2.1.2 Definisi Film Drama
Adalah ragam film yang sebagian besar tergantung pada pengembangan
mendalam karakter realistis yang berurusan dengan tema emosiona l. Tema drama
seperti alkoholisme, kecanduanobat, perselingkuhan, dilema moral, prasa ngka ra sial,
intoleransiagama, seksualitas, kemiskinan, pembagiankelas, ke kerasan terhadap
perempuan da n korupsi yang menempatkan ka rakter dalam konflik dengan diri
mereka sendiri, orang lain, masyarakat dan bahkan fenomena alam. Drama a dalah
yang paling luas dari genre film dan termasuk subgenre seperti drama romantis, film
olahraga, drama periode, drama ruang pengadilan, dan kejahatan. Di pusat drama
biasanya satu kara kter atau lebih yang bertentangan pada saat ya ng genting dalam
hidup mereka. Mereka sering be rputar di sekitar keluarga; film yang mengga li
kehidupan sehari-hari untuk mengajukan pertanyaan besar dan menye ntuh emosi
terdalam dari orang-orang normal. Drama sering, namun tidak selalu, memiliki
resolusi tragis atau setidaknya menya kitkan dan menyangkut kelangsungan hidup
dalam mele wa ti bebe rapa krisis tragis, se perti kematian anggota kelua rga, atau
perceraian.
Beberapa penampilan layar terhebat datang dari drama, karena adanya
kesempatan yang luas bagi aktor untuk meregangka n diri ke dalam peran dimana
genre la in tidak mampu. Film drama sering dinominasikan untuk pengha rgaan film,
lebih sering dari genre film lainnya.
2.1.3 Dampak yang bisa ditimbulkan dari Film Drama
Menurut Graeme Turner, film membentuk dan menghadirkan kembali
realitas berdasarkan kode kode, konvensi konvensi, dan ideologi dari kebudayaan
masyarakatnya.Selain itu, sebagaimana dinyatakan pula oleh Alex Shobur, bahwa
film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dari
kehidupan sehari hari. Itulah sebabnya selalu ada kecenderungan untuk mencari
rele vansi antara film dengan realitas kehidupan. Film ya ng mengungkapkan tentang
kejadian atau peristiwa hidup yang hebat,atau film yang sifa tnya realisme, yaitu film
yang mengandung relevansi dengan kehidupan keseharian.Karena film mempunyai
kelebihan bermain pa da sisi emosional, ia mempunyai pengaruh yang lebih tajam
untuk memainkan emosi pe mirsa . Berbeda dengan buku yan memerlukan daya fikir
a ktif, penonton film c ukup bersika p pasif. Hal ini dikarenakan sajian film adalah
sajian siap untuk dinikmati
|