjadi  satu  built-in  pada  setiap  peralatan  Wi-Fi. 
Keamanan  data  adalah  hal  yang  cukup penting.  Gelombang  radio 
yang  dipancarkan  sebuah  Wi-Fi  yang  ada  di  sekitarnya.  Sehingga 
informasi  dapat  “ditangkap”  dengan 
mudah.  Oleh  sebab  itu,  data 
yang  dipan carkan  oleh  Wi-Fi  card  perlu dienkripsi.  Ada  beberapa 
tingkatan  enkripsi,  mulai  dari  40  bit,  64  bit,  128  bit,  dan  256  bit. 
Penggunaan  WEP  akan  meningkatkan  keamanan  ata  yang 
ditransfer  meskipun  konsekuensinya  adalah  sedikit  penurunan 
throughput data.
2.2.1.8 WPA
WPA singkatan  dari  Wi-Fi  Protected  Access. WPA  menggunakan 
protokol  enkripsi  yang  lebih  ampuh  dibandingkan  WEP.  Dengan 
WPA,  network  key  ak an  diubah  secara  otomatis  dan  kemudian 
diotentikasi  secara  teratur.  Perangkat  Wi-Fi  yang  ad a  umumya 
sudah mendukung WPA. 
2.2.1.9 WPA2
WPA2  singkatan  dari  Wi-Fi  Protected  Access  2  atau  dikenal 
sebagai  802.11i.  WPA2  menggunakan  protokol  enkripsi  yang 
lebih  ampuh  dibandingkan  WEP  maupun  WPA.  WPA2 
menggun akan  algoritma  enkripsi  AES  dan  otentikasi  802.1X. 
sehingga  menjamin  keamanan  data  dan  kontrol  akses  jaringan 
lebih baik dibandingk an WEP dan WPA. 
  
2.2.1.10  Network Keys
Sebuah network  key  digunakan untuk proses  enkripsi  dan  dekripsi 
data.  Khususnya  jika  p erangkat  wireless  telah  mendukung  WEP 
atau  WPA.  Network  key  mungkin  saja  telah  disediakan  secara 
otomatis  oleh  perangkat  wireless  network.  Mungkin  juga  harus 
kita  tentukan  sendiri  (melalui  pengetikan  langsu ng).  Kita  dapat 
menentukan  panjang  key,  yaitu  antara  40  bit  hingga  104  bit, 
format  key  (ASCII  atau   heksadesimal),  dan  key  index  (berupa 
lokasi  di  mana  key  akan  diletakkan).  Semakin panjang  jumlah  bit 
key-nya  akan  semakin  secure.  Setiap  penambahan  panjang  key
sebanyak 1 bit. 
2.2.1.11  Infrastructure atau Mode Infrastructure
Isitilah Infrastucture digunakan  untuk  WLAN yang  menggunakan 
access point. Network semacam ini d apat terdiri atas banyak (lebih 
dari  tiga)  client  Wi-Fi.  Kadangkala  mode  Infrastucture  disebut 
sebagai mode Managed.
2.2.1.12  Hotspot
Hotspot  atau  area  hotspot  adalah  tempat  khusus  yang  disediakan 
untuk  mengakses  Internet  menggunakan  peralatan  Wi-Fi. 
Umumnya layanan hotspot  bersifat gratis. Dengan  berbekal laptop 
atau  PDA  maka  koneksi  Internet  dap at  dilakuk an  secara  cuma-
cuma.  Biasanya  pengguna  terlebih  dulu  harus  melakukan 
registrasi  ke  penyedia  layanan  hotspot  untuk  mendapatkan  login 
dan  password.  Kemudian  pengguna  dapat  mencari  area  hotspot, 
seperti  pusat  perbelanjaan,  kafe,  hotel,  kampus,  bandara  udara, 
dan  tempat-tempat  umum  lainnya.  Proses  otentikasi  dilakukan 
ketika browser diaktifkan.
  
