BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum
2.1.1. One-Stop Wisata
2.1.1.1. Definisi One-Stop Wisata
a) Penge rtian One-Stop:
Satu pemberhentian tempat yang temporer maupun permanen
dimana pengunjung dapat melakukan segala sesuatu yang
dibutuhkan. One-stop me nyediakan berbagai macam
barang/layana n pada satu lokasi. Tempat/lokasi tersebut
memiliki be rmacam fasilitas/laya nan yang dibutuhkan.
b) Penge rtian Wisata
Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara
etimologi berasal dari kata torah (ibrani) yang berarti belajar,
tornus (bahasa Latin) yang berarti alat untuk membuat
lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang
berarti mengelilingi sirkuit. Pada umumnya, orang memberi
pada nan kata wisata dengan re kreasi. Wisata adalah sebuah
perjalana n, namun tida k semua perjala nan dapat dika takan
wisata. Me nurut kamus besar bahasa Indonesia e disi ketiga
2003, wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk
memperluas pengetahuan, bersenang-senang, bertamasya,
dan sebagainya). Menurut Undang-undang Kepariwisataan
Nomor 9, tahun 1990, Bab I Pasal 1:Wisata adalah kegiatan
perjalana n atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian
wisata tersebut mengandung empat unsur, yaitu: (1) Kegiatan
perjalana n; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat
se mentara; (4) Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian
bertujuan untuk menikma ti obyek dan daya tarik wisata,
dengan maksud bukan untuk berusaha (bisnis) a tau mencari
10
|
11
nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk
pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan
yang beranekaragam. Menurut buku yang be rjudul Tours And
Trav el Marketing, industri pariwisata adala h kumpulan dari
bermacam-macam perusahaan atau bidang usaha yang secara
bersama-sama menghasilka n ba rang dan ja sa (goods and
service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan
travel pada umumnya.
2.1.1.2. Aspek Pariwisata
Menurut Fandeli (2003:4), terdapat beberapa unsur
penting yang harus dipertimbangkan dalam aspek pasar
pariwisata, yaitu unsur wisatawan, aktivitas, promosi, teknologi
dan kelembagaan.
Salah satu fa ktor yang menyebabkan seseorang
melakukan kegiatan wisata atau melakukan perjalana n adalah
berkaitan dengan kebutuha n, motif da n ke pribadian seseorang.
Terdapat faktor pendorong (kebutuhan dan motif) yaitu
kebutuhan untuk membebaskan diri, menemukan diri sendiri,
istiraha t dan relaksasi, prestige, keluarga, mencari
penga laman
baru, petualang dan tantangan, serta faktor penarik atra ksi, yaitu
mencakup manusia, tempat dan aktivitas (Arma dalam
Fandeli,1995). Seme ntara menurut Ma thiesen dan Wall (dalam
Fandeli:1995), tuntutan kebutuhan ora ng melakukan ke giatan
wisata terutama dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan
teknologi, serta termasuk di dalamnya adalah meningkatnya
pendapatan da n kemampuan daya beli yang semakin tinggi,
keinginan orang me lepaskan diri dari tekanan hidup sehari-hari di
kota, keinginan mendapatkan perubahan suasana dan
memanfaatkan waktu senggang sesudah bekerja, bertambahnya
kemajuan-kemajuan dalam bidang transportasi mengakibatkan
perjalanan lebih mudah, cepat dan nyaman, serta kemudahan-
kemudahan dalam mobilitas, serta tingkat pendidikan yang lebih
|
12
tinggi akan meningkatkan pula keinginan orang untuk melihat dan
memperoleh pengalaman baru mengenai ma sya rakat dan tempat
yang ingin dikunjungi. Penyediaan obyek dan atraksi wisata
(supply) harus ada komplementarisa si/kesesuaian de ngan pasar
pariwisa ta (demand). Selain yang sudah di sebutkan di a tas,
hal
yang tidak kalah pentingnya dala m se gmentasi pasar adala h faktor
usia wisatawan, karena faktor usia berpe ngaruh terhadap pola
pikir dan pandangan mereka terhadap jenis wisata yang dipilih.
Objek da n daya tarik wisata menurut Direktoral Jenderal
Pemerintah di bagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
1) Objek Wisata Alam
2) Objek Wisata Sosial Buda ya, yang meliputi museum,
peninggalan sejarah, upacara adat, seni pertunjukkan, dan
kerajina n.
3) Objek Wisata Minat Khusus
Salah satu unsur yang sangat menentukan
berkembangnya industri pariwisata adalah obyek wisata dan
atraksi wisata. Obyek wisata dan atraksi wisata atau tourism
resources adalah segala sesuatu yang ada di dae rah tujuan wisata
yang merupakan daya tarik agar orang-ora ng mau datang
berkunjung ke tempat tersebut. Secara pintas, produk wisata
dengan obyek wisata dan atraksi wisata seolah-ola h memiliki
pengertian yang sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan
secara prinsipil. A. Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu
Pariwisata tahun 1985 menyatakan ba hwa daya tarik wisata atau
tourist attraction, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu
segala sesuatu yang me njadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah te rtentu. Di luar negeri, terminologi
obyek wisata tidak dikenal, disana hanya mengenal atraksi wisata
yang mereka sebut dengan nama Tourist Attraction, sedangkan di
Negara Indonesia keduanya dikenal dan keduanya memiliki
pengertian masing-ma sing. Adapun pe ngertian Obyek Wisata,
yaitu semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh
|
13
wisatawan, yang disediakan atau bersumber pada alam saja.
Sedangkan penge rtia n dari pada Atraksi Wisata, yaitu sesuatu
yang menarik untuk dilihat, dirasaka n, dinikmati dan dimiliki oleh
wisatawan, yang dibuat oleh manusia dan me merlukan persiapan
terlebih dahulu sebelum diperlihatkan ke pada wisatawan
(entertainment). (Yoeti, 1996 : 172)
2.1.1.3. Je nis Usaha Pariwisata
Adapun Jenis Usaha Pariwisata menurut pasal 14
Undang-undang Pariwisa ta Nomor 10 Tahun 2009 a ntara lain :
1) Usaha Daya Tarik Wisata : usaha pengelolaan daya tarik
wisata alam, daya tarik wisata budaya, atau daya ta rik wisata
bua tan/binaan manusia.
2) Usaha Jasa Makanan Dan Minuma n : usaha penyediaan
makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan
penyajiannya.
Restoran adalah usaha penyediaan makanan dan minuman
dile ngkapi denga n peralatan dan perlengka pan untuk
proses pembuatan, penyimpanan, dan penyajian, di dalam
1 (satu) tempat tetap yang tidak be rpindah-pindah.
Ruma h makan adalah usaha penyediaan makanan dan
minuman dilengkapi de ngan peralatan dan perlengkapan
untuk proses penyimpanan dan penyajian, di dalam 1
(satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.
Bar/rumah minum adalah usa ha penye diaan minuman
beralkohol dan non-alkohol dilengkapi de ngan peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpa nan
dan penyajiannya, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang
tida k be rpindah-pindah.
Kafe adalah penyediaan makanan ringan dan minuman
ringan dilengkapi dengan perala tan dan perlengka pan
untuk proses pembuatan, penyimpanan da n penyajiannya,
|
14
di da lam 1 (satu) tempat tetap yang tidak berpinda h-
pindah.
Jasa boga adalah usaha pe nyediaan makanan dan
minuma n yang dile ngkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pe mbua tan, penyimpanan dan
penyajian, untuk disajikan di lokasi yang diinginkan oleh
pemesan.
Pusat penjualan makanan adalah usa ha penyediaan tempat
untuk restoran, ruma h makan atau kafe dilengkapi dengan
meja dan kursi.
3) Usaha Penyelenggaraan Ke giatan Hiburan & Rekre asi : usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan,
arena permaina n, karaoke, serta kegiatan hibura n dan rekreasi
lainnya yang bertujuan untuk pariwisa ta, tetapi tidak
termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa.
Gelanggang olahraga adalah usaha yang menyediakan
tempat dan fasilitas untuk berolahraga dalam rangka
rekreasi dan hiburan.
Gelanggang se ni adalah usaha yang me nyediakan tempat
dan fasilitas untuk melakukan kegiatan seni atau
menonton karya seni dan/atau pertunjukan seni.
Arena permainan a dalah usaha yang menyediakan tempat
menjual dan fasilita s untuk bermain dengan ketangkasan.
Hiburan malam adalah usaha ya ng menyediakan tempat
dan fasilita s bersanta i dan melantai diiringi musik dan
c ahaya lampu denga n atau tanpa pramuria.
Taman rekreasi adalah usaha yang menyediakan tempat
dan fasilitas untuk be rekreasi dengan bermacam-macam
a traksi.
Ka raoke adalah usaha yang menyediakan tempat dan
fasilitas menyanyi dengan atau tanpa pemandu lagu.
Jasa impresariat/promotor adalah usaha pengurusan
penyelenggaraan hiburan, berupa mendata ngkan,
|
15
mengirimkan, maupun mengembalikan artis dan/atau
olahragawan Indonesia dan asing, serta mela kukan
pertunjukan yang diisi oleh a rtis dan/a tau olahra gawan
yang bersangkutan.
4) Usaha Jasa Penyelengga ra an Pe rtemuan, Pe rjalanan
Insentif,
Konferensi Dan Pameran : pemberian jasa bagi suatu
pertemuan sekelompok orang, penyelenggaraan perjalanan
bagi karyawan dan mitra usa ha sebagai imbalan a tas
prestasinya, serta penyelenggaraan pameran dalam rangka
penyebarluasan informasi dan promosi suatu barang dan jasa
yang berskala nasional, regional, dan internasional.
5) Usaha Jasa Informasi Pariwisata : usaha penyediaan data,
berita, fe ature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai
kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak
dan/atau elektronik.
6) Usaha Jasa Pra muwisata : usaha penyediaan dan/atau
pengoordinasian tenaga pemandu wisata untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan
wisata.
2.1.1.4. Fungsi dan Tujuan
Pusat wisata memiliki fungsi dan pe ran positif bagi
masyaraka t lokal maupun wisatawan asing yang berkunjung ke
Indone sia antara lain sebagai berikut :
Sarana yang bersifat rekreatif dan edukatif.
Visua lisasi kebudayaan lokal.
Pusat dokumentasi dan penelitian ata u studi.
Pusat penge nalan dan pengembangan kebudayaan a ntar daerah
dan bangsa.
Sesuai dengan instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1969,
di ma na dalam Ba b II pasal 3 disebutka n bahwa tujuan
pengembangan pusat wisata di Indone sia adalah:
|
16
1) Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan
pendapatan negara pada umumnya.
2) Memperluas kesempatan serta lapanga n kerja.
3) Memberikan peluang kepada ma sya rakat lokal untuk be kerja
se suai dengan kompetensinya dan mengembangkan SDM
yang berkualita s dalam menyediakan program pelatihan
kepa da para manajer, staf, dan karyawan yakni tentang cara
berkomunikasi dan menanga ni wisatawan, ketika mereka
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sosia l-budaya
masyarakat.
4) Mendorong kegiatan-kegiatan industri sampingan lainnya.
5) Memperkenalkan dan me ndaya gunakan keindahan alam dan
kebudayaa n Indonesia.
6) Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan
internasional.
7) Menumbuhkan se manga t dan nilai ya ng tinggi bagi
wisatawan.
8) Menunjang perbaikan kesehata n da n prestasi kerja.
9) Usaha-usaha pengembanga n pariwisata di Indonesia bersifat
suatu pengemba ngan industri pariwisata dan merupakan
bagia n dari usaha pengembangan dan pe mbangunan, serta
kesejahteraan masyarakat dan Nega ra.
2.1.1.5. Persyaratan Umum
Suatu daya tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi
oleh wisatawan dengan memenuhi syarat-syarat untuk
pengembangan daerahnya, menurut Maryani (1991:11) syarat-
syarat tersebut adalah :
a) What to se e
Di tempat tersebut harus ada obje k dan atraksi wisata yang
berbeda dengan yang dimiliki daerah lain dan dapat dilihat,
dipelajari, serta dijadikan hiburan bagi wisatawan.
b) What to do
|
17
Di tempat tersebut harus dise diakan fasilitas rekreasi yang
dapat membuat wisa tawan betah tinggal lama di tempat itu
dengan sarana dan prasarana yang layak teknis dan
memperhatikan dampak terhadap lingkungan.
c) What to buy
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja
terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-
oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal.
d) What to arrived
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, dari bagaimana kita
mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang
akan digunakan dan berapa lama tiba kete mpat tujuan wisata
tersebut, serta pertimba ngan terhadap aksesbilitas bagi para
lansia dan orang cacat.
2.1.1.6. Persyar atan Fasilitas
Selain itu, prasarana (infrastructure) kepa riwisataan
sesungguhnya merupakan tourist supply yang wajib dipersiapkan
atau disediakan bila akan mengemba ngkan industri pa riwisata,
karena kegiatan pariwisata pada hakekatnya tidak lain adalah
salah satu kegia tan dari sector perekonomian juga. Yang
dimaksud prasarana (infrastucture) adalah semua fa silitas yang
memungkinkan prose s perekonomian dapat berjalan dengan
lancar sedemikian rupa se hingga dapat memudahkan manusia
memenuhi kebutuhannya . Jadi fungsi dari prasarana a dalah untuk
melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapa t memberikan
pelayanan sebagaimana mestinya. Adapun beberapa prasarana
yang dapat menunjang pela yanan dan kemudahan bagi
wisatawan, meliputi :
1) Pelayanan makan dan minum, yang dapa t menyajikan
makanan dan minuman kha s setempat.
2) Pelayanan tena ga kerja, yang sangat dibutuhkan karena salah
satu kunci keberhasilan pembangunan objek wisata adalah
|
![]() 18
kemampuan para tenaga kerja untuk me ngelola de ngan baik
suatu kawasan objek wisata.
3) Pelayanan informasi yang terbuka dan harus dapat
dipertanggungja wabkan, baik kepada atasan/pimpinan unit
pelayanan instansi pemerinta h (akuntabel) maupun publik
agar dapat mengatur pengunjung yang datang ke obje k wisata
untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak unsur objek
wisata yang dikunjungi maupun yang dapat mengganggu
kenyamana n pengunjung, mengingat arus kunjungan yang
datang cenderung akan lebih meningkat.. (Editor : N.
Raymond Frans)
2.1.2. Wisata Kuliner
2.1.2.1. Definisi Wisata Kuliner
Wisata Kuliner itu sendiri memiliki pengertian se bagai
berikut :
Daya tarik utama wisata kuliner adalah produk makanan.
Wisata kuliner menyediakan be rbagai fasilitas pelayanan dan
aktivitas kuliner yang terpadu untuk me menuhi kebutuhan
wisatawan yang dibangun untuk re kreasi, relaksasi,
pendidikan dan kesehatan. (http://file.upi.edu)
Kunjunga n ke suatu tempat yang merupakan produsen dari
suatu makanan, festival makanan, restoran, dan lokasi-loka si
khusus untuk mencoba rasa dari ma kanan dan ata u juga untuk
memperoleh pengalaman yang didapat dari makanan khas
suatu daerah yang merupakan motivasi uta ma seseorang
untuk melakukan perjalanan wisata. (Hall & Sharples, dalam
Wisata kuliner adalah suatu perjalanan yang di dalamnya
meliputi ke giatan mengonsumsi makanan lokal dari suatu
daera h; perjalanan dengan tujuan utamanya a dalah menikmati
makanan dan minuman da n atau me ngunjungi suatu kegiatan
kuliner, seperti sekola h memasak, mengunjungi pusat industri
makanan dan minuman, serta untuk mendapatkan
|
![]() 19
pengalaman yang berbeda ketika mengonsumsi makanan dan
minuman. (www.digilib.petra.ac.id)
Sedangkan, ICTA (Inte rnational Culinary Tourism
Association) memberikan beberapa pemahaman terhadap wisata
kuliner antara lain :
Wisata kuliner suatu pencarian pe ngalaman wisata kuliner
unik dan memberi kenangan. Sebua h pengalaman wisata
kuline r yang da pat dibawa dan dirasakan dirumah (c ulinary
tourism is defined as the pursuit of unique and memorable
culinary experience of all kinds, often while travelling, but
one can also be a culinary tourist at home).
Wisata kuliner bukan wisa ta pertanian meski masakan terdapat
dalam unsur pertanian. Wisata pertanian (agritourism)
merupakan bagian wisata pedesaan (rural tourism),
sedangkan ma saka n (cuisine) merupakan bagian wisata
budaya (cultural tourism).
Wisata kuliner (culinary tourism) meliputi berbagai
pengalaman akan beragam kuliner. Bukan sekedar sebagai
pengalaman makan malam di restoran di akhir peka n.
Wisata kuline r meliputi kajian beberapa unsur, kursus
memasak : buku panduan memasak, dan toko perkakas dapur
; tur kuliner (culinary tours) seperti : pemandu wisata, media
kuline r ; dan buku panduan wisata kuliner ; bisnis makana n
seperti : penyalur, pengusaha, dan penana m tumbuhan
pangan ; serta aktraksi kuliner seperti ; festival jajana n,
pameran makanan, dan la in-lain.
2.1.2.2. Sejar ah Perkembangan Wisata Kuliner
Wisata kuliner merupakan industri pariwisata yang
relatif baru. Berke mbang mulai tahun 2011, ketika Erik Wolf
mengesahkan berdirinya International Culinary Tourism
Association (ICTA). ICTA menawarkan beragam program terkait
|
20
wisata kuline r yang menguta makan pendidika n dan pe latihan.
Awal 2007, ICTA mulai menyedia kan berbagai layanan
konsulta si wisata kuliner. Konsultasi terutama untuk solusi
terhadap peningkatan permintaan kuliner pada industri pariwisata,
selain pemberian konsulta si pada bidang kepemimpinan dalam
pengembangan dan pemasaran wisata kuliner. Tahun sebelumnya,
para akademisi pariwisata seluruh dunia telah mengadakan
penelitian terhadap wisata kuliner. Be rbagai penelitian wisata
kuliner menemukan hal-hal ya ng menarik dalam perkembangan
industri pariwisata. Wisata kuliner menjadi se buah industri ma sa
depan industri pariwisata. Bahkan, Lucy Long seorang peneliti
dari Univ ersity Bowling Green, Ohio telah mencetuskan wisata
kuliner pada 1998. Kegiatan wisata kuline r memang dipaparkan
oleh Long, L. M. pada tahun 2006 dalam bukunya Culinary
Tourism. Kegiatan wisata kuliner meliputi kegiatan mencicipi
makanan di restoran-restoran e tnik, mengunjungi fe stival
makanan, mencoba makanan pada saat melakukan perja lanan
wisata da n juga memasak di rumah.
Kuliner memiliki potensi cukup besar. Menurut laporan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, bisnis oleh-ole h di ja lanan
saat ini, mengalami kena ikan sebesar 20%-25%. Pertumbuhan
ekonomi secara umum hanya mengala mi kenaikan dengan kisaran
3%. Karena itu pakar ekonomi optimis dalam tahun-ta hun ke
depan, pusat jajanan akan semakin cerah. Kini kegiatan masa k-
memasak tidak dipandang sebagai pekerjaan rumah tangga. Tidak
harus perempuan yang merac ik berbagai bumbu dan sayuran.
Kesuksesan para pebisnis di bidang kuline r membuka celah ba ru
bagi pa ra peminat kuliner dan calon wirausahawan yang bergerak
di bidang makanan/masakan. Kata-ka ta Wisata Kuliner dengan
sendirinya membuktikan bahwa segala hal yang be rhubungan
dengan masak-mema sak dan kuliner mendapat perhatian
tersendiri di kalangan masyarakat. Beragam acara te levisi dan
artikel majalah be rlomba-lomba membahas segala yang unik
|
21
tentang kuliner. Di sisi lain, banyak anak muda yang memilih
culinary course atau c ulinary school, hal tersebut tidak terlepas
dari perkemba ngan trend yang mulai booming tentang kuline r.
Banyak anak muda yang awalnya me nganggap masak-memasak
hanya sekedar hobi, kini mulai terguga h untuk terjun mendalami
ilmu memasak secara a kademis. Namun, selain dipenga ruhi oleh
trend itu sendiri, banyak juga yang berpa ndangan bahwa peluang
bisnis kuliner sangat menjanjikan. Trend masak-memasak tidak
terlepas dari pergeseran nila i budaya yang berhubungan dengan
gender. Dulu dapur selalu diidentikkan dengan pekerjaan
perempuan, kini telah berubah haluan seiring dengan pergese ran
nilai tersebut da n hal ini malah diidealisasika n dan dikonstruksi
secara sosial. Pekerjaan rumah tangga yakni ma sak-memasak
tidak hanya menjadi milik perempua n, lelaki juga tidak sedikit
yang tertarik dengan kegiatan memasak (Wijaya, 2009).
Menyikapi berbagai pergeseran, perubahan, dan
perkembangan industri pariwisata, Kemenparekraf kini telah
memasukkan kuline r atau wisata kuliner ke dalam kluster
ekonomi (pariwisata ) kreatif ke 15sebagai bagian dari industri
ekonomi krea tif mulai pada ta hun 2011. Subsektor kuliner telah
menyumbangkan pendapatan terbesar bagi industri kreatif di
Indone sia atau sekitar 32,2% dari total kontribusi industri kreatif
terhada p PDB pada 2011 atau sekitar Rp169,62 triliun.
Kemenparekraf saat ini pun sedang membentuk kelompok kerja
untuk mengemba ngkan se ktor kuliner Indonesia, terdiri dari lintas
kementerian dan melibatkan semua stakeholder untuk mendalami
berbagai isu untuk mengemba ngkan produk kuliner,
pendokumentasian, standar, dan promosi. Dalam kaitan wisata
kuliner dan kegiatan belanja sebagai wisata minat khusus,
Kemenparekraf kini tengah meme takan kuliner yang menjadi
unggula n masing-masing propinsi. Mengkaji standardisasi
masakan Indonesia agar kualitas cita rasa kuliner Indonesia tetap
terjaga dan menetapka n dua kriteria kuliner yaitu kuline r heritage
|
22
(warisan) ya ng menc akup kuliner seja k masa raja-raja z aman
dulu, tapi menu tak pe rnah berubah sampai se karang da n kuliner
kha s suatu daerah.
2.1.2.3. Fungsi dan Tujuan Wisata Kuliner
Seiring meningkatnya kompetisi di anta ra tempat
tujuan wisa ta, kebuda yaan lokal menjadi hal yang berharga
sebagai produk dan aktivitas untuk menarik turis, khususnya
dalam bidang kuline r. Berikut peran penting dalam industri wisata
kuliner :
Menjadi pusat pengalaman berwisata bagi wisatawan. Dari
sudut pandang wisata wan, makanan de ngan ide ntitas lokal
se tara dengan perjalanan mengelilingi museum dan
monumen.
Menjadi pembentuk identitas yang signifikan pada ma sya rakat
era pascamode rn se bagai elemen dari identitas dan
representasi budaya lokal.
Sebagai produk wisata budaya kreatif. Ga stronomi diharapkan
dapa t menuju ke arah kemajuan yang memiliki adab, budaya,
memperpersatukan dengan tida k menolak ba han-bahan ba ru
dari gastronomi lain yang dapat me mperkembangkan atau
memperkaya gastronomi tradisiona l. Dengan begitu, dapat
mempertinggi derajat kemanusiaan masyarakat lokal serta
turut memperkaya ga stronomi dunia. Kita diharapkan dapat
fleksibel dalam melihat pe nerapan kebudayaan di dalam dan
luar negeri sebagai upaya promosi ke mancanegara.
Pelestarian dalam bidang kuliner di Indonesia ini patut
dilakukan de ngan 3 M yaitu dengan memelihara, memanfa atkan
serta mengembangkan. Kita patut me melihara yaitu me njaga
kuliner Nusantara sebagaimana aslinya da lam berba gai literatur
dari penyajian dengan beragam komponen rasa, bentuk dan
tekstur. Kedua, perlu ada upaya dalam memanfaatkannya terkait
dengan kebutuha n te rtentu. Ketiga adalah mengembangkan
|
23
kuliner Nusantara dengan menambahkan da n memperkaya ide
atau gagasan baru sehingga dapat dipromosikan ke mancanegara
yang diharapkan dapat menarik mina t wisata wan domestik dan
wisatawan manca negara sebagai salah satu daya
tarik pariwisata
dan salah sa tu subse ktor ekonomi kreatif, serta dalam
meningkatkan citra Indonesia.
2.1.2.4. Persyar atan Umum
Seperti halnya objek-objek wisata lainnya ya ng
memiliki daya tarik tersendiri untuk data ng be rkunjung, wisata
kuliner ini pun memiliki ma gnet yang kuat yang dapat mena rik
wisatawan untuk berkunjung dengan faktor-faktor umum sebagai
berikut :
Keragaman aktivitas kuliner
Makana n khas
Produk tradisional, na sional dan internasional
Lokasi yang nyama n dan bersih
Desain ruangan (venue ) yang unik da n menarik
Lingkungan yang menarik
Pelayanan yang baik
Pasar yang kompetitif
Harga dan proporsi nilai
Peluang bersosialisasi
Intera ksi budaya de ngan kuliner
Suasa na kekeluargaan
Menteri Pariwisa ta dan Kebudayaan Republik
Indone sia, I Gede Ardika menyampaikan bahwa di dalam
semangkuk ma kanan me ngandung banyak peristiwa menarik,
mulai da ri kejayaan masa la lu, harmonisasi sosial, ekologi, hingga
perubahan dalam masyarakat. Sasa ran pelesta rian untuk
menjadikan kuline r tradisional sebagai daya tarik wisata tentunya
juga perlu memperhatikan komponen pokoknya, yaitu pertama
|
24
dari komponen makanan baik da ri rasa (resep, bahan, rempah,
teknik memasak), aroma (lemah, sedang, kua t), warna (alami,
komposisi, teknik pencahayaan). Kedua adala h alat saji yang
memiliki keunikan makan (ba han, bentuk) dan kemudahan
pemeliharaan: mencuci dan menyimpan. Ketiga teknik penyajian
yang menga ngkat ciri lokal, dari teknik memasak dan cara
penyajia n.
2.1.3. Kuliner Nusantara
2.1.3.1. Pengertian Kuliner
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya
dengan konsumsi ma kanan sehari-hari karena setiap orang
memerlukan makana n yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai
dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas
tinggi da n mewa h. Semua itu, me mbutuhkan pengolahan yang
serba be rkualitas dan bergizi. Sebenarnya kuliner merupakan
bagian/sub daripada esensi gastronomi. Sementara istilah kuliner
itu sendiri adalah masa kan atau dalam baha sa dapur me mpunyai
sinonim/arti yang sama dengan istilah cuisine.
Menurut kamus Inggris Indonesia John M. Echols
(1993 : 159), Culinary diartikan sebagai yang be rhubungan
dengan dapur atau masaka n. Secara harafiah, kuliner adalah kata
yang biasa digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang
berhubungan dengan memasak atau profesi kuliner. Profesi
kuliner sendiri dapat diartikan profesi untuk memasak atau
mempersiapkan produk makanan, seperti chef, management
restaurant, ahli penata diet, ahli gizi dan sebagainya. Produk
makanan me rupakan hasil proses pengolahan bahan mentah
menjadi makanan siap dihidangkan melalui kegiatan memasak
(Farida Arifianti :38). Lebih lanjut Davis dan Stone (1994 : 44)
mengemukakan bahwa karakteristik fisik dari produk makanan
dan minuman antara lain kualitas, penyajian, susunan menu, porsi
|
25
makanan, siklus hidup produk, dekora si ruang maupun
pengaturan meja.
2.1.3.2. Sejar ah Perkembangan Kuliner Indone sia
Masakan Indonesia kaya dengan bumbu yang berasal
dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas,
jahe, kenc ur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti
penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi /
adat khas Indone sia. Adapula pengaruh seni
kuliner yang bera sal
dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa melalui suatu
perdagangan. Se tiap daerah memiliki cita rasa tersendiri
dikarenakan tradisi kuliner yang berbeda-beda.
Awal abad Masehi, ja lur perdagangan tidak
lagi
melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi bera lih ke jalur laut,
sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan
India me lewati selat Malaka. Untuk itu, Indonesia ikut berpe ran
aktif da lam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang
tersebut, maka terjadila h kontak atau hubungan antara Indone sia
dengan India dan Indone sia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi
salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina
ke Indonesia dan menghasilkan lintas budaya, khususnya dari segi
kuliner. Pada awalnya, budaya dan masakan India yang sangat
berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada penggunaan
bumbu-bumbu seperti jinten, ketumbar, ja he, dan kare yang
sering disajikan dengan santan. Sete lah itu, pengaruh peda ngang
dari Arab pun ikut memperkaya masakan Indonesia seperti
masakan sate yang terinspirasi dari masakan arab yaitu Keba b,
begitu juga halnya dengan masakan yang menggunakan daging
kambing. Tida k hanya pedagang Arab, para pedagang dari Cina
juga membawa baha n pangan dari negara mereka se perti mi,
kacang ke delai, dan berbagai macam sayuran. Kolonisasi oleh
bangsa
Belanda memperkenalka n cita rasa baru dan bahan pangan
seperti lada yang bera sal dari Meksiko, kacang dari Amerika
|
26
untuk bumbu sa te dan gado-gado. Singkong dari Karibia dan
kentang dari Amerika Selatan. Tak hanya itu, bermacam-macam
sayura n se perti kubis, kembang kol, kacang panjang, wortel, dan
jagung diimpor ma suk ke Indone sia sehingga menciptakan
berbagai macam masakan baru.
Pengaruh India terha dap masakan Nusantara, dapat
ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India
dengan Aceh sekita r abad 15 hingga abad 16. Beberapa pengaruh
Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan pedas dan
bersantan. Terdapat dua pendapat te ntang asal-usul rasa pedas.
Pertama, berasa l dari ca bai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke
Mughal hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India telah
mengenal cabai jauh se belum bangsa Portugis datang. Para
pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan
makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil
menguasai Indonesia. Masakan Indonesia dengan pengaruh India
diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur na ngka yang
dapat ditemui di daera h Pe kalongan, Wonosobo, dan
Temanggung. Masakan ini berasal dari wilayah-wilayah bekas
daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga. Pada ma sa
lalu, Kerajaa n Sunda dan kemudian Kesultanan Banten terkenal
di seluruh dunia seba gai penghasil utama lada hitam dengan
kua litas terbaik. Kemaharajaan bahari seperti Sriwijaya dan
Majapahit juga berkembang dan makmur berkat
perdagangan
rempah-rempah antara pulau rempah Maluku di Nusantara
dengan India da n China. Kemudian VOC juga meraih keuntungan
besar dari perdagangan rempah dunia. Kegemaran orang
Indone sia akan makanan pe das semakin diperkaya dengan
diperkenalkannya cabai dari benua Amerika oleh pedagang
Spanyol sejak abad ke-16. Sejak saat itu, sa mbal menjadi bagian
penting da lam masakan Indonesia.
|
27
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah
terlibat dalam
perdagangan dunia berkat lokasi dan sumber daya alamnya dalam
menghasilkan bahan-bahan maka nan yang berkualitas. Sebagai
contoh, bahan makanan berbahan dasa r dari kedelai seperti variasi
tahu dan tempe, dianggap sebagai penemuan asli Jawa yang
merupakan adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya
dari makanan hasil fermentasi jamur yaitu oncom. Dan yang tak
terlupakan adalah rempah-rempah yang dimiliki oleh setiap
olahan makanan khas Indonesia merupakan ke kuatan dan kunci
utamanya. Termahsyur di seluruh dunia sebagai "Pulau Rempah-
rempah", kepulauan Maluku menyumba ngkan tanaman rempah
aslinya bagi seni kuliner dunia. Re mpah atau bumbu seperti pala,
kapulaga, cengkeh, laos adala h tanaman asli Indonesia; sementara
lada hita m, kunyit, sereh, bawang merah, kayu manis, kemiri,
ketumbar, dan asam jawa diperkenalkan dari India sebaga imana
jahe, daun bawang, dan bawang putih yang diperkenalkan dari
China. Tana man bumbu dari benua Asia itu telah dikemba ngkan
sejak zaman da hulu kala dan telah menjadi bagian integral seni
kuliner Indonesia.
2.1.3.3. Tradisi Kuliner Nusantara
Pada dasarnya, tidak ada satu bentuk tunggal "masakan
Indone sia", teta pi lebih kepada keanekaragaman masakan
regional yang dipe ngaruhi secara lokal oleh kebudayaan
Indone sia serta pengaruh asing. Keanekaragaman olahan
makanan rakyat melalui tradisi kuliner masyaraka t me nunjukkan
pola-pola hidup dalam intera ksi sosial, sehingga menggambarkan
kearifan lokal pangan yang menginformasikan keadaan taraf atau
tingkat tata kehidupan sehat, sosia l, religi, dan inisiatif-inisiatif
lokal. Je nis makanan Indonesia memiliki arti simbolik dalam
pengaruh sosial, budaya, agama, kepercayaan dan lain-lain. Oleh
sebab itulah dalam perspektif budaya, makanan da pat sebagai
ungkapan ikatan sosial, makana n dapat sebagai solidaritas
kelompok, ma kanan da pat sebagai ketenangan jiwa, dan
|
28
simbolisme dalam bahasa . Salah satu fungsi terpenting suguhan
makanan tradisional adalah untuk memperba rui perasaan
solidaritas kelompok yang ada kemungkinan bagi anggota suatu
kelompok yang semakin memudar mengingat perubahan sosial
menuju masyara kat modern perkotaan.
Seperti nega ra-negara di daerah Asia Tenggara,
makanan lauk pa uk di Indonesia disajikan lebih sedikit
dibandingkan dengan makanan pokoknya. Pada umumnya , bentuk
penyajia n makanan Indonesia disajikan berupa makanan pokok
dengan lauk-pa uk be rupa daging, ikan atau sayur di sisi piring
sebagai ciri utama. Apapun jenis masaka nnya sering ka li
dilengkapi dengan sa mbal sebagai pelengkap kenikma tan kuliner.
Ditinjau dari segi gastronomi praktis, beberapa
masakan khas Indonesia dikaitkan dengan pera yaan tertentu
seperti perayaan agama, antara lain :
Pada saat hari raya Lebaran yang dirayakan oleh umat Muslim,
masakan menggunakan ketupat adalah masakan ya ng umum
disajikan.
Pada Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu biasanya
disajikan kue kering dan manisan.
Pada perayaan Hari Kemerdekaan, ada budaya untuk
mengadakan lomba me makan kerupuk udang untuk anak-anak
dan lomba membua t tumpeng bagi para wanita.
Seme ntara, di saat "Selamatan", yaitu tradisi berdoa sebelum
kegiatan tertentu seperti pe rnikahan atau membangun rumah,
tumpeng atau nasi kuning yang dibentuk seperti kerucut
disajikan. Ba nyak pesta dan upacara dalam adat istiadat
tradisional Indonesia melibatkan makanan dan pesta, salah
satunya adalah Tumpeng yang berasal dari Jawa. Nasi
tumpeng dicetak dengan menggunakan anyaman bambu
berbe ntuk kerucut, nasinya sendiri bisa berupa nasi putih biasa,
|
29
nasi uduk (dimasak dengan santan), atau nasi kuning (diwarnai
dengan kunyit). Nasi ini dikelilingi masakan kha s Indonesia
seperti sayuran urap, a yam goreng, semur daging, teri kacang,
udang goreng, telur pindang, dadar gulung iris, tempe ore k,
perkedel kentang, perkedel jagung, sambal goreng ati, dan
lainnya. Tumpeng berasal dari adat dan kepercayaan asli
masyarakat Indone sia yang memuliakan gunung sebagai
tempat bersemayam para dewa ata u roh leluhur. Nasi
berbentuk ke rucut dimaksudkan untuk meniru bentuk gunung
suci. Perayaan dimaksudkan sebagai wujud rasa syukur atas
berlimpahnya panen dan segala berkah la innya dari Yang
Maha Kuasa. Ka rena memiliki nilai perayaan dan syukura n,
hingga kini tumpeng sering kali berfungsi sebagai "kue ulang
tahun versi Indone sia".
Pesta perayaan Indonesia lainnya ada lah Rijstafel (Bahasa
Belanda: meja nasi), masakan ini memamerkan keme wahan
pesta maka n nan elegan khas orang kaya pada masa kolonial
sekaligus menampilkan keaneka ragaman seni kuliner
Indonesia. Rijstafel klasik terdiri dari 40 macam masakan yang
disajikan oleh 40 orang pelayan yang bertelanjang kaki,
mengenakan berbusana seragam resmi warna putih, blangkon,
dan kain batik me lilit pinggang mereka. Pesta kontemporer
Indonesia saat ini mengadopsi hidangan bufet ga ya Barat.
Bufe t atau juga disebut prasmanan biasanya dapat ditemukan
pada pesta perkawinan atau perayaan lainnya. Hidangan
prasmanan disajikan di atas meja panjang. Tata letak
prasmanan pesta pernikahan di Indone sia biasanya terdiri dari:
piring, a lat makan (sendok dan garpu), serbe t tisu, diletakkan
di ujung, dilanjutkan dengan sajian nasi (nasi putih dan nasi
gore ng), serangkaian hidangan khas Indone sia maupun
kadang-ka dang disajikan pula hidangan asing, sambal,
kerupuk, da n diakhiri de ngan gelas air putih atau minuman
ringan di ujung meja prasmanan.
|
30
Berikut tradisi yang berpenga ruh pada makanan
tradisional Indonesia :
1) Cara pengolahan makanan
Dapat dilihat berdasarkan sifat alamiah maupun sifat
kebudayaa n melalui tata cara kebudayaannya yang terkait
dengan lingkungan alam, budaya, dan tata kebiasaannya. Ada
makanan menta h, dimasak, peragia n (fermentasi), marinate
(penggaraman), da n sebagainya. Se bagaimana umumnya
memasak ma kanan dilakukan dengan merebus, me nggoreng,
membakar dan me ngukus, yang mengguna kan alat sederhana
dan tradisional. Bumbu-bumbu yang digunakan untuk
memasak a dalah bumbu dapur yang berasal da ri olahan,
tanaman dan daun-da unan, bahka n bumbu jamu sehingga
dapa t dikatakan bumbu masak yang digunakan merupakan
obat yang menyehatkan.
2) Cara penyajia n makanan
Penyajian makanan dibedakan untuk kebutuhan sehari-hari
maupun untuk se saji yang be rsifat ritual keagamaan. Cara
penyajian makanan untuk sehari-hari adalah sederhana,
se dangkan untuk pesta atau upacara lebih rumit, bahkan
tampak lebih sedap dipandang daripada dimaka n. Dari cara
penyajian makanan dapat dikaji ukuran taraf perke mbangan
dari kebudayaan suatu suku bangsa.
3) Waktu Makan
Untuk kawasan Indonesia bagian barat, makanan biasanya
dimasak pagi menjela ng siang untuk disantap pada tengah
hari untuk makan siang. Umumnya, keluarga Indonesia tidak
menetapkan waktu pasti untuk maka n bersama, namun semua
anggota keluarga harus hadir. Ka rena alasa n ini, maka
keba nyaka n ma kanan dibuat aga r awet dan tetap dapat
dimakan wa laupun dibiarka n dalam suhu ruangan selama
bebe rapa ja m. Seringkali masakan yang sama dihangatkan
kembali untuk makan ma lam.
|
31
Dari aspek lingkungan dapat dijela ska n bahwa
bergesernya konsep makanan yang dikonsumsi, bahan makana n,
cara memperole h, cara mengolah, cara menyajika n dan fungsi
makanan disebabkan oleh ada nya perubahan sosial ekonomi dari
masyaraka t berbasis agraris ke industri. Meskipun telah
mengalami perubahan sosial ekonomi, penetapan pilihan
makanan yang meliputi: konsep makanan, ba han makanan, cara
mempe roleh makanan, cara mengolah makanan, cara penyajian,
dan fungsi makanan tetap sebaga imana yang telah diwa riskan
oleh para nenek moyang hanya mengala mi perubahan yang
sifa tnya modifikasi dengan cara pengolahan lebih efisien dan cara
penyajian yang lebih praktis. Eksistensi pewarisan kuliner
Nusantara relatif masih tetap sebagaimana resep asli, namun
perubahan-perubahan yang terjadi
lebih disebabkan oleh gaya
hidup, pola hidup sehat dan situa si sosial e konomi pada masa
sekarang.
2.1.3.4. Klasifikasi Jenis Kuliner Khas Nusantara
Makanan Indonesia memiliki susunan menu yang
terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah-buaha n,
sambal, sedap sedapan, dan minuman, bahkan berba gai jenis
jaja nan pinggir jalan sebagai makanan ringan. Pada prinsipnya
makanan Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Hidangan pokok (nasi dan penggantinya)
Makanan pokok adalah makanan utama yang biasa
dihida ngkan dalam jumlah banyak. Maka nan pokok pada
masakan Indonesia adalah nasi. Nasi sebagai bahan makanan
pokok bagi seluruh la pisan masyarakat Indonesia,
menempatkan pertanian padi di posisi utama dalam
kebudaya an Indonesia dan membentuk bentang alam yang
menghasilkan bera s sebagai bahan dasar banyak jenis
makanan dari yang gurih hingga manis. Pada umumnya,
beras dimakan dalam bentuk nasi biasa yang bercita-rasa
tawar dengan sedikit sayur-mayur dan lauk-pauk teman nasi
|
32
disisinya sebagai sumber protein dan sumber gizi lainnya.
