Home Start Back Next End
  
11
Dari
kutipan
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa pengertian EVA adalah suatu
konsep yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, yang mengukur nilai
tambah
yang dihasilkan perusahaan kepada investor. Model ini berangkat dari konsep
biaya
modal
dan
resiko
yang
dihadapi perusahaan. Makin tinggi tingkat resiko
investasi,
makin
tinggi
pula
imbal
hasil yang
dituntut
investor.
EVA
yang
positif
menandakan
perusahaan
berhasil
menciptakan
nilai
(create
value) bagi
pemilik
perusahaan, ini sejalan dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan. (Siddharta
Utama, 1997).
Perhitungan
EVA
secara
sederhana
dipopulerkan
pertama
kali
oleh
Stewart
dan Stern, analis keuangan dari Stern Stewart & Co. of New York City, yang formula
umum EVA dapat dituliskan sebagai berikut (Nuelle, 1996):
Laba
bersih
setelah
pajak
(Total
modal
yang
diinvestasikan
x
Biaya
modal tertimbang)
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Van Horne, 1998:213
yaitu: Basically, EVA
is the residual income a company earns after capital costs are deducted.”
Stern
Stewart
melakukan
beberapa
penyesuaian terhadap laba operasi setelah
pajak
yang
disusun
menurut
Standar Akuntansi
Keuangan.
Menurut
mereka
penyesuaian ini dilakukan untuk menghilangkan distorsi yang ditimbulkan oleh
Standar Akuntansi Keuangan. Penyesuaian yang dilakukan adalah dengan
menambahkan
cadangan-cadangan
ekuitas
ekuivalen
(equity equivalent reserves)ke
modal serta menambahkan beban periodik dari cadangan-cadangan tersebut ke laba
operasi 
setelah  pajak.  Contoh  dari  cadangan-cadangan  ekuitas  ekuivalen  adalah
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter