28
panjang pipa. Umumnya kapasitas pengangkutan
material lebih dari 1000
m³/jam.
Konsumsi
udara
berkisar
antara
0.25
1.25
m³/jam (Duda,
1984,
pp332-334).
2.2.9
Semen
Semen
merupakan
perekat
anorganik hidrolik, yang berarti bahwa
senyawa-senyawa
yang terkandung di dalam semen tersebut dapat bereaksi
dengan air membentuk
zat baru yang kuat dan kompak. Oksida silika
yang
terdapat
di
dalam komponen
semen
memberikan
kekuatan
dalam
pemakaiannya.
Bahan baku
yang digunakan dalam industri semen dibedakan
menjadi
tiga,
yaitu
bahan
baku
utama,
bahan korektif,
dan
bahan
tambahan.
Bahan
baku
utama
ialah
batu
kapur
(limestone)
dan
tanah
liat
(clay).
Gabungan
batu kapur dan tanah liat mengandung
empat
senyawa
yang
dibutuhkan
dalam pembuatan
semen,
yaitu
kalsium oksida
dalam bentuk
kalsium
karbonat, aluminat, silikat dan ferrit.
Keempat senyawa tersebut komposisinya tidak terlalu tetap karena
lokasi penambangan yang berpindah-pindah. Untuk itu digunakan bahan
baku korektif untuk menutupi kekurangan ini. Bahan baku korektif yang
digunakan
adalah
pasir
silika,
pasir
besi,
dan kaolin.
Bahan-bahan
tersebut
berfungsi untuk mengatur kadungan silikat, ferrit dan aluminat.
Bahan
tambahan
yang
digunakan
adalah
gypsum. Gypsum
ditambahkan
pada
clinker untuk
memperlambat
proses
pengerasan
semen.
Gypsum merupakan
sumber
utama
dari
SO3.
Kandungan
sulfur
dalam
campuran semen dibatasi 2.5% - 4%.
|