28
2. Minimalis
Bentuk cerita ini tidak memiliki perubahan dala m hidup karakter. Mereka tidak juga
mengalami pe ruba han pada awal dan akhir cerita. Cerita yang di sampaikan biasanya
memiliki akhir terbuka, klimaks yang be lum terselesaikan. Tida k semua pertanyaan
dalam cerita dapat terjawab, dan bebera pa perta nyaan sengaja tidak dijawab di cerita.
Sengaja agar penonton bebas menerjemahkan cerita tersebut. Protagonisnya lebih ke
reaktif bukan pro-aktif. Dan sering kali terdapat lebih dari satu tokoh utama.
3. Anti Structure
Pada bentuk cerita ini, realita saling bertentangan, menggali absurditas sehingga
realita tidak me mpunyai makna. Tidak ada aturan pasti dalam struktur ini. Hampir
sama dengan struktur minimalis, karakte r tidak benar-benar berubah. Wa ktu ke jadian
biasanya dipecah dan acak. Kebetulan lebih sering terjadi ketimbang adanya sebab-
akibat.
Dikutip dari: www.jame shudnall.c om/writing-2/story-structure
2.2.4 Teori Warna
Warna me rupakan fenomena yang te rjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya,
objek dan obsever.
Asosiasi dan psikologi warna yang akan mempengaruhi emosi atau perasaan orang
ketika melihat warna tersebut, yaitu:
1.Biru = Tenang, Menyejukkan, emosional, racun
2.Hija u = Ala mi, Sehat, pahit
3.Kuning = Terang, kehangatan, ce pat, jujur, murah
4.Hita m = Keabadian, Keanggunan, kuat, Merusak, menekan
5.Ungu = Agung, keindahan, Artistik, personal, Sombong
6.Pink = Romantis, sensual, lembut, c eria, jiwa muda
7.Orange = Kreatif, optimis, dinamis, arogan
|