7
BAB II
LITERATURE REVIEW
Dalam bab
ini
akan
dibahas
review
terhadap
berbagai
literature–literature
terdahulu yang telah mempelajari tentang aspek sense of community baik
itu
didalam
konteks offline maupun online. Serta akan dijelaskan beberapa literature yang membahas
sense of community dalam komunitas pendidikan.
2.1.   Komunitas
Menurut  George  Jr.  (1955)  yang 
melakukan 
studi  tentang  komunitas  dalam
psikologi
rural,
komunitas
adalah
hal
yang dibangun
dengan
fisik
atau
lokasi
geografi
(Physical
or
geographical
location)
dan
kesamaan
dasar
akan kesukaan (interest) atau
kebutuhan (needs)
Definisi
dari
George
agak berbeda
dengan
yang
dijelaskan
oleh
Gusfield
(1977)
yang
menggambarkan bahwa
komunitas dapat
diidentifikasikan
dalam 2 dimensi
yaitu
wilayah (territorial) dan juga
hubungan
atau kekerabatan (relational). Dimensi wilayah
adalah komunitas yang terbentuk oleh lingkungan kerja yang mempunyai suatu hubungan
antar individunya tetapi hanya terjadi pada wilayah tersebut, sedangkan dimensi
kekerabatan adalah komunitas
yang terbentuk
tanpa ikatan
wilayah
tetapi terjalin
suatu
hubungan antar individunya.
  
8
Melihat  penjelasan 
dari 
Gusfield  (1977) 
yang 
lebih 
menekankan  pada
terbentuknya komunitas dari dimensi wilayah dan kekerabatan, Schichter (1998)
mendefinisikan komunitas lebih kearah terbentuknya komunitas tersebut dari sisi sosial.
Menurutnya komunitas sendiri adalah kelompok sosial yang mempunyai ciri–ciri yang
sama, berbagi antar relasi,
hubungan sense of community yang dekat. komunitas adalah
Sense of community grouping yang mempunyai ciri sebagai berikut:
1.   Shared spatial relations
2.   Sense of Community conventions
3.   A sense of membership and boundaries
4.   An ongoing rhythm of Sense of Community interaction
Setelah melihat definisi komunitas dari
sisi fisik menurut George (1955) lalu
komunitas yang didefinisikan dari sisi wilayah dan kekerabatan menurut Gusfild (1977)
dan 
sense  of 
community 
menurut 
Schichter 
(1998) 
maka  O’Guinn 
(2001) 
yang
melakukan
riset
dalam brand
community mendefinisikan
bahwa
komunitas
adalah
konstruksi
inti dalam ilmu
sosial. Komunitas
menekankan
pada
teori sosial,
ilmu
dan
filosofi.
Sedangkan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas adalah perasaan diantara
membernya
yang
mempunyai ciri kebersamaan antara
satu dan
yang
lain dan
berbagi
diantara
mereka. Dan
Webster’s
new
world
dictionary
(1998)
mengatakan
komunitas
adalah sekelompok orang yang tinggal bersama sebagai unit sosial yang mempunyai
ketertarikan antar satu dan yang lain.
  