Bera s juga dapat dija dikan ketupat (beras dikukus dalam
anyaman daun kelapa), lontong (bera s dikukus dalam
kemasan daun pisang), intip (kerupuk bera s), jaja nan, bihun,
mi, arak beras, dan nasi goreng, nasi kuning, nasi jagung dan
nasi gurih (se ga uduk). Pada abad ke-16, bangsa Eropa yang
mengunjungi kepulauan Indone sia memanda ng nasi se bagai
makanan bergengsi yang disajikan oleh kaum aristokrat dan
ningrat saat upacara dan perayaan pesta. Bahan makanan
pokok lainnya adalah jagung (di kawasan kering seperti
Madura dan Nusa Tenggara), sagu (di kawasan Indonesia
Timur), singkong (dikeringka n dan disebut tiwul se bagai
alternatif makanan pokok di kawasan gersang Jawa seperti
Gunung Kidul dan Wonogiri), ketela serta umbi-umbian
(khususnya pada musim paceklik).
2) Hidangan lauk pauk
Lauk-pauk adalah sua tu hidangan yang merupakan pelengkap
nasi yang da pat berasal dari bahan hewani dan produknya,
tumbuh-tumbuhan, atau kombinasi bahan hewan dan
tumbuhan yang bia sanya dima sak dengan bumbu tertentu.
Teknik pengolahan lauk pauk diantara nya dengan cara
digoreng, dikukus, dibakar, kombinasi dari beberapa teknik
dan dengan teknik ga nda. Teknik penyajian la uk pauk dapat
dengan per porsi atau secara prasmanan. Bahan makanan
sumber protein hewani yang banyak digunakan dalam
masakan Indone sia adalah telur, daging, unggas, ikan, hasil
laut dan lain- lain. Sedangkan bahan makanan nabati yang
banyak digunakan dalam lauk pauk Indonesia yaitu tempe,
tahu, oncom da n ka cang-kacanga n.
3) Hidangan sayur
Sayur adalah suatu hidangan berkua h, ya ng dapat dimakan
dengan atau tanpa nasi. Sayur biasa nya berisi kuah dan bahan
pokok sayuran atau dapat pula ditambahka n dengan bahan
|
33
lain seperti bahan hewani atau tumbuh-tumbuhan. Bahan
yang digunaka n dalam masakan sayur dapat berupa air,
kaldu, ata u santan. Bumbu yang diguna kan bisa bervariasi
tergantung rasa yang diinginkan, karena bumbu yang
digunakan tiap daerah berbeda-beda. Hida ngan sayur dapat
diklasifikasikan seba gai berikut :
a ) Sayur berkuah ba nyak
Sayur yang berkuah banyak contohnya sayur asem, sayur
lodeh, sayur bening, sayur sop, soto dan lain-lain.
b) Sayur berkuah sedikit (tumis)
Sayur yang ditumis adalah sayur yang bumbunya ditumis
dahulu dengan minyak dan menggunakan sedikit kuah.
Contoh masa kan sayur yang ditumis antara la in oseng-
ose ng, tumis kangkung, orak-arik, c ap-cay dan lain-lain.
c ) Sayur tanpa kuah
Sayur tanpa kuah adalah jenis sayur yang dihida ngkan
tanpa atau dengan me lalui proses pengolahan. Sayuran ini
bisa disajikan dalam keadaan mentah
bersama sa mbal atau
bumbu sehingga menambah rasa dari sayuran tersebut.
Sambal yang digunakan dapat berupa bumbu kelapa,
bumbu kacang atau bumbu cabe. Contoh sayur mentah
antara lain terancam, urapan, ga do-gado dan lain-lain.
4) Buah-buahan
Pasar di Indonesia penuh dengan berbagai je nis buah tropis.
Buah adalah bagian penting dalam pola ma kan Indonesia,
baik dimakan langsung, dijadikan kudapan manis (seperti es
bua h), disajikan menjadi masakan gurih atau pedas seperti
rujak dan pisang gore ng, diproses menjadi keripik seperti
keripik nangka dan ke ripik pisang. Banyak jenis buah-buahan
seperti manggis, rambutan, nangka, durian, dan pisang yang
merupakan tanaman a sli Indonesia. Pisang dan kelapa sangat
penting, tidak hanya untuk ma sakan Indonesia, tetapi untuk
berbagai keperluan seperti bahan bangunan untuk dinding
ata u atap, minyak, alas maka n, kemasan, dan lain-lain.
|
34
5) Sambal
Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi
harus dimaka n dengan ba han lain, terutama lalap. Sambal
juga dapat digunakan sebagai penambah ra sa dan melengkapi
hidangan lain. Sambal dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu sambal mentah dan matang. Sambal mentah contohnya
sa mbal bawang, terasi, dan colo-colo, seda ngkan sambal
matang contohnya sambal tomat, sambal teri dan sambal
kacang.
6) Makanan ringan atau kudapan
Kuda pan atau disebut juga sedap-sedapan adalah makanan
kecil yang biasa dihidangka n bersama minuman, baik untuk
kepe rluan se hari-hari maupun untuk kesempatan khusus.
Kue khas Indonesia sering disebut sebaga i jajan pasar.
Indonesia memiliki kekayaan berbagai macam kudapan dan
kue, baik gurih maupun manis. Kue populer diantaranya
risoles, pastel, lumpia, lemper, lontong, tahu isi, lapis legit,
getuk, bakpia, bika a mbon, lupis, lemang, timpan, klepon,
onde-onde, nagasari, soes, dan bolu kukus. Jenis jajanan
sa ngat va riatif dan sampai sekarang masih dilestarikan yaitu
jajanan yang fungsinya selain dikonsumsi sendiri, dijual,
pelengkap makanan sesaji untuk acara ritual (kenduri)
ataupun acara tertentu, antara lain: bubur ka cang ijo, bubur
sumsum, bubur grendul, putu bumbung (berbahan tepung
beras), klepon (berbahan tepung ke tan), cenil (berbahan
tepung keta n), tiwul (berba han gaplek/singkong kering), gatot
(berbahan jagung), sawut (berbahan singkong), lopis
(berbahan tepung ketan), ble dos (berbahan singkong), getuk
(berbahan singkong), orog-orog (berbahan tepung ketan),
lemet (berbahan singkong), menjes (tempe kacang yang
digoreng), tahu isi (tahu berisi ragu sayuran) dan weci
(tepung bera s beragu sayuran). Adapula makanan ikon untuk
oleh-oleh sepe rti kripik tempe, kripik buah, buah-buahan
|
35
kha s sebagai buah tanga n. Sedap-se dapan Indonesia dapat
diklasifikasikan menurut bentuk, rasa, bahan, dan teknik ola h.
Klasifikasi kudapan menurut bentuk
Klasifikasi kudapan me nurut bentuk dapa t dibedakan
menjadi kue kecil (kue mangkuk, c oro bikang, klepon,
lumpia dan lain-lain), kue be sar (kue lapis, kue zebra) dan
kue yang disertai kuah (bubur, kolak, serabi kocor).
Klasifikasi kudapan menurut rasa
Klasifikasi kudapan menurut rasa dapat dibedakan
menjadi kue manis (yangko, geplak, klepon) dan kue asin
atau gurih (lemper, lumpia, semar mendem).
Klasifikasi kudapan menurut bahan
Klasifikasi kudapan menurut bahan dapat dibedakan
menjadi beras (arem- arem), tepung beras (nagasari, bubur
sumsum), bera s ketan (le mper, wajik), tepung ketan
(klepon) dan lain-lain.
Klasifikasi kudapan menurut teknik olah
Klasifikasi kudapan menurut teknik olah dapa t dibedakan
menjadi dikukus (lemper, arem-arem), direbus (kle pon),
digoreng (lumpia , martabak), dipanggang (bika a mbon)
dan lain-la in.
7) Minuman
Minuman ya ng biasanya menjadi bagian dari kuliner
tradisional ada lah minuman sehari-hari sepe rti kopi, te h,
wedang jahe, juga minuman penyegar dan jamu sebagai obat.
Minuman Indonesia menurut jenisnya dibedakan menjadi dua
yaitu minuman panas dan dingin. Minuman panas ada dua
macam yaitu minuman panas tidak berisi (teh, kopi, coklat,
jeruk)
dan minuman panas berisi (bajigur, wedang ronde,
sekoteng dan wedang ublek). Sedangkan, minuman dingin
juga ada dua macam yaitu minuma n dingin tidak berisi (es
sirup, e s limun, es beras kencur) dan minuman dingin be risi
(dawet, es campur, es buah).
|
36
Minuman panas
Rumah tangga Indonesia biasanya menyajikan teh manis
dan kopi tubruk untuk tamu. Sejak masa kolonial Hindia
Belanda, perkebunan terutama di Jawa terkenal se bagai
penghasil te h, kopi, dan gula. Sejak saat itu teh dan kopi
panas digemari oleh warga Indonesia. Te h hitam melati
adalah jenis teh yang paling populer di Indonesia, akan
tetapi karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan, teh
hijau mulai digemari. Minuma n panas yang manis, seperti
bajigur dan bandrek juga populer, khususnya di Jawa
Barat. Minuman hangat ini dibuat da ri santan da n gula
jawa dengan campuran rempah lainnya. Sekoteng
(minuman susu hanga t dengan kacang, potongan roti, dan
pacar c ina) dapat ditemukan di Jawa Barat dan Jakarta.
Wedang jahe (minuman jahe ha ngat) dan wedang ronde
(minuman hangat de ngan bola -bola ubi) khususnya
populer di Yogyakarta, Ja wa Tengah, dan Jawa Timur.
Sedangkan, kopi susu ada lah versi Indonesia untuk Café
au lait.
Minuman dingin
Jus buah-bua han juga sangat populer, antara lain jus jeruk,
jus jambu, jus ma ngga, jus sirsak, dan jus alpokat yang
biasanya disajikan dengan ditambah susu kental manis
coklat atau putih seba gai minuman pencuci mulut.
Sementara itu, jenis minuman penyegar, baik yang
dikonsumsi sehari-hari, untuk acara khusus maupun dijual
ya itu : kolak (pisa ng, kolang-kaling, ubi, tape singkong),
es degan (kelapa muda), es cincau, es teler, es cendol atau
dhawe t, es kacang me rah, es ble wah serut, es rumput laut,
serabi, angsle, dan rujak gobet (serutan buah mentah
berbumbu ruja k), es doger, es campur, es potong, and es
pute r.
Minuman jamu
|
37
Untuk minuman jamu be rbahan empon-empon (umbi
tanaman obat) yang secara turun temurun masih
dilesta rikan adalah : beras ke ncur, kunir asem madu, kunci
sirih, kunyit asam, kudu laos, jamu daun beluntas (ge jah),
temulawak dan ja mu puyang (lempuyang). Pe ngola han
dilakukan secara tradisional. Minuma n jamu ini selain
disiapkan untuk dikonsumsi keluarga ada juga yang
dijadikan sebagai mata pencaharian dengan dijual keliling.
Berkaitan dengan jamu tradisional sebagai bagian dari
kuliner sehat meliputi : Kunir Asem Madu, Beras Kencur,
Temu Lawak, Kunci, Gejah, Kudu Laos, dan Sirih.
8) Ja janan Pinggir Jala n
Pedagang jajanan pinggir jalan lazim ditemukan di Indonesia,
demikian juga pe dagang keliling yang mengguna kan
gerobak, sepeda, atau pikulan. Pedagang makanan pinggir
jala n atau pedagang keliling ini disebut pedagang kaki lima
(berdasarkan lajur trotoar selebar lima kaki di Indonesia, akan
teta pi teori lain menyebutkan kata 'kaki lima' berda sarkan
jumlah tiga kaki gerobak dengan dua kaki pedagangnya).
Kebanyakan pedagang keliling atau kakilima ini memiliki ciri
kha s dan alat tertentu untuk me ngumumkan kehadirannya,
seperti pe dagang sate berteriak "teeeesateee", pedagang
gorenga n me mukul-mukul penggorengan, pe dagang bakso
memukulkan mangkok atau kentongan, atau pedagang mie
ayam memukul kentongan atau balok kayu. Salah satu
makanan jajanan pinggir jalan yang populer adalah siomay
dan batagor (singkatan dari Bakso Tahu Goreng), pempe k,
bubur ayam, bubur kacang hijau, sate, nasi dan mie goreng,
toge goreng, laksa, dan gorengan. Di berbaga i kota besar juga
banyak dite mui jajanan China seperti bakpao, bakmi, dan
bakso yang dijual baik oleh pedagang kakilima di tepi jalan
ata u di re storan. Ma sakan Cina seringka li diadaptasi menjadi
masakan Indonesia. Salah sa tu contoh adaptasi adalah daging
babi jarang digunakan da n diganti daging sapi karena
|
![]() 38
menyesuaikan dengan mayoritas warga Indonesia yang
keba nyaka n muslim.
Kuliner khas Nusanta ra yang terdiri dari 33 provinsi
memiliki peran penting dalam representasi kebuda yaan nasional
dari tradisi dan tata cara pengolahan, bahan ba ku dan kandungan
gizi di dalamnya, serta proses pembuatan. Berikut makanan khas
yang sanga t terkenal dari se tiap provinsi di Indonesia.
Tabel 2.1. Klasifikasi Makanan Khas 33 Provinsi
No. Provinsi Makanan Utama Makanan
Ringan Minuman
1. Aceh
Aceh terkenal
dengan ciri khas
kopi saring/
tarik, salah
satunya Sanger
atau kopi sanger
yang secara
umum mirip
dengan
capucino.
Aceh terkenal
dengan roti jala
dan roti canai
yang berasal dari
makanan Melayu
Malaysia dan
India. Cara
pengolahan dan
pembuatannya
berbeda dengan
yang di Malaysia
maupun India
dikarenakan
bumbu-bumbu
dan kuah
pelengkapnnya
yang dipenuhi
rempah-rempah
khas daerah Aceh.
Roti jala dan roti
Salah satu masakan
khas Aceh yaitu
masakan Mie Aceh
yang pedas dengan
Mie kuning tebal,
irisan daging sapi,
daging kambing atau
makanan laut
disajikan dalam sup
sejenis kari yang
gurih dan pedas,
biasanya ditaburi
bawang goreng dan
disajikan bersama
emping, potongan
bawang merah,
mentimun, dan jeruk
nipis. Mie Aceh
tersedia dalam dua
jenis, Mie Aceh
|
![]() 39
Goreng (digoreng
dan kering) dan Mie
Aceh Kuah (sup).
canai biasanya
disajikan dengan
kari ayam.
2. Sumatera
Utara
(Medan)
Teh Susu Telur
(TST) adalah
jenis minuman
familiar di kota
Medan, Sumut
yang berkhasiat
dalam
menambah atau
memulihkan
tenaga. Selain
itu, terdapat pula
minuman
beralkhohol
khas Batak,
Sumatra Utara
yaitu Tuak.
Makanan khas Nani
arsik dengan ikan
mas dan santan
sebagai bahan utama
juga terkenal di
Tapanuli, Sumatra
Utara. Ada juga
makanan sehari-hari
khas Tapanuli seperti
daun ubi tumbuk,
manuk rimbang,
mangasik toba, dan
sarak terung.
Bika ambon
adalah sejenis
penganan khas
Medan yang
terbuat dari
bahan-bahan
seperti telur, gula,
dan santan, bika
ambon umumnya
dijual dengan rasa
pandan, meskipun
kini juga tersedia
rasa-rasa lainnya
seperti durian,
keju, dan cokelat.
3. Sumatera
Barat
(Padang)
Teh daun kopi
berasal dari
budaya
masyarakat
nagari Tanah
Datar yang
sudah biasa
membuat
minuman dari
daun kopi.
Penyajian kopi
Masakan Sumatera
seringkali
menampilkan
pengaruh Timur
Tengah dan India
dengan cita rasa
pedas, seperti
penggunaan bumbu
kari pada hidangan
daging dan
Sate Padang
cukup dikenal
masyarakat luas
di Indonesia
sebagai makanan
ringan khas
Sumatra Barat.
Adapula
|
![]() 40
sayurannya, seperti
contoh rendang
(bahasa Minang:
Randang), adalah
salah satu masakan
tradisional
Minangkabau yang
menggunakan daging
dan santan kelapa
sebagai bahan utama
dengan kandungan
bumbu rempah-
rempah yang kaya.
Biasanya rendang
disajikan dalam nasi
kapau yang terdiri
dari rendang,
dendeng balado dan
gulai itiak lado
mudo.
(Karupuak)
Kerupuk Sanjai
merupakan
makanan oleh-
oleh khas dari
Bukittinggi,
Sumatera Barat,
biasanya terdiri
dari berbagai rasa
antara lain :
Kerupuk Sanjai
tawar, Kerupuk
Sanjai Saka
dengan gula
merah dan yang
terkenal adalah
Kerupuk Balado
dengan bumbu
balado yang
rasanya pedas dan
manis.
daun di daerah
ini sangat unik
dan sederhana,
menggunakan
tempurung
kelapa tua yang
mereka sebut
sayak. Aroma
teh kopi daun
jauh lebih wangi
dari teh biasa.
Penampakan
minuman ini
lebih kental dan
kecoklatan.
4. Jambi
Kue Gandus
memiliki tekstur
kenyal dan gurih
setelah matang.
Kue khas jambi
yang ini berbahan
tepung beras,
santan dan sagu.
Agar lebih gurih
kue Gandus
ditaburi ebi, ayam
dan daging sapi
Tempoyak adalah
masakan yang
berasal dari buah
durian yang
difermentasi dan
biasanya dikonsumsi
sebagai lauk maupun
dijadikan bumbu
masakan dengan
aroma yang sangat
asam.
Jus pinang,
merupakan jus
warga Jambi
yang memiliki
banyak khasiat.
Bahan dasarnya
adalah buah
pinang segar
sebanyak yang
ditambah gula
|
![]() 41
giling di bagian
atasnya. Ada juga
yang menaburkan
abon ikan sebagai
pelengkap dan
cabai untuk
penyuka pedas.
merah, jahe
merah, pandan,
serai, cengkeh,
dan kulit manis.
5. Bengkulu
Sirup Jeruk
Kalamansi
Lontong Lamea dan
mandai ini berasal
dari dua tempat yang
berbeda dengan
bahan yang berbeda
pula, namun sama-
sama berjenis
"sayur". Proses
pengawetannya pun
sebenarnya agak
berbeda. Yang satu
tanpa garam tetapi
memakai ikan,
sedang yang lain
memakai air garam
Pendap adalah
makanan khas
Bengkulu.
Makanan ini
sering diburu
wisatawan
sebagai oleh-oleh.
Pendap terbuat
dari bumbu-
bumbu yang
beraneka ragam,
seperti bawang
putih, kencur, dan
cabai giling.
Kemudian, bahan-
bahan itu
dicampur merata
dengan parutan
kelapa muda.
|
![]() 42
6. Riau
Bolu Kemojo
(jagung atau labu)
merupakan salah
satu penganan
khas dari daerah
Pekanbaru yang
dapat dijadikan
oleh-oleh.
Adapula,
penganan khas
lain seperti
lempok atau
dodol durian.
Es Laksamana
Mengamuk
terbuat dari
mangga kwini,
santan, pandan,
kelapa muda.
Terdapat cerita
di balik
minuman
tradisional
Melayu yang
berasal dari
Riau ini.
Riau terkenal dengan
Gulai Belacan yang
dibuat dengan kuah
campuran belacan/
terasi dan biasanya
memakai bahan
udang/ ikan. Selain
itu, adapula nasi
lemak Pekanbaru
yang disajikan
dengan ikan patin
asam pedas.
7. Sumatera
Selatan
(Palembang)
Di dalam es
kacang merah
terdapat
berbagai macam
campuran
bahan, yaitu
cincau, tape,
dawet, nangka
dan yang
tentunya kacang
merahnya.
Sedangkan
untuk sirupnya
sendiri adalah
sirup merah
(coco pandan),
susu dan untuk
Pempek atau
Empek-empek
terbuat dari ikan
dan sagu. Hampir
di semua daerah
di Sumatera
Selatan
memproduksinya.
Penyajian pempek
ditemani oleh
saus berwarna
hitam kecoklat-
coklatan yang
disebut cuka atau
cuko (bahasa
Palembang) yang
berkhasiat pada
Pindang Patin, salah
satu makanan khas
Palembang yang
berbahan dasar
daging ikan patin
yang direbus dengan
bumbu pedas dan
biasanya
ditambahkan irisan
buah nanas untuk
memberikan rasa
segar. Nikmat
disantap dengan nasi
putih hangat, rasanya
gurih, pedas dan
segar.
|
![]() 43
gigi, kemudian
ditambah gula
merah, udang ebi
dan cabe rawit
tumbuk, bawang
putih, dan garam
Satu pelengkap
dalam menyantap
makanan khas ini
adalah irisan dadu
timun segar dan
mie kuning.
tambah
nikmatnya
adalah cokelat
cair.
8. Bangka
Belitung
Es Jeruk kunci
khas Bangka
Belitung dibuat
dari jeruk
dengan rasa
yang unik, di
buat dengan
perasan jeruk
kunci dan gula
pasir. Selain
dijadikan es,
jeruk kunci juga
dipakai sebagai
penambah asam
pada makanan,
misalnya soto
babat, bakso,
tekwan dan
jenis-jenis
makanan yang
berkuah.
Karena Kepulauan
Bangka Belitung
dominan terdiri dari
wilayah lautan, maka
ciri khas utama
makanannya
berhubungan dengan
hasil hasil laut atau
hasil olahan laut.
Salah satunya
Lempah kuning,
masakan berkuah
yang biasanya
berbahan dasar
makanan laut atau
daging sapi yang
dibumbui rempah-
rempah beraroma
kuat. Dalam bahasa
Belitung lempah
disebut gangan.
Jenis penganan
khas yaitu; aneka
makanan hasil
laut yang
diawetkan seperti
Getas/ Keretek
yang terbuat dari
ikan tenggiri.
Adapula,
penganan atau
kue khas seperti
martabak Bangka
yang manis dan
juga lempok atau
dodol cempedak.
|
![]() 44
Di toko-toko
makanan dan
oleh-oleh, juga
terdapat kudapan serutan buah
khas Lampung
yaitu sambel
Lampung, lempok
(dodol), keripik
pisang, kerupuk
kemplang,
manisan, dan
lainnya.
Es Serbat adalah
minuman yang
berasal dari
mangga kweni.
Buah mangga
kweni diserut
kecil-kecil
berbentuk
panjang
kemudian
dicampur
dengan air gula,
susu dan es
batu.
9. Lampung
Seruit adalah
makanan khas
provinsi Lampung,
yaitu masakan ikan
yang digoreng atau
dibakar, dicampur
sambel terasi,
tempoyak (olahan
durian atau mangga)
dan ditambah dengan
lalapan.
10. Banten
Sate bandeng
merupakan makanan salah satu
khas Banten.
Berbeda dengan ikan
bandeng biasa,
daging sate bandeng
empuk dan tidak
bertulang. Karena
kekhasannya, sate
bandeng menjadi
makanan khas dari
Banten.
Otak-otak adalah
makanan khas
yang berasal dari
Banten. Terdapat
dua jenis otak-
otak yaitu otak-
otak yang terbuat
dari ikan dan dari
cumi pedas. Otak-
otak ini
dibungkus dengan
daun kelapa yang
berwarna hijau
sekalian dengan
lidinya, yang
kemudian dibakar
dengan bara api.
|
![]() 45
11. Jakarta
Kerak telor,
makanan asli
daerah Jakarta
(Betawi), dengan Betawi adalah
bahan-bahan
beras ketan putih,
telur ayam, ebi
(udang kering
yang diasinkan)
yang disangrai
kering ditambah
bawang merah
goreng, lalu diberi
bumbu yang
dihaluskan berupa
kelapa sangrai,
cabai merah,
kencur, jahe,
merica butiran,
garam dan gula
pasir. Biasanya
ditemukan di kaki
lima, pasar atau mengonsumsi-
pedagang keliling
dengan gerobak
tradisional yang
khas. Adapula,
kue khas Betawi
yaitu kue rangi,
roti buaya dan
masih banyak
lagi.
Salah satu
minuman
tradisional khas
Es selendang
mayang yang
sekarang jarang
ditemukan
karena dianggap
minuman kuno
dan bir pletok,
minuman
penyegar yang
dibuat dari
campuran
beberapa
rempah.
Minuman ini
berkhasiat untuk
memperlancar
peredaran darah
dan banyak
nya pada malam
hari sebagai
penghangat.
Adapula, es
khas Jakarta
yaitu es doger
dan es teller.
Gado-gado,
ketoprak, nasi uduk,
nasi ulam, soto
Betawi dan masih
banyak lagi adalah
makanan Betawi
khas Jakarta. Salah
satunya adalah nasi
kebuli yang dibuat
dengan cara menanak
nasi bersama kaldu
kambing dan susu
kambing (kadang
diganti santan).
Daging kambing
ditumis dan
dicampurkan ke
dalam nasi dan juga
membubuhkan
minyak samin untuk
memberikan aroma
yang khas. Nasi
kebuli biasanya
disajikan dengan
asinan nanas, kadang
juga ditambahi
sambal goreng hati.
|
![]() 46
Bandrek adalah
salah satu
minuman hangat
asal Jawa Barat
yang sangat
digemari dengan
bahan utama
jahe dan gula
merah. Bajigur
juga terkenal
akan cita
rasanya yang
cenderung
manis karena
menggunakan
gula merah
bersama santan
kelapa dan daun
pandan. Es khas
Jawa Barat yaitu
es sekoteng
oyen dan es
goyobod dan es
cendol
Bandung.
12. Jawa Barat
(Bandung)
Serabi kadang
disebut srabi atau
surabi merupakan
salah satu
makanan ringan
atau jajanan pasar
yang berasal dari
Jawa Barat.
Daerah yang
terkenal dengan
kue serabinya
adalah Bandung,
Pekalongan,
Bogor dan
Purwokerto
dengan masing-
masing keunikan
tersendiri.
Banyak aneka
masakan khas Jawa
Barat yang berasal
dari berbagai daerah,
seperti misalnya
Bogor, Bandung,
Sumedang, Cirebon,
Garut, Tegal dan
lainnya. Namun, di
Jawa Barat sangat
terkenal dengan
masakan Sunda,
salah satunya,
karedok, gepuk, tahu
sumedang, tahu
gejrot dan yang
paling khas adalah
nasi Timbel Sunda
dengan bahan utama
nasi dibungkus
dengan daun pisang.
13. Jawa
Tengah
Nasi Liwet Solo
Salah satu makanan
khas jawa tengah
tepatnya daerah Solo
yakni nasi liwet solo.
Nasi ini dibuat
dengan
menggunakan kelapa
Terdapat
berbagai macam
minuman khas
Jawa Tengah,
yaitu Wedang
ronde dan
minuman
pencuci mulut
Lumpia Semarang
berisi rebung,
telur, dan daging
ayam atau udang.
Cita rasa lumpia
Semarang adalah
perpaduan rasa
antara Tionghoa
|
![]() 47
dan penyajiannya
menggunakan sayur
labu siam. Tidak lupa kali dibuat oleh
potongan ayam yang
telah dipotong kecil -
kecil menjadi
pelangkap nasi liwet
solo ini.
dan Indonesia
karena pertama
seorang keturunan
Tionghoa yang
menikah dengan
orang Indonesia
dan menetap di
Semarang, Jawa
Tengah.
yang terkenal
adalah es dawet
ayu yang berasal
dari
Banjarnegara.
14. DI Yogya-
karta
Kue Bakpia ini
sering dibeli
untuk oleh-oleh
dari Jogja.
Rasanya manis,
dibuat dari
adonan tepung
yang diisi dengan
kacang hijau,
tetapi sekarang
lebih bervariasi.
Daerah yang
terkenal
bakpianya tentu
saja Pathok yang
biasa dikenal
dengan bakpia
Pathok, letaknya
di sebelah barat
Malioboro.
Wedang Uwuh,
minuman
ramuan
tradisional khas
Yogyakarta
terbuat dari
100% rempah
alami dengan
aroma
menyegarkan
serta cita rasa
rempah herbal
unik & nikmat,
juga kaya akan
khasiat untuk
kesehatan yang
sudah turun
temurun sejak
zaman Raja-raja
Mataram.
Rasa manis
merupakan ciri khas
kuliner daerah DI
Yogyakarta, satunya
Gudeg, makanan
khas Yogyakarta dan
Jawa Tengah yang
terbuat dari nangka
muda yang dimasak
dengan santan,
dimakan dengan nasi
dan disajikan dengan
kuah santan kental
(areh), ayam
kampung, telur, tahu
krecek dan sambal
goreng. Perlu waktu
berjam-jam untuk
membuat masakan
ini. Warna coklat
biasanya dihasilkan
oleh daun jati yang
dimasak bersamaan.
|
![]() 48
15. Jawa
Timur
(Surabaya)
Wedang angsle
ini bisa jadi
Rawon atau nasi
rawon adalah menu
berupa nasi dan sup
daging dengan
bumbu khas karena dari Surabaya.
mengandung kluwek.
Daging untuk rawon
umumnya adalah
daging sapi yang
dipotong kecil-kecil. merujuk pada
Bumbu supnya
sangat khas
Indonesia, yaitu
campuran bawang
merah, bawang putih,
lengkuas (laos),
ketumbar, serai,
kunir, lombok,
kluwek, garam, serta
minyak nabati.
Semua bahan ini
(kecuali serai dan
lengkuas)
dihaluskan, lalu
ditumis sampai
harum. Selain rawon
Surabaya, makanan
terkenal lainnya
berasal dari Pulau
Madura yaitu sate
Madura, Lamongan
yang berupa soto
Lamongan.
Rujak cingur
adalah makanan
tradisional berasal
Dalam bahasa
Jawa kata
"cingur" berarti
"mulut", hal ini
bahan irisan
mulut atau
moncong sapi
yang direbus dan
dicampurkan ke
dalam hidangan.
Rujak cingur
biasanya terdiri
dari irisan
beberapa jenis
buah-buahan,
ditambah lontong,
tahu, tempe,
bendoyo dan
cingur, serta
sayuran-sayuran.
Semua bahan tadi
dicampur dengan
saus atau bumbu
dengan cara
diuleg, itu
sebabnya juga
sering disebut
rujak uleg.
dessert karena
diberi isian
beragam seperti
kembang tahu
(wedang tahu)
sampai bola-
bola dari tepung
ketan yang
berisi kacang
tanah cincang
dan wijen
(wedang ronde),
serta wedang
manis yang
disiram santan.
|
![]() 49
Brem adalah
salah satu
minuman khas
Bali yang
terbuat dari
beras ketan dan
difermentasikan
dengan ragi
tape. Minuman
ini merupakan
produk
sampingan dari
proses
pembuatan tape.
Minuman ini
diendapkan
dalam waktu
yang lama
hingga
beralkohol. Oleh
karenanya, brem
dikenal dengan
minuman
beralkohol
tradisional dan
termasuk non-
halal. Terdapat
pula, minuman
penyegar Es
tambring dengan
bahan utama
kelapa muda.
16. Bali
Terdapat 5 jenis
kue atau jajanan
khas Bali yang
sangat terkenal
yaitu pie susu,
pisang rai, jaje
godoh, jaje bendu,
jaje lak-lak dan
kue Kaliadrem.
Ayam Betutu adalah
lauk yang terbuat
dari ayam utuh yang
berisi bumbu,
kemudian
dipanggang dalam
api sekam. Betutu ini
telah dikenal di
seluruh kabupaten di
Bali. Ayam betutu
juga merupakan
makanan khas
Gilimanuk. Betutu
digunakan sebagai
sajian pada upacara
keagamaan dan
upacara adat, serta
sebagai hidangan dan
untuk dijual. Betutu
tidak tahan untuk
disimpan lama.
|
![]() 50
17. Nusa
Tenggara
Barat
(NTB)
Sate Bulayak
adalah makanan
tradisional khas
Nusa Tenggara
Barat yang terbuat
dari daging sapi
yang dilumuri
dengan bumbu
khas Lombok dan
disajikan dengan
lontong. Bumbu
tersebut terdiri
dari kacang tanah
sangrai tumbuk
yang direbus
bersama santan
serta beberapa
bumbu dapur
lainnya. Rasa dari
bumbu tersebut
mirip seperti
bumbu kari.
Ayam Taliwang
adalah makanan khas
Lombok, Nusa
Tenggara Barat yang
berbahan dasar ayam
dan disajikan
bersama bumbu-
bumbunya berupa
cabai merah kering,
bawang merah,
bawang putih, tomat
merah, terasi goreng,
kencur, gula Jawa,
dan garam. Biasanya
disajikan bersama
makanan khas
Lombok lainnya
seperti Plecing
kangkung.
Es Kelapa madu
Kristal,
merupakan
minuman khas
Sumbawa yang
terbuat dari
madu Sumbawa
atau lebih
dikenal sebagai
madu putih atau
madu kristal.
18. Nusa
Tenggara
Timur
(NTT) Masakan NTT
Moke adalah
minuman khas
orang Flores.
Ada moke putih
dan hitam.
Moke putih
adalah nira hasil
sadapan dari
terkenal dengan
bahan utama seafood
yang terdiri dari ikan, khas Nusa
cumi, kerang dan
sebagainya.
Contohnya Kerang
Masak Semboko
Catemak jagung
adalah makanan
Tenggara Timur.
Catemak jagung
adalah makanan
penutup yang
terbuat dari
|
![]() 51
jagung, labu lilin,
dan kacang hijau
yang dimasak
dengan bumbu
masak penyedap
rasa. Tidak seperti
warnanya yang
manis seperti
kolak, catemak
rasanya asin.
pohon lontar
atau pohon
enau. Moke
putih akan
manis rasanya
bila wadah
tampungan
bersih.
19. Kalimantan
Barat
Lempok adalah
dodol dengan
bahan utama dari
buah durian yang
merupakan
makanan olahan
tradisional
andalan
masyarakat
Kalimantan Barat
dan sekitarnya.
Pembuatan
lempok ini
dilakukan secara
turun temurun
oleh masyarakat
dengan teknologi
sederhana.
Salah satu
minuman yang
unik dan
menyehatkan
khas Kalimantan
Barat adalah
Minuman yang
berbahan dasar
Lidah Buaya
Bubur Pedas Sambas
adalah makanan khas
dari wilayah sambas
di Kalimantan Barat.
Bubur pedas adalah
bubur yang terbuat
dari campuran sayur
mayur dan walaupun
menggunakan kata
pedas, namun saat
diolah tidak ada
campuran bahan
cabai sedikitpun.
20. Kalimantan
Selatan
Amparan Tatak
Pisang. Kue
tradisional yang
Soto Banjar adalah
|
![]() 52
soto khas suku
Banjar, Kalimantan
Selatan dengan
bahan utama ayam
dan beraroma harum
rempah-rempah. Soto
berisi daging ayam berasal dari
yang sudah disuwir- Kalimantan
suwir, dengan
tambahan perkedel
atau kentang rebus,
rebusan telur, dan
ketupat, tapi tidak
memakai kunyit.
Bumbu ditumis lebih
dulu dengan sedikit
minyak goreng atau
minyak samin hingga
harum sebelum
dimasukkan ke
dalam kuah rebusan
ayam. Rempah-
rempah nantinya
diangkat agar tidak
ikut masuk ke dalam
mangkuk sewaktu
dihidangkan.
terbuat dari
tepung beras
dengan lapisan
pisang tanduk ini
adalah kue khas
Banjar yang
Selatan.
Kalimantan
21. Kalimantan
Tengah
Tengah kaya
akan aneka
ragam buah
lokal yang
langka, yang
tumbah liar di
hutan-hutan.
Buah Tangkuhis
dari daerah
Juhu singkah adalah
makanan khas
masyarakat Dayak,
Kalimantan Tengah,
yang bisa dijumpai di
Kota Palangkaraya,
|
![]() 53
Kalteng. Makanan
yang terbuat dari
umbut rotan ini lebih
lezat bila dipadukan
dengan ikan betok.
Umbut rotan
diperoleh warga
dengan mencarinya
di sekitar hutan
tempat mereka
tinggal.
Barito Utara,
buah Pakawai
dan buah limat
dari Lamandau
hanya berbuah
setahun sekali.
Buah-buahan
langka tersebut
biasanya
dijadikan jus.
22. Kalimantan
Timur
Gagodoh atau
Gaguduh (nama
lain: Sanggar atau
Cakodok) adalah
sejenis kue khas
Indonesia,
terutama di
Kalimantan
Selatan.
Bentuknya
semacam
perkedel yang
terbuat dari
tepung terigu,
gula, garam,
kapur, dan air. Isi
dari Gagodoh
biasanya
menggunakan
pisang dan
cempedak.
Ayam Cincane
adalah salah satu
kuliner andalan di
kota Samarinda.
Biasanya, kuliner ini
dijadikan hidangan
utama ketika
masyarakat
Samarinda
menyelenggarakan
pesta pernikahan atau
acara menyambut
tamu kehormatan.
Daging ayam
kampung yang
disajikan bersama
bumbu berwarna
kemerahan menjadi
ciri khas tersendiri
dari Ayam Cincane.
|
![]() 54
23. Sulawesi
Selatan
Pisang ijo atau
Es pisang ijo,
adalah sejenis
minuman khas
di Sulawesi
Selatan,
utamanya di
kota Makassar
yang terbuat
dari bahan
utama berupa
pisang ijo yang
dibalut dengan
adonan tepung
yang berwarna
hijau, air daun
suji dan air daun
pandan.
Pisang Epe adalah
pisang mentah
yang dibakar,
kemudian dibuat
pipih, dan
dicampur dengan
air gula merah.
Paling enak
dimakan saat
masih hangat.
Makanan Ini
banyak di temui
di sekitar Pantai
Losari Makassar.
Sup Konro adalah
masakan sup iga sapi
khas Indonesia yang
berasal dari tradisi
Bugis dan Makassar.
Sup ini biasanya
dibuat dengan bahan
iga sapi atau daging
sapi. Adapula, coto
Makassar, makanan
tradisional Makassar
yang terbuat dari
jeroan sapi yang
direbus dalam waktu
yang lama.
24. Sulawesi
Tengah
(Palu)
Kaledo adalah
makanan khas kota
Palu, Sulawesi
Tengah. Kaledo atau
Sop Tulang Sapi.
Tulang-tulang kaki
sapi dimasak hingga
empuk ditambah
berbagai bumbu
asam jawa, cabe
rawit dan garam.
Tetu, Kue dengan
adonan dari
tepung terigu,
santan, dan gula
(putih maupun
merah) yang
dikukus dalam
cetakan daun
pandan ini tak
lain merupakan
|
![]() 55
Kuahnya yang
bening namun
bumbu pada kuah
sangat kuat. Adapula, daun pandan
makanan khas
lainnya yaitu Uta
dada yang seperti
opor ayam.
salah satu
penganan khas
Palu. Cetakan dari
menjadikan kue
ini terkesan lebih
unik, bahkan
masyarakat kota
Palu seringkali
menamai kue tetu
dengan sebutan
Kue Perahu.
25. Sulawesi
Tenggara
Kasoami terbuat dari
singkong dan
makanan pokok
warga Sulawesi
Tenggara, biasanya
di sajikan dengan
ikan, baik itu ikan
asin, ikan bakar atau
pun yang di masak.
Untuk proses
pembuatan kasoami
dimulai dengan
pemilihan singkong
yang bagus. Kasoami
bisa dikatakan mirip
getuk, namun, berasa
tawar dengan sedikit
gurih.
Lapa-lapa adalah
makanan khas
Sulawesi
Tenggara.
Biasanya
dikonsumsi
dengan ikan
kaholeonarore
(ikan asin) yang
semakin
menambah selera
makan. Jika di
Jawa, kuliner ini
mungkin lebih
dikenal dengan
lepet / lepat, tetapi
cara memasak
lapa-lapa berbeda
dengan
lepet/lepat.
|
![]() 56
26. Gorontalo
Binte Biluhuta
adalah makanan khas
Gorontalo. Makanan
ini biasa juga disebut
dengan milu siram,
karena terbuat dari
milu (bahasa
setempat berarti
jagung). Makanan ini
terbuat dari jagung
manis pipilan yang
bisa didapatkan di
berbagai daerah di
Gorontalo. Makanan
ini terbuat dari
jagung, udang,
kelapa setengah tua,
belimbing sayur,
daun bawang, daun
kemangi, bawang
merah, jeruk nipis.
Kue sabongi asal
Gorontalo ini
lebih mirip
dengan kue
combro atau
misro yang biasa
dikenal, hanya
saja isi dari sajian
yang terbuat dari
singkong parut ini
bukan combro
atau gula merah
melainkan pisang
rasa yang telah
dipotong-potong.
Saraba, aadalah
sebuah nama
minuman khas
Gorontalo
sejenis wedhang
jahe yang
dicampur susu
kental manis
dan telur puyuh.
27. Sulawesi
Utara
Es Brenebon (Es
Kacang Merah
Manado)
merupakan salah
satu menu khas
dari Manado,
Sulawesi Utara
yang sangat
digemari oleh
Klappertaart
dikenal sebagai
kue khas Manado
dengan bahan
dasar kelapa,
tepung terigu,
susu, mentega dan
telur. Resep
Tinutuan atau Bubur
Manado adalah
makanan khas
Indonesia dari
Manado. Ada juga
yang mengatakan
Tinutuan adalah
makanan khas
|
![]() 57
Minahasa, Sulawesi
Utara. Tinutuan
merupakan campuran pengaruh saat
berbagai macam
sayuran dan tidak
mengandung daging, Belanda di
sehingga makanan
ini bisa menjadi
makanan pergaulan
antar kelompok
masyarakat di
Manado. Tinutuan
biasanya disajikan
untuk sarapan pagi pendingin.
beserta berbagai
pelengkap
hidangannya.
adonan tersebut
merupakan
zaman
pendudukan
Manado. Kue ini
paling nikmat bila
disantap dalam
keadaan dingin
jadi tidak boleh
dibiarkan terlalu
lama di luar
masyarakat
setempat
maupun
wisatawan lokal
dan asing.
