BAB  2
L ANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum 
Sumber  data  dan  informasi  untuk  mendukung  proyek  tugas  akhir  ini  diperoleh  dari 
beberapa metode, yaitu : 
Data Primer : yaitu data yang langsung di ambil dari sumbernya.d apat 
     dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner. 
Data  Sekunder  :  yaitu  data  yang  diambil dari  hasil mengumpulkan  orang 
lain 
  2.1.1 Wawancara 
   2.1.1.1 Wawancara dengan  Balai Pelestarian Cagar Budaya  
   Jambi 
   Nara Sumber    : Matius Suharno 
   Jabatan    : Kepala BPCB 
   Lokasi     : Balai Pelestarian Cagar Budaya Kota Baru  
   Tanggal    : 26 Maret 2014
    Hasil wawancara   : 
     Dari  hasil  wwancara  yang  di  peroleh  dari  Badan  Pelestarian 
   Cagar Budaya Jambi dengan Bapak Matius Suharno selaku kepala  
   pengurus  BPCB .  Beliau  mengatakan bahwa Candi  Muaro Jambi  me-
   miliki  luas  3900  hektar  dan  terdapat  84  candi  di  dalamn ya.  Berbeda 
   dengan  candi  lainnya  di  candi  Muaro  Jambi  masih  ban yak  penduduk 
   yang  berada  di  sekitar  candi  ini  ada  sekitar  8  desa.  Mereka  memiliki 
   beberapa tradisi yang dapat  di jadikan wisata diantaranya Tari Topeng 
   yang  diselen ggarakan pada  hari  Raya  Idul  Fitri.Maka  dari  itu  masya-
   rakat  di sekitar  candi memiliki rumah yang di ban gun  dengan  pondasi 
   yang  di  ikat  satu  sama  lain  serta  masih  banyak  wanita-wanita  disana
   memanfaatkan  kerajinan  mengayam  mereka  untuk  keperluan  hidup 
   dan untuk mata pencaharian.Kerajinan mengan yam  ini  di  beri  nama
  
      penduduk sekitar sebagai anyaman pandan karena meng-
     gunakan daun  pandan.   
                    
     2.1.1.2 Hasil Survey 
      Dari hasil survey  yang penulis dapatkan dari Pelestarian Cagar 
     Budaya  Jambi  dan  Candi  Muaro  Jambi.Penulis  mendapatkan  
     informasi  bahwa  masih  banyak  wisata  yang  dapat  digali  dari 
     candi  ini.  Karena  masih  minimnya  fasilitas  yang  terdapat  di 
     candi tersebut  membuat Candi  Muaro Jambi  ini  tidak  di  kenal 
     masyarakat luas.  Padahal nilai  budaya  yang terdapat  di pendu-
     duk sekitar candi ini dapat di angkat  menjadi  wisata  Budaya 
     dan menjadi wisata Edukasi yang baik. 
     2.1.1.3 Kuisioner 
     Survey  di  lakukan  den gan  menggadakan  survey  secara  mem-
     bagik an kuesioner secara acak kepada masyarakat seluruh  
     Indonesia  terutama  kalangan  muda secara  online  melalui  situs 
     jejaring sosial  seperti  facebook, twitter  maupun  menggunakan  
     online  messenger  seperti  Yahoo.Berikut  di  bawah  ini  adalah 
     jenis pertan yaan dan hasil yan g di dapat. 
     1.  Apa jenis kelamin anda? *
              A.Laki-laki ( 19 Oran g )  
             B.Perempu an ( 49 Or ang ) 
      2. Apakah pekerjaan anda?*
              A.Mahasiswa/mah asiswi ( 26 Oran g  ) 
             B.Wiraswasta ( 14 Orang ) 
       C.Pelajar (SD,SMP,SMA) ( 12 Oran g )  
             D.Ibu Rumah Tangga ( 1 Orang ) 
         3. Berapa usia anda? * 
             A.13-22 tahun ( 84 Orang ) 
            B.23-35 tahun  ( 13 Oran g ) 
  
            C.35-45 tahun ( 0 Orang ) 
          D.diatas 45 tahun ( 2 Orang ) 
    4. Apakah anda mengetahui tentang Candi Muaro Jambi?*
             A.Ya ( 54 Orang ) 
           B.Tidak ( 14 Orang ) 
    5. Bila jawaban no 4 adalah Ya, apakah anda pernah masuk  
   ke candi tersebut? 
       A.Ya ( 19 Orang )
            B.Tidak ( 54 Orang ) 
    6. Bila jawaban no 5 adalah Ya, Menurut anda apakah yang  
   menarik dari candi tersebut? ( jawaban boleh lebih dari satu )
            A.Struktur Candi ( 9 Orang ) 
         B.Keindahann ya ( 8 Orang ) 
          C.Sejarah ( 20 Orang ) 
           D.Tempat Wisata ( 13 Orang ) 
    7. Menurut Anda,berwisata ke Candi Muaro jambi  ini bagi  
   anda apa yang anda dapat? ( bila jawaban no 5 Ya ) 
             A.Menambah pengetahuan tentang sejarah ( 1 Orang ) 
             B.Menguras dana dan sia-sia saja ( 24 Orang ) 
             C.Menghilangkan stres dan kejenuhan rutinitas ( 22 Orang ) 
             D.Tidak mendapat apa-apa ( 2 Orang ) 
   8. Jenis wisata apa yang menurut anda menarik yang ada di  
   Candi Muaro Jambi? ( bila jawaban no 5 Ya ) 
           A.Wisata Kuliner ( 9 Orang ) 
           B.Wisata Budaya ( 15 Orang ) 
           C.Wisata Sejarah ( 5 Orang ) 
           D.Wisata Ekomomi ( 13 Orang ) 
           E.Wisata Sosial ( 8 Orang ) 
    9.  Apakah  jika di  bandingkan obyek  wisata  sejarah  lainnya  yang 
   sejenis  bagaimana  secara  umum  kualitas  wisata  di  Candi  Muaro 
   Jambi  menurut anda? ( Bagi yang menjawab no 5 Ya )
            A.Jauh lebih buruk ( 2 Orang ) 
           B.Lebih Buruk ( 15 Orang ) 
           C.Sama Baik ( 23 Orang ) 
  
              D.Jauh Lebih  Baik ( 5 Orang ) 
  
      10.  Apakah  anda  berencana  untuk  mengunjungi  kembali 
     ke Candi Muaro Jambi? ( Bagi yang menjawab  no 5 Ya )
              A.Ya ( 7 Oran g )  
             B.Tidak ( 38 Orang ) 
      11.  Apakah  anda  akan  merekomendasikan  wisata  Candi 
     Muaro  Jambi  kepada    orang  lain?  (  Bagi  yang  menjawab 
     no 5 Ya )
              A.Sangat tidak merekomendasikan ( 1 Oran g ) 
             B.Tidak mer ekomendasikan ( 7 Orang ) 
             C.Merekomendasikan  ( 3 1 Oran g )  
               D.Sangat merekomendasikan ( 7 Oran g  ) 
      12. Menurut anda media informasi apakah yang anda  
     anggap  paling efektif  untuk  mempromosikan wisata Candi 
     Muaro Jambi? * 
     A.Televisi ( 21 Orang )
              B.Media  cetak ( Koran,majalah,dll ) ( 15 Oran g ) 
            C.Situs Internet ( Website ) ( 24 Oran g ) 
             D.Email ( 5 Orang ) 
       13. Apabila anda memiliki waktu luang,  apakah yang lebih 
       anda sukai?* 
               A.Berkunjung ke tempat wisata ( 18 Or ang ) 
             B.Berbelanja ke pusat perbelanjaan/mall ( 41  Orang ) 
              C.Belajar  ( 1 Oran g )  
             D.Tidak mengerjakan apa-apa ( 5 Orang )  
      14. Apakah anda berniat  ingin mengunjungi  Candi Muaro 
     Jambi jika waktu liburan? (Bagi yang menjawab no 5  
     Tidak) 
           A.Ya ( 41 Oran g )  
           B.Tidak ( 9 Orang ) 
   
  
  2.1.2 Kepariwisataan 
    Istilah  kepariwisataan  berasal  dari  akar  kata  wisata.  Dalam 
kepustakaan  tentang  kepariwisataan  di  Indonesia,  seperti  halnya  yang 
tercantum  dalam  UU  No.10  Tahun  2009,  tentang  kepariwisataan. Sedangkan 
seseorang  atau  sek elompok  orang  yang  melakukan  kegiatan  perjalanan 
seperti  dimaksudkan  dalam  batasan  pengertian  tentang  wisata  diatas  d
iberikan  batasan  pengertian  atau  didefinisikan  dengan  istilah 
pariwisata. 
  
   Didalam  UU  No.10  tahun  2009,  keseluruhan  lingkup  kegiatan 
pariwisata  tadi  diberikan  batasan  pen gertian  sebagai  berbagai  macam 
kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan   yang 
disediakan  oleh  masyarakat,  pengusaha,  Pemerintah  dan  Pemerintah 
Daerah. 
    
   Interaksi  sistimatik  yang  terjadi  secara  holistic  antara  wisatawan 
yang  melakukan  kegiatan  wisata  didalam  lingkupan  kegiatan  pariwisata 
sebagaimana  di  maksudkan  dalam  ur aian  batasan  pengertian  pengertian 
diatas,  direpresentasikan  secara  simbolik  dengan  batasan  pengertian  atau 
definisi kepariwisataan. 
   Secara  lebih  luas  didalam  UU  No.10  Tahun  2009  tentang 
kepariwisataan,  juga  dijelaskan  mengenai  kepariwisataan,  yang  diberikan 
batasan  pengertian  atau  definisi  sebagai  keseluruhan  kegiatan  yang  terkait 
dengan  pariwisata  dan  bersifat  multidimensi  serta  multi  disiplin  yang 
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara sebagai  interaksi  
antara  wisatawan  dan  masyarakat  setempay,  sesama  wisatawan,  Pemerintah, 
Pemerintah Daerah dan pengusaha.  
   Dari  berbagai  batasan  pengertian  tentan g  wisatawan  seperti  telah 
diuraikan  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  makna  inti  dari  pengertian 
wisatawan  adalah  orang  atau  sekelompok  orang  yang  melakuk an  perjalanan
untuk tujuan  wisata  , seperti  untuk  berekr easi  (  pleasure  ), berbisnis maupun 
  
    untuk  memenuhi kebutuhan  – kebutuhan khusus  yang lain. (  Sumber
   buku Kebijakan Pemban gunan Destinasi Pariwisata Konsep dan  
   Aplikasinya di Indonesia karangan Drs. Bambang Sunaryo.M.Sc.Ms ) 
   
2.1.3 Candi   
    Candi  adalah  sebuah  bangunan  tempat  ibadah  dari  peninggalan 
masa   lampau  yang berasal  dari  agama  Hindu-Buddha.  Digunakan  
sebagai  tempat  pemujaan  dewa-dewa.  Namun  demikian,  istilah  “candi” 
tidak  hanya  digunakan  oleh  masyarakat  untuk  menyebut  tempatibadah  saja. 
Banyak  situs  -  situs  purbakala  lain  dari  masa  Hindu-Buddha  atau  Klasik 
Indonesia, baik sebagai istana, pemandian / petirtaan, gapura, dan sebagain ya, 
disebut  dengan  istilah  candi.  Candi  juga  berasal  dari  kata  “Candika”  yang 
berarti  nama  salah  satu  Dewa  k ematian  satu   Dewa  kematian  (Durga). 
Karenan ya  candi  selalu  dihubungkan  dengan  monumen  untuk  memuliakan 
Raja yang meninggal.
    Secara  umum  struktur  candi  dipilah  tersusun  tiga  bagian  tegak  
(vertikal).  Bagian  kaki  candi  disebut  BHUR LOKA  melambangkan  dunia 
manusia  (dunia  bawah  =  bhumi);  bagian  tubuh  candi  disebut 
BHUVARLOKA melambangkan dunia untuk yan g disucikan; dan  bagian 
atap candi diken al den gan SVARLOKA yan g merupakan dunia dewa - dewa. 
   Hampir  semua  ahli  sejarah  sependapat  bahwa  konsep  dan  arsitek 
candi   berasal dari pengaruh Hindu dari India  yang men yebarkan p engaruh-  
nya  hin gga  ke  Nusantar a  sekitar  abad  ke  4  hingga  abad  ke  15.  Pengertian 
pengaruh  Hindu  di  sini  adalah  untuk  menyebu t  semua  bentuk  pengaruh 
yang  berasal  dari  India  yang  masuk  ke  Nusantara  pad a  periode  yang 
disebutkan di atas.  
        
  
 masuk  ke  wilyah  keraton  atau  tempat  penting  lainn ya.  (  sumber  :  buku  Mengenal  Candi - Candi Nusantara karangan Thomas Wendoris )
  Pengaruh-pengaruh itu diantaran ya agama/kepercayaan Hindu da
Budha 
dengan  tata  cara  ritualnya,  Bahasa  dan  tulisan  (  Sansekert
dan  Palawa  ).  Konsep 
kasta dalam masyarakat (stratifikasi sosial), sistem   pemerintaha
feudal dan sebuah 
arsitektur bangunan.  
Dari  tempat  asalnya,  fungsi  candi  merupakan  bangunan  su
untuk 
pemujaan/upacara ritual kepada para d ewa. Setibanya di Nusantar
fungsi  candi 
tidak  hanya  difungsikan  untuk  pemujaan  (bangunan  suci)  teta
juga  untuk  tempat 
perabuan.  Dimasa kerajaan Hindu-Budha berjaya di anah air,  jenaza
para raja  yang 
diyakini sebagai titisan dewa setelah  dikremasi  (diperabukan 
dibakar)  ditanam  di 
candi  pada  suatu  wadah  yang  disebut  peripih.  Dalam  istila
kuno  proses  ritual 
demikian  diistilahkan  dengan  kata  dicandikan,  artiny
dimakamkan  di  candi. 
Sebagaimana  kita  pahami  di  atas,  bahwa  pengertian  candi 
Indonesia  tidak  hanya 
dipakai  untuk  menyebut  peninggalan-peninggalan  masa  klasi
dalam  bentuknya 
seperti  bangunan suci tempat ibadah / ritual. Terdapat banya
peninggalan seperti ini
dahulu difungsikan sebagai tempat mandi dan aktifitas sehari -
ha
seperti mandi dan 
cuci  atau  tempat  pemandian  para  putri  r aja  dan  kerabatn y
Demikian  pula  bentuk 
candi  berupa  keraton  dan  gapura.  Keraton  merupakan  temp
tinggal  dan  pusat 
pemerintahan  raja  yang  memerintah  dan  gapura  difungsika
sebagai  tempat  pintu 
2.1.4 Candi  Muaro Jambi 
  Jl.Desa Muara Jambi Dusun Sungai Melayu RT/RW:01/01  Kabupaten 
Muaro Jambi 36391. Candi Muaro Jambi sebagai salah satu ob yek  wisata  dari  kota 
Jambi  merupakan  candi  bersejarah  yang  perlu  dilestarikan.  Candi  Muaro  Jambi 
adalah  sebuah  candi  peninggalan  kerajaan  Melayu  Kuno    daripada  ab ad  ke  VII. 
Candi  yang  terletak  sekitar  500  meter  dari  Sungai  Batang  Hari  ini  memiliki  luas 
3900 hektar, sepuluh   kali lebih luas  dari  situs  borobudur,  keberadaann ya  seperti 
tersembun yi  dari  peradaban  karena  kurangnya  promosi  pihak  pemerintah  Jambi 
kepada masyarakat. 
  
    Candi  Muaro  Jambi  merupakan  candi  peninggalan  era  Hindu 
Budha.  Ajaran  sepiritual  ini  dipengaruhi  oleh  budaya  India.  Kompleks  ini 
terdapat  candi  utama  yaitu  candi  Tinggi  dan  tujuh  candi  kecil  lainnnya. 
Semua  candi  dibuat  dari  batu  bata  yang  disusun  rapi  dan  di  satukan 
dengan  semen  karena  di  daerah  Jambi  sulit  ditemukannya  batu  alam. 
Bentuk candi utama kotak persegi panjang.  
Candi  utama  ini  terdiri  atas  tiga  b agian.  Bagian  bawah  berupa
  tumpukan  batu  dengan  hiasan  panel  berjenjang.  Pada  bagian  atasnya 
terdapat  bangunan  serupa,  tapi  ukurann ya lebih  kecil. Sementara  bagian  atas 
sendiri  berupa  altar  kecil,  tempat  sembahyang.  Pada  sekitar  candi  terdapat 
puluhan gunduk an batu-b ata  yang diperkirakan bangunan itu adalah candi.  
    
   Ada  banyak  p enemuan  benda  sejarah  dari  kompleks  candi  ini 
seperti  perhiasan  emas,  koin  dari  Cina,  arca  prajnaparamita,  arca  gajah, 
padmasana,  arca  gadjha  singa,  arca  gajah  bermahkota,  arca  dwarapala, 
belanga perun ggu, umpak batu, batu padma dan makara. 
         
    Mengenai  percandian  Muara  Jambi,  para  pakar  sepakat  bahwa 
percandian  tersebut  dihubungkan  dengan  Kerajaan  Melayu  Kuno  yang 
lokasinya  ad a  di  sekitar  Batanghari.  Pada  mulanya  situs  Muaro  Jambi  tidak 
banyak  dikenal  orang  dan  hanya  dik etahui  penduduk  setempat.  Baru 
pada  tahun  1883,  secara  terbatas  situs  ini  mulai  terungkap   setelah 
kedatangan  S.C.  Crooke,  seorang  perwira  Inggris  yang  ketika  bertu gas 
mengunjungi  dari  daerah  pedalaman  Batanghari  mendapat  laporan 
daripenduduk  setempat  tentang  adanya  peninggalan  kuno  di  Desa  Muaro 
Jambi.  Selanjutnya  pada  tahun  1935-1936,  seorang  sarjana  Belanda  yang 
bernama F. M.Schnitger,  dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah   Sumatera, 
Muaro  Jambi.  Sejak  itu  Muaro  Jambi  mulai  dikenal,  dan  mulai1975  sampai 
saat  ini,  secara  serius  dan  bertahap,  dilakukan  penelitian  dan  preservasi 
arkeologi  untuk  menyelamatkan  situs  dan   peninggalan  bersejarah  di  situs 
Muaro  Jambi  ini.  Pada  Perayaan  Waisak  2007,  Komplek  Percandian  Muaro 
Jambi menjadi lokasi pusat perayaan   
Waisak  di  Sumatra.  (  Sumber  :  Buku  
  
Panduan  Kawasan  Percandian  Muaro  Jambi  karangan   Balai  Pelestarin  Cagar 
Budaya Jambi ) 
Bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan  bahwa  di 
masa lalu  situs Percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat peribadatan. Terdapat 
petunjuk  kuat  dari  peninggalan  yang  ditemukan  bahwa  Percandian  Muaro  Jambi 
adalah  pusat 
peribadatan  agama  Budha  Tantri  Mahayana(Tantr ayana).   Petunjuk 
tersebut terlihat selain dari   candin ya  sendiri  juga  dari  ragam  temuan  sarana  ritual 
seperti, Arca   Prajnaparamita  (Dewi  Kebijaksanaan),  reruntuhan  stupa,  arca  gajah 
singha, dan arca dwarapala.
  Wilayah  situs  juga  dikelilingi  oleh  setidaknya  6  kanal  atau  parit-parit  kuno 
buatan  manusia,  yang  oleh  penduduk  setempat  dinamai  Parit  Sekapung,  Parit  Johor 
dan  Sungai  Melayu.  Sebagian  besar  parit 
tersebut  saat  ini  sudah  mengalami 
pendangkalan. B eberapa tahun  silam, penduduk  setempat masih meman faatkan alur-
alur kanal  kuno ini  sebagai sebuah  sarana  transportasi dengan  menggunak an sampan 
tradisional.  Bukan  tidak  mungkin  bahwa  pada  masa  lalu  kanal-kanal  ini  dibuat 
dengan  alasan  yang  sama,  yaitu  sebagai  sarana  transportasi  dan  distribusi  logistik, 
selain sebagai sistem   drainase  k awasan  rawa.  Ada  pula  yang  men duga  fungsi 
strategisnya sebagai   sistem  pertahanan  kompleks  percandian  dan  saat  ini  kanal  –
kanal  ini  di jadikan wisata  air  yang dapat digunakan pengunjung untuk berkeliling  di 
situs C andi Muaro Jambi ini. 
  Berbeda  dengan candi  Borobudur  yang dibuat  dari batu  andesit, candi  di  sini 
terbuat  dari  bata  mer ah.  Istilah  komplek  digunakan  karen a  pada  umumnya  candi 
bukan merupakan sebuah bangun an, Namun  
merupakan  sebuah  sistem  rancang 
bangun  yang  terdiri  dari  bangunan  induk,dan   terdapat  bangunan  lain  sebagai 
perwara.  Tidak  mengherankan  jika  batubata  dijadikan  sebagai  bahan  utama 
pembangunan  Candi  pada  jaman  dulu,  karena  faktanya  di  daerah  Jambi  yang 
merupakan dataran rendah susah ditemukan batu alam. 
Dari  berbagai  hasil  kajian  para  ahli  di  simpulkan  sementara  ini  bahwa 
kawasan Percandian Muaro Jambi merupakan peninggalan  kerajaan  Melayu  Kuno 
yang belatar belakangkan agama Budha Mahayana. Fungsi  kawasan  di  percandian 
  
  Muaro Jambi berdasarkan temuan – temuan yan g    beraneka  ragam  bentuk 
dan  konteksnya,  serta  di  tambahnya  temuan  tanggul  –  tanggul  alam 
dan  kanal –  kanal  kuno bagaimana  sesungguhn ya fungsi  kawasan Percandian 
Muaro Jambi pada masa lalu. ( sumber : buku Buddhism in  Nusantara 
karan gan Bambang Budi  Utomo ) 
          
      
   Gambar 2.1 Komplek C andi Muaro Jambi 
      ( Sumber : Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi ) 
           
                       
  
              
   Gambar 2.2 Peta Kawasan Komplek Candi Muaro Jambi
        ( sumber: dokumen
pribadi )   
  
2.2. Tinjauan Khusus 
  Landasan  teori yang mendukung konsep  kreatif ini  dibagi menja
2  kategori 
sesuai  dengan  fungsinya  masing  -  masing dalam  proyek  in
Landasan  teori  yang  di 
gunakan adalah landasan teori komunikasi dan landasan teori visual. 
   
2.2.1. Landasan Teori Komunikasi 
   Berkaitan  dengan  kategori  yang  di  ambil  untuk  proyek  Tugas 
beberapa  teori  pemasaran  yang  relevan  dan  dapat  mendukung  proses 
perancangan  strategi  komunikasi  yang  tepat.Berd asarkan  buku 
Advertising  and  Promotion  :  An  integrated  Marketing  C ommunication 
Perspective  karangan  McGrow  Hill  Companies  New  York  ,  promosi 
didefinisikan  sebagai  koordinasi  dari  segala  macam  usaha  awal  penjualan 
untuk  membangun  arah  informasi  dan  persuasi  untuk  menjual  barang-
barang dan atau mengusulkan sebuah ide. 
  
   Promosi  digunakan  sebagai  dalam  konteks  yang  lebih  luas  yang 
mengarah kepada berbagai macam aktivitas komunikasi dari sebuah organisa-
si. Promosi penjualan secara umum didefinisikan sebagai aktivitas  penjualan 
yang men yediakan nilai tambah kepada penjualan, distributor, dan  konsumen 
dan dapat merangsang penjualan-penjualan dengan segera. 
   Promosi  penjualan  ada  yang  berorientasi  pada  konsumen,  dimana 
promosi  ini  ditujukan  kepada  pengguna  produk  atau  jasa  tersebut  terdapat 
kupon,  atau  contoh  produk  yang  d apat  membuat  konsumen  tertarik 
membeli produk/jasa tersebut. 
   Promosi  bisa  menjadi  tidak  efektif  apabila  salah  memilih  media. 
Banyak  terjadi  pada  iklan,  dimana  sebuah  perusahaan  sudah  terlanjur 
mengeluarkan  biaya  yang  sangat  besar  namun  tern yata  tidak  mampu 
menjaring audience yang diinginkan. Oleh karena itu untuk melakukan 
  
    promosi  yang  tepat  bagi  sebuah  event,  perlu  pertimbangka
beberapa 
   hal berikut ini : 
-   
Segmen 
          Pilihan  media  harus  sesuai  dengan  segmen  audience  yang  akan  kita
  jadikan target, biasanya  meliputi tingkatan ekono mi, usia, jenis  
  kelamin, lifestyle, dan lain-lain.      
Lokasi 
    Lokasi  akan menentukan efektivitas penyeb aran informasi. 
Waktu dan frekuensi tayang   
  Waktu  dan  frekuensi  tayang  menjadi  bagian  yang  akan  terpenting     
   dalam berpromosi, misalkan di radio televisi atau koran. 
Ukuran         
Spesifikasi  ,  yakni  uku ran  halaman,  jenis  penjilidan,  jenis  kertas, 
  kualitas  cetakan,  dan  penggunaan  warna  tidak  dapat  dipisahkan  dari 
format keseluruh an. 
Jenis media 
    Golongan jenis media yang akan di jadikan tempat promosi, indera 
   apa saja yan g disentuh dan citra bagaimana yang di  tampilkan. 
Desain ma teri yang eye catching
  Pada desain materi promosi, narasi dan tampilan  merupakan  
   faktor utama yang menentukan menarik atau tidaknya sebuah  
  desain. Perilaku audience, gaya bahasa, serta  tampilan taste-n ya  
  harus sesuai den gan tema. 
   Berdasark an  buku  yang  berjudul  Advertising  oleh  Sandra  Moriarty, 
Nancy  Mitchell,  William  Wells  berikut  adalah  berbagai  macam  jenis 
marketing : 
                
Relationship  Marketing  Tren  didunia  pemasaran  modern 
adalah 
  relationship  marketing  (  p emasar an  relasi  )  yang  melibatkan  
semua  stakeholde  perusahaan,  baik  itu  karyawan,  distributor  staf 
distribusi, konsumen agensi, investor, agen pemerintah.  
  
Permission Marketing 
Mengundang calon konsumen untuk menjadi pasar sasaran dalam    
rangka mendapatkan komunikasi pemasaran.     
Experience Marketing 
  Bentuk pemasaran ini menggunakan, antara lain, event dan desain    
toko untuk melibatkan konsumen secara personal dan aktif. Pada    
tingkatan yang lebih   luas, experience marketing berarti setiap  
perjumpaan dengan brand adalah pengalaman yang menentukan    
apakah relasi brand akan postif atau negatif. 
Guerilla Marketing 
  Pemasaran Gerilya ini adalah area komunikasi pemasaran  alternatif   
yang cukup   menarik dan tidak diduga. Di sini terjadi pertemuan   
personil dengan brand, seperti pesan-pesan yang di tempel di jalan -  
jalan atau tulisan yang dicat di tempat umum. Iden ya adalah buzz atau  
pembicaraan tentang suatu brand. 
Digital Marketing 
  Pemasaran digital adalah menggunakan internet untuk melakukan e-
bisnis, termasuk pemesanan dan penjualan produk secara online. 
Viral Marketing 
  Praktik ini didesain untuk menciptakan permintaan produk berdasar-
kan pesan yang disebar di internet.Melalui viral marketing, konsumen 
menciptakan sendiri buzz tentang produk/brand melalui email atau   
blog. 
Mobile Marketing 
Penggunaan komunikasi nirkabel untuk menjangkau orang yang    
selalu aktif bergerak dinamakan mobile marketing. Misalnya mungkin  
untuk mengirim sms atau voice mail berisi produk baru ke telepon   
seluler  atau pengganti PDA yang menggunakan teknologi wireless. 
Social Network Marketing 
  Informasi komersial yang disampaikan melalui jaringan sosial seperti
myspace, maupun facebook, di namakan sebagai social network    
marketing. 
  
   2.2.2 Teori Kepariwisataan
     Istilah  pariwisata  ber asal  dari  dua  suku  kata,  yaitu  pari  dan  wisata. 
Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan 
atau bepergian. Jadi pariwisata adalah  perjalanan  yang dilakukan berkali-kali 
atau  berputar  -  putar  darisuatu  tempat  ke  tempat  yang  lain.  Kepariwisataan 
memiliki  arti  yang  sangat  luas,  danbukan  hanya  sekedar  bepergian  saja, 
namun  juga  berkaitan  dengan  obyek  dan  daya  tarik  wisata  yan g  dapat 
dikunjungi,  serta  sarana  tansportasi  yang  dapat  digunakan,  pelayanan, 
akomodasi,  restoran  dan  rumah  makan,  hiburan,  interaksi  sosial  antara 
wisatawan  dengan  penduduk  setempat  serta  usaha  pariwisata.  Oleh  Karena 
itu  pariwisata  dapat  dipandang  sebagai  salah  suatu  lembaga  dengan  jutaan 
interaksi  yan g  yang  dapat  dilihat,  suatu  kebudayaan  dengan  sejarahnya, 
kumpulan pengetahuan, dan jutaan  orang yan g  merasa dirinya sebagai  bagian 
dari kelembagaan ini  (  Purwowibow o, 1998:4  ),  sehingga pariwisata  sebagai 
konsep dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
  Pengertian pariwisata secara luas dapat dilihat dari definisi sebagai berikut : 
•   Menurut A.J.Burkart dan  S.Medlik, pariwisata berarti perpindahan  
   orang   untuk sementara (dan) dalam jangka  waktu  pendek  ke  tujuan -
   tujuan  di  uar tempat  dimana  mereka  biasanya hidup  dan  bekerja,  dan 
   kegiatan-kegiatan mereka selama tin ggal di tempat-tempat tujuan  
   tersebut.  
•   Menurut  Prof.Hunzieker  dan Prof.K.Krapf, pariwisata  dapat di  defini-
    sikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala - gejala yan g   
berkaitan
    dengan  tinggalnya  oran g asing  di  suatu  tempat,  dengan  syarat  bahwa 
   mereka  tidak  tinggal  disitu  untuk  melakukan  pekerjaan  yang  penting 
   yang memberikan keuntungan yan g berifat permanen maupun  
   sementara.  
•   Menurut World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah  
    kegiatan seseo rang yang bepergian ke luar atau tinggal di suatu  
   tempat di  luar lingkungannya yang  biasa  dalam waktu tidak lebih  dari 
  
  satu  tahun  secaraterus  menerus,  untuk  kesenangan,  bisnis  ataupun  tujuan 
lainn ya. 
   
2.2.3 Landasan Teori Desain KomunikasI VisuaL
2.2.3.1 Teori Desain Komunikasi Visual 
   Menurut  Rakhmat  Supriyono  dengan  bukunya  Teori  dan  Aplikasi 
Desain  Komunikasi  Visual,  dalam  bukun ya  tertulis  Desain  Komunikasi
Visual  adalah  ilmu  yang  mempelajari  konsep   komunikasi  dan  ungkapan 
kreatif,  teknik  dan  media  untuk  menyampaikan  pesan  dan  gagasan  secara 
visual,  termasuk  audio  dengan  mengelolah  elemen  desain  grafis  berupa 
bentuk 
gambar,  huruf,  dan  warna  serta  tata  letaknya,  sehingga  pesan  dan 
  gagasan dapat diterima oleh sasarannya. 
Prinsip                                                                 
Pesan  Visual  harus  kreatif  (  asli,  inovatif  dan  lancar  )  komunikatif,  efisien 
dan efektif, sekaligus indah / estetis. Istilah : 
                
-   
Seni grafis / Graphic  Arts,  termasuk ke dalam kelompok  bidang  ilmu 
  Seni Murni. 
-  
Grafis  /  Graphic  ad alah  hal  yang  berk aitan  dengan  tulisan  atau 
  gambar  yang  mengandung  makna  untuk  menyampaikan  pesan  / 
informasi. 
-   
Desain  Grafis  /  Graphic  Design,  istilah  yang  dipakai  sebelum 
  menggunakan  istilah  Desain  Komunikasi  Visual,  berasal  dari  b ahasa 
Yunani “Graphos” yang berarti tulisan / gambar. 
   Untuk  mengantisipasi  pengembangan  dunia  komunikasi  visual  serta 
perannya  yang semakin luas maka digun akanlah istilah : Desain Komunikasi 
Visual. 
  Perlunya Pendidikan Desain komunikasi Visual
  
Mengenal konsep Desain Komuniksi Visual sebagai Dasar  
    Perancangan atau Desain  dan Strategi Komunikasi. 
Mengenal Desain Grafis ( Desain Komunikasi Visual ) dan  
    Bahasa R upa sebagai Pengelolah Visual Data Komunikasi.   
Mengenal  secara  teknis  prisip,  proses  teknologi  informatika 
    dan sistem informasi manajemen. 
Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan  
    yang efektif,  efisien, ko munikatif dan estetis kreatif dalam  
   konteks  konsep  policy  /  planning  /  strategi  dan  implementasi 
   serta evaluasi. 
Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial /  
    antropologi   budaya.   
Memahami beberapa media baru, terutama dunia media /  
     ruang cyber  serta  teknik nya yaitu :       
     a.  Animasi – Audio Visual ( Mix Media )   
      b.  Interaktif E-Media dan web/website yang bisa 
       Dipergunakan untuk melengkapi E-Media dan Mix    
      Media/Multimedia. 
Menguasai konsep p erancangan / desain komunikasi visual  
    dan  pemasaran  global  secara  universal. Menguasai  proses dan 
   teknik  perancangan  /  desain  dapat  mengantisipasi  perkemba-
   ngan dunia kewirausahaan. 
    2.2.3.2 Teori Pro mosi
      Menurut  Saladin  dalam bukunya  Pemasaran dan Unsur-unsur 
   Pemasaran, “Promosi  adalah  suatu komunikasi  informasi penjual dan  
   pembeli  yang  bertujuan  untuk  merubah  sikap  dan  tingkah  laku  pem-
   beli,  yang  sebelumnya  tidak  mengenal  menjadi  mengenal  sehingga 
   menjadi pembeli  dan mengingat produk  tersebut”.Promosi merupakan
   teknik  komunikasi  yang  secara penggunaann ya atau  penyampaiannya 
   dengan  menggunakan media seperti:  pers,  televisi, radio,  papan  nama, 
   poster dan lain-lain  yang bertujuannya untuk menarik minat konsu-
   men terhadap hasil produ ksi suatu perusahaan. Promosi sebagai  
  
media untuk menjembatani kepentingan produsen dengan konsumen. 
  2.2.3.3 Teori Logo 
    
   Menurut  Buku  Mendesain  Logo  oleh  Surianto  Rustam,  S.Sn,  Logo 
merupakan sebuah istilah yan g b erasal dari bah asa Yunani Logos,   yang  sam-
pai kini telah mengalami perkemban gan yang signifikan, dari awal 
yang mem
  -punyai  makna  kata,  pikiran,  pembicaraan,  akal  budi  sampai  berarti  yang 
dikaitkan  dengan  simbol,  citra dan semiotik.  Suatu  logo  diperoleh  maknanya 
dari  suatu  kualitas  yang  disimbolkan,  melalui corporate culture,  positioning, 
histories  atau  aspirasi.  Apa  yang  diartikan  atau  dimaksudkan  adalah  lebih 
penting  daripada seperti  apa  rupanya. Penekanan nya  pada  makna  diluar  atau 
dibalik wujud  logo itu.  Suatu logo yan g  ideal,  secara keseluruhan  merupakan 
wujud  suatu  instrument  rasa  harga  diri  dan  nilai-nilai  yang  mampu 
mewujudkan citra positif dan bonafiditas. Pada akhirnya, adalah refleksi citra 
bisnis  makna  suatu  “  kebijakan  berpikir  “  dan  “  maksud  tertentu  “badan 
usaha   ( aspirasi perusahaan ), suatu kualitas dan nilai-nilai yang ditunjukan.  
Logo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 
-  
Logotype ( Visual Logo yang menggunakan huruf )    
-  
Logogram ( Visual Logo yang menggunakan simbol / karakter ) 
Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah logo event /    
program : 
-  
Karakter Event             
-   
Tema                 
-   
Target Audience             
-   
Konten acara / program           
-   
Atmosphere / lingkungan 
Kriteria suatu logo  yang baik 
-   
Original atau asli / berbeda ( Distinctive )       
-  
Mudah dibaca ( Legible )           
-   
Sederhana ( Simple )               
  
     -    Mudah diingat ( Memorable )        
   -    Mudah diaplikasikan dalam media grafis     
  -  Ada keunikan dan kar akteristik 
   2.2.3.4 Teori Tipografi 
     Menurut buku “Tipografi Dalam Desain Grafis” karangan   
   Danton  Sihombing,  tipografi  adalah  bentuk  visual  dari  sebuah  bentuk 
   komunikasi  secara  verbal  dan  merupakan  bagian  visual  yang  pokok 
   dan  tipografi  dalam  desain  grafis  ju ga  memiliki  nilai  estetik  sebagai 
   sarana   untuk  menggambar  suasana  yang  tersirat  dalam sebuah komu-
   nikasi verbal.    Sedangkan  menurut Jim Aicthson  dalam  bukunya yan g 
   berjudul The Cutting Edge Advertising menjelaskan bahwa tiap  
   potongan  dari huruf d apat mengirimkan ribuan  sinyal ke otak manusia 
   melalui mata.Tipografi secara  khusus adalah ilmu  yang memiliki nam
   nama berbeda ( typeface ) dalam   penerapannya  ke  dalam  suatu 
   Desain Komunikasi Visual. 
   Berikut  ini  beberapa  jenis  huruf  berdasarkan  klasifikasi  yang  dapat 
    dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut : 
-     
Roman                
        Ciri  huruf  ini  adalah  memiliki  kait  berbentuk  lancip  pada  ujungnya.  
   Huruf    Roman  memiliki  ketebalan  dan  ketipisan  yang  kontras  pada 
   garis-garis  hurufnya.  Kesan  yang  ditimbulkan adalah   klasik,  an ggun,  
   lemah gemulai, dan   feminim. 
Egyption                
    Adalah jenis huruf yan g  memiliki cirri kait yang berbentuk persegi 
   dengan k etebalan  yang sama atau hampir sama. Kesan  yang di timbul-
   kan adalah kokoh, ku at, kekar dan stabil. 
Sans Serif               
    Ciri-ciri sans serif adalah  tanpa kait dan memiliki ketebalan huruf  
   yang sama atau hampir sama. Kesan  yang ditimbulkan oleh huruf    
   jenis ini adalah modern, kotemporer dan efisien. 
    
  
Script 
  Huruf script menyerupai goresan tangan  yang biasanya italic kearah  
kanan,  Kesan  yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. 
Miscellaneous 
  Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bntuk-bentuk yang    
sudah ada, ditambah hiasan dan ornaman atau  garis-garis dekoratif.  
Kesan  yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. 
         
  
Tidak  hanya  warna,  pemilihan  typeface  juga  harus  disesuaikan 
  dengan  isi  pesan  yang  akan  disampaikan.  Sama  seperti  warna,  suatu  jenis 
typeface juga  berfungsi untuk memberikan suatu identitas  pada sebuah Brand. 
Dari  jenis  typeface-nya  sebuah  desain  dapat  langsung  segera  diketahui 
karakternya.  Jenis typeface yang  digunakan pada  bagian bodycop y  proyek ini 
sebagian  besar  merupakan  jenis  tulisan  Sans  Serif  dan  sebagian  lagi 
Serif  Typeface  seperti  ini  diharapkan  dapat  memberi  kesan  modern,  simple, 
dan  memberi  kesan 
mewah.  Untuk  logo   menggunakan  sans  serif,  jenis 
typeface ini akan menimbulkan kesan simple dan modern. 
  
   
2.2.3.5 Teori Warna 
   Warna  merupakan  salah  satu  identitas  visual  yan g  san gat  kuat  dalam 
desain,  informasi,  pesan,  ataupun  ide  bisa  disampaikan  pada  audience hanya 
melalui  sebuah  warna.  Dalam menentukan  sebuah  pilihan  warna,  tidak boleh 
terlepas  dari  elemen  –  elemen  desain  yang  lain.  (  sumber  :  color  basic  by 
Anne Dameria ) 
               
  
 
   
  
 
 
       
  
 
   
   
   
            
  
  
 
  
 
     
 
 
    
    
    
             
    
    
   
         
   
   
   
 
   
     
  
  
   
  
  
 
 
          
   
 
          
   
 
   
 
         
   
 
         
   
 
   
   
       
  
      
  
 
  
 
  
 
    
  
 
 
   
 
 
 
 
 
  
 
 
          
         
                    
         
                    
      
        
                   
 
 
       
                  
      
                 
                 
          
      
                 
      
 
                
        
    
               
       
    
    
              
   
             
    
  
            
  
           
 
           
      
      
     
          
     
     
         
     
     
        
    
         
    
       
   
      
       
   
   
     
      
   
      
    
   
        
   
        
  
        
        
 
       
       
                  
                  
      
      
     
     
               
     
 
     
     
            
            
   
   
  
        
  
  
       
  
  
     
     
     
    
    
     
    
     
    
   
  
  
  
  
 
 
 
 
 
 
 
  
   
   
   
   
  
  
  
 
 
    
 
 
 
 
          
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  
  
      
 
 
 
 
        
         
   
         
        
        
        
        
       
       
       
       
 
      
 
      
 
      
 
      
     
     
    
    
    
 
   
 
   
   
  
                               
                               
                               
                              
                             
                             
 
                            
                            
                         
                        
 
                        
 
 
                       
 
                      
                     
                    
                    
                   
                   
 
     
 
                  
                  
    
                
 
 
 
                
                 
               
                 
                 
 
             
                
               
              
        
 
            
 
           
     
           
    
          
          
         
         
      
        
 
 
   
    
 
   
    
    
 
   
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
  
  
 
  
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
  
 
  
    
 
    
 
    
    
 
    
   
 
   
 
  
  
  
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   Teori yang di ambil pada pro yek ini sebagai panduan penggunaan  
  
warna yan g  di kutip dari  buku “Color Basic” karangan Ann e Dameria. 
   karena ada tiga unsur, yaitu cahaya, objek dan observer yang dapat  
   berupa  manusia ataupun  alat  ukur. Warna di bedakan  menjadi  3 objek 
   yaitu :          
a.   Warna Primer : warna – warna unsur dasar dalam lingkaran warna 
       ( merah kuning biru ).  
b.   Warna Sekunder : pencampuran 2 warna primer dengan    
    perbandingan yan g sama 
c.   Warna Tersier : per camp uran antara warna primer  dan sekunder  
   dengan perbandin gan yang sama.  
  
  
   2.2.3.6 Teori Fotograf i 
     Menurut  buku  Human  Interest  Photography  kar angan  Wilsen  
   way Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari 
   kata  Yunani  yaitu "photos" : Cahaya  dan  "Grafo" :  Melukis/menulis.) 
   adalah proses   melukis / menulis dengan menggunakan  media cahaya.  
   Sebagai istilah umum  fotografi berarti proses atau metode untuk  
   mengh asilkan gambar  atau   foto  dari  suatu  obyek  dengan  merekam
  
  pantulan  cah aya  yang  mengenai  obyek  tersebut  pada  media  yang  peka 
cahaya.  Alat  paling  populer  untuk  menangkap  cahaya  ini  adalah  kamera. 
Tanpa  cahaya,  tidak  ada  foto  yang  bisa  dibuat.Prinsip  fotografi  adalah 
memokuskan  cahaya d engan  bantuan pembiasan  sehingga mampu  membakar 
medium  penangkap  cahaya.  Medium  yang  telah  dibakar  den gan  ukuran 
luminitas  cahaya  yan g  tepat  akan  men ghailkan  bayangan  identik  dengan 
cahaya  yang  memasuki  medium  pembiasan  (  selanjutnya  disebut  lensa  ). 
Untuk  menghasilkan  intensitas  cahaya  yan g  tepat  untuk  menghasilkan 
gambar,  digunakan  bantuan  alat  ukur  berupa  lightmeter.  Setelah  mendapat 
ukuran  pencahayaan  yan g  tep at,  seorang  fotografer  bisa  mengatur  intensitas 
cahaya  tersebut  dengan  mengubah  kombinasi  ISO/ASA  ,  diafragma 
(Aperture),  dan kecepatan  rana (speed).  Kombinasi antara  ISO,  Diafragma  & 
Speed disebut sebagai pajanan (exposure). 
                       
2.2.3.7 Teori Lay Out 
 
Menurut buku  “ Basic  Design Layout  “  karangan Gavin  Ambrose dan
  
Paul  Harris,  Lay  out  adalah  bagaimana  elemen  desain  diletakan,  baik
  antara  elemen  desain  dengan  keseluruhan  skema  desain,  dan  akan 
mempengaruhi  bagaimana  pembaca  membaca  dan  mengerti  isi  dari  konten 
tersebut. 
                        
   Berdasarkan buku tersebut layout dapat di bagi menjadi 3 macam yaitu : 
1.   The Golden Selection             
        Dengan membagi layout dengan rasio 8:13     
2.    The Symmetrical Grid            
         Dengan membagi layout menjadi dua sama besar. Selain itu  
   symmetrical grid dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 
    a.  symmetrical two coloumn grid           
    b.  single coloumn grid           
    c.  two coloumn grid             
         d.  five coloumn grid             
  
             e.  symmetrical module based grid       
    3.    The Assymetrical Grid         
     Dengan membagi layout menjadi dua tetapi tidak  sama besar. 
2.2.4 Analisa SWOT 
   Strength
  -   Candi Muaro Jambi adalah salah satu candi terbesar di Pulau  
   Sumatera serta telah  di tetapkan UNESCO menjadi warisan dunia  
   yang  di  dalamn ya  juga  memiliki  banyak  candi  serta  barang  -  baran g  
   peninggalan kuno kerajaan Melayu Kuno d an Sriwijaya.     
-  
Situs Candi sering digunakan untuk acara keagamaan umat Budha  
   yang berskala Nasional. 
Beberapa situs disana sangat mendukung akan keberadaan wisata  
   budaya, ekonomi, sosial, sejarah dan kuliner. 
   
Weakness   
  -  Kurangnya promosi  yang dilakukan dari pihak pemerintah  Kota  
   Jambi tentang Candi  Muaro Jambi. 
-  
Kurang ter awatnya C andi Muaro Jambi. 
-  
Nama  Kota  Jambi  yang  kalah  popular  dengan  tempat  wisat
seperti 
   Palembang dan Padang. 
  
Opportunities
  -   Adanya kan al – kanal kuno yang telah di jadikan  wisata air  untuk  ber-
   keliling di candi ini yang tidak di miliki candi lainnya. 
-  
Candi  Muaro  Jambi  merupakan  Candi  terbesar    dan  terluas  di  Pulau
   Sumatera dan Asia Tenggara. 
  
Candi ini memiliki banyak sejarah peninggalan Sriwijaya  yang bera-
gam di dalamnya. 
-  
Di dalam komplek candi ini terdapat banyak berbagai macam wisata  
disekitar candi ini  yang dapat diangkat. 
Threats
-  
Masyarakat Indonesia terutama di kota Jambi yan
kalangan remaja 
lebih banyak memilih untuk menghabiskan waktu senggan
mereka di  
pusat perbelanjaan  di bandingkan dengan mengunjun
Candi Muaro 
Jambi. 
-  
Kurangn ya minat masyarakat untuk menjaga kelestaria
Candi Muaro  
Jambi ini. 
-  
Kurangn ya informasi tentang Candi Muaro Jambi,
mana     
pemerintah menyebarkan informasi han ya sedik
mencantumkan    
Candi Muaro Jambi, dan tidak di bahas secara mendalam. 
-  
Adan ya mindset bahwa berwisata ke tempat –
temp
bersejarah itu  
membosankan. 
Banyaknya upacara keagamaan menganggap merekala
yang mengu-
asai tempat ini terlebih dahulu.