![]() 7
Gambar 2.1 Relief Candi Borobudur
Sumber: http://luk.staff.ugm.ac.id
Semakin bertumbuhn ya peradaban manusia, fungsi wayan g pun
berkemban g tidak hanya sebagai media dakwah saja, melainkan
penyuluhan atau propaganda kemerdekaan, bahkan propaganda politik
maupun hiburan semata, seiring munculnya para seniman murni yang
ingin mewujudkan jenis-jenis wayang sebagai ungkapan prib adi yang
utuh.
Melalui budaya wayang inilah diklaim sebagai cikal bakal
animasi di Indonesia, yaitu menghidupkan benda mati sekaligus
memiliki jiwa yang kokoh. Wayang juga menjadi inspirasi dalam
pencapaian karya ekspresi dengan media film, seperti Lahirnya
Gatutkaca dan Bimo Kro da karya Djad ug Djayakusuma.
Film animasi di Indonesia mulai diproduksi pada tahun 1955,
saat seniman Dukut Hendronoto atau dikenal dengan Pak Ooq, kembali
setelah belajar dari Studio Walt Disney di Burbank, California,
Amerika. Film animasi pertama dibuat dengan teknik 2D menggunakan
cel transparan, hitam-putih, dengan corak propaganda, berjudul Si Doel
Memilih, yan g diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN).
|