Home Start Back Next End
  
20
dari layer 1 atau layer 2 coder, dan layer 2 decoder dapat me-dekompresi kompresi audio
dari
layer 1
coder. Namun
hal
tersebut tidak dapat bekerja sebaliknya, layer-layer yang
berada
pada
urutan
terendah
tidak
dapat
me-dekompresi layer-layer
yang
berada
diatasnya.
Kompresi
MPEG-1
didasarkan
pada
konsep
yang
disebut
Perceptual 
coding,
yang kontras dengan
Waveform
coding.
Waveform
coding
merupakan pendekatan kasar
dari audio coding, dengan menyertakan pengambilan beberapa digital sample dari 8-bit,
16-bit, 32-bit, atau pada beberapa resolusi
lainnya, dengan sampling rate
setidaknya dua
kali dari frekwensi tertinggi yang akan dipertahankan.
Aturan
dimana sample
harus
diambil pada
saat
dua
kali
dari
audio
rate
pada
Waveform
coding,
dikenal
dengan
sebutan
Nyquist-Shannon
criterion.
Sebagai
contoh,
audio
data
dari
sebuah standar CD
musik,
yang
direkam dalam 16-bit
sample
dan
menggunakan
sampling
rate
44100
kHz,
maka
sesuai
dengan
aturan
diatas,
frekwensi
tertinggi
yang
akan
dipertahankan dari
audio
tersebut
adalah
22.05
kHz,
sementara
seluruh
frekwensi
yang
lebih
tinggi
dari
batasan
tersebut
akan
dibuang.
Hal
ini
tidak
menjadi
masalah,
karena
riset
menunjukkan
bahwa,
pendengaran
manusia
tidak
dapat
mendengar bunyi
dengan
frekwensi
yang
berada
lebih
tinggi
dari
frekwensi batasan
tersebut.
Namun,
jika
CD
musik
tersebut
direkam
menggunakan
sampling
rate 
22.05
kHz,
maka
seluruh
frekwensi
yang
berada
lebih
tinggi
dari
11.025
kHz
akan
dibuang,
dan
penurunan
kualitas
suara
akan
jelas
terdengar.
Hal
ini
dikarenakan banyaknya
instrumen
musik
yang
menghasilkan frekwensi bunyi
lebih
tinggi
dari
batasan
tersebut.
Pada
dasarnya,
musik
yang
disimpan
dengan
menggunakan
Waveform coding
membutuhkan memori
yang
besar,
khususnya
untuk
stereo,
hal
ini
dikarenakan
adanya
dua 
audio 
stream 
yang 
harus 
direkam, 
yang 
menyebabkan 
dibutuhkan 
dua 
kali
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter