7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
  Peneliti  memilih  beberapa  jurnal  terdahulu  yang  terkait  untuk  digunakan 
dalam  penelitian  ini.  Adapun  jurnal-jurnal  tersebut  berisi  upaya  para  pemasar  dalam 
mempromosikan produk atau jasa  yang dihasilkan   perusahaan   merek a. Berbagai cara 
ditempuh,  salah  satunya  melalui  media  sosial.  Pengelolaan  media  sosial,  kelebihan 
serta  kekurangan  media  sosial  sebagai  media  promosi,  dan  optimalisasi  pengelolaan 
media sosial sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. 
Tabel 2.1 State of The Art
No  Nama Penulis  Judul Penelitian  Metodologi  Penjelasan dan Hasil
Penelitian
1.  Sarah B. Swidan & 
The Impact of 
Information 
Technology and 
Social Networks 
in the  Integrated 
Marketing 
Communication 
Process for 
Products and 
Services 
Sumber: 
American 
Academic & 
Scholarly 
Research Journal 
5.3 special issue, 
April 2013, hlm. 
Kualitatif  Kemunculan media 
Ahmed F. Hassaballah 
sosial berbasis internet 
memungkinkan 
seseorang untuk 
berkomunikasi dengan 
ratusan bahkan ribuan 
orang mengenai 
produk atau 
perusahaan mereka. 
Para pemasar melihat 
hal ini sebagai peluang 
untuk meningkatkan 
market share mereka, 
sekaligus juga 
ancaman yang karena 
kontrol perusahaan 
yang rendah terhadap 
konsumen dan
  
8
No  Nama Penulis  Judul Penelitian  Metodologi  Penjelasan dan Hasil
Penelitian
informasi di media 
sosial. 
218-222  
2.  Abu Bashar, Irshad 
Effectiveness of 
Social Media as a 
Marketing Tool: 
An Empirical 
Stud y 
Sumber: 
International 
Journal of 
Marketing, 
Financial 
Services & 
Management 
ResearchVol.1 
Issue 11, 
November 2012, 
hlm. 88-99 
Kuantitatif  Media sosial 
Ahmad, dan 
Mohammad Wasiq 
merupakan alat 
pemasaran yang sangat 
penting, khususnya 
digunakan dalam 
bauran promosi. 
Kemampuan 
beradaptasi dengan 
berbagai bentuk 
pemasaran online 
melalui media sosial 
merupakan kunci 
kesuksesan suatu 
bisnis, terutama bagi 
industri yang terus 
mengalami perubahan 
seperti fashion. Bisnis 
telah bertransformasi 
dari hubungan  yang 
bersifat transaksional 
menjadi hubungan 
sosial, sehingga 
pemasar dituntut untuk 
membina hubungan 
jangka panjang dengan 
para konsumen. Tugas 
pemasar di sini adalah 
memberikan informasi 
  
9
No  Nama Penulis  Judul Penelitian  Metodologi  Penjelasan dan Hasil
Penelitian
yang berkualitas 
kepada konsumen, 
membangun citra 
postif merek, sehingga 
merek tersebut 
menjadi pilihan para 
konsumen. 
3.   Arief Mulyawan, Hadi 
Strategi 
Komunikasi 
Pemasaran Trans 
Studio Bandung 
dalam 
Menumbuhkan 
Minat Konsumen 
untuk Berkunjung 
Sumber: 
eJurnal 
Mahasiswa 
Universitas 
Padjajaran Vol. 1, 
No. 1, 2012, hlm. 
1-14 
Kualitatif  Strategi komunikasi 
Suprapto Arifin, dan 
Tedd y Kurnia 
Wirakusumah 
pemasaran Trans 
Studio Bandung terdiri 
dari tiga tahap yaitu: 
perencanaan, 
pengelolaan, dan 
evaluasi. Tahap 
perencanaan dilakukan 
dengan memanfaatkan 
media-media yang 
telah tersedia di 
TransCorp. Tahap 
pelaksanaan 
dijalankan dengan cara 
turun langsung ke 
lapangan membagi 
brosur, pemasangan 
spanduk, dan 
mengajak kerjasama 
pihak lain. 
Pengevaluasian 
dilakukan jika strategi 
yang dijalankan 
  
10
No  Nama Penulis  Judul Penelitian  Metodologi  Penjelasan dan Hasil
Penelitian
kurang efektif dan 
memberikan gagasan 
baru yang lebih 
kreatif. 
4.  Tito Siswanto  Optimalisasi 
Kualitatif  Sosial media dengan 
segala kelebihan dan 
fiturnya, terbukti 
mampu memberikan 
faslilitas yang tidak 
kalah menarik 
dibandingkan media 
lain  yang 
membutuhkan biaya 
tinggi dalam 
penggunaannya. 
Bukan tidak mungkin, 
jika digunakan secara
optimal, sosial media 
dapat menciptakan 
citra merek (brand 
image) bagi UKM dan 
menciptakan kepuasan 
yang akan 
berimplikasi pada 
loyalitas. 
Sosial Media 
Sebagai Media 
Pemasaran Usaha 
Kecil Menengah 
Sumber: 
Jurnal Liquidity 
Vol. 2, No. 1, 
Januari – Juni 
2013, hlm. 80-86 
5.  Zainal Mutaqqin  Facebook 
Kualitatif  Facebook Marketing 
Marketing dalam 
Komunikasi 
Pemasaran
merupakan salah satu 
cara pemasaran 
melalui internet 
  
11
No  Nama Penulis  Judul Penelitian  Metodologi  Penjelasan dan Hasil
Penelitian
Modern 
Sumber: 
Jurnal Teknologi, 
Vol. 1, No. 2, Juli 
2011, hlm.103-
109 
dengan memanfaatkan 
fungsi-fungsi yang ada 
pada Facebook. 
Dengan Facebook 
Marketing, pengusaha 
tidak hanya 
melaksanakan proses 
bisnis pemasaran, 
namun juga dapat 
berkomunikasi dengan 
pelanggan-
pelanggannya. 
Facebook Marketing 
merupakan solusi 
komunikasi pemasaran
modern. 
2.2  Landasan Konseptual 
2.2.1  Komunikasi Pemasaran 
2.2.1.1 Komunikasi Pemasaran
  Sebelum  melangk ah  ke  pengertian  komunikasi  pemasaran,  ada  baiknya 
terlebih  dahulu  kita  memahami  proses  komunikasi  yang  efektif.  Menurut  Kotler  & 
Keller  (2012,  p.  480),  terdapat  9  unsur  dasar  dalam  proses  komunikasi  yang  efektif 
yang  harus  dipahami  pemasar,  di  antaranya  yaitu:  sender  (pengirim),  receiver 
(penerima),  message  (pesan),  media  (media),  encoding,  decoding,  response  (respon), 
feedback  (umpan balik), dan noise (gangguan).
  
12
  
Gambar 2.1 Proses  Komunikasi
Sumber: (Kotler & Keller, 2012, p. 480) 
Dulu  istilah  komunikasi  pemasaran  sering  diseb ut  dengan  nama  periklanan 
atau  promosi,  yang  telah  lebih  dulu  dikenal  secara  umum.  Namun  selama  beberapa 
tahun  terakhir  komunikasi  pemasaran  telah  menjadi  istilah  yang  disukai  kalangan 
akademisi  dan  beberapa  praktisi  untuk  menggambarkan  semua  elemen  promosi  dari 
marketing  mix  yang  melibatkan  komunikasi  antara  or ganisasi  dan  khalayak  sasaran 
terkait  dengan  semua  hal  yang  mempengaruh i  kinerja  pemasaran.  (Pickton  & 
Broderick, 2005, p. 4) 
Promosi  dan  komunikasi  pemasaran  memiliki  definisi  yang  sama  dan  dapat 
saling  menggantikan,  dimana  promosi  atau  komunikasi  pemasaran  merupakan  salah 
satu  bagian  dari bauran  pemasaran  (marketing mix). Sementara periklanan merupakan 
bagian dari komunikasi pemasaran. 
Menurut 
Pelsmacker,  Geuens,  dan  Bergh  (2007,  p.  3),  promosi  atau 
komunikasi  pemasaran  merupakan  instrumen  keempat  dan  paling  dapat  dirasakan 
dalam  marketing  mix.  Semua  instrumen  akan  dilibatkan  ketika  perusahaan 
berkomunikasi dengan grup target dan pemangku kepentingan dalam mempromosikan 
produk ataupun perusahaan secara keseluruhan 
Kotler  dan  Keller  (2012,  p.  476)  mendefinisikan  komunikasi  pemasaran 
sebagai  sarana  yang  digunakan  oleh  perusahaan  dalam  upaya  untuk 
menginformasikan,  membujuk,  dan  mengingatkan  konsumen  –  baik  secara  langsung 
maupun tidak langsung – tentang produk dan merek yang mereka jual . 
Komunikasi  pemasaran  berperan  dalam menyuar akan  tentang  perusahaan  dan 
mereknya,  sehingga  dapat  membangun  hubungan  dengan  konsumen  dan  akan
  
13
berimpilkasi  terhadap  semakin  kuatnya  lo yalitas.  Di  sinilah  peran  komunikasi 
pemasaran dalam menciptakan ekuitas pelanggan. 
Perusahaan  menggunakan  berbagai  bentuk  komunikasi  pemasaran  untuk  
mempromosikan  apa  yang  mereka  tawarkan  serta  mencapai  tujuan  finansial  dan 
nonfinansial.  Secara  keseluruhan,  kegiatan    pemasaran  yang  menggunakan  alat-alat 
komunikasi  meliputi  iklan  di media massa tradisional  dan  online, promosi  penjualan, 
signage  toko  dan  point-of-purchase,  direct  mail,  public  relation
dan  publisitas, 
sponsor  dan  acara, presentasi oleh  tenaga  penjual,  sert
alat-alat  komunikasi  lainnya, 
termasuk  ke  dalam  komponen  bauran  pemasaran  (marketin
mix)  yaitu  promosi. 
(Shimp, 2007, p. 4) 
Berdasark an  pengertian-pengertian  di  atas,  dapat  disimpulka
bahwa 
komunikasi  pemasaran  termasuk  salah satu  bagian  dala
marketing  mix.Komunikasi 
pemasaran  merup akan  upaya mempromosikan pr oduk, merek  da
perusahaan kepada 
konsumen  serta  membangun hubungan dengan konsume
menggunakan berbagai alat 
komunikasi, guna mencapai tujuan pemasaran perusahaan.  
2.2.1.2 Bauran Komunikasi Pemasaran
  Terdapat  lima  aktivitas  dalam  komunikasi  pemasaran,  yang  dikenal  dengan 
bauran komunikasi pemasaran, antara lain: (Swidan & Hassaballah, 2013, p. 220) 
1. 
Iklan  (advertising), adalah  segala bentuk  berbayar presentasi non-personal dan 
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.  
2.  Penjualan  personal  (personal  selling),  adalah  presentasi  pribadi  oleh  tenaga 
penjual  perusahaan  untuk  menciptakan  penjualan  dan  membangun  hubungan 
dengan pelan ggan.  
3.  Promosi  penjualan  (sales  promotion),  adalah  insentif  jangka  p endek  untuk 
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.  
4. 
Hubungan  masyarakat  (public  relations),  merupakan  upaya  membangun 
hubungan baik dengan publik perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang 
menguntungkan,  membangun  citra  baik  perusaah an,  serta  penanganan  rumor, 
cerita, dan events. 
5.  Pemasaran langsung (direct marketing), adalah penggunaan surat, telepon, fax, 
e-mail,  dan  alat-alat  penghubung  non-personal  lainnya,  untuk  berkomunikasi 
secara  langsung  dengan  /  atau  mendapatkan  tanggapan  langsun g  dari 
pelanggan tertentu atau calon pelanggan.
  