Minuman ini
terbuat dari
kacang merah
atau brenebon,
kemudian
dicampur
dengan sirup
manis yang
terbuat dari gula
merah, gula
pasir dan pasta
coklat.
28. Sulawesi
Barat
Makanan khas
Sulawesi Barat,
khususnya di
kabupaten Mandar
yaitu terdiri dari bau
peapi (ikan yang
dimasak bumbu
Mandar), gulai telur
ikan terbang, pupu
(semacam perkedel
berbentuk segitiga
dari ikan cakalang).
Ciri khas makanan
Mandar adalah
rasanya yang
cenderung pedas,
Makanan ringan
khas daerah
Mandar, yaitu
golla kambu yang
terbuat dari gula
merah yang
dicampur dengan
beras ketan,
parutan kelapa,
kacang dan
durian. Adapula,
Loka anjoroi yang
terbuat dari
pisang rebus
|
![]() 58
gurih, sedikit asam diberi kuah santan
dan kuah yang tidak
terlalu banyak.
29. Maluku
Salah satu
kuliner khas
Ambon adalah
Kopi Rarobang.
Kopi ini sangat
berbeda dengan
kopi yang
biasanya karena
penyajiannya
ada serpihan
kenari segar
mengambang di
atasnya dan
sentuhan hangat
jahe.
Ikan asap adalah
ikan cakalang
atau tongkol yang
dipanggang
dengan asap.
Biasanya
panganan ini
dijajakan di
pinggir jalan
ataupun di pasar-
pasar Kota
Ambon dan
banyak pada sore
hari. Adapula
cemilan kue
manis khas
Maluku yaitu
Asida.
Makanan khas
Maluku identik
dengan sagu, papeda
dan ikan dari hasil
alam. Salah satunya
ikan kuah pala
Banda. Makanan ini
hanya dapat ditemui
di Banda Naira,
Pulau Banda. Rasa
ikan kuah pala Banda
gurih, sedikit pedas
dengan asam pala.
Ikan kuah pala
Banda disajikan
bersama dunang-
dunang, kuah asam
pala, urap daun
pepaya, ikan kakap
merah bakar, dan
sambal bekasang.
30. Maluku
Utara
(Ternate)
Salah satu
minuman khas
Ternate, Maluku
Utara adalah
Guraka.
Gohu ikan adalah
salah satu masakan
khas Ternate. Jika
Olahan pisang
khas Maluku
Utara yaitu pisang
|
![]() 59
hanya menyebut
gohu, maka artinya digoreng tanpa
adalah rujak pepaya
muda yang juga
populer di Sulawesi
Utara. Gohu ikan
khas Ternate dibuat
dari ikan tuna
mentah. Tidak heran
bila banyak orang
menyebutnya sebagai Adapula, kue
sashimi Ternate.
"mulu bebe" yang
tepung dan
dicocol di rica
roa. Rica roa alias
sambal yang
menggunakan
cabe rawit dan
tumbukan ikan
roa halus.
lapis tidore, kue
makron dan kue
bilolo.
Minuman ini
terbuat dari
campuran gula
merah, daun
pandan dan jahe
yang terasa
manis.
31. Papua
Barat
Sesuai dengan
namanya, Ikan Bakar
Manokwari adalah
makanan khas
Manokwari, Papua.
Tidak seperti ikan
bakar yang biasa
ditemui di
kebanyakan warung
ataupun rumah
makan, ikan bakar ini
memiliki rasa khas
karena tambahan
sambal khas Papua
yang disiramkan di
atasnya. Ikan yang
biasa dijadikan bahan dibeber, diisi
masakan ini adalah
ikan tongkol.
Roti Abon
Gulung
Manokwari ini
seperti roti isi
abon, dibentuk
seperti risoles.
Ukurannya pun
tidak terlalu
berbeda dengan
risoles atau roti
pada umumnya.
Cara membuatnya
adalah adonan roti
abon, digulung,
dimasak, dan
diberi lagi taburan
abon di atasnya.
|
![]() 60
32. Papua
Timur
Sate Ulat Sagu ini
bisa digoreng atau
dibakar, rasanya
manis, asin dan
keras di luar,
lunak di dalam.
Daging yang ada
di dalamnya
mengandung
protein tinggi.
Papeda atau bubur
sagu, merupakan
makanan pokok
masyarakat Maluku
dan Papua. Papeda
khas Maluku
biasanya disantap
bersama kuah
kuning, yang terbuat
dari ikan tongkol/
ikan mubara dan
dibumbui kunyit dan
jeruk nipis. Papeda
dibuat dari tepung
sagu. Tepung sagu
dibuat dengan cara
menokok batang dari
pohon sagu. Mula-
mula pokok sagu
dipotong. Lalu
bonggolnya diperas
hingga sari patinya
keluar. Dari sari pati
ini diperoleh tepung
sagu murni yang siap
diolah. Tepung sagu
kemudian disimpan
di dalam alat yang
disebut tumang.
33. Papua
Tengah
Kue Sagu atau
Bagea (sagu
bakar) adalah kue
yang berasal dari
Papua. Bahan
dasar pembuatan
kue ini adalah
tepung sagu yang
diencerkan
dengan air,
dicampur dengan
bahan-bahan lain
dan dibakar. Kue
sagu ini agak
keras saat digigit.
|
61
2.1.3.5. Klasifikasi Jenis Aktivitas
Dapur memiliki peranan besar dalam pusat kuliner
sebagai tempat persiapan dan pengolahan makanan. Berikut
aktivitas dari persia pan, pe ngola han sampai dengan penyajian
makanan secara umum:
1) Penerimaan bahan, memilih baha n yang baik dan bersih.
2) Pencucian bahan, melarutkan kotoran yang masih ada seperti
residu pestisida pada sa yur
dan buah yang harus dicuci
berula ng kali da lam air mengalir, darah dan sisa bulu pada
unggas atau daging, debu pada beras.
3) Perenda man terutama pada jenis biji untuk meresapka n air ke
dalam bahan kering sehingga mudah dimasak, contoh beras,
kacang dan bumbu.
4) Peracikan dengan cara me motong, mengerus dan mengiris,
agar zat gizi tidak hilang maka makanan harus dicuci terlebih
dahulu sebelum dipotong.
5) Pengolahan makanan ada tiga metode yang lazim
dipergunakan ya itu memasak denga n cara basa h, cara kering,
dan cara memasak dengan menggunakan minyak. Pemasakan
seperti mengukus, mere bus, me nggoreng dan
membakar/memanggang, memepes merupakan
tahap
perubahan tekstur ma kanan dari mentah/keras akan menjadi
lunak dan empuk sehingga enak di makan, dengan panas<
800C semua bakteri pathogen akan mati.
6) Pewa dahan makanan masak merupakan titik yang paling
rawan, karena makana n sudah bebas bakteri pathogen dan
tidak la gi dipanaskan. Pada tahap ini tida k boleh terjadi
kontak makanan dengan tangan telanjang, wadah yang tidak
bersih, serta debu atau serangga.
7) Penyajian makana n me rupakan titik a khir dari rangkaian
perjalanan makanan yang siap disantap. Makanan yang telah
disajikan se gera dimakan untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan pencemaran ulang (recontamination) akibat
lingkungan sekitarnya. Penyajian dalam waktu kurang dari 2
|
62
jam cukup diamankan dengan pe nutup saji, tetapi kala u lebih
dari 2 jam harus disimpan di atas pemanas (oven/termos) atau
dalam lema ri es yang berfungsi.
8) Santapan aka n lebih nyama n bila dikonsumsi dalam keadaan
hangat, makanan akan tetap aman bila disimpan dalam suhu
dingin di dalam lemari es pada suhu 100C dan dipanaskan
ulang (reheating) pada suhu 800C wa ktu disantap.
9) Penyimpanan makanan, ada dua jenis dalam penyimpanan
baha n makanan yaitu dengan :
a) Penyimpa nan bahan maka nan kering atau bumbu, yang
dimaksud dengan bumbu adala h tanaman aromatik yang
ditambah akan pada makanan yang berguna untuk
penyedap dan penambah aroma makanan, serta bahan
pengawet maka nan seperti jeruk nipis, gula dan lain
seba ginya . Bumbu segar disimpan di ruang pendingin dan
di tempat kering.
b) Penyimpa nan bahan makanan basah seperti daging, sayur,
ikan, buah, dan susu.
i) Menyimpan daging
Daging yang dibeli harus dalam keadaan segar dan
harus digantung supaya lebih empuk dan mudah
ditangani. Guna kan kaitan yang te rbuat dari logam
anti karat. Daging yang dibekukan harus disimpan
dalam Deep Freezer, kecuali kala u a kan langsung
dimasak, untuk mencairkan esnya harus dimasukkan
ke da lam ruangan hingga mencair secara perlaha n-
lahan. Mencairkan daging yang beku tidak boleh
dengan cara direndam dalam air ataupun direbus
karena dapat mengurangi rasa dari daging terse but.
ii) Menyimpan Ikan
Refrigerator untuk ika n harus terpisah dari baha n-
bahan lain. Be rsihkan dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam refrigerator. Ikan yang dibe rsihkan harus
|
63
dimasukkan ke dalam Deep Freezer dengan
temperatur di atas titik beku.
iii) Menyimpan susu
Susu segar harus dimasukkan dalam container yang
bersih dan tertutup rapat, ba hkan tetap dalam
tempatnya semula ketika dikirim dan hanya dibuka
pada saat-saat yang diperlukan saja. Susu harus
disimpan dalam refrigerator. Susu kalengan disimpan
dalam store yang sejuk dan berventelasi.
iv) Menyimpan sayuran
Sebelum disimpan, sayuran terlebih dahulu
dibersihkan. Gunakan tempat isi yang mempunyai
lobang-lobang agar udara bebas masuk. Jangan
menyimpan sayuran dalam jumlah terlalu banyak
secara berhimpitan hingga udara tidak dapat bebas
masuk. Sayuran seperti sela da, seledri dan sejenisnya,
sebaiknya dibasa hi dahulu sebelum dimasukkan ke
refrigerator. Sayuran tidak boleh direndam dalam air
terlalu lama kerena akan mengakibatkan sayuran
kehilangan tekstur, serta kualitas dari sayuran
tersebut.
v) Menyimpan buah
Jangan menyimpan buah-buahan dalam jumlah terlalu
banyak secara berhimpitan hingga udara tidak bebas
masuk. Buah yang belum mata ng se baiknya disimpan
dalam kardus.
2.1.3.6. Klasifikasi Jenis Fasilitas
Kelengkapan dan standarisasi fasilitas atau peralatan
memegang peranan penting yang digunakan pada saat operasional
dapur sehingga dapat menyajikan suatu produk kuliner. Berikut
ini adalah peralatan-pera latan yang digunakan pada saat
ope rasional di dapur yang bersifat tradisional se bagai fungsi
komersial :
|
64
1) Alat Memasak
a) Tungku
Tungku adalah ala t yang dipergunakan untuk memasak
dengan bahan bakar kayu bakar. Tungku pada umumnya
terbuat dari bahan tana h liat atau ba tu bata.
b) Anglo
Anglo adalah ala t memasa k yang dijalankan dengan bahan
bakar arang terbuat dari besi atau ta nah liat.
c) Kompor
Terdapat 4 jenis kompor yaitu kompor minyak tanah,
kompor briket batubara, kompor gas dan kompor listrik.
Kompor minyak tanah untuk memasak makanan dengan
menggunakan ba han ba kar minyak tanah. Kompor minyak
tanah terga bung dari ba nyak komponen seperti tali sumbu,
tempat minyak, cerobong api, tempat panci dan lain-lain.
Kompor gas digunakan dengan bahan baka r gas alam atau
liquid petroleum gas alias lpg. BBG banyak disukai
karena emisi buangan yang bersih dan hasil pembakaran
yang baik. Kompor Listrik menggunakan energi listrik
yang kemudian diubah menjadi energi panas dalam bentuk
a pi. Kompor Briket Batuba ra menggunakan potonga n-
potongan batubara sebagai bahan bakarnya. Sekali
dinyalakan kompor briket tidak dapat dimatikan sehingga
perlu diperhitungkan jumlah briket yang dipakai sebelum
memasa k agar tidak terjadi pemborosan yang tidak perlu.
d) Oven
Oven berfungsi memanaskan sua tu ruanga n yang
sebe lumnya telah diisi makanan yang hendak dimasak.
Oven bisa berbahan bakar gas, minyak tanah, briket dan
lain sebagainya.
e) Alat Pemangga ng
Biasa digunakan untuk menciptakan rasa gosong atau asap
pada makanan, alat bakar menggunakan panas yang
|
65
berasal dari bawah alat, baik itu dari kayu bakar, batu
bara, gas a tau listrik.
2) Perlengkapan Alat Memasak
Perlengkapan alat memasak dikelompokkan menjadi
perlengkapan mema sak yang digunaka n di atas kompor atau
tungku dan perlengkapan masak yang diguna kan di dalam
oven, serta a lat pelengkapnya. Perlengkapan yang digunakan
di atas kompor : panci, ketel/ceret, da ndang/ risopan/soblokan
dan wajan. Perlengkapan ya ng digunakan di dalam oven
antara lain loyang da n pinggan.
3) Alat Persiapan dan Pengolahan Memasak elektronik yang
digunakan dalam produksi
a ) Ble nder
b) Mixer
c ) Juice extractor
d) Penghalus untuk bahan kering/ da ging
e ) Ric e-cooker
f) Presto Cooker
Pre sto cooker berfungsi untuk melunakka n dan
menge mpukkan makanan yang keras dengan tekanan
tinggi. Presto cooker biasanya berguna untuk melunakkan
duri ikan, tula ng ayam, dan lain sebagainya.
g) Microwave oven
h) Working table
Digunakan sebagai tempat aktivitas persiapan, peracikan
bahan makanan, portioning dan penyajian makanan.
i) Sink
Alat pe ncucian perka kas dan peralatan dapur, serta bahan
makanan mentah. Sink juga terdapat di dishwashing area
untuk pencucian peralatan saji.
4) Alat Persiapan Memasak
a) Tale nan
Alas untuk memotong bahan makanan
b) Pisau
|
66
c) Parutan
d) Saringan
Terdapat bermacam-macam saringan sepe rti saringan
santan dan ayaka n tepung.
e) Tampah
f) Penggilingan da ging
g) Penghalus kentang/ umbi-umbia n
h) Irus
i) Pengocok telur
j) Timbangan bahan makana n
k) Cobek
l) Cetakan
m) Sodet
n) Pisau
o) Pemotong telur rebus
p) Spatula
5) Alat Makan dan Minum
a) Alas piring dan mangkok (pinggan)
b) Sendok dan garpu ma kan, serta sendok sup
c) Mangkok tempat air pencuci tangan kobokan
d) Gelas (jus, minuma n ringan, air)
e) Mangkok es
f) Cangkir dan tatakannya
g) Sendok kecil atau sendok teh
Kelezatan dan kenikmatan dari makanan kha s setiap
provinsi sangat dipengaruhi ole h tata cara dan peralatan dapur
dalam mengolah makanan yang dilakuka n secara sederhana dan
tradisional. Pera latan dapur tradisional masih digunakan oleh
masyarakat pedesaan di beberapa provinsi sampai saa t ini. Pada
umumnya, peralatan dapur tradisional memiliki fungsi yang sama,
namun memiliki nama dan bentuk yang berbeda-beda di setiap
provinsi. Be rikut penjabaran peralatan dapur tra disional khas
|
![]() 67
Nusantara dari be rbaga i provinsi ya ng masih dipakai sampai
sekarang.
Tabel 2.2. Klasifikasi Jenis Peralatan Me masak Tradisional
No. Nama Gambar Keterangan
1. Tungku
Tungku a tau lebih dikenal dengan
na ma Hawu di Sunda ini ada lah
alat untuk memasak (kompor)
yang terbua t dari tanah liat a tau
tumpukan batu bata. Baha n baka r
untuk memasak yang digunakan
adalah kayu bakar. Tungku masih
ba nyak juga yang menggunakan,
terutama untuk daerah pedalaman
da n pedesaan.
Api
2. Anglo
Hampir sama dengan tungku yang
memiliki fungsi untuk alat
memasak. Anglo terbuat dari
tanah liat dengan berbahan baka r
utama arang atau kayu bakar.
Lazimnya, anglo berbentuk
seperti silinder, sisi bawah
tertutup rapat da n bagian atasnya
cekung menjorok ke dalam. Di
ba gian samping bawah berlubang
sepertiga dan di sisi bagian
cekung be rlubang-lubang.
Fungsinya untuk menerima angin
saat dikipasi dari kipasan ba wah
lubang, serta untuk mengeluarkan
abu arang. Di atas bagian yang
be rlubang berfungsi seba gai
tempat a rang. Di bagian atasnya,
be rbibir melingkar dengan
(Tungku
arang)
|
![]() 68
tonjolan sedikit di tiga sisi,
fungsinya sebagai tempat alat
masak se perti kendil, panci da n
sebaga inya. Alat masak ini
memiliki ukuran yang bervariasi,
mulai dari yang kecil, sedang dan
besar. Kegunaannya berbeda-beda
pula se tiap ukuran. Tungku
sedang biasanya digunaka n
sebaga i keperluan memasak a ir,
makanan, menggore ng dan
membakar. Tungku besar
biasanya untuk memasak partai
besar, misalnya hajatan. Anglo
masih dapat ditemukan pada
pedagang maka nan tradisional,
seperti wedang ronde, soto da n
lain-lain.
3. Dandang
Dandang adalah alat masa k
tradisional untuk memasak nasi.
Dandang bia sanya terbuat dari
tembaga, berwarna kuning
kee masan dan me miliki bentuk
seperti topi pesulap yang dibalik.
Penggunaan dandang untuk
memasak nasi dengan ca ra
mengukusnya.
4. Kukusan
Kukusan ba mbu atau dalam
bahasa sunda Aseupan adalah
alat masak yang menja di
pelengkap dandang dalam
menanak nasi. Aseupan ini terbuat
dari bambu dan bentuknya se perti
tumpeng.
Bambu
|
![]() 69
5. Tampa h
Tampah adalah penampang bulat
da n lebar yang terbuat dari
ba mbu. Fungsinya adalah untuk
menampah bera s untuk
memisahkan se kam beras dan
kotoran lainnya pada beras,
membersihkan kacang-kacangan
da ri berbagai kotoran sebelum
dicuci dan dimasak dalam jumlah
yang se kaligus banyak. Caranya
de ngan melakukan ayak
(menggunakan tangan) dan
diperlukan keahlian khusus
menggunakan alat ini agar tidak
ada kotoran yang tersisa. Alat ini
masih banyak dipakai masyara kat
Jawa da n sekitarnya yang terbuat
da ri batang pohon bambu yang
dibelah tipis dan dianyam rapat.
Tampah me miliki ukuran dimensi
lingkar 65-80 cm.
6. Tambir
Tambir mirip fungsinya dengan
tampah, namun dalam jumlah
yang lebih kecil. Ala t ini memiliki
dime nsi lingkar 60-65 cm. Alat ini
masih banyak digunakan oleh
masyara kat di Jawa tengah dan
sekitarnya.
|
![]() 70
7. Tempayan
Tempayan ada lah gentong besar
yang terbuat dari tanah liat.
Tempayan memiliki fungsi untuk
menyimpan persediaan air di
dapur. Tempayan yang berukura n
lebih kec il biasa nya digunaka n
juga sebagai tempat penyimpana n
beras. Namun kini te mpaya n
banyak digunakan untuk hiasa n
pada taman ata upun kolam.
8. Kendhil
Alat memasak tradisiona l ini
berasal dari daerah Jawa Tenga h
yang dimanfaatkan untuk
memasak beras a tau menana k
nasi. Cara memasaknya sama
dengan menanak nasi se perti
biasa, namun harus selalu
perhatikan keadaan nasi agar tida k
berkerak banyak atau gosong.
Lazimnya, kendil menggunaka n
bahan bakar kayu atau arang
panas yang dihasilkan tidak
merata. Kerak nasi di permukaa n
bawah wadahnya pasti dihasilka n
oleh kendil setelah kita menana k
nasi. Kendil biasanya berukura n
25 cm (dimensi lingkar bawa h da n
atas) dan 15 cm (tinggi). Alat ini
menggunakan bahan plat besi
campuran alumunium se tebal 2-4
mm.
|
![]() 71
9. Centong/
Solet banyak digunakan oleh
masyara kat Jawa yang terbuat dari
ka yu ringan, tetapi punya serat
yang kuat. Biasanya, panjangnya
30 cm dan be sar mata sendoknya
selebar telapak tangan anak-anak.
Fungsi alat ini yaitu untuk
mengaduk na si, sayur-sayuran da n
be rbagai jenis makanan lainnya
saat kompor dinyala kan dalam
ke adaan panas.
Solet
10. Wajan
Menurut para peneliti, wajan ini
sudah ada sejak zaman Kerajaan
Majapahit. Fungsinya untuk
menggoreng dan menggodok.
Wajan cilik be rasal dari Jawa
Tengah dan terbuat dari tanah liat
de ngan ukuran dimensi lingkaran
atas 30 cm dan bagia n bawahnya
setengah lingkaran.
Cekung
Cilik
11. Tumbu Terbuat dari anyaman bambu
de ngan dimensi lingkaran 45 cm,
pe rsegi di bagian bawahnya
de ngan ukuran 45 x 45 cm.
Tumbu tidak berhubunga n
langsung dengan memasak,
na mun punya peran penting
sebagai wadah atau tempat
menyimpan sementara kebutuhan
pa ngan seperti buah, sayuran, dan
umbi-umbian sebelum
dibersihkan dan dimasak.
|
![]() 72
12. Langseng
Alat untuk mengukus makana n
yang mempunyai dua bagia n
terpisah dan digabung ketika
memasak. Bagian bawah berisi
air, sedangkan ya ng atas berisi
makanan yang aka n dimasak.
Bia sanya untuk membuat kue
mangkuk, pepes ikan, dan lainnya.
Di Sumatra Utara dikenal denga n
nama Periuk Tirih.
13. Cere k
Alat untuk memasak air, ketika
mendidih menge luarkan bunyi
seperti orang bersiul dan ujungnya
mengeluarkan uap
14. Talenan
Alas berbagai bahan makana n
yang ingin dipotong atau diiris.
15. Parutan Alat untuk mengha luskan/
memarut bahan makanan se perti
umbi-umbian (singkong, wortel,
jahe, kentang) dan lainnya.
Fungsinya juga untuk memarut
buah kelapa sebelum diperas
menjadi air santen kelapa ata u
sebaga i alat parut ya ng dibuat
menyesuaikan fungsinya. Alat ini
terbuat dari papan kayu yang
ringan dan kuat terhadap air
seperti kayu sonokeling, kayu
melanding, kayu jawa dan kayu
keras lainnya. Ma ta parut berupa
|
![]() 73
pa ku atau kawat ya ng ditajamkan,
sehingga dapat memudahkan
proses pekerjaan memasaknya.
Dimensi alat ini bermacam-
macam, biasanya mempunyai
dime nsi 25-30 cm x 10cm dengan
mata parut be rupa kawat yang
ditancapkan setinggi 3-5 mm.
16. Cobek
Alat untuk mengulek bahan
makanan/bumbu yang aka n
dima sak supaya menjadi halus.
Alat ini terbuat dari batu.
17. Irus
Terbuat dari tempurung/batok
ke lapa, alumunium da n lain
sebagainya yang berguna untuk
mengaduk sayuran atau ma sakan
lain yang be rkuah agar bumbu
tercampur di dalamnya. Alat ini
memiliki dimensi beraneka
ragam, biasanya berukuran
pa njang 30 c m dengan lingkar
ke pala irus 7-10 cm.
18. Lumpang
Alat ini untuk menumbuk a tau
menghaluskan jagung, kopi, umbi
da n lain-lain. Biasa nya untuk
membuat bumbu dapur jenis
ka cang-kacangan dan jenis bumbu
yang mempunyai dimensi sedang.
Lumpang be rukuran besa r
diguna kan untuk menumbuk padi
oleh masyarakat Ja wa Tengah dan
sekitarnya. Lumpang terbua t dari
ba tu candi atau batu gunung yang
dan Alu
Cilik
|
![]() 74
sangat keras, sedangkan Alu
terbuat da ri kayu ringan yang
keras, seperti kayu nangka, kayu
sonokeling, kayu jati dan lainnya.
Dimensi ukuran lumpang
bermacam-macam, kecil memiliki
dimensi alas 15 cm dan dimensi
atas berdiameter 25 cm denga n
tinggi 20 cm. Sedangkan alu
sebaga i alat tumbuk berukura n
panjang 50 c m dengan diameter
lingkar sesua i ke nyama nan tangan
pemakai.
Alat ini selain menggunaka n
19. Layah dan
Munthu
material batu alam, ada juga yang
terbuat dari kayu ya ng digunaka n
untuk membua t bumbu masakan.
Fungsinya sebagai alat untuk
menumbuk bumbu masaka n
seperti merica, ga ram, cabai,
lengkua s, kunyit dan lain
sebaga inya. Dimensi Layah (yang
berbaha n ba tu alam) beraneka
ragam, standar yang sering
dipakai orang Jawa yaitu
berdiameter 25 cm, sedangka n
Munthu (yang berbahan kayu
keras dan ringan) menyesuaika n
pada tangan si pemakai.
|
![]() 75
20. Kreneng
Berfungsi sebagai alat penyaring
(saringan) sayura n, umbi-umbian,
ka cang-kacangan ketika sedang
dibersihkan dengan air sebelum
dima sak, a gar kotorannya dapat
terbuang dengan mudah.
Keseluruhan a lat ini terbuat dari
ba tang pohon bambu. Proses
pe mbuatannya dengan cara batang
ba mbu dibelah hingga tipis
sehingga mudah untuk dianyam.
Bentuk anyaman dibuat jarang-
jarang atau tidak rapat sehingga
air dan kotoran dapat mudah
terbuang. Alat ini mempunyai
dime nsi alas berbentuk persegi 30
cm x 30 cm dan lingkar atas
be rdiameter 30 cm.
21. Bakul/
Bakul adalah sejenis kerajinan
tangan yang berguna seba gai
wadah yang dibua t dari a nyaman
ba mbu. Bakul tersebar di
be berapa daera h Indonesia,
khusunya / biasanya di daerah
yang memang terdapat bahan
ba ku yang cukup yaitu tanaman
ba mbu sebagai bahan dasa r
pe mbuatan Bakul. Bakul di
Indonesia juga terdapat berba gai
macam jenis dan ukurannya
sesuai dengan budaya daerah
masing-masing. Secara garis besa r
be ntuk bakul ada dua jenis yaitu :
Bakul biasa / ba kul sec ara umum
Boboko
|
![]() 76
sebaga i wadah ya ng multifungsi,
bisa difungsikan sebagai wada h
beras, wadah sayur-mayur hasil
panen di kebun, penyimpa n beras,
dsb. Yang kedua yaitu Bakul
Nasi. Bakul nasi ukurannya lebih
kec il dari Bakul umum (± ¼ dari
ukuran bakul umum).
22. Hihid
Hihid adala h alat untuk me ngipasi
nasi pada waktu dimasak.
Bentuknya persegi empa t, terbuat
dari bambu yang dianyam da n
salah satu sisi panjang diberi
bingkai bilah ba mbu sebagai
pegangan. Selain dipakai untuk
mengipasi nasi yang sedang
dimasak, hihid juga dipakai untuk
mengipasi bara api waktu
membakar makanan seperti sate,
jagung dan seba gainya .
23. Kendi
Terbuat dari tanah liat, bentuk
badan bulat, pundak landai, leher
panjang, mulut me lebar ke luar
dengan diameter mulut 9 cm dan
tinggi 24 cm. Pada bagian leher
terdapat tangkai sebagai
pegangan. Digunakan untuk
meletakan air minum yang tela h
masak di dapur. Air minum yang
diletakan dalam kendi terasa lebih
sejuk dan segar untuk diminum
esok harinya. Pada saat se karang
jarang sekali kita menemui ruma h
tangga yang masih menggunaka n
|
![]() 77
ke ndi dari tanah liat seba gai
tempat air minum.
24. Balango/
Salah satu be ntuk peralatan dapur
yang digunaka n untuk me masak
makanan adalah balango atau
pe riuk. Terbuat dari tanah liat
be ntuk badan bulat, mulut leba r
diameter mulut 18,5 cm, dan
tinggi 10,5 cm. Pada bagian
ba dan atas terdapat tangkai
sebagai pegangan. Bala ngo ini
da pat digunakan sebagai wadah
untuk menggulai, me masak
pa ngek atau maka nan lainnya.
Apabila selesai memasak, maka
ba lango dipindahkan dari tungku
ke tempat lain diberi alas yang
disebut laka, ada yang terbuat dari
jalinan rotan atau anyaman lidi
be rupa sangga n kecil. Berbagai
be ntuk dan ukuran balango a da
yang lubuk/dalam dan ada juga
yang layah, balango yang lubuk
/dalam biasanya digunakan untuk
memasak sambal yang
be rkuah/gulai atau merebus
ramuan obat-obatan, sedangkan
ba lango yang bentuknya aga k
layah/dangkal dapat digunakan
untuk membua t makanan
tradisional seperti bika, gulai,
pa nekuk atau pepes ikan dll.
Periuk
|
78
2.1.3.7. Persyaratan Umum
Berdasarkan inventarisasi bumbu yang digunakan
dalam olahan makanan tampa k ba hwa teknik pengolahan
makanan dan penyajia n ma kanan sangat bervariasi dan berpola.
Kebudayaan kolektif menyatakan ba hwa makanan itu harus halal,
bersih dan dimasak sehingga baik untuk dikonsumsi, dijual dan
dijadikan sajian upacara. Diyakini bahwa makanan tradisional
kha s Nusantara yang diproduksi bersifa t nutrimen ata u bergizi
dan sehat karena dari bahan, bumbu dan cara pe ngola hannya.
Kenya taannya pada masyarakat umum, sec ara tradisional
persoalan gizi kurang diperhatika n, karena konsep enak dan
mengenya ngkan masih mendominasi alam pikiran budaya dalam
memilih dan mengolah makanan. Namun, dengan me njaga
kua litas makanan a gar mendapat kre dibilitas dari konsumen,
maka kebersihan dan ke sehatan pada pengolahaan makanan pe rlu
diperhatikan, misalnya dengan membedakan peralatan makan
yang halal dan non-halal, membedakan le tak pe nyimpanan bahan
baku halal dan non-halal, dan sebagainya.
Masalah paling utama yang harus diperhatika n a dalah
dalam hal kebe rsihan, keamanan dan kese lamatan pihak-pihak
yang melakukan kegiatan di dala mnya. Kurangnya perhatian akan
tingkat ke bersihan dan keamana n akan memperlihatkan kurang
profesionalnya sebuah institusi jasa boga . Kebersihan fasilitas dan
lingkungan yang tidak dijaga dengan baik, dapat memudahkan
bakteri dalam makanan berkembang bia k dengan cepat, yang
berujung pada penulara n penyakit melalui media makanan. Oleh
sebab itu, dengan menjaga kebersihan, maka dapat meminimalisir
berkembangnya bakteri pada maka nan. Salah satu persyaratan
kebersihan berasal dari pe rilaku da lam berhubungan langsung
denga n makana n/masakan. Perilaku tenaga/karyawan selama
bekerja, tida k merokok, tidak maka n atau mengunyah, tidak
memakai perhiasan ke cuali cincin kawin yang polos, tidak
menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk
|
79
keperlua nnya, se lalu mencuci tangan sebelum bekerja dan
sete lah kelua r dari kamar ke cil, selalu memakai pakaian kerja dan
pakaian pelindung dengan bena r, bersih dan tidak dipaka i di luar
tempat kerja. Pekerjaan dapur juga mengandung resiko ya ng
berbahaya, seperti luka ba kar, luka iris, dan lain-lain. Banyaknya
jumlah peralatan yang berhubunga n dengan penggunaan api atau
mesin, dikombinasikan dengan kesibukan yang padat dan
kegiatan yang menuntut kece patan, me nyeba bkan pihak-pihak di
dalamnya harus bertindak dengan ha ti-hati. Oleh karena itu,
diperlukan fasilita s penunjang keselamatan denga n lokasi yang
stra tegis untuk mencegah hal tersebut.
Sebagai tempat pengolahan makanan, ranc angan dapur
harus dapat me njamin aspek-aspek penting yang dapat
mempe ngaruhi kelancaran operasional dapur agar dapat bekerja
secara efisien dan efektif, yaitu:
1) Ergonomis dan lua s yang memadai sesuai dengan kebutuhan
sehingga dapat memberikan kemudahan dan praktis dalam
bekerja, serta keleluasaan pela ksanaan segala kegiatan
produksi dan pelayanan.
2) Kemudahan yang berhubungan dengan sirkulasi atau letak
lokasi dan fasilitas ruangan yang cukup memadai agar dapat
memberikan e fisiensi untuk alur keja (work flow).
3) Sarana dalam penerimaan barang yang memenuhi syarat.
4) Sarana ruang tempat penyimpanan barang ya ng sesuai dengan
jenis barang, baik yang mudah rusak dan tahan lama.
5) Instalasi refrigerators yang baik dan memadai.
6) Sarana ruang persiapan dan ruang pengolaha n makanan dan
minuman.
7) Sarana ruang penyelesaian (finishing kitchen).
8) Sarana ruang pelayanan yang memadai pada serv ice are a.
9) Sarana tempat penc ucian peralatan dapur.
10) Sarana berupa gudang tempat pe nyimpanan peralatan dapur.
11) Sarana ruanga n penunjang misalnya kantor, dan lain-lain.
|
![]() 80
2.2. Tinjauan Khusus
Pemba hasan le bih spesifik menge nai data hasil survey yang didapatkan
melalui proses pe ngumpulan data (wawancara, survei lapangan, pengambilan
foto dan studi literatur) digunakan sebagai data acuan dalam pe rancangan proyek
tugas akhir. Berikut beberapa sumber atau da ta survei ya ng didapatka n.
2.2.1. Studi Banding - Eat and Eat Food Market
Alamat : Mall Kelapa Gading 5, Lt. 3
Jl. Raya Boulevard Kelapa Gading Blok M, Kelapa
Gading, Jakarta Utara 14240
Summarecon Mall Serpong 2 Lt.2 Unit 2F-G
Jl. Boulevard Gading Serpong, Sentra Gading Serpong
Tangerang, Banten
Gandaria City Mall Lt.2 / 205
Jl. Sultan Iskandar Muda, Ke bayoran Lama
Jakarta Selatan 12240
Kota Kasablanka Mall, Lt.2 Unit 202
Jl. Casablanca Raya Ka v.88, Kuningan
Jakarta Selatan 12870
ICBC Square
Jl. Je nd.Basuki Rachmat Kav. 16 18, Surabaya
|
81
Beac hwalk
Jl. Pa ntai Kuta, Badung, Bali
Eat and Eat denga n te ma "Creating Food Adventure", merupakan
tre nd se tter Food Court masa kini dan menjadikan nuansa baru bagi
industri e konomi kreatif dan retail. PT Marche International sebagai
pe ngelola dari Eat & Eat Food Market menghadirkan konsep food
market yang menyediakan gerai-gerai aneka makanan a la pasar
tradisional. Dengan menyajikan aneka makanan, pengunjung dapat
memilih makanan sesuai dengan selera ma sing-masing.
Eat & Eat Food Market yang berada di MKG 5 ini memiliki
atmosfir khas pasar etnis pera nakan yang sangat kontras kebe radaannya
be rdampingan dengan Food Temptation, area food court di MKG 3 yang
tampil dengan suasana modern. Area selua s 2350 m2 dengan kapasitas
sekitar 600 orang ini disebut sebagai food market buka n food court
sebagaimana umumnya. Sebuta n food market ini, adala h sesuai dengan
konsepnya yang menghadirkan konsep pasa r tempo dulu dengan dekorasi
da n pernak-pernik asli yang sangat unik. Terdapat pula gerobak-gerobak
tradisional yang menawarkan menu makanan pinggir
jalan. Sementara
itu, sekita r 35 counter makanan yang hadir menawarkan beragam
makanan khas dari berbagai dae rah dan be rbagai pilihan masakan khas
pe ranakan. Aneka menu yang disajika n cukup unik dan lengkap, baik
da ri menu lokal maupun internasiona l, seperti makanan Nusantara, Cina
pe ranakan Indonesia, Malaysia dan Singapura. Setia p c ounter makanan
menampilkan nama masakan utama yang menjadi unggulannya, bukan
na ma atau brand dari counter, diantara nya terdapat counter nasi guling,
gado-gado Aa, warung keroepoek, babat gongso, pepes goreng, krawu,
be bek goreng, raja gurame, tongseng kambing dan masih banyak lagi.
|
82
2.2.1.1. Sejarah dan Latar Belakang
Eat and Eat merupakan wujud dari mimpi Iwan
Tjandra, sang pimpinan dari PT.Marche International yang sudah
bergelut di dunia "Food & Bev erages" selama 29 ta hun. Di
usianya ya ng telah menca pai 50 tahun, baginya ini merupakan
suatu persembahan Master Piece yang patut dibanggakan, dimana
mampu menciptakan sebuah Food Court yang disebut se bagai
Food Market, dengan tema "Pasar Cina Pe ranaka n Tempo
Doeloe" yang pertama di Indonesia dan Jakarta khususnya. Iwan
Tjandra menginginkan konsep food court dimana para
pengunjung dapat berpetualang kuliner dari makanan te mpo dulu.
Pada awalnya, Eat and Eat Food Mark et diresmikan
pada bula n September tahun 2008 yang berlokasi di Mall Kelapa
Gading 5. Dikarenakan apresiasi konsumen yang baik dan melihat
prospek perkemba ngan bisnis yang cerah, maka PT Marche
International membuka cabang baru di beberapa lokasi, seperti
Gandaria City Ma ll, Kota Kasablanka Ma ll, dan Summarecon
Mall Serpong. Seiring meningkatnya jumlah konsumen dan
permintaan konsumen luar daerah, PT.Marche International
kemudian membuka c abang di lua r Jakarta, seperti Surabaya dan
Bali. PT.Marche International sengaja memilih lokasi yang
berada di pusat perbela njaan dikarena kan lokasi yang rama i oleh
pengunjung dengan segmentasi pasar kelas menengah dan
menargetkan konsumen secara umum, baik indvidu maupun
keluarga.
Setiap cabang Eat and Eat memiliki konsep tema yang
berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan daerah lokasi, baik
dari konsep kuline r yang ditawarkan hingga konse p interior,
seperti misalnya konsep khas etnis perana kan diterapkan pada
cabang di Mall Kelapa Gading dikarenakan mayoritas
pengunjung di kawasan Kelapa Ga ding bera sal dari keturunan
Chinese, seda ngkan konse p Timur Tengah yang menyediakan
|
83
100% masakan halal diterapkan pada Kota Kasablanka Mall
dikarenakan mayoritas pengunjung merupa kan orang muslim.
Eat and Eat menyediakan konsep food court yang unik
dengan menghadirkan suasana pasar traditional dengan tema-tema
tertentu lengkap dengan pernakpernik pendukung. Desain food
court ini mengambil tema industrial. Alasannya, "Gaya hidup di
Jakarta lebih mengarah kepada kaum pekerja yang homogen
sehingga konsep industrial cocok dengan para konsume n." ujar
Iwan Tjandra, Direktur Utama PT Marche Internasional,
pengelola Eat and Eat. PT.Marche Internasional juga mendesain
tempat ini se bagai wahana kongkow dikarenakan ciri khas
masyaraka t modern yang suka berkumpul sambil menikmati
makanan. Berbagai dekorasi unik tampak di sekeliling tempat
makan. Misa lnya, kaleng-kaleng makanan yang sudah
kadaluwarsa. Ka leng-kale ng tersebut disusun sedemikian rupa,
sehingga membuat areal tempat makan semakin menarik dan
terasa nyata sebagai wahana kongkow. Meskipun te mpat makan
tersebut terhitung anyar, pengunjungnya selalu ramai sehingga
membuat Iwan Tjandra untuk merencanakan pe rluasa n bisnis
baru berupa penyewaan untuk re sepsi pernikahan.
2.2.1.2. Visi dan Misi
Dengan visi me njadikan food market pertama di
Indone sia sebagai trendsetter, Eat and Eat akan terus
mengembangkan outlet dengan terget pencapaian 5-6 outlet setiap
tahun. Kini, PT.Marche International me ndapatkan kepercayaan
dari pelaku industri retail untuk menjadi operator dan trendsetter
Food Court terbaik di Jakarta. Di bawah bendera PT. Marche
International, Eat and Eat selaku trendsetter food court masa kini
akan terus mengembangkan konsep inovatif dan kreatif sesuai
dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
|
![]() 84
Dengan segala detil-detil interiornya dan pilihan
makanan-makanan yang otentik, Eat and Eat"creating food
adv enture" dapat memberikan warna, nilai tambah, nilai jual bagi
para pelaku industri yang terkait. Beragam pilihan makanan ini
diolah secara modern dan higienis, na mun tetap mempertahankan
keotentikan rasa warisan keluarga leluhur, dan semua itu
ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
2.2.1.3. Struktur Organisasi
Bagan 2.1. Struktur Organisasi Eat and Eat, MKG 5
2.2.1.4. Fasilitas dan Ruang Khusus
Area Eat and Eat, Mall Kelapa Ga ding dibedaka n 4
section, yang terdiri dari section A, section B, section C dan
section D denga n perbedaan zona halal dan non-halal . Beberapa
fasilitas dan ruang khusus yang disediakan dari pihak Eat and Eat
di semua ca bang antara lain sebagai berikut :
Tabel 2.3. Fasilitas dan Ruang Khusus Eat and Eat, MKG 5
|
![]() 85
No. Area / Fasilitas Gambar Keterangan
1. Cashie r Area
Area kasir bersifat
terbuka dan tersebar di
4 section dengan letak
ya ng strategis dan
mudah terlihat.
2. Counter makanan
Terdapat sekitar 35
ge rai yang menyajikan
aneka makanan.
Pemilihan tenant
dilakukan oleh pihak
pengelola dimana tidak
ada tenant yang
menyajikan jenis
maka nan atau minuman
ya ng sama. Pihak
manajemen Eat and Eat
hanya menyediakan
tempat dan fasilitas
umum, seda ngkan
fasilitas khusus dalam
memasak diatur sendiri
oleh masing-masing
(tenant)
tenant. Pada umumnya,
setiap counter memiliki
luas area yang sa ma.
Konsep setiap counter
adalah open k itchen
dima na pe ngunjung
dapat melihat langsung
|
![]() 86
aktivitas atau atraksi
pe mbuatan
makanan/minuman.
Fasilitas tray
disediaka n oleh pihak
managemen Eat and
Eat yang dibagikan ke
masing-masing tenant
untuk digunakan
konsumen dan
diletakkan di bagian
de pan counter.
Dikarenakan banyak
tenant yang
menja lankan bisnisnya
da ri pinggir jalan, maka
diberlakukan peraturan
ke tat atas se perangkat
ke bersihan dan
prosedur higie nis dari
pihak manajemen.
3. Area jajanan pasar
Terdapat sekitar 15
geroba k yang
menawarkan menu
makanan pinggir jalan
yang tersebar di
be berapa sudut area di
setiap section.
|
![]() 87
4. Food Area /
Area makan dibedakan
menjadi 2 berdasarkan
fungsinya, ya itu area
maka n terbuka dan
ruang makan tertutup
ya ng dise but dengan
Kamar Kongkow
dengan kapasitas
sekitar 600 orang.
Pasar Makanan
5. Kamar
Kamar Kongkow
berkapasitas sekitar 30
orang dengan setting
Kongkow
meja dan kursi yang
sama dengan area
maka n terbuka. Jika
ingin memakai ruang
tersebut, pe ngunjung
diharuskan mela kukan
reservasi tempa t.
|
![]() 88
6. Kiosk / Kedai
Kiosk yang berupa
ke dai kopi dan teh
de ngan konsep Cina
pe ranakan tahun 1950-
an me rupakan salah
satu keunikan dari Eat
and Eat di MKG,
dikarenakan letaknya
yang berada di depan
da n atraksi pembuatan
teh tarik menjadi suatu
focal point yang
menarik saat
pe ngunjung berlalu
lalang di area Ma ll.
|
![]() 89
7. Beverages
Difungsikan sebagai
ge rai penjualan ane ka
minuman, desserts,
buah-buaha n, makanan
ringan dan sebagainya
ya ng dikelola langsung
dari pihak manajemen
Eat and Eat. Terdapat 2
Counter
beverages counter yang
tersebar di area makan
Eat a nd Eat, beverages
counter utama bera da
tepat di belakang
cashier counter utama
utama dengan luas
ya ng lebih besar dan
open kitchen.
8. Service Are a
Terdapat beberapa spot
fasilitas service yang
digunakan runner boy
untuk me naruh
peralatan
maka n/minum kotor
dan alat-alat
kebersihan, yang
nantinya akan dibawa
ke dishwashing area.
Bentuknya dibuat semi-
tertutup agar tidak
mengga nggu estetika
ruangan.
|
![]() 90
9. Washtafel
Washtafel bera da di
sudut-sudut a rea, yang
diguna kan para
pe ngunjung untuk
mencuci tangan.
10. Dishwashing Area
Ruangan khusus yang
diguna kan sebagai
tempa t pencucian
pe rala tan makan dan
minum dengan mesin-
mesin cukup besar dan
letaknya berada di
sebelah storage.
11. Storage
Gudang ini difungsikan
sebagai gudang bahan-
ba han makanan dan
pe rala tan dapur.
Terdapat re frigerator
storage sebagai tempat
pe nyimpanan bahan
makanan dingin dan
rak-rak yang
memisahkan
pe nyimpanan bahan
makanan lainnya
sehingga kebe rsihan
san kesehatan makanan
da pat terjaga.
|
![]() 91
Janitor room
12. Janitor Room
dibedakan menjadi 2
area, yang pertama
digunakan untuk
membersihkan
perle ngkapan atau
peralatan kebe rsihan
dan yang kedua sebagai
tempat mencuci
perkakas dapur.
13. Receiving Area
Area yang cukup besar
ini berada di paling
pojok dan berhubungan
langsung dengan lift
barang sehingga
memudahkan sirkulasi
barang. Area ini juga
merupakan area
masuknya karyawan
sehingga disediakan
fasilitas absensi, serta
penerimaan supplier.
Receiving area juga
terhubung oleh koridor
service yang berfungsi
untuk sirkulasi barang.
|
![]() 92
14. Office
Kantor ini hanya
sebatas kantor
operasional dari Eat
and Eat cabang MKG.
Kantor dengan sebutan
Kamar Joeragan ini
tepat berada di bagian
be lakang dari area
Food market dengan
de sain pintu masuk
yang disesuaikan
de ngan konsep pasar
Cina peranakan.
Locker room digunakan
pa ra staff untuk
menyimpan barang.
15. Locker Room
16. Server Room
Se rver room digunakan
untuk menunjang
sistem kerja, baik yang
ada di dalam kantor
maupun sistem
operasional, seperti
pa da sistem
pe mbayaran.
2.2.1.5. Klasifikasi Elemen Inter ior
Penjabaran mengenai elemen-ele men interior pada Eat
and Eat Food Ma rket yang bera da di Mall Kela pa Gading a dalah
sebagai be rikut :
|
![]() 93
Tabel 2.4. Klasifikasi Elemen Interior Eat and Eat, MKG 5
No. Ele men
Interior Gambar Keterangan
1. Lantai
Penggunaan material lantai
secara keseluruha n pada
area makan dengan
mobilitas yang tinggi berupa
HT berukuran 40 x 40 cm
dengan tekstur doff agar
tida k licin dan easy -
maintenance. Sedangkan,
pada setiap area dalam
counter (dapur)
mengguna kan material
lantai keramik yang
berukuran 30 x 30 cm
dengan permukaan sedikit
bertekstur dan berwarna
tera ng. Setiap counter diberi
kenaikan lantai 15 cm dan
floor gutter untuk saluran
air kotor. Hal ini
dikarenakan pembangunan
area maka n di area mall.
Pada are a yang sering
terkena basah seperti
dishwashing area dan
janitor room menggunakan
materia l keramik berukuran
20 x 20 cm denga n tektur
kasar dan easy -
maintenance.
|
![]() 94
2. Dinding
Penggunaan material
dinding bervariasi denga n
finishing cat perpaduan
warna-warna ce rah dan
gelap, se perti hitam, merah,
orange, hijau, cokela t dan
lainnya, beserta denga n
dekorasi dinding yang
menyerupai arsitektur tua
Cina peranakan. Adapula
beberapa kolom denga n
e xposed brick s. Pada a rea
dalam counter yang
berfungsi sebagai dapur
terbuka, dominan
menggunakan keramik yang
e asy-maintenance sampai
dengan ketinggian se kitar
80-90 cm. Begitu pula
dengan dishwashing area
dan janitor room
menggunakan material
keramik putih yang
menutupi keseluruhan
dinding.
|
![]() 95
3. Ceiling dan
Plafon pada area Eat and
Eat dominan berupa
pencahayaan
exposed ceiling dengan
finishing cat warna hitam
dan de korasi berbagai jenis
lampu sebagai penca hayaan
ruangan. Selain itu, terdapat
pula ceiling speak er sebagai
penunjang suasana ruangan.
Sedangkan, untuk ruangan-
ruangan yang tertutup
mengguna kan gypsum
finishing cat putih.
Sistem penghawaan buatan
yang digunakan berupa AC
central yang telah
disedia kan dari pihak
gedung dan didistribusikan
melalui AC diffuser sebagai
pendingin rua ngan di setiap
area. Pada setiap counter
dile ngkapi dengan exhaust
4. Penghawaan
|
![]() 96
hood, kecuali untuk a rea
bar-tender atau beverages
station.
5. Aksesoris
Yang menarik dari Eat and
Eat di Mall Ke lapa Gading
a dalah dekorasi interior
dengan pernak-pernik asli
yang dia tur sedemikian rupa
menyerupai pasar
tradisional Cina pera nakan,
khususnya tersedianya
fasilitas pangkas rambut dan
a lat transportasi tra disional
yang biasanya ditemukan di
pinggir pasar, yang sangat
identik dengan kebudayaan
Cina peranakan.
Pada furniture yang
digunakan dominan
menggunakan meja dan
kursi yang identik denga n
suasana kongkow di pasar
tradisional Cina. Adapula
meja dan kursi denga n
dekorasi ukiran Cina.
interior dan
furniture
2.2.1.6. Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran yang digunakan yaitu
menggunakan kartu (Top-up) dimana pengunjung dapat mengisi
|
![]() 97
jumlah cash yang ada di ka rtu, kemudian pengunjung dapat
memba yar dengan menggunakan kartu di gerai-gerai yang
dise diakan. Sisa ua ng ya ng ada di kartu dapat di-re fund pa da saat
pembayaran di kasir. Sistem ini digunakan untuk mempermudah
sistem pembayaran sehingga menjadi lebih praktis. Seluruh
pendapatan dari pembelian akan dijumlah dan nantinya akan
dibagikan ke masing-masing tenant sesuai dengan kuantitas
penjualan, seperti contoh apabila tingkat penjualan gerai A 30%,
maka mendapat pemasukkan 30% dari keseluruhan total
pendapatan yang ada di Eat and Eat.
2.2.1.7. Sistem Keamanan dan Keselamatan
Sistem keamanan pada Eat and Eat tidak menggunakan
jasa security dikarenakan konsep food market ya ng terbuka dan
welcome. Hanya terdapat beberapa CCTV pada area-area tertentu,
khususnya area kasir.
Untuk aspe k keselamatan sepe rti tindakan pe ncegahan
kebakaran, setiap sudut area tertentu dilengkapi dengan unit
pemadam kebakaran (fire extinguisher). Sela in itu, dilengkapi
juga dengan alat pendeteksi asap, sprinkler da n jalur evakuasi
berupa tangga darurat yang telah disediakan oleh pihak gedung
Mall.
2.2.2. Studi Banding - Food Town, Living Wor ld
Food Town merupakan food court yang berlokasi di Living
World Lt.2 Alam Sutera, Se rpong, Tange rang dan dipenuhi sekitar 25
|
![]() 98
tenant terbaik yang memiliki karakteristik khas, unik, spesifik dan
terkenal di daerahnya masing-masing. Food Town menampilkan banyak
cita rasa kuliner yang be rbeda dengan lebih dari 300 menu makanan serta
minuman. Food Town mempunyai luas area sebesar 2000 m2, dengan
kapasitas 1.200 seat dan mempunyai 2 a rea, indoor dan outdoor. Nuansa
yang ditawarkan merupakan perpaduan konsep vintage dan modern
urban denga n unsur-unsur alam seperti kayu dan daun. Untuk segmentasi
pasar, Food Town memiliki target secara umum baik rombongan
keluarga maupun ma hasiswa.
Ga mbar 2.1. Layout Food Town
2.2.2.1. Sejarah dan Latar Belakang
Food Town dire smikan pa da bulan Juni tahun 2012
oleh Stephen Djaja yang bernaung di bawa h grup Lukison.
Meskipun Food Town terbilang baru, namun sudah mendapat
perhatian ya ng cukup baik dari para konsumen dari kualitas
pelayanan dan kebe rsihan sehingga akan direncanakan
mengembangkan cabang ba ru di lokasi lain.
2.2.2.2. Visi & Misi
Visi : Menjadikan food court berkelas pre mium
kawasan
Tangerang.
Misi : Memberikan pengalaman rekreasi kuliner ya
eksotis.
|
![]() 99
Food Town mena mpilkan je nis food court yang inovatif
dan berbeda dari yang lainnya dengan me njadikan Food Town
sebagai tempat berkumpul dan juga menyajikan pengalaman
rekreasi kuliner ba gi para pengunjung. Pengalaman berekreasi
kuliner juga dilengkapi dengan kualita s sistem pelayanan yang
ramah dan baik, serta kebersihan yang terjaga.
2.2.2.3. Struktur Organisasi
Bagan 2.2. Struktur Organisasi Food Town
2.2.2.4. Fasilitas dan Ruang Khusus
Beberapa fa silitas dan ruang khusus yang disediakan
dari pihak Food Town antara lain sebagai berikut :
|
![]() 100
Tabel 2.5. Fasilitas dan Ruang Khusus Food Town
No. Area /
Fasilita s Gamba r Keterangan
Area dimana setiap transaksi
1. Cashier
berlangsung. Terdapat 2
cashier counter yang terpisah
di area entrance bagian timur
dan barat dengan letak tepat
di depan.
Area makan dengan
kapasitas 900 tempat duduk
yang juga dapat digunakan
untuk berbagai acara seperti
2. Food Court
meeting, gathering, pameran,
acara reuni, pesta ulang
tahun, dan event-event
lainnya. Dilengkapi juga
dengan fasilitas Wi-Fi.
|
![]() 101
Terdapat 23 outlet makanan
(tenant) dengan brand-brand
yang sudah cukup terkenal
dengan luas area masing-
masing counter dan standar
posisi penempatan signage
yang sama. Terdapat 3 zona
3. Outlet / Gerai
Makanan
counter makanan yaitu left
wings, center, dan right
wings.
Counter khusus untuk
menjual berbagai jenis
minuman.
4. Beverages
Station
(Meenoom)
5. Bar area (Town
Area khusus yang disediakan
pihak manajemen Food
Town untuk menjual
minuman kopi, susu, teh dan
minuman penyegar lainnya
dalam bentuk bar.
Coffee)
6. Snack Depot
Fasilitas yang disediakan
pihak manajemen Food
Town untuk menjual snack /
makanan ringan dan letaknya
tepat di sebelah Town
Coffee.
|
![]() 102
7. Island Booth
Terdapat area island booth
yang terdiri dari 10 booth
makanan ringan dengan
brand-brand yang cukup
terkenal.
8. Area
Suatu sudut area yang
menawarkan jajanan pasar
tradisional Nusantara dengan
ciri khas alat transportasi
tradisional. Area Kampoeng
Djadoel merupakan konsep
terbaru yang sedang dalam
tahap perencanaan.
Kampung
Djadoel
|
![]() 103
Setiap gerai makanan
9. Kitchen
memiliki dapur tersendiri
dengan masing-masing
peralatan atau perlengkapan
mengolah makanan sesuai
dengan kebutuhan, seperti
peralatan memasak, lemari
es, freezer, sink dan lainnya.
Setiap counter memiliki 2
area dapur yaitu dapur kotor
tertutup untuk memasak dan
dapur bersih yang terbuka
sebagai area preparasi dan
pembayaran.
Gudang diperuntukkan
secara umum sebagai tempat
penyimpanan berbagai
macam peralatan dan
perlengkapan dari kegiatan
memasak sampai
perlengkapan kebersihan.
10. Storage
|
![]() 104
11. Dishwashing
Ruang khusus ini dibutuhkan
sebagai tempat mencuci
peralatan saji dengan mesin-
mesin cuci otomatis agar
dapat terjaga standarisasi
kebersihannya. Peralatan saji
halal dan
non-halal
dibersihkan secara terpisah.
area
12. Receiving Area
Area yang berhubungan
langsung dengan koridor
service sebagai jalur pertama
penerimaan barang dan
sirkulasi ke setiap counter.
13. Office
Kantor kecil yang secara
tersembunyi berada di area
belakang food court
merupakan kantor yang
berfungsi untuk mengatur
kegiatan operasional, terdiri
dari bagian administrasi,
keuangan dan pembelian.
|
![]() 105
14. Locker Room
Ruang locker dikhususkan
kepada para karyawan atau
staff. Di bagian depan
berfungsi sebagai area pantry
bagi para staff.
15. Live Music
Food Town juga
menyediakan fasilitas Live
Music berupa panggung
khusus, apabila sedang
diadakan acara tertentu.
Dilengkapi dengan speaker
Stage
yang ditempatkan di
beberapa sudut area.
Smoking area sedang dalam
perencanaan yang akan
berada di area outdoor
dengan view berupa
pemandangan taman hijau,
yang disebut dengan Sky
Garden.
16. Smoking Area
|
![]() 106
17. Fasilitas tray
Pihak manajemen Food
Town menyediakan fasilitas
peralatan makan di beberapa
dan peralatan
makan
(cutleries)
spot area sehingga setiap
tenant tidak perlu untuk
menyediakan peralatan
makan. Hal ini juga berlaku
dengan tray, yang telah
disediakan di setiap counter.
18. Washtafel
Fasilitas kebersihan untuk
para pengunjung yang
disediakan pihak Food Town
di beberapa spot area berupa
washtafel yang dilengkapi
dengan handing clean..
19. Delivery order
Food Town juga
menyediakan fasilitas
delivery order yang
cenderung masih baru bagi
jenis food court seperti yang
lain.
2.2.2.5. Klasifikasi Elemen Inter ior
Penjabaran mengena i elemen-elemen inte rior pada
Food Town yang berada di Living World Alam Sutra a dalah
sebagai be rikut :
|
![]() 107
Tabel 2.6. Klasifikasi Elemen Interior Food Town
No. Ele men
Interior Gambar Keterangan
1. Lantai
Penggunaan material lantai
secara keseluruha n pada
area makan dengan
mobilitas yang tinggi berupa
vinyl bermotif parket.
Sedangkan, pada setiap area
dalam c ounte r (dapur)
mengguna kan material
lantai keramik yang
berukuran 30 x 30 cm
dengan tekstur polos dan
warna terang, serta
dile ngkapi dengan floor
grating. Setiap counter
diberi kenaikan lantai 15 cm
untuk saluran air kotor. Hal
ini dikarenakan
pembangunan area makan di
area mall. Pada area yang
sering terkena basah dan
mobilitas yang tinggi seperti
dishwashing area dan
service area menggunakan
materia l keramik putih
polos berukuran 30 x 30 cm
yang easy-maintenance.
|
![]() 108
2. Dinding
Penggunaan material
dinding secara umum
mengguna kan finishing cat
putih. Cat putih juga
digunakan pada service
corridor. Pada umumnya,
setiap counter memiliki
dekorasi dinding luar yang
sama dengan ya ng lainnya,
yaitu perpaduan unsur
rustic wood be rvariasi
warna dan acrylic putih susu
dengan unsur bac klight
sebagai penambah suasana
ruang. Perpaduan unsur
alam seperti kayu dan daun
pada elemen dinding
menciptakan suasana
layaknya sebuah kota
modern industrial. Setiap
area dalam counter
mengguna kan wall
treatment yang berbeda -
beda se sua i dengan c iri khas
karakter dari brand te nant.
Sedangkan, pada area dapur
setiap counter dominan
mengguna kan kera mik putih
yang menutupi ke seluruhan
dinding. Begitu pula dengan
dishwashing area dan
janitor room menggunakan
materia l keramik putih
secara keseluruha n.
|
![]() 109
3. Ceiling dan
Plafon pada area makan
pencahayaan
Food Town dominan berupa
exposed ceiling dengan
finishing berbahan
alumunium dan baja truss.
Pencahayaan buatan yang
digunakan yaitu lampu-
lampu gantung yang
diposisikan secara merata di
seluruh area makan. Tinggi
plafon mencapai 6-7 m
sehingga diperlukan lampu
gantung dengan ketinggian
tertentu aga r bias cahaya
dapat digunakan sesuai
kebutuhan area makan.
Sedangkan, untuk ruangan-
ruangan yang tertutup
seperti area counter, area
service dan kantor
mengguna kan gypsum
finishing cat putih dengan
mengguna kan fluorescent
lamp dan downlight.
|
![]() 110
4. Penghawaan
Sistem penghawaa n yang
digunakan berupa AC
central yang telah
disedia kan oleh pihak
gedung Mall dan
didistribusikan merata
melalui AC diffuser di setiap
area/ruangan. Dengan
plafon yang tinggi
membantu sistem
penghawaan pada Food
Town sehingga terasa sejuk.
Jalur AC diffuser
dite mpatkan di ketinggian
sekitar 5 m dari lantai dan
dengan jarak satu sama lain
sekitar 4 m. Pada setiap
kitchen counter dilengkapi
dengan exhaust hood untuk
membuang asap saat
memasak.
|
![]() 111
5. Aksesoris
Dekorasi interior pada Food
Town cenderung simple dan
minimalis a gar easy -
maintenance dengan
perpaduan unsur alam dan
interior dan
furniture
industrial yang diatur
sedemikian rupa, seperti
unsur rustic wood dan daun-
daun dan pohon buatan.
Pada furniture yang
digunakan berva ria si dan
dibedakan berdasarkan zona
makan. Terdapat juga meja
makan panjang dan kursi
panjang untuk pengunjung
dalam
jumlah banyak,
meeting atau untuk
kongkow.
2.2.2.6. Sistem Pe mbayaran
Sistem pembayara n dilakukan dengan sistem TOP-UP
yaitu pembayaran dilakukan dengan mengisi saldo pada ka rtu
terlebih da hulu, yang nantinya akan digunakan untuk pembayaran
di gerai makanan / minuman dan nantinya akan di-refund pada
saat pembayaran di kasir.
|
![]() 112
2.2.2.7. Sistem Keamanan dan Keselamatan
Sistem keamanan pa da Food Town me nggunakan ja sa
security de ngan sistem kerja de ngan jam kerja 12 jam seminggu
dan 1 hari libur. Selain itu, sistem keamanan juga dilengkapi
dengan CCTV yang terdapat di bebe rapa sudut area, khususnya
area ka sir dan pemasangan di setiap counter.
Untuk aspek keselamatan seperti tindakan pencegahan
kebakaran, setiap sudut area tertentu dilengkapi dengan unit
pemadam kebakaran (fire ex tinguisher). Selain itu, dilengkapi
juga dengan alat pendeteksi asap, sprinkler dan jalur evakua si
berupa tangga darurat yang telah disediakan
oleh pihak gedung
Mall.
2.2.3. Studi Banding - Dapuraya
Dapuraya merupaka n pusat jaja nan makanan khas Nusantara
dengan konsep ba ru yang menarik dan berlokasi di Level LG Pasaraya
Grande, Blok M, tepatnya berada di Jl. Iskandarsyah II/2, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan yang me miliki luas area sekitar 2500 m2. Terdapat
sekitar 50 food vendors yang menyajikan ma kanan dan minuman populer
Nusantara yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bagi penganut
vegetarian, Dapuraya juga menghadirkan makanan-ma kanan vegetarian
di counter tertentu. Selain hidangan Nusantara, makanan dan minuman
yang terkenal dari negara-negara Asia dan Eropa turut tersaji di
Dapuraya.
Denga n mengusung tema Authentic Indonesia Kitchen,
Dapuraya hadir dengan konsep yang lebih modern dengan tata cahaya
|
![]() 113
yang terang, pe ngaturan tenant yang sangat baik dan de korasi ruangan
yang mengusung konsep bergaya tempo doeloe. Suasana yang
diciptakan bergaya kolonial tempo dulu dengan ciri khas budaya Betawi.
Suasana otentik tersebut terbilang unik dan baru, serta dapat dijadikan
sebagai sarana dalam menambah pengalaman berkuliner.
Bagan 2.3. Struktur Orga nisasi Ruang Dapuraya
2.2.3.1. Sejar ah dan Latar Belakang
Latar belakang Da puraya berasal dari Pasaraya yang
sudah berdiri sejak tahun 70-an. Abdul Latif sebaga i pendiri dari
bisnis retail raksasa ini memiliki hobi berwisata kuliner. Hasil
dari hobi berwisata kuliner iniyang menjadi
akar dari konsep
food court bertema maka nan khas Nusantara di Pasaraya Blok M,
yang menjadi cikal ba kal Dapuraya sekarang ini.
Seiring berjalannya waktu, dengan menjamurnya pusat
perbela njaan modern di wilayah Jakarta Selatan, ke jayaan
foodcourt Pasaraya sempat meredup. Dengan upaya dari
management Pasaraya yang ingin mengembalikan ke jayaan
foodcourt Pasaraya, akhirnya mereka menghadirkan
nama Dapuraya sebagai salah satu area makan yang berada di
Pasaraya. Abdul La tief me milih sendiri maka nan da n minuman
yang layak tampil di Dapuraya. Contohnya seperti Dudung Roxy
dan soto be tawi yang merupakan makanan kesukaan dari Abdul
Latief, begitu juga dengan sate Padang Mak syukur, yang ia pesan
langsung da ri tempat asalnya di Padang panjang.
|
114
2.2.3.2. Visi dan Misi
Dapuraya me miliki visi untuk menjadikan Dapuraya
sebagai sentra kuliner Nusantara yang bera da di kawasan Ja karta
Selatan dengan menghadirkan konsep perpaduan otentik dan
modern. Sedangkan misi Dapuraya yakni sebagai berikut :
Mengenalkan makanan khas Indonesia agar dapat dikenal
lebih luas.
Meningkatkan apresiasi Indonesia terhadap seni dan
kebudayaa n Indonesia dari segi kuliner.
Bekerja sama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
bergerak di bidang kuliner agar da pat memajukan usaha
bersama.
Menghadirkan fasilitas dan pelayana n yang baik dan
berkualitas.
Selain cita rasa masakan yang lezat, nilai historikal
dari sebuah makana n juga merupaka n hal yang penting untuk
menarik pembeli di Dapuraya. Dapuraya juga tetap
mempertahankan keaslian dari sebuah masakan traditional yang
dijual, baik itu rasa maupun ca ra penyajian masakan tersebut.
Seperti pa da Nasi liwet,masakan khas kota Solo yang
disajikan
dalam pincuk (wadah dari daun pisang). Keaslian itu tetap
dipertahankan di Dapuraya, karena setiap pembeli akan tetap
menikmati nasi liwetnya dalam sebuah pincuk, bukan dengan
piring.
2.2.3.3. Fasilitas dan Ruang Khusus
Beberapa fasilitas dan ruang khusus yang ada pada
Dapuraya antara lain sebagai berikut :
|
![]() 115
Tabel 2.7. Fasilitas dan Ruang Khusus Dapuraya
No. Area /
Fasilita s Gambar Keterangan
1. Cashie r
Area dimana setiap
transaksi berlangsung.
Terdapat be berapa cashier
counter yang te rpisah di
area makan Dapuraya 1
dan Dapuraya 2 dengan
letak yang strategis.
2. Area makan
Area Dapuraya dibedakan
menjadi 2 yaitu Dapuraya
1 dan Dapuraya 2.
Dapuraya 1 menyajikan
konsep teras perumahan
tradisional yang berga ya
kolonial Belanda dan
Betawi. Pada Dapuraya 1
terdapat juga berba gai
macam makanan
interna sional dari Asia
maupun Eropa.
Sedangkan, Dapuraya 2
menyajikan konsep pasa r
tradisional dengan
makanan khas Nusantara.
Area makan dengan
kapa sitas 1000 tempat
duduk juga da pat
digunakan untuk berba gai
acara seperti meeting,
gathering, acara reuni,
pesta ulang tahun, dan
event-event lainnya .
|
![]() 116
3. Outlet / Gerai
Terdapat sekitar 40 outlet
makanan (vendors) yang
bera sal dari produk-produk
kuliner yang sudah cukup
terkenal dari Sabang
sa mpai Merauke. Setia p
Makana n
counter menghadirka n
makanan khas yang tida k
ada yang sama denga n
counter lain. Setia p
counter tidak memakai
signage dalam
mempromosikan produk
kulinernya, namun
menggunakan makana n
khas yang dijualnya.
4. Beverages
Counter khusus untuk
menjual be rbagai jenis
minuman khas Nusantara.
Station
|
![]() 117
5. Area Jajanan
Area yang menya jikan
aneka jajanan pasar ini
bera da di perbatasan
Dapuraya 1 dan 2 seba gai
area transisi. Berba gai
macam jajanan pasar dari
berbagai dae rah disajikan
dengan transportasi khas
tradisional yang biasanya
digunakan para pedagang
di pasar lengkap dengan
Pasar
signage produk kuline r
yang ditawarkan. Tata
letak gerobak tra disional
ini diatur sedemikian rupa
sehingga menyerupai ja lan
yang ada di pasar.
6. Pusat oleh-
Area ini menyajikan
berbagai mac am
penganan/kudapan
Nusantara ya ng bia sanya
dijual sebagai ole h-oleh
(buah tanga n), terdiri dari
manisan, keripik, dodol,
coke lat dan lainnya. Area
ini terhubung langsung
dengan a rea jaja nan pasar.
oleh dan
makanan
ringan/snack
|
![]() 118
Setiap gera i makana n
memiliki da pur tersendiri
dengan masing-masing
pera latan ata u
perlengkapan me ngola h
makanan sesuai denga n
kebutuhan, se perti
pera latan memasak, le mari
es, freezer, sink da n
lainnya. Beberapa counter
masih menggunaka n
pera latan tradisional dalam
mengolah makanannya
dan siap saji. Setia p
7. Kitchen
counter memiliki area
dapur ya ng berada di
belakang gerai untuk
memasak dan menyimpa n
baha n-bahan ma kanan,
se rta a rea depan untuk
preparasi dan mendispla y
produk kuliner mereka,
berfungsi juga sebaga i area
pemesanan da n
pembayaran.
Guda ng diperuntukka n
se ca ra umum sebagai
tempat penyimpana n
berbagai macam pe ralata n
dan perlengkapan dari
kegia tan memasak sampai
perlengkapan kebersihan.
8. Storage
|
![]() 119
9. Dishwashing
Ruang khusus ini
dibutuhkan sebaga i tempat
mencuci peralatan saji
dengan mesin-mesin
khusus agar dapat terjaga
standarisasi
kebe rsihannya. Perala tan
saji hala l dan non-halal
dibe rsihkan sec ara
terpisah.
area
10. Receiving
Area yang berhubungan
langsung dengan koridor
Area
service are a seba gai jalur
pertama penerimaan
bara ng/bahan baku.
Dikarenakan Dapuraya
adalah bagian dari
Pasaraya, maka kantor
operasional dari Dapuraya
bergabung dengan kantor
pusat Pasaraya yang
bera da di lantai 6 gedung
Pasaraya yang berfungsi
untuk mengatur kegia tan
operasional.
11. Office
Ruang locker dikhususkan
kepa da para karyawan a tau
12. Locker Room
staff yang berhubungan
langsung dengan staffs
pantry.
Ruang ya ng digunakan
13. Janitor Room
busher/runner/cleaning
service untuk
|
![]() 120
membersihkan perkakas
dapur dan pe ralata n
kebe rsihan.
14. Liv e
Fasilitas penunjang yang
disediakan oleh piha k
manajemen Da puraya
adalah Live performance
dari seniman-senima n
Indonesia denga n
permainan alat musik
tradisional dan adapula
pena mpilan fashion show
Performance
(peragaan busana) yang
bernuansa Indonesia.
15. Demonstration
Dapuraya tidak hanya
menyediakan aneka
kuliner khas Indonesia,
namun juga menyediaka n
fasilitas ba gi para pecinta
masak-memasak,
khususnya kuliner
Nusantara me lalui acara
se minar, workshop da n
demo memasak atau kelas
memasak ba gi para ibu
rumah tangga maupun
anak-anak.
Cooking
Fasilitas penunjang
lainnya yaitu be rupa toilet
16. Toilet
di sudut area yang
dilengkapi denga n
washtafel.
|
![]() 121
2.2.3.4. Klasifikasi Elemen Interior
Penjabaran menge nai elemen-elemen interior pada Dapuraya
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.8. Klasifikasi Elemen Interior Dapuraya
No. Ele men
Interior Gambar Keterangan
1. Lantai
Pengguna an material lantai
sangat berva riasi. Se cara
keseluruhan pada area
makan menggunakan HT
dengan te kstur doff agar
tidak licin dan disusun
dengan berbagai macam
pola seperti susun bata.
Adapula, pe nggunaan
pecaha n
keramik dan batu
alam se bagai aksen di
beberapa area tertentu.
Sedangkan, pada setiap area
dalam counter (dapur)
menggunakan material
lantai keramik polos yang
berukuran 30 x 30 cm dan
warna terang sama seperti
dengan area yang sering
terkena basa h seperti
dishwashing are a dan
janitor room.
|
![]() 122
2. Dinding
Penggunaa n mate rial da n
dekorasi dinding bervariasi.
Pada umumnya, material
dinding yang digunaka n
adalah exposed bricks ata u
batu teras lainnya dan kayu.
Terdapat pula dekorasi
dinding yang menyerupai
arsitektur perumaha n
tradisional kebudayaan
Betawi dengan
menggunakan jendela-
jendela krapyak dan motif
batik pada banquette
se ating area se bagai aksen.
|
![]() 123
3. Ceiling dan
Ketinggia n pla fon pada
Dapuraya sekitar 3 m
dengan mate rial yang
bervariasi. Material yang
digunakan dominan berupa
atap genteng, susunan kayu,
dan exposed ceiling.
pencahayaan
Dominan menggunakan
atap genteng dikarenakan
suasana outdoor teras
rumah. Selain itu, adapula
dekorasi be rbagai jenis
lampu, seperti sarang
burung, payung, lampu
gantung khas Jawa dan
lampu gantung berbahan
batik untuk membantu
pencahayaan dan penambah
suasana ruang. Downlight
dan spotlight sebagai task
lighting digunakan untuk
membantu penerangan pada
objek-obje k tertentu. Selain
itu, terdapat pula ceiling
speaker dan signal booster
sebagai elemen lain pada
plafon. Seda ngkan, untuk
rua ngan-ruangan yang
tertutup menggunakan
gypsum finishing cat
berwarna abu-abu.
|
![]() 124
4. Penghawaa n
Sistem penghawaa n buata n
yang digunakan berupa AC
central yang tela h
disediakan dari piha k
gedung dan didistribusika n
melalui AC diffuser sebagai
pendingin ruangan di area
tertentu. Pada setiap counter
dilengkapi dengan exhaust
hood.
5. Aksesoris
Kebuda yaan Jawa dan
Betawi sangat melekat pada
konsep Dapuraya denga n
pernak-pernik dekorasi
inte rior yang me nghiasi
setiap sudut area makan ini,
dari peralatan makan,
peralatan dapur tra disional
dan alat transportasi.
Dekorasi pohon-pohon
buatan juga menja di
pelengkap suasana ruang
seperti di pasar dan teras
rumah.
interior
|
![]() 125
Furniture yang digunakan
pada area maka n juga
bervariasi disesuaikan
denga n zona ma kan, seperti
pada Dapuraya 1 yang
dominan menggunakan
kursi dan meja khas
kebudayaan Betawi dan
Jawa yang ada pada te ras-
teras rumah, sedangkan
pada Dapuraya 2 banyak
mengguna kan meja dan
kursi panjang seperti pada
pasar tradisional umumnya.
6. Furniture
2.2.3.5. Sistem Pe mbayaran
Sistem pembayaran yang ada pada Dapuraya berbeda
dengan tempat makan lainnya yang menggunakan kartu (Top-
Up). Pada Dapuraya, pemesa nan maupun pembayaran dilakukan
sendiri oleh pengunjung (self-service). Pemesanan makanan
dilakukan dengan berkeliling memilih produk makanan yang akan
dibeli, kemudian pembayaran akan dilakukan setelah pe ngunjung
selesai makan dengan memberi bukti bill dari pembelian
makanan.
Berbeda dengan tempat makan lainnya di
Jakarta, Dapuraya tidak menera pkan sistem sewa tempat ke
|
![]() 126
masing-masing vendor, tapi menggunaka n sistem ba gi hasil agar
tidak membe ratkan pengusaha kuliner yang bekerja sama dengan
mereka. Jadi, pada dasarnya bukan hanya bisnis semata, tapi
terdapat nilai idealis dala m kerja sama tersebut. Seperti kisah
Babeh yang awalnya hanya berjualan gorengan di sekita r kawasan
Blok-M dan dika renaka n memang Babeh pandai memasa k, usaha
gorengannya berkembang sehingga Babeh menambah varian
dagangannya . Kele zatan masakan Babe h pun menjadi terkenal
sehingga Dapuraya me ngajak Babeh untuk membuka c ounter di
Dapuraya.
2.2.3.6. Sistem Keamanan dan Keselamatan
Sistem keamanan pada Dapuraya tidak menggunakan
jasa security, namun menggunakan CCTV ya ng terdapat di
beberapa sudut area, khususnya a rea kasir dan pemasangan di
setiap counte r.
Untuk aspek keselamatan seperti tindakan pencegahan
kebakaran, setiap sudut area tertentu dilengkapi dengan unit
pemadam kebakaran (fire ex tinguisher). Selain itu, dilengkapi
juga dengan alat pendeteksi asap, sprinkler dan jalur evakua si
yang telah disediakan oleh piha k ge dung.
2.2.4. Kesimpulan Hasil Survey dan Observasi
Tabel 2.9. Kesimpulan Hasil Survey Lokasi
Subjek Eat a nd Eat Food Town Da puraya
Kapasitas
Sirkulasi
Alur sirkulasi
Desain
|
![]() 127
Produk
Fasilita s pe nunjang
Akse sbilitas
Pelayanan
Sistem pemesanan
dan pembayaran
Sangat baik; Cukup ba ik; Kurang baik
Berdasa rkan ha sil tinja uan loka si, ketiganya memiliki
ke unggulan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal kapasita s, Eat
and Eat dan Dapuraya memiliki ka pasitas yang cukup be sar bagi para
pe ngunjung maupun area counter untuk pa ra vendors. Seda ngkan, Food
Town memiliki keterbatasan kapasitas bagi pihak vendors. Sirkulasi pada
ke tiga tempat ini juga dapat dibilang sesuai dengan aktivitas dan
ke butuhan yang ada. Namun, a lur sirkulasi pe ngunjung pada Eat and Eat
da n Dapuraya terbilang cukup rumit dengan adanya pembagian beberapa
zona are a ditambah dengan dekorasi-dekorasi rua ngan ya ng penuh
sehingga dapat membuat pengunjung tidak fokus untuk mencari dan
memilih produk kuliner yang diinginkan, khususnya pa da Eat and Eat
yang menempatka n produk-produk jajanan pasa r di beberapa titik
sehingga terkesan tidak teratur. Untuk fa silita s penunjang, Dapuraya
memiliki fasilitas penunjang paling baik di antara ketiganya dalam hal
ke lengkapan dan standarisasi yang diguna kan, seperti fasilitas Wi-Fi,
toilet, fasilitas untuk acara-acara tertentu. Dari segi lokasi, Eat and Eat
sebagai pencetus food market sudah menghadirkan beberapa cabang di
da erah Ja karta maupun luar Jakarta dengan letak ya ng strategis dan
prospektif sehingga memudahkan aksesbilitas pengunjung. Berbeda
de ngan dengan Food Town dan Dapuraya yang masih te rbilang baru
de ngan lokasi dan aksesibilitas yang kurang. Dalam hal sistem
|
128
pemesanan dan pembayaran, penggunaan kartu Top-Up dinilai se bagai
sistem yang terbaik agar lebih mudah dan praktis.
Dari segi desain, ketiganya cukup baik dalam menampilkan
desain interior dengan ciri khas kebudayaan Indonesia, baik dengan
konsep tematik maupun modern. Namun, ada be berapa de sain yang
kurang sesua i dengan fungsinya, contohnya seperti fungsi signage yang
kurang ditonjolkan sebagai bahan promosi. Selain itu, terdapat
kekura ngan dari Ea t and Eat da ri segi dekorasi desain ya ng terlalu
banyak/penuh sehingga tidak adanya esensi dari focal point dan
menggunakan perna k-pernik asli yang sulit untuk di-mainte nance sama
seperti dengan Dapuraya. Untuk produk ya ng ditawarkan, Eat and Eat
dan Dapuraya paling baik da lam menghadirkan produk-produk kuliner
Nusantara yang terkenal dari Sabang sampai Me rauke maupun
internasional se hingga menambah pengalaman pengunjung dalam
berwisata kuliner. Apalagi ditambah denga n adanya atra ksi pembuatan
makanan / minuman yang dapat menambah pengalaman berkuliner.
Dari hasil analisa di atas dapat disimpulka n bahwa sebagai salah
satu upaya mempromosika n seni kebudayaan kuliner Nusantara tidak
hanya dengan de korasi-dekorasi ya ng khas, namun ta ta ca ra penyajian
makanan/minuman tradisional sebagai bagian da ri etalase kebudayaan
juga memiliki peran pe nting sebagai daya tarik pusat kuliner. Antusiasme
masyarakat terha dap kuliner dengan hal-hal baru yang unik dan inovatif
juga mempengaruhi perkembangan food court yang ada, namun
sayangnya sulit untuk dapat be rtahan lama. Dengan adanya konse p-
konsep otentik tersebut yang terbilang unik da n menarik, tidak hanya
dapat menambah nilai kebudayaan, namun juga dapat meningkatkan
promosi pariwisata dan ekonomi, serta melestarikan warisan kebudayaan.
Dalam sebuah pusat kuliner pun juga dipengaruhi oleh berbaga i aspek
seperti ta ta letak ruang, alur sirkulasi, aksesibilitas, kelengkapan fasilitas
penunjang, aspek pencahaya an dan penghawaan sehingga dapat
memberikan kenyamanan pengunjung agar betah dan rindu terhadap
kekayaan budaya Nusantara.
|