Nama Mocca memang diciptakan secara spontan, karena selama mereka
ngeband 2 tahun tidak pernah menggunakan nama. Namun filosofi Mocca justru
muncul belakangan, Mocca adalah rasa diantara kopi dan coklat. Dia mempunyai cita
rasa yang unik dan khas, ada yang suka dan ada pula yang tidak suka.
(mymocca.com)
2.2.2 Perjalanan Karier
Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan debut album mereka "My Diary"
(2003) dengan label indie "FFWD". Album ini meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti
"Secret Admirer" dan "Me and My Bo yfriend" menjadi hits di mana-mana. Video
klip "Me and My Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "b est video of the year"
versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.
Bahkan merek a menandatangani kontrak dengan salah satu indie records
di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format
rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop Renaisance". Ada 3
disc yang died arkan di Jepang dan Mocca berad a di disc no. 2 dengan lagu "Twist
Me Arround".
Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa In ggris dengan alasan
memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan
sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.
Mocca kembali merilis album kedua mereka tahun 2005 bertajuk "Friends"
masih dibawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca tidak
tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk memperkaya musik
mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli untuk mengisi suara
dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus dibuat untuknya, "Swing It
Bob". Mereka juga berduet den gan musisi asal Swedia, Club 8. Bersama duo asal
Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca membawakan lagu "I Would
Never".
Karier Mo cca semakin menanjak. Tak hanya di dalam negeri, mereka
mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang telah
menikmati album mereka.
|