BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 State of The Art
Penelitian Terdahulu dalam sebuah penelitian dapat memberikan
kontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini diperlukan beberapa penelitian terdahulu untuk mengumpulkan
literasi yang dapat memperkaya referensi dalam melakukan penelitian ini.
Literasi yang digunakan bertemakan Public Relations dan Investor
Relations dalam peranannya mempertahankan citra perusahaan yang
diharapkan dapat membantu penelitian ini.
Terdapat lima penelitian yang dijadikan sumber r eferensi dalam
penelitian ini, diantaranya yaitu:
1) Analisis Perilaku Investor Institusional dengan Pendekatan Analytical
Hierarchy Process (AHP).
2) Information Transparency and its Role in Capital Market.
3) The Application of Public Relations Communication Model In Invesor
Relations Through Web 2.0.
4) The Role of Corporate Communication in Building Organizations
Corporate Reputation: An Exploratory Analysis.
5) Corporate Web Pages as a Key Communication Channel for Financial
Publics.
Adapun penjelasan mengenai kelima penelitian tersebut disajikan
dalam bentuk tabel di bawah ini.
|
![]() Tabel 2.1 State Of The Art
No Judul Penelitian Nama
Tempat
Pendekatan Hasil Penelitian
Peneliti
& Waktu
Penelitian
1. Analisis Perilaku
Cecilia
Depok,
Kualitatif Hasil penelitian yang
Investor
Natapura/
2009
terungkap dalam
Institusional
Universitas
penelitian ini adalah
dengan
Indonesia
sebagian besar investor
Pendekatan
institusional termasuk ke
Analytical
Hierarchy
dalam tipe investor
rasional yang memiliki
Process (AHP)
perilaku: berusaha untuk
memperoleh informasi
sebanyak-b anyaknya dan
selalu menganalisa
informasi yang diperoleh
sebelum mengambil
keputusan investasi.
Secara umum, informasi
netral dan informasi
akuntansi sangat
berpengaruh dalam
proses pengambilan
keputusan investasi
investor institusional.
2. Information
Zahra
Iran, 2014 Kuantitatif Informasi merupakan
Transparency and
its Role in Capital
Mousavi, and
sumber utama yang
Seyyed Reza
memainkan peran
Market
Mousavini/
penting dalam hal
Islamic Azad
integrasi dan persaingan
University
pangsa pasar. Oleh sebab
itu, informasi sudah
seharusnya tersedia
|
![]() untuk semua orang.
Transparansi keuangan
serta informasi secara
menyelu ruh dan jujur
untuk fungsi pasar modal
dianggap sebagai faktor
yang sangat penting.
3. The Application
Mirana
Jakarta,
Kualitatif Hasil penelitian yang
of Public
Relations
Hanathasia /
2013
ditemukan dalam
Universitas
penelitian ini adalah
Communication
Bakrie
penerapan model
Model In Invesor
komunikasi Public
Relations
Relations
Through Web 2.0
dalam aktivitas Investor
Relations melalui
teknologi Web 2.0 hanya
sekedar untuk
penyebaran informasi
saja, belum sampai tahap
mempengaruhi
stakeholder dalam
pengambilan keputusan
investasi.
4. The Role of
Mohd Johan
Kuala
Kuantitatif Reputasi adalah sebuah
Corporate
& Noor
Lumpur,
aset perusahaan. Untuk
Communication
Anida Zaria,
April
membangun reputasi
in Building
Faculty Of
2013
yang baik, perusahaan
Organizations
Business &
harus memiliki
Corporate
Information
kemampuan
Reputation: An
Science
berkomunikasi dengan
Exploratory
USC I
para stakeholders, untuk
Analysis
University
meyakinkan dan
membujuk mereka agar
|
![]() dapat percaya pada
perusahaan. Tanpa
komunikator yang kuat,
tidak peduli seberapa
besar usaha yang
dilakukan organisasi,
para stakeholder akan
pergi kepada siapa yang
mampu menarik
perhatian mereka.
