BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Sebuah fungsi dari organisasi dan sebuah kumpulan dari proses
untuk   membuat,   mengkomunikasikan,   dan   menyampaikan   value
kepada konsumen dan untuk mengatur hubungan dengan konsumen
dengan
tujuan
untuk
menguntungkan sebuah organisasi dan
stake
holders.
1
Sebuah
proses
dimana
perusahaan
menciptakan value
untuk
konsumen dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan
maksud untuk menangkap value dari konsumen.
2
2.1.2 Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari analisa, pengembangan strategi,
dan
pengimplementasian
aktivitas 
aktivitas
dalam
pengembangan
visi tentang sebuah ketertarikan pasar untuk sebuah organisasi, strategi
1  
Philip  Kotler 
and  Kevin  Lane 
Keller,  Marketing
Management, 
12thed.  (Pearson 
International
Edition,2006), p. 6
2   
Gary   Amstrong   and 
Philip   Kotler,   Mark eting
an 
Introduction,   8
th
ed,   (Pearson   International
Edition,2007), p. 6
  
pemilihan target pasar, pengaturan sasaran, pengembangan,
pengimpleme ntasian,    dan    mengatur    strategi  
positioning    untuk
menemukan kebutuhan value dari konsumen pada setiap target pasar.
3
2.1.3 Proses Strategi Pemasaran
4
Strategic Situation Analysis
Mempertimbangkan pasar dan analisa kompetitor,
segmentasi pasar, dan terus mempelajari tentang pasar.
Designing Marketing Strategy
Memeriksa   target   konsumen   dan   strategi   positioning,
strategi relationship, dan perencanaan untuk produk baru.
Marketing Program Development
Terdiri dari produk, distribusi, harga, dan perancangan
strategi promosi
dan
implementasi
untuk
menemukan
sebuah
kebutuhan value dari target pembeli.
Implementing and Managing Marketing Strategy
3
Cravens, David W., and Piercy, Nigel F., Strategic Marketing, 7
th
ed, (McGraw-Hill International
Edition), p. 29
4
Ibid., p. 30
  
Mempertimbangkan  perancangan  yang  berhubungan
dengan organisasi dan implementasi stratgei marketing dan
pengawasan.
2.1.4 Segmentation
Membagi sebuah pasar kedalam kelompok – kelompok dengan
kebutuhan yang jelas, karakteristik, atau prilaku konsumen yang
membutuhkan produk yang terpisah atau bauran marketing.
5
Dalam 
melakukan  segmentasi  konsumen,  beberapa  variabel
utama yang sering digunakan adalah :
Geographic
Membagi sebuah pasar kedalam unit geografi yang
berbeda seperti bangsa, negara bagian, negara, kota, atau
lingkungan sekitar.
Demographic
Membagi sebuah pasar kedalam kelompok – kelompok
berdasarkan
variabel
demografi
seperti umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
Psychographic
5
Gary, op.cit., pp. 165 - 170
  
Membagi sebuah pasar kedalam kelompok – kelompok
yang 
berbeda  berdasarkan  kelas 
sosial, 
gaya 
hidup, 
atau
karakter pribadi.
Behavioral
Membagi sebuah pasar kedalam kelompok – kelompok
berdasarkan pengetahuan konsumen, prilaku, peristiwa,
kegunaan, atau respon terhadap sebuah produk.
2.1.5 Targeting
Sebuah proses pengevaluasian ketertarikan setiap segmen pasar
dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki.
6
Pada 
umumnya, 
target 
marketing  dapat 
dibedakan 
dalam
beberapa level, yaitu:
Undifferentiated Marketing (Mass)
Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan
memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen dan masuk
kedalam sebuah pasar dengan satu penawaran.
Differentiated Marketing (Segmented)
6
Ibid., pp. 178
-
182
  
Sebuah
strategi
pasar
dimana
sebuah
perusahaan
memutuskan
untuk
menargetkan
beberapa segmen
pasar
dan
merancang beberapa penawaran untuk setiap pasarnya.
Concentrated Marketing (Niche)
Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan masuk
kedalam  sebuah 
pasar 
yang 
memiliki 
segmen 
sedikit 
dan
sempit.
Micromarketing
Sebuah penyesuaian produk terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen dan kelompok –
kelompok
konsumen
lokal. Termasuk
marketing lokal dan marketing individual.
2.1.6 Positioning
Pengaturan sebuah produk untuk menempati sebuah tempat
yang  tepat  dan  diinginkan 
untuk  berkompetisi  pada  pikiran  atau
ingatan dari target konsumen
7
2.1.7 Bauran Marketing
7
Ibid., p. 185
  
Sebuah
kumpulan
dari
alat
marketing taktis, produk, harga,
tempat, dan promosi yang dibaurkan oleh perusahaan untuk
menghasilkan sebuah respon yang diinginkan dalam target market.
8
Beberapa
kemungkinan
dapat
dikelompokan
kedalam
4
(empat) kelompok, yang biasa dikenal dengan 4Ps “Empat Ps”:
Product
Sebuah kombinasi barang dan jasa dimana ditawarkan
oleh sebuah perusahaan kepada target pasar.
Price
Sejumlah
uang
yang
dibayarkan
konsumen
untuk
mendapatkan sebuah produk.
Place
Terdiri   dari   aktifitas   –   aktifitas   perusahaan   yang
membuat produk tersebut tersedia untuk target konsumen.
Promotion
Aktifitas – aktifitas yang mengkomunikasikan jasa dari
suatu produk mempengaruhi konsumen untuk membeli.
8
Ibid., p. 52
  
352'8&7
9DULHW\
4
XDOLW\
'  HVLJQ
)
HDWXUHV
%UDQGo1 DP H
3DFNDJLQJ
6HUYLFHV
35,&(
/
LVW3oULFH
'  LVFRXQWV
$
OORZDQFHV
3D\PHQ3WoHULRG
&UHGL7WoHUP V
7DUJHW
&XVWRPHUV
352027,21
$
GYHUWLVLQJ
3HUVRQD6OoHOOLQJ
6DOHVo3 URP RWLRQ
3XEOLFo5 HODWLRQV
,QWHQGHG
3RVLWLRQLQJ
3/$&(
&KDQQHOV
&RYHUDJH
$VVRUWP
HQWV
/
RFDWLRQV
,QYHQWRU\
7
UDQVSRUWDWLRQ
/
RJLVWLFV
Gambar 2. 1
Empat Ps dari Bauran Marketing
9
2.2
Brand
2.2.1 Pengertian Brand
Merek adalah “sebuah nama, tanda, istilah, symbol atau desain
atau merupakan kombinasi diantaranya, yang berfungsi untuk
mengidentifikasi barang atau jasa yang dihasilkan produsen dan
berfungsi sebagai pembeda dari kompetitornya”.
Definisi tersebut menekankan pada peranan merek sebagai
identifier dan differentiator. Sebuah merek lebih dari sekedar produk.
9
Ibid., p. 53
  
Produk
adalah
sesuatu
yang diproduksi
di
pabrik,
sementara
merek
adalah sesuatu yang dibeli konsumen.
10
2.2.2 Brand Equity
2.2.2.1
Pengertian Brand Equity
Nilai tambahan dari sebuah brand yang melekat
pada product maupun service yang diberikan oleh
perusahaan. Nilai ini dapat diukur dari cara konsumen
menilai dan tanggapan konsumen terhadap brand
tersebut.
Brand equity
merupakan intangible asset yang
berharga bagi perusahaan.
11
Serangkaian asset dan kewajiban (liabilities)
merek yang terkait dengan sebuah merek,nama
dan
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan
sebuah produk atau
jasa
kepada
perusahaan
dan atau pelanggan perusahaan tersebut.
12
10
Philip, op.cit., p. 256
11
Ibid., p. 258
12
Aaker, David A. Strategic Marketing Management, 5
th
ed, (John Wiley & Sonc, Inc, 1998), p.173
  
2.2.2.2
Brand Equity Model
Klasifikasi
elemen-elemen
ekuitas
merek dapat
dijabarkan 
kedalam 
lima  kategori, 
yakni  loyalitas 
merek,
brand
awareness,  perceived  quality,
brand
association  dan
proprietary
brand assets lainnya.
Gambar 2. 2 Model Brand
Equity
13
2.2.2.3
Pengukuran Brand Equity
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengukur ekuitas merek/brand equity dari sebuah
produk, antara lain dengan :
14
13
Ibid.
14
Philip, op.cit., p. 270
  
a.   Brand Audits
Brand audit biasa dilakukan oleh manager untuk
mengukur  sejauh  mana  brand  tersebut  dapat
diterima konsumen, dan cara-cara
untuk
meningkatkan nilai (value) dari brand tersebut.
Bagi perusahaan, brand audit dapat digunakan
sebagai alat ukur untuk menilai keberadaan produk
mereka di pasar sementara bagi konsumen brand
audit dianggap perlu untuk mengetahui keberadaan
suatu brand baru.
b.   Brand Inventory
Tujuan dari Brand Inventory adalah
menyediakan suatu profile secara keseluruhan
tentang bagaimana brand yang digunakan
untuk
menjual produk dan jasa. Dengan memprofile tiap
barang dan jasa yang dijual akan dapat
mengidentifikasi tiap semua brand yang terkait
dengan produk / jasa tersebut.
  
c.   Brand Tracking
Brand Tracking mengumpulkan informasi dari
kegiatan
routine
yang
dilakukan konsumen dalam
jangka waktu tertentu.
d.   Brand Valuation
Brand Valuation harus dipisahkan dari brand
equity,   brand   valuation   merupakan   nilai   total
sebuah merek sebagai asset terpisah.
2.2.3 Pengertian Brand Awareness
Kemampuan   konsumen   untuk   mengenali   atau   mengingat
bahwa   sebuah   merek   merupakan   anggota   dari   kategori   produk
tertentu.   Brand   awareness   menjadi   asset   bagi   perusahaan   yang
brandnya dapat bertahan lama dibenak konsumen. Ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan brand
awarenessnya antara lain melalui kegiatan promosi, publisitas,
sampling dan beberapa kegiatan lain yang dapat mendekatkan
perusahaan dengan konsumen.
15
15
Aaker, op.cit., p .174
  
2.2.4 Pengertian Brand Association
Segala  sesuatu  baik  secara 
langsung 
maupun  tidak  yang
terkait dengan  memori konsumen terhadap sebuah
merek. Akumulasi
pengalaman yang
menyenangkan dengan sebuah merek 
tertentu akan
menciptakan brand image yang baik bagi merek tersebut. Brand
association berkaitan dengan brand
image
yang  didefinisikan sebagai
serangkaian assosiasi merek dengan makna tertentu.
16
2.2.5 Brand Extension
2.2.5.1
Pengertian Brand Extention
Penggunaan dari merek yang sudah ada
dipasaran untuk memperkenalkan merek baru. Ketika
brand baru tersebut dikombinasikan dengan brand yang
sudah  ada  dipasaran,  brand  extens ion
tersebut
dapat
disebut pula sebagai sub brand.
17
2.2.5.2
Keuntungan dan Kerugian
Ada beberapa keuntungan dari strategi branding
dengan   menggunakan   brand   extension   antara   lain
produk   baru   yang   akan   sukses   dipasaran,   hal   ini
16
Ibid., p .175
17
Philip, op.cit., p.278
  
disebabkan karna parent brand sudah dikenal lebih dulu
oleh masyarakat, jadi akan ada ekspektasi dari customer
bahwa kualitas produk baru tersebut kurang lebih akan
setara dengan produk yang sudah ada di pasaran. Akan
tetapi   ada   juga   kekurangan   dari   strategi   branding
dengan  brand  extension  adalah  apabila  produk  baru
yang dipasarkan kualitasnya tidak sebaik produk
pendahulu (parent brand) maka otomatis image dari
parent brand tersebut akan ikut menurun.
18
2.2.6 Empat Langkah Membangun Merek
19
Menyusun identitas merek yang tepat (who are you?)
Menciptakan makna merek yang sesuai (what are you?)
Menstimulasi  respon 
merek 
yang  diharapkan 
(What  about
you?)
Menjalin  relasi  merek  yang  tepat  dengan  pelanggan  (What
about you and me?)
18
Ibid., p. 280
19
Ibid., p. 262
  
2.2.7 Enam Buliding Block Merek
Proses impelementasi keempat tahap diatas membutuhkan
enam  building  blocks  utama  yakni  :  Brand  Salience,  Brand
Performance, Brand Imagery, Brand Judgements, Brand Feelings,
Brand Resonance.
20
Brand Salience
Berhubungan
dengan
aspek-aspek awareness dari sebuah merek,
seperti
seberapa
sering
dan
mudah sebuah merek diingat dan
dikenali dalam berbagai situasi.
Brand Perfomance
Berhubungan
dengan
kemampuan
produk
dan
jasa
dalam
memenuhi kebutuhan customer.
Brand Imagery
Menyangkut
extrinsic
properties
produk
dan
jasa
yaitu
kemampuan  brand  dalam  memenuhi
kebutuhan
psikologis
atau
social pelanggan.
20
Ibid.
  
Brand Judgements
Berfokus pada pendapat dan penilaian konsumen terhadap merek
berdasarkan  kinerja  merek  dan  asosiasi  citra  yang
dipersepsikannya.
Brand Feelings
Respond dan reaksi emosional konsumen terhadap merek.
Brand Resonance
Mengacu  pada  karakteristik 
relasi 
yang 
dirasakan 
pelanggan
terhadap merek spesifik.
  
Gambar 2. 3 Brand
Resonance Pyramid
21
2.2.8 Penentuan Strategi Branding
Ada  3  hal  penting
yang
dapat
dilakukan
perusahaan
ketika
ingin memperkenalkan produk barunya, antara lain dengan
menggunakan nama brand baru bagi produk mereka, menggunakan
brand
yang
sudah dikenal
masyarakat,
dan
menggunakan
kombinasi
dari kedua cara diatas.
22
2.3
Kamera
2.3.1 Pengertian Kamera Datar
Kamera untuk pembuatan fotokopi dokumen; baik dokumen
maupun  
filmnya  
berada  
dalam  
keadaan  
diam   selama   proses
21
Ibid., p. 263
22
Ibid., p. 278
  
pemotretan 
berlangsung; 
setelah  selesai, 
dokumen 
diganti 
secara
manual, sedangkan film bergeser secara otomatis.
23
2.3.2 Pengertian Kamera Digital
Sebuah
alat
elektronik
untuk
mengubah
gambar (atau 
video)
dengan
mengganti
pita
film
dengan
sensor
elektronik
sehingga data
gambar yang dihasilkan tidak lagi optis, melainkan digital. Kamera
digital modern memiliki banyak fungsi dan alat yang sama dapat
mennyimpan foto, video, dan/atau suara.
24
2.3.2.1
Kamera Video
Kamera video profesional seperti yang digunakan
dalam pembuatan acara
televisi dan  film.
Biasanya
alat 
ini 
memiliki 
beberapa 
sensor 
gambar  (satu
untuk  setiap  warna)  untuk  meningkatkan  resolusi
dan gamut warna.
Camcorder
digunakan para amatir. Ini merupakan
gabungan antara kamera dan VCR untuk
menciptakan
unit produksi
yang sudah terintegrasi.
23
rom_box=list&page=1&search_keyword=kamera
24
  
Mereka 
biasanya 
termasuk 
mikrofon 
dan   LCD
kecil.
2.3.2.2
Kamera Diam
Kamera diam digital
adalah
kamera
yang
digunakan untuk menangkap gambar diam. Biasanya
golongan ini dibagi lagi menjadi dua kelompok:
Kamera digital standar: Ini merupakan kamera
digital 
yang 
paling 
umum. 
(atau 
biasa 
dikenal
dengan compact kamera)
SLR digital biasanya memiliki sensor sembilan kali
lebih  besar
dari  kamera  digital  standar,  dan
ditujukan untuk para fotografer profesional dan
antusias.
Tabel 2. 1 Perbedaan
Kamera Digital Standar dengan
Kamera Digital SLR
25
Kamera Compact
Kamera Digital SLR
Menggunakan satu lensa
Menggunakan lensa yang dapat diganti-
ganti (interchangeable lens)
Gambar yang diambil bila dilihat
TTL (Through The Lens) viewfinder
25
Ibid.
  
melalui lensa bisa tidak fokus, akan
tetapi viewnya bila dilihat dari
viewfinder akan nampak jelas
Jika image yang difoto out of fokus, maka
hasil fotonya juga akan out of fokus
Ukuran kamera ringan dan kecil (mudah
dibawa)
Ukuran kamera besar, berat
Biasa digunakan oleh pemula
Biasa digunakan oleh professional
fotografer
Hasil foto biasa
Hasil foto akan nampak terang
2.3.2.3
Web Cam
Webcam
adalah
kamera
digital
yang
dikoneksikan ke komputer, digunakan untuk
telekonferensi
video
atau tujuan lain. Webcam dapat
menangkap
gambar
video
gerak-penuh, dan beberapa
model termasuk mikrofon dan kemampuan zoom.
2.3.3 Daftar Merek Kamera Yang Pernah Beredar
Tabel 2. 2 Daftar Kamera
Yang Pernah Beredar
26
Acer
ES3310
Lumix
Dzign
Agfa
EVision
Lumo
Ennyah
Aiptek
Exakta
Luxo
Epson
26
Ibid.
  
Airis
Excel
MagicImage
Lowerpro
Aiwa
Ezonics
Maginon
Lucky
Akica
Founder
Magpix
Lumicron
Akira
Fuji
Mamiya
Reflex
Albinar
Fujifilm
Mattel
Relisys
Aldi
Fujitech
Maxell
Revue
Aosta
Funtwist
Meade
Ricoh
Apex
Gateway
Medion
Ritz
Apple
GE Digital cam
Megxon
Rollei
Argus
Genius
Mercury
Sahitel
Astra
Goodmans
Mexxon
Samsung
Atiger
Grandvision
Microtek
Sanyo C5
Bell
GR-D33ER
MiniDV
Sapporo
BenQ
H.P. C912
Minolta
SBIG
Besta
Hasselblad
Minox
Sealife
Best-Buy
Hitachi
Minox
Sharp VL-Z7
Bond
HP
Mitsuca
Sigma
Braun
I/O Magic
Motorola
Sinar
Brica
iConcepts
Mpix
SiPix
Canon
Intel
Muse
Siragon
Casio
Ion
Mustek
Skanhex
Centon
Ira-y
Nikon
Skina
Centrios
Ixla
Nisis
SMaL
Che-ez
Jamcam
Nokia
Sony
Chronos
Jay-tech
Novacam
Sound
Cintar
Jendigital
Nytech
spectra
Clever
jenoptik
Olympus
Speed
  
Concord
Jenoptik
Oregon
SPV
Contax
Jessops
Oregon-Scientific
St arCam
Cool-iCam
JVC
ORITE
SVP
Cosina
jxd
O'Rite
Technaxx
Creative
KBGear
Panasonic
Toshiba
Daisy
Kodak
Pen camera
Traveler
Dakota
Konica
Pentax
Trust
Digilife
Konica-Minolta
PhaseOne
UMAX
Digital
Kyocera
Philips
Veo
Digital Concepts
Labtec 2320
Photopc 550 Epson
Visioneer
DigitalDreamCo
Largan
Polaroid
Vivican 3545
Digitrex
Leaf
Praktica
Vivitar
D-Link
Leica
Premier
Vupoint's
Dolphin
LG
pretec
Xirlink
Dse
xg0164
LifeView
Prolink
Yakumo
DV II
LinkDepot
Radio
yashica
DXG
Logitech
RCA
Zyrex
2.4
Analisa SWOT
Analisis   SWOT   adalah   daftar   dari   faktor- faktor   yang   penting,
perbandingan
dan
identifikasi
dari
langkah- langkah
yang
dib utuhkan
untuk
memperkuat  posisi  kompetitif  dari  organisasi.  Dalam  keadaan  yang
diperlukan,  analisis  SWOT 
lebih 
merupakan  review  dari  masa 
lalu  dan
sekarang daripada untuk masa depan.
  
Konsep dari
analisa
SWOT dapat
membantu
dalam
mengklarifikasi
apa
yang
mungkin menjadi isu penting dan situasi yang akan terjadi, atau
seharusnya di koreksi dan di hindari.
27
Tabel 2. 3 Diagram
Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Strength (S)
Tentukan
5
10
faktor-
faktor kekuatan internal
Weakness (W)
Tentukan  5-10  kelemahan
internal
Opportunities (O)
Tentukan 
10   faktor
peluang eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan   kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
Threats (T)
Tentukan 
10   faktor
ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan   kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
27
Rangkuti,
Freddy., 
Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis, (PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta,
2004)
  
  
  
Kondisi itu akan menyebabkan sering terjadinya perang harga, perang
iklan dan pengenalan produk baru, sehingga
akan menjadi sangat mahal bagi
perusahaan untuk bersaing.
2.   Ancaman pendatang baru
Daya tarik suatu segmen berbeda-beda menurut tingginya penghalang
untuk  masuk  dan  keluarnya.  Segmen  yang  paling  menarik  adalah  segmen
yang
memiliki penghalang
untuk
masuk
yang tinggi dan penghalang keluar
yang rendah. Sedikit perusahaan baru yang dapat memasuki industri, dan
perusahaan yang berkinerja buruk dapat dapat dengan mudah keluar.
3.   Ancaman produk subsitusi
Suatu segmen menjadi tidak menarik jika terdapat subsitusi aktual atau
potensial dari suatu produk. Subsitusi membatasi harga dan laba yang dapat
dihasilkan oleh suatu segmen. Perusahaan harus mengamati secara dekat
kecendrungan  harga  produk  subsitusi.  Jika  kemajuan  teknologi  atau
persaingan
meningkat
di
industri
subsitusi tersebut, harga dan laba dalam
segmen tersebut mungkin akan menurun
4.   Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Suatu segmen menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan
posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat. Pembeli
akan berusaha untuk memaksa agar harga diturunkan, meminta lebih banyak
  
mutu  dan 
pelayanan, 
serta 
membuat 
para 
pesaing 
saling 
beradu, 
yang
semuanya menjadi beban bagi profitabilitas penjual.
Untuk
melindungi diri, penjual dapat
memilih pembeli  yang memilki
kekuatan posisi tawar yang paling rendah atau yang sulit mengganti pemasok.
Pertahanan  yang  lebih  baik  adalah  mengembangkan  tawaran  unggul  yang
tidak dapat di tolak oleh pembeli yang kuat
5.   Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Pemasok cenderung menjadi kuat jika mereka terkonsentrasi atau
terorganisasi, terdapat sedikit subsitusi, produk yang di pasok adalah produk
masukan yang penting, biaya berpindah pemasok tinggi dan jika pemasok
dapat   melakukan  
integrasi   ke   hilir.   Pertahanan  
ya ng   terbaik   adalah
membangun 
hubungan 
menang- menang 
dengan 
pemasok 
atau 
memakai
berbagai sumber pasokan.