9
Setelah melihat beberapa definisi dari peneliti, ada definisi lainnya yang ditulis
dalam website brainy
quote
yang
mengatakan
bahwa
komunitas
dapat diidenfikasikan
dalam 5 hal yaitu:
1.
Kesamaan
dalam suatu
hobi
dan
partisipasi
dalam suatu
komunitas
yang
mempunyai kesukaan pada suatu barang–barang.
2. Individu–individu
yang mempunyai kesamaan pandangan pada nilai hidup
sehari–hari, privasi, atau individu yang hidup pada suatu wilayah yang mempunyai
kesamaan hukum dan regulasi.
3.   
Komunitas   
sosial   
yang    besar   
seperti   
persekutuan   
Negara–Negara
Persemakmuran, badan politik, atau publik secara keseluruhan.
4. Kesamaan karakter.
5. Kesamaan kebiasaan.
Lain
halnya
dari
website
brainy
quote,
dalam website
princeton
mengatakan
bahwa
komunitas
dapat
diidenfikasikan
dalam 8
klasifikasi
atau
penjelasan
bahwa
komunitas adalah:
1. Sebuah kelompok yang hidup pada suatu area lokasi.
2.
Sebuah
kelompok
yang
mempunyai
kesamaan
etnik,
kultur
atau
kesamaan
agama, seperti misalnya komunitas kristen atau komunitas katolik.
3. Sebuah kelompok yang memiliki kesamaan pemilikan atas sesuatu.
4. Sebuah kelompok yang memiliki kesamaan hobi.
5. Sebuah kelompok yang memiliki kesamaan pekerjaan.
6. Sebuah kelompok yang memiliki kesamaan tujuan.
  
10
7. Sebuah kelompok pada suatu lokasi tempat tinggal tertentu.
8. Sebuah kelompok yang mempunyai kesamaan atas sesuatu yang tidak biasa.
Pada definisi lainnya, menurut Florida (2004) dia mendefinisikan komunitas adalah
individu atau orang–orang yang mempunyai kesamaan karakteristik seperti kesamaan
geografi, kultur, ras, agama, atau keadaan sosial ekonomi yang setara. Komunitas dapat
didefinisikan dari
lokasi, ras, etnik, pekerjaan, ketertarikan pada suatu
masalah–masalah
atau hal lain yang mempunyai kesamaan.
Dari
review–review diatas
mengenai
definisi
dan
penjelasan
komunitas,
walau
terdapat banyak perbedaan antara satu peneliti dan peneliti lainnya dapat ditarik beberapa
kesamaan antar peneliti yaitu :
1.   Komunitas berhubungan erat dengan kehidupan sosial.
2.   Wilayah sangat mempengaruhi bagaimana komunitas tersebut terbentuk.
3.   Kesamaan atas
sesuatu, dari
hobi,
pekerjaan,
agama
dan
lainnya
mendorong
terbentuknya suatu komunitas.
2.2.   Tipologi Komunitas
Ada banyak proposal atau usulan mengenai pengelompokan atau tipologi dari jenis–
jenis komunitas salah satunya seperti yang dituliskan di wikipedia, dijelaskan jenis dari
komunitas dapat dijelaskan sbb:
  
11
1.   Komunitas  Geografi  (Geographic communities)  yaitu  tipe  komunitas  yang
berasal
dari
tetangga,
wilayah,
kota atau
negara
atau
bahkan
dunia
secara
keseluruhan. Komunitas–komunitas yang berdasarkan pada geografi adalah sbb:
a. Komunitas lokasi (Community of location)
Komunitas lokasi kemungkinan datang dari pengertian mengenai
komunitas yang berdasar pada kesamaan lokasi yang tinggal berdekatan,
sebagai contoh komunitas lokal.
b.Komunitas tempat (Community of place)
Komunitas tempat
merujuk pada pengertian komunitas yang terdiri atas
individu–individu yang bergabung karena kesamaan atas tempat seperti
tempat tinggal, pekerjaan atau kesamaan lainnya yang dilaksanaan
disuatu tempat, misalnya tetangga,
kota, kedai kopi, tempat bekerja,
tempat bertemu.
2.   Komunitas kultur (Community of culture)
Jangkauan komunitas kultur adalah mulai
dari
sub-kultur,
etnik,
kelompok,
agama, multi-kultur atau kebersamaan.
3.   Komunitas organisasi (Community of organizations)
Komunitasi
organisasi
adalah komunitas
yang
berdasarkan network
atau
hubungan  diantara  para  individunya  yang  terkait  pada  satu  organisasi  baik
secara lokal, internasional atau bahkan dunia.
  
