Tembok tradisional dibangun terlepas tanpa ika tan deng
konstruksi
ra ngka bangun. Tembok tidak terpengaruh bila terj
goncangan pa da
konstruksi rangka atau konstruksi rangka tidak terpengaruh bil
konstruksi tembok roboh. Bahan bangunan yang digunakan, da
pasangan batu ba ta, batu padas jenis-jenis batu a lam yang ses
i bahan
tembok..
3. Tiang (Sesaka). Tiang yang disebut Se saka ada lah elemen utama dalam
bangunan tradisioanl, Penampang tiang bujur sang
dengan sisi-sisi
sekitar 10 cm pa njang tiang sekitar 250 cm. Bah
yang dipakai untuk
tiang ada lah kayu dengan kelas-kelas kwalitas d
kelompok kelempok
tertentu yang diidentikkan dengan pe rsonal keraja
Kayu untuk bahan
bangunan perumahan ditentuka n raja kayu ketewel (ka
nangka), patih
kayu ja ti. Penempatannya pa da ba gian konstru
disesuaikan dengan
kehormata n kedudukan perangkat ke rajaan, di punc
konstruksi
dibagian tengah dan dibawah. Bentuk hia san tia
dari yang paling
sederhana kayu dolke n, sampa i tiang berhiask
ornamen berukir.
4. La mbang/Pementang, Lambang adalah balok belanda r sekeliling
ra ngkaian tiang , lambang rangkap yang disatukan, balok rangkaian yang
dibawa h disebut lambang yang diatas disebut sineb. Ba lok tarik yang
membentang ditengah-tengah mengikat jajaran tiang tengah di sebut
pementang. Balok yang mengikat pementang berakhir di atas tiang
tengah di sebut tada paksi. Rusuk-rusuk bangunan tradisional disebut iga-
iga , pangkal iga-iga dirangkai dengan kolong ata u dedalas yang
merupakan bingkai luar bagian atap. Ujung atasnya me nyatu dengan
puncak a tap yang disebut dedeleg. Rusuk-rusuk yang mene mpati sudut
sudut atap da ri tia ng-taiang sudut kepuncak disebut pemucu. Rusuk-
rusuk yang menempati dipertenga han bidang atap kepuncak disebut
pemade. Untuk
mendapatkan bidang atap, lengkung, kemiringan
dibagian bawah lebih kecil dari bagian atas. dibuat rusuk bersambung
yang disebut gerantang. Raab adalah penutup atap bahan yang dipakai
genteng
pres.
Hiasan-hiasannya be rpedoman pada aturan tata hiasan yang umum
|