38
pengaruh emosinya, sehingga cocok untuk istira hat. Hijau
sebagai pusat spektrum menghadirkan keseimbangan ya ng
sempurna da n sebagai sumber kehidupan. Hijau
melambangkan kesuburan, kesetiaan, keabadia n,
kebangkitan, kese garan, kemudaan, ke remajaan, keyakina n,
kepercayaan, keimanan, pengharapan, kesanggupan,
keperawanan, dan kementahan. Di
Jawa, keraton banyak
menggunakan warna hija u dengan pernik merah dan kuning.
Di masjid banyak menggunakan warna hijau sebagai
la mbang keimanan.
7. Putih diasosiasikan pada sa lju, pada sinar be rkilauan dan
bersifat positif, merangsang, cera h, tegas, mengalah. Putih
menyimbolkan sinar kesucian, kemurnian, kejujura n,
ketulusan, kedamaian, ketentraman, kebenaran, kesopana n,
keadaan tak bersalah, kehalusan, kele mbutan dan kesucian.
8. Hitam diasosiasikan dengan kegelapan, kesengsaraa n,
bencana, perkabungan, misteri, ke tiadaa n, da n keputusasaa n.
Karakter dari warna hitam adalah menekan, tegas, dalam, dan
depressive. Hitam melambangkan kese dihan, ma lapetaka,
kesuraman, kemurunga n, kegelapan, bahkan kematia n, teror,
kejahatan, ke burukan ilmu sihir, kedurjanaan, kesalaha n,
kekejaman, kebusukan, rahasia. Hitam memang misterius,
karena hitam yang berdiri sendiri memiliki sifat-sifat buruk,
te tapi jika dikombinasikan dengan warna-warna lain, hitam
akan be rubah total sifatnya. Sebagai latar belakang wa rna,
hitam menga sosiasikan kuat, tajam, formal, dan bijaksana.
Hitam yang digunakan bersama dengan wa rna putih akan
bermakna kema nusiaan, resolusi, tenang, sopan, keadaan
mendalam. Jaksa dan hakim menggunakan toga hitam dan
dasi putih sebagai lambang kebijaksanaan.
|