21
memiliki sikap-sikap yang tidak menyenan gkan atau menunjukan penampilan
yang jelek
(Street & Giles, 1982, hal 195). Giles dan kolegan ya (1 987)
menyatakan bahwa divergensi dugunakan untuk mengontraskan citra diri
dalam suatu percakapan. (West & Turner, 2013: 3. 225-227).
Akomodasi Berlebihan: Miskomunikasi Dengan Tujuan
Jane Zuen gler (1991) mengamati bahwa akomodasi berlebihan
(overaccomodation) adalah label yang diberikan kepada pembicara yang
dianggap pendengar terlalu berlebihan (hal.239). Istilah ini diberikan kepada
orang yang, walaupaun bertindak berdasarkan niat yang baik, malah dianggap
merendahkan.
Akomodasi berlebihan dapat terjadi dalam tiga bentuk, akomodasi
berlebihan sensoris, akomodasi berlebihan ketergantungan, dan akomodasi
berlebihan intergroup (Zuengler, 1991).
Akomodasi berlebihan Sensoris (sensory accommodation) terjadi
ketika seorang pembicara beradaptasi secara berlebihan pad a lawan bicaranya
yang dian ggap terbatas dalam hal tertentu. Batasan dalam hal ini merujuk
pada keterbatasan linguistic atau fisik. Yaitu, pembicara mungkin yakin
bahwa ia peka terhadap ketidakmampuan berbah asa seseorang atau terhadap
kekurangan fisik seseorang tetapi terlalu berlebihan dalam melakukan
akomodasi.
Jenis akomodasi berlebihan yang kedua, akomodasi berlebihan
ketergantungan (dependency overaccomodation) yang terjadi ketika seorang
pembicara secara sadar atau tidak sadar menempatkan pendengar dalam
peranan status yan g lebih rendah, dan pendengar dibuat tampak tergantung
pada pembicara. Dalam akomodasi berlebihan ketergantungan, pendengar
juga percaya bahwa pembicara mengendalikan percakapan untuk menunjukan
status yang lebih tinggi.
Jenis akomodasi berlebihan yang ketiga adalah akomodasi berlebihan
intergroup (intergroup accommodation ). Hal ini melibatkan para pembicara
yang menempatkan pendengar ke dalam kelompok tertentu, dan gagal untuk
memperlakukan tiap orang seb agai seorang individu, inti dari akomodasi
berlebihan jenis ini adalah stereotip, dan dapat muncul dampak yang sangat
|