7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori yang Berkaitan dengan Database
2.1.1
Basis data
Menurut Hoffer, Prescott dan Mcfadden, (2005 : 4) basis data adalah
kumpulan data logical yang saling berhubungan dan terorganisir. Database
dapat berbagai ukuran dan kompleksitas. 
2.1.2
Sistem basis  data
Menurut Connolly & Begg (2010 : 54), sistem basis data sebagai
kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama
dengan Database Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri.
2.1.3
Database Management System (DBMS)
Pemahaman mengenai Database Management System (DBMS) akan
dijabarkan menjadi definisi DBMS, fasilitas DBMS, komponen DBMS,
fungsi DBMS, serta keuntungan dan kerugian penggunaan DBMS.
a.
Definisi Database Management System (DBMS)
Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2005 : 7) DBMS merupakan
sebuah sistem piranti lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara
dan menyediakan akses control kepada pengguna basis data. Sebuah
DBMS menyediakan metode yang sistematis untuk menciptakan,
memperbaharui, menyimpan dan mengambil kembali data di dalam basis
data.
Menurut Williams dan Sawyer (2007:420) DBMS adalah sebuah
perangkat lunak yang ditulis khususnya untuk mengontrol struktur sebuah
database dan mengakses data.
b.
Fasilitas Database Management System (DBMS)
Umumnya sebuah DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas dibawah ini:
  
8
1.
Data Definition Language (DDL)
Menurut kriegel (2011 : 47) DDL memperbolehkan pengguna untuk
membuat, memodifikasi, menentukan tipe data, struktur data dan
constraint
data dalam RDBMS. Operasi DDL mengandung hal-hal
berikut ini :
a)
ALTER TABLE : perintah ini digunakan untuk mengubah table
b) DROP TABLE : perintah ini digunakan untuk menghapus table
c)
CREATE INDEX : perintah ini digunakan untuk membuat index
d) DROP INDEX : perintah ini digunakan untuk menghapus index
2.
Data Manipulation Language (DML)
Menurut kriegel (2011 : 47) DML memperbolehkan pengguna untuk
memodifikasi data seperti, memasukkan, memperbaharui dan
menghapus data dari basis data dengan menggunakan bahasa query.
Operasi DML hanya bisa mengandung hal-hal sebagai berikut :
a)
INSERT : Menambahkan sebuah data baru kedalam basis data 
b) DELETE : Menghapus data yang sudah ada di basis data
c)
SELECT : Mengambil atau mengakses data yang sudah ada di
basis data
d) UPDATE : Memodifikasi data yang sudah tersimpan dalam basis
data
3. 
Akses Kontrol
DBMS menyediakan akses kontrol ke dalam database, seperti :
a)
Sistem
keamanan,  mencegah  pengguna  yang  tidak  sah  untuk
mengakses database tersebut.
b) Sistem integritas, menjaga konsistensi data yang tersimpan.
c)
Sistem 
kontrol 
konkurensi, 
mengijinkan 
akses 
data 
untuk 
diakses  oleh database.
d) Sistem
kontrol
pemulihan,
mengembalikan
database
ke
keadaan
yang konsisten  dari  sebelumnya  setelah 
mengalami  kegagalan 
perangkat  keras atau perangkat lunak.
e)
Sebuah katalog yang dapat diakses pengguna, berisi deskripsi dari
data di dalam database.
  
9
c.
Komponen Utama Database Management System (DBMS)
DBMS terdiri dari lima komponen utama yai
tu perangkat keras,
perangkat lunak, data, prosedur, dan manusia.
Gambar 2.1
Komponen Utama Database Management System (DBMS)
1) Hardware (perangkat keras)
Suatu DMBS menggunakan perangkat keras untuk menjalankan
aplikasinya. Perangkat keras yang digunakan dapat berupa
Personal Computer (PC), Mainframe, jaringan komputer.
2) Software (perangkat lunak)
Komponen
software
terdiri
dari software
DBMS
itu
sendiri
dan
program aplikasi, dimana jika digabungkan dengan sistem operasi,
termasuk software jaringan, DBMS ini bisa digunakan melalui
sebuah jaringan.
3) Data
Data
merupakan
komponen
terpenting
dalam DBMS,
hal
ini
mencakup sudut pandang 
end-user 
mengenai 
data.  Data 
pada 
sebuah 
sistem  basis  data  baik single-user system maupun multi-
user system harus terintegrasi dan dapat digunakan bersama.
4) Procedure 
Procedure
merupakan instruksi dan aturan-aturan
yang
membuat
rancangan dan menggunakan
database.
Penggunaan
sistem dan
pengaturan
staf
yang
mengatur kebutuhan
basis
data
didokumentasikan
dalam prosedur
yang
berupa
petunjuk
penggunaan.
5) People
Komponen terakhir dalam lingkungan DBMS adalah
manusia,
  
10
dimana merupakan komponen yang terlibat langsung dengan
sistem.
d.
Fungsi Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly & Begg (2010 : 66), fungsi DBMS yaitu:
1.
Mengizinkan pengguna menspesifikasikan tipe data, struktur, dan
aturan data yang disimpan kedalam basis data melalui Data
Definition Language (DDL)..
2.
Mengizinkan pengguna untuk melakukan operasi insert, update,
delete, retrieve data dari basis data melalui data manipulation
language (DML).
3.
Menyediakan akses kontrol kedalam basis data, yaitu meliputi:
a)
Sistem keamanan, dimana mencegah pengguna yang tidak
memiliki izin untuk mengakses basis data.
b)
Sistem integritas, dimana memelihara konsistensi data yang
tersimpan
c)
Konkurensi sistem kontrol, dimana mengizinkan akses basis
data yang dapat digunakan bersama.
d)
Sistem kontrol pemulihan, dimana basis data dapat
mengembalikan keadaan data seperti sebelumnya apabila
terjadi kegagalan perangkat lunak atau perangkat keras.
e)
Katalog yang dapat diakses pengguna, dimana mengandung
penjelasan tentang data yang ada didalam basis data.
e.
Keuntungan Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly & Begg (2010 : 77), keuntungan DBMS yaitu :
1.
Control
of
data
redundancy,
mengontrol
database
untuk
mengeliminasi
redundan dengan data terintegrasi cukup disimpan
sekali.
2.
Data
consistency,
mengeliminasi
atau
mengontrol
redundan,
dapat
mengurangi resiko inkonsistensi yang terjadi.
3.
Sharing of data,
sistem
basis data
terdapat pada
organisasi
yang
dapat digunakan oleh seluruh pengguna yang memiliki hak akses.
4.
Improved  data  integritymeningkatkan  validitas  dan 
  