5. Corporate Web
Eyun-Jung
America,
Kualitatif Dalam penelitian ini
Pages as a Key
Ki, and Jee
2011
ditemukan bahwa
Communication
Young
Chung
memberikan informasi
keuangan di situs Web
perusahaan tampaknya
Channel for
Financial Publics
menjadi fitur standar d ari
strategi Investor Reations
di berbagai jenis industri.
Studi ini juga
menemukan bahwa fitur
Investor Relations di
situs web perusahaan
memiliki hubungan
positif dengan
pendapatan dan laba
walaupun efeknya k ecil.
Nilai dari Investor
Relations sebuah
perusahaan dan informasi
saham berhubungan
positif dengan
pendapatan perusahaan.
|
Berdasarkan penjelasan tabel diatas, dapat dilihat perbedaan peelitian
ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini mengambil objek penelitian
dan topik yang berbeda dengan kelima penelitian terdahulu. Objek penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Pertamina (Persero) dengan
topik peran Public Relations. Dimana peneliti hendak mengetahui peran
Public Relations dalam mempertahankan citra positif pada publik eksternal
yang diterapkan pada Divisi Investor Relations PT Pertamina (Persero).
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi
Terdapat ban yak definisi tentang komunikasi yang dirumuskan
oleh para ahli, dan masing-masing memiliki penekanan dan arti yang
berbeda satu sama lain. Menurut Gerald R. Miller (dalam Rohim,
2009:9) komunikasi adalah pen yampaian pesan yang disengaja, dari
sumber kepada penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku
penerima.
Menurut Effend y (2011:9) Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan (message) dari sumber (komunikator) dengan
menggunakan alat (media) tertentu k epada penerima pesan
(komunikan). Komunikasi akan berlangsung dengan baik jika terdapat
elemen-elemen yang mendukung proses komunikasi, antara lain
meliputi keberadaan (Barata, 2004:55-56):
1. Pengirim (sender), yaitu pihak yang men girimkan pesan kepada
pihak lainnya.
2. Penulisan dalam bentuk sandi (encoding), yaitu suatu proses
penyebaran dalam bentuk simbol atau sandi.
3. Pesan (message), yaitu serangkaian simbol-simbol yang
disampaikan pen girim.
4. Media (channel), yaitu suatu alat bantu atau saluran untuk
menyampaikan pesan.
|
5. Penerima (receiver), yaitu pihak yang menerima pesan dari
pengirim pesan.
6. Pembacaan sandi (decoding), yaitu suatu proses menterjemahkan
simbol-simbol oleh pihak penerima pesan.
7. Tanggapan (response), yaitu serangkaian reaksi dari pihak
penerima atas pesan-pesan yang disampaikan kepadanya.
8. Umpan balik (feedback), yaitu respon penerima yang disampaikan
kepada pengirim pesan.
Dari beb erapa definisi yang dikemukakan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa komunikasi merupakan k egiatan penyampaian
pesan oleh pengirim pesan (sender), melalui media tertentu (channel),
untuk kemudian diterima dan diterjemahkan oleh
penerima pesan
(receiver), yang nantin ya akan menghasilkan umpan balik (feedback)
dan pada akhirn ya tercipta saling pengertian antara kedua belah pihak
tersebut.
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa komunikasi memiliki
peranan kuat dalam aktivitas Public Relations. Dengan melakukan
komunikasi secara efektif, publik akan memberikan p enilaiannya
tersendiri. Dalam penelitian ini akan membahas bagaimana peran
Divisi Investor Relations PT Pertamina (Persero) dalam melakukan
komunikasi dengan publiknya yaitu investor.
2.2.2 Komunikasi Organisasi
Menurut Wiryanto (2004:54), komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi
organisasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal
merupakan komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri,
sifatnya berorientasi pada kepentingan organisasi. Sedangkan
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial,
dan orientasin ya lebih kepada anggotanya secara individual.
|
Menurut Goldhaber yang dikutip oleh Dr. Arni Muhammad
memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut:
Organizational communications is the process of creating and
exchanging messages within a network of interpendent relationship to
cope with environmental uncertainty. Komunikasi organisasi adalah
proses menciptakan dan bertukar pesan dalam sebuah hubungan yan g
memiliki keterkaitan satu sama lain untuk mengatasi ketidakpastian
lingkungan (Arni Muhammad, 2007:67).
Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi organisasi adalah proses pertukaran pesan dalam suatu
organisasi, dalam kelompok formal maupun informal untuk men gatasi
ketidakpastian lingkungan.
Keterkaitan komunikasi organisasi dengan penelitian ini
adalah Divisi Investor Relations PT Pertamina (Persero) perlu
menjaga komunikasi yang baik den gan lingkungan internalnya yaitu
komunikasi dengan direktorat dan fungsi lain guna keperluan data dan
informasi yang akan disampaikan kepada publiknya.
2.2.2.1 Komunikasi Organisasi E ksternal
Menurut Suprapto (2009:109) Komunikasi dengan
lingkungan luar organisasi (external communication) adalah
pertukaran pesan antara organisasi atau masukn ya arus
informasi dari lingkungan luar ke dalam organisasi.
Selanjutnya, menurut Maria (2005:97) komunikasi
eksternal ialah komunikasi yan g dilakukan pihak organisasi
dengan publik diluar organisasi. Dalam kegiatan ini umunya
lebih banyak dilakukan oleh Public Relations. Pimpinan
organisasi ak an tampil pada hal-hal yang tidak dapat
diwakilkan orang lain.
|
Dengan demikian, seorang Public Relations harus
memiliki kemampuan komunikasi eksternal yang baik. Karena
perann ya sebagai komunikator antara perusahaan dengan
publik eksternalnya.
Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secar a
timbal balik, yaitu komunikasi dari organisasi ke publik dan
komunikasi dari publik ke organisasi. Komunikasi dari
organisasi ke publik biasanya bersifat informatif (Maria,
2005:98).
Keterkaitan komunikasi organisasi eksternal dalam
penelitian ini adalah karena Divisi Investor Relations PT
Pertamina (Persero) bertugas mewakili perusahaan untuk
menyampaikan informasi kepada publik eksternalnya yang
salah satunya adalah investor. Hasil dari komunikasi ini
berbentuk sebu ah informasi yang dapat digun akan sebagai
bahan pertimbangan untuk investasi selanjutnya.
2.2.3 Public Relations
2.2.3.1 Definisi Public Relations
Menurut Frank Jefkins (dalam Morissan, 2010:8) Public
Relations adalah sesuatu yang merangkum k eseluruhan komunikasi
yang terencana, baik kedalam atau keluar organisasi dalam rangka
mencapai tujuan dengan berlandaskan saling pengertian. Pada intinya,
Public Relations adalah kegiatan penciptaan pemahaman melalui
pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapan akan
muncul perubahan yang positif.
Selain itu menurut Maria (dalam Nurjaman & Umam,
2012:114) Public Relations adalah bagian di dalam suatu organisasi
yang harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar,
serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
|
kepercayaan dan mempunyai pen gertian yan g jelas dan benar
terhadap organisasi tersebut.
Berdasarkan beberapa definisi mengenai Public Relations
yang telah dijabark an diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Public Relations adalah suatu bagian dalam organisasi yang menjadi
mediator atau penghubung antara organisasi dengan publiknya, untuk
menciptakan pengertian dan hubungan yang baik antara organisasi
dengan publik. Dengan demikian publik dapat menaruh kepercayaan
pada perusahaan.
2.2.3.2 Peran Public Relations
Menurut Rosady Ruslan (2012:26), secara garis besar peran
Public Relations meliputi:
a. Communicator : yaitu sebagai komunikator antara or ganisasi atau
perusahaan yang diwakili dengan publiknya, baik secara langsun g
maupun tidak langsung, melalui media cetak, elektronik, lisan,
tatap muka dan sebagainya.
b. Relationship : yaitu membangun hubungan yang positif antara
lembaga atau perusahaan yang diwakilinya dengan publik internal
dan eksternal. Disamping itu juga berupaya menciptakan salin g
pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara
kedua belah pihak tersebut.
c. Back Up Management : yaitu melaksanakan dukungan manajemen
atau menunjang kegiatan lain, seperti operasional, manajemen
promosi, dan sebagain ya untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
d. Good Image Maker : yaitu berupaya untuk menciptakan citra atau
publikasi yang positif bagi or ganisasi atau perusahaan yan g
diwakilinya.
Dalam penelitian ini, akan mengkaji lebih dalam mengenai
aktivitas yang telah dilakukan oleh Divisi Investor Relations PT
|
Pertamina (Persero), dalam menjalankan keempat peranan yang
dijabarkan diatas.
2.2.3.3 Fungsi Public Relations
Public Relations menjadi kebutuhan utama dalam suatu
organisasi atau perusahaan karena fungsinya yang mempengaruhi
sikap publik dan memperlihatkan perusahaan den gan image yang baik
serta usaha mencari duku ngan publik.
Cutlip & Centre dalam Ruslan (2012:19) merumuskan fungsi
Public Relations sebagai berikut:
a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai
tujuan bersama.
b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi
dengan publiknya.
c. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan
opini, persepsi dan tanggapan publik terhadap organisasi yang
diwakilinya, d an sebaliknya.
d. Melayani keinginan publik dan memberikan saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan bersama.
e. Menciptakan komunikasi dua arah d an mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publik, dan
sebaliknya, demi tercap ainya citra positif bagi kedua belah
pihak.
Dapat disimpulkan bahwa fungsi Public Relations berorientasi
untuk membangun citra positif organisasi atau perusahaan serta
menciptakan hasil yang terbaik melalui komunikasi dua arah. Seorang
Public Relations harus dapat menjalani fungsinya d engan baik dan
harus mampu membangun dan mempertah ankan citra positf
perusahaan.
|
2.2.3.4 Khalayak dalam Public Relations
Khalayak (public) adalah subjek atau sejumlah orang yang
dalam kesempatan dan tempat tertentu, akan berkomunikasi dengan
kita (Sukadi, 2004:57). Berkomunikasi den gan publiknya adalah salah
satu dari tugas seoran g Public Relations, dimana diantara mereka
saling membangun pengertian yang sama satu sama lain. Tugas
tersebut dapat dipermudah den gan menentukan siapa khalayak atau
publik yang ingin dituju.
Maria (2005:89) mengklasifikasikan publik menjadi dua, yaitu
publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah oran g-
orang yang berada di dalam suatu organisasi. Sedangkan publik
eksternal adalah orang yang b erada di luar organisasi yan g ada
hubungannya d an diharapkan ada hubungannya dengan organisasi
tersebut.
Dalam penelitian ini, Divisi Investor Relations PT Pertamina
(Persero) memiliki dua khalayak yang menjadi sasaran utama, yakni
publik internal dan publik eksternal. Adapun yan g bertindak sebagai
publik internal adalah k omisaris, direksi, dan fungsi terkait lainnya.
Sedangkan publik eksternalnya adalah, Kementerian Badan Usaha
Milik Negara (KemenBUMN) selaku kuasa pemegang saham PT
Pertamina (Persero), Satuan Kerja Kegiatan Minyak dan Gas (SKK
Migas), Badan Pengelola Minyak dan Gas (BPH Migas), Komunitas
Pasar Uang, Pasar Modal, Pasar Obligasi dan para investor atau
bondholders baik di skala Nasional maupun Internasional.
2.2.4 Citra
2.2.4.1 Definisi Citra
Citra atau image merupakan suatu gambaran yan g ada
dibenak seseorang. Pengertian citra itu sendiri abstrak dan
|
tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa
dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk (Ruslan,
2012:75).
Katz (dalam Nurjaman dan Umam, 201 2:125)
mengatakan bahwa citra adalah cara pihak lain memandang
sebuah perusah aan, seseorang, komite, atau aktivitas. Setiap
perusahaan mempun yai citra seban yak jumlah orang yang
memandangnya.