2.2.2  Beberapa Peralatan Wi-Fi
Berikut ini akan dib ahas beberapa peralatan Wi-Fi: 
2.2.2.1 Wi-Fi Adapter
Wi-Fi  adapter  merupakan  peralatan  wireless  utama.  Tanpa  Wi-Fi
adapter  kita tidak  dapat membangun  WLAN.  Wi-Fi adapter  dapat 
disetarakan  dengan  ethernet  card  yan g 
bekerja  menggunakan 
gelombang  radio.  Sehin gga  ada  yang  menyebut  Wi-Fi  adapter 
sebagai ethern et radio atau Wi-Fi radio.  
2.2.2.2 Access Point (AP)
Access  Point  bisa  dianalogikan  dengan  hub  dan  repeater (pada
wired  LAN). Access Point dapat  menerima  dan meneruskan sin yal 
dari/ke  berbagai  peralatan  Wi-Fi.  Access  Point  juga  dapat 
menggabungkan  jaringan  wireless  dengan  wired  dan  dapat 
memperbesar  jangkauan  WLAN.  Pada  umumnya  access  point 
dibuat dengan kemampuan tambahan, seperti: 
DHCP server 
DHCP  (Dynamic  Host  Configuration  Protocol)  adalah 
protokol  yan g  digunakan  untuk  keperluan  alokasi  IP  address 
secar a  otomatis.  Sehingga  pen ggun a  komputer  client  tidak 
perlu melakukan konfigu rasi IP address secara manual. 
Firewall 
Merupakan   software  untuk  keperluan  security.  Biasanya 
firewall  digunakan   untuk  mengatur  akses  keluar  masuk 
jaringan lokal.
NAT 
NAT  (Network  Address  Translation)  merupakan  suatu  teknik 
yang  memungkinkan  ko mputer-komputer  dengan  IP  address 
  
private  atau  lokal  tetap  dapat  mengakses  Internet  (IP  address 
public).  NAT  banyak  digunakan  pada  kantor-kantor  atau 
warung Internet  yang alokasi IP address public-nya terbatas.
ADSL atau dial up modem
Access  Point tertentu ada  yang  memiliki  fitur  sebagai modem. 
Sehingga  akses  Internet  via  provider  Internet  dapat  dilakukan 
tanpa bantuan modem tambahan.
Wireless Bridge
Access  Point  dengan  fitur  seperti  ini  dapat  digunakan  untuk 
menghubungkan  satu  jaringan  wireless  den gan  jaringan
wireless yang lain.
Jika  dilihat  dari  luar,  semua  access  point  tampak  sama. 
Padahal  fitur  disertakan  boleh  jadi berbeda-beda. Access Point 
yang memiliki fitur bermacam-macam disebut juga router atau 
gateaway.  Sebuah  router  atau  gateaway  memiliki  fungsi lebih 
luas,  seperti  sharing  Internet,  alokasi  IP  address  secara 
dinamis, routing, firewall, dan sebagainya.
2.2.2.3 Komputer Built-in Wi-Fi
Saat  ini  dapat  dijumpai  komputer  laptop  dan  motherboard  yan g 
menyertakan  Wi-Fi adapter. Sehingga  tidak diperlukan  lagi  Wi-Fi 
adapter  tambahan.  Untu k  komputer  laptop,  tampaknya  perangkat
Wi-Fi  sudah  menjadi  perlengkapan  standar.  Sedangkan  komputer
desktop  sangat  bergantung  pada  jenis dan  merk motherboard-nya. 
Salah  satunya  motherbo ard  yang  dibuat  ASUS  (www.asus.com). 
ASUS  mengeluarkan  beberapa  jenis  motherboard  yang  sudah 
menyertakan  Wi-Fi  adapter.  Wi-Fi  adapter  telah  menjadi  satu 
dengan  motherboard  sehingga  dapat  menghemat  pemakaian  slot 
PCI.  ASUS  juga  menyertakan  program  utilitas  WLAN  card  dan 
sebuah  antena  eksternal  untuk  dihubungkan   dengan  Wi-Fi 
adapter.
  
2.2.2.4 Wi-Fi dan GPRS card 
Produk  buatan  BenQ  yang  satu  ini  mungkin  yang  paling  unik 
dibandingkan  yang  lain.  BenQ  Multi-function  PC  C ard  atau 
W10/W11  adalah  sebuah  Wi-Fi  adapter  sekaligus  GPRS  card. 
Sehingga  W10  dan  W11  dapat  digunak an  untuk  koneksi  WLAN 
sekaligus kon eksi GSM/GPRS. 
2.2.2.5 Smart Display
Smart Display adalah digunakan untuk mengendalikan  desktop PC 
via  Microsoft’s  Remote  Desktop  Control  (Terminal  Services)  dan 
kompatibel  dengan  peralatan  802.11b.  Kita  dapat  membayangkan
smart  display  seperti  sebuah  layar  monitor  portable.  Bentuknya 
tipis  dan  mudah  dibawa-bawa.  Kita  dapat  melihat  dan 
mengendalikan  tampilan  desktop  PC  sentral  di  mana  pun 
sepanjang masih berada  dalam jan gkauan gelombang  Wi-Fi.
2.2.2.6 Printer server Wi-Fi
Printer  server  Wi-Fi  merupakan   printer  server  yang  dapat 
langsung  terhubung  ke  jaringan  Wi-Fi.  Printer  server  kompatibel 
dengan  standar  802.11b/g.  Wi-Fi  print  server  dapat  dihubungkan 
dengan  router  Wi-Fi  dan  beberapa  buah  printer  USB.  Dengan
print  server  Wi-Fi  kita  tidak  perlu  men yediakan  komputer  khusu 
untuk sharing printer.
2.2.3  WLAN dan Enterprise
Mengimplementasik an  jaringan  wireless  pada  perusahaan  kelas 
menengah  dan  besar  (Enterprise)  tidaklah  sesederhana  seperti 
untuk  kantor  kecil  atau  rumah  (small  home  office).  Perusahaan 
besar  umumnya  telah  memiliki  jaringan  wired  yang  besar  dan 
kompleks.  Boleh  jadi  jarak  dari  satu  node  ke  n ode  yang  cukup 
jauh.  WLAN  biasanya  digunakan  seb agai  salah  satu  solusi 
upgrade/pengemban gan  jaringan  wired  yan g  sudah  ada.  Kondisi 
ini  merupakan  suatu  hal  yang  wajar,  mengingat  pada  perusahaan
  
besar  jarang  sekali  komputer  server  dibawa-bawa  atau  dipindah 
lokasinya. 
Pemilihan  WLAN  sebagai  solusi  untuk  mengembangkan  jaringan 
utama  tidak  boleh  hanya  dengan  pertimbangan  trend  semata. 
Beberapa  hal  yang  menjadi  pertimbangan  penggunaan  WLAN 
pada Enterprise, antara lain: 
Mobility dan Flexibility  
Berkaitan  dengan  kemudahan  mengakses  informasi  di  mana 
pun  pengguna ber ada melalui perangkat mobile,  seperti laptop, 
PDA,  dan  sebagain ya.  Pada  sebuah  jaringan  berskala  besar, 
cepat  atau  lambat  akan  muncul  kebutuhan  untuk  dapat 
mengakses informasi di secara cepat dan fleksibel. 
Convenience  
Mempermudah  pengguna  mengakses  resource  yang  tersedia, 
terutama  resource  yan g  bersifat  terbuka  untuk  setiap  orang. 
Dan juga mempermudah memperbesar skala jaringan.  
Efficiency 
Mengurangi  biaya  instalasi  kabel  jaringan.  WLAN  tidak 
memerlukan  instalasi  kabel  jaringan.  Informasi  ditransfer 
melalui  gelomban g  radio.  Sehingga  biaya  pengeluaran  untuk 
kabel dapat ditekan sekecil mungkin. 
Easier to setup 
Adan ya  fasilitas  yang  memudahkan  proses  konfigurasi 
jaringan  wireless  menyebabkan  WLAN  sangat  disukai  oekh 
sebagian  besar  pen ggun a.  Proses  instalasi  dan  setup  jaringan 
wireless  rata-rata  lebih  mudah  dibandingkan  dengan  jaringan
wired.
  
2.2.4  Persyaratan Umum
Menurut  Sofana  (2013,  p452),  ada  beberapa  persyaratan  atau 
aspek  yang  harus  diperhatikan  ketika  kita  merencanakan 
membangun jaringan wireless untuk enterprise, yaitu:  
Aspek privacy 
Menyangkut  kerahasiaan  informasi.  Teknologi  yang 
digunak an  harus  dapat  diandalkan  sedemikian  rupa  sehingga 
pengguna  yang  tidak  berhak  tidak  dapat  mengakses/melihat 
informasi milik penggna lain. 
Aspek integrity dan reliability 
Berhubungan  den gan  k eutuhan  informasi.  Teknologi  yang 
dipilih  haruslah  menjamin  keutuhan  informasi  setiap 
pengguna.  Tidak boleh sampai  hilang  atau berub ah oleh faktor 
teknis (non-human error) . 
Aspek availability 
Berhubungan  dengan  ketersediaan  informasi  secara  terus-
menerus.  Teknologi  yang  digunakan  harus dapat  menyediakan 
informasi  setiap  saat,  bekerja  24  jam  sehari  dan  7  hari 
seminggu tanpa h enti. 
Aspek mobility 
Menyangkut  kemudahan 
memindahkan  node/client  ke 
sembarang  tempat  di  dalam  area  tertentu  tanpa  mengganggu 
kegiatan operasional. 
Aspek scalability 
Jaringan  harus  dapat  diu bah  ukurannya  atau  diperbesar  secara 
mudah  sesuai  dengan  kebutuhan.  Kebutuhan  di  masa  yang 
akan  datang  akan  terus  meningkat,  sehingga  diperlukan  solusi 
yang tepat untuk men gembangk an jaringan sesuai kebutuhan. 
  
Aspek management 
Aspek  management  menyangkut  kemudahan  dan 
kesederhanaan dalam mengelola jaringan berskala besar. 
2.2.5  MikroTik
2.2.5.1 Sejarah MikroTik
Dahulu  mikrotik  adalah  sebuah  perusahaan  kecil  berkantor 
pusat  di  Latvia,  bersebelahan  dengan  Rusia.  Pembentukannya 
diprakarsai  oleh  John  Trully  dan  Arnis  Riekstins.John  Trully 
adalah seorang berkewarganegaraan Amerika  yang berimigrasi 
ke Latvia. 
  John  dan  Arnis  mulai  me-routing  dunia  pada  tahun 
1996  (misi  mikrotik  adalah  me-routing  seluruh  dunia).  Mulai 
dengan  sistem  Linux  dan  MS-DOS  yang  dikombinasikan 
dengan  teknologi  Wireless-LAN  (WLAN)  Aeronet 
berkecepatan  2  Mbps  di  Moldova,  Negara  tetangga  Latvia, 
baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. 
  Latvia  hanya  merupakan  tempat  eksperimen  John  dan 
Arnis,  karena saat ini  mereka  sudah membantu  Negara-negara 
lain  termasuk  Srilanka  yang  melayani  sekitar  400  pengguna. 
Linux  yang  pertama  kali  digunakan  adalah  Kernel  2.2  yang 
dikembangkan  secara  bersama-sama  den gan  b antuan  5-15 
orang  staff  Research  and  Development  (R&D)  mikrotik  yan g 
sekarang  menguasai  dunia  routing  di  negara-negara 
berkembang.  Menurut  Arnis,  selain  staf  di  lingkungan 
mikrotik, mereka  juga  merekrut  tenaga-tenaga  lep as dan  pihak 
ketiga  yan g  dengan  intensif  mengembangkan  mikrotik  secara 
protokol.  Tetapi  prinsip  dasar  mer eka  bukan  membuat 
Wireless  ISP  (W-ISP),  tetapi  membuat  program  router  yan g 
handal.  Produk  utama  dari  mikrotik  adalah  router  berbasis 
komputer yang dikenal sebagai mikrotik router OS.
  
