llAB2
LANDASA'i
TEORI
2.1 Teori Umum
PLC
merupakan
sebuah
perangkat
yang
digtmakan sebagai
pcngganti
rangkaian
relay
yang
digunakan
untuk
kontrol
mesin.
Dengan
menggunakan
program
untuk berinteraksi dengan PLC,
maka PLC
ala:m
beke ja sesuai dengan
input
yang dimasukkan
oleh
user
dan
akan
mengha
ilkan
output
dcngan kondisi
hidup
alau
Konsep  PLC 
sesLtai  denga.1.  namanya  aclslah
sebaga1
herikut  [Anonymous,
2000,
pp2]:
Programmable
Menunjuld>ean
kcmampuan 
yang  dapat  dengan  rnudah
diubah  sesuai  input
yang
dibuat oleh user.
Logic
Menu.11jukkan  
kemampuannya
dalam
memproses 
input  
secara  
logic,  
yakni
me1akukan
operasi  logika
AND,
OR,
dan
NOT.
Controller
Mcnunjukknn  kemampuan  dalam  menguntrol  dan  rncngatur  proses  sehingga
menghasilkan output
yang
diinginkan.
6
  
7
2.1.1 Fungsi
l'LC
Selain 
digunakan
pada
aplikasi 
pneumatik,
PLC
juga
digunakan
pada
banyak
aplikasi  lainnya  yang
berkenaan 
dengan
suatu
sistem  kontrol.
Secara  
umum  
fungsi  
PLC   dapat  
dibedakan 
menjadi  
dua. 
bagian,  
yaitu
sebagai  berikut  [Anonynwus, 2000,
pp2]:
1.
Sequential
Control
PLC 
memproses
input
sinyal 
biner  menjadi 
output 
yang 
digunakan
sebagai
bagian 
dari 
proses 
sekuensia1, 
dimana 
PLC:
menjaga
semun 
proses 
yang 
teljadi
dalam
proses  sekuensial ngar
dapat
berhmgsung dalam 
urutan
yang
tcpat.
2. Monitoring
Plant
PLC 
akan
terns
menerus
memonitor suatu. sistem 
dan 
mengambii 
tindakan
yang
diperlukan
atau
menampilkan
pesan
pada
operator
sehubungan
dengan
proses
yang  dikontrol.  Misalnya
pada
fungsi  PLC
scbagai 
.Moniforing
Security 
pada
reaktor 
nuklir 
yang
mencegah 
tetjadinya
proses 
l:'ail-to-Danger
Fault,
yaitu
proses
yang
menyebabkan terjadinya
kcsalahan 
yang
mcngakibatkan sistem 
kontrol  tidak
bereaksi
terhadap
peringatan
bahaya
2.1.2
Komponen PLC
Pada  PLC 
terd.apat
banyak   konfigurasi  komponen 
hardware
dan 
software
yang
berbeda 
antara 
1
vendor
(pabrfk
pembuat)
dengan 
vendor  lailmya.
BalL"lcan
dalam  
1   vendor
pun 
terdapat  
hanyak 
konfigurasi  hardware
dan 
softvvare 
yang
berbeda.  Komponen 
yang  sering  dipaka£
untuk 
memproduksi  PLC  adalah  :
[hUp:/Iclaymore.engineer.gvsu.eUu/ 
j
ack0Jbool<.s.hlml
J
  
A.
Power Supply
Berfungsi
sebagai 
sumber 
tcgangan 
pcmbangkit
PLC. 
Power Suppy
dapat
lerpm;a.ng lang  ung 
paJa PLC
at<:tu 
ebagai
perangkat 
ek
ternal 
yang
dihubungkan
dengan  PLC.
Tegangan
yang
yang
diperlakan
oieh  PLC
(dengan 
atau tanpapower
supply) adalah 24Vdc, 120Vac, 220Vac,
R. 
CPU
(Central Processing 
Unit)
Scpcrti   pada  PC 
(Personal 
Computer),
CPU 
pada 
PLC  merupakan
tempat
dimana  logika
h:dder
diproses.
C
l/0 (Input/output)
Pada 
PLC  sejmnlah  
terminaf 
input
daa 
output 
harus 
disediakan, 
sehingga
PLC
dapat
mcnmiaf 
dan
mcmonitor
proses 
kerja.  Pada
skripsi 
ini
digunakan 
Input
Jan  output
yang
berupa
:
1.  Saklar atau
push hutton
2.  
Solenoid  Valve
3, 
Lampu
4.  
Buzzer
D. 
Indicator
Light
atau
lampu
indikator
Berfungsi sebagai 
indikator  keadaan 
PLC.
Apakah
PT.C
itu
daiam
keadaan 
on
atau
off,
sedang  
rnenjalankan 
program, 
sekaligus 
mendeteksi 
adanya   kcsa!ahan
pada
program, bahkan  kcmsakan pada
PLC.
  
9
2.1.3 Pemrograman
PLC
Secara  umum 
hahasa 
pemrograman 
yang 
banyak 
digunakan 
dalam
pernrograman 
Pi ,C
adalah  
T
JJR  
(!.adder 
Diagram) 
dan 
STL 
(..
tatement
Lis().
Berikut 
diloawah
ini 
penjelasan 
mengenai 
mas
ng-masing 
bahasa 
pemmgraman
yang
digunakan
pada PLC: [Anonymous,
2000,
p19]
A.  
LDR
(Ladder
Diagram)
Merupakan 
bahasa  pemrograrnan 
yang 
berbentuk 
diagram 
kontak 
dan
aktuator  
yang 
menyerupai   suatu 
rangkaian   listrik. 
ladder   dipakai
untuk
membuat
program
cbri
beberapa
tugas
pengontrola11,
khususnya
jika
tersedia
suatu
diagram
sirkuit.
Contoh
program
ladder
'
'
,,1
'
Gambar
2.1
Contoh 
LDR
Diagram
Dari 
gam bar
2.dapat 
diketahui  hahwa  apabila 
S
J    
yang
merupakan 
input
ditelrnn,
rnaka
Ll 
yang
merupalcan
output
akan
aktif.
B.  STL (Statement List)
Merupakan  
pengembangan   dari 
bahnsn 
BASIC  
yang 
rnerupakan 
bahasa
pemrogaraman yang
mas£h mengguna.'l(an format  teks.
Contoh  program  STT.
If 
Sl 
TI!EN SET  Ll
Dari
contoh  progarm  STL
dapat
dlkctahui 
bahwa  apabila  S l yang
merupakan
input
ditekan, malm Ll 
yang
mempa"kan
ou;fJut
akan
aktif.
  
10
2.1.4 Logika 
Operasi
PLC
Proses
untuk
mengubah 
obyek
kontrol
menjadi
sebuah.
program
logika
pada
PLC
membutuhkan 
pemikiran
yang
terstruktur.
Dengar1Boolean
Algebra
ini,
dapat
membantu   
rnemberikan.   konsep  
yang  
dlbutuhkan   
untuk  
menganaEsa   
dan
mcndcsain
program
logika
PLC
ini.
l
Boolean
Algebra
atau aljabar
Boolean
dikembangkan
pada tahun
1800
oleh
James
Bool,
seorang
ah.E
matematika
yang berasai
dari
Irlandia.
i\tjabar
Boolean
digunakan 
oleh
para
insinyur
elektronik 
dan
ilmuwm1
komputer 
untuk
mer.ancang
sirkuit
digital.
Kcunggulan
dari aljabar Boolean adalah dapat
menyederhanak.an
sebual-
n
sistem
logika
kedalam sebuah
persamaan.
Persamaan
tersehut
dapat
disederhanJkan
dan  diubah 
kedalam 
bentuk 
baru. 
At[abar 
Boolean 
dapat
digunakan pada pcmrogra..1t1an logika
!udder
dengan
sangal
baik.
Persamaan.
Boolean  terdiri
dari
operasi 
dan 
variabel 
yang 
sernpa  dengan
persamaan 
aljabar
biasa.
Ketiga
operator
dasar
adalah
AND,
OR
dan
NOT.
Selain
itu
terdapat
pula
operator
yang
lain
yang
lcbih
kompleks
yaitu
exclusive
or
(XOR),
not and (NAND)
dan
not or (NOR).
Tabd 
kebenanm 
untuk 
fungsi-fungsi   ini 
dapat 
dilihat   pada 
gambar 
2.3.
Masing-masing
operator 
ditunjukkan 
::;ec;;u<:'. ::;ederh<ma
dengan 
variabel 
A,
dan
B
yang 
melakukan 
operasi 
logika  tertentu 
untuk 
menghasilkan 
nilai 
output 
yang
ditm1dai
dengan
variabel 
X.
Tabel
kebenaran 
teriihat
sederha11a
narnun rnemiliki
banyak   
metode   
untuk   
memperlihatan     semua   
komhinasi   
yang   
mungkin
menghasilkan
output
dalam
kondisi
on
atau
off
  
ll
A
B
X
A
0
0
l
0
0
l
!
0
l
0
l
!
I
1
0
I
B:::[)-X
A.'\'D
OR
A
l-\...
3;--·!--x
B-,_
X-A-B 
X= A+.B
A
B
X
A
B
X
0
Q
0
I
l
0
0
l
l
l
0
lj
0
0
l
1
l
0
l
l
'
Nffi'ID 
NOR
*
;
I
J«l}l_
!
A
!
::jJ
X
ii::L)-x
m
rx
XA
-JJ
X- A+H
B
X
0
l
X
A4Jii
A
B
X
0
0
0
'
G
0
l
!
0
0
-
'
0
l
l
0
1
1
0
Gam bar
2.2
Gerbang  operator  Atjab;;tr Boolean dan
tabel
kebenarannya
Pada
halaman
berikut
adaiah
contoh sehuah
operasi
logika
Boolean
dimana
kondisi
salah
ataufalse 
dinsumsikan
dengan
nilai
0
sedangkan  kondisi
benar
atau
true diasurnsikan
dcngan
nilai
1.
Pada
persamaan 
2.1,
variabei
untuk
persamaan 
ini
hanya.
dapat
mempunyai
dua
nilai
yang
mewakili
kondisi
yang
saling
beriawanan
yaitu
0
untuk
kondisifalse
dan
1
Wltuk
kondisi
true. Untuk
mendapntkan
hasil
dari
pcrsamaan 
ini
mengikuti
aturan
yang
sempa
dengan
persamnan
aijabar
biasa.
Bagian-bagian
dari
persamaan
didalam   tanda   kurung   harus   diselesaikan   terlebih   dahulu.   Operasi   dapat
disdcsaikan  dengan 
menggunakan 
operator 
logika 
AND, 
OR 
dan 
NOT. 
Pada
contoh 
herikut 
variabel 
mcmpakan 
hmgsi 
NOT   
yang 
dise!esaika."l
terlebih
dahulu.
Tapn
fi:n1gsi  NOT
yang 
bcrada
didalam 
kurung  hams 
menunggu 
sampai
  
nilai
ha-.il dari
logika
AND dan
OR
dalam
kurung
terscdia
untuk
kcmudian
di
NOT
kan.
Sctclah
itu,
hasitnya
di
OR
km1
dengan
dengan
hasil
operasi
sehelumnya
hingga
pada akhimya
mcnghasilkan sebuah
output 
yang
bemiJai
0
atau 
hernilai
false.
Ctm icii:
){
=
r(A:©'',
"B'·'C"'-;
..._A   
(B -¹-
C)
t\.!J.ti
&ib<..).ar.
A-l.B=O, C-1
x
(l+U·ll l
(O+ll
X= (1...,.0)+1, (0+0)
x=
m+1 <O>
X= 
O+Q
X=O
Persamaan
2.1
Contoh
operasi
Boolean
Dibawah .i.ni
contoh pcncrapa.n logika
Boolean
pada
ladder
:
1-r--ii
A
1------j
B
l
i-
0
0
c
D-
(A
·B)+C
----,-------=-
Gambar
2.3
Contoh
1
lader
diagram
dan persarnarumya
  
lJ
P'  =
(B]
GB1)
F= T·(B£-B'J.+li
1   
i!;)
=
B
1
B?:T +
1J
1  
l11
,
I
Garnbar
2.4
Contoh 
2
ladder
diagram
dan
persamaannya
-
-
A= B·C·{D+E+F)
Gambar  2.5
Contoh  3
ladder
diagram
dan
persmnaaru1ya
Keuntungan menggunakan nljabar
Boolear1 adalah:
1.  Persamaan
Boolean
dapat diubah k dalam
ladder diagram
dan
circuit diagram.
2.  
Per:::;amaan
Boolean
lebih
mudah
untuk
di.sederhanakan.
  
14
2.1.:5 Komponen Utama
Pemrogramm:rn
Ladder
Diagram
A
Normally
Open
Komponen
ini merupakan
sslah
satu
komponen
input
dari
PLC yang
mempunyai.  sifat 
bckcrja
pada
kondisi 
bit
ON.
Normally
Opr!n
bemi1ai
"0"
jika
bcrada  pada  kondisi  jCdsdsalah dan  bernilai
"1" 
jika  berada
pada
kondisi
true/benar.
Gambar  2.6
Contoh
fnpul  lv'orma!iy 
Open
B.
Normally
Close
Normally  Closed  memiliki
prinsip
kerja 
kebalikan 
dari  Normally Open
yaitu
hekerja  pada
kondisi  bit OFF.
-Jf-
Gamhar 2.7
Contoh
Tnput Normally  Close
C.Fiag
Flag
merupakan
sebuah
internal
memory
1
bit yan.g mana akan aktif jika
input
berada
pada
kondisi
true/henar. 
Flag
rnenyimpan 
ha
il
yang
diinginkan
user,
yang
pada nantinya
dibutuhkan
datam
pcmrograman
sequence
(gerak
sckucnsial). 
Output 
flag 
penyimpan
hasit
akan 
rnenjadi
input
flag
pemanggil
yang
berfungs1  sebagaR
trigger  (pemicu)
untuk 
mengoperasikan
logika  tertentu
hingga 
menghasilkan output
yang
sebenamya.
  
15
D.
'i'imf!r
Timer
merupakan 
register
yang
bt:rfungsi
menghitung
maju  
jumlah
suatu
ni1ai
berdasarkan 
clock  rate 
secara  otomatis 
(tidnk 
bcrdasarkan  input).
Pertama-tama
user
akan
menentukan 
berapa
nilai
timer
yang
diberikan,
seteiah
itu
timer
akan
me:rnghitung secara
otomatis
dan
bcrdasarkan 
clock
rate
untuk
mcncapai 
ni!ai
tersebut. 
Jika
sudah 
sama  dcngan_ nilai 
timer
yang
sebelunmya
tclah  
<.liberi nihri 
input
o[eh 
user
maka  
akan  
menjadi  
input
pada 
Timer
pemanggi1
pada
logika
bcrikutnya.
Pada
gambar
2.8
terdapat
4
buah
t;_pe dasar
timer
on-delay
off-dolay
RTO
TOF
TON
-
Timer ON
TOF - Timer OFf
RTO - Retentive Timer On
RTF - Retem:i:ve
Timer
oFf
Gambar
2.8
Tipe
dasar
timer
Scpcrti pada
gambar
2.8 terdapa!4
buah tlpc dasar
timer
yaitu
on-delay
timer
yang
akan
mengeset  waktu  pada 
kondisi 
on
setelah 
menunggu
beberapa
saat
ketika Jogika LDR
bornilai
true.
tapi
akan
langsung
me-reset 
pada
saat
kondisi  
Q{f  Off-de!uy
timer 
rnempunyai  
kondisi  
scbaEknya, 
dimana   akan
segera aktif  ket1ka logika
LDR
bemilai
true 
dan  memmggu bcbcrapa saat
5ebelum
reset
atau
dalam  kondisi
off
  
