yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer ( dapat berupa
mata kita ataupun ala t ukur). Di dalam ruang yang gelap, kita tidak dapat mengenali
warna. Begitu juga apabila tidak ada objek yang kita lihat maka kita pun tidak bisa
mengenali warna.
Warna warna yang akan digunakan dalam buku i
adalah panduan warna
warna yang memiliki sisi muda dan semi formal kare
warna-warna tersebut
mewakili sifat target audience dan ilmu pengetahuan
Tujuannya adalah
agar target
audience merasa dekat dengan buku ini dan bisa merasak
suasana yang berbeda di
setia p halamannya, untuk memancing imaginasi d
memori-memori nostalgia para
pembaca dengan apa yang ada di buku ini.
Warna mempunyai kekuatan untuk me nciptakan emosi, me ngekspresikan
kepribadia n, serta memacu ingatan untuk memberikan sensai.
nggunakan wana
yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu ya
cukup rumit, hal ini
disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda diseti
kebuadayaa n dan
masyrakat yang berbeda. Dalam buku Color Design Workbook,20
Adam Morioka
memaparkan bahwa, te ori warna merupakan suatu panduan ya
dapat dipergunakan
untuk meciptakan keharmonisan dalam membuat kombina si war
Ide-ide dapat
direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna, dan beber
cha rt yang dapat
membantu seorang desainer untuk dapat mengerti tentang intera
warna, pe milihan
dan kombinasi, serta efe ktifitas warna tersebut.
Menurut Albert H. Munsell, warna dapat dibedakan menjadi :
1. Additive Color : Adalah warna yang dihasilkan oleh cahaya, yaitu red, gre en,
dan blue
2. Subtractive Color : Adalah pigmen warna yaitu, yellow, magenta cy an. Warna
juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, se dang, gelap dan sebagai
pertimbangan dari da ya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat
dinilai sebagai berikut :
Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat
produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata Warna keras/hangat seperti
|