Definisi lain diungkapkan oleh Ardianto (2013:62)
dalam Hand Book of Public Relations, Citra atau image: the
impression, the feeling, the conception which the public has of
a company; a consciously created impression of an object,
person or organization (Citra adalah perasaan, gambaran dari
publik terhadap perusahaan, organisasi atau lembaga yang
dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi).
Dari beber apa definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa citra merupakan gambaran atau persepsi publik
terhadap perusahaan, organisasi, seseorang atau aktivitas, yang
dinilai berdasarkan apa yang mereka lihat, dengar dan rasak an.
Citra itu sendiri merupakan asset penting dari suatu perusahaan
atau organisasi, karena dapat menjadi identitas yang melekat.
Oleh karena itu, citra diciptakan agar bernilai positif.
2.2.4.2 Jenis Citra
Menurut Frank Jefkins dalam buku Komunikasi dan
Public Relations (Nurjaman dan Umam, 2012:125) terdapat
beberapa jenis citra (image), diantaranya yaitu:
1.
C itra cermin (mirror image): Merupakan citra yang
melekat pada anggota organisasi, biasan ya para
|
pimpinannya, mengenai anggap an pihak luar tentan g
organisasinya.
2. Citra yang berlaku (current image): Merupakan citra atau
pandangan yan g dianut oleh pihak-pihak luar mengenai
suatu organisasi.
3. Citra yang diharapkan (wish image): Merupakan citra
yang diinginkan oleh pih ak manajemen.
4. Citra perusahaan (corporate image): Merupak an citra dari
suatu organisasi secara keseluruhan, bukan sekedar citra
atas produk dan pelayanannya.
5. Citra majemuk (multiple image): Merupakan penilaian
citra berdasarkan ban yaknya jumlah pegaw
(individu),
cabang, atau perwakilan organisasi yang dapat
memunculkan citra yang belum tentu sam
dengan citra
organisasi secara k eseluruhan.
Dalam penelitian ini, akan dijelaskan tentang
bagaimana peran Public Relations pada divisi Investor
Relations PT Pertamina (Persero) dalam mencerminkan citra
perusahaan yang positif pada publik eksternalnya, yaitu
investor atau bondholders. Sehingga diharapkan dapat
memenangkan kepercayaan investor untuk melakukan
kerjasama atau memberikan modal kepada PT Pertamina
(Persero).
2.2.4.2 Manfaat citra
Citra yan g baik dapat membawa manfaat yang baik pula
untuk organisasi atau perusahaan.
Manfaat itu sendiri dapat
dinikmati baik pada saat sedang mengalami masa kesuksesan
atau masa krisis sekalipun.
Menurut Siswanto Sutojo dalam Buku Hand Book of
Public Relations (Ardianto, 2013:63), citra perusahaan yan g
baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut:
|
1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap.
2. Menjadi perisai selama masa krisis.
3. Menjadi daya tarik eksekutif handal.
4. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran.
5. Menghemat biaya operasional.
Dengan demikian, citra merupakan salah satu bagian
penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Serta
memiliki pengaruh yan g sangat besar dalam keberhasilan
suatu organisasi atau perusahaan. Sehin gga d apat dikatakan
citra merupakan salah satu asset yang harus dijaga dan terus
dikembangkan.
Dalam kaitann ya dengan penelitian ini, pencitraan
perusahaan yang baik dapat menjadi salah satu daya tarik
sehingga memudahkan proses kerja sama dengan investor
ataupun bondholders, dan juga meningkatkan rasa percaya
terhadap kredibilitas perusahaan dalam menjalankan
pekerjaann ya.
2.2.5 Investor Relations
2.2.5.1 Definisi Investor Relations
Investor Relations merupakan salah satu ruang lingkup dari
Public Relations. Scott Cutlip dan rekan (dalam Morissan, 2010:280)
mendefinisikan Investor Relations sebagai: a specialized part
of
corporate public relations that builds and maintain mutually
beneficial relationship with shareholders and other in the financial
community to maximize market value. Dapat diartikan bahwa
Investor Relations merupakan bidang khusus dari Public Relations
yang berada pada su atu perusahaan. Dimana tugasn ya adalah
membangun dan mempertahankan hubungan yang saling
|
menguntungkan antara pemegang saham d an pihak lainn ya dalam
masyarakat keuan gan untuk memaksimalkan nilai pasar.
Menurut Benjamin Mark Cole dalam bukunya The New
Investor Relations (200 4:3), Investor Relations is a proactive and
strategic executive fun ction that combines elements of finance,
communications, and marketing to provide the investment community
with an accurate portrayal of both a companys current performance
and its future prospects. Dapat diartikan bahwa Investor Relations
adalah fungsi proaktif dan strategis eksekutif yang menggabungkan
unsur-unsur keuangan, komunikasi dan pemasaran untuk
menyediakan komunitas investasi dengan penggambaran akurat baik
dari segi kinerja perusahaan saat ini dan prospek masa depannya
(2004:3).
Dari berbagai definisi tersebut dapat dikatakan bahwa Investor
Relations merupakan bagian khusus dari Public Relations yang khusus
menangani masyarakat keuangan atau investor, dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata para investor.
Definisi tersebut berkaitan dengan peran pada Divisi Investor
Relations PT Pertamina (Persero ) yaitu, membangun hubungan yang
baik dengan publiknya yaitu investor dan bondholder. Memban gun
kepercayaan tersebut membutuhkan jangka waktu yang lama, dan
untuk menjangkau komunitas investor membutuhkan perhatian dan
keterampilan yang khusus.
2.2.5.2 Investor Relations Tools
Steven M. Bragg dalam bukunya Running An Effective
Investor Relations Department (2010:4-6), mengketegorikan tools
yan g digunakan oleh praktisi Investor Relations (IRO) dalam rangka
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya kedalam tiga kategori,
yaitu; basic, intermediate, dan advanced tools.
|
Kategori tersebut dibagi berdasarkan tingkat kebutuhan
Investor Relations. Basic tools dibutuhkan untuk mencapai tujuan
(goals) dasar Investor Relations (Annual Report, Annual Meeting,
Proxy Solicitation), sedangkan intermediate tools (press release,
website, fact sheet, reports, speech transcript, advertising) dan
advanced tools (roadshow , conference calls, investor day) dibutuhkan
untuk meningkatkan level komunikasi dengan komunitas investasi.
1. Annual Report (Laporan Tahunan)
Annual report merupakan laporan tahunan perusahaan yang
menunjukkan hasil kinerja perusahaan selama setahun terakhir
dan menjelaskan tujuan (goals) dan prospek masa depan (2010:4).
2. Annual Meeting (Rapat Tahunan)
Investor Relations Officer bertanggung jawab untuk mengatur
pertemuan tahunan dengan para pemegang saham, di mana
pemegang saham memilih dewan direksi. Investor Relations
Officer dapat memperluas agenda dengan presentasi para
manager, tambahan keputusan yang akan ditetapkan berdasarkan
voting, dan sesi tanya jawab (2010:4).
3. Proxy Solicitation (Permintaan Wakil)
Investor Relations Officer bertanggung jawab untuk
mengeluarkan permohonan proxy tahunan, di mana perusahaan
meminta investor untuk memilih sebuah kandidat untuk posisi
dewan direktur, dan mungkin berbagai mosi/gerakan yang
melibatkan tata kelola perusahaan. (2010:4).
4. Press Release
Press release ad alah alat kunci dari petu gas Investor Relations.
Press release merup akan ringkasan singkat dari informasi tentang
event kunci perusahaan. Press release diterbitkan melalui layanan
distribusi press release (2010:4).
5. Website
Bagian Investor Relations yang men gatur web site perusahaan
sehingga mampu menyampaikan sejumlah besar informasi yang
berkualitas kepada investor. Jika website tersebut dibangun
|
dengan benar dan dipelihara, dapat menjadi sumber informasi
utama bagi investor (2010:4).
6. Fact Sheet
Fact Sheet adalah dua sampai empat halaman yang berisi d aftar
fakta-fakta penting tentang perusahaan, termasuk customers
utamanya, managers, press release terbaru, dan misi. Fact sheet
dapat diposting di situs web perusahaan dan menjadi dokumen
yang berguna untuk pertemuan eksternal, semua jenis dokumen
ini adalah handout (2010:5).
7. Reports
Situs web perusahaan dapat men yertakan tawaran mengenai
berbagai laporan kepada pengunjung situs yang terdaftar, seperti
pemberitahuan mengenai produk baru, product pipeline reports,
newsletter management, dan rilis laba (2010:5).
8.
Speech Transcripts
Jika seorang petugas perusahaan membuat pidato atau presentasi
utama, maka Investor Relations Officer dapat merekam, memiliki
transkripnya, dan memasukannya di situs web perusahaan
(2010:5).
9. Advertising
Sebuah kampanye iklan dapat memperk enalkan perusahaan
kepada kelompok calon investor yang baru. Alat ini menjadi tidak
efektif apabila digunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil
dengan anggaran yan g terbatas dalam department Investor
Relations (2010:5).
10. Roadshow
Roadshow merupakan alat yang paling efektif dan can ggih dari
Investor Relations. Roadshow merupaka
serangkain pertemuan
di mana CEO, CFO, dan IR
perusahaan hadir untuk berbagai
khalayak. Biaya dari suatu seri roadsho
yang sedang
berlan gsung dapat cukup besar, teta
|
11. Conference calls
Conference calls merupakan praktek stand ar yang dilakukan
Investor Relations Officer yan g dijadwalkan sesegera mungkin
setelah laporan triwulan perusahaan dirilis. Selama conference
calls ini, pejabat perusahaan membahas rilis laba, dan biasanya
memungkinkan waktu bagi para peserta untuk bertanya (2010:5).
12. Investor Day
Perusahaan mengundang investor dan analis untu
serangkaian
presentasi resmi oleh manager perusahaan. Hal i
berlokasi di
sekitar komunitas investasi, atau berlokasi di perusahaa
pusat
(dalam hal ini, fasilitas tur sangat diharapkan) (2010:5).
Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pesan yang ingin disampaikan kepada publik
merupakan hal yang harus diperhatikan dan dipelihara dengan baik.
Karena tanpa adan ya alat tersebut komunikasi tidak dapat berjalan
dengan baik. Kaitannya dalam penelitian ini adalah, Divisi Investor
Relations PT Pertamina (Persero) menggunakan beberapa tools yang
disebutkan diatas. Tools yang digunak an antara lain; annual report,
annual meeting, press release, website, fact sheet, reports, roadshow,
conference calls, dan investor day.
|
![]() 2.3 Kerangka Pemikiran
Metode Penelitian:
Hal yang akan dianalisis:
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif.
1. Bagaimana peran
Public Relations pada
Divisi Investor
Relations dalam
mempertahankan
citra positif pada
publik eksternal.
Merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data
deskripif, berupa kata-ata
secara lisan maupun tertulis
dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.
Metode penelitian yang
digunakan adalah studi kasus.
Cara memperoleh data:
Data Primer:
Melakukan wawancara
mendalam den gan bagian
internal Divisi Investor
Relations serta melakukan
observasi partisipan.
Data Sekunder:
Studi pustaka, data perusahaan,
pemberitaan media, dan website.
Peran Public Relations pada
Divisi Investor Relations PT
Pertamina (Persero) dalam
mempertahankan citra positif
pada publik eksternal:
1. Communicator
2. Relationship
3. Back Up Management
4. Good Image Maker
Citra Positif
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
|
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mempertahankan citra positif PT Pertamina (Persero) dibutuhkan peran Public
Relations. Seorang Public Relations memiliki perananya untuk menciptakan citra
positif dari perusahaan yang diwakilin ya. Hubungan konsep ini dengan penelitian
adalah Public Relations PT Pertamina (Persero) pada Divisi Investor Relations
berper an untuk mempertahankan citra positif perusahaan. Peranan yan g dilakukan
antara lain sebagai communicator, relationship, back up management, dan good
image maker. Dengan menjalankan peran tersebut, Divisi Investor Relations mampu
mempertahankan citra positif PT Pertamina (Persero) dimata investor.
|