2.2.5.2  Level Mikrotik
Mikrotik  bukanlah  perangkat  lunak  yang  gratis,  jika  ingin 
memanfaatkannya  secara  penuh,  dibutuhkan  lisensi  dari  Mikrotik 
untuk  dapat  menggunakanya  alias  berbayar.  Mikrotik  dikenal 
dengan  istilah  level  pada  lisensinya.  Tersedia  mulai  dari  level  0 
kemudian 1, 3 hingga 6.  
• 
Lev el  1  (demo):  pada  level  ini  Mikrotik  dapat  digunakan 
fungsi  routing  standar dengan satu pengaturan  serta tidak  memiliki 
limitasi waktu untuk menggunakann ya.  
• 
Lev el  3:  sudah  mencakup  level  1  ditambah  dengan 
kemampuan  untuk  menajemen  segala  perangkat  keras  yang 
berbasiskan  Kartu  Jaringan  atau  Ethern et  dan  pengelolaan 
perangkat wireless tipe klien.  
• 
Lev el  4:  sudah  mencakup  level  1  dan  3  ditambah  dengan 
kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.   
• 
Lev el  5:  mencakup  level  1,  3,  dan  4  ditambah  dengan 
kemampuan  mengelola  jumlah  pengguna  hotspot  yang  lebih 
banyak.  
(Anonim17, akses tanggal : 29 April 2014) 
2.2.5.3  Fitur dan komponen Utama  Mikrotik
• 
Load Balancing 
Secara  harafiah,  load  balancing  adalah  pembagian  beban  jaringan 
kepada  beberap a  link  yang  ada  menjadi  seimbang  (balance). 
Jaringan  TCP/IP  merup akan  jarin gan  yang  menggunakan  prinsip 
packet switching, sehingga paket  -  paket  data  dapat  melalui  jalur 
(path)  yang  berbeda  -  beda  untuk  sampai  ke  sebuah  host.  Prinsip 
ini  memungkinkan  untuk  memiliki  beberapa  jalur  atau  link  untuk 
mencapai  sauatu  network  tujuan.  Dan  beberapa  link  tersebut  akan 
digunakan bersama - sama untuk melewatkan paket data.
  
•  Fail Over 
Fail  over  adalah  teknik  yang  menerapkan  beberapa  jalur  untuk 
mencapai  suatu  network  tujuan.  Namun  dalam  keadaan  normal 
hanya ada   satu  link  yang  digunakan.  Link  yang  lain  hanya 
berfungsi  sebagai  cadangan   dan  han ya  akan  digunakan  bila  link
utama terputus. 
•  Firewall (Mangle) 
Mangle  Merupakan  sebuah  metode  Bandwidth  Management, 
dimana  apabila  diingin kan  untuk  membagi  b andwidth  tersebut 
secara merata pada Mikrotik.
Seperti  apabila  diberikan  Bandwidth  256kbps  dow nstream  dan 
128kbps  upstream.  Sedangkan  client  yang  akan  mengakses 
seban yak  10  client,  maka  akan  secara  otomatis  masing  masing 
client  mendapatkan  jatah 
bandwidth  downstream  256kbps  dibagi 
10  dan  upstream  128kbps  dibagi 10.  Jadi  nantinya  masing-masin g
client  mendapat  25.6kbps  untuk  downstream  dan  12.8kbps  untuk
upstream.  dan  apa  bila  nantinya  2  client  yang  mengakses  maka 
masing  masing  client  akan  mendapatkan  128kbps  untuk
downstream dan 64kbps untuk upstream.
• 
Bandwidth 
Bandwidth  adalah  jumlah  data  atau  volume  data  dalam  satuan  bit
per  second  yang  dapat  ditransmisikan  lewat  sebuah  media 
transmisi  jaringan  dalam  satu  satuan  waktu.   Secara  umum, 
bandwidth  dapat  dianalogikan  seperti  sebuah  pipa  air,  dan  data 
adalah  air  yang  akan  melewati  pipa  tersebut.  Semakin  besar  pipa 
air  (bandwidth)  maka  semakin  besar  pula  volume  air  (data)  yang 
dapat dilewatkan.  Ada beberapa alasan  yang  menjadikan  bandwith
  
merupakan   salah  satu  faktor  penting  dalam  sebuah  jaringan 
komputer : 
1.  Bandwidth  berperan  penting  dalam  menentukan  kualitas  sebuah 
jaringan karena besarn ya saluran data/bandwidth berpengaruh pada 
kecepatan transmisi data. 
2.  Bandwidth  memiliki  keterbatasan  dikarenak an  hukum  fisika  dan 
keterbatasan  teknologi.  Setiap  media  yang  digunakan  utnuk 
melakukan  transmisi  data  pasti  memiliki  keterbatasan  bandwidth 
maksimal yang bisa dicapai. 
3.  Bandwidth  tidak  didapatkan  dengan  gratis.  Tawaran  bandwidth 
paling sering kita jumpai ketika kita ingin berlangganan internet. 
4.  Kebutuhan  bandwidth  akan  selalu  naik.  Dengan  adanya  teknologi 
baru  dan  infrastruktur  jaringan  yang  diperbaharui,  aplikasi  dan 
kebutuhan  data  biasanya  juga  akan  mengalami  peningkatan 
penggun aan bandwidth.  
2.3  Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
Menurut  jurnal  penelitian  yang  ditulis  oleh  Raymond  Powers  Tenggario  dan 
Jonathan  Lukas,  Keamanan  merupakan   hal  yang  sangat  penting  dalam  suatu 
jaringan.  Dalam  penelitian  kali  ini  sistem  wireless  hotspot  ini  menggunakan 
radius  server  dengan  metode  EAP  authentication  yang  berguna  untuk 
melakukan  autorisasi  dan  autentikasi  dalam  suatu  jaringan  dan  dapat 
membatasi  pemak aian  tiap  user  yan g  ad a  di  dalam  sebuah  jaringan. 
Perancangan  aplikasi  ini  juga  dilengkapi  dengan  manajemen  pengguna
hotspot,  biling,  pembuatan  voucher  dan  juga  dapat  membatasi  pemakaian 
waktu/kuota  per user. Tujuan  dari  penelitian  ini  yaitu  mengimplementasikan 
sistem  autentikasi  pengguna  hotspot  wireless  LAN  berbasis  RADIUS 
(802.1X)  dengan  pembatasan  akses  berd asarkan  kuota  waktu  pemakaian  dan 
kuota  paket  data.  Metod e  penelitian  yang  dilakukan  adalah  studi  lapangan 
untuk  melakukan  peran cangan  dan  juga  uji  coba  serta  studi  pustaka.  Hasil 
penelitian  ini  membantu  mempermudah  manajement  jaringan  wireless 
hotspot.  Sistem  manajemen  hotspot  ini  dapat  melakukan  berbagai  skema
pembatasan  akses termasuk pembatasan berdasarkan  lama penggun aan  wak tu
  
(time  based)  dan  jumlah  penggunaan  paket  data  (volume  based)  dengan 
pembatasan bandwidth untuk tiap pengguna. 
Penelitian  jurnal  lainnya  adalah  tentang  konsep  penggabungan  2  ISP  pada 
satu  router  yang  difungsikan  sebagai  load  balancer,  yaitu  router  yang  bisa 
menggabungkan  2  ISP  pada  satu  jaringan.  Jurnal  ini  dibuat  oleh  Agus 
Heriyanto  dengan  judul  “Implementasi  load  balance  dengan  2  ISP  dengan 
menggunakan  round  robin  method”.  Pada  penelitian  ini,  salah  satu  ISP 
bertugas  untuk  memback-up  jaringan  akses  internet  utama  dengan 
menggunakan  teori  round  robin  di  router  mikrotik.  Metode  Round  Robin 
yang  digunakan  jurnal  ini  bisa  menggunakan  kedua  ISP  secara  bersamaan. 
Konsep  metode  round  robin  ini  juga  berfungsi  untuk  menggunakan  kedua 
gateway  dan pada waktu yang sama dengan membagi beban secara b erurutan 
dan bergantian.  
Jadi  jurnal  ini  juga  menghasilkan  peningkatkan  kapasitas  bandwidth  untuk 
akses  internet  karena  dua  gateway  yang  tersedia  dapat  digunakan  secara 
bersamaan dengan  fungsi  failover  yang  digunakan  juga  bisa  untuk  keperluan
back up jika terjadi masalah pada gateway ata
ISP utama.