![]() BAB II
KAJIAN PUST AKA
Kajian Pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku,
journal paper, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manual, dan kar ya ilmiah
lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Pada sub bab ini dipaparkan mengenai
penelitian peneliti sebelumnya, konsep dan teori yang digunakan berkenaan dengan Service
Quality dan Brand Trust dan sebagai landasan bagi peneliti untuk meneliti.
2.1 Penelitian Sebelumnya .
Tabel 2.1
State Of Art
Tahun Penulis Judul Jurnal Hasil Dari Jurnal
2013 Yoan Santosa
PENGARUH
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN
PELANGGAN
PENGGUNA JASA
PARKIR
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel kehandalan (reliability),
jaminan (assurance), dan empati
(empathy), berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kepu asan
p elanggan melalui uji t, sedangkan
variabel fisik (tangible) dan daya
tanggap (responsiveness) tidak
berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Variabel yang
berpengaruh dominan adalah
kehandalan (reliability).
Putra, Eris
Dianawati, Endi
Sarwoko
Jurnal:
Management,
Fakultas Ekonomi
Universitas
Kanjuruhan,
Malang
2011 Mohamad R izan & PENGARUH CITRA Descriptive analysis showed
|
![]() DAN KEPERCAYAAN
MEREK TERHADAP
LOYALITAS MEREK :
SURVEY
PELANGGAN LUX
CAIR DI CARREFOUR
MT. HARYONO
Yuli Nopiska
Jurnal :
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Jakarta
a. Benefit dimension is the most
dominant dimension in brand
trust variables.
b. Company characteristic
dimension is the most
dominant dimension in brand
trust variables.
c. Commitment dimension is the
most dominant dimension in
brand loyalty variables.
PENGARUH
KUALITAS LAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN
PELANGGAN DALAM
MEMBENTUK
LOYALITAS
PELANGGAN
2010 DWI ARYANI;
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat lima dimensi yang
mempengaruhi kualitas pelayanan,
yaitu bukti fisik, empati, kehandalan,
kecepatan, dan jaminan positif. Hasil
lain menunjukkan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan faktor
sebelumnya dari loyalitas pelanggan.
dan FEBRINA
ROSINTA
Jurnal :
Ilmu Administrasi
dan Organisasi ,
FISIP Universitas
Indonesia
The results reflect the fact that both
service quality and customer
satisfaction have positive influence o
brand trust. In addition, based on the
data analysis, service quality has
higher impact on brand trust in
compare with customer satisfaction.
Brand Trust in Hotel
Industry: Influence of
Service Quality and
Customer Satisfaction
2011 Atefeh Maghzi,
Bagher Abbaspour,
Mahnaz
Eskandarian
And Abu Bakar
Abdul Hamid
Journal :
University
Technology
|
![]() MalaysiaMultimed
ia University,
Faculty of
Management
The Effects of Brand
Communication and
Service Quality In
Building Brand Loyalty
Through Brand Trust;
The Empirical Research
On Global Brands
The study was based on the
development and administration of a
self-administered survey and
conducted in Turkey. The finding
indicate that perceptions of brand
communications and service/product
quality can be viewed a antecedents to
brand trust, in turn affects brand
loyalty.
2011 Cemal Zehir,
Azize Uahin,
Hakan Kitapci,
Mehtap Ozuahin
Journal :
Management
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Definisi Komunikasi
Terdapat beberapa definisi komunikasi menurut beberapa ahli yan g dikutip untuk
mendukung penelitian ini, diantaranya adalah :
Menurut Mulyana (2008 : 46)
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal d ari kata
Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau
communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama
(communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara
|
sama. Akan tetapi d efinisi-definisi kontemporer men yarankan bahwa
komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat
Kita berbagi pikiran, Kita mendiskusikan makna, dan Kita mengirimkan
pesan. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas
(community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan.
Komunitas adalah sekelompok oran g yang berkumpul atau hidup bersama untuk
mencapai tujuan tertentu dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada
komunitas. Komunitas
bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi
berperan dan menjelaskan kebersamaan. Oleh kar ena itu, komunitas juga berbagi bentuk-bentuk
komunikasi yang berkaitan dengan seni, agama dan bahasa, dan masing-masing b entuk tersebut
mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yan g mengakar kuat
dalam sejarah komunitas tersebut.
2.2.1.1 Proses Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat proses
proses yang mendukung untuk menjadikan
komunikasi menjadi efektif, diantaranya adalah:
Menurut West dkk dalam Hermawan (2012: 6) proses berlangsungn ya
komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut.
a. Komunikator (sender), adalah yang mempunyai maksud
berkomunikasi den gan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang
yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berup a informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat simbol simbol yang bisa dimengerti kedua
pihak.
b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media
atau saluran baik secara langsung maupum tidak langsung. Contohnya
berbicara lan gsung melalui telepon, surat, e mail, SMS atau media
lainnya.
c. Fungsi pen giriman (encoding) adalah proses untuk mengubah
pesan ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan pen yampaian
pesan/data.
|
d. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampai
pesan dari komunikator ke komunikan.
e. Fungsi penerimaan (decoding) adalah proses memahami simbol -
simbol bahasa (bahasa pesan) yaitu simbol grafis atau huruf huruf
dengan cara mengasosiasikannya atau menghubungkan simbol
simbol
dengan bunyi bunyi bahasa beserta variasi variasinya yang dilakukan
penerima pesan.
f. Komunikan (reciever) menerima pesan yan g disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diteriman ya ke dalam b ahasa yang
dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
g. Respons (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang
timbul sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan.
h. Umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang
dimaksud oleh si pengirim.
Berdasark an proses komunikasi diatas, PT. Tokopedia terutama untuk
divisi Customer Relations Specialist dalam berkomunikasi dengan
costumer sudah melalui ke delapan proses ini. Divisi Customer Relations
Specialist mencoba mengedukasi buyer dalam penggunaan website
tokopedia.com, dan kemudian mencoba memahami dengan baik
complain-complain atau feedback yang
masuk.
2.2.2 Definisi Komunikasi Massa
Terdapat beberapa definisi Komunikasi Massa yang dikutip untuk mendukung
penelitian ini, diantaranya adalah :
Menurut Wiryanto (2008 :67)
Komunikasi Massa merupakan suatu tipe komunikasi
manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan
penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan
pesan-pesan komunikasi. Dalam catatan sejarah publisistik,
|
komunikasi massa dimulai satu setengah abad setelah mesin
cetak ditemukan oleh Johan Gutenberg.
Menurut Susanto dalam Wiryanto (2008:69)
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris,
mass communication, sebagai kependekan dari mass media
communication (komu nikasi media massa). Artinya,
komunikasi yan g menggunakan media masa atau komunikasi
yang mass mediated. Istilah mass communications diartikan
sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai
kependekan dari media media of mass communication.
Menurut Berlo dalam Wiryanto (2008:69)
Massa dalam hal ini diartikan sebagai Meliputi sem
orang yan g menjadi sasaran alat-alat komunikasi mas
atau
orang - orang pada ujung lain dari saluran.
Menurut Nurudin (2013 : 4)
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya
saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata
media of mass communication (media komunikasi massa).
Media massa apa? Media massa yang dihasilkan oleh
teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan media massa
menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai
saluran dalam komunikasi massa.
Berdasark an definisi komunikasi massa diatas, bisa disimpulkan bahwa
komunikasi massa yaitu adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui
media massa, dalam hal ini tokopedia.com berkomunikasi dengan para
buyer maupun non buyer dengan menggunakan media sebagai alatnya
media yang digunakan yaitu internet den gan fasilitas website.
2.2.2.1 Unsur unsur Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa terdapat beberapa unsur
unsur yang
mendukung proses komunikasi massa, yang diku
melalui
beberapa ahli yaitu:
|
Menurut Wiryanto (2008 : 70)
Komunikasi Massa terdiri dari unsur unsur sumber
(source), pesan (message), saluran (channel), penerima
(reciever) serta efek (effect). Menurut Harold D. Laswell,
unsur unsur tersebut untuk memahami komunikasi
massa. Untuk itu, kita haru mengerti unsur
unsur yang
diformulasikan dalam bentuk pertanyaan berikut.
Who (Sumber atau komunikator), Says What (Pesan), In
Which Channel (Saluran atau Media), To Whom
(Penerima atau Mass Au dience), With What Effect (Unsur
efek atau akibat).
Berdasark an unsur unsur komunikasi massa diatas dapat
disimpulkan bahwa tokopedia.com sudah memiliki unsur unsur
yang diperlukan sebuah media massa, seperti sumber pesan, pesan
yang ingin disampaikan, saluran yang digunakan, dan penerimanya
yaitu jelas adalah calon buyer/buyer.
2.2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa terdapat beberapa karakteristik yang
mendukung proses komunikasi massa, yang dikutip melalui
beberapa ahli yaitu:
Menurut Rivers (2008 : 18 20) Karakter Komunikasi Massa
adalah :
1. Bersifat satu arah
Pada kenyataannya memang ada televisi atau radio yang
mengadakan dialog interaktif yan g melibatkan khalayak secara
langsung, namun itu hanya untuk k eperluan terbatas.
2. Selalu ada proses seleksi
Setiap media memilih khalayaknya, contoh koran New Yorker
untuk kalangan menengah ke atas saja. Succesful Farming
khusus untuk para petan i kaya di daerah Midwest. Koran The
New York Times dan Daily News membidik khalayak yang
berlainan.
3. Media mampu menjangkau khalayak secara luas.
|
4. Untuk meraih khalayak sebanyak mungkin.
5. Komunikasi dilakukan institusi sosial yang harus peka
terhadap kondisi lingkungann ya.
Ada interaksi tertentu yang berlangsung antara meda dan
masayarakat. Media tidak hanya mempengaruhi tatanan politik,
sosial dan ekonomi di mana ia berada namun juga dipengaruhi
olehnya. Oleh sebab itu untuk memahami media secara baik,
kita harus memahami pula lingkungan atau masyarakat di mana
media itu berada.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan kegiatan
pertukaran informasi dan bentuk interaksi manusia yan g bertujuan untuk saling
mempengaruhi baik secara verbal maupun non verbal, tatap muka atau melalui teknologi.
Terdapat 8 proses komunikasi agar komunikasi berjalan dengan baik dan tidak terjadi
missed communication satu sama lain, dalam komunikasi terdapat komunikasi massa
dimana membuktikan bahwa komunikasi bisa menjangkau kh alayak luas dan berperan
serta mempengaruhi individu. Terkait dengan penelitian ini, komunikasi merupakan hal
yang paling penting dalam dunia pelayanan, dimana dalam hal ini petugas customer
relation Tokopedia harus melakukan komunikasi yang baik agar bisa dimengerti dan
dipahami oleh end user dan meminimalisir terjadinya missed communication. Karena hal
ini bisa saja berpengaruh kepada p eningkatan kep ercayaan terhadap tokopedia sendiri.
2.3 Landasan Teori
Terdapat landasan teori yaitu teori persepsi untuk menghubun gk an variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.
Teori Persepsi
Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa persepsi adalah :
Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk
menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia.
Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan.
Ada yan g mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif
maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia
yang tampak atau nyata.
|
Bimo Walgito (2004: 70) mengungkapkan bah wa persepsi merup akan :
Suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus
yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu
yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri
individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu
dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan
respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang
bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam
mempersepsi sesuatu stimulus,hasil persepsi mungkin akan berbeda antar
individu satu dengan individu lain.
2.3.1 Proses Terjadinya Persepsi
Miftah Thoha (2004: 145) menyatakan, proses terbentukn ya seseo rang didasari pada
beberapa tahap an:
1. Stimulus atau Rangsangan
Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu stimulus atau
rangsangan yang hadir dari lingkungann ya.
2. Registrasi
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa
penginderaan dan saraf seseorang berpengaruh melalui alat indera yan g dimilikinya.
3. Interpretasi
Merupakan suatu aspek kognitif dari persep si yang sangat penting yaitu proses
memberikan arti kepad a stimulus yang diteriman ya. Proses interpretasi bergantun g pada
cara pendalamannya, motivasi dan kepribadian seseorang.
4. Umpan Balik (feedback)
Setelah melalui proses interpretasi, informasi yang sudah diteri
dipersepsikan oleh
seseoran g d alam bentuk umpan balik terhadap stimulus.
2.4 Pengertian Quality (mutu)
Menurut Tjiptono dalam Sunyoto (2012 : 236) American Society for quality Control
menyatakan bahwa kualitas atau mutu merupakan:
|
Keseluruh an ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuannya memenuhi kebutuhan yang din yatakan maupun yang tersirat.
Menurut Goeth dan Davis dikutip Tjiptono dalam Sun yoto (2012 : 236) kualitas
merupakan:
Sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
2.4.1 Pengertian Service Quality
Menurut Tjiptono dalam Sunyoto (2012 : 236)
Kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan: Suatu penyajian produk
atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk tersebut diadakan dan
penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh
konsumen.
Dari definisi diatas bahwa mutu pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan
dan kein ginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
konsumen, yaitu adanya kesesuaian antara harapan dengan persepsi manajemen, adanya
kesesuaian antara persepsi atas harapan konsu men dengan standar kerja karyawan,
adanya kesesuaian antar a standar kerja karyawan den gan pelayanan yang diberikan,
adanya kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan pelayanan yang dijanjikan
dan adanya kesesu aian antara pelayanan yang diterima dengan yang dihar apkan dengan
konsumen.
2.4.1.2 Dimensi Service Quality
Terdapat 5 dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan
relatifnya menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Tjiptono
(2011 : 198) sebagai berikut :
a. Keandalan (realibility)
Yakni kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat
sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan
|
menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati
dijanjikan.
b. Daya Tangkap (responsiveness)
Yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para
pelanggan dan memberikan karyawan den gan tanggap, serta
menginformasikan kapan jasa akan diberik an kemudian memberikan
jasa secara cepat.
c. Jaminan (assurance)
Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau
keragu-raguan.
d. Empati
Berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian
personal kepada para pelanggan dan memiliki ja operasi yang nyaman.
e. Bukti Fisik (tangibles)
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ku alitas merupakan
suatu ukuran untuk menilai bahwa suatu barang atau jasa telah mempunyai nilai
guna sep erti yang dikehendaki atau dengan kata lain suatu barang atau jasa
dianggap telah memiliki kualitas apabila berfungsi atau mempun yai nilai guna
seperti yang diinginkan. Mutu pelayanan b erpusat pada upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiann ya untuk
mengimbangi harapan konsumen. Terkait dengan penelitian ini Service Quality
dari Customer Relations Specialis (C ustomer Service) tokopedia.com bisa diukur
melalui dimensi service quality seperti tangible, realibility, assurance, emphaty,
renspionsiveness.
|
2.4.1.3 Pengertian Customer Service
Menurut Kashmir, (2005 : 180) Customer Service adalah :
Setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk
memberikan kepuasan nasabah melalui pelayanan jasa yang
diberikan seseoran g. Sehingga, intinya customer service
melayani segala k eperluan nasabah secara memuaskan. Tugas
utama customer service adalah memberik an pelayanan jasa
dan membina hubungan dengan masyarakat.
