BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Animasi
Kata  animasi  diambil  dari  kata  animation;  to  animate  yang  artinya 
adalah  menghidupkan.  Jadi  kurang  lebih  definisinya  adalah  menghidupkan 
segala  macam  benda  atau  obyek  mati  seolah-olah  terlihat  hidup.  Dalam  hal 
film animasi,  berarti animasi adalah  gambar yang  seolah  –
olah hidup.  Gambar 
dalam  tayangan  tersebut  bisa  terlihat  hidup  karena  merupakan  hasil  dari 
serangkaian  gambar  yang  tersusun  secara  berurutan  yang  dimana  gambar  –
gambar  tersebut  tampil  secara  ber gantian  dalam  waktu  yang  sangat  cepat  (1 
gambar muncul sekitar 1/24 detik). 
Tittiduit, Caca. (2012). Pengertian Animasi. Diperoleh (02-17-2014) dari 
2.1.2 Perkembangan Animasi di Indonesia
Animasi  sebenarnya  sudah  lahir  sejak  lama  di  Indonesia,  hal  ini  dapat 
dilihat  pada dinding  –
dinding  gua  di  Indonesia.  Di  dinding –  dinding tersebut 
terdapat  gambar  – gambar yang terlihat berurutan. Hal itu terjadi karen a zaman 
dahulu  orang  gua  mengisi  waktu  luang  mereka  dengan  melukis  apa  yang 
mereka  lihat  dan  lakukan  sehari  –  hari  (contohnya  hewan).  Seni  wayang  juga 
merupakan  bentuk  animasi  karena  permainan  wayang  menggunakan  teknik 
penangkapan siluet bayangan sebagai hasil jadinya. 
Untuk film animasinya sendiri, di  Indonesia dimulai dengan munculnya 
film  animasi  “  Si  Doel  Memilih”  pada  tahun  1955.  film  ini dikerjakan  dengan 
teknik  2 dimensi  dan bercerita  tentang  kampanye  pemilihan  umum  pertama  di 
Indonesia. 
  
Pada  tahun  70 -an  terdapat  studio  animasi  di  Jakarta  bernama  Anima 
Indah  yang  didirikan  oleh  seoran g  warga  Amerika.  Anima  Indah  termasuk 
yan g  mempelopori  animasi  di  Indonesia  karena  menyekolahkan  krunya  di 
Inggris,  Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun 
hanya berkembang di bidang periklanan. 
Era  tahun  80-an  ditandai  sebagai  tahun  maraknya  animasi  Indonesia 
Ada  film  animasi  “Rimba  Si  Anak  An gkasa”  yan g  disutradar ai  oleh  Wagiono 
Sunarto  dan  dibuat  atas  kolaborasi  ulangan  “Si  Huma”  yang  diproduksi  oleh 
PPFN  dan  merupakan  animasi  untuk  serial  TV.  Beberapa  animator  lokal.  ada 
juga  film  animasi  pet  sekitar  tahun  1980-1990-an.  Hal  ini  ditandai  dengan 
lahirnya  beberapa  studio  animasi  seperti  Asiana  Wang  Animation  yang 
bekerjasama  dengan  Wang  Fim  Animation,  Evergreen,  Marsa  Juwita  In dah, 
Red  Rocket  Animation  Studio  di  Bandung,  Bening  Studio  di  Yogyakarta  dan 
Tegal Kartun di Tegal.  
Pada  7  Mei  2004,  hadir  film  3D  animasi  berdurasi  panjang  (full 
animation)  buata  Indonesia  sekitar  30  menit  yaitu “Homeland”  yang  ceritanya 
diolah  bersama  tim  Visi  Anak  Bangsa  dan  Kasatmata.  Film  ini  berkisah  soal 
petulangan  seorang  bocah  bernama  Bumi  yang  berusaha  menemukan  tempat 
tinggaln ya  di  dunia  yang  imajiner.  Dalam  menempuh  perjalanan  itu  Bumi 
ditemani  beragam  binatang  yang  memiliki  indra  dan  berjiwa  dan  mempunyai 
kepribadian  serta  bisa  berbicara  sebagaimana  layakn ya  manusia.   Film  ini 
digarap  selama  satu  tahun  di  bawah  payung  Studio  Kasatmata  di  Jogjakarta. 
Walaupun  film  kurang  meraih  sukses  tapi  menjadi  babak  baru  b agi  dunia 
peranimasian di bumi Nusantara.
Pada  tahun  2008,  Indonesia    berhasil  membuat  film  animasi  3D 
pertama  yang  ditayangkan  di  layar  lebar  dan  juga  sudah  berhasil  Go 
Internasional  (didistribusikan  ke  berbagai  negar a  mulai  dari  Singapur a,  Korea, 
dan  Rusia).  Film  animasi  yang  berjudul  “Meraih  Mimpi”  tersebut  diproduksi 
Infinite  Frameworks  ( IFW),  studio  animasi  yang  berpusat  di  Batam.  Film  ini 
merupakan  adapatasi dari buku  karya  Minfung Ho  berjudul Sing  to  The Dawn. 
Buku  tersebut  bercerita  tentang  kakak  ber adik  yang  berusaha  melindungi 
tempat  tinggal  mereka  dari  kontraktor  penipu.  IFW  membuat  adapatasi  buku 
  
Minfung  Ho  tersebut  atas  permintaan  pemerintah  Singapura  yang  in gin  b uku 
wajib  baca  di  beberapa  SD  di  Singapura  tersebut  dibuatkan  filmnya.  Begitu 
mendapat  tawaran, IFW  langsung  memulai pengerjaan film  Sing  to The  Daw n. 
Dan untuk diketahui lebih dari 150 animator yang turut andil di dalamnya. 
Tarigan, Priscanta. (2009). PERKEMBANGAN ANIMASI DI INDONESIA. Diperoleh (02-
17-2014) dari http://freezcha.wordpress.com/2009/09/28 /perkembangan-animasi-di-indonesia/ 
2.1.3 Film Pendek
Film  pendek  adalah  film-film  yang  secara  teknis  memiliki  durasi  di 
bawah  50  menit.  Namun  hal  tersebut  tidak  baku,  di  berbagai  negara  seperti  di
Amerika,  yang  termasuk  dalam  kategori  film  pendek  adalah  film  yang 
berdurasi  20-40  menit.  Untuk  di  Eropa  dan  Australia,  film  yang  termasuk  ke 
dalam  kategori  film  pendek  adalah  film  yan g  berdurasi  1-15  menit.  Meskipun 
banyak  batasan lain  yang  muncul dari berb agai  pihak lain  di dunia,  akan  tetapi 
batasan  teknis  ini  lebih   ban yak  dipegang  secara  konvensi.  Mengenai  cara 
bertuturnya,  film  pendek  memberikan  kebebasan  bagi  para  pembuat  dan 
pemirsanya,  sehingga  bentuknya menjadi  sangat  bervariasi.  Film pendek dapat 
saja  hanya  berdurasi  60  detik,  yang  penting  ide  dan  pemanfaatan  media 
komunikasinya dapat berlangsung efektif. 
Biasanya  film  pendek  hanya  memiliki  satu  konsep,  satu  tema,  sedikit 
karakter/pemeran  utama,  satu  konflik,  satu  atau  dua  lokasi,  dan  hanya 
menggunakan properti-properti yang diperlukan u ntuk cerita saja. 
Wikipedia. (2013). Film pendek. Diperoleh (08-06 -2014) dari 
2.1.4 Bullying
Bullying  merupakan  istilah  dalam  Bahasa  Inggris  yang  menunjukan
suatu  tindakan  yang  cenderung  menyakiti,  baik  menyakiti  secara  fisik 
(memukul,  mendorong,  dan  sebagain ya)  atau  menyakiti  secara  mental 
(menghina, membentak,  dan menggunak an  kata-kata  kasar).   Bullying  dalam 
bentuk  sosial  bisa  berupa  pengucilan  dalam  pergaulan,  dan  mengabaikan 
  
seseorang. Para pelaku bullying mendapatkan kep uasan karena bisa menindas 
seseorang, ia merasa lebih kuat, dan lebih  berkuasa. Para pelaku bullying juga 
melakukan hal itu karena biasan ya ada rasa iri terhadap korbannya. 
Orang  atau  korb an  yan g  menjadi  target  bullying  biasanya  memiliki 
penampilan  yang  berbeda,  aneh,  atau  mencolok,  tidak  seperti  oran g-orang 
lainnya.  Perbedaan  ini  bisa  jadi  dari  fisik,  agama,  r as,  bahkan  gaya 
berpakaian, dan perilaku seseoran g.  
Dampak  dari bullying adalah rasa takut  dan  trauma  yang  dialami oleh 
korban  sehingga  ia  lebih  memilih  untuk  men yendiri  dan  mengurung  diri  di 
kamar  atau  suatu  tempat  yang  sepi.  Korban  bullying  bisa  membenci  dirinya 
sendiri bahkan  mereka  bisa memutuskan untuk  bunuh diri karena  sudah tidak 
kuat menahan tek anan yang dialamin ya. 
Sampai  akhir  Desember  2012,  gerakan  Indonesia  Tanpa  Diskriminasi 
telah  melakukan  dan  merilis  dua  survei.  Pertama  tentang  “Meningkatnya 
Populasi  yang  Tidak  Nyaman  dengan  Keberagaman”.  Dalam  konpres 
Minggu,  21  Oktober  2012  ini  dipaparkan  temuan  survei  nasional  Yayasan 
Denny JA dan LSI Community dari 1-8 Oktob er 2012. 
Intin ya  terjadi  peningkatan  ketidaknyamanan  publik  Indonesia 
terhadap  eksistensi  mereka  yang  berbeda  identitas.  Dibanding  survei 
Lembaga  Survei  Indonesia  tahun  2005,  ketidaknyamanan  masyarakat 
Indonesia  bertetangga  dengan  mereka  yang  berbeda agama,  kelompok  Syiah, 
Ahmadiyah,  dan  homoseksual  mengalami  peningkatan.  Yang  lebih 
mengkh awatrirk an,  an gka  kesediaan  masyarakat  untuk  menggunakan 
kekerasan  ju ga  meningkat  signifikan.  Di  tahun  2005,  an gkanya  cuma  9.8%, 
tapi di tahun 2012 sudah berada di an gkat 24%. 
Fitri. (2012). Definisi Bullying. Diperoleh (03-23-2014)  dari 
http://www.psychology mania.com/2012/06/definisi-bullying.html 
JA, Denny. (2014). Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi. Jakarta : Inspirasi.co. 
  
2.1.5 Data Cerita dan Karakter
2.1.5.1 Data Cerita
Data  cerita  digunakan  penulis  sebagai  acuan  dalam  menentukan 
cerita  dan  judul  karya  film  animasi  pendek  ini.  Data  -  data  tersebut 
diperoleh dari referensi video antara lain : 
1. Film animasi pendek “The Ugly Duckling” 
Film  ini  dibuat  pada  tahun  1939  oleh  Disney.  Film  ini 
bercerita  tentang  anak  angsa  yang  memiliki  penampilan  yang 
jelek  sehingga  selalu  diejek  oleh  saudara-saudaran ya.  Hal  itu 
membuat  dirinya  sedih  sehingga  ia  memutuskan  untuk  kabur. 
Waktu terus  berjalan,  berbagai  peristiwa  telah  dialamin ya  hingga 
suatu hari ketika ia ingin berenang, ia  melihat bayangan dirin ya di 
air. Ternyata ia telah menjadi angsa yang sangat cantik. 
Gambar 2.1. Film Animasi “The Ugly Duckling” 
(Su mber :
046848b005355a74_m.jpg)  
2. Film animasi “The Ugly Duckling and Me” 
Film ini merupakan adaptasi dari film The Ugly Duckling 
1939. Film ini dibuat dengan teknik 3D, ber cerita tentan g anak 
angsa yang dibesarkan oleh seekor tikus. Anak angsa tersebut 
memiliki penampilan yang jelek sehingga selalu diejek oleh 
unggas-un ggas lainn ya. Namun ketika ia sudah besar, ia menjadi 
  
angsa  yang sangat tampan, dan semua orang akhirnya 
menyukainya. 
  
Gambar 2.2. Film Animasi “The Ugly Duckling and Me” 
Duckling-movie-05.jpg)
2.1.5.2 Data Karakter
Data  karakter  digunakan  penulis  sebagai  acuan  dalam  menentukan 
visual  karakter film  animasi pendek ini. Data -  data tersebut  diperoleh dari 
literatur internet dan observasi. Di  sini penulis memilih menggunakan  latar 
atau  lingkungan  di  dalam  air  danau  air  tawar.  Adapun  karakter-karakter 
dalam film ini antara lain: 
1. Cheby
Pada film ini, karakter Cheby dibagi menjadi 2, yaitu: 
• 
Cheby kecil 
Cheby  adalah  seekor  berudu  atau  anak  katak,  ia 
merupakan  k arakter  utama  pada  film  ini.  Penulis  memilih 
kecebong  sebagai  karakter  Cheby  karena  kecebong 
merupakan 
makhluk  hidup  yan g  memiliki  bentuk  dan  gaya 
hidup  yang  mirip  dengan  ikan.  Meskipun  bentuknya  mirip 
dengan  ikan,  kecebong  terlihat  lebih  aneh  bila  dibandingkan 
dengan ikan. 
  
Berudu  atau  kecebong  adalah  tahap  pra-dewasa 
(larva)  dalam  dau r  hidup  amfibia.  Berudu  eksklusif  hidup  di 
air  dan  berespirasi  menggunakan  insang,  seperti  ikan.  Tahap 
akuatik  (hidup  di  perairan)  inilah  yang  memb uat  amfibia 
memperoleh  namanya  (amphibia  =  "hidup  pada  tempat 
berbeda-beda"). 
Keban yakan  berudu  herbivora,  memakan  alga  dan 
bagian-bagian  tumbuhan.  Beberapa  spesies  merupakan 
omnivora (pemakan segala). 
Di  film  ini,  karakter  Cheby  nantinya  akan  berubah 
bentuk  menjadi seekor  katak  yang bentuknya  berubah  namun 
sifatn ya tidak jauh berbeda. 
  
Gambar 2.3. Kecebong 
(Su mber :
wingii_tadpole.jpg)
• 
Cheby besar 
Cheby  besar  atau  katak  adalah  bentuk  Cheby  yang 
telah  berub ah  menjadi  seekor  katak.    Bentuk  Cheby  ketika 
besar ini lebih jelek dibandingkan dengan bentuknya seb elum 
berubah,  sehingga  ia  semakin  diejek  oleh  teman-temannya. 
Katak  yang  dipilih  oleh  penulis  adalah  katak  air,  dimana 
katak tersebut  lebih  sering  menghabiskan  waktunya  di  dalam 
air. 
  
Katak  ad alah  h ewan  amfibi  dimana  ia  bisa  hidup  di 
darat maupun air. Meskipun katak bisa hidup di darat, ia tetap 
harus  dekat  dengan  air  untuk  menjaga  kelembaban  kulitnya. 
Ketika  berada  di  dalam  air,  katak  b ernafas  dengan 
menggunakan kulitnya. 
Proses metamorfosis katak yaitu dimulai dengan telur, 
yan g  kemudian  akan  menetas  10  hari  kemudian  menjadi 
kecebong  kecil  atau  berudu.  Setelah  berumur   2  hari,  Berudu 
mempunyai insan g  luar  yang berbulu untuk  bernapas.  Setelah 
berumur  3  minggu  insang  berudu  akan  tertutup  oleh  kulit. 
Menjelang  umur  8  minggu,  kaki  belakang  berudu  akan 
terbentuk  kemudian  membesar  ketika  kaki  depan  mulai 
muncul.  Umur  12  minggu,  kaki  depann ya  mulai  berbentuk, 
ekornya  menjadi  pendek  serta  bernap as  dengan  paru-p aru. 
Setelah  pertumbuhan  anggota  badannya  sempurna,  katak 
tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.  
  
Gambar 2.4. Katak 
(Sumber :
h.jpg)
  
2. Pety
Pety  adalah  seekor  ikan  sepat  betina  yang  memiliki  tampilan 
dan  warna  yang  cukup  menarik.  Ia  memiliki  sifat  dingin,  tidak 
berperasaan,  b ermulut  pedas,  namun  lemah  dan  penakut.  Ia 
merupakan  salah  satu  teman  Cheby  yang  paling  jahat  terhadap 
Cheby.  Penulis  memilih  ikan  sepat  (sepat  siam)  sebagai  bentuk  dari 
karakter  Pety  karena  ikan  sepat  merupakan  salah  satu  jenis  ikan  air 
tawar  yang  memiliki  warna  yan g  cukup  bagus  sehingga  cocok 
dijadikan karakter wanita dalam film ini. 
Sepat  siam  (Trichogaster  pectoralis)  adalah  sejenis  ikan  air 
tawar an ggota suku gurami  (Osphronemidae). Di  Jawa Timur ia juga 
dikenal  dengan  nama  sliper.  Dalam  bahasa  Inggris  disebut  Siamese 
gourami  (Siam  adalah  nama  lama  Thailand)  atau  snake-skin 
gouramy, merujuk pada pola warna belang-belang di sisi tubuhn ya.  
Ikan  ini  memiliki  panjang  maksimal  25  cm.  Ia  merupakan 
kerabat dekat  ikan  gurami,  betok,  dan  cupang.  Sepat  siam  tergolon g 
ke  dalam  anak  bangsa  Anabantoidei.  Kelompok  ini  dicirikan  oleh 
adanya  organ  labirin  di  ruang  insangnya  yang  berfungsi  untuk 
membantu  menghirup  oksigen  langsung  dari  udara.  Akan  tetapi, 
tidak  seperti  ikan-ikan  yang  mempunyai  kemampuan  serupa  (ikan 
gabus,  betok,  atau  lele),  ikan  sepat  tidak  mampu  bertahan  lama  di 
luar air. 
  
  
       2.5. Ikan Sepat 
content/uploads/2012/03/Trichogaster-trichopterus-var.-
opaline-2.jpg)
3. Sella
Sella adalah seekor ikan mas koki betina yang memiliki bentuk 
tubuh  kecil  dan  imut.  ia  adalah  sahabat  dekat  Pety.  Sella  memiliki 
sifat perian g, r amah, namun penakut. 
Penulis  memilih  ikan  mas  koki  sebagai  karakter  Sella  karena 
bentuknya  yang  kecil  dan  warnan ya  yang  cukup  memberikan  kesan 
perempuan. 
Gold  fish  atau  sebutannya  di  Indonesia  adalah  ikan  mas  koki,
adalah  ikan  liar yan g  pertama kali  berhasil dijinakan, dipelihara,  dan 
dibudidayakan.  Di  Cina  ikan  ini  dianggap membawa  keberuntungan 
sehingga  ban yak  oran g  yang  memelihara  ikan  ini  di  aquarium.Ikan 
ini  berukuran  kecil  dan  bentuknya  cenderun g  membulat  dengan 
warna oran ge terang, dan memiliki ekor yang agak panjang. 
Gambar 2.6.  Ikan mas koki 
fish/gold_fish_1.jpg)
  
4. Ocky
Ocky adalah seeko r ikan  oscar jantan. Ia memiliki sifat konyol, 
suka  mengejek,  dan  agak  bodoh. Penulis memilih  ikan  oscar sebagai 
karakter  Ocky  karena  ikan  ini  memiliki  warna  yang  cukup  menarik 
dengan  perpaduan  warna coklat  kehitaman  dan  garis  putih,  sehingga 
cocok dijadikan sebagai karakter ikan pria. 
Ikan  oscar  atau  n ama  latin  Astronotus  adalah  sebuah  genus 
ikan  dari  familia  Cichlidae.  Ada  dua  spesies  dalam  genus  ini, 
keduanya  ditemukan  di  Amerika  Selatan.  Mereka  adalah  omnivora 
dan  memakan  ikan  kecil,  moluska,  dan  binatang  tidak  bertulan g 
belakang.  Salah  satu  spesies,  Astronotus  ocellatus,  terkenal  sebagai 
ikan  hias  dan  sering  dipelihara  di  aquarium,  dan  dikenal  dengan 
nama  ikan  oscar.  A.  crassipinnis  jarang  diekspor  dan  dijual  sebagai 
ikan hias. 
Oscar  (Astronotus  ocellatus)  merupakan  salah  satu  jenis 
cichlid  yang telah relatif  lama akrab  dengan  manusia.  Ikan ini sudah 
kurang  lebih  50  tahun  akrab  dengan  manusia.  Oscar  adalah  ikan 
yang  berasal  dari  Amerika  Selatan,  S.  Amazon,  Parana,  Rio 
Paraguay,  dan  Rio  Negro.    Hampir  semua  ikan  oscar  yang  beredar 
saat  ini  adalah  hasil  dari  pembudidayaan,   jarang  yang  merupakan 
tangkapan  asli  dari  habitatn ya.  Ikan  oscar  mempunyai  bentuk  dan 
warna  yang  menarik.  Warna  badann ya  kehitam-hitaman  dengan 
batikan  berwarna  kuning  kemerah-merahan.  Tidak  seperti  ikan  hias 
lain,  ikan  oscar  memerlukan  perlakuan  sedikit  khusus  pada  cara 
perkembangbiakannya,  sehingga  ikan  oscar  ini  termasuk  ikan  yang 
mahal.
Rata-rata ikan  ini berukuran  maksimal 30  cm.  Oscar termasuk 
ikan  cerdas  d an  memiliki  kepribadian.  Mereka  dapat  belajar  dengan 
cepat  mengenai  jadwal  makann ya.  Hampir  segala  sesuatu  yan g 
berhubungan  dengan  makanannya  dapat  direkam  dengan  baik  oleh 
ikan  ini.  Apabila  dilatih,  oscar  dapat  menerima  pakan  langsung  dari 
  
tangan  pemiliknya.  Mereka  dapat  melompat  hingga  ketinggian  15 
cm agar dapat meraih pakan dari tan gan si pemilik. 
Oscar  (Astronotus  ocellatus)  berasal  dari  Venezuela  Timur, 
Guyana,  dan  Paraguay  (Sungai  Amazon).  Sifatnya  karnivora  dan 
merupakan  ikan  yang  cukup  besar  untuk  ukuran  akuarium  karena 
panjangnya dapat  mencapai 25 cm. Oscar berasal  dari  sungai dengan 
kesadahan  rendah  dan b ersifat  masam.  Meskipun  demikian,  ikan  ini 
diketahui  toleran  pada  hampir  segala  kondisi  air.  Meskipun  toleran 
pada  berbagai  kondis  air,  Oscar  perlu  dipelihara  pada  kondisi  suhu 
26°-30°  C.  Seting  akuarium  yan g  dikehendaki  adalah  dengan  dasar 
pasir yan g dalam dan beb erapa butir batu besar. 
  
Gambar 2.7. Ikan Oscar 
content/uploads/2012/04/Astronotus-ocellatus-Bahia-Red-2.jpg)
5. Bogo
Bogo  adalah  seekor  ikan  gabus  jantan  yang  memiliki  ukuran 
tubuh  cukup  besar  dan  menyeramkan.  Pada  film  ini  Bogo  berperan 
sebagai  ikan  peman gsa  yang  berusaha  memangsa  Cheby  dan  teman-
temannya. Sifat dari karakter Bogo adalah kejam, liar, dan brutal. 
  