11
konsistensi  data  tersebut. Integrity biasanya dijabarkan ke dalam
constraints,
yang
mana
aturan
konsistensi database tidak
mengijinkan untuk dilanggar.
5.
Improved
security,
meningkatkan
database
securitiy,
memproteksi basis data dari pengguna yang tidak dikenal.
6.
Increased
productivity,
dalam
file-based-systems
deskripsi
data
dan
logika pengaksessan
data
telah
dibuat
ke
dalam beberapa
program aplikasi, membuat program tergantung pada data.
f.
Kerugian Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly & Begg (2010 : 80), kekurangan DBMS, yaitu  :
1. Complexity,
banyaknya fungsi yang harus dimiliki oleh sebuah
DBMS membuat DBMS menjadi sebuah perangkat lunak yang
sangat kompleks, sehingga
Database
designers, developers,
data
dan
database administrators,
serta
end-users harus
mengerti
semua fungsi untuk mengambil manfaat maksimal dari DBMS.
2. Size,
kompleksitas
dan
luasnya
fungsionalitas
membuat
DBMS
menjadi
software yang sangat besar dan membutuhkan ruang disk
serta memori substansial untuk menjalankannya secara efisien.
3. Additional
hardware
costs, untuk mencapai performa
yang
dibutuhkan, sangat diperlukan membeli mesin besar, mesin
yang
didedikasikan untuk menjalankan DBMS.
4. Higher
impact
of
failure,
sentralisasi
sumber
daya
menambah
kerentanan
sistem.
5. Setelah
semua
pengguna
dan
aplikasi
bergantung
pada
ketersediaan
dari
DBMS, kesalahan komponen tertentu dapat
menyebabkan operasi berhenti.
6. Improved
backup 
dan 
recovery 
services,
meningkatkan 
backup 
data. 
Jika, kesalahan terjadi backup
data dapat di-
restored.
2.1.4
Database Lifecycle
Untuk  merancang  aplikasi  sistem  basis  data,  diperlukan  tahapan-
tahapan terstruktur yang harus diikuti. Tahapan tersebut dinamakan Siklus
  
12
Hidup Basis Data (DBLC). Menurut Connolly & Beg (2010:314), aplikasi
basis data dianalisis dan dirancang dengan tahapan-tahapan berikut ini:
Gambar 2.2
Database Lifecycle
  
13
1.
Perencanaan Basis Data (Database Planning)
Menurut Connolly & Begg (2010 : 313), Perencanaan basis data
adalah aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan siklus hidup
sistem pengembangan basis data untuk direalisasikan seefisien dan
seefektif mungkin. Perencanaan basis data harus terintegrasi dengan
semua strategi sistem informasi dalam organisasi. Terdapat 3 rumusan
masalah utama sistem informasi, diantaranya : 
a.
Identifikasi rencana dan sasaran dari organisasi termasuk
mengenai sistem informasi yang dibutuhkan.
b.
Evaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kekuatan
dan kelemahan yang ada
c.
Penilaian teknologi informasi peluang yang mungkin
menghasilkan keunggulan kompetitif.
Tahapan dalam perencanaan basis data yaitu :
a.
Mendefinisikan mission statment untuk sistem basis data.
Mission statement menjelaskan tujuan utama pembuatan basis
data.
b.
Mendefinisikan mission objectives
Tiap objek mengidentifikasi kembali tugas-tugas tertentu yang
mendukung basis data. 
2.
Definisi Sistem (System Definitions)
Menurut Connolly & Begg(2010 : 316),
System definition
menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari aplikasi basis data dan
User View
(pandangan pengguna).
User view
mendefinisikan apa
yang dibutuhkan sistem basis data dari sudut pandang sebuah aplikasi
perusahaan.
3.
Pengumpulan Kebutuhan dan Analisa
Menurut Connolly-Begg (2010 : 316), pada proses ini dilakukan
pengumpulan dan penganalisaan informasi mengenai bagian dari
perusahaan yang didukung oleh sistem basis data dan menggunakan
  
14
informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna untuk
sistem yang baru.
Beberapa teknik atau cara mendapatkan informasi adalah
dengan teknik metode fact finding. Menurut
Connolly & Begg
(2010:317), teknik fact finding adalah :
1. 
Examining Documentation 
Examining Documentation membantu menyediakan
informasi perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang
sedang dihadapi. Dengan cara mempelajari dokumen-
dokumen, laporan dan file yang berkaitan dengan sistem yang
ada. 
2. 
Interviewing 
Dengan wawancara dapat diperoleh informasi dari individu-
individu secara langsung. Tujuannya untuk menemukan fakta
dan mengidentifikasi kebutuhan, dan memperoleh ide-ide
dari seorang individu.
3. 
Observing the enterprise in operation
Teknik ini merupakan teknik yang secara langsung terjun ke
lapangan untuk memantau atau mempelajari seseorang
terhadap sistem untuk memahami sebuah sistem lebih lanjut. 
4. 
Research 
Melakukan riset terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi. Hasil riset dapat menyediakan informasi-informasi
penting tentang bagaimana orang lain memecahkan masalah
yang serupa dengan teknik-teknik tertentu. 
5. 
Questionnaires 
Questionnaires adalah sebuah dokumen yang diberikan
langsung kepada sejumlah orang untuk memperoleh fakta-
fakta yang berkaitan dengan sistem. Teknik ini merupakan
  
15
yang paling efisien untuk memperoleh informasi dari banyak
orang.
4.
Perancangan Basis Data (Database Design)
Menurut Connolly & Begg (2010 : 320), Database Design
merupakan proses membuat desain yang akan mendukung pernyataan
misi perusahaan dan tujuan misi untuk sistem basis data yang
diperlukan. Terdapat 3 fase tahapan dalam melakukan desain basis
data.
A.
Conceptual database design
Proses pembangunan
sebuah model data yang
digunakan dalam suatu perusahaan, bersifat independen dari
semua pertimbangan fisik. Perancangan konseptual basis data
terdiri dari sembilan tahap perancangan menurut (Connolly
and Begg, 2010 : 468) :
1)
Identifikasi tipe entitas
Menurut Riyanto (2005 : 19) Entitas merupakan
suatu objek, tempat, orang, atau aktivitas yang dapat
diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang
penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat. Tujuan dari mengidentifikasi tipe entitas ini
adalah untuk mengidentifikasi tipe entity yang terutama
dibutukan oleh user. 
2)
Identifikasi tipe relasi
Tujuannya adalah mengidentifikasi hubungan
penting yang terjadi antara entity yang telah
diidentifikasi dengan menggunakan kata kerja atau frase
kata kerja.
3)
Identifikasi dan asosiasi dengan entitas atau tipe
relasi
  
16
Tujuannya adalah mengidentifikasi dan
menggabungkan attribut yang dibutuhkan entity atau
relasi, dan mendokumentasikan setiap atribut secara
detail.
4)
Menentukan domain atribut
Tujuannya adalah untuk menentukan domain
atribut dalam model konseptual lokal dan
mendokumentasikan secara detail setiap domain.
5)
Identifikasi candidate dan primary key
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
candidate key untuk setiap entity dan jika terdapat lebih
dari satu candidate key pilih satu menjadi primary key.
6)
Penggunaan enhanced modeling concept (langkah
optional)
Tujuannya adalah untuk mempertimbangkan
penggunaan konsep enhanced modelling, seperti
specialization, generalization, aggregation, dan
composition.
7)
Memeriksa redudansi
Tujuannya adalah   untuk   mengecek   apakah  
setiap   entity   dan   atribut mengalami redudansi dalam
model basis data. Apabila terdapat redudansi maka dapat
dihilangkan dengan 2 cara, yaitu:
a)
Menguji kembali hubungan one-to-one
b)
Menghilangkan relasi redudansi
8)
Validasi model konseptual data lokal terhadap
transaksi user
Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa model
konseptual data lokal dapat mendukung kebutuhan
transaksi yang dibutuhkan olehuser.
  
17
9)
Me-review model konseptual data lokal terhadap
kebutuhan user.
Tujuannya adalah untuk melakukan review
terhadap model konseptual data lokal dengan user untuk
menjamin model telah merepresentasikan user view
berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Hasil akhir dari perancangan konseptual basis data
adalah memproses pembuatan suatu model dari
informasi yang akan digunakan dalam suatu organisasi,
yang independensinya tidak tergantung pada apapun.
B.
Logical database design
Menurut Connolly dan Begg (2010:467) perancangan
logikal basis data adalah proses membangun sebuah model dari
penggunaan data dalam suatu perusahaan berdasarkan pada
model data yang spesifik, tetapi independen dari DBMS
tertentu dan pertimbangan fisik lainnya. Perancangan logikal
desain basis data memetakan model konseptual menjadi model
logikal, yang mana dipengaruhi oleh model data untuk basis
data yang dituju. Tahap-tahap perancangan logikal terdiri dari
tujuh bagian (Connolly & Begg, 2010:468), yaitu : 
1)
Menentukan relasi-relasi untuk model data logikal
2)
Validasi relasi dengan normalisasi
3)
Validasi relasi terhadap transaksi user
4)
Mengecek batas integritas
5)
Meninjau ulang model data logikal dengan user
6)
Menggabungkan model data logikal ke dalam model
global
7)
Mengecek untuk perkembangan yang akan dating
C.
Physical database design
Menurut Connolly & Begg (2010 : 467) adalah proses
membuat penjelasan implementasi basis data pada
penyimpanan sekunder, menggambarkan relasi dasar,
  
18
organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai
akses yang efisien terhadap data, dan setiap kendala integritas
terkait dan langkah-langkah keamanan
Perancangan physical database terdiri dari empat tahap
perancangan, yaitu :
1)
Menerjemahkan model data logikal global untuk DBMS
a.
Merancang relasi dasar
b.
Merancang gambaran dari perolehan data
c.
Merancang batas general
2)
Desain penyusunan dan pemberian index pada file
a.
Analisis transaksi
b.
Memilih organisasi file
c.
Memilih indeks
d.
Memperkirakan kebutuhan disk space
3)
Desain tampilan pengguna
4)
Desain mekanisme keamanan
5.
Seleksi DBMS (DBMS Selection)
Menurut Connolly-Begg (2010 : 325) : emilihan
DBMS adalah
pemilihan yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data.
Langkah-langkah untuk memilih DBMS:
a.
Menentukan tujuan sistem basis data berdasarkan kebutuhan
b.
Membuat daftar perbandingan sementara  dua atau tiga produk
c.
Mengevaluasi produk-produk tersebut
d.
Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan dari evaluasi
produk tersebut
6.
Perancangan Aplikasi (Application Design)
Menurut Connolly-Begg (2010 : 329), adalah perancangan
aplikasi perancangan user interface dan program aplikasi yang
menggunakan dan
memperoses basis data. Terdapat 2 aspek penting
dalam perancangan aplikasi, yaitu :
  
19
a.
Perancangan Transaksi
b.
Perancangan Antarmuka Pengguna
7.
Prototype (Optional)
Menurut Connolly dan Begg (2010:333) prototyping dapat
diartikan sebagai pembuatan suatu model kerja dari sistem basis data.
Tujuan utama dari pembuatan protoyping adalah :
a.
Mengjinkan pengguna untuk menggunakan prototype untuk
mengidentifikasi features sistem apakah berjalan baik atau tidak.
b.
Untuk memberikan perbaikan atau pengembangan features yang
baru kepada sistem basis data.
c.
Untuk mengklasifikasi kebutuhan pengguna dan pengembang
sistem.
d.
Mengevaluasi kelayakan pada sistem tertentu.
8.
Implementasi (Implementation)
 
Menurut Connolly dan Begg (2010:333-334) implementasi
adalah realisasi fisik dari perancangan basis data dan desain aplikasi.
Implementasi basis data dapat dicapai dengan menggunakan Data
Definition Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical
User Interface
(GUI), yang menyediakan fungsionalitas yang sama
ketika menyembunyikan pernyataan DDL tingkat rendah. 
9.
Perubahan dan Pengambilan Data(Data Conversion and
Loading)
 
Menurut Connolly dan Begg (2010:334) data convertion and
loading
adalah pemindahan data yang ada ke dalam basis data baru
dan mengkonversikan aplikasi yang ada agar dapat dijalankan pada
basis data yang baru. 
10.
Pengujian (testing)
 
Menurut Connolly-Begg (2010 : 334), adalah proses
menjalankan sistem basis data dengan tujuan untuk menemukan
kesalahan.
  
20
11.
Pemeliharaan Operasional (Operational Maintenance)
Menurut Indrajani (2011 : 57), adalah proses pengawasan dan
pemeliharaan sistem setelah instalasi. Sedangkan menurut Connolly-
Begg (2010 : 335), adalah proses mengawasi dan memelihara sistem
yang meliputi aktivitas mengawasi performance
dari sistem dan
memelihara dan memperbaharui aplikasi basis data. Pada langkah
sebelumnya aplikasi basis data telah diimplementasikan dan diuji
sepenuhnya.
2.1.5
Entity Relationship Modelling (ER Modelling)
Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2012 : 197) ER Modelling
adalah representasi logical dari data untuk sebuah area bisnis atau organisasi. 
Sedangkan Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan suatu
teknik grafis yang menggambarkan skema database. Disebut sebagai diagram
E-R karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan,
serta hubungan antar-entitas tersebut.
Gambar 2.3
Contoh ERD
  
21
Seperti yang diperlihatkan di dalam Gambar diatas, diagram E-R
dapat terdiri dari berbagai jenis entitas dan hubungan antar-entitas. Oleh
sebab itu, langkah yang penting dalam mendesain database
termasuk pula
proses memutuskan entitas mana yang perlu dibuat modelnya.
Aspek utama dari ER Modelling yaitu:
a.
Entity Type
Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2012 : 197) Tipe entity adalah
mengidentifikasi sekumpulan objek (orang, tempat, atau konsep) dalam
lingkungan user, dengan tujuan untuk mengelola data perusahaan. Tipe
entity dapat dikelompokkan menjadi:
Tipe Entity Strong
Tipe entity strong
adalah tipe entity yang keberadaannya tidak
bergantung pada tipe entity lainnya 
Tipe Entity Weak
Tipe entity weak adalah tipe entity yang keberadaannya bergantung
pada tipe entity lainnya.
b.
Relationship Type
Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2012 : 201)  relationship type
adalah asosiasi hubungan antara satu atau lebih tipe entitas. 
c.
 
Attribute
Menurut Valacich, George, dan Hoffer (2012 : 199) Setiap jenis entitas
memiliki beberapa atribut. Atribut adalah kolom yang memiliki
karakteristik dari suatu entitas perusahaan (sebuah relasi juga
memungkinkan memiliki atribut).
d.
Keys
Ada lima jenis keys yang biasa digunakan dalam ER Modeling, yaitu:
1)
Candidate Key
Merupakan sejumlah kecil atribut dari entitas yang dapat
mengidentifikasikan setiap kejadian dari entitas tersebut secara unik.
 
  
22
2)
 
Primary Key
Merupakan candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan
setiap kejadian dari entitas secara unik. Pemilihan primary key pada
suatu entitas didasarkan pada pertimbangan panjang atribut, jumlah
minimal atribut yang dibutuhkan, serta tingkat keunikannya.
(Connolly, 2010 : 381).
Gambar 2.4
Contoh primary key dan candidate key
3)
Alternate Key
Merupakan kumpulan candidate key yang tidak terpilih menjadi
primary key.
4)
Composite Key
Merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
5)
Foreign Key
Merupakan sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relasi
yang sama atau sesuai dengan candidate key dari relasi lainnya.
Gambar 2.5
Foreign Key
Pada gambar diatas, NIK pada table pegawai adalah primary key.
Sedangkan primary key
pada table pesan adalah id_pesan. Lalu
  
23
id_pesan menempel pada tabel karyawan yang kita sebut sebagai
foreign key.
2.1.6
Structural Constraints
Menurut Connolly & Begg (2010:385), Batasan-batasan yang
menggambarkan pembatasan pada relationship
seperti yang ada pada real
world
harus diterapkan pada tipe entitas yang ikut serta dalam sebuah
relationship. Tipe utama dari batasan hubungan di dalam suatu relationship
disebut multiplicity
yang mencerminkan aturan dari sistem yang akan dibuat
oleh user. Tabel 2.1 berikut memberikan beberapa jenis Multiplicity kelas.
Tabel 2.1
Multiplicity untuk kelas
Multiplicity
Arti
*
(default)
Banyak
0..0
Nol
0..1
Nol atau Satu
0..*
Nol atau Banyak
1..1
Tepat satu
1. .*
Satu atau banyak
Tabel 2.2
Notasi Multiplicity menggunakan kustomisasi
Format
Arti
Tepat
..
Antara
..
Atau nol
, ..
Tepat atau antara dan
.. ,
Antara dan
  
24
Tipe hubungan yang paling sering digunakan adalah hubungan binary.
Jenis-jenis hubungan binary sebagai berikut :
1.
One to One  (1:1) Relationship
Menurut Supriyatno (2005 : 223) Setiap anggota entitas A hanya
boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula
sebaliknya. 
Gambar 2.6
One-to-one Relationship
Pada gambar 2.5 bisa dilihat bahwa A hanya terhubung one-toone
(1:1) dengan C, dan B hanya terhubung one-to-one (1:1) dengan
D.
Berdasarkan gambar diatas dapat ditulis Multiplicity-nya
seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.7
Notasi One-to-one Relationship
  
25
2.
One to Many (1:*) Relationship
Menurut Supriyatno (2005
: 225) Setiap anggota entitas A dapat
berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak
sebaliknya.
Namun, setiap entitas pada himpunan entitas B
hanya dapat
berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan
entitas A.
Gambar 2.8
One-to-many Relationship
Pada gambar 2.7
bisa dilihat bahwa B terhubung one-to-many
(1:*) dengan D dan E. Berdasarkan dari gambar di atas dapat
ditulis Multiplicity-nya seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.9
Notasi One-to-many Relationship
  
26
3.
Many to Many (*:*) Relationship
Menurut Supriyatno (2005
: 228) Setiap entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan
demikian pula sebaliknya. 
Gambar 2.10 Many-to-many Relationship
Pada gambar 2.9 dapat dilihat bahwa A terhubung one-to-many
(1:*) dengan D dan E. Sedangkan E terhubung one-to-many (1:*)
dengan A dan B. Maka entity Group 1 (dengan value A dari
gambar di atas) dan Group 2 (dengan value E dari gambar di atas)
terhubung many-to-many (*:*). Berdasarkan gambar di atas dapat
ditulis Multiplicity-nya seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.11 Notasi Many-to-many Relationship
  
27
2.1.7
Normalisasi
Menurut Indrajani (2011:57) normalisasi adalah teknik dengan
pendekatan bottom-up yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi
hubungan. Dimulai dari menguji hubungan, yaitu functional dependencies
antara atribut.
Tujuan utama normalisasi adalah mengidentifikasi kesesuaian
hubungan yang mendukung data untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Adapun karakteristik hubungan tersebut mencakup (Indrajani:2011:57) :
1.
Minimal jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan
perusahaan.
2.
Atribut dengan hubungan logika yang menjelaskan mengenai functional
dependencies
3.
Minimal duplikasi untuk tiap atribut
Proses normalisasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut
(Indrajani 2011:60) :
1.
Unnormalized Form (UNF)
Merupakan suatu table yang berisikan satu atau lebih grup yang
berulang. Membuat tabel yang unnormalized, yaitu dengan memindahkan
data dari sumber informasi.
2.
First Norm Form (1NF)
Merupakan sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom berisikan
satu dan hanya satu nilai.
3.
Second Norm Form (2NF)
Merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non
primary key bersifat fully functionally
dependent pada primary key.
Berdasarkan pada konsep full functional dependency, yaitu A dan B
merupakan atribut sebuah relasi. B dikatakan fully depedent terhadap A
jika B functionally dependent pada A tetapi tidak pada proper subset dari
A.
  
28
4.
Third Norm Form (3NF)
Berdasarkan pada konsep transitive dependency, yaitu suatu
kondisi dimana A, B, dan C merupakan atribut sebuah relasi, maka A
?
B dan B
? C, maka transitive dependent pada melalui B. Third Norm
Form adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF, dimana tidak terdapat
atribut non primary key yang bersifat transitively dependent pada
primary key.
2.1.8
Flowchart
Menurut Ngoen (2009:5) flowchart atau bagan alur merupakan simbol
dan garis yang menggambarkan urutan proses algoritma dan digambarkan
dalam bentuk diagram.Menurut Romney dan Steinbart (2006:70) flowchart
adalah teknik analitis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek
sistem informasi secara jelas, singkat dan logis. Flowchart menggunakan
kumpulan simbol yang umum untuk menggambarkan prosedur proses
transaksi yang digunakan suatu perusahaan serta aliran data pada sistem
tersebut. Berikut adalah Tabel 2.5
yang merepresentasikan notasi pada
flowchart
Tabel 2.3 Notasi Pada Flowchart
Simbol
Nama
Fungsi
Terminal
Menandakan awal dan
akhir atau interupsi dari
flowchart.
Input / Output
Merepresentasikan input
atau output data atau
informasi yang diproses.
Anak Panah
Merepresentasikan alur
atau arah aliran
pemrosesan atau dokumen.
On-page Connector
Mengubungkan aliran
  
29
proses dalam satu
halaman.
Off-page Connector
Menghubungkan aliran
proses dengan halaman
lain.
Keputusan
Merepresentasikan tahapan
pembuatan keputusan
dengan adanya alternatif
aliran proses data.
Proses
Merepresentasikan proses
pada flowchart.
Dokumen
Merepresentasikan
dokumen atau laporan
yang dapat berupa tertulis
tangan atau hasil print
komputer.
Manual Operation
Merepresentasikan sebuah
proses yang dilakukan
secara manual.
2.1.9
Unified Modeling Language (UML)
Menurut Whiten (2007:430), UML adalah tahapan awal yang
digunakan dalam menganalisis dan merancang program berorientasi objek.
UML direpresentasikan dengan diagram-diagram yaitu use case, class
diagram, state diagram, sequence diagram dan activity diagram. Berikut
merupakan penjelasan tentang diagram-diagram UML.
  
