BAB II
Landasan Teori
2.1
Kapasitas
Kapasitas adalah kemampuan
untuk
mengantarkan jasa
melebihi periode
waktu tertentu. (Fitzsimmons, 2001).
Kapasitas  dihitung  berdasarkan  =  (jumlah  dari  mesin  atau  pekerja)  ×
(jumlah waktu kerja) × (waktu penggunaan) × (efisiensi)
Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas
yaitu:
Potential Capacity
Kapasitas yang dapat dibentuk
untuk
membantu
pimpinan
untuk
mengambil keputusan. Ini merupakan inti dari keputusan jangka panjang
yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen produksi perhari.
Immediate Capacity
Jumlah  dari  kapasitas  produksi  yang  dapat  dibentuk  menjadi  tersedia
dalam
jangka
waktu
yang
singkat.
Ini
merupakan
kapasitas
maksimum
dari Kapasitas Potensial (diasumsikan digunakan secara produktif).
5
  
6
Effective Capacity
Merupakan suatu konsep yang penting. Tidak seluruh kapasitas produksi
sesungguhnya dapat digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal yang
penting untuk seorang manager produksi untuk mengerti apakah kapasitas
sesungguhnya dapat tercapai.
Perbedaan antara kapasitas dari sebuah organisasi dan
permintaan dari
seluruh pelanggan adalah mengenai ketidakefisiensian, begitu juga ketika
sumber
tidak
dapat
digunakan
atau
tidak
dapat
dipenuhi
oleh customer.
Perminataan untuk kapasitas sebuah organisasi bervariasi berdasarkan dari
perubahan produk yang tersedia, seperti peningkatan dan penurunan kuantitas
produksi dari produk yang tersedia, atau menciptakan produk yang baru.
Penggunaan yang terbaik dari kapasitas yang tersedia dapat memenuhi
pembaharuan dalam overall equipment effecitiveness (OEE). Kapasitas dapat
meningkat melalui pengenalan teknik baru, peralatan dan bahan, penambahan
jumlah 
tenaga 
kerja 
atau 
mesin, 
peningkatan 
jumlah 
jam 
kerja, 
atau
penyediaan fasilitas produksi.
2.1.1
Pengertian Perencanaan Kapasitas
Perencanaan
kapasitas
adalah
proses
untuk
memutuskan
kebutuhan kapasitas produksi oleh perusahaan untuk mempertemukan
perubahan permintaan setiap produk. (
  
7
Perencanaan
kapasitas merupakan
keputusan
jangka
panjang
yang 
merupakan  permulaan  dari 
perusahaan. 
Ini 
memperpanjang
waktu kerja lebih panjang untuk mendapatkan sumber daya. Efek dari
pengambilan keputusan untuk kapasitas akan berpengaruh kepada
waktu produksi, respon dari customer, biaya operasi, dan kemampuan
perusahaan
untuk
berkompetisi. Ketidakmampuan
perencanaan
kapasitas dapat membuat perusahaan kehilangan pelanggan dan
kesempatan bisnis. Yang menjadi keputusan terpenting adalah kapan
kapasitas tersebut harus meningkat dan seberapa banyak
peningkatannya.
2.1.2
Manajemen Kapasitas Dalam Operasi
Kapasitas adalah kemampuan untuk memegang, menerima,
menyimpan dan mengakomodasi.
Tujuan dari rencana kapasitas yang strategis adalah untuk
menyediakan pendekatan sehingga dapat menentukan keseluruhan
tingkat kapasitas dari sumber inti seperti fasilitas, perlengkapan, dan
jumlah keseluruhan tenaga kerja yang mendukung rencana jangka
perusahaan.
Jika  kapasitas  tidak  dapat  mecukupi  kebutuhan  perusahaan
akan kehilangan
hal-hal penting dikarenakan pelayanan yang
lamban
  
8
dan perusahaan
juga akan tersaing dengan kompetitornya. Tetapi jika
kapasitas berlebihan, perusahaan
harus
mengganti
harga
agar
perusahaan tetap dapat berjalan.
Terdapat dua tipe dari biaya yang harus dipertimbangkan
sebelum
menambah
kapasitas
yaitu
biaya
untuk
mengupgrade
terlalu
sering  dan  terlalu  jarang  upgrade.  Mengupgrade  kapasitas  terlalu
sering
sangatlah
mahal.
Biaya
langsung
termasuk
untuk
mengganti
dan memperbaharui peralatan yang lama dan melatih karyawan untuk
menggunakan peralatan yang baru.
2.1.3
Konsep Perencanaan Kapasitas
Level pengoperasian terbaik adalah ketika konsep tersebut
dibentuk dan ukuran dari hasil yang dikeluarkan pada rata-rata biaya
perunit diperkecil. Yang menentukan minimal sangatlah sulit karena
meliputi pertukaran yang rumit antara alokasi dari biaya tetap yang
berlebihan dan biaya dari waktu lembur, penggunaan peralatan, tingkat
kerusakan dan biaya lainnya.
Pengukuran terpenting adalah rasio penggunaan kapasitas,
dimana menyatakan seberapa dekat dengan titik pengoperasian terbaik
(dimana, desain kapasitas):
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
  
9
Rasio 
penggunaan 
kapasitas 
ditunjukan 
dalam  bentuk
persentase dan membutuhkan numerator dan denominator yang dapat
diukur
dalam unit
dan
periode
waktu
yang
sama
seperti
jam/hari,
output/hari.
2.1.4
Fokus Kapasistas
Konsep dari fokus kapasitas dapat juga dioperasionalkan
melalui mekanisme perusahaan kepada perusahaan (plant within
plant/PWP).  Beberapa  dari  perusahaan  mungkin  memiliki  konsep
PWP, beberapa memiliki suborganisasi yang terpisah, peralatan dan
kebijakan produksi, kebijakan manajement walaupun berada didalam
satu
perusahaan.
Hal
tersebut ditujukan
untuk
menemukan
level
pengoperasian terbaik untuk setiap department dari seluruh organisasi
dan dapat dapat menurunkan fokus konsep ke level operasi.
2.1.5
Fleksibilitas Kapasitas
Fleksibilitas kapasitas
berarti
memiliki
kemampuan
untuk
secara cepat
menambah dan
mengurangi tingkat produksi, atau untuk
mengganti kapasitas produksi secara cepat
dari
satu
produk atau
jasa
ke lainnya. Seperti fleksibilitas tercapai melalu pabrik yang fleksibel,
proses, dan pekerja, seperti strategi yang menggunakan kapasitas dari
organisasi lainnya.
  
10
2.1.6
Perencanaan Kapasitas
Untuk
merencanakan
kapasitas
banyak
yang
harus
dipertimbangkan. Tiga hal utama yang harus dipertimbangkan adalah
1.   Menjaga keseimbangan sistem
Pencapaian suatu
design
yang
sempurna
secara
bersamaan
adalah tidak mungkin dan .Dikarenakan tingkat pengoperasian dari
setiap tahapan berbeda. Aalasan lainnya adalah karena perbedaan
dalam permintaan
produk
dan
proses
produksi
secara
umum
membawa   ketidakseimbangan   kecuali   dalam   garis   produksi,
dimana hanya terdapat satu mesin utama.
Terdapat banyak cara untuk memperbaiki ketidakseimbangan.
Satu adalah dengan menambah kapasitas sampai batas maksimum.
Hal
ini
dapat
dilaksanakan
dengan pengukuran sementara seperti
penjadwalan waktu lemburan, menyewa peralatan, atau membeli
penambahan kapasitas. Cara kedua adalah dengan melalui
2.   Frekuensi dari penambahan kapasitas
Terdapat dua tipe biaya yang harus dipertimbangkan untuk
penambahan  kapasitas 
yaitu  biaya  untuk  mengupgrade  terlalu
sering dan pengupgradean terlalu jarang. Biaya langsung termasuk
pemindahan dan pergantian peralatan lama dan melatih karyawan
untuk
menggunakan
peraltan
baru
tersebut.
Dalam penambahan,
peralatan baru harga beli produk baru lebih tinggi dibandingkan
harga
menjual
yang
lama.
Lalu
terdapat
biaya
tambahan
selama
  
11
periode pergantian. Pengupgradean kapasitas terlalu sering
sangatlah
mahal.
Seluruh
kelbeihan kapasitas yang telah dibeli
harus dihitung sebagai biaya tambahan sampai hal tersebut
terlaksana.
3.   Kapasitas dari sumber eksternal
Dalam beberapa
kasus,
lebih
murah
untuk
tidak
menambah
kapasitas
sama
sekali,
tetapi lebih untuk menggunakan sumber
eksternal untuk kapasitas lebih baik. Strategi yang biasa dilakukan
oleh perusahaan adalah melalui outsourcing atau pembagian
kapasitas.
2.1.7
Memperkirakan Kebutuhan Kapasitas
Dalam menentukan
kebutuhan
kapasitas,
yang
dilakukan
adalah
menentukan permintaan untuk setiap bagian produksi, kemampuan
setiap bagian, dan alokasi dari produkti melalui jaringan perusahaan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut yaitu
1.   Melakukan   teknik   perkiraan   untuk   memperkirakan   penjualan
setiap jenis produk diantara produksi.
2.   Menghitung
kebutuhan
peralatan
dan
tenaga
kerja
untuk
menemukan perkiraan dari produksi.
3.   Ketersediaan tenaga kerja dan peralatan melebihi rencana.
Perusahaan
sering
memutuskan
berdasarkan
beberapa capacity
cushion
yang akan dipelihara atanra kebutuhan proyek dan kapasitas
  
12
sesungguhnya. Capacity cushion adalah
jumlah dari kapasitas dalam
kelebihan perkiraan permintaan.
2.1.8
Perbedaan Perencanaan Kapasitas Dalam Jasa dengan
Manufaktur
Kapasitas  pada  jasa  lebih  kepada  waktu  dan  lokasi,  hal  ini
lebih kepada fluktuasi permintaan dan pengunaan yang dampak
langsungnya terhadap kualitas pelayanan.
Tidak   seperti   barang,   jasa   tidak   dapat   disimpan   untuk
digunakan dilain waktu. Kapasitas harus tersedia untuk memproduksi
suatu jasa ketika dibutuhkan.
Kapasitas jasa harus dekat
dengan
pelanggan.
Dalam
manufacturing tempat produksi dapat ditempatkan di tempat yang lain,
lalu produk di distribusikan ke pelanggan. Dalam jasa, kapasitas harus
dapat menyalurkan pelayanan kepada pelanggan.
Fluktuasi dari permintaan pada sistem pengantaran lebih tinggi
daripada sistem produksi manufaktur untuk tiga hal yaitu
1.   Jasa tidak dapat disimpan.
2.
Pelanggan
berinteraksi
langsung
dengan
sistem produksi
dan
pelanggan
sering  
memiliki   tujuan  
yang   berbeda,  
memiliki
tingkatan
pengalaman    yang    berbeda    dengan    proses,    dan
membutuhkan jumlah yang berbeda untuk bertransaksi.
  
13
3.   Untuk
fluktuasi
yang
lebih
tinggi
dalam
permintaan
jasa
dipengaruhi secara langsung oleh kebiasaan pelanggan.
2.1.9
Penggunaan Kapasitas dan Kualitas Jasa
Perencanaan level kapasitas untuk jasa harus
mempertimbangkan hubungan hari ke hari antara penggunaan jasa dan
kualitas dari pelayanan. Pada area kritis (70% -
100%), pelanggan
diproses melalui sistem, tetapi kualitas dari pelayanan memburuk.
Diatas area kritis (<100%), terdapat banyak pelanggan yang tidak
terlayani oleh sistem. Hal ini akan mempengaruhi kepuasan dari
pelanggan.
?
?
=
100%
Zone of nonservice (µ<?)
Mean Arrival
rate (?)
Critical Zone
?
=
70%
Zone of Service
µ
Mean Arrival rate (µ)
Gambar 2. 1: Hubungan Antara Tingkat Pelayanan dan
Kualitas Pelayanan (Chase, 2006, p442)
  
14