![]() 26
Ada berbagai macam implementasi load balance
yang sering
dijumpai di lapangan. Yang paling sering adalah penerapan load balance
pada saat suatu jaringan lokal yang memiliki dua atau lebih koneksi ke
internet.
Koneksi-koneksi tersebut dapat saja berasal dari ISP yang sama,
maupun berasal dari ISP yang berbeda. (Rendra T, 2013 : 9)
Metode load balancing
sendiri ada 4 yang umum dipergunakan. Di
antaranya: Static route dengan Address List, Equal cost multi path (ECMP),
Nth, dan Per Connection Classifier (PCC). Masing-masing metode punya
kelebihan, kekurangan dan karakteristiknya masing-masing.
Static route dengan Address list
Static route dengan Address list adalah metode load balancing
yang mengelompokkan suatu range IP address
yang
dapat di atur
untuk melewati salah satu gateway
dengan menggunakan static
routing. Metode ini sering di gunakan pada warnet yang membedakan
PC untuk browsing
dengan PC untuk Game online. Mikrotik akan
menentukan jalur gateway
yang di pakai dengan membedakan src-
address pada paket data.
-
Kelebihan: dapat membagi jaringan dengan topologi yang
sederhana, tidak ribet, dan tidak ada disconnection
pada
client
yang disebabkan perpindahan gateway
karena load
balancing.
-
Kekurangan: Gampang terjadi overload
jika yang aktif
hanya client-client pada salah satu address list saja.
Equal Cost Multi Path (ECMP)
Equal Cost Multi Path
adalah pemilihan jalur keluar secara
bergantian pada gateway. Contohnya jika ada dua gateway, dia akan
melewati kedua gateway
tersebut dengan beban yang sama (Equal
Cost) pada masing-masing gateway.
-
Kelebihan: Dapat membagi beban jaringan berdasarkan
perbandingan kecepatan di antara 2 ISP.
|