30
a)
Use Case Diagram
Use case diagram (whitten dan bentley 2007:246) adalah diagram
yang menggambarkan secara grafis interaksi
antara sistem eksternal dan
pengguna atau aktor, yang berarti menggambarkan aktor yang
menggunakan sistem, relationship, dan sistem yang akan dijalankan. Aktor
adalah orang yang dapat berinteraksi dengan sistem untuk mengubah
informasi. Relationship digambarkan sebagai garis yang menghubungkan
antara aktor dan sistem dalam usecase diagram.
Tabel 2.4 Notasi pada Use Case Diagram
Gambar
Nama Komponen
Keterangan
Use Case
Use case
diagram adalah
penggambaran sistem dari sudut
pandang pengguna sistem tersebut,
sehingga pembuatan use case
lebih
dititikberatkan pada fungsionalitas
yang ada pada sistem, bukan
berdasarkan alur atau urutan
kejadian
Actor
Actor
mempresentasikan seseorang
atau sesuatu (seperti perangkat,
sistem lain) yang berinteraksi
dengan sistem.
b)
Activity Diagram
Activity diagram
(whitten dan bentley 2007:390) adalah diagram
yang digunakan untuk menggambarkan aliran proses bisnis langkah-
langkah dari usecase, atau metode secara grafis.
Use Case
  
31
Tabel 2.5 Notasi pada Activity Diagram
Komponen
Nama Komponen
Keterangan
Activity
Menambahkan aktifitas pada
sebuah diagram
Start State
Menggambarkan sebuah titik
mulai pada diagram
End State
Menggambarkan akhir dari
sebuah aktifitas pada
diagram.
Transition
Transisi dari satu aktifitas ke
aktifitas berikutnya.
Decisions points
Menambahkan titik
keputusan pada aliran kerja
Join
Penggabungan dua atau lebih
langkah dalam aliran kerja
yang berjalan
Fork
Percabangan dari suatu aliran
kerja menjadi dua atau lebih
c)
Class Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007: 400) Class  diagram adalah
penggambaran grafis dari struktur objek statis sistem yang menunjukan
kelas objek bahwa sistem terdiri dari hubungan antara kelas objek.
Didalam class diagram terdapat multiplicity, generalization/ specialization
relationship dan agregation relationship.
  
32
Tabel 2.6  Notasi pada Class Diagram
Komponen
Nama Komponen
Keterangan
Nama Class
+ atribut
+ atribut
+ method
+ method
Class
Class adalah blok-blok pembangun
pada pemrograman berorientasi
obyek. Sebuah class digambarkan
sebagai sebuah kotak yang terbagi
atas 3 bagian. Bagian atas adalah
bagian nama dari class. Bagian
tengah mendefinisikan
property/atribut class. Bagian akhir
mendefinisikan method dari sebuah
class.
Composition 
Jika sebuah class tidak bisa berdiri
sendiri dan harus merupakan bagian
dari class yang lain, maka class
tersebut memiliki relasi composition
terhadap class tersebut. Sebuah
relationship composition
digambarkan sebagai garis dengan
ujung berbentuk jajaran genjang
berisi.
Specialization  /
Generalization
Speciaization dan generalization
dilambangkan sebagai sebuah panah
dari subclass menuju ke superclass.
Aggregation
Aggregation mengindikasikan
keseluruhan bagian relationship dan
biasanya disebut sebagai relasi.
  
33
d)
Sequence Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007:382) Sequence diagram
menggambarkan hubungan antara objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar sequence
diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use
case beserta metode-metode yang dimiliki class yang menjadi objek
tersebut.
Tabel 2.7 Notasi pada Class Diagram
Komponen
Nama Komponen
Keterangan
Actor
Actor
Menggambarkan seseorang atau
sesuatu (seperti perangkat, sistem
lain) yang berinteraksi dengan
sistem.
Object Message
Menggambarkan pesan/hubungan
antar obyekyang menunjukan
urutan kejadian yang terjadi.
Message to Self
Menggambarkan pesan/hubungan
obyek itu sendiri, yang
menunjukan urutan kejadian yang
terjadi.
  
34
Return Message
Menggambarkan pesan/hubungan
antar obyek, yang menunjukan
urutan kejadian yang terjadi.
Lifeline
Eksekusi obyek selama sequence
(message dikirim atau diterima dan
aktifasinya) Sequence Diagram
2.1.10
State Transition Diagram
Menurut Whitten dan Bentley (2007:635) State Transition Diagram
adalah
alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat
terjadi ketika user menggunakan sistem. STD dapat menjadi cukup besar
ketika
semua input, output dan layar lain yang ditambahkan ke diagram. 
Tabel 2.8  Notasi pada State Transition Diagram
Komponen
Nama Komponen
Keterangan
State
Melambangkan keadaan atau
kondisi dari suatu sistem
Transition
Transisi dari satu aktifitas ke
aktifitas berikutnya.
2.1.11
Internet
Mengacu pada pendapat Ramadhan (2005:1), Internet adalah
singkatan dari Interconnected Network. Internet merupakan sebuah sistem
komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan koputer
diseluruh dunia. Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda -
beda dapat saling berkomunikasi melalui internet. Beberapa bentuk jaringan
  
35
yang berbeda - beda dapat saling bertukar informasi dan data melalui internet
menggunkan seperangkat aturan yang disebut protokol TCP/IP.
2.1.12
Teknologi pada Web
Menurut Sibero (2013 :
21) Web
adalah suatu sistem yang berkaitan
dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan text, gambar,
multimedia dan lainnya padajaringan internet.
Berikut merupakan teknologi
pada web :
Browser Menurut Williams dan Sawyer (2011: 64), browser atau web
browser adalah perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk
menemukan dan mengakses bagian beragam dari web.
World Wide Web (WWW) Menurut Williams dan Sawyer (2011: 62),
WWW atau biasa disebut web, adalah teknologi berbasis multimedia
yang memungkinkan anda untuk mengakses lebih dari sekedar text,
sehingga anda dapat mengunduh gambar, audio, video, animasi dan
game interaktif
Uniform Resource Locator (URL)
Menurut Williams dan Sawyer
(2011: 66),  URL merupakan alamat situs web (unik atau tidak ada dua
situs berbeda yang memiliki alamat yang sama) yang menunjuk pada
potongan informasi khusus dibagian mana saja pada web.
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Menurut Williams dan Sawyer
(2011: 67), HTTP adalah aturan komunikasi yang memungkinkan
browser tersambung ke server web melalu internet.
2.1.13
Software
Berikut merupakan software yang digunakan oleh penulis dalam
skripsi ini, antara lain :
PHP My Admin Menurut Nugroho (2008 : 13) PHP My Admin adalah
perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman php
yang digunakan untuk menangani administrasi database mySQL
melalui World Wide Web (WWW). PHP My Admin mendukung
berbagai operasi mySQL seperti mengelola basis data, tabel-tabel,
relasi, index, hak akses dan lain-lain.
  
36
Adobe Dreamweaver CS5
Menurut Sibero (2013 : 384) Adobe
Dreamweaver merupakan suatu software perancangan dan
pengembangan web yang disediakan untuk web
developer
yang
dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumya produk
Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc. 
XAMPP Menurut Wicaksono (2008: 7), XAMPP ada sebuah software
yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan
menggunakan pengolah data MySQL pada LocalHost.
XAMPP juga
dapat disebut CPanel server virtual, yang dapat membantu melakukan
preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus onlin eatau
terkoneksi dengan internet.
FrameWorks CodeIgniter
Menurut Awan Pribadi (2014:2) CodeIgniter adalah aplikasi open
source yang berupa framework dengan model MVC(Model, View,
Controller) untuk membangun
website dinamis dengan menggunakan
PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web
dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal
2.1.14
Interaksi Manusia dan Komputer
A.  Delapan Aturan Emas (8 Golden Rules) design User Interface
 
Menurut Shneiderman (2010
: 88) ada delapan peraturan
dalam merancang suatu user interface. Delapan aturan ini biasa
disebut sebagai Eight Golden Rules of Inteface Design, yaitu :
1. 
Mempertahankan konsistensi
Bentuk konsistensi dalam perancangan antarmuka pengguna (user
interface) meliputi penggunaan warna, layout,
kapitalisasi,
pemilihan jenis huruf, dan hal lainnya yang harus
konsisten
diterapkan secara keseluruhan.
2.
Memenuhi kegunaan yang umum
Mengenali kebutuhan user yang beragam dan memudahkan dalam
melakukan perubahan konten. Mencari
perbedaan user pemula
  
37
dan user ahli, rentang usia, keterbatasan
kemampuan fisik,
perbedaan teknologi merupakan panduan
dalam merancang
interface. Menambahkan fitur-fitur untuk user
pemula seperti
menambahkan penjelasan, dan memberi fitur-fitur seperti shortcut
untuk intermediate user dan untuk user ahli
membuat tampilan
yang kompleks dapat meningkatkan kualitas dari desain interface.
3.
Memberikan umpan balik yang informatif
Pada setiap aksi yang dilakukan oleh user harus
disediakan
umpan balik. Umpan balik tersebut harus dapat
memberikan
visualisasi hasil dari aksi yang telah dilakukan oleh user.
4. 
Merancang dialog penutupan
Berinteraksi dengan komputer sama seperti berdialog. Aksi yang
berurutan harus diorganisasi dan memiliki awal, tengah, maupun
akhir. Penting bagi user untuk mengetahui kapan aksi tersebut
berakhir. Umpan balik yang informatif pada saat sekumpulan aksi
telah dilakukan memberikan user suatu kepuasan, rasa lega, dan
indikasi bahwa user boleh melakukan aksi yang selanjutnya.
5. 
Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Dalam merancang User Interface, sedapat mungkin sistem
dirancang sehingga pengguna tidak dapat melakukan kesalahan
fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan
dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana serta
mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.
6. 
Memberikan kemudahan untuk kembali ke tindakan
sebelumnya
Dalam merancang User Interface, hal ini harus diperhatikan
karena dapat mengurangi tingkat kekhawatiran pengguna dalam
mengerjakan suatu hal, dengan adanya proses “undo”, jika
pengguna melakukan kesalahan. Pengguna tidak perlu khawatir
karena dapat mengembalikan kesalahan atau data yang benar
  
38
yang sebelumnya terhapus atau sudah dilewati.
7. 
Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control)
Dalam merancang User Interface, pengguna ingin menjadi
pengontrol sistem dan seharusnya sistem akan merespon tindakan
yang dilakukan pengguna karena untuk mengurangi perasaan
pengguan yang merasa bahwa sistem mengontrol pengguna.
Sebaiknya sistem dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna
menjadi inisiator daripada responden. 
8. 
Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Dengan adanya keterbatasan ingatan manusia, maka pengguna
membutuhkan tampilan yang sederhana atau tampilan yang
sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk
kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
B. Lima Faktor Manusia Terukur
Menurut Shneiderman (2010: 84) ada lima faktor manusia
terukur yang harus diperhatikan dalam merancang suatu user interface
agar pengguna dapat memahami perancangan User Interface. Berikut
merupakan lima faktor manusia terukur :
1)
Waktu Belajar
Hal yang harus diperhatikan dalam merancang User  Interface
adalah waktu belajar pengguna dalam memahami User Interface
yang telah dibuat, berapa lama pengguna belajar memahami
rancangan User Interface.
2)
Kecepatan Kinerja
Dalam merancang User Interface, kecepatan kinerja menjadi hal
yang harus terukur, kecepatan kinerja disini adalah kecepatan
dalam melakukan suatu tugas/order pada suatu sistem. Hal ini
penting, karena kecepatan juga menentukan seberapa menarik
atau baiknya suatu sistem.
3)
Tingkat Kesalahan
Tingkat Kesalahan diukur dari berapa banyak kesalahan yang
  
39
dilakukan oleh pengguna saat menggunakan aplikasi ini.
4) Daya Ingat
Daya ingat pengguna menjadi salah satu hal yang harus
diperhatikan dalam merancang User Interface, manusia memiliki
keterbatasan daya ingat dalam melakukan sesuatu. Hal ini
menjadi hal
yang harus diperhatikan, bahwa bagaimana
kemampuannya setelah jangka waktu tertentu.
5) Kepuasan Subjektif
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah kepuasan manusia
terhadap rancangan User Interface, seberapa puaskah pengguna
pada berbagai aspek sistem yang telah dirancang.
2.2
Teori yang Terkait Tema Penelitian
Teori-teori yang akan dibahas yang terkait dengan tema penelitian adalah
sumber daya manusia, manajemen sumber daya manusia, sistem informasi
manajemen kepegawaian seperti pendataan pegawai, absensi pegawai, penggajian
pegawai, cuti pegawai, lembur pegawai, dan PHK pegawai. 
2.2.1
Sumber Daya Manusia
Menurut Edy Sutrisno (2009:3), Semula SDM merupakan terjemahan
dari 
human resources” namun ada pula ahli yang menyamakan sumber
daya manusia dengan “man power” (tenaga kerja). Bahkan sebagian orang
menyertakan pengertian SDM dengan personal (personalia, kepegawaian,
dsb). 
Sumber Daya Manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang
memiliki perasaan, keinginan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan
karya(rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh
terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun majunya
teknologi, perkembangan informasi,  ersedianya modal dan memadainya
bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya.
  
40
2.2.2
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Edy Sutrisno (2009:5), Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah pengaturan sumber daya manusia yang mempengaruhi kinerja pegawai
dalam organisasi yang akan memberikan nilai pada organisasi dimana
pegawai berada. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga
dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan
dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. 
2.2.3
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Menurut Kadar Nurzaman (2014:286), sistem informasi manajemen
kepegawaian adalah segala hal yang berkaitan dengan perencanaan,
pengembangan, pengelolaan, dan penggunaan alat bantu teknologi informasi
untuk membantu manusia dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pengolahan dan pengelolaan informasi.
Sistem informasi manajemen kepegawaian mempunyan banyak
manfaat diantaranya pelacakan informasi data pegawai akan mudah dan
cepat, pembuatan laporan dapat mudah dikerjakan, mengetahui pegawai yang
akan naik lembur maupun cuti, dan memudahkan suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan kepegawaian.
2.2.4
Pendataan Pegawai
Menurut Edy Sutrisno (2009:15), pendataan pegawai adalah proses
mengumpulkan data pegawai yang bekerja di suatu perusahaan atau
organisasi. Data yang dikumpulkan dapat berupa nama lengkap, alamat
tempat tinggal, pendidikan, dan lain-lain. Faktor pendidikan biasanya menjadi
syarat untuk duduk di sebuah jabatan, misalnya syarat untuk menjadi dosen
maka harus menjadi sarjana.
2.2.5
Absensi Pegawai
Menurut Kadar Nurzaman (2014:205), absensi adalah suatu pendataan
kehadiran, bagian dari pelaporan aktivitas suatu institusi, atau komponen
institusi itu 
sendiri yang berisi data kehadiran yang disusun dan diatur
sedemikian rupa sehingga
mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.
  
41
Sistem absensi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem absensi
manual dan sistem absensi otomatis. Sistem absensi tentu lebih unggul karen
memiliki keunggulan diantaranya lebih akurat dan lebih cepat dalam waktu
pencatatan, proses, dan menghasilkan laporan, mengurangi faktor kesalahan
manusia, mengurangi biaya sumber daya manusia, akses yang lebih baik
terhadap data aktivitas pegawai, laporan yang lebih
fleksibel dan dapat
dihasilkan secara cepat dan mudah, data dapat digunakan untuk perangkat
lunak lainnya, dan fitur-fiturnya dapat diperluas, seperti pelacakan pegawai
secara online.
2.2.6
Penggajian Pegawai
Menurut Veithzal Rivai (2008:360) gaji adalah
balas jasa dalam
bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya
sebagai seorang karyawan yang memeberikan 
sumbangan tenaga dan
pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga 
dikatakan
sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotannya dalam
sebuah perusahaan.
2.2.7
Cuti  Pegawai
Menurut Kadar Nurzaman (2014:220), cuti
adalah
ketidakhadiran
sementara, 
dimana
keadaan
pegawai tidak
masuk
kerja yang
telah
diberikan izin
dalam
jangka
waktu tertentu. Jenis cuti y ang  merupakan hak
dari setiap pegawai y aitu cuti  tahunan, izin
kepentingan
keluarga, cuti
melahirkan, cuti menjalankan ibadah 
agama, cuti  diluar
tanggungan
perusahaan.
2.2.8
Lembur Pegawai
Menurut Kadar Nurzaman (2014:225), pengertian kerja lembur adalah
jadwal kerja yang direncanakan merujuk pada situasi dimana operasi itu
telahdijadwalkan secara teratur untuk melampaui hari yang terdiri dari 8 jam
yang normal. 40 jam seminggu.
Di Indonesia, ketentuan kerja lembur diatur oleh Menteri Tenaga
Kerja dengan dikeluarkannya SK Menteri Tenaga Kerja No.
  
42
580/M/BM/BK/1992 pasal 2 dan 3, yang menyebutkan bahwa kerja lembur
merupakan waktu dimana seorang pekerja bekerja melebihi dari jadwal waktu
yang berlaku, yaitu 7 jam sehari dan 40 jam seminggu.
2.2.9
Pemutusan Hubungan Kerja
Menurut Kadar Nurzaman (2014:337), Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) adalah pemecatan atau pemberhentian karyawan dari suatu perusahaan
atau pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal teretentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan
perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena pengunduran diri, pemberhentian
oleh perusahaan, atau habis kontrak. 
Ada beberapa jenis PHK, yaitu PHK kondisi normal(sukarela)
artinya apabila seseorang tidak lagi bekerja pada organisasi karena berhenti
atas permintaan sendiri, berhenti karena sudah mencapai usia pensiun, dan
karena meninggal dunia. PHK kondisi normal (tidak sukarela) atau
pemberhentian tidak atas permintaan sendiri, melainkan karena suatu
organisasi terpaksa mengurangi jumlah karyawannya dan karena adanya
sanksi yang berat kepada pegawai sehingga berakibat pemutusan hubungan
kerja.
2.3
Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
1.
Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi JSIKA / R. F.
Wafi, T.Wurijanto, T. Soebijono : Rancang Bangun Sistem Informasi
Kepegawaian (Studi Kasus PKIS SEKAR TANJUNG Pasuruan) /
Volume 1 / Nomor 1 / November 2013.
Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS) Sekar Tanjung, berlokasi di Desa
Martupuro Purwosari Pasuruan, (PKIS) Sekar Tanjung berdiri pada 15
Desember 2000. PKIS Sekar Tanjung merupakan jasa mengolah susu segar
menjadi susu ultra high temperature (UHT), setidaknya membutuhkan 10 ton
liter susu untuk produksinya. Di dalam produksinya PKIS Sekar Tanjung
kebanyakan melakukan jasa pengolahan
susu UHT untuk perusahaan lain
diantaranya seperti : Lintang Visikusuma, Green Field, Garuda Food,
  