14
2.2.2  Sales Promotion (Promosi Penjualan) 
2.2.2.1 Pengertian Sales Promotion
  Sales  promotion  merupakan  berbagai  insentif  jangka  pendek  yan g  dirancang 
untuk  merangsang  pembelian  produk  atau  jasa  tertentu  dengan  segera  dan  /  atau 
meningkatkan jumlah  yang dibeli oleh konsumen ataupun dalam perdagangan. (Kotler 
& Keller, 2012, p. 478) 
Menurut  Shimp  (Shimp, 2007,  p.  490), sales  promotion  mengacu  pada segala 
insentif  yan g  digunakan  produsen  dalam  perdagangan  (untuk  pedagang  besar  / 
wholesalers,  pengecer /  retailers,  atau anggota saluran lainnya), untuk konsumen  agar 
membeli  produk  /  mer ek  mereka,  dan  untuk  mendorong  tenaga  penjual  agar  lebih 
agresif dalam menjual produk / merek mereka. 
Berdasark an  definisinya,  sales  promotion  melibatkan  insentif  (bonus  atau 
hadiah),  yang  dir ancan g  untuk  mendorong  konsumen  dalam  perdagangan  atau 
konsumen  akhir  untuk  membeli  merek  tertentu  dengan  segera,  lebih  sering,  dalam 
jumlah  yang  lebih  besar,  ataupun  mendorong  /  merangsan g  perilaku  konsumen 
lainnya  yang  dapat  memberikan  manfaat  bagi  produsen  atau  pengecer  yang 
melakukan  kegiatan  sales  promotion  tersebut.  Insentif  ini  (seperti  tunjangan,  rabat, 
undian,  kupon,  premi,  dan  seb again ya)  hanya  merupakan  tambahan  –  tidak 
menggantikan  –  manfaat  dasar  suatu  produk,  yang  akan  diberikan  ketika  konsumen 
membeli  suatu  produk  atau  jasa.  Target  dar i  insentif  ini  adalah  perdagangan, 
konsumen,  tenaga  penjual,  atau  ketiganya.  Pada  akhirnya,  pemberian  insentif 
mengubah  harga  dan 
nilai  yang  dirasakan,  namun  han ya  bersif at  sementara.  Ini 
artinya  insentif  sales  promotion  suatu  produk  hanya  berlaku  untuk  satu  pembelian 
atau beberapa pembelian  dalam  periode tertentu, namun  tidak untuk  setiap pembelian 
yang dilakukan konsumen. (Shimp, 2007, p. 490) 
Dewasa  ini,  perusahaan  merupakan  pengguna  terbesar  dari  sales  promotion. 
Semua  tipe  perusahaan  menggunakan  insentif  sales  promotion,  misalnya:  Restoran 
menawarkan  kupon  atau  diskon,  dan  kadang  kala  memberikan  gratis  dessert  untuk 
pembelian menu utama; Perusahaan online  menawarkan gratis biaya  pengiriman  (free 
shipping)  jika pemesanan  telah mencapai  harga  tertentu; Toko  perabotan memberikan 
hadiah (free gifts) untuk pembelian produk tertentu,  
Sementara  itu  Hermawan  (2012,  p.  128)  mendefinisikan  promosi  penjualan 
sebagai  bentuk  persuasi  langsung  melalui  penggunaan  berbagai  insentif  yan g  dapat
  
15
diatur  untuk  merangsang  pembelian  produk  dengan  segera  dan  /  atau  meningkatkan 
jumlah  barang  yang  dibeli  konsumen.  Melalui  promosi  penjualan,  perusahaan  dapat 
menarik  konsumen  baru,  mendorong  konsumen  membeli  dalam  jumlah  yang  lebih 
besar,  menyeran g  aktivitas  promosi  pesaing,  meningkatkan  impulse  buying 
(pembelian  tanpa  rencana  sebelumn ya),  atau  mengupayakan  kerja  sama  yang  lebih 
erat dengan pengecer. 
Menurut  Hermawan  (2012, p. 128),  promosi  penjualan  mengandun g sifat-sifat 
antara lain: 
1.  Komunikatif,  yang  artinya  promosi  penjualan  mampu  menarik  perhatian  dan 
memberi informasi untuk memperkenalkan konsumen kepada produk. 
2.  Insentif,  yaitu  memberikan  keistimewaan  dan  rangsangan  yang  bernilai  bagi 
konsumen. 
3.  Mengundang, mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga. 
  Pelsmacker,  Geuens,  dan  Bergh  (2007,  p.  354),  berpendapat  bahwa  sales 
promotion  tidak  seperti  bauran  komunikasi  pemasaran  lainnya,  dimana  sales 
promotion  merupakan  teknik yang bertujuan  meningkatkan  penjualan  jangka  pendek, 
dan  karena  itulah sebagian  besar kegiatannya berlangsung dalam peiode yang  singkat. 
Pada  dasarnya,  sales  promotion  merupakan  tidak an  komunikasi  untuk  meningkatkan 
penjualan,  baik  oleh  konsumen  lama  dengan  membeli  produk  lebih  banyak,  ataupun 
memancing  konsumen  baru  dengan  pemberian  insentif  yang  sifatn ya  sementara. 
Karakteristik  utama  sales  promotion  adalah  kegiatan  ini  dibatasi  oleh  waktu  dan 
ruang,  memberik an  penawaran  lebih  untuk  memprovokasi  respon  segera  dari 
konsumen.  Jika  dibandingkan  dengan  iklan  atau  instrumen  komunikasi  pemasaran 
lainnya, keefektifan sales promotion dapat dievaluasi secar a lebih lan gsung. 
Berdasark an  beberapa  pengertian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  sales 
promotions  merupakan  berbagai  insentif  jangka  pendek  yang  dirancang  untuk 
merangsang  pembelian  produk  atau  jasa  tertentu  dengan  segera  dan  /  atau 
meningkatkan jumlah  yang dibeli.  Target sales promotion bisa konsumen, pedangang, 
ataupun  para  tenaga  penjual.  Bentuk  insentif  sales  promotion  seperti  pemberian 
diskon,  bonus,  atau  hadiah,  hanya  bersifat  sementara  atau  berlangsung  pada  periode 
waktu tertentu. 
  
16
2.2.2.2 Klasifikasi Sales Promotion
  Berdasark an  tujuan  yang  ingin  dicapai,  promosi  penjualan  yang  dilakukan 
oleh  penjual  dapat  diklasifikasikan  ke  dalam  4  (empat) kelompok,  yaitu:(Hermawan, 
2012, p. 128) 
1.  Promosi kepada  konsumen –
untuk merangsang  / mendorong konsumen untuk 
membeli. 
2.  Promosi  dagang  –  bertujuan  untuk  mendorong  para  pedagang  grosir 
(wholesalers),  pengecer  (retailers),  eksportir,  dan  importir  untuk 
memperdagangkan barang / jasa produsen / perusahaan. 
3.  Promosi kepada tenaga penjualan – untuk memotivasi para ten aga penjualan. 
4.  Promosi  bisnis  –  bertujuan  memperoleh  konsumen  baru,  mempertahankan 
hubungan  den gan  konsu men,  memperkenalkan  produk  baru,  menjual  lebih 
banyak kepada konsumen lama, serta mendidik konsumen. 
     
2.2.2.3 Tujuan Consumer Sales Promotion (Promosi Kepada Konsumen)
  Dengan  mengidentifikasi  apa  tujuan  yang  harus  dipenuhi,  pemasar  dapat 
memilih  kegiatan  sales  promotion  apa  yang 
paling  sesuai  untuk  digunakan.Menurut  
Pickton & Broderick (2005, p. 641), tujuan promosi kepada konsumen adalah: 
1.  Meningkatkan penjualan produk yang sudah ad a. 
2.  Mendorong konsumen lama melakukan pembelian ulang. 
3.  Mendorong konsumen baru 
mencoba su atu produk. 
4.  Membantu memperken alkan produk baru. 
5.  Mendahului pesaing melakukan promosi (sebelum persaingan).  
6.  Menyeran gk egiatan promosi yang dilakukan pesaing (setelah persaingan). 
7.  Meningkatkan penggunaan suatu produk.  
8.  Mendorong loyalitas merek / mencegah konsumen berpindah ke merek lain. 
9.  Memfasilitasi pengumpulan informasi database konsumen. 
10. Melengk api aktivitas ‘pull’ komunikasi pemasaran lainnya. 
2.2.2.4 Aktivitas / Bentuk-BentukConsumer Sales Promotion
  Aktivitas  sales promotionberorientasi  konsumen  /  promosi  kepada  konsumen, 
bertujuan  menarik  konsumen  akhir  (strategi  pull)  dalam  rantai  distribusi  sehingga 
muncul  keinginan  untuk  membeli  suatu  produk.  Terdapat beberapa aktivtias  promosi 
kepada konsumen, di antaranya yaitu: (Pickton &  Broderick, 2005, pp. 642 -649) 
  
17
1.  Sampel 
Pemberian  sampel  bertujuan  mendorong  konsumen  untuk  mencoba  suatu 
produk.  Menurut  Hermawan  (2012,  p.  139),  terdapat  beberapa  cara  untuk 
menyampaikan  sampel  kepada  konsumen.  Bisa  melalui  surat  atau  distribusi 
dari  pintu  ke  pintu  (door-to-door  distribution).  Produknya  bisa  ditaruh  di 
depan  pintu  atau  disampaikan  secara  tatap  muka.  Selain  itu  sampel  dapat 
disertakan  atau  ditempelkan  pada  iklan  di  surat  kabar.  Sampel  juga  dapat 
diberikan  secara  langsung  kepada  konsumen  melalui  pengecer  atau  tenaga 
penjual. 
2.  Kupon 
Menurut  Hermawan  (2012,  p.  134),  kupon  ditawarkan  oleh  produsen  atau 
pengecer  kepada  konsumen,  dan menjamin  penghematan  tertentu  atas  produk 
yang  dipilih.  Kupon  dapat  disampaikan  melalui  banyak  cara:  produsen 
mungkin mengirimkan secara langsung melalui surat, meletakkan dari pintu ke 
pintu, menempatkan di  pusat  perbelanjaan  atau mal,  mendistribusikan melalui 
media  den gan  cara  menyelipkan  pada  majalah  atau  surat  kabar,  atau 
memasukkan  kupon  pada  kemasan,  melekatkannya,  bisa  juga  mencetaknya 
pada kemasan. 
3.  Premi 
Menurut  Hermawan  (20 12,  p.  137),  premi  (hadiah)  merupakan  kompensasi 
yang  n yata  –
suatu  insentif  –  yang  diberikan  untuk  mencapai  tujuan  tertentu, 
biasanya  bagi  pembelian  suatu  produk.  Premi  kemungkinan  gratis,  atau  jika 
tidak  har ganya  di  bawah  harga  yan g  biasa  diterapkan.  Contoh  premi  yaitu: 
hadiah  mangkuk  untuk  pembelian  sekotak  ser eal,  gelas  untuk  pembelian 
deterjen, atau kaos untuk pembelian sebuah ponsel. 
4.  Pengurangan harga (money-off)
  Menurut  Pickton  &  Broderick  (2005,  p.  644),  penawaran  money-off 
merupakan  bentuk  sales  promotion  yang  paling  dikenal.  Sale  merupakan 
contoh  sales  promotion  yang  dilakukan  toko-toko,  yang  berlangsung  pada 
waktu-waktu  tertentu  seperti  musim  semi,  gugur,  Natal,  pada  bulan  Januari 
(awal  tahun),  atau  untuk  tujuan  tertentu  seperti  pentupan  atau  pembaruan. 
  
18
Penawaran  money-off  dilakukan  dengan  berbagai  cara,  seperti:  penurunan 
harga suatu produk saat itu juga, vouch ermoney-offuntuk penurunan harga 
saat 
itu juga, vouchermoney-o ff untuk penurunan harga pada pembelian berikutnya, 
voucher money-off untuk produk lain.
5.  Bonus  packs,  merupakan  tambahan  ku antitas  produk  dalam  kemasan  tanpa 
adanya penambahan harga. 
6.  Banded  packs,  merupakan  kumpulan  dari  beberapa  produk  yang  sama, 
‘terikat’ bersama-sama, dan dijual  dengan  harga tertentu. Mungki
saja  terdiri 
dari dua atau tiga bungkus produk yang sama.  
7.  Kontes 
Menurut  Hermawan  ( 2012,  p.  134),  kontes  merupakan  ajang  unjuk 
kemampuan  (seperti  menggambar,  menulis  puisi,  dan  lain-lain),  yang 
kemudian  ak an  dinilai  dan dipilih  pemenangnya,  dimanasang pemen ang  akan 
mendapatkan  hadiah.  Kontes  membutuhkan  partisipasi  dari  beberapa  orang 
yang  memiliki  keahlian  atau  keterampilan,  untuk  berkompetisi  mendapatkan 
hadiah. 
8.  Tie-in sales promotion 
Menurut  Picton  &  Broderick  (2005,  p.  646),  tie-in  merupakan  bentuk  sales 
promotion  yang  melibatkan  beberapa  produk.  Produk-produk  tersebut  dapat 
berasal  dari  perusahaan  yang  sama  (intra-company  tie-in)  ataupun  dari 
perusahaan yang berbeda (inter-company tie-in).
9.  Cause-related sales promotion 
Menurut  Pickton  &  Bro derick  (2005,  p.  647),  cause-related  sales  promotion 
merupakan  kegiatandimana  keuntungan  dari  penjualan  akan  disumbangkan 
untuk  tujuan  mulia,  sebagai  bagian  dari  promosi.  Sebagai  contoh  sekolah 
Scuba-Diving  Eropa  di  Turki  menjual  kaos  yang  mencantumkan  nama  dan 
logo  mereka,  serta  gambar  lumba-lumba.  Kaos  ini  dijual  dengan  jaminan 
bahwa  untuk  setiap penjualan,  1.500.000 lira  Turki akan disumbangkan  untuk 
program ‘Save the Dolphin’. 
  
19
10. Merchandise, point-of-sales, dan demonstrasi 
Merupakan  upaya  membujuk  pelanggan  untuk  membeli  atau  mengambil 
tindakan  seperti  dengan  memanjang  produk  di  etalase  atau  di  r ak,  memutar 
music  di  toko    sehingga  menciptakan  suasana  yang  menyenan gkan  bagi 
pengunjung.  Demonstrasi  dapat  di  lakukan  di  toko,  pada  pameran,  atau  di 
rumah,  melalui  video/C DROM/DVD.  Tujuannya  adalah  untuk  menunjukkan 
kegunaan  suatu  produk  atau  jasa.  Contoh  lain  demonstrasi  adalah  test  driving 
mobil pada sebuah showroom lokal. 
11. Leaflet atau katalog informasi 
Bentuk  sales  promotion  yang  satu  ini  kerap  kali  tumpang  tindih  dengan 
marketing  public  relations.  Leaflet  atau  katalog,  dengan  segala  bentuk  dan 
ukuran,  dibuat  dan  disebarkan  melalui  direct  mail,  diletakkan  pada  toko 
pengecer  atau  di  tempat  umum  seperti  perpustakaan  dan  sebagain ya,  baik 
dalam  bentuk cetakan (printed), audio, maupun visual. Leaflet berisi informasi 
mengenai  produk  atau  perusahaan,  dan  sering  kali  disertai  dengan  money-off 
voucher.(Pickton & Broderick, 2005, p. 648)
12. Loyalty card 
  Loyalty  card  merupakan  bentuk  sales  promotion  yang  bertujuan  mendorong
konsumen  membeli  lebih ban yak atau  menggunakan  lebih sering   produk  dari 
perusahaan  dimana  mereka  menjadi  an ggota.  Loyalty  card  efektif  digunakan 
pengecer  karena  mampu  menjadikan  mereka  kreatif  dalam  melakukan  sales 
promotion,  memungkinkan  mereka  menargetk an  promosi  ke  kelompok 
konsumen  tertentu.  Setiap  kali  loyalty  card  digunakan  oleh  konsumen, 
pembelian  dan  pembeliakan  tercatat  di sistem  perusahaan.  Melalui  proses  ini, 
data-data  yang  disimpan  dapat  digunakan  sebagai  dasar  memilih  dan 
menargetkan promosi selanjutnya. (Pickton & Broderick, 2005, p. 649) 
  
20
  
Gambar 2.2 The Integrated Maketing Communication (IMC) Mix Model
(Sales Promotion)  
Sumber: (Pickton & Broderick, 2005, p. 634) 
2.2.3  Public Relations 
2.2.3.1 Pengertian Public Relations 
Publik  relations  mencakup  berbagai  program  untuk  mempromosikan  atau 
melindungicitra perusahaan atau produk individual. (Kotler &  Keller, 2012,  p527) 
Para  pakar  mendefinisikan  pengertian  public  relations  berdasarkan  sudut 
pandang  masing-masing.  Jika  ditinjau  dari  aspek  manajemen,  maka  public  relations 
didefinisikan  sebagai  fungsi  manajemen  yan g  menilai  sikap  publik,  sehingga 
perusahaan dapat menentukan kebijakan  apa  yang  harus diambil,  serta  merencanakan 
dan  melaksanakan  program  kegiatan  untuk  meraih  pengertian  dan  dukungan  publik. 
Beberapa  pakar setuju  bahwa  PR  melibatkan  komunikasi  dua  arah  antara perusahaan 
dan  publik.  Publik  di  sini  adalah  para  stakeholders  (pemangku  kepentingan)  yang 
terdiri dari para pemegang saham / investor, karyawan, konsumen, pemerintah, media, 
dan masyarakat dimana perusahaan itu berad a. (Hermawan, 2012, p. 152) 
  
21
  Dari  beberapa  pengertian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  public  relations 
mencakup b erbagai program untuk  mempromosikan  atau melindungi  citra perusahaan
atau  produk  individual.  Public  relations  melibatkan  komunikasi  dua  arah  antara
perusahaan  dan  publik  atau    para  stakeholders  (pemangku  k epentingan)
sehingga 
terbina hubungan yang baik antara perusahaan dengan publiknya.  
  
2.2.3.2 Fungsi Public Relations
  Menurut  Edward  L.  Bernays  dalam  Hermawan(2012,  p.  157),  public 
relationsmemiliki 3 (tiga) fungsi yaitu: 
1.  Memberikan pen erangan kepada publik. 
2.  Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku.  
3.  Berupaya  menyatukan   sikap  dan  perilaku  suatu  perusahaan  dengan  sikap  dan 
perilaku masyarakat. 
2.2.3.3 Pekerjaan Public Relations
  Adapun  menurut  Hermawan  (2012,  p.  155),  pekerjaan  public  relations  suatu 
perusahaan meliputi: 
1.  Membuat  kesan  (image).  Kesan  ber arti  gambaran  yang  diperoleh  seseorang 
tentang  suatu  fakta  sesuai  dengan  tingkat pengetahuan  dan  pengertian  mereka 
(terhadap suatu produk, perusahaan, atau situasi). 
2.  Pengetahuan  dan  pengertian.  Public  relations  memiliki  peran  penting  dalam 
membantu  memberikan  informasi  kepada  publik  internal  maupun  eksternal 
dengan  men yediakan  informasi  akurat  dalam  format  yang  mudah  dimengerti, 
sehingga 
ketidakpedulian  akan  suatu  produk,  perusahaan,  atau  tempatdapat 
diatasi melalui pengetahuan dan pen gertian. 
3.  Menciptakan  ketertarikan.  Public  relations  juga  harus  dapat  menciptakan 
ketertarikan  publik  terhadap  situasi  atau  serangkaian  situasi  yang  memiliki 
pengaruh besar bagi p erusahaan.  
4.  Penerimaan. Masyarakat mungkin menolak suatu  situasi  karena tidak  mengerti 
apa  yan g  sedang  terjadi,  oleh  sebab  itu  public  relations  mempunyai  peran 
kunci  untuk  memberi  penjelasan,  sehingga  ketidakpedulian  dan  bahkan  sikap 
menolak tersebut dap at dibalikkan menjadi pengertian dan penerimaan.  
5.  Simpati.  Cara  umum  untuk  meraih  simpati  publik  adalah  dengan 
mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias. 
  
22
   
  
Gambar 2.3 The Integrated Maketing Communication (IMC) Mix Model
(Public Relations) 
Sumber: (Pickton & Broderick, 2005, p. 545)   
2.2.4  Media Sosial 
2.2.4.1 Pengertian Media Sosial
  Menurut  Smith  dan  Zook  (2011,  p.  9),  media  sosial  telah  menjadi  pusat  dari 
banyak  strategi  pemasaran.Konsumen  dapat  mengendalikan  sendiri  informasi  yang 
ingin  mereka  terima,  dan  mereka  dapat  memperoleh  informasi-informasi  tersebut 
melalui media sosial. 
Media sosial  didefinisikan sebagai  sebuah kelompok  aplikasi  berbasis  internet 
yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web  2.0, dan yan g  memungkinkan 
penciptaan dan pertukaran user-generated content. (Kaplan & Haenlein, 2010, p. 60) 
Sementara menurut  Kotler  dan  Keller (2012,  p.  546), media  sosial  merupakan 
sarana bagi konsumen untuk berbagi  informasi  berupa  teks,  gambar, suara, dan video 
dengan pengguna lain atau  dengan  perusahaan dan sebaliknya (p ertukaran informasi). 
  
 n
23
Media  sosial  memungkinkan  pemasar  untuk  membentuk  suar
dan  kehadiran  publik 
di Web serta memperkuat aktivitas komunikasi lainnya. 
Menurut  Swidan & Hassaballah  (2013, p.  218),  efek  da
penggunaan  internet 
dan media sosial dalam kegiatan pemasaran secara umu
memungkinkan perusahaan 
menjangkau  dan  berhubungan  dengan  lebih  b anyak  konsume
di  seluruh  dunia, 
memperkenalkan  perusahaan,  dan  membantu  perusahaa
merepresentasik an  dirinya. 
Peran  media  sosial  konsisten  dengan  p enggunaan  alat-al
komunikasi  pemasaran 
tradisional.Artinya,  perusahaan  dapat  berbicara  dengan  konsume
mereka  melalui 
media sosial seperti Facebook dan Twitter. 
Berdasark an  beberapa  pengertian  di  atas,  dapat  disimpulka
bahwa  media 
sosial  merupakan  salah  satu  alat  komunikasi  berbasis  intern
yang  memungkinkan 
penggunanya  untuk  menciptakan  informasi  dan  saling  berba
dengan  pengguna 
lainnya. Melalui media  sosial, pengguna bebas memilih konten mana y
ingin mereka 
konsumsi.  Apabila  digunakan  dengan  baik,  maka  media  sosi
dapat  memberikan 
manfaat yang besar bagi pemasar terutama dalam menyebarkan informa
secara cepat 
dan  meluas serta dapat digunakan  untuk memperkuat  aktivita
komunikasi pemasaran 
lainnya. 
2.2.4.2 Jenis-Jenis Media Sosial
  Kaplan  dan  Haenlein  mengklasifikasikan  berbagai  jenis  media  sosial  dalam 
artikel  Horizons  Bisnisyang  diterbitkan  pada  tahun  2010.  Menurut  Kaplan  dan 
Haenlein (2010, pp. 62-64), ada enam jenis media sosial: 
1.  Proyek  kolaborasi,  merupakan  jenis  media  sosial  yan g  memungkinkan 
penciptaan  konten  secara  bersama-sama  oleh  banyak  pengguna.  Contohnya 
adalah  Wikipedia,  sebuah  website  yang  memungkinkan  penggunanya  untuk 
menambahkan, men gh apus, dan mengubah konten berbasis teks. 
2.  Blog,  merupakan  jenis  sosial  media  yang  memungkinkan  pengelolanya  bebas 
menulis  apapun  mulai  dari  pengalaman,  kegiatan  seh ari-hari,  ataupun 
informasi  tertentu.  Blog  biasanya  dikelola  oleh  satu  orang  saja,  tapi 
memungkinkan  adanya  interaksi  dengan  orang  lain  melalui  pemberian 
komentar.  
3.  Komunitas  konten,  merupakan  media  sosial  yang  memungkinkan  para 
penggunanya  saling  berbagi  konten  media,  baik  berbentuk  teks  (contohnya 
  
24
BookCrossing),  foto  (contohnya  Flickr),  video  (contohnya  Youtube),  maupun 
presentasi PowerPoint (contohnya Slideshare).
4.  Situs  jejaring  sosial,  merupakan  aplikasi  yan g  memungkinkan  penggunanya 
membuat  profil  yang  memuat  informasi  mengenai  dirin ya,  terhubun g  dengan 
pengguna lain, serta saling berkirim  pesan. Profil  dapat mencakup  semua  jenis 
informasi,  termasuk  foto,  video,  audio,  dan  blog.  Contoh  situs  jejaring  sosial 
adalah Facebook d an Twitter. 
5.  Virtual game  world, merupakan  dunia virtual,  peniruan lingkungan d alam tiga 
dimensi  (3D),  dimana user  bisa  muncul dalam  bentuk  avatar  serta  berinteraksi 
dengan orang lain layaknya di dunia nyata. Contohnya adalah game online. 
6.  Virtual  social  world,  merupakan  aplikasi  yang  mensimulasikan  kehidupan 
nyata  melalui  internet.  Hampir  sama  seperti  virtual  game  world,  melalui 
virtual  social  world  pengguna  dimungkinkan  untuk  saling  berinteraksi  dalam
platform  tiga  dimensi.  Akan  tetapi  interaksi  di  sini  lebih  bebas  seperti  dan 
tidak terikat aturan seperti dalam game.
2.2.5  Facebook
  Facebook  termasuk  ke  dalam  situs  jejarin g  sosial  yang  menyediakan  media 
bagi  para  penggunan ya  untuk  saling  berkomunikasi  dan  berinteraksi.  Facebook 
diluncurkan  pada  tahun  2004  oleh  Mark  Zuckerberg.  Awalnya  Facebook  hanya 
digunakan  di  kalangan 
Universitas  Havard  saja.  Terhitung  sebulan  sejak 
peluncurannya,  jumlah  pengguna  Facebook  telah  mencapai  setengah  dari  jumlah 
mahasiswa  Havard  pada  saat  itu.  Dalam  waktu  singkat,  situs  ini  telah  tersebar 
penggunaannya  di  hampir  semua  kampus  di  Amerika  Serikat  dan  Kanada.  Sekarang 
ini  Facebook  telah  menjadi  situs  jejaring sosial  yang  paling  populer  di  dunia.(Kotler 
& Keller, 2012, p. 563) 
Facebook  memungkinkan  penggunanya  membangun  pro fil  pribadi  mereka 
yang  berisi  informasi  tentang  temp at  kelahiran,  pekerjaan,  pendidikan,  hal-hal  yang 
disukai,  dan  agama.  Facebook  juga  memungkinkan  penggunan ya  memperluas 
jaringan pertemanan  dengan menambahkan  pengguna  lain sebagai teman,  berinteraksi 
dengan  pengguna  lain  dengan  men girimkan  p esan,  meng-upload  foto  dan  video 
kemudian  men-“tag” orang  yang ada  di  foto  tersebut,  menulis di  wall  pengguna  lain, 
serta menulis  status  yang dapat  dibaca oleh  pengguna  lain. (Kotler  & Keller,  2012, p. 
563) 
  
25
  Facebook  telah  menjadi  komponen  pemasaran  yang  penting  karena  beberapa 
alasan: (Kotler & Keller, 2012, p. 564) 
1.  Perusahaan,  tim  olahraga,  musisi,  politisi  dapat  membuat  Facebook  pages  –
sebuah sarana untuk berkomunikasi dengan fans mereka.  
2.  Perusahaan  menggunak an  Facebook  untuk  memperkenalkan  produk  baru, 
meluncurkan video dan promosi, meng-upload gambar, berkomunikasi dengan 
konsumen,  mendengarkan  umpan  balik,  dan  menciptakan  tampilan  pribadi 
mereka secara keseluruhan. 
3.  Politisi  dari  seluruh  dunia  menggunakan  Facebook  untuk  mendorong 
kampanye mereka d an berkomunikasi dengan basis tertentu. 
4.  Facebook juga menawarkan peluang beriklan yang dapat ditargetkan. 
2.2.6  Twitter
  Twitter  adalah  situs  jejaring  sosial  dan  microblog  yang  dioperasikan  oleh 
Twitter,  Inc.  Twitter  dikategorikan  sebagai  situs  jejaring  sosial  karena  lewat  Twitter 
penggunanya  dapat  men cari  dan  memiliki  teman  seban yak-banyakn ya  serta  dapat 
saling  berinter aksi  misaln ya  dengan  memberikan  komentar  terhadap  status  yang  di-
posting  pengguna lain. Twitter juga disebut microblog karena  situs ini  memungkinkan 
penggunanya  mengirim  dan  membaca  pesan  pada  blog,  tetapi  dengan  jumlah  tulisan 
yang  terbatas  yaitu 140  karakter. Pesan  ini disebut tweets.  Tw itter didirikan  oleh  Jack 
Dorsey pada tahun 2006. (Adi & Sanjaya, 2009, p. 1) 
Menurut  O’Reilly  &  Milstein  (2012,  p.  7),  Twitter  memiliki  beberapa 
keunikan, di antaranya yaitu:
1.  Pesan  yang  dikirim  dan  diterima  di  Twitter  tidak  lebih  dari  140  karakter, 
artinya sangat mudah menulis dan membaca di Twitter. 
2.  Pesan  di  Twitter  dapat  dibaca  publik,  dengan begitu  kita  dapat  dengan  mudah 
bertemu oran g-orang baru di Twitter. 
3.  Kita  dapat memilih  pesan  apa  yang ingin  diterima,  atau  siapa  yang  ingin  kita 
follow.
4.  Kita dapat mengirim dan menerima  pesan Twitter melalui berbagai alat seperti 
mobile phone atau PC.
  
26
  O’Reilly  &  Milstein  (2012,  p.  17)  berpendapat  bahwa  aka
sangat  baik  jika 
perusahaan  menggunakan  Twitter  untuk  kepentingan  bisnis.  Twitte
telah  muncul 
sebagai  saluran  bisnis  utama,  yang  memungkinkan  perusahaa
berhubungan  dengan 
konsumen,  rekanan,  maupun  stakeholders  lainnya  secara  langsun
baik  personal 
maupun  publik  –  dimana  media  lain  tidak  bisa.  Melalui  Twitte
perusahaan  dapat 
memonitor  pendapat  masyarakat  tentang  produk  mereka,  menangga
permintaan 
layanan  konsumen,  berkomunikasi  dengan  stakeholders,  sert
menciptakan  promosi 
yang kreatif.  
2.2.7  Pengelolaan Media Sosial untuk Promosi
  Menurut  Muttaqin  (2011,  p.  106),  terdapat  beberapa  hal  yang  harus 
diperhatikan dalam mengelola media sosial untuk promosi, antara lain: 
1.  Strategi informasi 
Dalam komunikasi  pemasaran,  penyampaian info rmasi  menjadi  aktivitas yang 
paling penting. Informasi disebut juga pesan (message). Dalam menyampaikan 
pesan, pemasar harus memperhatikan hal-h al berikut ini: 
a.  Pola pesan 
Bagian  terpenting  dari  strategi  penyampaian  pesan  pemasaran  adalah 
mengkomunikasikan  pokok  pesan  kepada  khalayak  sasaran  atau 
konsumen. 
b.  Media penyampaian 
Facebook  dan  Twitter  memiliki  fasilitas-fasilitas untuk menyampaikan 
pesan kepada   para member-nya,  dapat melalui posting status, gambar / 
foto, atau link ke website tertentu.
c.  Mengatur penyamp aian pesan 
Mengatur  frekuensi  penyampaian  pesan  melalui  media  yang 
disediakan  oleh  Facebook  dan  Twitter  harus  secara  berkala  dan 
terencana. 
2.  Merancang promosi 
Promosi  dilakukan  untuk  berkomunikasi  dan  mempengaruhi  konsumen  agar 
dapat  menerima  produk  yan g  dihasilkan   perusahaan.  Pemasar  dapat 
merancang promosi dengan berbagai cara, seperti: 
a.  Sales  promotion  –  dilakukan  dengan  cara  membuat  agenda  promo 
khusus dalam masa tertentu secar a berkala. 
  
27
b.  Public  relations  –  dilak ukan  dengan  cara  memberi  informasi  kepada 
konsumen  men genai  perusahaan  dan  produ k  yang  dihasilkan 
perusahaan tersebut. 
3.  Membangun komunitas 
Dengan semakin banyak nya jumlah  fans di  Facebook atau jumlah followers di 
Twitter,  akan  semakin  banyak  pula  orang-orang  yang  menerima  pesan  yang 
disampaikan. Yang artinya pesan promosi akan menyebar dengan luas.
2.2.7  Optimalisasi Pengelolaan Media Sosial
  Menurut  Siswanto  (2013,  p.  82),    jika  perusahaan  mengelola  media  sosial 
secara optimal, akan meningkatkan daya  saing per usahaan tersebut. Para pelaku usaha 
akan  lebih  mudah  berkomunikasi  melalui  media  sosial  mengenai  harga,  produk,
distribusi,  serta  promosi  yang  dilakukan.  Dengan  pengelolaan  media  sosial  yang 
optimal, perusahaan  akan mampu  bersain g  di  pasar  global  dan  melakukan  pemasaran 
secara gerilya tanpa menguras banyak biaya.   
Dari  karakteristik  media 
sosial  yan g  berb eda-beda,  perusahaan dapat  memilih 
media  sosial  mana  yan g  paling  efektif digunakan  untuk  kepentingan  promosi produk 
atau  usahanya.  Keban yakan  perusahaan   men ggu nakan  lebih  dari  satu  media  sosial 
dalam memasark an produknya. Tujuannya  agar perusahaan dapat meraih lebih banyak 
konsumen  dan  calon  konsumen  tanpa terbatas komunitas  atau  pengguna  media  sosial 
tertentu.  Bahkan  beberapa  fitur  media  sosial  telah  memiliki  sistem  terintegrasi, 
sehingga  media  sosial  yang  satu  den gan  lainnya  saling  terhubung.  Karena  setiap 
media  sosial  memiliki  kekurangan  dan  kelebihan  masing-masing,  baik  dari  segi 
jumlah pengguna maupun fitur yang disediakan. (Siswanto, 2013, p. 84) 
Faktor  lainnya  seperti  k emudahan  mengakses,  berinteraksi,  dan  popularitas 
dari  media  sosial,  menjadi  alasan  dalam  memilih  media  sosial  yang  efektif    untuk 
memasarkan  produk.  Kebanyakan  perusahaan  memilih  Facebook  dan  Twitter  untuk 
menjaring  konsumen  dan  mengarahkannya  ke  media  sosial  lain,  seperti  blog,  forum, 
atau  w ebsite.  Selain  karena  Facebook  dan  Twitter  lebih  populer  dibandingan  media 
sosial  lain dan  memungkinkan  interaksi langsun g  dengan  para  konsumen, juga karena 
kedua  media  sosial  ini  sudah  menjadi  aplikasi  wajib  yang  tersedia  dalam  telepon 
seluler serta mudah untuk dioperasikan. 
Namun  demikian,  media  sosial  Facebook  dan  Twitter  memiliki  keterbatasan 
dalam  menyuguhkan  informasi  yang  disampaik an.  Sehingga  dibutuhkan  media  lain 
  
28
yang  mempu  memberikan  informasi  secara  utu
mengenai  perusahaan  dan 
produknya.  Untuk  lebih  optimal,  penggunaan  blog  ata
w ebsite  ju ga  penting  dalam 
melakukan pemasaran. 
2.3  Kerangka Pemikiran
  
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
Sumber: Penulis (2014) 
  Restoran  Collage  Hotel  Pullman  Jakarta  Central  Park  melakukan  aktivitas 
komunikasi pemasaran yang  meliputi sales  promotion dan  public relations, salah satu 
media  yang  digunakan  yaitu  media  sosial  seperti  Facebook  dan  Twitter.  Terdapat 
beberapa  poin  yan g  harus  diperhatikan  dalam  pengelolaan  media  sosial 
untuk 
promosi,  di  antaranya:  pertama,  strategi  informasi  yang  meliputi  pola  pesan,  media 
penyampaian,  dan  mengatur  penyampaian  pesan;  kedua,  merancang  pro mosi  sales 
promotion dan   public relations; dan yang terakhir yaitu membangun komunitas. Agar 
  
29
pengelolaaan  media  sosial  menjadi  optima
perusahaan  harus  mengetahui  keunikan 
atau  kelebihan  dari  media  yang  digunakan  ser
tantan gan  dan  hambatan  yang 
dihadapi dalam pengelolaannya.
  
30