BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Penelitan Sebelumnya 
Table 2.1 Peneliitian Sebelumnya
No
.
Nama
Teori  Metodelogi  Hasil Temuan
1.  Luki Timothy
. Analisis 
Swot
. Peneliti ini 
menggunakan 
Ko munikasi 
organisasi 
sebagai teori 
khususnya dan 
tidak 
menggunakan 
metode 
pengodean 
dalam analisis 
data
Peran 
komunikasi 
sangat penting 
dalam 
berjalannya 
proses produksi 
yang baik
Larosa 
“Strategi Program 
Hao Ce Untuk 
Meningkatkan 
Kualitas Program” 
2011 
Universitas Bina 
Nusantara 
 
.Komunikasi 
Organisasi
2.  Leone Lestaria
. Strategi 
Produksi 
. SWOT
. Menggunakan 
sumber data 
rating and 
share terhadap 
objek sebagai 
peerbandingan 
dalam 
penelitannya
Dengan terus 
menganalisis 
strategi yang 
tepat merupakan 
kunci sukses 
bagaimana 
menjadi program 
unggulan
“Strategi Produksi
Kreatif Program
Talkshow “Bukan 
Empat Mata” Di 
Trans 7 Untuk 
Mempertahankan
Rating and Share”
2011 
Universitas Bina 
Nusantara 
3.  Karmelia Kristi
. SWOT 
. Coding
. Obyek yang 
diteleti adalah 
program 
hiburan bukan 
informatif yang 
mengedukasi
Untuk 
mendapatkan 
hasil terbaik 
maka perlu 
dilakukan 
persiapan detail.
“Strategi Produksi
Program Reality 
Show Bagi Bagi 
Berkah Di Trans 
TV” 
2013 
Universitas Bina 
Nusantara 
4.  Devie Aryanthi
. Analisis 
coding 
. Teori
. Tidak 
Menggunakan 
analisis SWOT
Tahapan 
Produksi yang 
dilakukan oleh
“Strategi Produksi
Program Stand Up
  
Comedy di Metro 
TV” 
2013 
Universitas Bina 
Nusantara 
tahapan 
Produksi 
Zettl
untuk 
menganalisis 
obyek dan 
analisis lebih 
fokus pada ide 
dan konsep 
acara.
obyek sesuai 
dengan teori 
tahapan produksi 
dan untuk 
membuat 
program yang 
menarik 
diperlukan ide 
dan konsep yang 
matang
5.  Nuke Wulandari
.SWOT 
.Coding 
Triangulasi
. Peneliti hanya 
meneliti 
bagaimana 
tahapan 
produksi dan 
kendala pada 
obyek
Dengan 
persiapan yang 
matang maka 
produksi akan 
berjalan sesuai 
dengan schudules
“Analisis Proses 
Produksi Film 
Televisi Kebaya 
Hilang Cintapun 
Datang di MNC 
PICTURES” 
2013 
Universitas Bina 
Nusantara 
. Teori tahapan 
produksi Zettl 
. Metodelogi 
Kualitatif Jenis 
Deskriptif 
6.  Annisa Kurnia
. Analisis 
Coding 
. Analisis 
Triangulasi
Tim Produksi 
sudah melakukan 
produksi dengan 
baik sejak pra 
produksi dan 
pasca produksi
Putri 
“Strategi Produksi 
Progra m Supertrap 
di Trans TV Untuk 
Meningkatkan 
Kualitas Program” 
2013 
Universitas Bina 
Nusantara 
  
2.2  Landasan Konseptual 
2.2.1  Komunikasi Massa
Komunikasi massa diartikan sebagai  jenis  komunikasi yang  ditujukan kepada 
khalayak  tersebar,  heterogen  dan  menimbulkan  media  alat- alat  elektronik  sehingga 
pesan yang sama dapat  diartikan secara  serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang 
ditujukan  kepada  massa  dengan  menggunakan  media  elektronik  khususnya  televisi 
merupakan  komunikasi  massa.  Definisi  komunikasi  massa  yang  dikemukakan  oleh 
Gerbner  (1967)  yaitu,  komunikasi  massa  adalah  produksi  dan  distribusi  yan g 
berlandaskan  teknologi  dan  lembaga  dari  arus  pesan  yang  berkesinambungan  serta 
paling luas dimiliki orang dalam masn yarakat industry. (Ardianto, Komala,&  Karlina 
2007,: 3). 
Menurut  Joseph  DeVito  komunikasi  massa  pada  intinya  merupakan 
penjelasan  tentang  yan g  dimaksud  dengan  massa  serta  media  yang  digunakannya 
karena  komunikasi  massa  disampaikan  kepada  khalayak  ramai  melalui  pemancar 
audio dan visual. (Ardianto, Komala,& Karlina, 2007: 5) 
Berdasarkan  pengertian  tentang  komunikasi  massa  yang  sudah  dikemukakan 
oleh  para  ahli  komunikasi  di  atas,  maka  (Rackhmat)  menyimpulkan  bahwa 
komunikasi  massa  diartikan  sebagai  jenis  komunikasi  yang  ditujukan  kepada 
sejumlah  khayalak  yang  tersebar,  hetero gen,  dan   anonym  melalui  media  cetak  atau 
elektronik  sehingga  pesan  yang  sama  dapat  diterima  secara  serentak  dan  sesaat 
(Ardianto, Komala,& Karlina, 2007: 6). 
Dilihat  dari  definisi  Komunikasi  Massa  diatas  maka  dapat    dikarakteristikan 
bahwa komponen  -  komponen  komunikasi  massa  sebagai  berikut :  (Nurudin, 2006  : 
19) 
1.   Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga  
Komunikator  dalam  komunikasi  massa  bukan  satu  orang,  tetapi  kumpulan 
orang.  Artinya,  gabungan  antarberbagai  macam  unsur  dan  bekerja  sama  satu  sama 
lain  dalam  sebuah  lembaga.  Lembaga  yang  dimaksud  disini  menyerupai  sebuah 
sistem.  Sistem  itu  adalah  sekelompok  orang,  pedoman,  dan  media  yang  melakukan 
suatu  kegiatan  mengolah,  menyimpan,  menuangkan  ide,  gagasan,  simbol,  lambang 
menjadi  pesan  dalam  membuat  keputusan  untuk  mencap ai  suatu  kesepakatan  dan 
saling  pengertian  satu  sama  lain  dengan  mengolah  pesan  itu  menjadi  sumber 
informasi. 
  
10 
2.   Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen  
Komunikan  dalam  komunikasi  massa  sifatnya  heterogen/beragam.  Artinya, 
komunikan  terdiri  dari  beragam  pendidikan,  umur,  jenis  kelamin,  status  sosial 
ekonomi, jabatan  yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda 
pula.  
3.   Pesannya Bersif at Umum.  
Pesan-pesan  dalam komunikasi  massa  tidak ditujukan  kepada satu oran g  atau 
kelompok  masyarakat  tertentu.  Dengan  kata  lain,   pesan-pesann ya  ditujukan  kepada 
khalayak  yang  plural.  Oleh  karena  itu,  pesan-pesan  yang  dikemukakan  pun  tidak 
boleh  bersifat  khusus.  Khusus  disini,  artinya  p esan  memang  tidak  disengaja  untuk 
golongan  tertentu.    Ketika  melihat televisi  misalnya,  karena  televisi ditujukan  untuk 
dinikmati  oleh  orang  b anyak,  pesannya  harus  bersifat  umum.  Misalnya  dalam 
pemilihan  kata-katan ya,  sebisa  mungkin  memakai  kata  populer  bukan   kata-kata 
ilmiah. Sebab, kata ilmiah merupakan monopoli kelompok tertentu.  
4.  Komunikasinya Berlangsung Satu Ar ah Pada media massa  
komunikasi  hanya  berjalan  satu  arah.  Pemirsa  tidak  bisa  langsung 
memberikan  respon  kepada  komunikatorn ya  (media  massa  yang  bersangkutan). 
Kalaupun bisa, sifatn ya tertunda.  
5.   Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan  
Salah  satu  ciri  komunikasi  massa  selanjutnya  adalah  adanya  keserempakan 
dalam  proses  p enyebaran  pesannya.  Serempak  berarti  khalayak  bisa  menikmati 
media massa tersebut hampir bersamaan.  
6.   Komunikasi Massa Mengand alkan Per alatan Teknis  
Media  massa  sebagai  alat  utama  dalam  menyamp aikan  pesan  kepada 
khalayaknya  sangat  membutuhkan  bantuan  peralatan  teknis.  Peralatan  teknis  yang 
dimaksud  misalnya  pemancar  untuk  media  elektronik  (mekanik  atau  elektronik). 
Televisi 
disebut  media  massa  yang  pemirsa  bayan gk an  saat  ini  tidak  terlepas  dari 
pemancar.  Apalagi  dewasa  ini  telah  terjadi  revolusi  komunikasi  massa  dengan 
perantaraan  satelit.  Peran  satelit  akan  memudahkan  proses  pemancaran  pesan  yang 
dilakukan  media  elektronik  seperti  televisi.  Bahkan  saat  ini  sudah  sering  televisi 
melakukan siaran langsu ng (live) dan bukann ya siaran  yang direkam (recorded).   
  
11 
7.   Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper  
Gatekeeper  atau  yang  sering  disebut  penapis  informasi/palang  pintu/penjaga
gawang,  ad alah  orang  yang  sangat  berperan  dalam  penyebaran  informasi  melalui 
media  massa.  Gatekeeper  berfungsi  sebagai  orang  yang  ikut  menambah  atau 
mengurangi,  men yederhanakan,  mengemas  agar  semua  informasi  yang  disebarkan 
lebih mudah dipahami.  
Gatekeeper  ini  juga  berfungsi  untuk  menginterp retasikan  pesan,
menganalisis,  menambah  data,  dan  mengurangi pesan-pesanny
Intinya,  gatekeep er 
merupakan pihak  yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan da
media massa. 
Semakin  kompleks  sistem  media  yan g  dimiliki,  semaki
banyak  pula  (pemalan g 
pintu  atau  penapis  informasi)  yang  dilakukan.  Bahkan,  bis
dikatakan,  gatekeeper 
sangat menentukan berkualitas atau tidakn ya informasi yang aka
disebarkan.  
2.2.2   Fungsi Komunikasi Massa 
Walaupun dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan tetapi 
pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting. Berikut 
fungsi – fungsi Komunikasi massa : 
1.   Entertainment (hiburan)  
Sulit  dibantah  lagi  bahwa  pada  kenyataann ya  hampir  semua  media 
menjalankan  fungsi  hiburan.  Mengenai  hal  ini  meman g  jelas  tampak  pada  televisi, 
film,  dan  rekaman  suara.  Media  massa  lainn ya,  seperti  surat  kabar  dan  majalah, 
meskipun  fungsi  utamanya  adalah  informasi  dalam  bentuk  pemberitaan,  rubrik-
rubrik  hiburan  selalu  ada,  apakah  itu  cerita  pen dek,  cerita  bersambung,  atau  cerita 
bergambar.  
2.  Information (Informasi) 
Fungsi  ini  merupakan  fungsi  paling  penting  dari  komunikasi  massa.  Karena 
fakta  yang  dicari  dari  wartawan  membuat  tanda  tanya  besar  masyarakat  mengenai 
suatu peristiwa terjawab. 
3.  Transmission of values (transmisi budaya) 
Fungsi  ini  tidak  terlalu  terlihat  dan  disebut  juga  sosialisasi.  Sosialisasi 
mengacu  kepad a  cara,  dimana  individu  mengadopsi  perilaku  dan  nilai  sekelompok. 
Media  Massa  memperlihatkan  kepada  kita  bagaimana  mereka  mewakili  kita  dengan 
model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. 
  
