![]() 21
Laju aliran material pada proses penggilingan akhir dikendalikan
oleh sistem kontrol proses penggilingan akhir. Sistem kontrol proses
tersebut
mengendalikan persentase kandungan SO3
semen. Kandungan SO3
clinker dan
gypsum menentukan persentase campuran clinker
dan
gypsum.
Berdasarkan
setting value
sistem
kendali
berupa
jumlah
produksi
yang
diinginkan, persentase campuran tersebut dikonversikan menjadi laju aliran
masing-masing material umpan (clinker dan gypsum).
Jumlah aliran masing-masing material umpan tersebut adalah setting
point
aliran
sistem
weightfeeder masing-masing
material
umpan.
Sistem
kendali
weightfeeder tersebut
akan
menjaga
stabilitas
aliran
material
tetap
berada pada komposisi yang diinginkan (Duda, 1984, pp180-186).
2.2.3
Belt conveyor
Belt
conveyor umumnya
digunakan
dalam
industri
semen
untuk
mengangkut butiran-butiran material yang besar seperti raw
mix dan semen.
Belt
conveyor umumnya
digunakan
untuk
pengangkutan
material
secara
horizontal.
Gambar 2.4 Belt Conveyor
Belt
conveyor terdiri
dari
tiga
elemen
dasar,
supporting
structure,
idler,
dan
conveying
belt.
Conveying
belt
mempunyai
kekuatan
regangan
cotton sebesar 60-100 kg/cm dari
lebar belt. Kekuatan
lapisan
yang sangat
tinggi didapat dengan
menyisipkan steel cable
ke dalam
rubber
belt.
Rubber
belt
cukup
elastis
dan
tahan
terhadap
abrasi.
Kekuatan
tegangan
|