12
Sedangkan  Willmont  (1986),  Newby  (1983)  dan  Allen  (1995)  mengeksplorasi
bahwa komunitas dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.   Jenis komunitas berdasarkan tempat.
2.   Jenis komunitas berdasarkan ketertarikan.
3.   Jenis komunitas yang berdasarkan kelompok yang mempunyai satu kepercayaan
terhadap sesuatu.
Table 2.1: Tabel tipologi komunitas
Tabel
Tipologi
Komunitas
Peneliti
Unsur - Unsur
Tipologi Komunitas
Wikipedia
Komunitas
Geografi
(
lokasi,
tempat
)
Komunitas
Kultur
Komunitas
Organisasi
Willmont
(1986),
Newby
(1983) dan Allen
(1995)
Komunitas
berdasarkan
tempat
Komunitas
berdasarkan
ketertarikan
Komunitas
berdasarkan
kelompok
2.3.   Jenis Online Community
Dalam perkembangannya,
banyak
peneliti
mengungkapkan
mengenai
komunitas
yang lebih modern seperti Rosson (1997)
mereka
mendefinisikan
bahwa
komunitas
terdapat dalam lingkungan yang bersifat online baik dalam bentuk website atau internet,
dimana
komunitas
website
atau
internet
adalah
komunitas
bentuk online
yang
merefleksikan kondisi yang sebenarnya dalam kehidupan nyata.
Kim (2000)
menyatakan
bahwa
ada
banyak
kemiripan
antara
komunitas
yang
disebut dengan komunitas
tradisional dan online
community yang berbasis website atau
internet. Keduanya melibatkan pengembangan dari hubungan relasi antar orang–orang
yang mempunyai suatu kesamaan seperti hobi, pekerjaan, dan hal lainnya.
  
13
2.4.   Sense of Community
Sarason
(1974)
dalam penelitiannya
mengungkapkan
bahwa sense
of
community
adalah persepsi
yang sama
antar
satu
dengan yang lain berdasarkan
ketergantungan
informasi antar satu individu dengan individu yang lainnya.
Selanjutnya
dia
mengatakan sense
of
community terbentuk
dikarenakan
adanya
keinginan untuk membina ketergantungan dengan memberi atau melakukan sesuatu yang
diharapkan
antar
satu
dengan
yang
lainnya serta berbagi
perasaan
antar
individu
yang
menjadi bagian dari komunitas tersebut.
Peneliti lainnya
yaitu Erricson (1979) mengungkapkan bahwa sense of community
adalah suatu bentuk perasaan yang muncul berdasarkan suatu komunitas yang sama
kuatnya dengan komitmen dari tiap individu yang terkait dari komunitas tersebut. sense
of
community menurutnya
mempunyai
3
komponen
pokok
yaitu: sense of belonging,
personal relationship, shared experiences, share understandings.
McMillan
&
Chavis
(1986)
dalam penelitiannnya
mendefinisikan Sense
of
community
adalah
bentuk
perasaan dari
para
anggota
yang
mempunyai
kebersamaan,
adanya  perasaan  yang  diungkapkan  antar  satu  member  dan  yang  lain  mempunyai
pengaruh satu dan yang lainnya serta mempunyai kebutuhan untuk bertemu sebagai
komitmen mereka untuk selalu bersama.
  
14
Bryk, A. and Driscoll, M. (1988) mempunyai kemiripan hasil penelitian dengan
Erricson (1979) mereka mengungkapkan bahwa sense of community terdiri dari hanya 2
elemen yaitu adanya opportunities for shared experiences dan adanya keberlanjutan dari
share understandings.
Lebih
lanjut Walsh
(1997)
mendefinisikan
bahwa
sense
of
community adalah inti
dari segala upaya atau usaha dalam memperkuat dan membangun suatu komunitas. Sense
of
community sendiri
adalah
komponen
yang
mempunyai
4
elemen
yaitu:
pencitraan
(image), semangat (spirit), karakter (character) dan kebanggaan (pride)
Coulombe (2004) melanjuti studi Walsh (1997) mengenai sense of community dan
mereka
menambahkan selain
definisi dari Walsh (1997)
mengenai sense of community
tersebut,
menurut
mereka
sense
of
community adalah
pengertian
yang
merujuk
pada
perasaan yang muncul dari kebersamaan dari suatu komunitas.
Setelah itu ada peneliti lain yaitu Mancini (2003) yang meneliti mengenai sense of
community
dalam studinya
mengenai
community
connection.
Menurut
dia,
sense
of
community
mempunyai
beberapa elemen
yaitu: shared time
yaitu adanya kebersediaan
dari member untuk meluangkan waktunya, showed concern yaitu
menampilkan
kepeduliannya
terhadap
komunitas
dan
member
didalamnya,
talked
and
made
friend
yaitu
kebersediaan
berbicara
dan
berteman
dan
yang
terakhir
adalah
felt close
to
community atau semakin dekatnya member dengan komunitasnya.
  
15
2.5.   Faktor-faktor yang meningkatkan Sense of Community
McMillan & Chavis (1986) menyatakan ada 5 hal yang menjadikan para anggota
dapat meningkatkan sense of community yaitu:
a.
Boundaries
(keterikatan),
dilambangkan
dengan
para
anggota
memiliki
kesamaan bahasa, pakaian, dan ritual yang menunjukkan mana yang
memiliki keterikatan dengan komunitasnya dan mana yg tidak.
b.
Emotional   safety merupakan  rasa  aman  atau  keterbukaan  untuk
mengetahui perasaaan satu dengan yang lainnya diantara para anggota.
c.
Sense  
of  
belonging  
and   identification
merupakan  
harapan   atau
kepercayaan dan rasa diterima didalam sebuah komunitas.
d.         Personal Investment
e.         A common symbol system
McMillan & Chavis (1986) menyatakan bahwa para anggota dari sebuah
komunitas harus memiliki kuasa untuk memberi pengaruh kepada aktivitas yang
dilakukan group, karena jika tidak para
anggota itu tidak termotivasi untuk
berpartisipasi dalam komunitas.
Walsh (1997) mengatakan bahwa para anggota harus memiliki identitas yang kuat
dan positif, kepercayaan dan kehormatan, hak dan kewajiban yang sama serta
partisipasi aktif dalam membangun sebuah komunitas.
  
16
2.6.   Elemen dari Sense of Community
Chavis
(1986)
mengungkapkan
sense of community dapat diwakilkan kedalam 4
dimensi ukuran yang mempunyai elemen dari membership, influence, fulfillment of needs
dan share emotional connection dengan atributatribut terkait (Tabel 2.2)
Table 2.2: Elements of sense of community by McMillan and chavis (1986)
Element
Attribute
Membership
Boundaries that separate us from them
Emotional safety
A sense of belonging and identification
A common symbol system
Influence
Individual members matter to the group
The group matters to the individual
Making a difference to the group
Individual members influence the group
The group influences the individual member
Fulfillment of
needs
Benefits and rewards
Members meeting their own needs
Members meeting the needs of others
Reinforcement and fulfillment of needs
Shared emotional
connection
Identifying with a shared event, history, time, place or
experience
Regular and meaningful contact
Closure to events
Personal investment
Honour
Spiritual connection
  
17
Walsh
(1997)
dalam studi
nya
mengenai
sense
of
community
pada
komunitas-
komunitas warga negara di Amerika Serikat mengatakan bahwa sense
of
community
mempunyai 4 komponen dasar yaitu:
1.   Pencitraan (Image)
2.   Semangat (Spirit)
3.   Karakter (Character)
4.   Kebanggaan (Pride)
O’guinn
(2001)
dalam studinya
mengenai
sense
of
community
pada
brand
community mengatakan bahwa sense of community mempunyai 3 komponen dasar yaitu:
1.   Shared consciousness
2.   Rituals and traditions
3.   Sense of moral responsibility
2.7.   Kesimpulan dari Previous Research mengenai Offline Community.
Setelah beberapa studi literature diatas, ternyata komunitas yang bersifat diantara
member
yang saling bertemu dalam suatu komunitas atau yang dapat disebutkan offline
community
karena
tidak
menggunakan
media
online dalam
komunitas tersebut
ternyata
offline  community  telah banyak mengalami penelitian  dari beberapa peneliti. Secara
umum penelitian tersebut telah menghasilkan beberapa model dan metode komponen–
komponen yang membentuk komunitas tersebut, kesimpulan tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
  
18
Table 2.3: Tabel Rangkuman Sense of Community - Offline
Offline
Elemen
Peneliti
Sense of Belonging
Erricson (1979)
Personal
Relationship
Share
Experiences
Share
Understanding
Boundaries
McMillan & Chavis
(1986)
Emotional safety
A
sense of belonging
and identification
Personal
investment
A
common symbol system
Opportunities
for shared experiences
Bryk,
A.
and Driscoll,
M
(1988)
Share
understandings
Image
Mary
L. Walsh (1997)
Spirit
Character
Pride
Shared
consciousness
Albert
M. Muniz,
JR &
Thomas C.
O’guinn
(2001)
Rituals
and traditions
Sense of Moral responsibility
shared time
Mancini (2003)
showed concern
talked and made friend
Personal
investment
Felt
close to community
Penelitian
dari
para periset
tersebut
menghasilkan
beberapa
item komponen
yang
merupakan
pengukuran yang
telah diteliti
pada
offline
community.
Dari
tabel tersebut
dapat dijelaskan bahwa pada offline community, ditemukan adanya suatu sense of
community yang membentuk komunitas tersebut. Walaupun dari beberapa periset
menghasilkan beberapa komponen yang berbeda, tetapi selain berbeda terdapat kesamaan
yaitu adanya suatu bentuk interaksi dari individu dengan komunitasnya dan dari interaksi
itu muncul sense of community.
  
19
Dari studi rujukan yang paling banyak dipakai yaitu studi dari McMillan & Chavis
(1986)
telah berkembang beberapa peneliti,
walau dalam
bahasa berbeda tetapi
terlihat
essensi dari sense of community pengertian McMillan & Chavis (1986) tetap ada dengan
bahasa
yang
lebih
mudah
dimengerti
dan
sesuai
dengan
jaman.
Sebagai
contoh pada
sense of community model dari McMillan & Chavis (1986) dijumpai pada penelitian oleh
Walsh (1997) dengan adanya character, lalu pada tahun selanjutnya pada studi Mancini
(2003) terungkap adanya personal investment felt close to community.
2.8.   Definisi Online Community
Setelah
menggali
mengenai
komunitas
pada
bentuk offline,
maka
riset
dilanjukan
dengan menggali mengenai online community. Online community merupakan bentuk baru
dari komunitas yang muncul yang salah satunya dikarenakan adanya perkembangan dari
internet yang membawa perkembangan dari online community yang semakin berkembang
pada pertengahan tahun 1990. Setiap online community mempunyai perbedaan level dari
interaksi dan jenisnya.
Sebelumnya
telah
ada
beberapa penelitian mengenai
online community
pada
beberapa   penelitian   mengenai   online  community,   diteliti   dan   dijelaskan   sebagai
komunitas yang tidak terganggu oleh halangan–halangan yang biasa terjadi pada offline
community seperti aspek waktu, tempat dan lainnya.
Howard
(1993),
pada
penelitiaanya
mengenai online
community mendefinisikan
online community adalah
sebagai
berikut:
komunitas
virtual, e-community atau online
community adalah sekelompok orang yang secara aktif berinteraksi
tidak dengan tatap
  
20
muka melainkan menggunakan media komunikasi seperti newsletters, telepon, email
sosial network atau instant messenger, jika komunikasi itu menggunakan akses jaringan
komputer
maka disebut sebagai online community. Virtual dan online community sudah
banyak digunakan akhir–akhir ini dan meningkatkan interaksi dan koneksi sosial antara
individu–individu
dalam suatu komunitas,
disini
Howard
(1993)
terlihat
menekankan
bahwa online community sudah banyak digunakan pada akhir-akhir ini dan dia
mengatakan bahwa online
community dapat
meningkatkan
interaksi
dan
koneksi
sosial
antar individu.
Selanjutnya
menurut
wikipedia,
online
community
adalah sistem informasi
dan
komunikasi  dari  sense of community network yang  diikuti  oleh  membernya  dengan
berbagi kesamaan kesukaan, pikirian, tugas atau tujuan yang melewati dari waktu, tempat
dan
halangan
lainnya
yang
dijumpai
pada offline
community, pada komunitas ini juga
dimungkinkan
untuk
pengembangan
hubungan
relationships secara
pribadi
dan
dilanjutkan dengan studi dari White
(2002)
yang mengatakan bahwa online community
adalah mengumpulkan orang-orang dalam suatu tempat yang online dimana mereka bisa
datang, berkomunikasi, berinteraksi, dan mengenal antar satu dengan yang lainnya setiap
saat.
Dari beberapa tulisan diatas, dapat disimpulkan bahwa definisi dari online
community saat terkait dengan penggunakan teknologi komunikasi dan juga online sense
of community network yang ada.
  
21
2.9.   Sense of Online Community
Kim (2000)
mendefinisikan
sense
of
virtual
community atau
online community
adalah
perasaan
dari
individu
yang
tergabung
dalam suatu
online
community
yang
diantaranya adalah perasaan akan membership, influence dan immersion terhadap online
community yang dia
ikuti.
Dimensi dari membership, influence dan immersion tersebut
merefleksikan pengaruh dan gaya yang berbeda-beda dari setiap member didalam online
community tersebut.
Kim (2000)
dan
diperkuat
Wenger
(2001)
mendeskripsikan
bahwa
sense
of
community online dipengaruhi 5 faktor penting yaitu :
1.   Peripheral, adalah partisipasi umum yang tidak tersturktur.
2.   Inbond, partisipasi yang sudah mengikat (menjadi member)
3.   Insider, partisipasi yang sudah mempunyai komitment.
4.   Boundary, leader yang dapat memimpin dari komunitas tersebut.
5.   Outbond, proses sehingga terjadinya member meninggalkan komunitas.
White
(2002)
menjelaskan
bahwa sense
of
community
online
dapat
dijelaskan
dengan mendeskripsikan sense of community online adalah:
1. Sense of Community yaitu kebutuhan sosial untuk saling bertemu,
bermain, bercanda, bercerita dan
mengungkapkan masing-masing kesukaan atau
hobi antar satu individu dengan individu lainnya. Dalam online community hal ini
terefleksikan dan bulletin board atau chat rooms.
  
22
2. 
Work 
together  (business) 
yaitu  adanya 
kebutuhan 
untuk 
bekerja
bersama dana suatu kelompok, perusahaan biasanya menggunakan online
community untuk membangun tim-tim kerja dan menggunakan online community
sebagai media untuk mempermudah suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh suatu
tim.
3. Work together (community-geographic) yaitu adanya kebutuhan
berkomunikasi
dalam hal
lainnya
yang
diluar
pekerjaan
tetapi
mempunyai
intensitas
interaksi
yang
hamper
mirip seperti
misalnya
tim sepakbola
sekolah,
grup
dari
satu
sekolah
dapat
menggunakan
online
community untuk
menghubungkan antar mereka dengan mudah dan disediakan forum-forum yang
memungkinkan mereka berbagi pengalaman, cerita dan informasi.
4.
Work
together
(issues) yaitu adanya
kebutuhan
untuk
seseorang
atau
individu yang menyukai dan berkeinginan untuk berbagi cerita kepada orang lain.
5.  
Have
topical
conversations
yaitu bahwa sense
of
community online
dapat
dijelaskan
adalah
perasaan yang
muncul
dari
adanya
topik–topik
pembicaraan antar member dalam suatu komunitas.
Kyröläinen
(2002)
mengemukan
ada
empat
faktor
penting
dalam sense
of
community di online community. Berikut adalah empat faktor tersebut beserta komponen
komponen yang membangunnya yaitu:
1.   Reciprocal Improvement
Sense of Communityial interaction, reciprocity
Awareness, Sense of Communityial presence
  
23
Trust
Norms, conformity
2.   Basic trust for others
Trust
Norms, conformity
Awareness, Sense of communityial presence
3.   Common purpose, similiarity
Common purpose
Norms, conformity
4.   Shared History
Common history
Awareness, Sense of Communityial presence
Dari
beberapa
periset
diatas,
dapat
diambil
beberapa point
of
view
dari
sense
of
community online adalah masih adanya beberapa faktor-faktor atau elemen-elemen yang
terdapat dalam sense of community dalam bentuk offline community seperti membership
dan
influence
dan
adanya
beberapa
item-item yang
terlihat
baru
ditemui
pada
online
community seperti immersion.
  
24
Tabel 2.4.
The four critical factors of Sense of Community, and the variables that
compose them by
Satu Suvikki Kyröläinen(2001)
  
25
Tabel 2.5. Tabel rangkuman elemen sense of community dari beberapa riset peneliti
Tabel Rangkuman
Elemen Sense of Community
Offline
Online
Elemen
Peneliti
Elemen
Peneliti
Sense of Belonging
Erricson (1979)
membership
Joon Koh and
Young
Gul-Kim
(2000)
Personal Relationship
influence
Share Experiences
immersion
Share Understanding
Boundaries
McMillan
&
Chavis
(1986)
Reciprocal
Improvement
Satu Suvikki
Kyröläinen
(2002)
Emotional
safety
Basic trust for others
A
sense of belonging and identification
Common purpose, similiarity
Personal investment
Shared History
A
common symbol
system
Opportunities for shared
experiences
Bryk,
A. and Driscoll,
M
(1988)
Socialize
Sue
Boetcher,
Heather
Duggan,
Nancy White
(2002)
Share understandings
Work together (business)
Image
Mary
L.
Walsh
(1997)
Work together (community
-
geographic)
Spirit
Work together
(issues)
Character
Have topical conversations
Pride
Shared consciousness
Albert
M. Muniz, JR &
Thomas C.
O’guinn
(2001)
Rituals and traditions
Sense of Moral
responsibility
shared time
Mancini (2003)
showed
concern
talked and made friend
Personal investment
Felt close
to community
2.10. Kesimpulan dari Riset Sebelumnya mengenai Sense of Community Online
Dari banyak landasan yang telah dikemukakan oleh para peneliti sebelumnya, dapat
disimpulkan
bahwa
sense
of
community
adalah
inti dari
segala
usaha
atau
cara
untuk
memperkuat  dan  membangun  suatu  komunitas  dengan  mempunyai  komponen  yaitu
kesamaan
pada
karakter, asal–usul,
kepentingan,
kesukaan (interest)
dan
kebanggaan.
sense of community online adalah bentuk lain dari sense of community yang terbentuk
dalam unsur dunia maya yang mempunyai definisi kesamaan dengan sense of community
online dengan adanya komponen-komponen yang mengalami
modifikasi dan juga sama
sekali baru.
Dari 
hasil 
tersebut,  dapat  diambil  asumsi  beberapa  kemungkinan  komponen–
komponen   yang   baru   pada   sense  of  community  online  yaitu   komponen   yang
  
26
memperhatikan
mengenai
tempat sense
of
community
network dan
bentuk
komunikasi
yang berbeda dengan tatap muka
yang nantinya asumsi
ini
akan dibuktikan
lebih
lanjut
dalam tahapan studi selanjutnya yaitu kualitatif dan studi kuantitatif.