Selain itu, dalam praktiknya upaya yang dilakukan customer service
dalam meningkatkan penjualan atau jumlah pelanggan di bank melalui
pemberian pelayanan jasa yang paling optimal (Kasmir,2005 : 5). Hal
ini di sebabkan karena, melalui pemberian pelayanan jasa yang
optimal kepada pelanggan (nasabah) maka akan memberikan kepuasan
kepada pelanggan (nasabah) yang kemudian kepuasan ini akanmenjadi
promosi gratis dari pelanggan yang sudah merasakann ya
kemudiandisebarkan kepelanggan /calon pelanggan lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwacustomer service
adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan kepuasan
pelanggan, hal ini sama artinya den gan cara cara memenuhi
ekspektasi pelanggan. Terkait dengan p enelitian ini adalah, tugas
customer service tokopedia.com memahami keinginan end user
sehingga mereka akhirnya bisa mempercayai tokopedia.com sebagai
mall online belanja, aman dan nyaman.
2.5 Pengertian Brand
|
Menurut Keller dalam Sadat (2009 : 18)
Istilah brand berasal darikata brandr yang berarti to brand,
yaitu aktivitas yang sering dilakukan para peternak sapi di Amerika
dengan memberi tanda pada ternak-ternak mereka untuk memudahkan
identifikasi kepemilikan sebelum dijual ke pasar. Sementara itu menurut
Afif dalam Sad at 2009 : 18 , kata merek yang sering kita gunakan
sebagai terjemahan kata brand berasal dari bahasa Belanda yang
diadopsi dan digunak an secara luas dalam pemasaran kita.
Menurut Kotler & Keller 2009 : 258
American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai nama,
istilah, tanda , lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk men gidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu
penjual atau kelompok penjual dan mendif erensiasikan mereka dari pra
pesaing. Maka merek adalah produk atau jasa yang dimensinya
mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk
atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang
sama.
Menurut Tjiptono (2005 : 2)dalam UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah :
Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warn a, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan bar ang atau
jasa.
Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association
yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differ entiator. Berdasarkan kedua
definisi ini, secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama, logika tau simbol baru untuk
sebuah produk baru, maka ia telah menciptak an sebuah merek.
Menurut Hasan (2013 : 203 204) Ditambahkan oleh Tjiptono bahwa merek digunakan untuk
beberapa tujuan yaitu :
1. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk
suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. In i akan memudahkan konsumen
untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulan g
2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
3. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas,
serta prestise tertentu kepada konsumen.
|
4. Untuk mengendalikan pasar.
1.5.1 Pengertian Brand Trust
Dalam Ferinnadewi (2008: 146) menurut Turnbull et al. (dalam Bennet dan Gabriel)
berpendapat bahwa:
Sifat dari sebuah hubungan yang dekat adalah adanya kondisi
yang lebih stabil, lebih mudah saling memprediksi perilaku partner
dan usia dari sebuah hubungan sehingga ko nsumen menjadi
enggan untuk berganti penyedia produk.
Menurut Luarn dan Lin kepercayaan adalah:
Sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas (kejujuran pihak
yang dipercaya dan kemampuan menepati janji), benevolence
(perhatian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan yang mempercayai mereka), competency
(kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuh an
yang mempercayai) dan predictability (konsistensi perilaku pihak
yang dipercaya).
Menurut Costabile dalam Ferinnadewi (2008: 148)
Kepercayaan merek didasarkan pada pengalaman mereka den gan
merek tersebut. Pengalaman den gan merek akan menjadi sumber
bagi konsumen bagi terciptanya rasa percaya pada merek dan
pengalaman ini akan mempengaruhi evaluasi konsumen dalam
konsumsi, penggunaan atau kepuasan secara lan gsung dan kontak
tidak langsung den gan merek.
Menurut Delgado dalam Ferrinadewi (2008:150)
Kepercayaan merek adalah harapan akan kehandalan dan
intensi baik merek karena itu kepercayaan merek
merefleksikan 2 (dua) hal yakni brand reliability dan brand
intentions. Brand reliability atau kehandalan merek yang
bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut
mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain
persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi
kebutuhan dan memberikan kepuasan. Sedangkan brand
intention didasarkan p ada keyakinan konsumen bahwa merek
tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika
masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga.
|
2.5.1.1 Dimensi Brand Trust
Faktor lain yang d apat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek
diungkapkan oleh Lau dan Lee (dalam Riana, 2008: 187) terdapat tiga faktor.
Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yan g tercakup dalam hubungan
antara merek dan konsumen. Adapun tiga fakto r tersebut adalah merek itu sendiri
(brand characteristic), perusahaan pembuat merek (company characteristic), dan
konsumen (consumer-brand characteristic).
Brand characteristic, mempunyai per an yang sangat penting dalam menentukan
pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini
disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik
merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat diramalkan
(predictability), mempunyai reputasi, dan kompeten.
Company characteristic, yang ada dibalik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tersebut.
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik merek suatu produk
merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap merek su atu produk.
Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang
diinginkan, dan integritas perusahaan.
Consumer - brand characteristic, merupak an dua kelompok yang saling
mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen-merek dapat
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan
antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan
terhadap merek, dan pengalaman terhadap mer ek.
Dari pemahaman diatas bisa disimpulkan bahwa Merek dimaknai sebagai
kombinasi dari sebuah nama, tanda, simbol, atau desain untuk mengidentifikasi
barang dan jasa usaha atau kelompok usaha yang dikembangk an menjadi merek
|
dagang dan membedakan diri dari pesaing, menciptakan pengaruh dan
menghasilkan nilai bagi perusahaan. Terdapat tiga dimensi brand trust
diantaranya adalah Brand characteristic Company characteristic C onsumer -
brand characteristic.
2.6 New Media
Menurut Siapera, Eugina (2012:15) New media terdirir dari 2 kata yaitu New dan Media.
New berarti baru dan Media berarti perantara. Jadi new media merupakan sarana perantara yang
baru dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. New media juga dapat disebut
dengan sebuah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer atau
jaringan teknolo gi informasi dan komunikasi di akhir ab ada ke-20. Sebagian besar teknologi
yang digambarkan sebagai media baru adalah digital yang sering kali memiliki karakteristik
dapat dimanipulasi, bersifat jaringan pad at, mampat, interaktif, dan tidak memihak. Beberapa
contoh New Media adalah Internet, website, blog, jejaring sosial, BBM, komputer multimedia,
permainan komputer, C D-ROOMS, dan DVD.
Berdasark an definisi diatas, new media merupakan perkembangan baru dari media-media
yang telah digunak an manusia. Karakternya membentuk digital yang memudahkan d alam
bertukar info rmasi dari berbagai kegiatan lainnya. Terkait den gan penelitian ini, new media yang
dimaksud yaitu adalah internet dengan wujud sebuah situs jual beli online.
2.7 Internet
Menurut Diana & Tjiptono (2007 : 3) Internet (Interconnection Networking) bisa
dipahami dari dua p erspektif utama: global network of computer networks
(Randall &
Latulipe, 1995) dan mekanisme pertukaran informasi. Perbedaan keduan ya terletak pada
fokusnya: struktur sistem (network of networks) dan pemanfaatan sistem (pertukaran informasi).
Dengan kata lain, perspektif tersebut menekankan aspek berbera: teknik alitas infrastruktur aringa
(bits, bytes, TCP/IP, buffers, stacks, dan packets) versus interaksi antar individu melalui aringa
computer (online shopping, chatting, self-publishing).
|
Menurut William F. Slater III mengemukakan dua rumusan mengenai pengertian
Internet:
1. Jaringan yang terdiri atas berbagai jaringa dan menyatukan sejumlah computer pemerintah,
universitas, dan pribadi, dan menyediak an infrastruktur bagi pen ggunaan e-mail, bulletin
boards, file archives, dokumen hypertext, database, dan sumber-sumber komputasional
lainnya.
