BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Customer Relationship Management
Customer Relationship Management
(CRM) adalah suatu jenis
manajemen yang berkaitan secara khusus tentang penanganan hubungan antara
perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan
di mata para pelanggannya. Sumber lain menerangkan bahwa CRM adalah
sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan
pascapenjualan
dalam sebuah
organisasi. CRM
melingkupi
semua
aspek
yang
berhubungan
dengan
calon
pelanggan
dan pelanggan
saat
ini,
termasuk
di
dalamnya adalah pusat panggilan (call
center), tenaga penjualan (sales
force),
pemasaran,
dukungan
teknis
(technical support), dan layanan lapangan (field
service).
Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka
panjang
dan
profitabilitas perusahaan
melalui
pengertian
yang
lebih
baik
terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan
umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan
pengendalian return on investment (ROI) di area ini.
10
|
![]() 11
Gambar 2.1 CRM
Otomasi
Tenaga
Penjualan
atau
biasa
disebut Sales
Force
Automation
(SFA), yang mulai tersedia pada pertengahan
tahun
80-an
adalah
komponen
pertama dari CRM. SFA membantu para sales representative untuk mengatur
account
dan
track
opportunities mereka,
mengatur
daftar kontak
yang
mereka
miliki, mengatur jadwal kerja mereka, memberikan layanan training online yang
dapat menjadi solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan mengawasi
alur
penjualan
mereka,
dan
juga membantu
mengoptimalkan
penyampaian
informasi dengan news sharing. SFA, pusat panggilan (call center), dan operasi
lapangan
otomatis
ada
dalam
jalur
yang sama dan
masuk pasaran
pada
akhir
tahun
90-an
mulai
bergabung
dengan
pasar menjadi CRM. Sama seperti
Enterprise
Resource
Planning (ERP),
CRM
adalah
sistem yang
sangat
komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan.
|
12
Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM
Business
Case,"
sistem CRM
yang
paling
sukses ditemukan
dalam organisasi
yang
menyesuaikan model
bisnisnya untuk
profitabilitas,
bukan
hanya
merancang ulang sistem informasinya.
CRM
mencakup
metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk
mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk
setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini.
Proses otomasi dalam CRM digunakan
untuk
menghasilkan
personalisasi
pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan di dalam
sistem.
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric).
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.
Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan.
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.
Menangani keluhan/komplain pelanggan.
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.
Membuat
informasi
holistik
tentang
informasi
layanan
dan
penjualan
dari
pelanggan.
|
13
Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang
berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.
Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-
beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia
adalah
pendekatan
holistik
terhadap falsafah
organisasi,
yang
menekankan
hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada
semua
tingkatan,
termasuk
kebijakan
dan
proses, customer
service,
pelatihan
pegawai, pemasaran, dan manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM
mengintegrasikan
pemasaran,
penjualan,
dan customer
service dari ujung ke
ujung.
Sistem CRM
yang
efektif
akan mendongkrak
keuntungan
perusahaan
dengan cara menoptimalisasi proses penjualan dan memangkas biaya
operasional. Ciri CRM yang efektif antara lain adalah:
Membantu
tim
penjualan
dalam
memahami
keinginan
pelanggan,
menyuguhkan layanan yang lebih mumpuni,
dan
memperkuat
hubungan
dengan pelanggan.
Mengurangi
waktu
training
bagi
anggota
baru
tim
penjualan
dengan
menyuguhkan apa saja kebutuhan dan perilaku pelanggan.
Memperbaiki system dan prosedur dalam administrasi penjualan.
Informasi dapat diakses dari berbagai perangkat dengan cepat dan mudah.
Mampu menelusuri aktivitas penjualan dari tiap anggota tim penjualan.
|
14
Memungkinkan perusahaan menawarkan produk yang spesifik sesuai
kebutuhan masing-masing pelanggan.
Mengurangi duplikasi informasi pelanggan dengan sentralisasi database.
Menyediakan
lokasi
yang
aman
untuk
menyimpan
data
penjualan
perusahaan.
Menyuguhkan laporan penjualan seketika.
Efisiensi waktu layanan.
Sebagai corporate campaign.
Memperkaya channel layanan (call, SMS, fax, e-mail, portal, walk-in)
CRM juga dapat difungsikan sebagai
alat reporting yang sangat penting.
Sebagai contoh, CRM dapat digunakan untuk:
1. Men-generate proyeksi revenue suatu produk.
2. Men-generate sales report.
3. Men-generate report keseluruhan perusahaan.
4. Mengikat atau menghubungkan revenue dengan kampanye promosi yang
berhasil mendatangkannya.
5. Memudahkan
sales
representative
untuk
memantau
daftar
pelanggan
potensial.
6. Memantau hasil yang diperoleh dalam tiap tahap penjualan.
7. Memandu proses untuk mencapai tujuan.
8. Mengatur kampanye marketing.
9. Mengurangi waktu seluruh proses yang terkait.
|
15
Salah satu langkah tersulit dalam CRM adalah dari mana harus
menentukan harus memulainya. Hal ini biasanya terjadi karena perusahaan tidak
dapat
mendefinisikan dan menata prioritas dari kebutuhan CRM. Pengambil
keputusan
harus
mampu
menjawab: apa
saja
kebutuhan
yang
diperlukan,
kesulitan, atau masalah apa yang ingin dipecahkan CRM?
Jawabannya kerap melintas dari satu divisi ke divisi lain dalam
perusahaan. Untuk itu, CRM diharapkan mampu memberikan nilai tambah
bukan hanya kepada satu divisi, melainkan ke seluruh perusahaan.
Dalam mendefinisikan kebutuhan,
kesulitan, atau
masalah,
tentu
akan
muncul
berderet
kesulitan
yang
dialami pelanggan
yang
harus
diperbaiki oleh
perusahaan. Semisal:
Kepuasan pelanggan mulai terganggu. Hal ini harus segera dicermati.
Memiliki data lengkap tentang produk apa saja yang kerap dibeli dari setiap
pelanggan. Pelanggan akan ditawarkan potongan harga atau promosi produk
yang mungkin mereka butuhkan. ERP merupakan syarat minimal.
Perusahaan harus mengidentifikasi mitra penjualan (seperti website, toko
retail, distributor, atau lainnya) yang paling
unggul dan produk dan
layanan
yang paling laris terjual.
Perusahaan
harus
menjadikan
penelitian
dan
pengembangan
sebagai
dasar
keputusan, bukan
mendasarkan pada
intuisi
semata. Hal
ini
dapat
dimulai
dari mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pelanggan.
|
16
Personil Call Canter adalah staf yang paling kerap berhubungan dengan
pelanggan.
Komunikasi
pada
bagian ini
harus
dijamin,
pesan
yang
disampaikan harus terjalin dengan optimal.
Perusahaan kerap menjadikan CRM sebagai panduan untuk pelayanan
pelanggan dan persiapan bagi produk dan layanan baru. Selama perusahaan dan
pelanggan terlibat
akan selalu
ada kesempatan
untuk
memperbaiki
CRM
yang
telah diimplementasikan.
Perusahaan
tidak
dapat
melupakan hal
yang
paling
penting,
yaitu
kebutuhan bisnis harus disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan. Misalnya
marketing yang tepat sasaran dan potongan harga pada produk yang memang
dibutuhkan pelanggan.
Hal tersebut tak hanya meningkatkan pengalaman
pelanggan
tapi
juga
memudahkan pelanggan
dalam berbisnis
dengan perusahaan.
Contoh
nyatanya
adalah konsep
satu meja dalam pelayanan pelanggan. Bagi pelanggan,
ini akan
memudahkan dan mempercepat proses perolehan produk dan layanan yang
ditawarkan perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, biaya operasional tentunya
bisa ditekan.
CRM
tidak
melulu
penjualan
dan marketing. Kepuasan pelanggan juga
tidak kalah pentingnya. Artinya, kesalahan terhadap pelanggan harus ditekan
hingga
seminimal
mungkin
oleh
perusahaan.
Atau
jika
hal
tersebut
terlanjur
|
17
terjadi, segera tawarkan kompensasi agar pelanggan tidak kecewa, misalnya
biaya pengiriman gratis, potongan harga pada pembelian selanjutnya, atau bonus
tambahan untuk pembelian produk dari setiap kesalahan yang dibuat perusahaan.
CRM tak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan dan membuat
mereka kembali. Lebih dari itu, CRM juga
menjadikan
mereka
sangat
loyal
terhadap
produk
dan
layanan
baru
dari perusahaan.
Di
beberapa
penelitian
menyebutkan, pelanggan yang kecewa akan menceritakan pengalaman buruk
mereka kepada sembilan orang lainnya. Sebaliknya, pelanggan
yang puas akan
menjadi iklan berjalan yang mempromosikan produk perusahaan kesayangannya
dengan gratis. (CHIP 07/2007)
2.1.1 Enterprise Resource Planning
CRM
merupakan
sistem yang
mampu
berdiri
hanya
bila
ada
dukungan dari sistem lainnya yang pada umumnya
lebih dulu
diimplementasikan dalam perusahaan. Sistem tersebut adalah ERP.
CRM
akan
memberikan
hasil
yang maksimal
apabila
terintegrasi
secara
penuh
pada
sistem
ERP
suatu
perusahaan.
Perencanaan
sumber
daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya,
enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan
bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan
|
18
dan
mengotomasikan proses bisnis
yang berhubungan dengan aspek
operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
2.1.1.1 Sejarah ERP
ERP berkembang dari Manufacturing Resource
Planning
(MRP
II) dimana MRP II sendiri adalah
hasil evolusi dari
Material
Requirement
Planning (MRP)
yang
berkembang
sebelumnya.
Sistem ERP
secara
modular
biasanya
menangani
proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory),
pengapalan,
invoice
dan
akunting
perusahaan. Ini
berarti
bahwa
sistem
ini
nanti akan
membantu mengontrol aktivitas bisnis
seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.
2.1.1.2 Karakter Sistem
ERP
sering
disebut
sebagai
Back
Office
System yang
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak
dilibatkan dalam sistem
ini. Berbeda dengan Front Office System
yang
langsung
berurusan
dengan pelanggan
seperti
sistem untuk
e-Commerce, Customer Relationship Management
(CRM), e-
Government, dan lain-lain.
|
19
2.1.1.2.1 Modul ERP
Secara
modular, software ERP biasanya terbagi
atas modul utama yakni Operasi serta modul
pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber
Daya Manusia.
2.1.1.2.1.1 Modul Operasi
General Logistics
Sales and Distribution
Materials Management
Logistics Execution
Quality Management
Plant Maintenance
Customer Service
Production Planning and Control
Project System
Environment Management
2.1.1.2.1.2 Modul Finansial dan Akunting
General Accounting
Financial Accounting
Controlling
Investment Management
|
20
Treasury
Enterprise Controlling
2.1.1.2.1.3 Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management
Personnel Time Management
Payroll
Training and Event Management
Organizational Management
Travel Management
2.1.1.2.2 Keuntungan penggunaan ERP
Integrasi
data
keuangan. Untuk
mengintegrasikan
data
keuangan sehingga top management bisa
melihat dan mengontrol kinerja keuangan
perusahaan dengan lebih baik.
Standarisasi proses operasi. Menstandarkan proses
operasi
melalui
implementasi best practice sehingga
terjadi
peningkatan produktivitas, penurunan
inefisiensi, dan peningkatan kualitas produk.
Standarisasi Data dan Informasi.
Menstandarkan
data dan informasi melalui keseragaman pelaporan,
terutama
untuk
perusahaan
besar
yang
biasanya
|
21
terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan
jenis bisnis yang berbeda-beda.
2.1.1.2.3 Keuntungan yang dapat diukur
Pada kenyataanya, banyak sekali keuntungan
yang dapat dicapai dari penerapan ERP dalam
perusahaan, namun tidak semunya mudah diukur.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diukur
dari penerapan ERP:
Penurunan inventori
Penurunan tenaga kerja secara total
Peningkatan service level
Peningkatan kontrol keuangan
Penurunan
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
mendapatkan informasi
CRM dapat berdiri dengan kokoh apabila ERP
pada perusahaan tersebut telah berjalan dengan baik
dan stabil. Seringkali kegagalan penerapan CRM
bukanlah dikarenakan oleh buruknya CRM itu sendiri,
melainkan karena ERP
yang belum berjalan dengan
stabil.
|
22
2.1.2 Bentuk Software CRM
Bentuk software CRM dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
Marketing Automation
Sales Automation
Customer Support, dan
Customer Self-Service
Diluar itu, ada 2 jenis software yang kerap digunakan bersama
namun bukan termasuk kategori software CRM, yaitu:
Software DBMS (Data Base Management System) yaitu aplikasi untuk
penyimpanan
dan
pengelolaan
data
dalam suatu
sistem basis
data.
Contohnya
antara
lain
adalah Oracle
9i/10g,
SQL
Server,
DB2,
Informix, MySQL, dan lain-lain.
Software ETL (Extraction, Transformation, Loading) yaitu aplikasi
untuk mengintegrasikan data dari pelbagai sumber dan disimpan dalam
suatu datawarehouse. Contohnya antara lain adalah: Oracle Warehouse
Builder, SAS Integration Server, dan lain-lain.
2.1.2.1 Marketing Automation
Menurut
Gartner
Group,
software inilah
yang
acapkali
dimaksud
sebagai
software
CRM. Software
ini
digunakan
pada
seluruh proses pemasaran, terutama yang bersifat analisa. Analisa
|
23
yang
dilakukan
adalah
mencari ramuan
produk/jasa
yang
tepat
untuk ditawarkan kepada pelanggan pada saat yang tepat.
Software ini juga digunakan untuk
memahami
perilaku
dan
keinginan pelanggan serta mencocokkannya dengan produk/jasa
yang bersesuaian. Software ini juga menjadi otak yang mengatur
kapan dan pada kanal ditribusi yang mana penawaran dilakukan.
Kemampuan lain yang tak kalah penting adalah perhitungan
beberapa
ukuran
seputar
pelanggan seperti tingkat profitabilitas,
kepuasan pelanggan, dan sebagainya. Ukuran ini menjadi rambu-
rambu bagi perusahaan dalam mengarahkan strategi CRM.
Fungsi-fungsi
yang
biasanya
tercakup
dalam
software
Marketing Automation adalah:
Campaign Management
1. Mengidentifikasi pelanggan yang perlu dikenai promosi
2. Daftar/riwayat semua promosi yang dilakukan
3. Optimalisasi anggaran promosi
4. Penjadwalan waktu promosi
5. Pengelolaan
material
promosi
terutama
yang
berbentuk
digital
6. Pengelolaan
daftar
kontak
individu
seperti
nomor
telepon
dan e-mail
|
24
7. Pembuatan dan perhitungan ukuran kesuksesan promosi
8. Prediksi
peluang
respon
pelanggan
terhadap
suatu
jenis
promosi
9. Sangat terkait dengan software Sales Automation yang
merupakan kelanjutan dari Marketing Automation
Personalization
1. Mencatat preferensi pelanggan
2. Terhubung dengan online store (Customer Self-Service) dan
menganalisa pola navigasi pelanggan (biasanya saat
mengakses website)
3. Merekomendasikan
produk/jasa
berdasarkan
pola
transaksi
terdahulu atau pola navigasi website
4. Mendefinisikan aturan
personalisasi
yang
dapat
dijalankan
secara otomatis terutama saat pelanggan terhubung secara
online
Profiling
1. Mengelompokkan pelanggan dalam segmen tertentu
2. Analisa karakteristik pada suatu kelompok pelanggan.
Contoh: karakteristik pelanggan yang belanja pada
hari
libur.
|
25
3. Mendefinisikan sendiri segmen untuk digunakan pada
proses-proses lainnya
Telemarketing
1. Memilih
pelanggan
yang
prospektif
dan
menampilkannya
dalam daftar kontak
2. Tersedia rekomendasi produk untuk tiap pelanggan
3. Terintegrasi dengan perangkat telepon
4. Pembuatan template skrip percakapan
5. Perhitungan
ukuran
layanan
pelanggan
seperti
lama
percakapan, jumlah dering, service level, dan lain-lain
6. Biasanya satu paket aplikasi dengan Call Center (Customer
Support)
E-mail Marketing
1. Pengelolaan data kontak e-mail
2. Pengelolaan template e-mail
3. Manajemen material digital (foto, animasi, dan lain-lain)
4. Pengiriman
e-mail
otomatis
untuk
pelanggan
yang
belum
merespon
5. Pengelompokan e-mail respon berdasarkan hasil pemindaian
isi e-mail
6. Mengatur rute pengiriman kepada staf yang relevan
|
26
7. Perhitungan tingkat respon
8. Biasanya terintegrasi dengan aplikasi Personalization
2.1.2.2 Sales Automation
Misi
yang
diemban
kelompok
software Sales Automation
adalah pengelolaan proses transfer produk/jasa ke pelanggan.
Termasuk di dalamnya adalah pengelolaan penawaran
produk/jasa ke pelanggan dan pengaturan staf yang terkait dengan
urusan penjualan di perusahaan. Fungsi-fungsi utama yang
terdapat pada software Sales Automation antara lain adalah:
Campaign Management
1. Berisi manajemen aktivitas
harian untuk staf penjualan.
Sumber
aktivitas
ini
adalah
rencana
promosi
yang
dibuat
pada software Marketing Automation
2. Terdapat
versi aplikasi yang dapat dijalankan pada
perangkat bergerak (telepon seluler, PDA, dan lain-lain)
Sales Configuration
1. Pengelolaan data produk dan hierarkinya
2. Mencatat
kontrak
atau
konfigurasi
produk/jasa
(kombinasi
harga, jumlah, paket, dan
lain-lain) yang ditawarkan ke
pelanggan
|
27
3. Analisa what if untuk memprediksi respon pelanggan
terhadap penawaran suatu konfigurasi produk/jasa
4. Rekomendasi produk yang memiliki peluang besar diterima
oleh pelanggan
5. Terintegrasi dengan online store (Customer Self-Service)
Contact Management
1. Pengelolaan data kontak pelanggan (alamat pos, telepon, e-
mail, dan lain-lain)
2. Mencatat riwayat kontak
yang dilakukan staf penjualan
terhadap pelanggan
3. Penjadwalan kontak melalui pelbagai kanal distribusi
Ad Management
1. Pengelolaan materi iklan terutama yang berbentuk digital
2. Pengelolaan iklan yang didaftarkan di pelbagai media
3. Terintegrasi dengan online store (Customer Self-Service).
Tersedia
fitur
untuk mengatur jadwal tayang, frekuensi,
materi, dan pemirsa iklan.
Sales Force Automation
1. Database
staf
penjualan
dan
hierarkinya
yang
tersebar
di
pelbagai area penjualan
|
28
2. Perhitungan kompensasi/bonus staf penjualan
Account-Lead Management System
1. Mengidentifikasi pelanggan prospek
2. Menentukan staf penjualan untuk setiap pelanggan
Collaborative tool
1. Alat komunikasi/ pengiriman pesan secara instan
2. Fasilitas
berbagi
file
dan
diskusi
secara
online
antar
staf
penjualan
2.1.2.3 Customer Support
Misi yang diemban kelompok software Customer Support
adalah pelayanan, terutama pelayanan terhadap pelanggan yang
telah ada. Biasanya berupa
layanan pasca jual. Fungsi yang
biasanya terdapat pada software Customer Support adalah:
E-mail Response Management
1. Sama
dengan
aplikasi
E-mail
Marketing
(Marketing
Automation) namun ditujukan untuk layanan pasca jual
Call Center
1. Pengaturan beban kepadatan panggilan telepon
2. Mengatur lalu lintas panggilan telepon ke staf yang relevan
|
29
3. Menampillkan data seputar pelanggan
yang
sedang
menelpon
4. Biasanya
dijual
satu
paket
dengan
aplikasi Telemarketing
(Marketing Automation)
Queue/Workflow Management
1. Sebagai
otak
yang
mengatur
antrian
dan
lalu
lintas
komplain/pertanyaan yang diajukan pelanggan
2. Prosedur antrian dan aturan lalu lntas tersebut dapat diubah
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Problem Resolution System
1. Pustaka material petunjuk teknis penggunaan produk/jasa
2. Pustaka pertanyaan dan jawabannya sebagai sumber
pengetahuan
3. Fasilitas pencarian topik yang relevan dengan
pertanyaan/masalah pelanggan. Pada beberapa aplikasi,
pencarian
ini dapat diotomatisasi sehingga pelanggan
mendapat jawaban lebih cepat.
4. Biasanya dijual satu paket dengan aplikasi Queue/Worklfow
Management dan aplikasi Call Center.
|
30
Field Service Dispatch System
1. Mengatur penugasan staf
layanan lapangan (biasanya untuk
kegiatan reparasi produk milik pelanggan)
2. Mencatat riwayat kunjungan staf layanan lapangan
3. pengelolaan
alat/fasilitas
yang
digunakan
staf
layanan
lapangan
2.1.2.4 Customer Self Service
Kelompok software Customer Self Service adalah
perangkat lunak yang dapat diakses langsung oleh pelanggan
secara langsung melalui pelbagai jenis perangkat. Biasanya
ditujukan untuk kemudahan transaksi pembelian produk/jasa.
Fitur-fitur
yang
biasanya
disediakan software
Customer
Self-
Service antara lain adalah:
Online Store
1. Melayani transaksi pembelian produk/jasa secara online
2. pengaturan katalog produk
3. tersedia
fasilitas
semacam
keranjang
belanja
yang
berguna
saat memilih produk/jasa yang akan dibeli
4. Selain
diakses
oleh
perangkat komputer
pribadi
milik
pelanggan, layanan ini dapat pula diakses melalui jaringan
kios komputer milik perusahaan
|
31
IVR
1. Mirip
dengan
online
store,
hanya
saja
layanan
ini
diakses
melalui perangkat telepon
2. Tersedia fasilitas multilingual untuk petunjuk transaksi
SMS
1. Mirip dengan
IVR,
hanya saja
layanan
ini diakses
melalui
fasilitas SMS pada telepon seluler
2.2 Marketing
Geoffrey
Miller,
seorang
cendikiawan
yang
dikenal
dengan
teori
perpasangan pikiran (mating mind theory) sebagai kelanjutan tradisi Darwinian
dalam konstruksi
budaya
lewat
seleksi
seksual,
dengan
lantang
mengatakan
bahwa marketing adalah penemuan manusia terdahsyat dalam kurun waktu 2000
tahun terakhir. Menurutnya, marketing tidak sebatas periklanan, tetapi
lebih
berupa usaha sistematis untuk memenuhi hasrat manusia dengan produksi barang
dan jasa yang akan dibeli orang. Komponen pengertian tersebut terdiri atas
usaha-usaha yang sistematis dan adanya
hasrat untuk membeli. Dari kedua
komponen
tersebut,
muncullah
sebuah
bidang
kognitif
dalam tubuh
manusia
tempat
beroperasinya
strategi-strategi marketing yang
lebih
lanjut
yang
akan
memberikan efek umpan-balik, positif atau negatif, terhadap tingkat penjualan
suatu produk.
|
32
Bagi Miller, marketing adalah demokrasi. Marketing
bersifat
anti-
arogansi, anti-kuasa, anti-idealisme, dan menuai sukses besar karena telah
berhasil
memeberikan bentuk kekuasaan yang sebenarnya pada khalayak.
Marketing baginya adalah sebuah revolusi lain pasca Revolusi Industri yang
semula terfokus pada efisiensi produksi. Dengan
marketing,
fokus
tersebut
bergeser kepada kepuasan pelanggan
individual. Marketing adalah resep, dapur,
sekaligus koki yang tidak hanya bertugas memecah kue-kue
sosial ke bagian-
bagian yang berbeda, tetapi juga berkuasa menciptakan alat produksi manusia
untuk
tidak
hanya
menggali
sumber
daya alam,
tetapi
juga
menggali
hasrat
terdalam setiap pribadi manusia.
Marketing, atau biasa diartikan menjadi kata pemasaran, dalam arti yang
lebih
sederhana
adalah
sebuah
proses
dalam
memuaskan
kebutuhan
dan
keinginan
manusia.
Jadi, segala
kegiatan
dalam hubungannya
dalam pemuasan
kebutuhan dan keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia
membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air
maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin
memenuhi
kebutuhannya
namun
juga ingin
memenuhi
keinginannya
yaitu
misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia
ini
memilih air
mineral botol
yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan
sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan
|
33
kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai
dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang
(place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja
dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia
terutama pihak
konsumen yang dituju.
2.2.1
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Dalam pemasaran
terdapat empat prinsip dasar
yang biasanya
disebut 4P. 4P terdiri atas:
Product (produk),
Price (harga),
Place (tempat), termasuk di dalamnya adalah distribusi, dan
Promotion (promosi).
Metode ini yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).
Dalam perkembangannya, dalam proses marketing yang produknya
berupa layanan jasa, dikenal juga istilah 7P.
Dalam 7P, 4P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion
(sama seperti 4P dalam produk benda). 3P yang selanjutnya adalah:
Physical Evidence (Bukti Fisik),
|
34
Process (Proses), dan
People (Orang).
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu. Oleh karena
itu, seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada ketrampilan
pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada
ilmu
tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam
menciptakan
waktu,
tempat
dimana
produk
diperlukan
atau
diinginkan
lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode
pemasaran
klasik
seperti 4P
di
atas
berlaku
juga
untuk
pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan
banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia
internet.
2.2.2
Marketing Efektif
Ada banyak pertanyaan yang muncul bila menilik lebih jauh
mengenai
marketing
yang
efektif. Apakah
marketing
harus
diadaptasi
untuk setiap negara atau daerah? Apakah sama untuk masing-masing
negara atau daerah? Apakah prinsip-prinsip baku mengenai hal ini?
|
35
Marketing bukanlah disiplin
ilmu
yang kaku dan baku
selayaknya
ilmu geometri. Marketing juga hendaknya tidak dipraktikkan dengan cara
yang sama untuk masing-masing negara atau daerah, karena setiap negara
atau daerah mempunyai ekonomi, budaya dan politik yang berbeda.
Bahkan,
untuk
satu
negara
pun,
marketing
tetap
harus disesuaikan.
Banyak variable yang menyebabkan perbedaan tersebut. Apakah untuk di
praktikkan pada perusahaan consumer goods, B2B, atau jasa.
Walaupun,
berada
dalam lingkup
industri
yang
sama,
bila
menyangkut perusahaan berbeda, praktik marketing yang dilakukan akan
berbeda pula.
Ada prinsip-prinsip marketing tertentu
yang berlaku secara
umum,
yaitu :
Selalu
mengacu
pada
pelanggan,
kompetitor, dan
distributor
dalam
membuat perencanaan untuk strategi marketing.
Menerapkan segmentasi pada pasar-pasar
yang ada dan
memfokuskan
diri
pada
segmen
pasar
yang
paling
menjanjikan
dan prospektif.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa penentuan segmen pasar
tersebut
haruslah sesuai
dengan
kemampuan
dan
tujuan
dari
perusahaan.
Untuk
setiap
segmen
dari
target
market,
lakukan
riset
mengenai
kebutuhan, persepsi, kesukaan, dan daya beli pelanggan.
|
36
Raih kemenangan dengan cara men-deliver value yang sesuai dengan
target pasar yang ada.
Teori Marketing akan terus berubah. Teori baru akan bermunculan.
Bila
teori
baru
terbukti
memang
lebih efektif
dan
lebih baik
dari
teori
lama, maka teori tersebut dapat membatalkan teori lama. Hal yang penting
untuk diingat adalah marketing bukanlah sebuah ilmu, namun merupakan
suatu seni yang membutuhkan suatu kepekaan dan pengalaman riil.
2.3 GSM
Global System for Mobile Communication atau sering disingkat GSM
merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone.
Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang
dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal
informasi
yang dikirim akan sampai
pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus
sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
2.3.1 Sejarah dan Perkembangan GSM
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan
banyak
digunakan
pada
awal
tahun
1980-an, diantaranya
sistem C-NET
yang dikembangkan di
Jerman
dan
Portugal
oleh Siemens,
sistem
RC-
2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di
|
37
Belanda
dan
Skandinavia
oleh
Ericsson,
serta
sistem TACS
yang
beroperasi di Inggris. Namun, teknologi
selular
yang masih analog
membuat sistem yang digunakan bersifat regional, sehingga sistem antara
negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan
mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja
(tidak dimungkinkan roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang semakin tidak sesuai dengan
perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis. Untuk mengatasi
keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada
tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi
selular
yang
dapat
digunakan
di
semua
Negara
Eropa. Organisasi
ini
dinamakan
Group
Special
Mobile (GSM).
Organisasi
ini
mempelopori
munculnya teknologi digital selular
yang kemudian dikenal dengan nama
Global System for Mobile Communication atau GSM.
GSM
muncul pada
pertengahan
1991
dan akhirnya dijadikan
standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara
komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM
merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang
mendalam
untuk
bisa
dijadikan
standar.
Pada
September
1992,
standar
type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan
dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.
|
![]() 38
Pada
awal
pengoperasiannya, GSM
telah
mengantisipasi
perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan
per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah
DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan
frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar
per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat
menurunkan
kekuatan
daya
pancar handphone,
sehingga
bahaya
radiasi
yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi.
Tabel 2.1 Kejadian Historis Berkaitan dengan Perkembangan GSM
|
39
Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk
Indonesia. Indonesia awalnya
menggunakan sistem telepon selular analog
yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic
Mobile Telephone). Namun, dengan hadir dan
diaplikasikannya standar
sistem
komunikasi
selular,
sistem analog
perlahan
menghilang.
Hal
ini
terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun
semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan
GSM
di
dunia
telah
mencapai
1,5 triliun
pelanggan.
Akhirnya
GSM
tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia.
2.3.2 Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk beroperasi pada
frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya
menggunakan frekuensi 890915 MHz.
Sedangkan
frekuensi downlinks-
nya menggunakan frekuensi 935960 MHz. Bandwith yang digunakan
adalah 25 Mhz (91580 = 96035 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200
Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal
digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal.
|
![]() 40
Tabel 2.2 Spesifikasi Teknis GSM
Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak
mencukupi
dalam pemenuhan
kebutuhan
yang
disebabkan
pesatnya
pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang
lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan
tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz,
dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi
1805-1880 Mhz sebagai
frekuensi downlinks. GSM dengan
frekuensinya
yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana
tersedia bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 17851710 = 75 Mhz).
Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz. Berbeda dengan GSM
yang beroperasi pada frekuensi 900 Mhz, pada GSM 1800 ini akan
tersedia sebanyak 375 kanal.
|
![]() 41
Di
Eropa,
standar-standar
GSM
kemudian
juga
digunakan
untuk
komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
2.3.3 Arsitektur Jaringan GSM
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM
dapat dibagi menjadi:
Mobile Station (MS)
Base Station Sub-System (BSS)
Network Sub-System (NSS)
Operation and Support System (OSS)
Secara
bersama-sama,
keseluruhan
network element
di
atas
akan
membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
Gambar 2.2 Arsitektur GSM
|
![]() 42
2.3.3.1 Mobile Station (MS)
Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang
digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri
atas:
Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat
GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang
berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima
sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
Gambar 2.3 Mobile Equipment (ME) atau handset (1:1)
Secara
international,
ME
diidentifikasi
dengan
IMEI
(International Mobile
Equipment Identity) dan data
IMEI
ini
|
![]() 43
disimpan oleh EIR untuk keperluan otentifikasi, apakah mobile
equipment yang bersangkutan dijinkan untuk melakuan
hubungan atau
tidak.
Gambar di bawah
ini
menunujukan
format penomoran IMEI.
Gambar 2.4 Format Penomoran IMEI
Keterangan:
o
TAC
(Type
Approval
Code), adalah
kode
yang
diberikan
pada
saat
Mobile
Equipment
ditest
sebelum ME tersebut dijual ke pasar
o
FAC
(Final
Assembly Code),
menunjukan
kode
manufaktur/pabrik
o
SNR (Serial Number)
o
SP (Spare field)
Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan
kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa
informasi
pelayanan.
ME
tidak
akan
dapat
digunakan
tanpa
SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat.
|
![]() 44
Gambar 2.5 SIM Card (1:1)
Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
o
IMMSI
(International
Mobile
Subscriber
Identity),
merupakan penomoran pelanggan yang akan selalu unik di
seluruh dunia.
Gambar 2.6 Format Penomoran IMSI
Keterangan:
MCC (Mobile Country Code)
MNC (Mobile Network Code)
MSIN (Mobile Subscriber Identification Number)
o
MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang
merupakan nomor panggil pelanggan.
|
![]() 45
Gambar 2.7 Format Penomoran MSISDN
Keterangan:
CC (Country Code)
NDC (National Destination Code)
SN (Subscriber Number)
Sebagai
contoh
MSISDN
+62
815
9408787
=>
CC=
62,
NDC = 815, SN = 9408787
o
Authentication
Key
(Ki),
alogorithma
authentikasi
A3 dan
A8, PIN dan PUK (PIN Unblocking Key).
o
Data network yang bersifat temporer/sementara, seperti :
TMSI
(Temporary
Mobile Subscriber
Identity),
LAI
(Location Area Identity), Kc, Forbidden PLMN.
o
Data
yang
terkait
dengan
service,
seperti
:
SMS,
setingan
bahasa, dan lain-lain.
|
46
2.3.3.2 Base Station Sub-System (BSS)
Base Station Sub-System atau BSS, terdiri atas:
o
BTS
atau
Base
Transceiver
Station,
perangkat
GSM
yang
berhubungan langsung dengan MS. BTS berhubungan
dengan
MS
melalui
air
interface atau disebut juga
Um
Inteface.
BTS
berfungsi
sebagai
pengirim dan
penerima
(transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS yang
menyediakan radio interface antara MS dan jaringan GSM.
Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk fisik
sebuah BTS adalah tower dengan dilengkapi antena sebagai
transceiver.
Sebuah BTS
dapat
meng-cover area
sejauh 35
km. Area cakupan BTS ini disebut juga dengan cell. Sebuah
cell dapat dibentuk oleh sebuah BTS atau
lebih, tergantung
dari bentuk cell yang diinginkan. Fungsi dasar BTS adalah
sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan
fungsi-fungsi yang terkait dengan:
meng-assign channel ke MS pada saat MS akan
melakukan pembangunan hubungan.
menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga
mengirimkan/menerima
sinyal dengan frekwensi yang
berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena
yang sama.
|
47
mengontrol power yang di transmisikan ke MS.
Ikut mengontrol proces handover.
Frequency hopping.
o
BSC
atau
Base
Station
Controller,
adalah
perangkat
yang
mengontrol kerja BTS-BTS yang secara hiraki
berada di
bawahnya. BSC
merupakan interface yang menghubungkan
antara
BTS (komunikasi menggunakan A-bis interface) dan
MSC (komunikasi menggunakan A interface). Fungsi-fungsi
terkait BSC antara lain:
Melakukan
fungsi
radio resource
management
pada
BTS-BTS yang ada di bawahnya.
Mengontrol proces handover inter BSC dan juga ikut
serta dalam proces handover intra BSC.
Menghubungkan
BTS-BTS
yang
berada
di
bawahnya
dengan OMC sebagai pusat operasi dan maintenance.
Ikut terlibat dalam proces Call Control seperti call setup,
routing, mengontrol dan men-ternimate call.
Melakukan dan mengontrol proces timing advance
control, yaitu mengontrol sinyal-sinyal yang diterima dari
MS yang bergerak, sehingga tidak saling overlap.
|
48
2.3.3.3 Network Sub-System (NSS)
Network Sub-System atau NSS, terdiri atas:
o
Mobile Switching Center atau MSC, adalah network element
central dalam sebuah jaringan GSM. Semua
hubungan
(voice
call/transfer
data)
yang
dilakukan
oleh mobile
subscriber
selalu
menggunakan
MSC
sebagai
pusat
pembangunan hubungannya. Pada umumnya, MSC
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
Switching dan Call
Routing.
Sebuah
MSC
mengontrol
proces pembangunan hubungan (call set up), mengontrol
hubungan yang telah terbangun, dan me-release call
apabila hubungan telah selesai. Dalam hal ini, MSC akan
berkomunikasi dengan banyak
network element
lain
seperti NE BSS, VAS, dan IN. MSC juga melakukan
fungsi routing call ke PLMN lain (operator seluler lain
ataupun jaringan PSTN).
Charging. Untuk pelanggan pre-paid, MSC akan selalu
berkomunikasi dengan IN yang melakukan fungsi online
charging. Selain itu, MSC juga akan mencatat semua
informasi
tentang
sebuah call
dalam bentuk CDR (Call
Detail Record).
|
49
Berkomunikasi
dengan
network
element
lainnya
(HRL,VLR, IN, network element VAS, dan MSC
lainnya). MSC akan berkomunikasi dengan HLR dan
VLR terutama
dalam proces pembangungan hubungan
(call set up), call routing (di
HLR disimpan
lokasi
terakhir MS tujuan dan untuk routing call tersebut ke MS
yang sedang meng-cover MS tujuan, HLR akan meminta
informasi routing ke MSC yang sedang meng-cover MS
pemanggil), dan call release. MSC akan berhubungan
dengan network element VAS seperti SMSC, MMSC,
RBT
server, dan
lain-lain, dalam rangka proces delivery
content service-service VAS tersebut ke MS tujuan. MSC
akan
berhubungan
dengan
MSC
lain
dalam
hal
proces
call setup (termasuk call routing), dan juga mengontrol
process handover antar cell
yang terletak pada dua MSC
yang berbeda.
Mengontrol BSC yang terhubung dengannya. Sebuah
MSC dapat terhubung dengan 1 BSC atau lebih. MSC
akan mengontrol dan berkomunkasi dengan BSC dalam
hal
call
setup,
location
update, handover
inter
MSC
(handover antara 2 cell yang terdapat pada 2 BSC yang
berbeda tapi masih dalam 1 MSC yang sama).
|
50
o
Home Location Register atau HLR, adalah network element
yang berfungsi sebagai sebuah database untuk penyimpan
semua data dan informasi mengenai pelanggan yang
tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada
posisi
pelanggan.
HLR
bertindak sebagai pusat informasi
pelanggan yang setiap waktu akan
diperlukan
oleh
VLR
untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR
selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi
posisi
terakhir
dimana
pelanggan
berada.
Informasi
lokasi
ini akan di-update apabila pelanggan berpindah dan
memasuki coverage area suatu MSC yang baru. Informasi-
informasi yang disimpan di HLR adalah :
Identitas pelanggan (IMSI, MSISDN)
Suplementary service pelanggan
Informasi lokasi terakhir pelanggan
Informasi Authentikasi pelanggan
HLR juga akan selalu berkomunikasi dengan AuC dalam hal
melakukan
retrieving parameter
authentikasi
yang
baru
setiap
saat
sebelum segala
jenis
aktvitas
pelanggan
dilakukan.
o
Visitor Location Register atau VLR, adalah network element
yang berfungsi
sebagai
sebuah
database yang
menyimpan
|
51
data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan
memasuki
suatu
area
yang
bernaung
dalam wilayah
MSC
VLR
(setiap MSC
akan memiliki
1 VLR sendiri) tersebut
(melakukan Roaming). Informasi pelanggan yang ada di
VLR ini pada dasarnya adalah salinan dari informasi
pelanggan yang ada di HLR-nya. Adanya informasi
mengenai
pelanggan
dalam
VLR
memungkinkan
MSC
untuk
melakukan
hubungan
baik
Incoming (panggilan
masuk)
maupun Outgoing (panggilan keluar). VLR
bertindak sebagai
database
pelanggan
yang
bersifat
dinamis, karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan
dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah dalam
suatu area cakupan suatu MSC. Data yang tersimpan dalam
VLR
secara
otomatis
akan
selalu
berubah mengikuti
pergerakan pelanggan. Ketika pelanggan bergerak
meninggalkan area suatu MSC dan menuju area MSC
lainnya, maka informasinya
akan dicatat di VLR MSC
barunya dan dihapus dari VLR sebelumnya. Dengan
demikian posisi pelanggan dapat dimonitor secara terus
menerus
dan
hal
ini
akan memungkinkan
MSC
untuk
melakukan penyambungan pembicaraan/SMS dari/ke
pelanggan ini ke dengan pelanggan lain. VLR selalu
berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi
|
52
sebagai sumber data pelanggan. Bila sebuah MS bergerak
keluar coverage area
suatu MSC menuju
coverage MSC
yang lain, maka yang terjadi adalah :
1. VLR MSC
yang baru
akan
men-check di database-nya
apakah record MS tersebut sudah ada atau belum. Proces
penge-check-an dilakukan dengan menggunakan IMSI.
2. Jika record-nya belum ada, maka VLR akan
mengirimkan
request ke
HLR
MS
tersebut
untuk
mengirimkan copy-an data MS tersebut yang ada di
HLR-nya.
3. HLR akan
mengirimkan
informasi
MS
tersebut
ke
VLR
tujuan dan juga meng-update informasi lokasi MS
tersebut
di
database
HLR. HLR kemudian akan
mengintruksikan VLR sebelumnya (VLR asal) untuk
menghapus informasi MS tersebut di database-nya.
4. VLR
yang baru akan
menyimpan
informasi
MS tersebut,
termasuk lokasi terakhir dan statusnya.
o
Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk
menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk
memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk
mencoba
mengadakan
hubungan
pembicaraan
bagi
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu
AuC berfungsi
untuk
menghindarkan
adanya pihak
ketiga
|
![]() 53
yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap
pembicaraan.
Dengan
fasilitas ini,
maka
kerugian
yang
dialami
pelanggan
sistem selular
analog
saat
ini
akibat
banyaknya usaha memparalel, tidak
mungkin
terjadi lagi
pada
GSM.
Sebelum
proses
penyambungan switching
dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu,
apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan
adalah pelanggan yang sah. AuC menyimpan informasi
mengenai authentication dan chipering key.
Tabel 2.3 Data-data dalam HLR/AuC danVLR
|
54
Karena fungsinya yang mengharuskan sangat khusus,
authentication mempunyai algoritma yang spesifik, disertai
prosedur chipering yang berbeda untuk masing-masing
pelanggan. Kondisi ini menyebabkan AuC memerlukan
kapasitas memory yang sangat besar. Wajar apabila GSM
memerlukan
kapasitas memory
sangat
besar
pula. Karena
fungsinya yang sangat penting, maka operator selular harus
dapat menjaga keamanannya agar tidak dapat diakses oleh
pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Personil yang
mengoperasikan
dilengkapi
dengan
chipcard dan
juga
password identitas dirinya. Tabel di bawah ini menunjukan
data-data yang disimpan di HLR dan VLRdan AuC.
o
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat
data-data peralatan pelanggan (Mobile Equipment) yang
diidentifikasikan
dengan
IMEI (International
Mobile
equipment Identity). Data Mobile Equipment yang di simpan
di EIR dapat dibagi atas 3 (tiga) kategori:
Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan
pembicaraan kemanapun
Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan
hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas
|
55
Peralatan
yang
sama
sekali
tidak
diijinkan
untuk
berkomunikasi
Kebaradaan EIR belum
distandardisasi secara penuh, oleh
karena
itu
belum dioperasikan
di
semua
operator.
Masih
diperlukan klasifikasi dan penyempurnaan
yang
berkaitan
dengan
aspek
hukum.
Di
Indonesia
sendiri,
belum ada
operator seluler yang mengimplementasikan EIR. Bila EIR
digunakan, maka operator dapat melakukan pemblokiran
terhadap handset (bukan pemblokiran nomor pelanggan,
tapi pemblokiran pesawat telepon) yang digunakan oleh
pelanggan. Sehingga apabila ada handset pelanggan yang
hilang, maka pelangan dapat mengajukan agar handaset
tersebut diblokir sehingga tidak akan pernah dapat
digunakan lagi oleh orang lain. Dengan pengimplementasian
EIR ini tentu akan dapat mengurangi kasus-kasus pencurian
handphone, karena pemilik dapat meminta agar handphone-
nya yang sudah dicuri segera diblokir dan tidak dapat
digunakan lagi. Sehingga motivasi para pencuri untuk
melakukan pencurian handphone akan berkurang.
Berdasarkan keterangan-keterangan pada poin-poin di atas,
distribusi lokasi informasi-informasi yang diperlukan dalam
|
![]() 56
proces
authentikasi pada
network
elemens
jaringan
GSM
dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.8 Distribusi Lokasi Informasi
2.3.3.4 Operation and Support System (OSS)
Operation and Support System atau OSS, atau sering juga
disebut
dengan OMC (Operation
and Maintenance
Center),
adalah sub-system jaringan
GSM
yang
berfungsi
sebagai
pusat
pengendalian dan maintenance perangkat (network element) GSM
yang
terhubung
dengannya.
Tiap-tiap network
element
mempunyai perangkat OMC-nya masing-masing, misalnya
network element NSS mempunyai perangkat OMC sendiri,
network element BSS mempunyai perangkat OMC sendiri,
|
57
network element VAS juga memiliki perangkat OMC sendiri.
Biasanya, di banyak operator semua perangkat OMC ini diletakan
di dalam satu ruangan OMC yang terpusat.
OMC pada umumnya memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut :
Fault
Management. OMC bertugas untuk
memonitor
keadaan/kondisi tiap-tiap network
element yang terhubung
dengannya.
Dalam hal ini, OMC akan selalu menerima alarm
dari
network element yang menunjukan kondisi di
network
element
yang
dimonitor,
apakah
ada
masalah
di
network
element atau tidak.
Configuration
Management.
OMC
dapat
bertindak
sebagai
interface untuk melakukan/merubah network
element
configuration yang terhubung dengannya.
Performance
Management.
Beberapa
OMC
ada
yang
dilengkapi juga dengan fungsi performance management, yaitu
fungsi untuk memonitor performance dari network element
yang terhubung dengannya.
Inventory Management. OMC juga dapat berfungsi sebagai
inventorty management,
karena
di
dalam
database
OMC
terdapat
informasi tentang aset
yang berupa network element,
|
![]() 58
seperti
jumlah
dan
konfigurasi
seluruh network element, dan
juga kapasitas network element.
Gambar di bawah
ini
menunjukan contoh diagram sebuah
OMC yang memonitor berbagai macam network elements.
Gambar 2.9 Diagram Monitor OMC
2.3.4 Frekuensi Operator GSM di Indonesia
Berikut adalah frekuensi pada tiga operator terbesar di Indonesia.
Indosat atau Satelindo
: 890 900 Mhz (10 Mhz)
Telkomsel
: 900 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
Excelcomindo
: 907,5 915 Mhz (7,5 Mhz)
2.3.5 Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki
keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
|
59
Kapasitas
sistem lebih
besar,
karena
menggunakan
teknologi digital
dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu
pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi,
kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
Sifatnya
yang
sebagai
standar
internasional
memungkinkan
international roaming.
Dengan teknologi digital, GSM tidak hanya mengantarkan suara, tapi
memungkinkan service lain seperti teks, gambar, dan video.
Keamanan
sistem
yang
lebih
baik
karena
dimungkinkan
adanya
enkripsi dan chippering data.
Kualitas suara lebih jernih dan peka.
Bagaimanapun
juga,
keunggulan
GSM
yang
beragam pantas
membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya
di seluruh dunia.
2.3.6 Perkembangan Teknologi Seluler
Teknologi GSM juga terus berkembang sejalan dengan mengalirnya
waktu dan berkembangnya teknologi dalam bidang telekominukasi,
khususnya yang bersifat nirkabel.
Teknologi
GSM
terus
tumbuh
dan
berkembang ke generasi yang lebih baik. Berikut adalah perkembangan
teknologi dalam standar komunikasi seluler.
|
![]() 60
GSM / UMTS (3GPP) Family
o
GSM (2G)
GPRS
EDGE (EGPRS)
EDGE Evolution
CSD
HSCSD
o
UMTS (3G)
HSPA
HSDPA
HSUPA
HSPA+
UMTS-TDD
TD-CDMA
TD-SCDMA
FOMA
o
UMTS Rev. 8 (Pre-4G)
LTE
HSOPA (Super 3G)
CDMA (3GPP2) Family
o
cdmaOne (2G)
o
CDMA2000 (3G)
|
![]() 61
EV-DO
o
UMB (Pre-4G)
AMPS Family
o
AMPS (1G)
TACS / ETACS
o
D-AMPS (2G)
Teknologi lainnya
o
Pre Cellular
PTT
MTS
IMTS
AMTS
OLT
MTD
Autotel / PALM
ARP
o
1G
NMT
Hicap
CDPD
Mobitex
DataTAC
|
![]() 62
o
2G
iDEN
PDC
CSD
PHS
WiDEN
o
Pre-4G
iBurst
HIPERMAN
WiMAX
WiBro
GAN (UMA)
Channel Access Methods
o
FDMA
OFDMA
o
TDMA
o
SSMA
CDMA
Frequency bands
o
Cellular
GSM
UMTS
|
![]() 63
PCS
o
SMR
Secara umum, standar telepon genggam dapat dirumuskan menjadi:
0G
o
ARP
1G
o
NMT
o
AMPS
2G
o
GSM
o
iDEN
o
D-AMPS
o
cdmaOne
o
PDC
2.5G
o
GPRS
2.75G
o
EDGE
3G
o
CDMA
|
![]() 64
o
W-CDMA
UMTS
FOMA
o
CDMA2000
o
TD-SCDMA
3.5G
4G
2.4 CDMA
Code
division
multiple
access (CDMA)
adalah
sebuah
bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara
bersama
yang
membagi
kanal
tidak
berdasarkan waktu
(seperti
pada
TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan
data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan
mengunakan
sifat-sifat
interferensi konstruktif
dari
kode-kode
khusus
itu
untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA
juga
mengacu
pada
sistem telepon
seluler
digital
yang
menggunakan skema akses secara bersama ini, seperti yang diprakarsai oleh
Qualcomm.
|
65
2.4.1 Sejarah CDMA
CDMA
adalah
sebuah
teknologi
militer
yang
digunakan
pertama
kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha
Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk
mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa
frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak
itu
CDMA
digunakan
dalam banyak
sistem komunikasi,
termasuk pada
Global Positioning System
(GPS)
dan
pada
sistem satelit
OmniTRACS
untuk
logistik
transportasi.
Sistem terakhir
didesain
dan
dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu
insinyur-insinyur Qualcomm
untuk
menemukan Soft Handoff dan kendali
tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis
dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.
2.4.2 Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika
diaplikasikan
dalam
sistem
seluler.
Keuntungan-keuntungan
tersebut
antara lain :
Hanya
membutuhkan satu radio
yang dibutuhkan
untuk beberapa
sektor/cell.
Tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum
sinyal.
|
66
Dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan
penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan
penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal.
Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi.
Memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses.
Memiliki proteksi dari proses penyadapan.
2.4.3 Pengunaan di dalam mobile telephony
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada
penerapan CDMA. Standar pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM
dikenal
sebagai
IS-95.
IS
mengacu
pada
sebuah
Standar Interim
dari
Telecommunications
Industry
Association
(TIA).
IS-95
sering
disebut
sebagai
2G atau
seluler
generasi
kedua.
Merk
dagang
cdmaOne
dari
QUALCOMM juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.
Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh standar IS-2000.
Standar ini diperkenalkan untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada
dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau selular generasi ketiga.
Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang secara sederhana berarti "1
times Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan bahwa IS-
2000
menggunakan
kanal
bersama
1.25-MHz
sebagaimana
yang
digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang disebut
3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi sebuah
|
67
lebar pita
3.75-MHz
yang
memungkinkan laju letupan data (data burst
rates) yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual, namun skema
3xRTT
belum digunakan
secara
komersil.
Yang
terbaru,
QUALCOMM
telah memimpin penciptaan teknologi baru berbasis CDMA yang
dinamakan 1xEV-DO, atau IS-856, yang mampu menyediakan laju
transmisi
paket data
yang
lebih
tinggi seperti
yang
dipersyaratkan oleh
IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator jaringan nirkabel.
System CDMA
QUALCOMM
meliputi
sinyal waktu yang sangat
akurat (biasanya
mengacu pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat
sel (cell base station)), sehingga
clock berbasis telepon seluler CDMA
adalah jenis radio clock
yang
semakin
populer
untuk
digunakan
pada
jaringan
komputer.
Keuntungan
utama
menggunakan
sinyal
telepon
seluler CDMA untuk keperluan reference clock adalah bahwa mereka
akan bekerja lebih baik di dalam bangunan, sehingga menghilangkan
kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan
CDMA
adalah
W-CDMA.
Teknik CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-
CDMA, dan antarmuka udara W-CDMA digunakan di dalam Standar 3G
global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT DoCoMo and
Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar CDMA (termasuk
cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah compatible dengan keluarga standar
W-CDMA.
|
68
Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya
berbeda dengan seluler CDMA, adalah Global Positioning System (GPS).
2.4.4 Soft Handoff
Soft
handoff (atau soft handover)
adalah salah satu
inovasi
dalam
mobilitas
dimana
mungkin
dilakukan dengan teknologi CDMA. Hal
ini
berkaitan dengan teknik atau pemindahan
dari satu sel ke sel yang lain
tanpa memutuskan hubungan radio kapanpun. Di dalam teknologi TDMA
dan sistem analog, setiap pancaran sel berada pada frekuensinya sendiri,
berbeda dengan sel-sel tetangganya. Jika sebuah perangkat bergerak telah
mencapai batas dari sel yang melayani call saat ini, dapat dikatakan sistem
akan memutus hubungan radio dan secepatnya menyesuaikan dengan
salah
satu
frekuensi
sel-sel
tetangganya
dimana
call
telah
dipindahkan
oleh jaringan dikarenakan perpindahan lokasi dari peralatan bergerak
tersebut. Jika peralatan bergerak tersebut tidak bisa menyesuaikan dengan
frekuensi barunya dalam sekejap, maka call akan diputus.
Didalam sistem CDMA,
satu
set
sel
bertetangga
semuanya
menggunakan frekuensi yang sama untuk transmisi dan sel yang berbeda
(atau base station)
dalam arti
adalah
sebuah nomer
yang
disebut
"PN
offset", disaat time
offset
dari permulaan pseudo-random noise sequence
yang digunakan untuk menyebarkan sinyal dari base station. Karena
semua sel berada pada satu frekuensi, mendengarkan pada BTS yang
|
69
berbeda
sekarang
adalah
tantangan
dalam pemrosesan
sinyal
digital
berbasis pada offset dari sequence PN, bukan Tranmisi RF, dan
berdasarkan
penerimaan
pada
frekuensi
terpisah.
Apabila handphone
CDMA
menjelajah
melalui
jaringan,
ia
mengenali offset PN dari
sel
bertetangga dan melaporkan kekuatan setiap sinyal kembali ke sel acuan
dari hubungan percakapan (biasanya sel yang terkuat). Jika sinyal dari
sebuah sel bertetangga cukup kuat, perangkat bergerak tersebut akan
dihubungkan
langsung
pada
"add
a
leg"' call-nya
dan
mulai
mentranmisikan, lalu menerima ke dan dari sel baru dalam arti ke sel (atau
sel-sel) call
yang
baru
saja
digunakan. Jika
sebuah
sinyal
sel
melemah,maka handset
akan
secara
langsung diputus
hubungannya.
Dalam hal
ini, handset dapat bergerak dari sel ke sel dan
menambah dan
membuang
jika
diperlukan
dengan
tujuan
untuk
menjaga
call tanpa
memutuskan hubungan.
Dalam prakteknya, ada batasan-batasan frekuensi yang sering
ditemukan antara sinyal pembawa yang berbeda atau sub-jaringan. Pada
keadaan ini, handset CDMA akan
menggunakan jalan
yang sama seperti
dalam TDMA,
atau analog,
dan
menjalankan
sebuah
perpindahan
yang
ekstrim dimana hal ini akan memutus hubungan dan mencoba mengambil
frekuensi baru dimana hubungannya baru terputus.
|
70
2.4.5 Fitur CDMA
Ada banyak
fitur
yang ditawarkan CDMA. Fitur-fitur tersebut
antara lain adalah:
Sinyal
pesan
pita
sempit
(narrowband)
akan
digandakan
dengan
penyebaran sinyal pita lebar (wideband) atau pseudonoise code.
Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code masing-masing.
Soft capacity
limit. Performa
sistem
akan
berubah
untuk
semua
pengguna begitu nomer pengguna meningkat.
Near-far problem (masalah dekat-jauh).
Interference terbatas. Akibatnya, kontrol daya sangat diperlukan.
Besar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman, sehingga dibutuhkan
rake receiver.
Bebas praktek penyadapan. Akan membutuhkan semua komputer yang
pernah dibuat oleh manusia diatas bumi untuk memecahkan kode dari
satu setengah percakapan dalam sistem CDMA.
2.5 Database
Basis data (database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan
informasi
yang
disimpan di dalam komputer
secara
sistematik
sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi
dari basis data tersebut. Perangkat
lunak
yang digunakan
untuk
mengelola dan
|
![]() 71
memanggil
kueri
(query)
basis
data
disebut
sistem manajemen
basis
data
(database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu
informasi.
Istilah
"basis
data"
berawal
dari ilmu
komputer.
Meskipun
kemudian
artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini
mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya
sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan
kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep
dasar
dari basis
data
adalah kumpulan dari
catatan-catatan, atau
potongan
dari
pengetahuan.
Sebuah
basis
data
memiliki
penjelasan
terstruktur
dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya. Penjelasan ini disebut skema.
Skema menggambarkan obyek
yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di
antara obyek tersebut.
Gambar 2.10 Database Software
|
72
Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur
basis data. Skema basis data yang terorganisir dikenal sebagai model basis data
atau
model
data.
Model
yang
umum
digunakan
sekarang
adalah
model
relasional, yang menurut istilah Layman diartikan dengan model basis data yang
mewakili
semua
informasi
dalam bentuk
tabel-tabel
yang
saling
berhubungan
dimana
setiap
tabel
terdiri
dari
baris
dan
kolom (definisi
yang
sebenarnya
menggunakan terminologi
matematika).
Dalam model ini,
hubungan antar
tabel
diwakili
dengan
menggunakan
nilai
yang sama
antar
tabel.
Model
yang
lain
seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih
eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada dua arti. Arti pertama adalah koleksi dari
data-data yang saling berhubungan. Sedangkan yang kedua adalah perangkat
lunak
yang
berfungsi
sebagai
sistem manajemen
basis
data
(database
management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator
dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
2.5.1 Perangkat lunak basis data
Perangkat lunak basis data
yang banyak digunakan dalam
pemrograman dan merupakan perangkat basis data aras tinggi (high level)
antara lain adalah:
DB2
Microsoft SQL Server
|
73
Oracle
Sybase
Interbase
XBase
Firebird
MySQL
PostgreSQL
Microsoft Access
dBase III
Paradox
FoxPro
Visual FoxPro
Arago
Force
Recital
dbFast
dbXL
Quicksilver
Clipper
FlagShip
Harbour
Visual dBase
|
74
Lotus Smart Suite Approach
Selain perangkat
lunak di atas, terdapat
juga perangkat
lunak
pemrograman basis data aras rendah (low level), diantaranya adalah:
Btrieve
Tsunami Record Manager
2.6 Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap
(NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal
terdiri
dari
saham-saham,
yang
pemiliknya
memiliki
bagian
sebanyak
saham
yang
dimilikinya.
Karena
modalnya
terdiri
dari
saham-saham yang
dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar.
Kekayaan
perusahaan
terpisah
dari
kekayaan
pribadi
pemilik perusahaan
sehingga
memiliki
harta kekayaan
sendiri. Setiap
orang
dapat
memiliki
lebih
dari
satu
saham yang
menjadi
bukti
pemilikan
perusahaan. Pemilik
saham mempunyai
tanggung
jawab
yang
terbatas,
yaitu
sebanyak
saham yang
dimiliki.
Apabila
utang
perusahaan
melebihi
kekayaan
perusahaan,
maka kelebihan utang
tersebut tidak
menjadi tanggung jawab para
|
75
pemegang
saham.
Apabila perusahaan
mendapat keuntungan
maka
keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan
memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung
pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain
berasal
dari
saham,
modal
PT dapat
pula
berasal
dari
obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan
bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
2.6.1 Mekanisme Pendirian Perseroan Terbatas
Pendirian
sebuah
PT
harus
menggunakan akta resmi (akta yang
dibuat oleh notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari
perseroan
terbatas,
modal,
bidang
usaha,
alamat
perusahaan,
dan
lain-
lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk
mendapat
izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Perseroan
terbatas
tidak
bertentangan
dengan
ketertiban
umum
dan
kesusilaan
Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
Paling
sedikit
modal
yang
ditempatkan
dan
disetor
adalah
25%
dari
modal dasar. (sesuai dengan UU No.1 Tahun 1995 & UU No.40
Tahun 2007, keduanya tentang perseroan terbatas)
|
76
Setelah
mendapat
pengesahan,
dahulu
sebelum adanya
UU
mengenai Perseroan Terbatas (UU No.1 tahun 1995), Perseroan Terbatas
harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat. Akan tetapi, setelah
berlakunya UU No.1 tahun 1995
tersebut,
maka
akta pendirian
tersebut
harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib
Daftar
Perusahaan
tahun
1982).
Dengan kata lain, Perseroan Terbatas
tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri. Tetapi, perkembangan
selanjutnya sesuai UU No.40 tahun
2007,
dikatakan
bahwa
kewajiban
pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga.
Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) tetap berlaku. Pada saat UU No.1 tahun 1995 berlaku,
pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang
bersangkutan. Tetapi sesuai dengan UU No.40 tahun 2007, pengumuman
tersebut
diubah
menjadi
kewenangan/kewajiban
Menteri
Hukum dan
HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai
badan
hukum dan perseroan terbatas
menjadi dirinya sendiri, serta dapat
melakukan perjanjian-perjanjian, dan kekayaan perseroan terpisah dari
kekayaan pemiliknya.
Modal
dasar
perseroan
adalah jumlah
modal
yang
dicantumkan
dalam akta
pendirian
sampai
jumlah
maksimal
bila
seluruh
saham
dikeluarkan. Selain
modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat
|
77
modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal
yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan,
yang pada waktu pendiriannya merupakan
jumlah
yang
disertakan oleh
para pendiri persero. Modal yang disetor merupakan modal yang
dimasukkan
dalam perusahaan.
Modal
bayar
merupakan
modal
yang
diwujudkan dalam jumlah uang.
2.6.2 Pembagian Perseroan Terbatas
2.6.2.1 Perseroan Terbatas terbuka
Perseroan (Terbatas) terbuka adalah perseroan terbatas
yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal
(go
public).
Jadi
sahamnya
ditawarkan kepada umum,
diperjualbelikan melalui bursa saham, dan setiap orang berhak
untuk membeli saham perusahaan tersebut.
2.6.2.2 Perseroan Terbatas tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang
modalnya berasal dari kalangan
tertentu,
misalnya
pemegang
sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan
terbatas, dan tidak dijual kepada umum.
|
78
2.6.2.3 Perseroan Terbatas kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan terbatas
yang
sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan hanya tinggal nama
saja.
2.6.3 Pembagian Wewenang Dalam Perseroan Terbatas
Dalam perseroan
terbatas,
selain
kekayaan
perusahaan
dan
kekayaan pemilik modal terpisah, terdapat pula pemisahan antara pemilik
perusahaan dan pengelola perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat
diserahkan
kepada
tenaga-tenaga
ahli
dalam bidangnya
(profesional).
Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham,
direksi, dan komisaris.
Dalam PT,
para
pemegang
saham
melimpahkan
wewenangnya
kepada direksi untuk
menjalankan dan
mengembangkan perusahaan
sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam kaitan dengan
tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan,
mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi
kerugian yang amat
besar (diatas 50%) maka direksi harus
melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga, untuk
kemudian dirapatkan.
Komisaris
memiliki
fungsi
sebagai
pengawas
kinerja
jajaran
direksi perusahaan. Komisaris bisa memeriksa pembukuan,
menegur
|
79
direksi,
memberi
petunjuk,
bahkan
bila perlu memberhentikan direksi
dengan menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah
direksi akan diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), semua pemegang
saham, sebesar atau sekecil apapun sahamnya, memiliki hak untuk
mengeluarkan suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah
yang berkaitan dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang
harus dilaksanakan segera. Bila pemegang
saham
berhalangan,
dia bisa
melempar suara miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil
RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi
untuk dijalankan.
Berikut adalah hal-hal yang dibahas dalam RUPS:
Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
Memberhentikan direksi atau komisaris
Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
Mengevaluasi kinerja perusahaan
Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
Menentukan kebijakan perusahaan
Mengumumkan pembagian laba (dividen)
|
80
2.6.4 Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas
Keuntungan
utama
membentuk
perusahaan perseroan
terbatas
adalah:
1. Kewajiban
terbatas.
Tidak
seperti partnership, pemegang saham
sebuah perusahaan
tidak memiliki kewajiban
untuk obligasi dan
hutang
perusahaan.
Akibatnya
kehilangan potensial yang "terbatas"
tidak dapat melebihi dari jumlah
yang mereka bayarkan terhadap
saham. Hal ini tidak hanya mengijinkan perusahaan untuk berjalan
dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk
dasar untuk perdagangan saham perusahaan.
2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa
hidup
dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini
menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi dalam
proyek
yang
lebih besar, dan dalam jangka waktu
yang lebih panjang
daripada aset perusahaan, dan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan
penyebaran.
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan
pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk
melakukan ekspansi. Dengan menempatkan orang yang tepat, akan
didapatkan efisiensi maksimum dari modal yang ada. Selain itu,
dengan adanya pemisahan
antara pengelola
dan
pemilik perusahaan,
terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan jelas.
|
81
2.6.5 Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
Kelemahan utama perusahaan berbentuk perseroan terbatas adalah
kerumitan
perizinan
dan
organisasi.
Untuk
mendirikan
sebuah PT
tidaklah mudah. Selain biayanya yang
tidak sedikit, PT juga
membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Dengan
besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat
besar.
Belum
lagi
kerumitan
dan
kendala
yang
terjadi
dalam tingkat
personel.
Hubungan
antar
perorangan
juga
lebih formal
dan
berkesan
kaku.
2.7 Telekomunikasi
Dari struktur bahasa, telekomunikasi dapat diartikan secara instan sebagai
komunikasi jarak jauh. Sedangkan arti telekomunikasi
yang lebih dalam adalah
teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain.
2.7.1 Bentuk Telekomunikasi
Bentuk komunikasi jarak jauh (telekomunikasi) dapat dibedakan
menjadi:
1. Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah
(Simplex), pengirim dan penerima
informasi tidak dapat
menjalin
|
82
komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh:
pager, televisi, dan radio.
2. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex),
pengirim
dan
penerima
informasi
dapat
menjalin
komunikasi
yang
berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh: telepon dan
VoIP.
3. Komunikasi
Semi
Dua Arah (Half
Duplex).
Dalam
komunikasi
semi
dua
arah (Half Duplex), pengirim dan penerima informasi
berkomunikasi
secara
bergantian namun
tetap
berkesinambungan.
Contoh: Handy Talkie, FAX, SMS, dan Chat Room.
2.7.2 Komponen Dasar
Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen
dasar yang diperlukan untuk mendukungnya. Komponen-komponen dasar
tersebut adalah:
1. Informasi (information). Informasi merupakan data yang
dikirim/diterima, seperti suara, gambar, file, ataupun tulisan.
2. Pengirim (sender).
Pengirim
adalah sumber datangnya
informasi.
Dalam komunuikasi elektronis, pengirim juga bertugas untuk
merubah
informasi
menjadi
sinyal
listrik
(dimodulasi)
yang
siap
dikirim agar
informasi dapat terkirim melalui media transmisi.
3. Media transmisi
(transmission
medium).
Media
transmisi
adalah
alat
yang
berfungsi
mengirimkan
dari pengirim
kepada
penerima.
Bentuk
|
83
media transmisi bisa berupa benda padat, cair, gas, maupun ruang
hampa.
Contoh
media
transmisi
antara
lain
adalah
kabel,
udara,
dan
lain-lain.
4. Penerima (receiver). Penerima adalah pihak yang menangkap transmisi
informasi. Dalam komunikasi elektronis, penerima juga bertugas untuk
mengubah sinyal listrik yang berisi informasi menjadi bentuk yang bisa
dipahami oleh manusia,
sesuai
yang dikirimkan. Proses
ini dinamakan
proses demodulasi.
2.7.3 Analog dan Digital
Dalam merubah
informasi
menjadi sinyal listrik yang siap dikirim,
ada dua model yang dipakai. Pertama adalah merubah informasi ke sinyal
analog,
dimana sinyal
berbentuk
gelombang
listrik
yang
continue (terus
menerus),
kemudian
dikirim oleh
media
transmisi.
Yang
kedua
adalah
sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog,
kemudian diubah lagi
menjadi sinyal
yang terputus-putus (discrete).
Sinyal yang terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0"
dan "1". Dalam pengiriman sinyal
melalui
media transmisi, sinyal analog
akan terkena gangguan (noise), sehingga di sisi penerima sinyal
tersebut
terdegradasi.
Sementara
untuk
sinyal digital,
selama
gangguan
tidak
melebih batasan
yang
diterima
(threshold), sinyal
masih
diterima
dalam
kualitas yang sama dengan pengiriman.
|