2.2.6 Psikologi melankolis-koleris dan sanguinis-koleris
Menurut Florence Littauer (1996) dalam bukun ya yang berjudul Personality
Plus, mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai sifat yang unik dan berbeda satu
sama lain. Dan salah satu cara mengelompokkan sifat-sifat itu adalah membaginya
menjadi 4 kelompok besar yaitu san guinis, melankolis, koleris dan plegmatis. Tidak
semua orang memiliki 1 kelompok murni. Biasanya mereka memiliki beberapa
kelompok sifat namun biasanya hanya 1 atau 2 kelompok yang dominan. Penulis
akan lebih menekankan pada kelompok sifat sanguinis-koleris dan melankolis-
koleris karena itu merupakan sifat dari kedua karakter utama.
Sanguinis dan koleris : ekstrovert dan memiliki 2 orientasi. Di sisi positif,
paling berani, bersemangat, energik, dan taktis. Tapi di sisi negatif, yang paling
impulsif dan emosional, dan dapat men yebabkan drama terjadi. Berkisar dari lelaki
sejati, sampai darah ksatria jika dilihat dari sisi yang negatif, dan hampir selalu
sangat egois. Di sisi baik karakter dengan kombinasi ini cenderung berdarah panas,
dengan beberap a kecenderungan menjadi seorang pahlawan namun bodoh.
Melankolis dan koleris : ambiverted dan berorientasi pada tugas. Kombinasi
temperamen sangat k alkulatif dan bersikeras pad
hal-hal yang sejalan dengan
hukum yang baik. Baik dalam mengajar denga
otoritas dan mencegah pengaruh
buruk atau rintangan terhadap proyek yan g ada
tangannya. Di sisi lain, cukup
rentan terhadap keserakahan, kerakusan, kemunafika
manipulasi, dan menghakimi,
sikap sok suci. Bisa menjadi mood-swinger da
tersangka dan/atau membenci
simpati dari orang lain. Memiliki kecenderungan kura
g memaafkan orang lain dan
memiliki sifat yang keras dalam menyalahkan oran
lain. Sering menjadi orang
pintar dalam hal akal sehat dan kelicikan, jug
dapat menjadi genius yang tak
tertahankan. Kombinasi temperamen ini paling rentan untu
menjadi grumpy bear,
tsundere, pengacara, versi pemimpin tanpa hen
seperti orang yan g freak
kerapian. Jika menjadi penjahat yang ekstri
|