31
2.2.3 Teori Desain Tipografi
Berikut ini adalah teori tipografi me nurut Surianto (2010: 108) yang
digunakan di dalam Perancangan Visual Buku 21 Ksatria Nunsantara
Populer 50-90an.
A. Sans Serif
Di dalam Perancangan Visual Buku 21 Ksatria Nusantara
Populer 50-90an, Penulis menggunakan font sans serif sebagai
typeface isi buku yang bersifat ese nsial. Berikut ini bebe rapa alasan
dari penulis di dalam penggunaan font sans serif .
1. Apabila huruf di-setting dalam ukuran kecil, adanya serif bisa
menjadi visual noise.
2. Sans serif be rsifat sangat simpel apabila dibandingkan
dengan huruf serif, sehingga cocok untuk
anak-anak dan
remaja untuk membaca dengan cepat.
B. Tentang Font DIN
Sejarah huruf sans-serif yang sekarang dikenal sebagai DIN
dimulai dari tahun 1905. Pada saat itu, kereta api Prusia
menciptakan satu se t huruf dengan tujuan menyatukan deskripsi
pada mobil angkutan me reka. Setelah semua kereta api negara
Jerman merger pada tahun 1920, gambar master dari kereta api
Prusia menjadi acuan huruf bagi seba gian besar kereta api.
Berdasarka n gambar utama, Thed. Stempel AG Foundry merilis
versi awal dari wajah DIN pada tahun 1923. Tipografi te rsebut
diadopsi oleh Jerman pada tahun 1936 sebagai typeface yang
dikenal sebagai DIN 1451 (DIN adalah singkatan Deutsches Institut
für Normung yang di dalam ba hasa Inggris, German Institute for
Standardization). Tipografi ini menjadi sta ndar untuk rambu lalu
lintas, tanda jalan, nomor rumah dan plat nomor. Selama dekade
berikutnya tipografi juga ditemukan digunakan pada berbagai
barang rumah tangga dan produk, sehingga identik dengan desain
Jerman. Karena tersedia dalam bentuk digital, jenis huruf ini telah
digunakan oleh banyak de sainer grafis karena sifatnya yang
|