2. Sekumpulan jaringan komputer yang membentuk
dan bertindak sebagai jaringan besar
tunggal bagi transportasi data dan pesan kemanapun di seluruh belahan dunia.
2.8 E-Commerce
Menurut Hasan (2013: 761) Elektronik commerce atau e-commerce dimaknai sebagai
penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran, termasuk upaya-upaya
pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran itu sendiri, b erkomunikasi dalam jaringan
global, dan mengubah cara perusahaan melakukan bisnis dengan pelanggan. Penggunaa internet
dalam pemasaran sebagai media berkomunikasi d engan konsumen, memiliki dampak yan g kuat
terhadap keberhasilan perusahaan dalam mengemas pesan lebih efektif.
Dengan sedikit rekayasa ulan g (business engineering) dapat memanfaatkan teknologi
sebagai pendukung fun gsi pemasaran menjadi horizontal dalam mengambangkan berbagai
tujuan interaksi dengan konsumen, pengendalian risiko informasi (yang berlebihan dan biasnya
sasaran informasi) dan kemampuan menyatukan sumber daya digital yang b erbeda untuk
memberikan layanan yang lebih unggul kepada konsumen, gerakan bisnis menjadi lebih cepat
dan efisien, fleksibel dan mudah diintegrasikan untuk menyediakan akses interaktif (gambar,
teks, grafik, audio, full motion video, dan animasi) yan g tidak hanya lebih menyenangkan tetapi
juga mendorong peningkatan competitive advantage di pasar.
2.8.1 Wilayah Pemasaran Online
Menurut Kotler (2008 : 238 241) terdapat empat wilayah pemasaran online, wilayah itu
meliputi
|
a. B2C (bisnis ke konsumen), adalah menjual barang dan jasa secara online kepada
konsumen akhir.
b. B2B (bisnis ke bisnis), adalah menggunakan situs Web B2B, e-mail, katalog
produk online, dan sumber daya online lainnya untuk menjangkau pelanggan
bisnis baru, melayani pelanggan saat ini dengan lebih efektif, dan meraih
efesiensi pembelian dan harga yang lebih baik.
c. C2C (konsumen ke kon sumen), adalah pertukaran barang dan informasi secara
online antara konsumen akhir.
d. C2B (konsumen ke bisnis), adalah pertukaran online di mana konsumen mencari
penjual, mempelajari penawaran mereka, dan mengawali pembelian, kadang-
kadang bahkan menggerakan syarat transaksi.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa new media atau media baru
ini menjadi jawaban dari kemajuan teknologi, yan g menjadi sarana perantara yang
baru dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. Kemunculan
new media seperti internet memberikan perubahan tren jual beli yang kini kita
ketahui dengan e-commecre yaitu konsep pemasaran terbaru melalui internet.
Tokopedia.com hadir mewarnai dunia e-commerce Indonesia dimana wilayah
pemasaran online tokopedia.com meliputi Konsumen ke Konsumen (C2C).
|
![]() 2.9 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Keran gk a Pemikiran
S
e
Tangibles
r
v
Reliability
i
c
e
Brand
Teori
Responsiveness
Trust
Persepsi
Q
u
a
li
Assurance
t
y
Empathy
Berdasark an kerangka pemikiran di atas dapat diuraikan penjelasan sebagai
berikut; variable independen X yaitu bentuk Service Quality yang meliputi Tangibles,
Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy dikaitkan dengan Teori Persepsi
variabel Y yaitu Brand Trust yang meliputi Brand Characteristic, Company
characteristic, Consumer - brand characteristic.
|
|