![]() 19
2.4 Sumur Resapan
Karena tanah cukup permeabel dan / atau lahan yang cukup area untu k
sistem infiltrasi permukaan tidak tersedia, resapan air tanah juga dap at dicapai
dengan vertikal sistem infiltrasi, seperti parit atau sumur r esapan. Sumur resapan
biasanya dipasang dengan wadah auger, den gan diameter 1 m dan dan sedalam 60 m.
Sumur juga ditimbun dengan kasar pasir atau kerikil halus (Bauwer, 2001). Ilustrasi
sumur resapan disajikan pada Gambar 2.8 berikut ini.
Gambar 2.8 Sumur Resapan den gan Pasir atau Kerikil sebagai Bahan Pengisi dan
Pemakaian Pipa Berlubang
(Sumber : Bauwer, 2001 )
Sumur resapan adalah sumur atau lubang yang dibuat untuk menampung air
hujan atau aliran air permukaan agar mengalir ke tanah sehingga mempertahankan
bahkan meningkatkan tinggi muka air tanah dan mengurangi laju air permukaan
(surface runoff) karena air langsung terserap (Koo sdaryani, 2009).
Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga men yerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan di
atas atap rumah dan meresapkann ya ke dalam tanah.
Manfaat yan g dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air antara
lain (Kementerian Kehutanan, 1995):
a. Mengurangi air permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga
memperkecil kemungkinan terjadin ya banjir dan erosi.
b. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tan ah.
c. Mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yan g
berdekatan dengan wilayah pantai.
|