7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  State of The Art
  Penelitian  ini  didasari  atas  beberapa  konsep  penelitia
terdahulu  sebagai 
berikut: 
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No  Judul Penelitian  Ringkasan
1  The implementation of Marketing 
The  result  shows  that  in  this  case, 
rebranding  process  through 
marketing public  relations strategy 
w as  successfully  implemented,  in 
terms  of  transforming  the  new  
image of the same old product.
Public Relations Strategy in 
Rebranding Process, Suharyanti 
(2012)
2  Peran dan Strategi Public Relations 
Dari  hasil  penelitian  dapat 
dikatakan  bahwa  Peran  dan  
Strateg y  yang  dilakukan  oleh  PR  
di  Le  Beringin  Hotel  Salatiga 
belum  efektif,  karena 
padaken yataannya  masih  banyak  
masyarakat  yang  tidak  mengerti 
dengan  adanya  pergantian  nama  di 
Le Beringin Hotel Salatiga 
dalam Membangun Brand 
Awareness di Le Beringin Hotel 
Salatiga, Desi Ratna Sari (2012) 
3  Analisis Kegiatan Marketing Public 
Dalam  penelitian  ini  dapat 
disimpulkan  bahwa  dampak 
Marketin g  Public  Relations 
disusun  yan g  dilaku kan  oleh 
McAfee  diduga  menjadi  suatu 
bauran strategi secara  tepat.  Dalam 
rangka  membangun  brand 
aw areness  konsumen  dengan  
menggunakan  marketing 
Relations  dalam  rangka 
membangun  Brand  Awareness 
(Studi  Kasus  pada  Produk  McAfee 
di  PT.Transition  Systems 
Indonesia),  Riniyanti  P.Tassakka 
(2012) 
  
communication  mix  dan  didukung 
oleh sarana yang ada.
4  Repair Tech Inc. a Tech Startup: 
This  study  incorporate  the  uses 
and  gratification  theory  of  public 
relations  to  explain  the  reasoning 
for  including  marketing 
recommendations  and  tactics.  In 
addition,  common  public  relations 
issues  facing  startups,  and  more 
specifically  technology  startups,  is 
addresses.
Creating a Public Relations 
Branding Strategy to Build Client 
Base through the use of 
Media,Kelsey Shimasaki (2013) 
5  ANALISIS STRATEGI PUBLIC 
Berdasark an  hasil  penelitian  yang 
telah  peneliti  lakukan  dalam 
perusahaan  PT.  Philips  Indonesia, 
dengan  judul  analisis  strategi 
RELATIONS PT. PHILIPS 
INDONESIA UNTUK 
MENINGKATKAN BRAND 
AWARENESS PRODUK, Kelvin 
(2013)  
public  relations  PT.  Philips 
Indonesia  untuk  meningkatkan 
brand  awareness  produk,  peneliti 
membuat  kesimpulan  bahwa,  + 
Project  merupakan  sebuah  event 
yang  untuk  pertama  kalinya 
diadakan  oleh  Philips.  Untuk 
memperkenalkan  produk  dari 
ketiga  sektor  Philips,  yaitu:  sektor 
Lighting,  Consumer  Lifestyle  dan 
Healthcare,  Sektor  Consumer 
Lifestyle  dan  Healthcare,  tidak 
memiliki  anggaran  dana  sebesar 
sektor Lighting.
Dari  tabel  di  atas,  terlihat  bahwa  penelitian  yang  dijalankan  keseluruhan 
sudah  sesuai  dengan  penelitian  saat  ini  dengan  menggunakan  pendekatan  kualitatif. 
Namun,  tidak  keseluruhan  strategi  public  relations  telah  dijalankan  d engan  baik 
dikarenakan  menurut  penelitian  yan g  dijalankan  oleh  Desi  Ratna  Sari  (2012), 
  
dijelaskan  bahwa  subjek   penelitian  yang  dipilih  ternyata  belum  menerapkan  strategi 
public  relations.  Selanjutnya,  penelitian-penelitian  lainny
memberikan rekomendasi 
kepada  penulis  mengenai  penerapan  strategi  public  relation
yang  dapat  diterapkan 
oleh PT  Mitra Adiperkasa guna  meningkatkan brand awareness  da
merek  di bawah 
naungan PT Mitra Adiperkasa. 
2.2  Komunikasi
Komunikasi  telah  menjadi  suatu  elemen  penting  didalam  kehidupan 
manusia.Setiap  orang  selalu  berkomunikasi  dengan  sesamanya  dengan  berbagai 
tujuan,  berikut  ini  adalah  definisi-definisi  dari  para  ahli  tentang  definisi  dari 
komunikasi.Definisi  komunikasi  menurut  Lawrence  Kicaid  menyatakan  bahwa 
komunikasi  adalah  suatu  proses  di  mana  dua  oran g  atau  lebih  membentuk  atau 
melakukan  pertukaran  informasi  antara  satu  sama  lain,  yang  pada  gilirannya  terjadi 
saling  pengertian  yang  mendalam.  (Wiryanto,2008:6)  definisi  diatas  juga  sejalan 
dengan  definisi  komunikasi  dari,  Everett  M.   R ogers  seorang  pakar  Sosiologi 
pedesaan  Amerika  men gatakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan 
dari  sumber  kepad a  satu  penerima  atau  lebih,  dengan  maksud   untuk  mengubah 
tingkah  laku  mereka.  (Hafied  Cangara  ,2008:20)    Dari  definisi-definisi  diatas  dapat 
di simpulkan  pengertian  komunikasi itu suatu  proses  dinamis yang  berasal dari suatu 
sumber  yang  digunakan  manusia  untuk  berhubun gan  satu  sama  lain  den gan  tujuan 
untuk men yampaikan informasi.  
Komunikasi  sangat  sering  digunak an  oleh  manusia  untuk  berbagai  macam 
kegunaan  atau  fungsinya,  berikut  ini  merupakan  definisi-definisi  para  ahli  mengenai 
fungsi dari komunikasi:  
1.  Komunikasi menolong seseorang memenuhi kebutuhan interpersonal  
2.  Komunikasi membentuk identitas pribadi 14  
3.  Komunikasi mempengaruhi orang lain  
4.  Komunikasi  memungkinkan  anda  mengumpulkan  informasi  tentang  orang 
lain (Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R.McDaniel,2011:16-17)  
2.2.1  Fungsi Komunikasi
Menurut  Gustina  dan  Ermawati  (2008),  Apabila  komunikasi  dipandang  dari 
arti  yang  lebih luas  tidak hanya diartikan sebagai  pertukaran  berita  atau  pesan,  tetapi 
  
10 
sebagai  kegiatan  individu  dan  kelompok  mengenai  tukar-  menukar  data,  fakta,  dan 
ide maka fun gsin ya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:  
1.  Informasi, pengumpulan, penyimpanan, p emprosesan, pen yebaran  berita,data, 
gamb ar, 
fakta,  pesan,  opini  dan  komentar  yang  dibutuhkan  agar  dapat 
dimengerti  dan  beraksi  secara  jelas  terhadap  kondisi  lingkungan  dan  orang 
lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.  
2.  Sosialisasi  (pemasyarak atan),  pen yediaan  sumber  ilmu  pengetahuan  yang 
memungkinkan  orang  bersikap  dan  bertindak  sebagai  anggota  masyarakat 
yang  efektif  sehingga  ia  sadar  akan  fungsi  sosialnya dan d apat aktif  didalam 
masyarakat.  
3.  Motivasi,  menjelaskan  kepada  masyarakat  tujuan  jangka  pendek  maupun 
jangk a  panjang,  mendorong  orang  menentukan  pilihan  dan  keinginannya, 
mendorong  kegiatan  individu  dan  kelompok  berdasarkan  tujuan  bersama 
yang akan dicapai atau
diraih.  
4.  Perdebatan  dan  diskusi,  menyediakan  d an  saling  menukar  fakta  yang 
diperlukan  untuk  memungkinkan  persetujuan  atau  menyelesaikan  perbedaan 
pendapat  mengenai  masalah  publik,  menyediakan  bukti-bukti  relevan  yang 
diperlukan  untuk  kepentingan  umum  agar  masyarakat  lebih  melibatkan   diri 
dengan masalah yang menyangkut k epentingan bersama.  
5.  Pendidikan,  pengalihan  ilmu  pengetahuan  dapat  mendorong  perkembangan 
intelektual,  pembentukan  watak,  serta  membentuk  keterampilan  dan 
kemahiran  yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.  
6.  Memajukan  kehidupan,  menyebarkan  hasil  kebudayaan  d an  seni  den gan 
maksud  melestarikan   warisan  masa  lalu,  mengembangkan  kebudayaan 
dengan  memperluas  horizon  seseorang,  serta  membangun  imajinasi  dan 
mendorong kreativitas dan kebutuhan estetiknya.  
7.  Hiburan,  penyebarluasan sin yal,  simbol,  suara,  dan imajinasi  dari drama,  tari 
kesenian, kesastraan, musik, olahraga, kesenangan kelompok dan individu.  
8.  Integrasi,  menyediakan  bagi  bangsa  kelompo k  dan  individu  kesempatan 
untuk  memperoleh  berbagai  pesan  yang  mereka  perlukan  agar  mereka  dapat 
saling  kenal dan  mengerti  serta menghargai kondisi pandan gan dan  keinginan 
orang lain.  
Sementara  itu  Mudjito  (2008),  dalam  teknik  komunikasi  menyatakan  bahwa 
fungsi komunikasi ini adalah:  
  
11 
1.  Komunikasi  merupakan  alat  suatu  organisasi  sehingga  seluruh  kegiatan 
organisasi itu dapat untuk mencapai tujuan tertentu.  
2.  Komunikasi merupakan alat untuk mengubah perilaku pada suatu organisasi.  
3.  Komunikasi  adalah  alat  agar  informasi  dapat  disampaikan  kepada  seluruh 
anggota organisasi.  
2.2.2  Tujuan Komunikasi  
Setiap  proses  komunikasi  memiliki  tujuan  untuk  efisiensi  dan  efektifitas. 
Efisiensi  maksudn ya adalah dengan  sumber  daya  yang  ada, tetap diusahakan  sebuah 
proses  komunikasi  mencapai  h asil  yang  maksimal.  Ketika  seoran g  komunikator 
menyampaikan pesan, materi  pesan  yang  disampaikan  sebisa  mungkin mendapatkan 
feed  backyang  positif  dari  penerima  pesannya,   efektifita
diartikan  sebagai  cara 
mengoptimalkan  setiap  fungsi  komponen  dalam  prose
komunikasi.  Setiap  unsure 
yang  terlibat  dari  proses  komunikasi,  baik  itu  komunikato
media,  pesan,  maupun 
komunikan  harus  memainkan  perann ya  secara  tepat  untu
menciptakan  iklim  yang 
kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya. (Komal
2009 : 139-140) 
2.3  Komunikasi Massa
Pada  dasarnya  komunik asi  massa  adalah  komunikasi  melalui  media  massa 
(cetak  atau  elektronik).  Sebab,  awal  dari  perkembangann ya  saja  komunikasi  berasal 
dari  pengembanagn  kata  media  of  mass  communication  (media  komunikasi  massa). 
Jadi  yang  dimaksud  media  massa  adalah  saluran  yang  dihasilkan  oleh  teknologi 
modern,  bukan  media  tradisional  seperti  kentongan,  angklung,  gamelan,  dan  lain-
lain.  Jelas disini media massa menunjuk  pada  hasil  produk teknologi modern sebagai 
saluran dalam komunikasi massa. (Nurudin, 2007:3-4).  
2.4  Public relations
Setiap  organisasi  dan  perusahaan secara  sadar  maupun tidak  pasti  melakukan 
kegiatan  public  relation  agar  selalu  terhubung  dengan  publiknya.Tujuan  utama  dari 
public  relations  adalah  untuk  membangun  pencitraan  perusahaan  baik  dimata 
konsumen  maupun  klien  yang  berhubungan.  Secara  rinci,  public  relations 
dapatdidefinisikan sebagai berikut: 
• 
Menurut  British  Institute  of  Public  relations  (2004)  public  relations  adalah 
“deliberate,  planned and  sustained effort to establish and maintaining mutual 
  
12 
understanding  between  and  organization  with  its  public.”yaitu  upaya  yang 
dilakukan  secara  terencana  dan  berkesinambungan  dalam  rangka 
menciptakan  dan  memelihara  niat  baik  dan  saling  pengertian  antara  suatu 
organisasi dengan segenap khalayaknya. 
• 
Frank  Jefkins  (2007:2)  mengatakan   bahwa  Public  relations  adalah  semua 
bentuk komunikasi  yang  terencana,  baik itu  ke dalam maupun  ke luar,  antara 
suatu  organisasi  dengan seluruh khalayakn ya dalam rangka mencapai  tujuan-
tujuan spesifik  yang berlandaskan saling pengertian.Dalam pengertian Jefkins 
ini,  dapat  disimpulkan  bahwa  strategi  public  relation  haruslah  menggunakan 
metode  manajemen  berdasarkan  tujuan (management b y  objectives).  Dengan 
kata  lain,  semua  hasil  serta  tingkat  kemajuan  yang  telah  dicapai  harus  dapat 
diukur  secara  jelas.  Hal  ini  sekaligus  menyangkal  anggapan-anggapan  yang 
menyatakan bahwa public relation merup akan kegiatan yang abstr ak.  
• 
Menurut  Edward  L.  Barneys  dalam  Rumanti  (2004:23)  menyatakan  bahwa 
public relations mempunyai3 macam arti, yaitu: 
1.  Sebagai pemberi info rmasi pada masyar akat   
2.  Persuasi  yan g  dimaksudkan  untuk  mengubah  sikap  dan  tingkah  laku 
masyarakat terhad ap lembaga, demi kepetingan dua belah pihak  
3.  Usaha men gintegrasikan sikap perbuatan antara lembaga dengan sikap 
dan perbuatan masyarakat, serta sebaliknya.  
• 
Menurut  Denny  Griswold  dalam  Rumanti  (2004:9),  public  relations  adalah 
fungsi  manajemen  yang  men gevaluasi  perilaku  publik,  mengidentifikasi 
kebijakan  dan  prosedur  organisasi  dengan  kepentingan  publik  dan 
melaksanakan  program  tindakan  (komunikasi)  untuk  mendapatkan 
pemahaman  d an  pengertian  publik.  Pada  pertemuan  asosiasi-asosiasi  public 
relations  seluruh  dunia  di  Mexico  City  bulan  Agustus  1978,  menyimpulkan 
satu  definisi  mengenai  public  relations  adalah:  “praktik  PR  adalah  sebuah 
seni  sekaligus  ilmu  sosial  yang  men ganalisi  berbagai  kecenderungan, 
memperkirakan  setiap  kemungkinan  konsekuensinya,  memberi  masukan  dan 
saran-saran  kepada  para  pemimpin  organisasi,  serta  menerapkan  program-
program  tindakan  yang  terencana  untuk  melayani  kebutuhan  organisasi  dan 
kepentingan khalayaknya.” (Jefkins, 2007:10-11).  
Aspek  terpenting  pada  definisi  ini  terletak  pada  bagian  “menganalisis 
kecenderungan ” 
yang  artinya  praktisi  PR  haruslah  menerapkan  riset  sebelum 
  
13 
merencanakan  suatu  produk  atau  kampanye  publi
relations.Kedua,  sangat  penting 
untuk selalu mempertimbangkan tanggung jawab organisasi terhada
kepentingan  
publik dan kepentingan masyarakat luas.  
2.4.1  Fungsi Public relations
Praktisi  public  relations  seringkali  disalahartikan  sebagai 
marketing.Sebenarnya,  public  relations  bertindak  sebagai  penyambung  lidah  dari 
perusahaan  kep ada  publik.Inti  dari  public  relations  terletak  pada  keahlian  dalam 
mengembangkan  dan  menjalankan  strategi  untuk  menciptakan  citra  dan  reputasi 
yang positif.
1.  Empat  fun gsi  public  relations  menurut  Ruslan  (Ruslan,  Kiat  dan  Strategi 
Kampanye Public relations. 2008):  
2.  Communicator, berkomunikasi terus menerus dengan khalayaknya  
3.  Relationship,  membangun  hubungan  positif  dengan  publik  internal  dan 
eksternal  
4.  Back  Up  Management,  menunjang  kegiatan  manajemen  lain  seperti 
pemasaran,  keuangan,  personalia,  dan  lain -lain  demi  tercapain ya  tujuan 
perusahaan.  
5.  Good  Image  Maker,  menciptakan  citra  dan  reputasi  positif.  Sedangkan  pada 
praktik  public  relations  kontemporer,  fungsinya  adalah  sebagai  berikut 
(Cutlip, C enter, & Broom, 2006, pp. 11-27):  
• 
Hubungan Internal 
karena  aspek  yang  amat  penting  bagi  kesuksesanorganisasi  adalah 
karyawan.  Sebelum  berhubungan  dengan  konsumen,  pelanggan,  lingkungan, 
investor,  dan  pihak  lain  di  luar  organisasi,  manajemen  harus  terlebih  dahulu 
memperhatikan  orang-orang  yang  bekerja  pada  mereka.  Karena  itulah  CEO 
dalam  organisasi  sering  memandang  kar yawan  sebagai  “aset  organisasi 
paling  penting”  sehingga berusaha  untuk menciptakan kultur  organisasi  yang 
dapat menarik dan mempertahankan karyawan  yang produktif. Menurut Alvie 
Smith,  mantan  direktur  komunikasi  korporat  General  Motors  ada  dua  faktor 
yang  menjelaskan    mengapa  manajemen  menghormati  fungsi  PR   sebagai 
hubungan internal:  
  
14 
Arti  penting  pemahaman,  dan  komitmen  kar yawan  dalam  mencapai 
hasil  standar.  Aspek  positif  dari  perilaku  karyawan  ini  sangat  dipengaruhi 
oleh komunikasi dua arah yang interaktif di seluruh organisasi  
Kebutuhan  untuk  membangun jaringan komunikasi-manager,  jaringan 
yang  membuat  setiap  supervisor  di  setiap  level  bisa  melakukan  komunikasi 
secar a efektif den gan karyawann ya.  
• 
Publisitas  
Adalah  seran gk aian  informasi  yang  disediakan  oleh  public  relations 
kepada  media  dengan  harapan  editor  dan  r eporter  akan  menggunakan 
informasi  tersebut.  Namun,  pembuat  keputusan  di  media  mungkin 
memanfaatkan  atau  tidak  memanfaatkan  informasi  tersebut  berdasarkan 
penilaian  mereka  atas  nilai  dan  kepentingan  informasi  tersebut  bagi  audiens 
mereka.Peristiwa  atau  acara  yang  layak  diberitakan  juga  bisa  menciptakan 
publisitas  dengan  menarik  liputan  media.  Namun,  Karena  perusahaan  tidak 
membayar  atas  pemberitaan,  maka  mereka  hanya  sedikit  atau  tidak  punya 
kontrol  apabila  informasi  tersebut  digunakan,  kapan  informasi  itu  dipakai, 
dam bagaimana informasi digunakan  atau disalah gunakan oleh media.  
Advertising  atau  periklanan  Berbeda  d engan  publisitas,  ahli
periklanan  mengontrol  isi,  penempatan,  dan  waktu  dengan  membayar  media 
untuk  mendapatkan  waktu  dan  ruang 
penempatan  iklannya.Meskipun 
publisitas  dan  advertising  (periklanan/  reklame)  sama-sama  berkomunikasi 
melalui  media,  advertising  mempunyai  kontrol  atas  isi  dan  penempatan. 
Public  relationsmenggunakan  periklanan  untuk  menjangkau  audiens  yang 
lebih  luas,  bukan  untuk  konsumen  yang  menjadi  sasaran 
marketing. Organisasi  menggunakan  periklanan  untuk  tujuan  PR  ketika 
mereka  in gin  men anggapi  kritik  di  media  yang  tidak  bisa  dikontrol 
sepenuhnya.Saat organisasi menganggap  sudut pandang  merekat tidak  dimuat 
secar a  adil  dan  seimbang,  saat  organisasi  merasa  b ahwa  publik  tidak 
memahami isu  dengan b enar atau b ersikap apatis,  atau ketika organisasi ingin 
mengemukakan pandan gan terhadap suatu kasus. 
  
15 
•  Press Agentry  
Agen  pers  berusaha  menarik  perhatian  publik  lebih  dari  sekedar 
membangun  p emahaman  publik.Publisitas  adalah  strategi  utamanya.  Agen 
pers  mendasarkan  pendekatannya  pada  teori  penentuan  agenda,  yang 
menyatakan  bahwa  banyaknya  liputan  media  massa  akan  menentukan 
persepsi  publik  terhadap  arti  penting  relatif  dari  topik  dan  orang.  Menurut 
beberapa  kalangan,  liputan  pers  itu  tidak  harus  bernada  positif  asalkan  hasil 
akhirnya  menguntun gk an  bagi  perusahaan.  Secara  garis  besar,  press  agentry 
adalah  usaha  yang  dilakukan  praktisi  PR  untuk  menciptakan  berita  dan 
peristiwa  yang  bernilai  berita  untuk  menarik  perhatian  media  massa  dan 
mendapatkan perhatian publik.  
• 
Public Affairs  
Angkatan  bersenjata,  agen  pemerintah,  dan  b eberapa  perusahaan 
menggunakan  istilah  press  agentr y  sebagai  pengganti  untuk  public  relations. 
Dalam  perusahaan,  public  affairs  bisanya  mengacu  pada  usaha  PR  yang 
berkaitan  dengan  kebijakan  publik  dan  corporate  citizenship.Spesialis  public 
affairs  di  perusahaan  berfungsi  sebagai  perantara  atau  penghubung  dengan 
unit-unit  pemerintah,  dan  membangun  hubungan  dengan  komunitas  lokal 
dalam  rangka  mempengaruhi  kebijakan  publik.Definisi  (Long,  2002)public 
affairs  adalah  Taktik  PR   yang  diterapkan  pada  strategi  government  relations 
untuk  menghasilkan  kebijakan  publik  yang  sangat  baik.  Sedangkan  dalam 
survei  terhadap  pejabat  public  affairs  yang  dilakukan  (Hoewing,  p.  34) 
menyebutkan  bahwa  tanggung  jawab  utama  mereka  antara  lain:  urusan 
pemerintah  federal,  urusan  pemerintah  negara  bagian,  urusan  pemerintah 
lokal, relasi komunitas, komite aksi politik, kontribusi, dan manajemen isu  
• 
Lobbying  
Adalah  bagian  khusus  dari  divisi  public  relations  yan g  berfungsi 
untuk  menjalin  dan  memelihara  hubungan  dengan  tujuan  untuk 
mempengaruhi keputusan. 
  
16 
• 
Manajemen  Isu  
Adalah  proses  proaktif  dalam  mengantisipasi,  mengidentifikasi, 
mengevaluasi,  dan  merespon  isu-isu  kebijakan  publik  yang  memperngaruhi 
hubungan  organisasi  dengan  publik.  Ada  dua  esensi  menejemen  isu:  (1) 
identifikasi  dini  atas  isu  yang  b erpotensi  mempengaruhi  organisasi,  dan  (2) 
merespon  str ategis  yang  didesain  untuk  mengurangi  atau  memperbesar 
konsekuensi dari isu tersebut.  
• 
Hubungan Investor  
Adalah  bagian  dari  public  relations  dalam  perusahaan  korporat  yang 
membangun  dan  menjaga  hubungan  yang  bermanfaat  dan  saling 
menguntungkan  dengan  shareholder  dan  pihak  lain  di  dalam  komunitas 
keuan gan dalam ran gk a memaksimalkan nilai pasar.  
• 
Pengemb angan  
Adalah  bagian  khusus  dari  public  relation  dalam  organisasi  nirlaba 
yang  bertugas  membangun  danmemelihar a  hubungan  dengan  donor  dan 
anggota  dengan  tujuan  mendapatkan  dana  dan  dukungan  sukarela.  Deskripsi 
pekerjaan  public  relations  seringkali  terkesan  bias  kar ena  besarnya  lingkup 
pekerjaan  yan g  harus  dilakukan.  Namun,  berdasarkan  uraian  diatas,  maka 
penulis  menyimpulkan   bahwa  fungsi  dari  public  relations  adalah  sebagai 
penyambung  lidah  antara  organisasi  dengan  khalayaknya  (internal  dan 
eksternal), serta sebagai pembentuk citra perusahaan pada khalayakn ya. 
2.4.2  Tujuan Public Relations 
Tujuan utama kegiatan  public relations adalah  untuk membangu
kredibilitas 
dan  meningkatkan  motivasi  bagi  stakeholder  perusahaan  gun
meminimalkan  biaya 
pengeluaran  proses  transfer  komunikasi.  Selain  itu, menuru
Nova  (Nova,  2011:  44) 
tujuan  dari  public  relations  efektif  yaitu  menyelaraska
hubungan  internal  dan 
eksternal  agar  organisasi  atau  perusahaan  dapat  menikma
tidak  hanya  keuntungan 
  
17 
1.  Performance Objectives  
Kegiatan  komunikasi  untuk  mempresentasikan  citra  perusahaan  kepada 
publiknya  (stakeh olders),  melaksanakan  serangkaian  kegiatan  untuk 
membentuk  dan  memperkaya  identitas  dan  citra  perusahaan  dimata 
stakeholders. 
2.  Support of Consumer Market Objectives  
Mengidentifikasi  permasalahan  yang  timbul  sehubungan  dengan  kegiatan 
komunikasi  yang  dilaksakan  oleh  perusahaan  dengan  menitikberatkan 
pembahasan  pada  identifikasi  tingkat  kesadaran  masyarakat,  sikap,  dan 
persepsi  masyarakat  terhadap  produk  yan g  ditawarkan  perusahaan  atau 
lembaga. 
Pendapatlain  dikemukakan  oleh  Frank  Jefkins  mengenai  tujuan  Public 
relationssebagai berikut:  
1.  Mengubah citra  perusahaan  di  mata  khalayak sehubungan dengan adanya 
kegiatan yang dilakukan perusahaan.  
2.  Menyebarluaskan  cerita  sukses  yang  telah  dicapai  kepada  masyarakat 
dalam rangka mendapatkan pengakuan.  
3.  Memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayak. 
4.  Meyakinkan  khalayak  bahwa  perusahaan  mampu  bertahan  atau  bangkit 
setelah mengalami krisis. (Jefkins, 2004:30).  
Untuk  dapat  mencapai  tujuan-tujuan  tersebut  maka  kinerja  public  relations 
dalam organisasi atau perusahaan haruslah efektif dan berman faat.
2.4.3  Etika Public relations
Kegiatan  Public  relations  membuat  kita  dihar uskan  untuk  berhubungan 
dengan  ban yak  orang.Karena  itu,  profesionalitas  dan  etika  sebagai  seorang  manusia 
maupun  PR  harus  dijaga  serta  dijunjung  tinggi.Etika,  menurut  Effendy  (Soemirat 
&Ardianto,  2010,  p.  170)  ialah  studi  tentang  nilai  –  nilai  dan  landasan  bagi 
penerapannya.Bersangkutan  mengenai  kebaikan,  keburukan,  dan  bagaimana 
seharusn ya. 
Pemahaman  etika  bagi  profesi  public  relationsadalah  penting  karena 
menyangkut  profil  penampilan  dalam  rangka  menciptakan  d an  membina  citra 
organisasi  yang  diwakilinnya.Citra  adalah  suatu  gambaran  yang  ada  dibenak 
seseorang,  terbentuk  karena  pengalaman  pribadi  mengenai  suatu  hal.Karena 
  
