2.2.1.9 Teori Pengambilan Gambar
Banyak sekali teori menge nai pengambilan gambar, mulai dari
teknik sederhana hingga rumit. Na mun, pada teori ini a kan lebih diba has
tentang teori yang jauh lebih advance lagi.
Me nurut Steven D. Katz dala m bukunya "Shot by Shot"
mengatakan bahwa semua teknik dalam pengambilan gambar memang
penting, namun ya ng terpenting adalah point of view, sama dengan
membaca buku, yang membuat buku menjadi menarik ada lah terbawanya
pembaca kepada point of view dari di tokoh utama meski hanya dengan
membaca. Begitu halnya dengan film. Pe nonton akan semakin terasa
terbawa oleh film tersebut karena cara kita melihat karakter lain di dalam
film tersebut sama dengan apa yang pemain uta ma tersebut lihat.
Dia me njelaskan ada 3 jenis point of view, yaitu
-
First Person Point of View, dimana pengambilan gambar berada
tepat dari sudut, a rah dan tingginya framing tersebut. Sehingga
kita seperti sedang menjadi tokoh uta ma nya.
-
Third Person Point of View adalah ketika sudut pengambilan
gambar seperti kita orang lain dalam cerita atau adegan te rsebut.
Kita tidak kenal oleh tokoh ya ng sedang konflik didalamnya, kita
hanya melihat saja dari agak kejauha n
-
Omniscient Point of View bisa diga mbar seperti kita mengeta hui
semua kejadian didalam cerita dan adegan tersebut. Kita melihat
semua yang terjadi. Pengambilan gambar ini juga biasa disebut
dengan Narrator Point of View
2.2.1.10 Teori Gestalt
Adala h sebua h teori yang menjela ska n proses persepsi melalui
pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki
hubunga n, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt
beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung
berupa ya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
Atau sederhananya mellihat sesuatu secara garis besar atau keseluruhan
terlebih dahulu baru ke bagian kecil. Sebagai contoh ketika kebanyakan
orang melihat sebuah kotak, ma ka mereka akan melihat hal tersebut
|