BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1  State of The Art
   Penelitian  Terdahulu  dalam  sebuah  penelitian  dapat  memberikan 
kontribusi  untuk  mengembangkan  ilmu  pengetahuan. Oleh  karena  itu,  dalam 
penelitian ini  diperlukan  beberapa  penelitian  terdahulu  untuk  mengumpulkan 
literasi  yang  dapat  memperkaya  referensi  dalam  melakukan  penelitian  ini. 
Literasi  yang  digunakan  bertemakan  “Public  Relations”  dan  “Investor 
Relations”  dalam  peranannya  mempertahankan  citra  perusahaan  yang 
diharapkan dapat membantu penelitian ini. 
Terdapat  lima  penelitian  yang  dijadikan  sumber  r eferensi  dalam 
penelitian ini, diantaranya yaitu: 
1)  Analisis  Perilaku  Investor  Institusional  dengan  Pendekatan  Analytical 
Hierarchy Process (AHP).
2)  Information Transparency and its Role in Capital Market.  
3)  The  Application  of  Public  Relations  Communication  Model  In  Invesor 
Relations Through Web 2.0.
4)  The  Role  of  Corporate  Communication  in  Building  Organization’s 
Corporate Reputation: An Exploratory Analysis.
5)  Corporate  Web  Pages  as a  Key Communication  Channel  for  Financial 
Publics.
Adapun  penjelasan  mengenai  kelima  penelitian  tersebut  disajikan 
dalam bentuk tabel di bawah ini. 
  
Tabel 2.1 State Of The Art 
No  Judul Penelitian  Nama
Tempat
Pendekatan  Hasil Penelitian
Peneliti
& Waktu
Penelitian
1.  Analisis Perilaku 
Cecilia 
Depok, 
Kualitatif   Hasil penelitian yang 
Investor
Natapura/ 
2009 
terungkap dalam 
Institusional 
Universitas 
penelitian ini adalah 
dengan 
Indonesia 
sebagian besar investor 
Pendekatan 
institusional termasuk ke 
Analytical 
Hierarchy
dalam tipe investor 
rasional yang memiliki 
Process (AHP)
perilaku: berusaha untuk 
memperoleh informasi 
sebanyak-b anyaknya dan  
selalu menganalisa 
informasi yang diperoleh 
sebelum mengambil 
keputusan investasi. 
Secara umum, informasi 
netral dan informasi 
akuntansi sangat 
berpengaruh dalam 
proses pengambilan 
keputusan investasi 
investor institusional.
2.  Information 
Zahra 
Iran, 2014  Kuantitatif  Informasi merupakan 
Transparency and 
its Role in Capital
Mousavi, and 
sumber utama yang 
Seyyed Reza 
memainkan peran 
Market
Mousavini/ 
penting dalam hal 
Islamic Azad 
integrasi dan persaingan 
University 
pangsa pasar. Oleh sebab 
itu, informasi sudah 
seharusnya tersedia 
  
untuk semua orang. 
Transparansi keuangan 
serta informasi secara 
menyelu ruh dan jujur 
untuk fungsi pasar modal 
dianggap sebagai faktor 
yang sangat penting.  
3.  The Application 
Mirana 
Jakarta, 
Kualitatif  Hasil penelitian yang 
of Public 
Relations
Hanathasia / 
2013 
ditemukan dalam 
Universitas 
penelitian ini adalah 
Communication
Bakrie 
penerapan model 
Model In Invesor
komunikasi Public 
Relations
Relations
Through Web 2.0
dalam aktivitas Investor 
Relations melalui 
teknologi Web 2.0 hanya 
sekedar untuk  
penyebaran informasi 
saja, belum sampai tahap  
mempengaruhi  
stakeholder dalam  
pengambilan keputusan 
investasi. 
4.   The Role of 
  Mohd Johan 
Kuala 
Kuantitatif  Reputasi adalah sebuah 
Corporate
& Noor 
Lumpur, 
aset perusahaan. Untuk 
Communication
Anida Zaria, 
April 
membangun reputasi 
in Building
Faculty Of 
2013 
yang baik, perusahaan 
Organization’s
Business & 
harus memiliki 
Corporate
Information 
kemampuan 
Reputation: An
Science 
berkomunikasi dengan 
Exploratory
USC I 
para stakeholders, untuk 
Analysis
University 
meyakinkan dan 
membujuk mereka agar 
  
dapat percaya pada 
perusahaan. Tanpa 
komunikator yang kuat, 
tidak peduli seberapa 
besar usaha yang 
dilakukan organisasi, 
para stakeholder akan 
pergi kepada siapa yang 
mampu menarik 
perhatian mereka. 
5.  Corporate Web 
Eyun-Jung 
America, 
Kualitatif  Dalam penelitian ini 
Pages as a Key
Ki, and Jee 
2011 
ditemukan bahwa 
Communication
Young 
Chung 
memberikan informasi 
keuangan di situs Web 
perusahaan tampaknya 
Channel for
Financial Publics
menjadi fitur standar d ari 
strategi Investor Reations 
di berbagai jenis industri. 
Studi ini juga 
menemukan bahwa fitur 
Investor Relations di
situs web perusahaan 
memiliki hubungan 
positif dengan 
pendapatan dan laba 
walaupun efeknya k ecil.  
Nilai dari Investor 
Relations sebuah
perusahaan dan informasi 
saham berhubungan 
positif dengan 
pendapatan perusahaan. 
  
Berdasarkan  penjelasan  tabel  diatas,  dapat  dilihat  perbedaan  peelitian 
ini  dengan penelitian  sebelumnya.  Penelitian  ini  mengambil  objek  penelitian 
dan topik  yang berbeda  dengan kelima penelitian terdahulu. Objek penelitian 
yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  PT  Pertamina  (Persero)  dengan 
topik  peran  Public  Relations.  Dimana  peneliti  hendak  mengetahui  peran 
Public  Relations  dalam  mempertahankan  citra  positif  pada  publik  eksternal 
yang diterapkan pada Divisi Investor Relations PT Pertamina (Persero).
2.2  Landasan Konseptual
2.2.1  Komunikasi
Terdapat ban yak definisi tentang komunikasi yang dirumuskan 
oleh  para ahli,  dan  masing-masing memiliki  penekanan  dan  arti  yang 
berbeda  satu  sama  lain.  Menurut  Gerald  R.  Miller  (dalam  Rohim, 
2009:9)  komunikasi  adalah  pen yampaian  pesan  yang  disengaja,  dari 
sumber  kepada  penerima  dengan  tujuan  mempengaruhi  tingkah  laku 
penerima. 
Menurut  Effend y  (2011:9)  Komunikasi  adalah  proses 
penyampaian  pesan  (message)  dari  sumber  (komunikator)  dengan 
menggunakan  alat  (media)  tertentu  k epada  penerima  pesan 
(komunikan). Komunikasi akan berlangsung dengan baik  jika terdapat
elemen-elemen  yang  mendukung  proses  komunikasi,  antara  lain 
meliputi keberadaan (Barata, 2004:55-56): 
1.  Pengirim  (sender),  yaitu  pihak  yang  men girimkan  pesan  kepada 
pihak lainnya.  
2.  Penulisan  dalam  bentuk  sandi  (encoding),  yaitu  suatu  proses 
penyebaran dalam bentuk simbol atau sandi. 
3.  Pesan  (message),  yaitu  serangkaian  simbol-simbol  yang 
disampaikan pen girim.  
4.  Media  (channel),  yaitu  suatu  alat  bantu  atau  saluran  untuk 
menyampaikan pesan. 
  
5.  Penerima  (receiver),  yaitu  pihak  yang  menerima  pesan  dari 
pengirim pesan. 
6.  Pembacaan  sandi  (decoding),  yaitu  suatu  proses  menterjemahkan 
simbol-simbol oleh pihak penerima pesan. 
7.  Tanggapan  (response),  yaitu  serangkaian  reaksi  dari  pihak 
penerima atas pesan-pesan yang disampaikan kepadanya. 
8.  Umpan balik (feedback), yaitu respon penerima yang disampaikan 
kepada pengirim pesan. 
Dari  beb erapa  definisi  yang  dikemukakan,  dapat  ditarik 
kesimpulan  bahwa  komunikasi  merupakan  k egiatan  penyampaian 
pesan  oleh  pengirim pesan  (sender), melalui media tertentu (channel), 
untuk  kemudian  diterima  dan  diterjemahkan  oleh 
penerima  pesan 
(receiver),  yang  nantin ya  akan  menghasilkan  umpan  balik  (feedback) 
dan  pada  akhirn ya tercipta  saling  pengertian  antara  kedua  belah pihak 
tersebut.
Dalam  hal  ini,  dapat  dilihat  bahwa  komunikasi  memiliki 
peranan  kuat  dalam  aktivitas  Public  Relations.  Dengan  melakukan 
komunikasi  secara  efektif,  publik  akan  memberikan  p enilaiannya 
tersendiri.  Dalam  penelitian  ini  akan  membahas  bagaimana  peran 
Divisi  Investor  Relations  PT  Pertamina  (Persero)  dalam  melakukan 
komunikasi dengan publiknya  yaitu investor.   
2.2.2  Komunikasi Organisasi 
Menurut  Wiryanto  (2004:54),  komunikasi  organisasi  adalah 
pengiriman  dan  penerimaan  berbagai  pesan  organisasi  di  dalam 
kelompok  formal  maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi 
organisasi  dapat  bersifat  formal  dan  informal.  Komunikasi  formal 
merupakan  komunikasi  yang  disetujui  oleh   organisasi  itu  sendiri, 
sifatnya  berorientasi  pada  kepentingan  organisasi.  Sedangkan 
komunikasi  informal  adalah  komunikasi  yang  disetujui  secara  sosial, 
dan orientasin ya lebih kepada anggotanya secara individual. 
  
Menurut  Goldhaber  yang  dikutip  oleh  Dr.  Arni  Muhammad 
memberikan  definisi  komunikasi  organisasi  sebagai  berikut: 
“Organizational  communications  is  the  process  of  creating  and 
exchanging messages  within a network of interpendent  relationship to 
cope  with  environmental  uncertainty”.  Komunikasi  organisasi  adalah 
proses  menciptakan  dan  bertukar pesan  dalam  sebuah hubungan  yan g 
memiliki  keterkaitan  satu  sama  lain  untuk  mengatasi  ketidakpastian 
lingkungan (Arni Muhammad, 2007:67).  
Dari  beberapa  definisi  diatas,  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa 
komunikasi  organisasi  adalah  proses  pertukaran  pesan  dalam  suatu 
organisasi, dalam kelompok formal maupun informal untuk men gatasi 
ketidakpastian lingkungan. 
Keterkaitan  komunikasi  organisasi  dengan  penelitian  ini 
adalah  Divisi  Investor  Relations  PT  Pertamina  (Persero)  perlu 
menjaga  komunikasi  yang  baik  den gan  lingkungan  internalnya  yaitu 
komunikasi  dengan direktorat dan  fungsi lain guna keperluan data dan 
informasi yang akan disampaikan kepada publiknya. 
2.2.2.1 Komunikasi Organisasi E ksternal 
Menurut  Suprapto  (2009:109)  Komunikasi  dengan 
lingkungan  luar  organisasi  (external  communication)  adalah 
pertukaran  pesan  antara  organisasi  atau  masukn ya  arus 
informasi dari lingkungan luar ke dalam organisasi.  
Selanjutnya,  menurut  Maria  (2005:97)  komunikasi 
eksternal  ialah  komunikasi  yan g  dilakukan  pihak  organisasi 
dengan  publik  diluar  organisasi.  Dalam  kegiatan  ini  umunya 
lebih  banyak  dilakukan  oleh  Public  Relations.  Pimpinan 
organisasi  ak an  tampil  pada  hal-hal  yang  tidak  dapat 
diwakilkan orang lain. 
  
Dengan  demikian,  seorang  Public  Relations  harus 
memiliki  kemampuan  komunikasi eksternal  yang baik. Karena 
perann ya  sebagai  komunikator  antara  perusahaan  dengan 
publik eksternalnya. 
Komunikasi  eksternal  terdiri  dari  dua  jalur  secar a 
timbal  balik,  yaitu  komunikasi  dari  organisasi  ke  publik  dan 
komunikasi  dari  publik  ke  organisasi.  Komunikasi  dari 
organisasi  ke  publik  biasanya  bersifat  informatif  (Maria, 
2005:98). 
Keterkaitan  komunikasi  organisasi  eksternal  dalam 
penelitian  ini  adalah  karena  Divisi  Investor  Relations  PT 
Pertamina  (Persero)  bertugas  mewakili  perusahaan  untuk 
menyampaikan  informasi  kepada  publik  eksternalnya  yang 
salah  satunya  adalah  investor.  Hasil  dari  komunikasi  ini 
berbentuk  sebu ah  informasi  yang  dapat  digun akan  sebagai 
bahan pertimbangan untuk investasi selanjutnya. 
2.2.3  Public Relations
  2.2.3.1 Definisi Public Relations
Menurut  Frank  Jefkins  (dalam  Morissan,  2010:8)  Public 
 
Relations  adalah  sesuatu  yang  merangkum  k eseluruhan  komunikasi 
yang  terencana,  baik  kedalam  atau  keluar  organisasi  dalam  rangka 
mencapai tujuan dengan  berlandaskan saling pengertian. Pada  intinya,
Public  Relations  adalah  kegiatan  penciptaan  pemahaman  melalui 
pengetahuan,  dan  melalui  kegiatan-kegiatan  tersebut  diharapan  akan 
muncul perubahan yang positif.
Selain  itu  menurut  Maria  (dalam  Nurjaman  &  Umam, 
2012:114)  Public  Relations  adalah  bagian  di  dalam  suatu  organisasi 
yang  harus  memberi  identitas  organisasinya  dengan  tepat  dan  benar, 
serta  mampu  mengkomunikasikannya  sehingga  publik  menaruh 
  
kepercayaan  dan  mempunyai  pen gertian  yan g  jelas  dan  benar 
terhadap organisasi tersebut. 
Berdasarkan  beberapa  definisi  mengenai  Public  Relations 
yang  telah  dijabark an  diatas,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa 
Public  Relations  adalah  suatu  bagian  dalam  organisasi  yang  menjadi 
mediator  atau penghubung  antara  organisasi  dengan publiknya,  untuk 
menciptakan  pengertian  dan  hubungan  yang  baik  antara  organisasi 
dengan  publik.  Dengan  demikian  publik  dapat  menaruh  kepercayaan 
pada perusahaan.
 
2.2.3.2 Peran Public Relations
 
Menurut  Rosady  Ruslan   (2012:26),  secara  garis  besar  peran 
Public Relations meliputi:
a.  Communicator  :  yaitu  sebagai  komunikator  antara  or ganisasi  atau 
perusahaan  yang  diwakili  dengan  publiknya,  baik  secara  langsun g 
maupun  tidak  langsung,  melalui  media  cetak,  elektronik,  lisan, 
tatap muka dan sebagainya.   
b.  Relationship  :  yaitu  membangun  hubungan  yang  positif  antara 
lembaga  atau  perusahaan  yang  diwakilinya  dengan  publik  internal 
dan  eksternal.  Disamping  itu  juga  berupaya  menciptakan  salin g 
pengertian,  kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara 
kedua belah pihak tersebut. 
c.  Back  Up  Management :  yaitu  melaksanakan  dukungan  manajemen 
atau  menunjang  kegiatan  lain,  seperti  operasional,  manajemen 
promosi, dan sebagain ya untuk mencapai tujuan utama perusahaan. 
d.  Good  Image  Maker  :  yaitu  berupaya  untuk  menciptakan  citra  atau 
publikasi  yang  positif  bagi  or ganisasi  atau  perusahaan  yan g 
diwakilinya.  
  
Dalam  penelitian  ini,  akan  mengkaji  lebih  dalam  mengenai 
aktivitas  yang  telah  dilakukan  oleh  Divisi  Investor  Relations  PT 
  
Pertamina  (Persero),  dalam  menjalankan  keempat  peranan  yang 
dijabarkan diatas. 
2.2.3.3 Fungsi Public Relations
 
Public  Relations  menjadi  kebutuhan  utama  dalam  suatu
organisasi  atau  perusahaan  karena  fungsinya  yang  mempengaruhi 
sikap publik dan memperlihatkan perusahaan den gan image  yang baik 
serta usaha mencari duku ngan publik.   
Cutlip  &  Centre  dalam  Ruslan  (2012:19)  merumuskan  fungsi 
Public Relations sebagai  berikut:
a.  Menunjang  aktivitas  utama  manajemen  dalam  mencapai 
tujuan bersama. 
b.  Membina  hubungan  yang  harmonis  antara  organisasi 
dengan publiknya. 
c.  Mengidentifikasi  segala  sesuatu  yang  berkaitan  dengan 
opini, persepsi  dan  tanggapan  publik terhadap organisasi  yang 
diwakilinya, d an sebaliknya. 
d.  Melayani keinginan  publik dan  memberikan saran  kepada 
pimpinan manajemen demi tujuan bersama.  
e.  Menciptakan  komunikasi  dua  arah  d an  mengatur  arus 
informasi,  publikasi  serta  pesan  dari  organisasi  ke  publik,  dan 
sebaliknya,  demi  tercap ainya  citra  positif  bagi  kedua  belah 
pihak. 
Dapat  disimpulkan  bahwa fungsi  Public  Relations berorientasi 
untuk  membangun  citra  positif  organisasi  atau  perusahaan  serta 
menciptakan hasil  yang terbaik  melalui komunikasi dua  arah.  Seorang 
Public  Relations  harus  dapat  menjalani  fungsinya  d engan  baik  dan 
harus  mampu  membangun  dan  mempertah ankan  citra  positf 
perusahaan.
  
2.2.3.4 Khalayak dalam Public Relations
 
Khalayak  (public)  adalah  subjek  atau  sejumlah  orang  yang 
dalam  kesempatan  dan  tempat  tertentu,  akan  berkomunikasi  dengan 
kita  (Sukadi, 2004:57). Berkomunikasi den gan publiknya adalah salah 
satu  dari  tugas  seoran g  Public  Relations,  dimana  diantara  mereka 
saling  membangun  pengertian  yang  sama  satu  sama  lain.  Tugas 
tersebut  dapat  dipermudah  den gan  menentukan  siapa  khalayak  atau 
publik yang ingin dituju.  
Maria (2005:89) mengklasifikasikan  publik  menjadi  dua,  yaitu 
publik  internal  dan  publik  eksternal.  Publik  internal  adalah  oran g-
orang  yang  berada  di  dalam  suatu  organisasi.  Sedangkan  publik 
eksternal  adalah  orang  yang  b erada  di  luar  organisasi  yan g  ada 
hubungannya  d an  diharapkan  ada  hubungannya  dengan  organisasi 
tersebut. 
Dalam  penelitian  ini,  Divisi  Investor  Relations  PT  Pertamina 
(Persero)  memiliki  dua  khalayak  yang  menjadi  sasaran  utama,  yakni 
publik  internal  dan  publik  eksternal.  Adapun  yan g  bertindak  sebagai 
publik  internal  adalah  k omisaris,  direksi,  dan  fungsi  terkait  lainnya. 
Sedangkan  publik  eksternalnya  adalah,  Kementerian  Badan  Usaha 
Milik  Negara  (KemenBUMN)  selaku  kuasa  pemegang  saham  PT 
Pertamina  (Persero),  Satuan  Kerja  Kegiatan  Minyak  dan  Gas  (SKK 
Migas),  Badan  Pengelola  Minyak  dan  Gas  (BPH  Migas),  Komunitas 
Pasar  Uang,  Pasar  Modal,  Pasar  Obligasi  dan  para  investor  atau 
bondholders baik di skala Nasional maupun Internasional.
2.2.4  Citra
    2.2.4.1 Definisi Citra
     Citra  atau  image  merupakan  suatu  gambaran  yan g  ada
dibenak  seseorang.  Pengertian  citra  itu  sendiri  abstrak  dan 
  
tidak  dapat  diukur  secara  sistematis,  tetapi  wujudnya  bisa 
dirasakan  dari  hasil  penilaian  baik  atau  buruk  (Ruslan, 
2012:75). 
Katz  (dalam  Nurjaman  dan  Umam,  201 2:125) 
mengatakan  bahwa  citra  adalah  cara  pihak  lain  memandang 
sebuah  perusah aan,  seseorang,  komite,  atau  aktivitas.  Setiap 
perusahaan  mempun yai  citra  seban yak  jumlah  orang  yang 
memandangnya. 
Definisi  lain  diungkapkan  oleh  Ardianto  (2013:62) 
dalam  Hand  Book  of  Public  Relations,  Citra  atau  image:  the 
impression,  the  feeling,  the conception which  the  public has  of 
a  company;  a  consciously  created  impression  of  an  object, 
person  or  organization  (Citra  adalah  perasaan,  gambaran  dari 
publik  terhadap  perusahaan,  organisasi  atau  lembaga  yang 
dengan  sengaja  diciptakan  dari  suatu  objek,  orang  atau 
organisasi).  
Dari  beber apa  definisi  tersebut,  dapat  disimpulkan 
bahwa  citra  merupakan  gambaran  atau  persepsi  publik 
terhadap  perusahaan, organisasi, seseorang atau aktivitas,  yang 
dinilai berdasarkan  apa  yang mereka  lihat,  dengar  dan rasak an. 
Citra itu sendiri merupakan asset penting dari suatu perusahaan 
atau  organisasi,  karena  dapat  menjadi  identitas  yang  melekat. 
Oleh karena itu, citra diciptakan agar bernilai positif. 
2.2.4.2 Jenis Citra
Menurut  Frank  Jefkins  dalam  buku  Komunikasi  dan 
Public  Relations  (Nurjaman  dan  Umam,  2012:125)  terdapat 
beberapa jenis citra (image), diantaranya  yaitu:
1. 
C itra  cermin  (mirror  image):  Merupakan  citra  yang 
melekat  pada  anggota  organisasi,  biasan ya  para 
  
pimpinannya,   mengenai  anggap an  pihak  luar  tentan g 
organisasinya. 
2.  Citra  yang berlaku  (current  image): Merupakan  citra atau 
pandangan  yan g  dianut  oleh  pihak-pihak   luar   mengenai 
suatu organisasi. 
3.  Citra  yang  diharapkan  (wish  image):  Merupakan  citra 
yang diinginkan oleh pih ak manajemen. 
4.  Citra perusahaan  (corporate image): Merupak an citra dari 
suatu  organisasi  secara  keseluruhan,  bukan  sekedar  citra 
atas produk dan pelayanannya.  
5.  Citra  majemuk  (multiple  image):  Merupakan  penilaian 
citra  berdasarkan  ban yaknya  jumlah  pegaw
(individu), 
cabang,  atau  perwakilan  organisasi  yang  dapat
memunculkan  citra  yang  belum  tentu  sam
dengan  citra 
organisasi secara k eseluruhan.  
  Dalam  penelitian  ini,   akan  dijelaskan  tentang 
bagaimana  peran  Public  Relations  pada  divisi  Investor 
Relations  PT  Pertamina  (Persero)  dalam  mencerminkan  citra 
perusahaan  yang  positif  pada  publik  eksternalnya,  yaitu 
investor  atau  bondholders.  Sehingga  diharapkan  dapat 
memenangkan  kepercayaan  investor  untuk  melakukan 
kerjasama  atau  memberikan  modal  kepada  PT  Pertamina 
(Persero).
    2.2.4.2 Manfaat citra
Citra  yan g  baik  dapat  membawa  manfaat  yang  baik  pula 
untuk  organisasi  atau  perusahaan. 
Manfaat  itu  sendiri  dapat 
dinikmati  baik  pada  saat  sedang  mengalami  masa  kesuksesan 
atau masa krisis sekalipun.  
Menurut  Siswanto  Sutojo  dalam  Buku  Hand  Book  of 
Public  Relations  (Ardianto,  2013:63),  citra  perusahaan  yan g 
baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut:
  
1.  Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap.  
2.  Menjadi perisai selama masa krisis.  
3.  Menjadi daya tarik eksekutif handal. 
4.  Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran. 
5.  Menghemat biaya operasional. 
Dengan  demikian,  citra  merupakan  salah  satu  bagian 
penting  dalam  sebuah   organisasi  atau  perusahaan.  Serta 
memiliki  pengaruh  yan g  sangat  besar  dalam  keberhasilan 
suatu  organisasi  atau  perusahaan.  Sehin gga  d apat  dikatakan 
citra  merupakan  salah  satu  asset  yang  harus  dijaga  dan  terus 
dikembangkan.   
Dalam  kaitann ya  dengan  penelitian  ini,  pencitraan 
perusahaan  yang  baik  dapat  menjadi  salah  satu  daya  tarik 
sehingga  memudahkan  proses  kerja  sama  dengan  investor 
ataupun  bondholders,  dan  juga  meningkatkan  rasa  percaya 
terhadap  kredibilitas  perusahaan  dalam  menjalankan 
pekerjaann ya.  
2.2.5  Investor Relations
2.2.5.1  Definisi Investor Relations
 
  Investor  Relations  merupakan  salah  satu  ruang  lingkup  dari 
Public  Relations.  Scott  Cutlip  dan  rekan  (dalam  Morissan,  2010:280) 
mendefinisikan  Investor  Relations  sebagai:  “a  specialized  part 
of 
corporate  public  relations  that  builds  and  maintain  mutually 
beneficial  relationship  with  shareholders  and  other  in  the  financial 
community  to  maximize  market  value”.  Dapat  diartikan  bahwa 
Investor  Relations  merupakan  bidang  khusus  dari  Public  Relations 
yang  berada  pada  su atu  perusahaan.  Dimana  tugasn ya  adalah 
membangun  dan  mempertahankan  hubungan  yang  saling
  
menguntungkan   antara  pemegang  saham  d an  pihak  lainn ya  dalam 
masyarakat keuan gan untuk memaksimalkan nilai pasar.   
Menurut  Benjamin  Mark  Cole  dalam  bukunya  The  New 
Investor  Relations  (200 4:3),  “Investor  Relations  is  a  proactive  and 
strategic  executive  fun ction  that  combines  elements  of  finance, 
communications,  and  marketing  to provide  the  investment  community 
with  an  accurate portrayal  of  both  a  company’s  current  performance 
and  it’s  future  prospects”.  Dapat  diartikan  bahwa  Investor  Relations 
adalah  fungsi  proaktif  dan  strategis  eksekutif  yang  menggabungkan 
unsur-unsur  keuangan,  komunikasi  dan  pemasaran  untuk 
menyediakan  komunitas  investasi  dengan  penggambaran  akurat  baik 
dari  segi  kinerja  perusahaan  saat  ini  dan   prospek  masa  depannya 
(2004:3).
Dari  berbagai definisi  tersebut  dapat  dikatakan bahwa  Investor 
Relations merupakan bagian khusus dari Public Relations yang khusus 
menangani  masyarakat  keuangan  atau  investor,  dan  memiliki  tujuan 
untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata para investor.
Definisi  tersebut  berkaitan  dengan  peran  pada  Divisi  Investor 
Relations  PT  Pertamina  (Persero )  yaitu,  membangun  hubungan  yang 
baik  dengan  publiknya  yaitu  investor  dan  bondholder.  Memban gun 
kepercayaan  tersebut  membutuhkan  jangka  waktu  yang  lama,  dan 
untuk  menjangkau  komunitas  investor  membutuhkan  perhatian  dan 
keterampilan yang khusus.
2.2.5.2 Investor Relations Tools
Steven  M.  Bragg  dalam  bukunya  Running  An  Effective 
Investor  Relations  Department  (2010:4-6),  mengketegorikan  tools 
yan g  digunakan  oleh  praktisi  Investor  Relations  (IRO)  dalam  rangka 
menjalankan  tugas  dan  tanggung  jawabnya  kedalam  tiga  kategori, 
yaitu; basic, intermediate, dan advanced tools. 
  
Kategori  tersebut  dibagi  berdasarkan  tingkat  kebutuhan 
Investor  Relations.  Basic  tools  dibutuhkan  untuk  mencapai  tujuan
(goals)  dasar  Investor  Relations  (Annual  Report,  Annual  Meeting,
Proxy  Solicitation),  sedangkan  intermediate  tools  (press  release, 
website,  fact  sheet,  reports,  speech  transcript,  advertising)  dan
advanced tools (roadshow , conference  calls, investor day)  dibutuhkan 
untuk meningkatkan level komunikasi dengan komunitas investasi.
1.  Annual Report (Laporan Tahunan)
Annual  report  merupakan  laporan  tahunan  perusahaan  yang 
menunjukkan  hasil  kinerja  perusahaan  selama  setahun  terakhir 
dan menjelaskan tujuan (goals) dan prospek masa depan (2010:4). 
2.  Annual Meeting (Rapat Tahunan)
Investor  Relations  Officer  bertanggung  jawab  untuk  mengatur 
pertemuan  tahunan  dengan   para  pemegang  saham,  di  mana 
pemegang  saham  memilih  dewan  direksi.  Investor  Relations 
Officer  dapat  memperluas  agenda  dengan  presentasi  para 
manager,  tambahan  keputusan  yang  akan  ditetapkan  berdasarkan 
voting, dan sesi tanya jawab (2010:4).  
3.  Proxy Solicitation (Permintaan Wakil)
Investor  Relations  Officer  bertanggung  jawab  untuk 
mengeluarkan  permohonan  proxy  tahunan,  di  mana  perusahaan 
meminta  investor  untuk  memilih  sebuah  kandidat  untuk  posisi 
dewan  direktur,  dan  mungkin  berbagai  mosi/gerakan  yang 
melibatkan tata kelola perusahaan.  (2010:4). 
4.  Press Release 
Press  release  ad alah  alat  kunci  dari  petu gas  Investor  Relations.
Press release merup akan  ringkasan singkat dari informasi  tentang
event  kunci  perusahaan. Press release diterbitkan melalui  layanan 
distribusi press release (2010:4).
5.  Website
Bagian  Investor  Relations  yang  men gatur  web site  perusahaan 
sehingga  mampu  menyampaikan  sejumlah  besar  informasi  yang 
berkualitas  kepada  investor.  Jika  website  tersebut  dibangun 
  
dengan  benar  dan  dipelihara,  dapat  menjadi  sumber  informasi 
utama bagi investor (2010:4). 
6.  Fact Sheet
Fact  Sheet  adalah  dua  sampai  empat  halaman  yang  berisi  d aftar 
fakta-fakta  penting  tentang  perusahaan,  termasuk  customers 
utamanya,  managers,  press  release  terbaru,  dan  misi.  Fact  sheet 
dapat  diposting  di  situs  web  perusahaan  dan  menjadi  dokumen 
yang  berguna  untuk  pertemuan  eksternal,  semua  jenis  dokumen 
ini adalah handout (2010:5).
7.  Reports
Situs  web  perusahaan  dapat  men yertakan  tawaran  mengenai 
berbagai  laporan  kepada  pengunjung  situs  yang  terdaftar,  seperti 
pemberitahuan  mengenai  produk  baru,  product  pipeline  reports, 
newsletter management, dan rilis laba (2010:5).  
8. 
Speech Transcripts
Jika  seorang  petugas  perusahaan  membuat  pidato  atau  presentasi 
utama, maka  Investor  Relations  Officer dapat  merekam,  memiliki 
transkripnya,  dan  memasukannya  di  situs  web  perusahaan 
(2010:5). 
9.  Advertising
Sebuah  kampanye  iklan  dapat  memperk enalkan  perusahaan 
kepada  kelompok calon investor yang baru. Alat ini menjadi  tidak 
efektif  apabila  digunakan  oleh  perusahaan-perusahaan  kecil 
dengan  anggaran  yan g  terbatas  dalam  department  Investor
Relations (2010:5).  
10. Roadshow
Roadshow  merupakan  alat  yang  paling  efektif  dan  can ggih  dari
Investor  Relations.  Roadshow  merupaka
serangkain  pertemuan 
di  mana  CEO,  CFO,  dan  IR
perusahaan  hadir  untuk  berbagai 
khalayak.  Biaya  dari  suatu  seri  roadsho
yang  sedang 
berlan gsung  dapat  cukup  besar,  teta
  
11. Conference calls
Conference  calls  merupakan  praktek  stand ar  yang  dilakukan
Investor  Relations  Officer  yan g  dijadwalkan  sesegera  mungkin 
setelah  laporan  triwulan  perusahaan  dirilis.  Selama  conference 
calls  ini,  pejabat  perusahaan  membahas  rilis  laba,  dan  biasanya 
memungkinkan waktu bagi para peserta untuk bertanya (2010:5). 
12. Investor Day
Perusahaan  mengundang  investor  dan  analis  untu
serangkaian 
presentasi  resmi  oleh  manager  perusahaan.  Hal  i
berlokasi  di 
sekitar  komunitas  investasi,  atau  berlokasi  di  perusahaa
pusat 
(dalam hal ini, fasilitas tur sangat diharapkan) (2010:5). 
Media  atau  alat  yang  digunakan  untuk  menyampaikan 
informasi  atau  pesan  yang  ingin  disampaikan  kepada  publik
merupakan  hal  yang  harus  diperhatikan  dan  dipelihara  dengan  baik. 
Karena  tanpa  adan ya  alat  tersebut  komunikasi  tidak  dapat  berjalan 
dengan  baik.  Kaitannya  dalam  penelitian  ini  adalah,  Divisi  Investor 
Relations  PT  Pertamina  (Persero)  menggunakan  beberapa  tools  yang 
disebutkan  diatas.  Tools  yang  digunak an  antara  lain;  annual  report, 
annual  meeting,  press  release,  website,  fact  sheet,  reports,  roadshow, 
conference calls, dan investor day. 
  
2.3  Kerangka Pemikiran
 
   
Metode Penelitian: 
Hal yang akan dianalisis: 
Pendekatan  yang  digunakan 
dalam  penelitian  ini  adalah 
pendekatan kualitatif. 
1.  Bagaimana peran 
Public Relations pada 
Divisi Investor 
Relations dalam 
mempertahankan 
citra positif pada 
publik eksternal. 
Merupakan  prosedur  penelitian 
yang  menghasilkan  data 
deskripif,  berupa  kata-ata 
secara  lisan  maupun  tertulis 
dari  orang-orang  dan  perilaku 
yang diamati. 
Metode  penelitian  yang 
digunakan adalah studi kasus. 
Cara memperoleh data: 
Data Primer: 
Melakukan wawancara 
mendalam den gan bagian 
internal Divisi Investor 
Relations serta melakukan 
observasi partisipan. 
Data Sekunder: 
Studi pustaka, data perusahaan, 
pemberitaan media, dan website. 
Peran  Public  Relations  pada 
Divisi  Investor  Relations  PT 
Pertamina  (Persero)  dalam 
mempertahankan  citra  positif 
pada publik eksternal: 
1.  Communicator 
2.  Relationship 
3.  Back Up Management 
4.  Good Image Maker
Citra Positif
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 
  
  Berdasarkan  kerangka  pemikiran  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  untuk 
mempertahankan  citra  positif  PT  Pertamina  (Persero)  dibutuhkan   peran  Public 
Relations.  Seorang  Public  Relations  memiliki  perananya  untuk  menciptakan  citra 
positif  dari  perusahaan  yang  diwakilin ya.  Hubungan  konsep  ini  dengan  penelitian 
adalah  Public  Relations  PT  Pertamina  (Persero)  pada  Divisi  Investor  Relations 
berper an  untuk  mempertahankan  citra  positif  perusahaan.  Peranan  yan g  dilakukan 
antara  lain  sebagai  communicator,  relationship,  back  up  management,  dan  good 
image  maker. Dengan menjalankan peran tersebut, Divisi Investor  Relations  mampu 
mempertahankan citra positif PT Pertamina (Persero) dimata investor.