18 
“gambaran”  itu  bersifat  subjektif,  maka  hendaklah  kita  sebagai  praktisi  PR 
memberikan  pengalaman  positif  sehingga  meninggalkan 
citra  yang  baik.  Kode  etik 
mengenai  public  relations  telah  tercantum  pada  International  Public  relations 
Associationm  Code  Of  Conduct(Soemirat  &  Ardianto,  2010,  p.  127).  Beberapa 
iktisar yang berkaitan dengan public relations eksternal adalah: 
1.  Integritas  pribadi  dan  prodesional  yang  tinggi,  reputasi  sehat,  dan  taat  pada 
konstitusi dank ode etik IPRA 
2.  Perilaku terhadap klien: 
• 
perilaku adil terhadap klien 
• 
menjaga kepercayaan klien 
• 
tidak menggunakan metode  yang menghina klien lain 
3.  Perilaku terhadap public dan media: 
• 
tidak merusak integritas media komunikasi 
• 
tidak  menyebarkan  secara  sengaja  informasi  yang  palsu  atau 
menyesatkan  
• 
memberikan gambaran yang dapat dipercaya mengenai organisasi  
Public  relations  PT.  Mitra  Adiperkasa  tentunya  akan  banya
berhubungan  dengan 
masyarakatnya, salah satu diantaran ya adalah klien. 
2.4.4  Khalayak Public relations
  Khalayak  (public)  adalah  kelompok  atau  orang-orang  yang  berkomunik asi 
dengan  suatu  organisasi  baik  secara  internal  maupun  eksternal.  Definisi  “publik” 
dalam public relations tidak diartikan sebagai “masyarakat umum”, namun diarahkan 
kepada  khalayak  yang  terbatas  atau  pihak  tertentu  yan g  berbeda-beda.  Dalam 
memilih  khalayaknya,  public  relations  bersifat  lebih  diskriminatif.Unsur  atau 
segmen   tertentu  sen gaja  dipilih  dalam  rangka  lebih  mengefektifkan  penerimaan 
pesan-pesan.  
Berikut  adalah  sepuluh  khalayak  utama  yan g  paling  sering  menjadi  subjek  khalayak 
berbagai macam organisasi secara umum (Jefkins, 2011:81) : 
1.  Masyarakat luas  
2.  Calon pegawai atau anggota  
3.  Para pegawai atau an ggo ta  
4.  Pemasok jasa dan berbagai macam barang  
  
19 
5.  Para investor  
6.  Para distributor  
7.  Konsumen dan pemakai produk  
8.  Para pemimpin pendapat umum  
9.  Serikat-serikat pekerja  
10. Media massa lain. 
2.5  Teori Khusus 
2.5.1  Strategi
Strategi  adalah  kekuatan  motivasi  untuk  stakeholders,  debtholders,  manajer, 
karyawan,  konsumen,  k omunitas,  pemerintah  dan  tujuan  yang  ditimbulkan  oleh 
semua tindakan  yang dilakukan oleh perusahaan  (Rangkuti, 2006:4). 
Berdasarkan  definisi  diatas  dikatakan  bahwa  seluruhkomponen  dari 
perusahaan  harus bersinergi untuk mencap ai  tujuan yang  semula sudah direncanakan 
dengan  harapan  bahwa  tujuan  tersebut  merupakan  keputusan  yang  baik  d an  diambil 
untuk kepentingan perusahaan di masa mendatang dalam jangka panjang. 
Stephen  Robbins  mendefinisikan  strategi  sebagai  penentuan  tujuan  jangka 
panjang  oleh perusahaan  dan  memutuskan  arah  tindakan serta  mendapatkan sumber-
sumber  yang  diperlukan  untuk  mencapai  tujuan  (Morissan,  2010).  Sebuah  rencana 
penentuan  tindakan  jangka  panjang  untuk  mencapai  tujuan  dengan   menggunakan 
sumber  daya  yang  ada  dalam  rencana  tersebut  akan  membantu  dalam  mencapai 
keadaaan yang diinginkan.  
Bennet  menggambarkan  strategi  sebagai  ‘arah  yang  dipilih  organisasi  untuk 
diikuti  dalam  mencapai  misinya’.  Mintzberg  menawarkan  lima  kegunaan  dari  kata 
‘strategi’ yaitu:  
1.  Suatu rencana- suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar;   
2.  Sebuah  cara  –  suatu  manuver  spesifik  yang  dimaksudkan  untuk  mengecoh 
lawan; 
3.  Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan;  
4.  Sebuah  posisi  –  suatu  cara  untuk  menempatkan  organisasi  dalam  suatu 
lingkungan;  
5.  Sebuah  perspektif  –  suatu  cara  yang  terintergrasi  dalam  memandang  dunia 
(Oliver, 2006:2).  
  
20 
Perusahaan  yang  ingin  mencapai  tujuannya  harus  dapat  menyusun 
perencanaan  strategi  perusahaan  dengan  baik,  dalam  hal  ini  public  relationsyang 
menjadi  salah  satu  bagian  dari  p erusahaan  harus  dapat  merencanakan  program 
kerjanya  dengan  baik  agar  tidak  terjadi  suatu  kesalahan  dalam  melakukan 
kegiatann ya.  Keuntungan  lain  dari  merencakan  sebuahstr ategi  ialah  kita  dapat 
melihat jangk a panjangnya dari sebuah langkah yang diambil. Perencanaan tersebut  
harus dap at  disesuaikan dengan kondisi  saat  ini  agar  kegiatan  yang dijalankan  public 
relationssesuai realitas yang ada dan d apat dipahami oleh masyarakat. 
Menurut  Dominick,  strategic  plans  involve  long-range,  general  goals  that 
organization  wished  to  achieve(rencana  strategisbersifat  panjang  dan  ju ga  umum, 
serta  beber apa  tujuan   yang  ingin  dicapai  perusahaandimasa  mendatang,rencana 
strategis yang menyusun  adalah man ajemen puncak (Morissan, 2010:152)  
2.6  StrategiPublic relations
Menurut  Cutlip-Broom- Center  peranan  bauran  Public  relations  dapat 
dikembangkan  lagi secara rinci menjadi PENC ILS. Bauran PENCILS jika dijabarkan 
secar a rinci dalam korelasi komponen utama  peranan Public  relations adalah sebagai 
berikut : 
1.  Publication (publikasi dan publisitas).  
Setiap  fungsi  dan  tugas  public  relations  adalah  menyelenggarakan  publikasi 
atau  memperluas  informasi 
melalui  berbagai  media  tentang  aktivitas  atau 
kegiatan  perusahaan  atau  organisasi  yang  pantas  untuk  diketahui  oleh 
publik.Setelah  itu  menghasilkan  publisitas  untuk  memperoleh  tanggapan 
positif secara lebih luas dari masyarakat. 
2.  Event (pen yusunan pro gr am acara).  
Merancang acara  tertentu atau lebih  dikenal dengan  peristiwa khusus  (special 
event)  yang  dipilih  dalam  jangka  waktu,  tempat,  dan  objek  tertentu  yang 
khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik. 
• 
Calendar  Event,  meliputi  kegiatan  rutin  yang  selalu  dilaksanakan 
secar a  regular, seperti  menyambut  Hari  Raya  Idul  Fitri, Natal,  Tahun 
Baru, dan lain lain.  
• 
Special  Event,  yaitu  acara  yang  sifatnya  khusus  dan  dilaksanakan 
pada  momen  tertentu  diluar  acara  rutin  seperti  acar a  ulangt  ahun 
  
21 
perusahaan, peluncuran produk, pembukaan kantor, acara ulang tahun, 
dan lain lain.  
• 
Moment Events, event yang bersifat momentum. 
3.  News (menciptakan berita).  
Berupaya  menciptakan  berita  melalui  press  release,  news  letter,  dan  bulletin, 
dan  lain-lain  yan g  biasan ya  mengacu  teknis  penulisan  5W+1H  (Who,  What, 
Where,  When,  Why,  How)  den gan  sistematika  p enulisan  piramida  terbalik, 
yang  paling  penting  menjadi  leadatau  intro  dan  yan g  kurang  penting 
diletakkan di tengah batang berita.  
4.  Community Involvement (kepeduliannya pada komunitas).  
Keterlibatan  tugas  sehari-hari  seorang  Public 
relations  adalah  mengadakan 
kontak sosial dengan  kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan 
baik  (community  relations  and  humanity  relation)  den gan  pihak  organisasi 
atau  lembaga  yang  diwakilinya  agar  tercipta  arus  komunikasi  yang  dapat 
menguntungkan  bagi  kedua  belah  pihak.Perusahaan  juga  membutuhkan 
komunitas  agar  bentuk- bentuk  dari  iklan,  promosi  serta  publikasi  lebih 
efektif. 
5.  Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra).  
Ada  dua  fungsi  utama  dari  Public  relations,  yaitu  memberikan  sesuatu 
kepada  publik  atau  menarik  perhatian,  sehingga  diharapkan  dapat 
memperoleh tanggapan berupa citra positif. 
6.  Lobbying and Negotiation (pendekatan dan bernegosiasi).  
Keterampilan  untuk  melobi  melalui  pendekatan  pribadi  dan  kemampuan 
bernegosiasi  sangat  diperlukan  bagi  seorang  Public  relations.Tujuan  lobi 
adalah  untuk  mencapai  kesepakatan  (d eal)   atau 
memperoleh  dukungan  dari 
individu dan lembaga  yang berpengaruh kepada perusahaan. 
7.  Social responsibility (tanggung jawab sosial).  
Aspek  tanggung  jawab  sosial  dalam  dunia  Public  relations  adalah  cuk up 
penting,  tidak  hanya  memikirkan  keuntungan  materi  bagi  lembaga  atau 
organisasi  serta  tokoh  yang  diwakilin ya,  tetap i  juga  kepedulian  kepada 
masyarakat  untuk  mencapai  sukses  dalam  memperoleh  simpati  atau  empati 
dari khalayaknya(2007:12-27). 
  
22 
Dari  penjelasan  diatas  peneliti  menyimpulkan  bahwa  seorang  public 
relationsmempunya  berbagai  kegiatan  yang  bisa  dilakukan  untuk  mencapai  tujuan 
yang  perusahaan  inginkan  seperti  publikasi,  mengadak an  event,  membuat  berita, 
melakukan  pen citraan  perusahaan,  menjalin  hubungan  dengan  masyarakat, 
melakukan  negosiasi  dan  lobi  untuk  membuat  perencanaan  yan g  matang,  dan 
melakukan  kegiatan  Corporate  Social  Responsibility  (CSR)  sebagai  wujud 
kepedulian perusahaan k epada k esejahteraanmasyarakat.  
2.7  Brand
Menurut  The  American  Marketing  Association  (AMA)  merek  didefinisikan 
sebagai berikut:  
“brand  is  a  name,  term,  sign,  simbol  or  design  o
combination  of 
them, intended  to identify the goods or services of one seller or groups 
sellers  and  differentiate  them  from  those  of  competitors
(Kotler, 
2007). 
  Menurut  Aaker  (2006),  Merek  adalah  nama  dan  atau  simbol  yang  bersifat 
membedakan  (seperti  sebuah  cap,  logo,  atau  kemasan)  dengan  maksud 
mengidentifikasi  barang  atau  jasa  dari  seorang  penjual  atau  sekelompok  penjual 
tertentu dengan maksud untuk membedakannya  dari barang atau jasa yang  dihasilkan 
oleh  para  pesaing.   Sebuah  merek  menunjukkan  kepada  pelanggan  asal/sumber 
produk  dan  melindungi  keduanya,  produsen  dan   pelanggan,  dari  para  pesaingnya 
yang menyajikan produk yang terlihat mirip 
Merek dap at juga dibagi dalam pen gertian lainnya, seperti:  
1.  Brand  name  (nama  merek)  yang  merupakan  bagian  dari  yang  dapat 
diucapkan misalnya, Pep sodent, BMW, Toyota dan sebagainya.   
2.  Brand  mark  (tanda  merek)  yang  merupakan  sebagian  dari  merek  yang  dapat 
dikenali  namun  tidak  dapat  diucapkan,  seperti  lambang,  desain  huru f  atau 
warna khusus. Misalnya:  simbol Toyota, gambar trightiga berlian Mitsubishi.  
3.  Trade mark (tanda  merek  dagang)  yang  merupakan  merek  atau  sebagian dari 
merek  yang  dilindungi  hukum  karena  kemampuannya  untuk  menghasilkan 
sesuatu yan g istimewa.  
4.  Copyright  (hak  cipta)  yang  merupakan  hak  istimewa  yan g  dilindungi  oleh 
undang-undan g  untuk  memproduksi,  menerbitkan,  dan  menjual  karya  tulis, 
karya musik atau karya seni.  
  
23 
Jadi  merek  merupakan  komitmen  produsendalam  memberikan  feature, 
manfaat,  dan  jasa  tertentu  pada  p embeli  secar a  konsistem.  Merek  terbaik  akan 
memberikan  jaminan  kualitas.  Namun  pemberian  nama  atau  merek  p ada  suatu 
produk  hendaknya  tidak  hanya  merupakan  suatu  simbol,  karena  merek  memiliki
enam tingkatan pengertian, yaitu (Rangkuti, 2004): 
1.  Atribut  
Setiap  merek  memiliki atribut.  Atribut  ini  perlu  dikelola  dan  diciptak an  agar 
pelanggan  dapat  mengetahui  dengan  pasti  atribut-atribut  apa  saja  yang 
terkandung dalam suatu merek.  
2.  Manfaat  
Selain  atribut,  merek  juga  memiliki  serangkaian  manfaat.Konsumen  tidak 
membeli  atribut,  mereka  membeli  manfaat  yan g  dapat  langsung  dirasakan 
konsumen. 
3.  Nilai  
Merek  juga  men yatakan   sesuatu  tentan g  nilai  bagi  produsen.  Merek  yang 
memiliki  nilai  tinggi  akan  dihar gai  oleh  konsumen  sebagai  merek  yang 
berkelas, sehingga dapat mencerminkan siap a pengguna merek tersebut.   
4.  Budaya  
Merek juga  mewakili  budaya  tertentu. Misalnya,  Merced es mewakili  budaya 
Jerman  yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja  yang  efisien, dan 
selalu menghasilkan produk yang bermutu tinggi.  
5.  Kepribadian  
Merek juga  memiliki  kepribadian,  yaitu  kepribadian  bagi  para  penggunanya. 
Jadi  diharapkan  dengan  menggunakan  merek,  kepribadian  si  pengguna  akan 
tercermin bersamaan dengan merek yang digunakan. 
6.  Pemakai  
Merek  juga  menunjukk an  jenis  konsumen  pemakai  merek  tersebut. Itulah 
sebabnya  para  pemasar  selalu  menggunakan  analogi  oran g-orang  terkenal 
untuk penggunaan mereknya. 
2.7.1  Peran dan Manf aat B rand 
Kotler  (2005:90)  berpendapat  bahwa  merek   memiliki  peranan  dilihat  dari 
sudut  pandang  produsen,  dimana  merek  memiliki  peranan  serta  kegunaan  sebagai 
berikut:  
  
24 
1.  Merek  memudahkan  penjual  untuk  memproses  pesanan  dan  menelusuri  bila 
terjadi  kesalahan.  Di  samping  itu  juga  lebih  mudah  bagi  produsen  untuk 
menemukan  kalau  ada  keluhan   dari  konsumen,  yang  setia  dan 
menguntungkan.  Kesetian  merek  memberikan  perlindungan  terhadap 
produsen  dari  pesaing  serta  pengendalian  yang  lebih  besar  dari  perencanaan 
program pemasarannya.  
2.  Merek  dan  tanda  dagang  produsen  memberikan  perlindungan  hukum  atas 
tampilan produk yang unik, tanpa itu akan dapat ditiru oleh pesaing.  
3.  Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.   
4.  Merek  yang  baik  membantu  citra  perusahaan.   Dengan  membawa  nama 
perusahaan, mer ek membantu mengiklankan mutu dan ukuran perusahaan.  
  Berdasark an  pendapat  peneliti  diatas, 
peneliti  membuat  kesimpula
bahwa, 
brand adalah sebuah jend ela dari sebuah produk b agi para konsumen untu
memilih  
merek  apa  yang  akan  mereka  beli  sebelum  mereka  memutuska
Brand 
jugamerupakan  suatu  hal  yan g  sangat  penting bagi  setiap  perusahaa
yang  memiliki 
produk,  karena  brand  dapat  membantu  dalam  melakukan  segmenta
pasar, 
melindungi merek  dari  tindakan  plagiat dari para  pesaing  serta menja
nilai  tambah 
yang  menjadi  pembed a  antara  suatu  brand  dengan  brand  yang  lai
Hal  penting 
mengenai brand juga dinyatakan oleh Clifton dalam (Earle, Journal o
Advertising,  
Public Relations and Marketing, 2011: 5),  yang berbunyi:  
“ The brand must be true to itself and keep the promise it makes” 
  Hal ini menandakan b ahwa brand harus sesuai dengan apa daripada brand   
itu sendiri, dan memberikan sesuai dengan apa yang dijanjikan. Dimana bil
hal  
tersebut tidak dapat dilakukan, maka brand tersebut tidak akan menjadi sebuah
pilihan dalam pemilihan produk. 
2.7.2  Brand Awareness
Dalam (Durianto, Sugiar to, & Sitinjak,  2004:54-55), dinyatakan bahwa  brand 
awareness  adalah  kesan ggupan  seoran g  calon  pembeli  untuk  mengenali,  mengingat 
kembali  suatu  merek  sebagai  bagian dari  suatu  kategori  produk  tertentu.Bagian  dari 
  
25 
suatu  kategori  produk  perlu  ditekankan  karena  terdapat  suatu  hubun gan  yang  kuat 
antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. 
Aaker  dalam  (Handayani,  2010:64)  mendefinisikan  brand  awareness  sebagai 
kemampuan  dari  seorang  pelanggan  potensial  untuk  mengenali  atau  mengingat 
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.  
Brand  awareness  membutuhkan  jangkauan  kontinum  dari  perasaan   yang
tidak  pasti bahwa  merek tertentu telah dikenal  sebelumnya,  sehingga  kosumen  yakin 
bahwa  produk  tersebut  merupakan  satu-satunya  merek  dalam  suatu  kelompok 
produk.  Kontinum  ini  dapat  terwakili dalam tingkatan brand awareness yang berbeda 
yang digambarkan dalam suatu piramida berikut ini:  
  
Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness
Sumber: Durianto, Sugiarto, & Sitinjak (2004:54-55) 
Peran  brand  awareness  dalam  brand  equity  ter gantung  pada  tingkatan  akan 
pencapaian  kesadaran  di 
benak  konsumen.   Tingkatan  brand  awareness  yang  palin g 
rendah  adalah  brand  recognition  (pengenalan  merek)  atau  disebut  juga  sebagai 
tingkatan  pengingatan  kembali  dengan  bantuan  (aidedrecall).  Tingkatan  berikutnya 
adalah  tingkatan  brand  recall  (pengingatan  kembali  merek)  atau  tingkatan 
pengingatan  kembali  merek  tanpa  bantuan  (unaided  recall)  karena  konsumen  tidak 
perlu  dibantu untuk  mengingat  merek.  Pengukuran  pengenalan  merek  tanp a  bantuan 
lebih  sulit  dibandingkan  pengen alan  merek  dengan  bantuan.Tingkatan  berikutnya 
  
26 
adalah  merek  yang  disebut  pertama  kali  pada  saat  pengenalan   merek  tanp a  bantuan 
yaitu top of minds (kesad aran puncak pikiran).Top of mind adalah brand awareness 
tertinggi  yang  merupakan  pimpinan  dari  berbagai  merek  yang  ada  dalam  pikiran 
konsumen.  
Kemampuan p elanggan untuk mengenali atau  mengingat  su atu  merek produk 
tergantung  pada tingkat komunikasi atau  persepsi  pelanggan  terhadap  merek  produk 
yang  ditawarkan.  Berikut  adalah  tingkatan  d ari  brand  awareness  (Handayani, 
2010:64):  
1.  Unaware of brand  
Pada  tahapan  ini,  pelanggan  merasa  ragu  atau  belum  yakin  apakah  sudah 
mengenali  mer ek  yang  disebutkan  atau  belum.  Pelanggan  juga  tidak 
menyadari  akan  kehadiran  merek  yang  disebutkan.  Misalnya  ketika 
masyarakat  Indonesia  merasa  awam  atau  belum  mengenal 
Restylane.Tingkatan  unaware  of  brand  telah  dialami  Restylane  pada  awal 
Restylane  memasuki  pasar  Indonesia  dengan  menawarkan  teknologi  yang 
masih tergolon g b aru di Indonesia. 
2.  Brand recognition  
Pada  tahapan  ini,  pelanggan  mampu  mengidentifikasi  merek  yang 
disebutkan.Pelanggan  sudah  mengenal  tetapi  masih  membutuhkan  alat 
(bantuan) untuk  men gingat merk tersebut.Implikasi  dari  brand recognition ini 
menjadi  penting  ketika  seseorang  berada  pada  suatu  point  of 
purchase.Contohnya  adalah  ketika  masyarak at  Indonesia  mulai  mengetahui 
atau mengenal  Restylane  sebagai salah  satu produ k perawatan  estetika wajah 
berupa injeksi dermal filler melalui kegiatan publisitas yang dilakukan.  
3.  Brand recall  
Pada  tahapan  ini,  pelanggan  mampu  mengingat  merek  tanp a  diberikan 
stimulus.Pengingatan  kembali  terhadap  merek  didasarkan  pada  permintaan 
seseorang  untuk  menyebutk an  merek  tertentu  dalam  suatu  kelas 
produk.Misalnya  ketikamasyarakat 
Indonesia  mampu  mengingat  kembali 
merkRestylan e tanpa perlu dibantu memunculkan  merk tersebut. 
4.  Top of mind  
Pada  tahapan  ini,  pelanggan  mengingat  merek  sebagai  yan g  pertama  kali 
muncul  di  pikiran  saat  berbicara  mengenai  katego ri  produk 
tertentu.Contohnya  adalah  ketika  masyarakat  Indonesia  mengingat  Restylane 
  
27 
saat  membicarakan  hal  yang  berhubungan  dengan  perawatan  estetika  wajah 
serta  menjadikan  Restylane  sebagai  pilihan  utama  untuk  perawatan  estetika 
wajah.  Dengan  kata  lain,  Restylane  merupakan  merek  utama  perawatan 
estetika  wajah  dari  berbagai  merek  yang  ada  di  dalam  pikiran  masyarakat 
Indonesia.  
2.7.3  Peranan Brand Awareness
Peran  brand  awarenessdalam  membantu  merek  dapat  dipahami  dengan 
mengkaji  bagaimana  kesadaran  merek  menciptakan  suatu  nilai.  Penciptaan  nilai  ini 
dapat dilakukan dengan tiga cara  yaitu: (Durianto,et all, 2004:8-9)  
1.  Jangkar yang menjadi cantolan bagi asosiasi lain; 
Suatu merek yang kesadarannya tinggi dibenak konsumen. Dengan demikian 
dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran suatu merek rendah, su atuasosiasi 
yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada merek tersebut.  
2.  Familiar atau rasa suka; 
Jika kesadaran merek kita sangat tinggi, konsumen akan sangat akrab d engan 
merek kita dan lama kelamaan akan timbul rasa suka yan g tinggi terhadap 
merek  yang kitapasarkan.  
3.  Substansi atau komitmen; 
Kesadaran  merek  dapat  menandakan  keberasaan,  komitmen,  dan  inti  yang 
sangat  penting bagi  suatu  perusahaan.  Jadi jika  kesadar an  akan  merek tinggi, 
kehadiran  merek  itu  akan  selalu  dapat  kita  rasakan.  Sebuah  merek  dengan 
kesadaran  konsumen  tinggi biasanya  disebabkan  oleh  beberapa  faktor, antara 
lain:  
1.  Diiklankan secara luas 
2.  Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu  
3.  Jangkauan distribusi yang luas  
4.  Merek tersebut dikelola dengan baik  
5.  Mempertimbangkan merek  
Langkah  pertama  dalam  suatu  proses  pembelian  adalahmenyeleksi  merek-
merek  yang dikenal dalam  suatu kelompok  untuk mempertimbangkan dandiputuskan 
merek  mana  yang  akan  dibeli.  Merek   dengan  Top  of  Mind yang  tinggi  mempunyai 
  
28 
nilai  pertimbangan  yang  tinggi.  Jika  suatu  merek  tidak  tersimpan  dalamingatan, 
merek tersebut tidak akan dipertimbangkan dalam benak konsumen.  
Biasan ya merek-mer ek yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah  yang disukai  
atau  dibenci.  Dari  teori  tersebut  dapat  penulis  simpulkan  bahwa  peran  brand 
awarenesssangat penting  karena dapat membangun kesadaran akan suatu produk  dan 
jika  produk  tersebut  baik  bagi  masyarakat  dapat  menjaga  kepercayaan 
darimasyarakat  akan  produk  tersebut.  Keterkaitannya  dalam  hal  ini  adalah  brand 
awarenesssangat  berperan  untuk  meningkatkan  brand-brand  yang  baru  di  akuisisi 
oleh PT. Mitra Adiperkasa. 
2.7.4  Cara Mencapai B rand Awareness
Berdasark an buku (Keller, 2006: 264) Ada 6 elemen untuk membentuk  
brand awareness,  yaitu:  
1.  Memorable:  yang  perlu  diperhatikan  adalah  seberapakah  gampangnya  nama 
brand  tersebut  diingat  oleh  konsumen?  Seberapakah  gampan gn ya  untuk   di 
sadari nama b rand terseb ut?  
2.  Meaningful:  untuk  membuat  nama  merek  itu  mempunyai  kredibilitas  dan 
suggestif  dengan  p roduk   dalam  katego ri  tertentu?,  Apakah  nama  merek  itu 
merujuk  kepada  kateogri  tertentu?  ,  apakah  nama  merek  tersebut  merujuk 
kepada  orang  yang  kemungkinan  akan  memakainya  ?dan  perlu  membuat 
sebuah  nama merek  yang  bermakna  , sep erti DieHard  auto battries, Mop  and 
Glo floor wax, dan sejenisnya.   
3.  Likeability:  Apakah  nama  brand  anda  mempunyai  kemiripan  secara  nama, 
visual dengan produk an da? , contohnya seperti Sunkist.  
4.  Transferable:  apakah  nama  brand  tersebut  dapat  digunakan  untuk 
memperkenalkan produk  baru dengan kategori yang berbeda?  
5.  Adaptable:  seber apa  besarkah  kemungkinan  elemen  brand  tersebut  dapat 
beradaptasi?  
6.  Protectable:  bagaimana  secara  legal  brand  elemen  anda  dilindungi?  Apakah 
dapat  dengan  mudah  untuk  ditiru?  Perlu  diperhatikan  di  mana  nama  produk 
anda kemungkinan mempunyai k emiripan den gan nama merek anda. 
Menurut pend apat para ahli, peneliti membuat kesimpulan bahwa peran b rand 
awareness,  merup akan  sebuah  hal yang sangat  penting dalam sebuah produk.Karena 
  
29 
dengan adanya  brand awareness merek  –
merek d agang  PT. Mitra Adiperk asa dalam 
benak  masyarakat,  maka  mereka  akan  memasukan  brand  –  brand  dibawah  naungan 
PT.  Mitra  Adiperkasa  dalam  sebuah  pertimban gan,  sebelum  mereka  menentukan 
untuk  membeli  produk  tersebut  atau  tidak.  Pernyataan  ini  juga  di  dukung  dengan 
pernyataan  dari  Du rianto  dalam  (Widyakusuma,  Jurnal  Public  Relations,  2011:  2) 
tingkatan  brand  awareness  masyarakat  atas  produk  Consumer  Lifestyle  dan 
Healthcare  juga  perlu  di  perhatikan  oleh  setiap  public  relations.  Berhasil  atau 
tidakn ya  sebu ah  merek  yang  di  pasarkan  kedalam  masyarakat  luas,  juga  tidak dapat 
lepas  dari  peran  public  relations  dalam  mengkomunikasikanya  kepad a  khalayak 
luas.Menurut  peneliti  yang  menjadi  permasalahan  pada  PT.  Mitra  Adiperkasa 
sekarang  adalah,  merek  dagan g  dari  PT.  Mitra  Adiperkasa,  yaitu  Genki  Sushi  yang 
masih  berada  pada  tingkatan  brand  recognition.Dimana  Genki 
Sushi  belum  banyak 
dikenal  baik  oleh  masyarakat,  karena  merek  tersebut  baru  bergabung  dengan  PT. 
Mitra  Adiperkasa.Sedangkan  mer ek-mer ek  dagang  lain  yang  berada  dibawah 
naungan  PT. Mitra  Adiperkasa  lainnya  termasuk  dalam  katego ri top of  mind dimana 
masyarakat  pada  umumnya  telah  men yadari  akan  kehadiran  merek-merek  dari  PT. 
Mitra Adiperkasa. 
  
  
30 
2.8  Kerangka Pemikiran 
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adala
sebagai berikut 
Strategi PR PT Mitra
Adi Perkasa
Public Relations
Focus public relatio ns 
penelitian ini mengarahkan 
kepada strategi (PENCILS) 
Wawancara
Wawancara terstruktur 
kepada pihak perusahaan 
PENCILS
Publication, Event, News, 
Community Involvement, 
Inform or Image, Lobbying 
and negotiation, Social 
Responsibility 
Konsumen dan calo n 
konsumen atas merek 
dagang PT. Mitra 
Adiperkasa 
Brand Awareness
Kesadaran masyarakat atas 
merek dagan g pada PT. 
Mitra Adiperkasa melalui 
Gift Voucher 
Publik dan Masyara kat 
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran