7
3. Biaya kepemilikan peralatan TI harus sudah termasuk biaya
pengolahan ulang yang tepat.
Menurut Kaseya (2008: 1) dalam bukunya berjudul Green
Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Efficieny, green
computing atau green IT adalah 8 praktek pelaksanaan k ebijakan dan
prosedur dengan menin gkatkan efisiensi sumber daya komputasi
sedemikian rupa untuk menguran gi dampak lingkungan dari
pemanfaatannya. Green computing didirikan pada "triple bottom line",
prinsip ini mendefinisikan kesuksesan suatu perusahaan berdasarkan
kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Filosofi berikut ini diberikan
karena ada jumlah terbatas dari sumber daya alam yang tersedia,
karena itu demi k epentingan komunitas bisnis secara keseluruhan
diperlukan untuk mengurangi ketergantungan p ada sumber daya yang
terbatas untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang
ekonomi. Sama seperti industri penebangan kayu lama mereka belajar
bahwa dengan menanam pohon untuk konsumsi listrik saat ini di
perusahaan maka harus memaksimalkan konservasi energi terbaru
sampai menjadi lebih mudah. Hal ini sering disebut sebagai
"keb erlanjutan " yaitu, kemampuan planet untuk mempertahankan
tingkat konsisten sumber daya untuk memastikan kelanjutan dari
tingkat masyarakat yang ada dan perusahaan komersial.
Menurut Saranya dan Ponussamy (2013: 1), Green Computing
adalah penggunaan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan
terhadap komputer dan sumber daya nya.
Menurut Vithoba (2010: 52), green computing memiliki beberapa
solusi di dalam pemakaiannya, antara lain:
-
Energy Efficiency
Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputer serta
mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu.
-
Reducing Electronic Waste
|