30
lagi
terhambtrr menjadi
gumpalan
kecil
atau
pLanetesimaL
Planetesimat-planetesimaJ
melayang di
angka.<;a sebagai
benda-benda dingin
dalam
orbit
mengitari :r..iata.1J.ari.
Dengan
tumbukan
dan
tarikan
gravitasi,
planetesimal
besar
menyapu
yang
lebih
kecil
dan
mcnjadi
planet-planet.
Teori
bintang
kemhar
hampir
sama
dengan
teori
planetesimal.
Dalmlu
matah_ari
mungkin
merupakan
bLntang kembar.
Kemudian,
bintang
yang
5atu
meledak. menjadi
kcpingan-kepingan.
Ka.rena
penga111h gaya
gravitasi
bintang
yang
satunya
1agi,
maka
kepingan-kcpingan
ini
bergerak
mengitari
bintai1g
itu
dan
menjadi
planet-planet,
sedangkan bRntang
yang tidak
meledak
menjadi
matahari.
Teori
yang
popuicr
saat
ini adalah
teort
proto
planet.
Teori
ini
pada
dasamya
menyatakan
bahwa
tata
surya tcrbentuk dari
gumpalan awan
gas dan debu (teori
ini
dikcnaJ_
juga dengan
nama teori
awan
de.tm). Dasar
pikiran
itu
didukung
dcnga.n
banyaknya
gumpalan
a.wan
seperti
ini
ya.?Jtg
diamati
di seluruh
jagad
raya. Lebth
dari
5
milyar
tahun
yang
1alu,
salah
satu
gumpalan.
awan
itu
mcnga1ami
pemampatan.
Pada
proses
pemampatan
itu,
partikel-partike1 debu
tertarik
ke
dalam
menuju
pusat
awan,
membentuk
gumpa1an
bola,
dan
mutai
bcrotasi.
Begitu
partikd-partikel
dcbu
di
pinggir
tertarik
kc
dalam,
maka
rotasi
gumpalan
awan
hams
bertamhah
agar
momentum
sudut
sistem
tetap.
Karcna rotasi
cepat
ini,
maka
gumpalan
gas
mulai
memipih
(mendaiar)
menyerupai
bentuk
cakram,
yaitu
teha1
di
bagian
tengah dan
t1pis
di
bagian
tepinya.
Akibatnya partikel-partikel di
bagtan tengah
saling
menekan sehingga
menimbulkan
panas
dan
berpijar.
Bagian
tengah
yang
berpLjar tni
adalah
proto un (bahan
Matahari),
yang
akhimya
menjadi
M.atahari..
Bagian
tepi (bagian
yang
1ebih
luar) berotasi sangat
cepat, sehingga terpecah
pecah
menjadi
banyak
gumpalan
gas dan dtebu
yang
lebth kec:il Gumpatan kccil
ini
|