43
Indolakto, Danone dan Kalbe Farma.Pusat Koperasi Industri Susu (PKIS)
Sekar Tanjung saat ini memiliki pegawai kurang lebih sebanyak 604 orang.
Dengan banyaknya jumlah pegawai, maka PKIS Sekar Tanjung tidak terlepas
dari permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Beberapa hal
yang menyebabkan permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) di PKIS
Sekar Tanjung antara lain terkait dengan data pegawai dan terbatasnya
aplikasi, serta database pegawai untuk pengelolahannya. 
Pada PKIS Sekar Tanjung, untuk pencarian data informasi pegawai,
pembuatan laporan serta untuk evaluasi pegawai masih dilakukan secara
manual. Dengan pencarian data informasi secara manual ini masih
memungkinkan terjadinya kesalahaan saat pencatatan, pembuatan laporan
dan evaluasi kinerja, selain itu dengan pencarian secara manual akan
memakan waktu yang cukup lama, sehingga akan menyebabkan kerugian
bagi PKIS Sekar Tanjung, dengan lamanya pencarian data pegawai akan
membuat pihak supervisor dan General Manager
(GM) kesulitan dalam
pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja pegawai. Banyaknya data
pegawai yang ada, serta masih terpisah-pisahnya antara satu data dengan data
lainnya membuat HRD kesulitan dalam mengolah data menjadi informasi.
Hal ini disebabkan karena sistem yang ada masih sederhana belum
dapatmengolah data pegawai dengan baik, serta belum dapat meintegrasikan
berkas-berkas (file) hardcopy dengan mengolah data pegawai yang ada. 
Kelemahan yang ada pada sistem sekarang mengakibatkan pihak
Human resource Deparment (HRD) membutuhkan sebuah sistem yang dapat
membantu dalam mengelola data pegawai menjadi sebuah informasi. Oleh
sebab itu sebaiknya diadakan perbaikan pada sistem yang sudah berjalan
dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan Human Resource
Department (HRD). Sehingga dari kebutuhan-kebutuhan itu dibuat sebagai
suatu sistem yang dapat menghasilkan suatu informasi tentang pegawai.
Kemajuan teknologi informasi memberikan suatu peran yang sangat penting
dalam kelancaran kegiatan perusahaan, seperti kemampuan untuk melakukan
pengolahan, penyimpanan, dan pengaksesan informasi yang diperlukan
dengan cepat dan tepat. Dengan adanya perangkat lunak, diharapkan data
  
44
yang ada dapat disimpan
secara teratur, sehingga pengaksesan dan
pengolahan data dapat disimpan dengan lebih mudah. Aplikasi sistem
informasi kepegawaian yang dibuat diharapkan dapat membantu PKIS Sekar
Tanjung dalam mengelola seluruh data yang ada dan dapat menampilakan
laporan kepada General Manager atau supervisor.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun telah
berjalan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Laporan-laporan yang
dihasilkan, memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pihak
manajemen. Data kepegawaian yang dimasukkan dalam percobaan ini adalah
data data pegawai, data pelanggaran, data mutasi, data absensi,data training,
data kontrak kerja. Adapun Implementasi Sistem yang dibuat yaitu Tampilan
Login, Tampilan Master Pegawai, Tampilan Tambah Pegawai, Tampilan
View Pegawai, dan Tampilan Laporan Pegawai.
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan dengan memberikan data-
data dan
melakukan evaluasi terhadap aplikasi rancang bangun sistem
informasi (Study kasus PKIS Sekar tanjung), maka dapat ditarik kesimpulan
adalah sistem informasi kepegawaian pada PKIS Sekar tanjung dapat
membantu mengolah data pegawai yang ada serta dapat menampilkan seluruh
laporan yang dibutuhkan untuk memperlancar aktivitas harian perusahaan
dan laporan yang dihasilkan diharapkan dapat membantu pihak manajemen
dalam pengambilan keputusan.
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti
berikutnya apabila ingin mengembangkan aplikasi yang telah dibuat ini agar
menjadi lebih baik yaitu Pengembangan kedepannya untuk teknologi saat ini
laporan yang dibuat oleh HRD dapat diakses menggunakan smartphone
maupun komputer dirumah agar GM maupun supervisor
dapat selalu
memantau perkembangan didalam perusahaan saat berada diluar perusahaan.
Selain itu, Proses kehadiran yang dibuat
pada program ini sebatas
memasukan username berdasarkan nik dan password
yang dimiliki pegawai
kedalam sistem menggunakan inputan keyboard, yang nanti kedepannya bisa
di ganti menggunakan Fingerprint Verification atau juga bisa menggunakan
  
45
Facial Recognition dengan menggunakan camera untuk mengurangi kecurian
saat absen dengan alasan lupa password, titip absen dan lainnya.
2.
Jurnal Teknologi Informasi / Dedy Agung Prabowo, Edi Noersasongko,
Mohamad Sidiq : Sistem Informasi Manajemen Penerimaan CPNS
Wilayah Jawa Tengah Berbasis Web / Volume 6 / Nomor 2 / Oktober
2010.
Pemanfaatan teknologi digital (Electronic Digital Service) telah
melahirkan sebuah bentuk mekanisme birokrasi pemerintahan yang baru
dengan istilah Electronic Government (e-Government). Hal ini
memperlihatkan sebuah keinginan bertransformasinya bentuk interaksi antara
pemerintah dengan masyarakat yang terlampau birokratis menjadi mekanisme
hubungan interaksi yang jauh lebih bersahabat. Perubahan yang diharapkan
adalah paradigma birokrasi terdahulu
yang terkenal dengan proses yang
lambat, boros, dan sangat fungsional menjadi sebuah paradigma kinerja
pemerintah yang cepat, murah, dan berorientasi pada proses agar dapat
memberikan dukungan yang signifikan dan kompetitif bagi masyarakat.
Banyak manfaat
yang akan didapat bagi pemerintah dengan
menerapkan e-Government. Manfaat yang akan didapat adalah Memperbaiki
kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat, Meningkatkan transparasi,
kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dalam rangka
penerapan Good Corporate Governance , Mengurangi secara signifikan total
biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun
masyarakat untuk keperluan aktifitas sehari-hari, dll. 
Melihat manfaat implementasi e-government diatas maka sebaiknya
pelaksanaannya harus segera dan tidak dapat ditunda-tunda. Selain itu harus
dilaksanakan secara serius dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka
pengembangan yang holistik, yang pada akhirnya akan memberikan /
mendatangkan keunggulan kompetitif. Dalam struktur organisasi Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil
bagian yang bertanggung jawab mengenai penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil adalah Bidang Kepegawaian dimana bidang kepegawaian mendapatkan
  
46
data jumlah formasi yang dibutuhkan untuk proses penerimaan CPNS dari
Bidang Informasi Kepegawaian. Tanggung jawab dari Bidang Informasi
Kepegawaian adalah melaksanakan system informasi kepegawaian Pegawai
Negeri Sipil dan memfasilitasi pengembangan system informasi kepegawaian
pada instansi daerah di wilayah kerjanya. Bidang Informasi Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi antara lain : 
a.
Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian. 
b.
Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian. 
c.
Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian. 
d.
Penyelenggaraan system kepegawaian dan pertukaran informasi. 
e.
Pengelolaan arsip kepegawaian.
Proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil mempunyai cakupan
data yang sangat besar dan wilayah yang luas. Hal ini tentunya menimbulkan
kendala-kendala dalam proses pengelolaannya. Berikut ini deskripsi
permasalahan yang dihadapi seputar penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
Provinsi Jawa Tengah 
yaitu Pendataan dalam proses penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil masih bersifat tertutup (off-line) ; Proses pengelolaan
data kepegawaian meliputi perencanaan, penganggaran, pengadaan, mutasi,
dan pension;  masyarakat juga tidak mempunyai akses terbatas mengenai data
data pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah.