61
melakukan pembelian, penerimaan hadiah,
pengembalian, maupun menghimpun dari penerbit.
Modul akuisisi harus dapat melakukan identifikasi
waktu bahan atau buku menjadi bagian dari suatu
koleksi perpustakaan, asal buku diperoleh, alasan
buku tersebut dimasukkan dalam koleksi, dan
dengan cara apa diperoleh. Pada intinya identifikasi
informasi mengenai setiap buku yang masuk ke
dalam koleksi harus jelas sehingga modul akuisisi
dapat dikatakan sebagai modul yang sangat
kompleks. Setiap identifikasi harus memiliki
perincian.
2.
Katalogisasi / cataloging (Pengolahan)
Modul katalogisasi digunakan untuk mengelola
proses pengolahan buku yaitu proses kalsifikasi dan
pemberian indeks suatu buku. Modul ini dimulai
dengan pembuatan lembar kerja isian buku yang
dilakukan oleh pustakawan yang memahami kode
klasifikasi. Pengisian lembar isian buku tersebut
cukup sulit bagi pustakawan yang tidak memahami
klasifikasi buku yang biasanya menggunakan Dewey
Decimal Classification
(DDC). Setiap pustakawan
memiliki tingkat pemahaman yang berbeda,
sehingga kemampuan pustakawan dalam
mengklasifikasi menjadi unsur penting dalam
menghasilkan sistem perpustakaan. Jika klasifikasi
dapat dilakukan dengan konsisten maka sistem
perpustakaan yang digunakan adalah baik, namun
jika tidak konsisten maka sistem tidak dapat
beroperasi dengan baik. Hasil dari katalogisasi
merupakan data buku yang tercatat ke dalam sistem
dan fisik buku yang telah siap dilayankan. Modul
katalogisasi harus menyediakan antarmuka untuk
melakukan entry
pada data buku sesuai dengan
|