temurun dengan segala aturan-aturan yang diwarisi dari zaman dahulu,
sampai pada perkembangan satu wujud dengan ciri-ciri fisik yang terungkap
pada lontar Asta Koasala-Kosali, Asta Patali dan lainnya, sampai pada
penyesuaia n-penyesuaian oleh para undagi yang masih selaras dengan
petunjuk-petunjuk dimaksud. Yang dimaksud dengan Asta Kosala a dalah
aturan tentang bentuk-bentuk nisca ya (symbol) pelinggih, yaitu ukuran
panjang, lebar, tinggi, pe palih (tingkatan) dan hiasa n.
Arsitektur Bali diwujudkan pada bangunan tempat ibadah (pura),
tempat musyawarah (Bale Banjar), dan tempat tinggal yang masing-masing
dilengakapi tempat penyimpanan. Baik Pura, Bale Banjar, maupun te mpat
tingga l membentuk masa ba ngunan didalam suatu pekarangan berdasarkan
falsafah dan konsep tata-ruang. Komposisi, proporsi, ke satuan, harmoni,
kenyamanan serta keindahan sebagai unsur-unsur arsitektur modern terwujud
sempurna dalam a rsitektur Bali.
Tipe bangunan terbagi menurut jumlah tiang, mula i dari tiang empat,
tiang e nam, tiang delapan, tia ng Sembilan dan tiang dua belas. Penyelarasan
bertingkat (kepala-badan-kaki) diterapkan sampai detail terkecil dari suatau
bangunan. Secara struktural ata p adalah kepala, tiang dan dinding se bagai
badan, lantai ba tur sebagai kaki bangunan. Keseluruhan struktural bangunan
membentuk kesatuan kontruksi yang setabil, estetis, fungsional dan tahan
gempa. Hubunga n elemen-elemen kontruksi hanya memakai pasak, baji dan
tali sehingga mudah untuk dibongkar-pasang.
Baik Pura, rumah atau banjar semuanya dikelilingi pagar tembok,
Pagar masif (penyengker) yang dipadu candi bentar sebagai ekspresi citra tata
ruang yang tinggi nilai budayanya. Penyengker dipercaya sebagai wujud
perlindungan empat kekuatan alam (air,a pi, tanah, udara) ya ng me nempati
sudut-sudut pekarangan. Dalam hal ragam hias sebagai ciri khas arsitektur
Bali mengambil tiga bentuk kehidupa n makhluk bumi (manusia, flora dan
fauna ). Unsur-unsur estetika, etika dan logika mendasari pengolahan dan
penempatan ragam hias, denagn mengingat nilai nilai ritual yang
disandangnya.
|