![]() 11
ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit
untuk kelas C.
Subnet Mask
digunakan agar subnet
dapat dilakukan, router
harus
mengetahui bagian mana dari Host ID yang digunakan untuk network ID
subnet. Cara ini diperoleh dengan menggunakan angka 32 bit lain, yang
dikenal dengan subnet mask. Bit IP Address
yang mewakili network
ID
tampil dengan angka 1 di dalam mask, dan bit IP Address
yang menjadi
Host
ID tampil dengan angka 0 di dalam mask. Jadi biasanya, sebuah
subnetmask
memiliki deretan angka-angka 1 di sebelah kiri, kemudian
diikuti dengan deretan angka 0.Sebagai contoh, subnet mask di bawah ini
dimana Network ID yang berisi 16 bit Network ID ditambah tambahan
4-bit subnet ID terlihat seperti ini:
11111111 11111111 11110000 00000000
20 bit pertama adalah 1, dan sisanya 12 bit adalah 0. Jadi, Network ID
memiliki panjang 20 bit, dan bagian Host
ID yang telah di-subnet-kan
memiliki panjang 12 bit.
Untuk menentukan Network ID dari sebuah IP Address, router harus
memiliki kedua IP Address
dan subnet masknya. Router kemudian
menjalankan operasi logika AND di IP Address
dan menghasilkan
Network ID. Untuk menjalankan operasi logika AND, tiap bit di dalam
IP Address
dibandingkan dengan bit subnet mask.
2.2.3.
Bandwidth
Forouzan (2006:89) menjelaskan bahwa salah satu ciri yang
mengukur kinerja jaringan adalah bandwidth. Namun, istilah bandwidth
digunakan dalam 2 konteks yang berbeda, bandwidth dalam hertz dan
bandwidth dalam bit per detik.
Bandwidth dalam hertz.
Bandwidth dalam hertz adalah rentang frekuensi yang terkandung
dalam suatu sinyal komposit.
Bandwidth dalam bit per detik.
|