Penulis memilih ikan  gabus sebagai karakter Bogo karena  ikan 
gabus  meman g  dikenal  sebagai  ikan  pemburu   dan  ikan  pemakan 
daging, serta tampilannya yang agak garang dan menyeramkan. 
Ikan  gabus  adalah  sejenis  ikan  predator  yang  hidup  di  air 
tawar. Ikan  ini  dikenal dengan ban yak nama di pelbagai daerah: bo cek 
dari  riau,  aruan,  haruan  (Mly.,Bjn),  kocolan  (Btw.),  bogo  (Sd.), 
bayong,  bogo,  licingan  (Bms.),  kutuk  (Jw.),  kab os  (Mhs.)  dan  lain-
lain.
Dalam bahasa  Inggris juga  disebut  dengan  berbagai  nama 
seperti common  snakehead, snakehead  murrel, chevron  snakehead, 
striped  snakehead dan  juga aruan.Namai  lmiahnya  adalah Channa 
striata (Bloch, 1793).
Ikan  gabus  biasa  didapati  di danau, rawa, sungai,  dan  saluran-
saluran  air  hingga  ke sawah-sawah.  Ikan  ini  memangsa  aneka  ikan 
kecil-kecil, serangga,   dan  berbagai  hewan  air  lain 
termasuk berudu d an kodok. 
Seringkali  ikan  gabus  terbawa banjir ke parit-parit  di  sekitar 
rumah,  atau  memasuki kolam-kolam  pemeliharaan  ikan  dan  menjadi 
hama  yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam 
atau  parit  mengering,  ikan  ini  akan  berupaya  pindah  ke  tempat  lain, 
atau bila  terpaksa, akan mengubu r diri  di dalam lumpur hingga tempat 
itu  kembali  berair.  Oleh  sebab itu  ikan  ini  acap kali  ditemui  ‘berjalan’ 
di  daratan,  khususnya  di  malam  hari  di  musim  kemarau,  men cari 
tempat  lain  yang  masih   berair.  Fenomena  ini  adalah  karena  gabus 
memiliki  kemampuan  bernapas  langsung  dari  udara,  dengan 
menggunakan  semacam  organ  labirin  (seperti  pada  ikan  lele  atau 
betok) namun lebih primitif. 
Pada  musim  kawin,  ikan  jantan  dan  betina  bekerjasama 
menyiapk an sarang di  antara tumbuhan  dekat tepi  air.  Anak-anak  ikan 
berwarna  jingga  mer ah  bergaris  hitam,  berenang  dalam  k elompok 
yan g  bergerak  bersama-sama  kian  kemari  untuk  mencari  makanan. 
Kelompok muda ini dijagai oleh induknya. 
  
Gambar 2.8. Ikan gabus 
2.1.6 Sinopsis Film Animasi Pendek “Cheby the Odd Fish”
Di suatu danau hiduplah seekor kecebong  yang sebatang kara bernama 
Cheby.  Cheby  sering  d ikucilkan  oleh  teman-temannya  yang  seekor  ikan 
karena  memiliki  bentuk  tubuh  yang  aneh  (tidak  seperti  ikan-ikan  lainn ya). 
Hal itu  membuat  Cheb y  merasa  sedih  dan  malu  untuk  bergaul  bersama  ikan-
ikan. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk mengurung dirinya disebuah 
gua  yang gelap. 
Keesokan  harin ya,  para  ikan  mencari-cari  Cheby,  mereka  khawatir 
karena  Cheby  tidak  terlihat  selama  berminggu-minggu.  Dari  dalam  gua 
Cheby  mend engar  suara  par a  ikan  memanggil  naman ya.  Cheb y  mer asa 
senang karena dirin ya merasa diperhatikan, akhirnya ia keluar dari dalam  gua. 
Alangk ah  terkejutn ya  para  ikan 
ketika  melihat  bentuk  C heby  yang  sudah 
berbeda  (sekaran g  berbentuk  katak).  Cheby  ju ga  terkejut  melihat  bentuk 
tubuhnya  yang  sekaran g.   Para  ikan  pun  tertawa  melihat  bentuk  Cheby  yang 
makin aneh. Cheby pun merasa semakin sedih. 
Tiba-tiba  terdengar  suara  teriakan.  Tern yata  ada  seekor  ikan  gabus 
besar yan g  berusaha menangkap teman  Cheb y  (Pety).  Cheby  terkejut  melihat 
hal  itu, pikirannya  bimbang  antara ingin  menolong  dan  tidak.  Namun  karena 
  
temannya  semakin  terdesak, akhirnya  Cheb y  memberanikan  diri dan berhasil 
menolong Pety. 
Melihat kejadian tersebut akhirnya teman-teman Cheb y meminta maaf 
atas  perlakuannya  selama  ini  terhadap  Cheb y,  dan  kemudian  hubungan 
mereka menjadi dekat dengan Cheby. 
2.1.7 Studi Existing
2.1.7.1 Studi B entuk
Untuk  studi  bentuk  karakter  dan  environment,  penulis 
menggunakan  bentuk  kartun 
semi  realis  seperti  pada  film  Finding  Nemo 
dan Hooked.  
  
Gambar 2.9. karakter animasi “ Finding Nemo” 
(Su mber : http://w ww.tagmybuddy.co m/taggers/9942.jpg)
  
Gambar 2.10. karakter animasi “ Hooked” 
(Su mber : Film animasi Hooked)
Untuk  lingkungannya,  penulis  menggunakan  latar  berupa 
pemandangan  di  dalam  air  tawar  yang  ditumbuhi  oleh  berbagai  macam 
tanaman air, dan dihiasi berbagai bebatuan. 
  
     Gambar 2.11. Environment  “Hooked” 
(Su mber : Film animasi Hooked)
  
2.1.7.2 Studi Warna
Untuk  pemilihan  warnanya,  penulis  menggunakan  tampilan  warna 
seperti  pada  film  animasi  Hooked.  Warna  yang  digunakan  antara  lain 
warna  hijau,  coklat,  dan  biru,  sehingga  kesan  d alam  air  tawar  menjadi 
terasa. 
  
Gambar 2.12. Color Swatch 
(Sumber : Data Pribadi)
2.1.7.3 Studi Alur (Story Line)
Penulis  menggunakan  alur  linear  atau  maju  seperti  pada  film 
animasi  Hooked,  sehingga  p enonton  mudah  menangkap  dan  memahami 
makna cerita. 
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan Teori
2.2.1.1 Semiotika
Menurut  Susanne  Langer,  suatu  tanda  adalah  suatu  hal/kejadian 
yang  menandai kehadiran  sesuatu  hal  yang  lain.  Suatu  tanda  berhubungan 
erat  dengan  maksud  tindakan  yang  sebenarn ya. Simbol  ada untuk sesuatu, 
misalnya,  tertawa  adalah  tanda  bahagia,  tertawa  merupakan  tanda,  dan 
bahagia  merupakan  makna  seben arnya.  Hubungan  sederhana  ini 
dinamakan  signifikasi,  yaitu  makna  yang  dimaksudkan  dari  suatu  tanda. 
Dengan kata lain, simbol adalah suatu instrumen pikiran. 
  
Dalam  film  pendek  animasi  “Cheby  the  Odd  Fish”  peranan  tanda 
sangat  penting  agar  penonton  lebih  cepat  menangkap  makna  dari  tiap 
gerakan  atau  gesture tiap karaktern ya. 
Biru, Mejiku. (2012). TEORI SIMBOL : SUSANNE LANGER (TRADISI SEMIOTIK: 
PESAN). Diperoleh (02-18-2014) dari 
http://mejikubirubiru.word press.com/2 012/06/10/teori-simbol-susanne-langer-tradisi-
2.2.1.2 Teori Prinsip Dasar Film  Animasi
Untuk  menciptakan  animasi  yang  baik,  Disney  merumuskan  12 
buah prinsip animasi, yaitu :  
1. Pose to pose
Penentuan gerakan kunci atau gerakan inti. 
2. Timing
Pengaturan  waktu  sebuah  gerakan  agar  menghasilkan 
efek gerak an yang sesuai. 
3. Squash and Stretch
Gerakan animasi yang bersifat lentur. 
4. Anticipation
Pose,  ekspresi,  atau  gerakan  yang  perlu  dibuat  sebelum 
melakukan gerakan inti. 
5. Secondary Action
Gerakan  tambahan  yang  berfungsi  untuk  memperkuat 
gerakan utama. 
6. Follow Through
Gerakan  kedua  yang  memberikan  efek  terlambat 
sehingga hasil gerakanna menjadi lebih luwes dan realistis. 
7. Ease in Ease out
Percepatan dan perlambatan suatu gerakan. 
8. Arch
Sistem pergerakan tubuh  yang cenderung mengikuti garis 
maya sehingga gerak annya tidak patah - patah. 
  
9. Exageration 
Efek  gerakan  berlebihan  yang  perlu  dibuat  agar 
mendramatisir animasi tersebut. 
10. Staging
Penempatan  objek  -  objek  atau  visual  dalam  satu 
komposisi yan g baik. 
11. Appeal
Gaya atau ciri khas dalam animasi. 
12. Solid Drawing
Kemampuan  menggambar  manu al  yang  berfungsi  agar 
gerakan dalam animasi menjadi lebih baik. 
12  prinsip  animasi  ini  perlu  digunakan dalam  film  pendek  animasi 
“Cheby the Odd Fish” agar animasinya menjadi maksimal. 
Tittiduit, Caca. (2012). Pengertian Animasi. Diperoleh (02-17-2014) dari 
2.2.1.3 Teori Komunikasi
Komunikasi  diambil  dari  kata  Communicatio  dalam  bahasa  latin 
yang  berarti  “sama”.  Dalam  hal  ini  sama  yang  dimaksud  adalah  sama 
makna.  Komunikasi  merupakan  penyampaian  pesan  atau  pikiran  oleh 
seseorang kepada orang lai dalam wujud simbol “pikiran”. 
Unsur-unsur dalam komunikasi yaitu: 
1.  Sumber 
Orang yang menyampaikan pesan. 
2.  Pesan 
Hal yang ingin disampaikan. 
3.  Penerima 
Orang yang menerima pesan. 
4.  Saluran 
Sarana penyampaian pesan. 
5.  Hasil 
  
Reaksi atas pesan yang disampaikan. 
Lestari, Fitri. (2014). Definisi Komu nikasi. Diperoleh (08-0 6-2014) dari 
2.2.1.4 Teori Warna
Penggunaan  warna  dalam  kar ya  animasi  sangatlah  penting. 
Warna  dapat  mempengaruhi  pikiran  seseorang.  Ketika  orang  melihat 
warna  kuning,  orange,  dan  merah,  kesan  yang  akan  ditangkapnya 
adalah kesan hangat. 
Teori  Brewster  (1831)  adalah  teori  yang  menyed erhanakan 
warna  yan g  ada  di  alam  menjadi  4  kelompok  warna,  yaitu  warna 
primer,  sekunder,  tersier,  dan  warna  netr al.  Kelompok  warna  ini 
sering disusun dalam lingkaran warna brewster. 
Warna  primer  adalah warna  dasar d ari  semua warna yang ada. 
Warna  yang  termasuk  dalam  golongan  warna  primer  adalah  merah, 
biru,  dan  kunin g.   Warna  sekunder  merupak an  hasil  pencampuran 
warna-warna  primer  dengan   proporsi  1:1,  misalnya  warna  oranye 
merupakan  hasil  campuran  warna  merah  dengan  kuning,  hijau  adalah 
campuran biru dan kuning, dan un gu adalah campuran merah dan  biru. 
Warna  tersier  merupakan  campuran  salah  satu  warna  primer  dengan 
salah  satu warna sekunder,  misalnya warna jingga kekuningan  didapat 
dari  pencampuran  warna  kuning  dan  oranye,   dan  warna  coklat 
merupakan  campuran  d ari  ketiga  warna  mer ah,  kuning  dan  biru. 
Warna  netral  merupakan  hasil  campuran   ketiga  warna 
dasar  dalam 
proporsi 1:1:1.  Warna ini  sering muncul  sebagai  penyeimbang  warna-
warna  kontras  di  alam  dan  biasanya  hasil  campuran  yang  tepat  akan 
menuju hitam. 
  
Gambar 2.13. Warna Primer, Sekunder, dan Tersier 
(Sumber :
heels.png)
Lingkaran  warna  primer  hingga  tersier  bisa  dikelompokkan 
menjadi  dua kelompok  besar,  yaitu  kelompok warna pan as dan  warna 
dingin.  Warna  panas  dimulai  dari  kuning  kehijauan  hingga  merah 
sementara  warna  dingin  dimulai  dari  ungu  kemerahan  hingga  hijau. 
Warna  panas  akan  menghasilkan  sensasi  panas  dan  dekat  sementara 
warna  dingin  akan  menghasilkan  sensai  dingin d an  jauh.  Suatu  karya 
seni  disebut  memiliki  komposisi  warna  harmonis  jika  warna-warna 
yan g  terdapat  di  dalamnya  menghasilkan  efek  hangat-sedang.  Warna 
hijau  adalah  warna  yang  teduh  dan  sering  d ihubungkan  dengan 
keheningan. sedangkan  warna  biru  dalam  artian  negatif menimbulkan 
perasaan dingin, ketakutan dan kejantan an. 
                                          
  
Gambar 2.14. Warna Hangat dan Warna Dingin 
  
(Sumber :
ng)
Warna  Additive  adalah  pencampuran  warna  primer  cahaya 
yang terdiri dari warna red (merah), green  (hijau) dan blue (biru)  yang 
disebut  dengan  istilah  RGB,  dimana  pencampuran  ketiga  warna 
primer  dengan  jumlah  yang  sama  akan  menghasilkan  warna  putih. 
Kombinasi  antara  dua  warna  primer  akan  menghasilkan  warna 
skunder.  warna  skunder  adalah  Cyan  (biru  kehijau-hijauan)  yaitu 
gabungan  warna  green  dan  blue,  magenta  (merah  keun gu-un guan) 
yaitu  gabungan  warna  blue  dan  red  dan  yellow  (kuning)  yaitu 
gabungan  warna  red  dan  green.  cara  pencampuran  warna  additive 
diterapkan pada monitor, TV, Video, Scanner dan lain-lain. 
Warna  Subtractive  adalah  warna  skunder  dari  warna  additive, 
namun  secara  material  warna  subtractive  berbeda  dengan  warna 
additive.  warna  additive  dibentuk  dari  cahaya,  sedangkan  warna 
subtractive  dibentuk  dengan   pigment  warna  yang  bersifat  transparan. 
tinta  cetak  adalah  contoh  dari  pencampuran  warn a  subtractive.  warna 
subtractive  terdiri  atas  cyan,  magenta  dan  yellow,  secara  teori 
pencampuran  ketiga  warna  subtractive  akan  menghasilkan  warna 
hitam,  tetapi  ken yataan  dilapangan  adalah  warna  coklat  tua  (karena 
keterbatasan  pigment  tinta  cetak)  oleh  sebab  itu  ditambahkan  warna 
hitam (black) dinyatakan den gan simbol K  berasal dari kata  Key untuk 
menambah  k epekatannya.  saat  ini  warna  CMYK  menjadi  standard 
dalam proses cetak warna di industri grafika. 
 
Gambar 2.15. Additive Color dan Subtractive Color 
  
(Su mber :
subtractive.gif)
Warna dapat memberikan  kesan atau  makna tertentu bagi yang 
melihatnya,  berikut ini adalah rincian warna  yang paling dasar dan apa 
emosi yang dimunculkan olehnya: 
• 
Merah 
Emosi: Cinta, kemarahan, passion, sensualitas, intensitas 
Merah adalah warna  yang paling  sering digunakan  logo karena 
memiliki  banyak  sekali  emosi  yang  menimbulkan  intensitas.  Merah 
dapat  berfungsi  untuk  mengintensifkan  atau  membangkitkan  gairah 
apapun.  Satu  hal  yang  tidak  diketahui  mengenai  merah  yaitu  santai 
dan tenang. 
  
Gambar 2.16. Penggunaan warna merah 
• 
Orange 
Emosi: Kesenangan, keberanian, antuasiasme, r asa percaya 
Nuansa  orange  dapat  mencakup  berbagai  emosi,  tetapi  emosi 
yan g  paling  mencerminkan  orange  adalah  keberanian.  Walaupun 
demikian,  orange  tetap   cukup  untuk  membangkitkan  gairah  seperti 
  
yang  dilakukan  warna  merah,  tetapi  tidak  cukup  gelap  untuk 
menghasilkan ketenangan dan kehalusan. 
  
Gambar 2.17. Penggunaan warna
orange 
(Sumber :
y_mary251-d5fm5zo.png)
• 
Kuning 
Emosi: Kegembiraan, su ka cita, en ergi, perhatian 
Seperti yan g  anda tahu, kuning adalah warna cerah yang secara 
alami  membangkitkan  emosi  kebahagiaan  daripada  warna  yang  lain. 
Namun, sama sep erti  orange,  jika dip adukan dengan  warn a yan g  lebih 
gelap,  kesan  kebahagiaan  pada  warna  kuning  akan  hilang  dan  akan 
terlihat  lebih  serius.  Inilah  alasan  sederhana  mengapa  warna  kuning 
sering digunakan dalam logo yang mencerminkan kekanak-kanakan. 
Gambar 2.18. Penggunaan warna kuning 
  
content/uploads/2013/06/despicable-me-minions-3 00x287.jpg)
• 
Hijau 
Emosi: Harmoni, segar, ambisi, keserakahan 
Hijau  merupakan  warna  yang  umumnya  berkaitan  dengan 
alam, keuangan dan keamanan. 
  
Gambar 2.19. Penggunaan warna hijau 
(Su mber :
473478.jpg)
• 
Biru 
Emosi: Tenang, kepercayaan, keyakinan, keseriusan 
Biru adalah warna yang paling terk ait dengan bisnis karena 
membangkitkan  rasa keseimbangan serta kecerdasan yang tenang. 
  
  
Gambar 2.20. Penggunaan warna biru 
(Sumber :
Nemo-finding-nemo-3561557-853-480.jpg)
• 
Cokelat 
Emosi: Kenyamanan, kekuatan, kemalasan, isolasi 
Warna cokelat adalah warna  yang paling sederhana diantara 
semua warna. Warna cokelat lebih mencerminkan kearah maskulin. 
  
Gambar 2.21. Penggunaan warna coklat 
(Sumber :
mage/coffee-shops-little-budworth-internal-top-image-23.jpg)
• 
Hitam 
Emosi: Kekuatan, misterius, berduka, elegan 
Kesan yan g p aling menonjol dari warna hitam adalah kekuatan 
dan elegan. semakin banyak warna hitam di dalam suatu komposisi, 
kesan kuat dan elegan akan semakin terasa. 
  
Gambar 2.22. Penggunaan warna hitam 
vader-face.jpeg)
• 
Putih 
Emosi: Kepolosan, kemurnian, kebersihan 
Tidak banyak yang dapat digunakan jika menggunakan warna 
putih selain kesan murni dan bersih.  
  
Gambar 2.23. Penggunaan warna putih 
2big-hero-sneakpeek-64332690-first-look-at-marvel-and-
disney-s-big-hero-6.jpeg?w idth=540 &height=380)
  
Dalam  film  “Cheby  the 
Odd  Fish”  penulis  ingin   memberikan 
kesan  dalam  air  tawar  yang  tenang.  Maka  perlu  digunakan  hijau 
kebiruan sebagai warna lingkungan. 
Wikipedia. (2014). Teori Brewster. Diperoleh (08-06-2014) dari 
Edupaint. (2011). Mengenal 2 Sistem Warna. Diperoleh (08-06-201 4) dari 
warna.html 
Gondokusumo, Ryan.. (2014). Trik Psikologi Warna pada Desain Logo. Diperoleh 
desain-logo/ 
2.2.1.5 Teori Pembuata n Struktur Cerita
Cerita  adalah  sebuah  urutan  yan g  dimulai  dengan  awal  atau 
permulaan,  pertengah an,  hingga  akhir  yang  tersusun  menjadi  suatu 
jalinan cerita. 
Struktur  cerita  mencerminkan  arah  berkembangnya  suatu 
adegan  dan  kejadian  yang  sedang  terjadi  dari  sebuah  cerita.  Bentuk 
struktur cerita yang ada, diantaran ya : 
1. Struksur  Linier,  yaitu   struktur  yang  berkembang  secara 
berangkaian. 
2. Struktur Paralel, membolehkan adanya beberapa kejadian yang 
sedang berlangsung dalam satu waktu. 
3. Struktur  zig  zag,  yaitu  arah  cerita  berubah  dengan  munculnya 
karakter  baru  dan   kejadian  baru  sementara  karakter  yang 
lama  dan  kejadian  nya  menghilang.  Cerita  ini  bisa 
berlangsung beberapa lama hingga ada saatnya  karakter  lama
muncul kembali. 
4. Struktur  lingkaran.  Dimana  sebuah  akhir  cerita  berakhir  pada 
saat  cerita  dimulai  atau  sebaliknya.  Awal  dan  akhir  berada 
pada satu kejadian seolah  membentuk lingkaran.  
  
5. Struktur  bintang,  yaitu   struktur  yang  san gat  rumit  dan 
kompleks  dimana  karakter  melakukan  banyak  aksi  dan 
berada pada berbagai situasi  yang mengelilingin ya. 
6. Struktur template, arah cerita yan g  sudah jelas  tergambar  pada 
awal cerita. Sedikit demi sedikit diubah menjadi sesuat
baru. 
Myzi,Aziz. (2012). Teori dasar dalam pembuatan Cerita. Diperoleh (02-19-2 014 ) 
2.2.1.6 Teori Cinematography
Kata  Cinematography  berasal  dari  Yunani  yang  berarti 
"menulis  dengan  pergerakan."  Pada  intinya,  pembuatan  film  adalah 
mengambil  gambar,  namun  cinematography lebih  dari  sekadar teknik 
dari  fotografi,  melainkan  juga  merupakan  suatu 
proses  pengambilan 
ide, kata -  kata,  tindakan, ikatan emosional,  suasana dan  segala bentuk 
komunikasi non -
verbal dan menampilkannya dalam bentuk visual.  
Teknik cinematic merupakan bagaimana cara meletakkan suatu 
pertanyaan  dan  pen gaharapan 
pada  pikiran  penonton.  Mengapa  Ia 
buta?  Apakah  orang itu yang bertanggung  jawab  pada  kecelakaan  itu? 
Apakah itu disengaja? atau perawat itu jatuh cinta  kepadan ya? Apakah 
kisah  cinta  ini  akan  berakhir  bahagia  atau  dengan  kesedihan  yan g 
mendalam?.  Pertanyaan  yang  timbul  pada  pikiran  penonton  yan g 
membuat  mereka  mampu  terlibat  dalam  cerita,  bukan  han ya  dalam 
film,  melainkan juga pertunjukan  teater,  cerita  pendek,  maupun  novel. 
Jika penonton  tidak lagi  secara sadar  bertanya  "Apa  yang akan  terjadi 
selanjutnya?"  berarti  Anda  sudah  kehilangan perhatian  penonton.  Jika 
pertanyaan  tersebut  tidak  selalu  timbul,  maka  ada  dua  kemungkinan 
untuk  mendeskripsikannya,  membosankan  dan  terlalu  mudah 
diprediksi.  Oleh  karena  itu  dengan  membangun  beberap a  harapan 
pada  pikiran penonton,  barulah kita  mampu  memanipulasi  pertanyaan 
-
pertanyaan yang akan timbul nanti. 
Wikipedia. (2014). Sinematografi. Diperoleh (08-07-2014) dari 
  
2.2.2 Analisa SWOT
Berikut  adalah  analisa  SWOT  dalam  film  animasi  pendek  “Cheby  the  Odd 
Fish” 
• 
Strength (kekuatan) 
Kekuatan  pada  film  animasi  “Cheby  the  Odd  Fish”  terletak  pada 
ceritanya yang menghibur. Karakter  yang simple dan mudah dibuat. 
•  Weakness  (kelemahan) 
Singkatnya waktu proses produksi. 
• 
Opportunity (kesempatan ) 
Perkembangan  animasi di Indonesia semakin lama semaki
meningkat 
namun  masih  sedikit  film  animasi  Indonesia  yan
mengambil  tema 
kehidupan dalam air. 
• 
Threat (ancaman) 
Banyaknya  film animasi pendek buatan luar  negri  yang menggunakan 
tema yang sama n amun memiliki kualitas yang lebih baik.