23
Menurut Weber (1999,pp47-55), tahapan audit sistem informasi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Perencanaan audit
Tahap
pertama
yang
dilakukan
adalah
pemahaman
terhadap
sasaran
yang
akan
di
audit, pengumpulan informasi awal dan identifikasi resiko.
2. Pengujian atas pengendalian
Auditor
bergantung
pada
pengendalian
sebagai
dasar
untuk
menghasilkan banyak
percobaan. Dalam
tahap
ini,
auditor
tidak
mengetahui
apakah
identifikasi
pengendalian operasi
efektif.
Uji
pengendalian
itu
untuk
mengevaluasi apakah
spesifikasi pengendalian material sudah benar dan dapat dipercaya.
3. Pengujian atas transaksi
Auditor
menggunakan uji
transaksi
untuk
mengevaluasi
apakah
terdapat
kesalahan
atau
tidak
teraturnya
proses
transaksi
yang
mengarah
pada
kesalahan pernyataan
dalam
materi
informasi
keuangan. Uji transaksi
meliputi
penelusuran
seluruh
jurnal
sampai
ke
sumber
dokumen,
memeriksa informasi
harga
properti
dan
tes
akurasi
komputerisasi.
4. Pengujian keseimbangan atau keseluruhan hasil
Auditor
melakukan uji
ini
untuk
memeriksa
kebenaran
bukti-bukti dalam
membuat
keputusan
final
untuk
mencegah
kerugian atau
kesalahan
akuntansi
yang
terjadi
ketika
fungsi
sistem
informasi
gagal
untuk
menjaga
keamanan aset,
mempertahankan kesatuan data dan melakukan sistem dengan efektif dan efisien.
5. Penyelesaian audit
Pada tahap akhir dari audit, auditor eksternal
mengambil alih beberapa
uji tambahan
untuk membawa koleksi dari bukti untuk ditutup.
|