16
mengoperasikan (dimana switch
dan AP tidak), juga
menggunakan dan
menanggapi pesan ARP, dan mendengarkan (tapi tidak akan meneruskan)
semua frame
broadcast. Ini berarti bahwa router
tidak hanya akan
meneruskan
traffic
untuk host, tetapi juga dapat dihubungkan secara
langsung. Router
juga dikenal dengan nama default
gateway. Agar
berfungsi penuh, host
harus mampu berkomunikasi diluar dari LAN nya.
Jadi, ketika host dikonfigurasi, baik statis atau melalui DHCP, ia memiliki
default gateway. Default gateway ini sebenarnya adalah router
yang akan
menerima transmisi dari node jaringan saat mengirim traffic
secara
offsite.
Ada tiga operasi utama pada router:
1.
Proses routing
2.
Protokol routing
3.
Tabel routing
2.1.5
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Menurut Tanenbaum (2011:470), ARP serta protokol Internet lainnya
berasumsi bahwa host
dikonfigurasi dengan beberapa informasi dasar,
seperti alamat IP host
itu sendiri. Cara host
mendapatkan informasi ini
adalah dengan secara manual mengkonfigurasi setiap komputer. Namun
cara ini sangat rentan terhadap kesalahan.
Dengan DHCP, setiap jaringan harus memiliki server
DHCP yang
bertanggung jawab untuk konfigurasi. Ketika komputer dinyalakan,
komputer tersebut memiliki built-in
Ethernet
atau jalur
layer
address
lainnya yang terdapat di dalam NIC, tetapi tidak ada alamat IP. Sama
seperti ARP, komputer akan membroadcast permintaan untuk alamat IP
pada jaringan. Paket yang dibroadcast adalah paket DHCP DISCOVER.
Paket ini harus mencapai server DHCP. Jika server tidak secara langsung
berada di dalam jaringan, router akan dikonfigurasi untuk menerima
broadcast
DHCP dan menghubungkan mereka dengan server
DHCP,
dimanapun server itu berada.
Ketika server
menerima permintaan, server
akan mengalokasikan
alamat IP yang dapat digunakan dan mengirimkannya ke host
dalam
|