 a
12 
4.  Persuasive (p ersuasif) 
Fungsi  persuasive  komunikasi  massa  tidak  kalah   pentingnya  dengan  fungsi 
lainnya.  Banyak  bentuk  tulisan  yang  kalau  diperhatikan  sekilah  hanya  berupa 
informasi, tetapi jika diperhatikan seksama ternyata memiliki fungsi persuasif. 
5.   Surveillance (Pengawasan)  
Fungsi pengawasan dap at dibagi ke d alam dua jenis, yaitu:  
a.   Pengawasan Peringatan  (Warning or Beware Surveillance)  
Fungsi  ini  terjadi  ketika  media  massa  menginformasikan  tentang  ancaman 
dari  angin  topan,  meletusn ya  gunung  berapi,  kondisi  efek  yan g  memprihatinkan, 
tayangan  inflasi,  atau  adanya  serangan  militer.  Peringatan  ini  dengan  serta  merta 
dapat  menjadi  ancaman.  Kendati  ban yak  informasi  yang  menjadi  perin gatan  atau 
ancaman  serius  bagi  masyarakat  yang  dimuat  oleh  media,  banyak  pula  orang  yang 
tidak mengetahui tentang ancaman itu.   
b.   Pengawasan Instrumental (Instrumental Surveillance)  
Fungsi ini merupakan penyampaian atau p enyebaran informasi yan g  memiliki 
kegunaan  atau  dapat  membantu  khalayak  dalam  kehidupa
sehari-hari.  Berita 
tentang  film  apa  yan g  sedang  diputar  di  bioskop,  bagaiman
harga-harga  saham  di 
bursa  efek,  produk-produk  baru  dan  sebagainya,  adala
contoh-contoh  pengawasan 
instrumental. (Nurudin, 2006 : 66) 
2.2.3   Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terbagi menjadi dua diefinisi yaitu  definisi fungsional 
dan  defisi  interpretif.  “Secara  fungsional,  komunikasi  organisasi  didefinisikan 
sebagai  pertunjukan  dan  penafsiran  pesan  di  antara  unit  –  unit  komunikasi  yang 
merupakan  bagian  dari  suatu  organisasi  tertentu.  Suatu  organisasi  terdiri  dari  unit  –
unit  komunikasi  dalam  hubungan  hierarki  antara  satu  dengan  yang  lainnya  dan 
berfungsi dalam suatu lin gkun gan” (Pace & Faules, 2006 : 31). 
Disisi  lain,  “Secara  interpretif,  komunikasi  didefinisikan  sebagai  proses 
penciptaan makna atas interaksi  yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut 
tidak  mencerminkan  or ganisasi;  ia  adalah  organisasi.  Komunikasi  organisasi  adalah 
“perilaku  pengorganisasian”  yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam prose 
situ  bertransaksi  dan  member  makna  atas  apa  yang  sedang  terjadi.  Lebih  jelasnya, 
komunikasi  organisasi  adalah  proses  penciptaan  makna  atas  interaksi  yang 
menciptakan, memelihara, dan mengubah”(Pace & Faules, 2006: 33). 
  
13 
2.2.4   Media Massa
Media  Massa  adalah  alat  –  alat  dalam  komunikasi  yan g  bisa  men yebarkan 
pesan  secara  ser empak,  cepat  kepada  audiens  yang  luas  dan  heterogen.  Kelebihan 
media  massa  dibanding  dengan  jenis  komunikasi  lain  adalah  ia  bisa  mengatasi 
hambatan ruang dan  waktu.  Media  mampu menyebar  luaskan  pesan  hamper seketika 
pada waktu yang tak terbatas. ( Nurudin,2006 : 9) 
Berdasarkan  kesimpulan  diatas media massa dapat  memberi  informasi  secara 
luas  kepada  masyarakat  ke  seluruh  penjuru  dunia.  Media  massa  juga  dapat  menjadi 
wadah  untuk  menampu ng  berbagai  macam  aspirasi  masyarakat  serta  memenuhi 
keinginan masyarkat dalam menambah berbagai sumber informasi. 
2.2.5    Televisi
Televisi  berasal  dari  dua  kata  yaitu  tele  (bahasa  Yunani)  yang  berani  jauh, 
dan  visi  atau  videre  (bahasa  Latin )  yang  berarti  penglihatan.  Dengan  demikian. 
televisi  dengan  bahasa  Inggrisn ya  television  diartikan  dengan  melihat  jauh.  Melihat 
jauh  di  sini  diartikan  dengan  gambar  dan  suara  yang  diproduksi  di  suatu  tempat 
(studio  televisi)  dapat  dilihat  dari  tempat  "lain" melalui  sebuah  perangkat  penerima. 
(J.B. Wahyudi. 1996: 49) 
Di  Indonesia,  Televisi  sendiri  kehadirannya  dipelopori  oleh  TVRI  pada 
decade 60-an.  Sampai  awal  tahun 1988,  berdiri  sebuah  stasiu
televisi  yang  dikelola 
oleh  swasta.  yang  bemama  Rajawali  Citra  Televisi  Indonesi
(RCTI).  Kehadiran 
RCTI  ini  kemudian  diikuti  pula  dengan  hadirn ya  Sur ya  Citr
Televisi  (SCTV)  pada 
tahun  1990.  Hingga  kini  terus  bermunculan  stasiun  televi
lainya  yang  menjadi 
poros berkembangn ya media massa di Indonesia. 
2.2.6   Karakteristik Televisi
Televisi mempunyai karakteristik sebagai berikut: 
1.     Audiovisual  
Televisi  memiliki  kelebihan,  yakni  dapat  didengar  sekaligus  dapat  dilihat 
(audiovisual). Khalayak  televisi  dapat melihat  gambar  yang  bergerak.  Kata-kata  dan 
gambar  harus  ada  kesesuaian  secara  harmonis.  Karena  sifatnya  yang  audiovisual, 
siaran  berita  harus  selalu  dilengkapi  dengan  gambar,  baik  gambar diam  seperti  foto, 
gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa  yang menjadi topik berita  
  
14 
2.   Berpikir dalam gambar  
Ada dua  tahap yang dilakukan dalam  proses  berpikir dalam gambar. Pertama, 
adalah  visualisasi,  yakni  menerjemahkan  kata-kata  yang  mengandung  gagasan  yang 
menjadi  gambar  secara  individual.  Misalnya  dalam  naskah  disebutkan:  "seorang 
gadis yang dilanda duka  sedang duduk termenun g", maka visualisasinya adalah  gadis 
dengan  wajah  sedih  duduk  di  kursi  dan  tangannya  menopang  dagu.  Kedua,  adalah 
penggambaran,  yakni  kegiatan  merangkai  gambar-gambar  individual  sedemikian 
rupa, sehingga kontinuitasn ya mengandung makna tertentu. Misalnya, penggambaran 
proses  metamorphosa  kupu-kupu  mulai  dari  telur  kupu-kupu  sampai  menjadi  kupu-
kupu.  Dalam proses  penggambaran  ada  gerakan- gerakan.kamera tertentu  yang  dapat 
mengh asilkan  gambar  yang  sangat  besar  (big  close-up),  gambar  diambil  dari  jarak 
dekat (close shot) d an sebagainya.  
3.  Pengoperasian lebih kompleks  
Pengoperasian  televisi  siaran  lebih  kompleks  dan  lebih  banyak  melibatkan 
orang.  Peralatan  yang  digunakan  pun  lebih  banyak  dan  untuk  mengoperasikannya 
lebih  rumit  dan  harus  dilakukan  oleh  orang-orang  yang  terampil  dan  terlatih. 
(Elvinaro, komala  & Karlinah, 2007: 137) 
2.2.7  Fungsi Televisi 
Televisi  pada  pokoknya  mempunyai  sebagai  berikut  :  fungsi  penerangan, 
fungsi  pendidikan,  dan   fungsi  hiburan.  Menurut  fungsi  ini  segala  sesuatu  yang 
disiarkannya  kepada  masyarakat  tergantung  pada  system  negara  dan  pemerintah 
negara yang bersan gkutan (Effendy 1984 : 39). 
1.  Fungsi Penerangan  
Televisi  merupakan  media  yang  mampu  menyiarkan  berbagai  informasi,  hal 
ini  disebabkan  oleh  dua  factor  yang  terdapat  didalamn ya  yaitu  “immediacy”  and 
realism”. 
Immediacy  yaitu  mencakup  pengertian  langsung  da
dekat.  Peristiwa  yang  disiarkan 
oleh statisun televisi dapat dilihat dan di  dengar  oleh par
pemirsa dan saat peristiwa 
berlangsun g  seolah  –   olah  mereka  berada  di  temp
peristiwa  itu  terjadi.  Realism 
yaitu  mengandung  makna  ken yataan,  ini  berarti  stasiu
  
15 
2.  Fungsi Pendidikan 
Sebagai  media  massa,  televisi  merupakan  sarana  yang  paling  ampuh  untuk 
menyiarkan  acara  pendidikan  kepada  khalayak  yang  jumlahn ya  banyak  secara 
simultan. Sesuai dengan pendidikan yakni meningkatkan  pengetahuan  dan  penalaran 
masyarakat,  Televisi  men yiarkan  acara  –  acara  tertentu  secara  implisit  mengandung 
pendidikan  seperti  film,  kuis  dan  sebagainya  yang  disebut  Education  Television 
(ETV) 
3.  Fungsi Hiburan 
Fungsi  Hiburan  yan g  melekat  pada  televisi  sangat  dominan.  Sebagian  besar 
dari  alokasi waktu  massa  siaran  diisi acara –  acara  hiburan.  Hal  ini  dapat dimengerti 
karena  pada  layar  televisi  dapat  ditampilkan  gambar  hidup  serta  suara  bagaikan 
kenyataan,  dan  dapat  dinikmati  sekalipun  khalayak  yang  tidak  mengerti  bahasa 
asing. 
  
2.2.8  Program Televisi
Stasiun televisi  setiap harinya  men yajikan berbagai pro gr am  yang  jumlahnya 
sangat  banyak  dan  dan  jenisnya  sangat  beragam.  Seperti  yang  telah  kita  ketahui 
bahwa  naskah  televisi  ada  beberapa  macam  bentuknya,  tetapi  mengingat  bahwa 
naskah  sarana  pembawa  pesan  yang  akan  disampaikan  kepada  khalayak  penonton, 
maka  penulisan  harus  disesuaikan  dengan 
format  acara  yang  telah  ditetapkan,  sebab 
format  dipandang  sebagai  suatu  penyampaian  pesan,  sehingga  antara  naskah  dan 
format tidak dapat dipisahkan. 
Televisi  merupakan  suatau  media  massa  yang  banyak  kelebihan  dari  segi 
audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya. 
Dalam  dunia  televisi  pr ogr am  acara  tersebut  terdiri  dari:  (Morissan,  2008: 
208-219) 
1.  Program Informasi  
Segala  jenis  siaran  yang  tujuannya  menambah  pengetahuan  (informasi) 
kepada  khalayak  audien.  Terbagi  menjadi  dua bagian  yaitu berita  keras  (hard 
news) dan berita lunak (soft news). 
(1) Berita k eras  sebuah  berita  yang  sajiannya  berisi  segala informasi  penting 
dan  menarik  yan g  harus  disiarkan  oleh  media  penyiara  kerena  sifatnya 
yang  segera  untuk  diketahui  khalayak  dan  disebut  dengan  straight  news. 
  
16 
Contoh infotaiment yeng merupakan salah satu  bentuk program berita  dan 
fungsinya lebih besar seb agai hiburan bagi audiens.  
Berita  keras  dapat  dibagi  ke  dalam  beberapa  bentuk berita  yaitu:  straight 
news, features, dan infotaiment. 
(2) Berita  lunak  adalah  sebuah  program  berita  yang  menyajikan  informasi 
penting d an menrik  yang  disampaikan secara  mendalam  (indepth) namun 
tidak bersifat harus  segera  ditayangkan (misaln ya: news  magazine, curren 
affair, talk show dan lain-lain). 
2.  Progr am Hiburan   
Segala  bentuk  siaran  yang  dibentuk  untuk  menghibur  audiesn  dalam  bentuk 
musik,  lagu,  cerita  dan  permainan  yan g  termasuk  dalam  ketegori  hiburan 
adalah  drama,  musik,  dan  permainan  (game).  Berikut  yan g  termasuk  dalam 
kategori hiburan tersebut.  
(a)  Drama  adalah  pertunjukan  (show )  yang  menyajikan  cerita  mengenai 
kehidupan  atau  karakter  seseorang  atau  beberapa  orang  (tokoh)  yang 
diperankan  oleh  pemain  (artis)  yan g  melibatkan  konflik  dan  emosi. 
Progr am  televise  yang termasuk dalam program drama adalah  sintron  dan 
film. 
(b) Sinetron  disebut  juga  dengan  opera  sabun   (soap  opera  atay  daytime 
serial)  merupakan  drama  yang  mn yajikan  cerita  dari  berbagai  tokoh 
secar a  bersamaan,  masing-masin g  tokong  memilki  alur  cerita  mereka 
sendiri-sendiri tanpa haru s dirangkum menjadi suatu kesimpulkan.
(c)  Film  adalah  film  layar  lebar  yang  dibuat  oleh  perusahaan-perusahaan 
film. 
(d) Progr am  permainan (game  show)  adalah  berbagai  program  yang  member 
hadiah uang dalm jumlah besar selalu menarik minat audien yang menjadi 
pemenang kep ada audien. 
Progr am  Kilas  Opini  d i  MNC   News  termasuk  dalam  kategori  program 
informasi  karena  tujuan  dari  program  ini  adalah  memberika
informasi  kepada 
audiens.  Program  yang  membahas  seputar  issue  publik  yang  sedan
beredar  hangat 
dikupas  dan  dibahas  oleh  pakar  atau  pihak  terkait  issue  topik  yan
sedan g  diangkat 
dalam  tiap  episode  sehingga  menambah  wawasan  bagi  audien
  
17 
2.2.9  Program Talkshow
TalkShow    adalah    suatu  sajian  perbincan gan  yan g  cukup  menarik  yang
biasanya  men gangkat  isu-isu  yang  lagi  hangat  dalam  masyarakat.  Tema  yang 
diangkat  juga  bermacam-macam.  Mulai  dari  masalah  sosial,  budaya,   politik, 
ekonomi, pendidikan, olahraga, dan sebagainya (Salma, 2005: 233). 
TalkShow  merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara
jurnalistik.  Wawancara  dilakukan  ditengah  atau  disela-sela  pertunjukan,  apakah  itu 
musik,  lawak,  peragaan  busana,  d an  sebagainya.  Jika  suatu  wawancara 
diselenggarakan  ditengah-tengah  show,  maka  acara  ini  disebut  TalkShow  .  ( 
J.B.Wahyudi,1996: 135) 
Program TalkShow adalah acara perbincangan  yang bertujuan untuk tukar 
menukar pendapat yang ada berelevansi dengan topik perbincangan, dimana penyaji 
siaran bertindak sebagai pengantar, d an sekaligus mengambil peranan  aktif tanpa 
menarik suatu kesimpulan. 
2.2.10   Jenis – Jenis Program Talkshow
Ada  empat  jenis  program  talk  show  yaitu  program  uraian  pendek  atau 
pernyataan  (The  Talk  Program),  pro gram  vox-pop  suara  masyarakat,  program 
wawancara (interview), program panel diskusi (Wibowo 2007 : 67). 
1.  Program uraian pendek atau pernyataan (The Talk Program) 
Ketika  penonton  menyaksikan  acara  televisim  p ada  saat  itu  muncul 
seorang presenter (p enyaji) menceritakan sesuatu yang  men arik.  Presenter  itu 
muncul  di  tengah  su atu  program  feature,  diantaranya  sajian  acara  music,  dan 
di  awal  suatu  acara  sebagai  pembukaan  atau  dalam  suatu  acara  cerita  yang 
menarik  yang disajikan secara  khusus.  Penonton ini  sedang  men yaksikan  the 
talk  show  program.  Uraian  yang  disajikan  oleh  seorang  presenter  di  dalam 
acara televisi biasanya sangat pendek. 
2.  Program vox-pop suara masyarakat 
Vox-pop  kependekan  dari  vox  populli  dalam  istilah  Indonesia  sebagai
“suara  masyarakat”  artinya  suatu  program  yang  mengetengahk an  pendapat 
umum suatu masalah. 
3.  Program Wawancara (Interview) 
Dalam  hal  ini  terdapat  dua  macam  wawancara,  yaitu  wawancara  di 
luar studio dan  wawancara di studio.  Cara memproduksi program kuar studio 
  
18 
tidak  jauh  berbeda  den gan  cara  memproduksi  program  vox -pop.  Namun, 
wawancar a  studio  memiliki  beberapa  persiapan  dan  cara  memproduksi 
program  yang beber apa persiapan dan cara memproduksi berbeda. 
Memproduksi  program  talkshow  wawancara  yang  baik  di  televisi 
merupakan  suatu  kerja  keras,  karen a  program  itu  melakukan  persiapan  –
perisiapan  yang  cukup  ban yak.  Tanpa  persiapan  yang  sungguh  –  sungguh 
program  ini  hanya  menjadi  program  yang  membosankan  dan  ditinggalkan 
para  penonton. Jika program  ini disajikan dengan  baik, penonton memperoleh 
suatu  yang  sungguh  –   sungguh  berguna,  bermakna  dan  bukan  sekedar 
program untuk membuang waktu luang. 
4.  Progr am Panel Diskusi 
Progr am  panel  diskusi  adalah  program  pembicaraan  tiga  orang  atau 
lebih  mendiskusikan  suatu  pokok  permasalahan  yang  diangkat  dengan 
moderator  atau  presenter sebagai  pemandu  acara.  Dalam program  ini masing 
masing tokoh diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapatnya 
dan  presenter  bertindak   sebagai  moderator  yang  terkadan g  melontarkan 
pendapat atau membagi pembicaraan. 
Dalam  program  ini  suatu  permasalahan  dilihat  dari  bidang  yang 
berbeda  oleh  sejumlah  ahli,  narasumber,  atau  tokoh  yang  menguasai  bidang 
sendiri  –  sendiri.  Kemudian  presenter  akan  mewakili  penonton  mengajukan 
pertanyaan  kepada  narasumber  sesuai  dengan  bidang  masing  –  masing 
mengenai  masalah  tersebut.  Boleh  juga  kadang  –  kadang  presenter 
membandingk an  atau  mengkonrontasikan  pendapat  dari  narasumber,  apabila 
program  tersebut  bukan  interaktif.  Pada  Akhir  program  talk  show  Diskusi 
panel,  presenter  men yampaikan  pula  resume  dari  kesimpulan  apa  yang 
dibicarakan. 
Progr am  talkshow  Kilas  Opini  di  MNC  News  termasuk  kedalam  kategori 
program  talkshow  panel diskusi karena  program  ini mengund ang dua  atau tiga  orang 
untuk    berdiskusi 
terhadap  issue  topik  yang  diangkat  dan  dipandu  oleh  moderator 
atau host program  yang mengatur jalann ya diskusi. 
2.2.11  Tahapan Proses Produksi Televisi
Tahapan  sebuah  proses  program  televisi  menuru t  (Zettl)  dalam  (Fachruddin, 
2012: 4) susunannya sebagai berikut : 
  
19 
1.  Preproduction Planning: From idea to script
a.  Program Ideas 
Seluruh  jenis  program  televisi  yang  disajikan  kepada  pemirsa  harus 
diawali  den gan  ide  atau  konsep.  Memang  sepertinya  mudah,  tetapi  mengolah 
sebuah  ide  atau  konsep  menjadi  suatu  program  yang  menarik  bukan  pekerjaan 
mudah.  Sebagai  seor ang  produser  televisi,  kita  tidak  bisa  hanya  menunggu  ide, 
namun  harus  mencari  ide  yang  unik  dan  baru  sesuai  dengan  keinginan  pemirsa 
televisi (target audiensi). 
b.  Production Models 
Production  models  adalah  suatu  metode  untuk  melihat  langsun g
keterkaitan  antara  ide  yang  sudah  ada  dan  apa  yang  diharapkan  bisa  terjadi  pada 
audiensi  yang  dituju.  Seperti  halnya  dengan  bentuk  produksi  yang  lainnya, 
production  models  tidak  dilihat  langsung  berlanjut  pada  proses  produksi,  tetapi 
langsung  mengarah  pada  bentuk  komunikasi  yang  efektif  kepada  audiensi  yang 
dituju. 
c.  Program Proposal
Setelah  mendapatkan  kejelasan  idem  bagaimana  proses  menyampaikan 
pesan  dapat  dikemukakan.  Maka  langkah  selanjutnya  siap  dituangkan  dalam 
proposal.  Proposal  program  televisi  minimum  harus  memiliki  beberapa  informasi 
yang  akan  memudahkan  pada  saat"  melakukan  persentasi  dan  pengertian  bagi 
yang berkepentingan terhadap program tersebut. 
Dalam  program  proposal  harus  memiliki  beberapa  komponen  yang  akan 
melengkapi setiap produksi terlevisi,  yaitu : 
1.  Program  title,  Judul  acara  harus  sesingkat  mungkin  dan  mudah diingat
(dalam
bentuk frase dan hindari dalam bentuk kalimat). 
2.  Program  objective,  Menjelaskan  secara  singkatan  akurat,  dan  efektif
mengapa  pro gram  Anda  harus  diproduksi,  makna  dan  manfaat  apakah  yang 
akan didapat ketika pemirsa televisi men yaksikan program tersebut. 
3.  Target  audiensi,  Tetapkan  sasaran  pemirsa  Anda,  apakah  untuk  orang
dewasa, orang tua, anak kecil, atau remaja. 
4.  Show  Format,  Memilih  apakah  anda  akan  memproduksi  acara  barum
meneruskan  acara  ber-seri,  acara  tahunan  yang  sudah  pasti,  atau  mendaur 
ulang  acara  yang  sudah  ada.  Info  ini  penting  sekali  diutarakan  karena 
berkaitan dengan budget. 
  
20 
5.  Show  Treatment,  Narasi  singkat  tentan g  acara  yang  ak an  diproduksi  disebut
treatment.
6.  Production  Method,  Pada  production  method  harus  dijelaskan  apakah  Anda
menggunakan multikamera, single EFP camera atau Jimmy Jip. 
7.  Tentative  Budget,  Menetapkan  biaya  produksi  Anda  men gacu  pada  data
terakhir  dari  sewa  peralatan  produksi  dan  honor  kru  produksi  yang 
dibutuhkan. 
d.  Preparing Budget 
Memperkirakan  hal -  hal  seperti  pita  yang  digunakan, peralatan  tertentu, 
property  yang  akan  digu nakan,  makanan,  honor  kru,  asuransi,  dan  sewa  lokasi 
shooting. 
e.  Presenting the Proposal 
Jika  Anda  seorang  Independen  produser,  klien  harus  puas  dengan 
proposal  yang  disodorkan.  Jika  Anda  bekerja  di  sebuah  stasiun  televisi,  maka 
proposal  bisa  langsung  diserahkan  kepada  eksekutif  produser  di  institusi  atau 
stasiun televisi untuk disetujui. 
f.  Writing the Script 
Jika  seorang  produser  tidak  menulis  langsung  script  atau  naskah 
programnya,  maka  produser  tersebut  harus  memperkejakan  seoran g  penulis 
naskah. Tetapi, penulis naskah harus bisa menerjemahkan ide yang ada di kepala 
sang produser. 
2.    Prepoduction Planning: Coordination
Pelajari  dengan  cermat  berbagai  elemen  produksi  seperti  kru,  studio,  lokasi 
shooting dan perlengkapan lainnya den gan budget yang ada, waktu  yang tersedia dan 
proses pelaksan aan produksi. Hal -
hal yan g diperhatikan seperti : 
a.  Schedules 
Produser harus  menetapkan orang -  orang  yang terlibat dalam  produksi program 
acara untuk melakukan  apa, kapan, dan di mana.  
b.  Permits dan Clerances 
Persiapkan surat izin jika penggunaan fasilitas umum dibutuhkan. Merencanakan 
administrasi perizinan yang baik  akan mempelancar proses produksi. 
c.  Promotion 
Melakukan promosi merupakan langkah vital  sehingga program yang berkualitas 
diketahui  oran g  banyak.  Promosi  Program  televisi  terdiri  dan  dua  bagian  besar 
  
21 
yaitu promosi on air dan promosi off air. 
1.   Promosi On Air 
Segala  sesuatu  yan g  dijadikan  promosi  oleh  stasiun  televisi 
khususnya  dengan 
menggunakan  fasilitas  media  televisinya.  Banyak  jenis  promosi  yang  sering 
digunakan  pengelola  media  televisi  untuk  mempromposikan  berbagai  macam 
programmnya yaitu : 
a.  Trailer, Cuplikan  - cuplikan program yang  disusu n secara ringkas sesuai  alur 
program sebenarnya. 
b.  Teaser, Cuplikan - cuplikan  film yang paling menarik. Teaser biasan ya hanya 
ada pada film - film ataupun sinetron, yang senagaja dibuat oleh produsernya. 
c.  Super  Impose,  Promosi  program  yang  biasanya  ditampilkan  dalam  layal 
televisi secara mendadak, beberapa detik dengan frekuensi tidak sering. 
d.  Running  Text,  Promosi  program  tercetak/tertulis  yang  ditampilkan  dibagian 
paling  bawah  layar  televisi  yang  berputar  secara  ber gantian  dengan  informasi 
lainnya. 
e.  Tag  On,  Program  tentang  segala  sesuatu  yang  berbentuk  still  photo,  bukan 
gambar bergerak. 
f.  Promo  Contiunity,  Promosi  tentang  segala  sesuatu  yang  disampaikan  oleh 
penyiar baik live ataupun recording, tentang program yang disajikan. 
2.   Promo Off Air 
Promo  off  air  adalah  promosi  program  televisi  yang  tidak  menggunakan  layar 
televisi sebagai media promosinya.
3.   Line Producer: Host and Watchdog
Produser  menghubun gi  line  producer  agar  dia  bisa  mengambil  alih  tugas 
Anda.  Line  producer adalah  penanggung  jawab  harian  produksi  yang  dilakukannya. 
Seorang  line  producer-lah  yang  akan  mengurusi  berbagai  keperluan  yang  berkaitan 
dengan  produksi.  Biarpun  menyerahkan  director  melakukan  tugasnya  tanpa 
intervensi, sebagai produser Anda harus tetap mengawasi jalannya p roduksi. 
4.    Postproduction Activities
Setelah  fase  produksi,  selesai  dilaksanakan  dengan  baik,  produser  harus 
melanjutkannya  k e  fase  postproduction,  keculi  produser  yang  bertanggung  jawab 
melakukan  live  broadcast  production.  Maka  program  diproduksi  langsung  dan 
disiarkan  saat  itu  juga  dengan  tingkat  konsentrasi  serta  kehati  -  hatian  yang  sangat 
  
22 
tinggi.  Jika  produksi  live  on  tape  (r ekaman),  Anda  harus  berkoordinasi  dengan 
bagian postproduction editing. 
Kegiatan yan g dilakuk an pada tahap postproduction diantaranya adalah : 
a.    Postproduction Editing
Pada  fase  editing  ini,  master  shooting  (hasil  shooting)  akan  diedit  menjadi 
satu  kesatuan  acara  yang  sesu ai  dengan  perencanaan  n askah  yan g  sud ah  dibuat 
sebelumnya.  Hal  -  hal  dilakukan  pada  fase  ini  adalah  mixing audio,  subtitling,  color 
correction,  dan  lain  sebagainya.  Sebelum  final  editing  dirampungkan,   kehadiran 
seorang  produser  sangat  penting  untuk  melakukan  koreksi  terakhir  pad a  program 
yang akan disiark an. 
b.    Evaluation and Feedback
Duduk bersama  dengan kru  produksi  dan  lihat  apakah program  yang  telah  di 
produksi  telah  susuai  den gan  program  objective  yang  diusung  pada  awal 
perencanaan.  Di  fase  ini,  buka  saatnya  untuk  melakukan  execuse  dan  saling 
menyalahkan  tetapi  lebih   meminta sebanyak  mungkin  feedback  agar  bisa  diperbaiki 
di kesempatan selanjutnya. 
c.    Record Keeping
Seorang  produser harus  mempunyai kepustakaan pita  di  mana seluruh materi 
hasil  master  edit  disimpan  dengan  baik,  aman,  dan  terlindungi  dari  kerusakan  air, 
kelembapan  ud ara,  dan  lain  sebagainya.  Data-  data  itu  adalah  sumber  yang  sangat 
penting  untuk  menghin dari  klaim  dari  pihak  lain  atas  hak  cipta  program  yang 
Diproduksi. 
2.2.12   Analisis SWOT
Analisis  SWOT  adalah  identifikasi  berbagai  faktor  secara  sitematis  untuk 
merumuskan  strategi  perusahaan  Analisis  ini  didasarkan  pada  logika  yang  dapat 
memaksimalkan  kekuatan  (Strengths)  dan  peluang  (Opportunities),  namun  secara 
bersamaan  dapat  meminimalkan  kelemahan  (Wekanesses)  dan  ancaman  (Threats) 
(Rangkuti, 2013:20). 
Menurut  Rangkuti  (2004),  SWOT  adalah  singkatan  dari  lingkungan  Internal 
& Strengths dan Weaknesses  serta  lingkungan ekstemal Opportunities dan Threats yang 
dihadapi  dunia  bisnis.  Analisis  SWOT  membandingkan  antara  factor  eksternal 
Peluang  (opportunites)  dan  Ancaman  (threats)  dengan  factor  internal  kekuatan 
(strengths), dan kelemahan (weaknesses) (Rangkuti, 2013: 20).
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
  
 
 
 
 
 
 
 
  
 
   
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
   
 
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
   
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
  
 
   
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
23 
2.3  Kerangka Pemikiran
STRATEGI 
PRODUKSI  
ANALISIS 
SWOT 
PRA 
PRODUKSI  PASCA 
PRODUKSI
PRODUKSI 
PENINGKATAN
KUALITAS 
PROGRAM