16
Contoh
scdcrhana
dapat dilihat
dari
cara
menghidupkan
dan
mcmatikan
mesin
mobil. 
Ketika
k.und
berada
_pada 
posisi
ignition 
atau
pengapian,
mobil
tidak 
langsun.g
menyala, 
ini
mcrupakan 
kondisi 
pada
on-delay  timer. 
Ketik.a
memutar
kunci
kontak
untuk
mematikan
mcsi_n
mobit
dau
mesin
tidak
langsung
berhenti
untuk
beherapa
detik,
ini
merupakan
kondisi
off-delay
timer.
Timer on-delay
dapat 
digunakan 
unluk 
meroungkinkan 
oven
mencapai
temJPeratur suhu 
yang 
diinginkan 
sehelum 
proses 
produksi 
dijalankan.
Sedangkan 
off-delay
timer
menjaga
kondisi  
kipas
pendingin  agar
aktif
ketika
ovel1l
telah
dipadamkan.
Retentive  rimer
akan.
menjumlahkan 
semua  
waktu 
on 
atau 
off 
pada
operru;i
fimer,
sckatipru1
timer
tersebut ti.d21k
pernah
menyelesaikan opera<>inya.
Dengan 
kata  lain 
menjumlahkan 
lamanya  waktu 
kctika 
oven  nmlai
menyala
hingga
pada
saatnya
memulai
produksi
dengan
l<i.\"llanya
waktu
kipas
pcndingin
aktif
kctika
oven
tidak
aktif
lagi.
Secbngkan
non-retentive timer
akan
memutai
penghitungan
jeda wa.
tu
dari
nol
pada setiap
waktLt.
Khusus
untuk
retentive
timer.
contoh 
aplikasinya 
meiiputi
pekerjaan
menghitung 
bata:s
waktu
bcropcrasLnya a!at
sampai 
diperlukonnya 
masa
pemeliharaan  
atau 
perbaikan. 
Sedangkan  
untt:.k
Nun-rt:Ientive timer, 
dapat
dipakai 
sebagai 
tombol 
start 
yang 
berguna 
untuk 
memberikan 
sedikit 
jeda
waktu
beberapa
saat
sebclum
suatu
slstem
mulai
beroperasi.
  
17
Timer
memiliki  beberapa  e1emen yaitu
:
[Anonymous, 2000, 
p20]
!. 
Timer Status
(Fn)
Berfungsi 
untnk 
menguji 
apakah 
timer
scdang 
aktif
atau.
tidak. 
Nilai 
bit
bern bah
mc.qjadi 
aktif
paJ.a
saul
timer
dimulai. 
Pada  saat
peri
ode
waktu
yang
diprogram
selesai 
atau 
timer 
dihentikan 
maka 
status  
bit  bcrubah
rnenjadi
tidal<
aktif.
2.  
Timer
Preselect (Fpn)
Rerfungsi 
untuk
mengisi  nilai
a'>val s
buah timer
n.
3.   Timer Word (Twn)
.l:krfungsi
sebagai  sebuah  operand
16
hit
pada
saat  timer
dimulai. 
lsbya
akan
secara
otomatis diku.rangi oleh
sistem  pada
interval 
yang
teratur.
E.
Counter
Counter 
merupakan 
suatu  
register 
yang 
berfungsi 
untuk  
menghitung
jumlah  
pulsa 
dctak.
dengan   alur 
maju 
dan 
mu:1dur 
berdasarkan
input 
yang
diberikan
kepada 
komponen
Counter
ini.  Pada
PLC,
Counter
dijadikan
sebuah
buffer  (penyimpan
data) 
lalu 
ak.an
dijadikan
input 
pada 
Counter 
pemanggil.
Counter
akan
mulai
menghitung
ketika
berada 
pada
loglka
true!benar
dan
mcnyimpannya
sebagai  
buffer
sampai  
pada 
nilai 
yang 
tclah 
ditetapkan
uleh
user,
sete!ah
itu
akan
lanjut
ke proses
bcrikutnya.
Sccara
umum 
terdapat
dua
macam
tipe
counter,
yaitu
count-up
dtm
count­
down.  Pada
jeni::;
counter  count
up, 
ketika 
logika 
input 
hemilai  
benarltrue,
maka
counter
akan
nntlai
menghitung
naik 
jumiah 
clock
sebanyak 
satu
clock
bergantung dari
jumiah
detak
yang
ditcntukan uleh
user.
  
 I
18
Scdangkan
jenis 
count-down
berlawanan_ prinsip 
kerj;mya 
dengan 
count-
up,
dimana 
counter  mengurangi
clock
juga
scbanyak satu  clock hingga
dicapai
nilai
yang
dikehendaki.
H -----
CTU
Ctmn!:er
C5:0
Preset
4
Accnm.. 2
f---(E\"}
'--------
Gambar 2.9 Alan Bradley
counter
up
Dari  gambar 
2.9  dapat  diEhat  bahwa 
counter 
mempunyai
memori 
pad.a
PLC
untuk. menyimpan nilai
inpur
dan
stntus
counter,  apakah be1jenis
count-up
atau
count-down. Pada
gambar  2.9
Lerlihal kode  'CS:O'.  C5
merupak.an
memori
counter,
sedangkan 0
mempakan
lokasi pertama
pada
counter.
Preset value
atau
nilai
yang
ditctapkan adatah
4
dan
rtilai akumutator
adalah  2.
Ketika  input
A
bemiiai true,
maka 
akumulator
a..\an menaikkan
menjadi 
3.
Jika
A
mcnjadi
affkemudian
on
lagi,
maka
akumulatornenaikkan
tagi
menjadi 
4
dan
kondisi
C5:0/DN   
bcnlba.1. 
mcnjadi   
true, 
Proses    penghitungan   dapat  
dilanjutkan.
meskipun 
nilai
akurnulator
lebih
tinggi  dari
preset  value.
Setdah 
itu,
jika
input
B
kcmbaii 
bcrada
pad a
kondtsi  true,
naka 
nllai
akwnulator
yang
herada  dalam
counter 
mcnjadi  
0.
Dcngan 
kata  lain  input
H  herfungsi 
sehagai 
reset
trigger
yang
menghentikan proses
penghitungan.
  
19
 
cru   cs:1
preset
3
!i2 
CID 
-·Cs:·l--f
preset 3
l/J
CS:
N
RES
C5:1
_..,0!1
1----,+jp.----------------------/
,,
Gambar  2.10
Alan
Bradley counter up dan
counter
down
Count-down 
counter
memi1iki
can;_
kerja
yang
hampEr
sama
scpcrti
count-
vp :.eperti yar1g
tel.ah dikemukaka.n
scbciumnya.
Pada
gambar 
2.10
dapat
dilihat
bahwa   J.alam 
::;atu
operasi  
logika, 
dapat 
digunakan 
sekaligus 
buah 
jenis
counter. 
Input   V1 
melakukan   
penambnl:rnn 
nilai  
untuk   
counter 
'C5:1 '.
Sedangkan
input
112 
m_elnkukan pengv.rangan 
nilai 
pada 
counter 
yang 
sama.
Preset
value
yang
disimpan 
Jillam 
memori 
'C5:l'
bemitai 
3.
Untnk 
itu
kedua
instru..l.;    si  counter   ha..rus  mempunyai  
preset  value 
yang 
smna.  Daiam 
hal 
ini
input
113
berfungs1
sehagai
reset trigger_
Counter
sendiri
tcrdiri
dari
beberapa
elemen  yaitu
1. 
Counter Status (Cn)
Berfungsi sebagai 
pcnguji  apakah  counter
btTada
pada  kondisi 
aktif
atau
tidak.
2.   Counter PreSelesct (Cpn)
Bcrfungsi untuk
mengisi  nilai
av.'al sebuah
Counter
n.
  
20
3.  
Counter 
Word
(Cwn)
Berfungsi 
untuk 
mcnaddcan  atau 
mcnun:nkan   nilai 
counter  
secara
otomatis.
2.1.6
Bask Instl!"uction PLC
Basic 
Instruction PLC
merupakan 
instruksi 
dasar
tertentu
yang
dipergunakan
tmtuk
mendesain  sebuah.
logika
ladder_ Reberapa instmksi dasar
yang
scring
digunakan adalah 
:
A. 
LOAD
Mnemonic:
LD IN
00
SF.TQO_OO
B. 
LOATJNOT
Mnemonic:
LDNOTIN
00
SETQO_OO
Gambar
2.
t
1  Instruksi  T DAD pada
iadder  diagram
I
-o
:;o_oc
r:->- - -------jc ,
Gambar  2.12
Instruksi  LOAD
NOT
pada
ladder
diagram
  
21
C. 
AND
Mnemonic:
LD IN
00
AND
IN 
01
SETQOOO
D.  ANDNOT
Mnemonic:
LD
IN_OO
ANDNOT!N 
OJ
SET QO_OO
E.  OR
Gambar
2.13
Instrukst
AND
pada ladder
diagram
Gambar
2.14
lnstruksi
AND
NOT
pada
ladder
diagram
Mnemonic:
I.DIN_OO
OR TN_
OJ
SET  QO_OO
Gambar 2.15 Instruksi
OR pr,da
ladder
diagram
  
22
F. 
OR OT
Mnemonic:
LD
l"'
00
Gambar 2.16 Instrt.lksi OR NOT pada
ladder
diagram
ORNOTIN
01
SETQO OO
G.
ANDLOAD
Gambar 2.17 lnstruksi AND T .OA Tl
pada
ladder
diagram
_Mnemonic:
LD IN 
00
OR IN
01
LD IN
02
ORIN 
03
ANDLD
H. ORLOAD
Gambar 2.18lnstruksi
OR LOAD padn
ladder  diagram
  
23
'
.
!
Mnemonic;
LD
I:\! 
00
LD IN 
01
AND
IN  02
ORLD
2.1.7 Ca.ra
Pemlha.ca:an Logika 
Ladder
Pada
tabel
2.16
adalah
contoh
cara
pembacaan
logika
ladder
yang
berbeda
namlm
tetap
mem.Hiki  
has_l
yang
sama
herda<;arkan
rancangan 
logika
ladder
pada
gambar
Gambar
2.19
Contoh design
log[ka ladder
GcodMethcd
Bad Method
LD 
xo
LD
xo
OR
XI
OR
X!
LD 
X2 
LD 
X2
OR 
X3 
OR 
X3
I
AND LOAD 
LD
X4
i
LD 
X4
OR 
X5 
'
OR 
X5
AND
l.OATJ
AND LOAD 
AND
LOAD
-
------
Tabel2.l Cara
pemba :aan
log1ka
!adaer pada
ga.Llbar
2.16
Dari  t.abel 2.1
dapal
dilihat 
bahwa
cara
pcmbacaan 
yang 
baik 
berada
pada
bagian 
kiri.
lJntuk
lebihjelasnya akan
diterangkan
sebagai
berikut:
Design
logika
ladder 
pada gambar
2.16
terbagi
menjadi 3
buah blok
yang
masing-masing 
merupaka<'l
blok
OR
yang
kcrnudtan
di
AND
ke.n
satu
dengan
yang
Iain. Pada
proses
pembacaan
pada
bagian
tabct sebelah
kiri 2
bloi<
OR
diinisialisasi
  
   '
24
terlebih 
dahuJ.u unttLk
kcmudia.."'l  di 
AND  kan  satu 
dengan 
yang 
Iain.
Setelah 
itu
dilakukan 
inisialisasi 
blok   ke-3 
11ntuk  
kemudian  
di   AND  
kan  
Uengan 
hasil
inisialisasi 2 blok
sebelumnya.
Sedangkan pada
bagian tabcf scbclah kamm proses inisia!isai pada seiuruh
blok
untuk
kemudian
di 
AND
kan
.satu dengan 
yang
lain.
Kelebihan
cara
pembacmm 
pada 
bagian  tabel 
sebdah 
kiri 
jika 
dihandingkan
clengan
yang  kanan
adalah  pada
bagian
kiri 
proses
inisialisasi
iebih
terstruktur. Karcna
pengeijaan
di!akukan
satu
persatu  sehingga 
lebih
mudah
dimengerti, _iika dibandingkan
dengan
bagian
kanan  yang
langsung  sekaligus  rncnyclcsaikcm
satu
operasi 
logiim.
Tabel 
2.17
ada1ah contoh  bcrikutnya
dari
cara
pembacaan 
logika
ladder  PLC
berdasarkan gambar  pcrancaugan
togika
ladder.
xo
Gamhar  2.20
Contoh
design  toglka
!udder
i
Good
Method
LD 
xo
OR 
X!
OR 
X2
OR 
XJ
I
Bad Method
LD 
XO
LD 
XI
LD
X2
LD        
X3
OR 
LOAD
OR 
LOAD
1   
OR 
LOAD
L_
!
Tabel
2.2
Cara
pembacaan logika
ladder
pada
gambnr
2.17
  
25
Kcmbali 
cam 
pcmbacaan 
logika  ladder
pada 
bagian 
kiri  tabel 
lebih 
baik
daripada 
bagian 
kanan 
meskip'.ill
hasil 
akhimya   sama. 
Pada 
bagian 
kiri 
cara
pembacaan 
logika 
OR 
dia11ggap
seca:a 
kesduruhac<.
berada   dalam  
satu 
blok
sehingga  dapat 
langsung  diiakukan  proses
inisiatisasi 
dengan 
meng
OR
kan
tiap
kondisi
satu  sama
lain.
Sedangkan
pada
bagian
kanan
cara  pembacaan
terbagi
menjadheberapa  blok. 
Sehingga 
apahila 
selesai 
melakukm1
proses 
inisialisasi
pada
1
blok alum
di OR
kan
dengan
kond
si
sdru iutnya.
Kclcbihan  cara
pcmbacaan  pada
bagian
sebelah  Kiri adalah  lebih
::;edarhana
dan
lebih
mudah 
dimengerti
daripada  bagian  kar.a:r:.
Dari
tahel
2.l 
dan
2.2
terdapat
pemyataan
ANB
dan
ORB.
Kedua
pernyatrum
itu 
merupakan  
pananda 
scbuah 
opcrasi 
togika 
AND 
LOAD 
dan 
OR 
LOAD,
dimana
contoh
operasi
lersebullerdapat
pada
basic Instruction
PLC.
Adapun 
AND
merupakan 
singkatan 
dati 
i\ND-hlock
dan  ORB
merupakan
singkatan  dari
OR-block.
2.1.8
Com toh
Penerapan
Bahasa.
Pemmgraman
PLC
Contoh  Penerapan
LADDERJSTL pacta bcbcrapa  produk  PLC
A.
Pada OMRON
Pada   OivtRON.   LADDER 
menggunakar, 
Basic
lnstruction 
sebagai
berikut:
  
26
 
I
I
Basic
Instruction
LOAD
LOAD
NOT
1         
AND
(AND)   &
I      AND
NOT 
I
LDR
Mnemonic
Code
'LD ll
I
LDNOT!l
 
I
I    
LDA
ANDNOTB
,
ANIJC
(AND
I
OUTX
I
NOT)
OR(OR)
&
OR
NOT
(OR
NOT)
LDNOTA
"-
0
ORNOT!l
ORC
OUTX
LIJA
ORC
AND
I
LOAD
I
(AND
LD)
I
 
[
 
_
LDB
ORNOTD
I
AND Lll
I
OUTX
J
  
I
A
B
I
II
lOR 
LOAD
A
B
'
I
I  
(ORLD) 
I
'
I
c
D
I
'
II 
v
Tabel  2.3
Basic
Instruction
pada PLC
OMRON
B. Pad a
Mitsubishi
Pada 
Mitsubishi,  
LADDER  
menggunakan  
Busic  Instruction
sehagai
berikut  :
Basic 
LIJR
lnMruction
LOAD
Mnemonic
Code
LIJ
Jl
LOAD 
LDIB
NOT
(LD!)
-
-+
-
AND
AND
A
(AND) 
&
ANDNOT
I
I
(ANDJ)
rH;\-
,
c
---
o
X
ANTill!
ANIJC
I
OU'l
 
I
  
    I
28
I
OR (OR)
I
LD!A
1.
'
A
X
I
OR NOT
0
ORIB
(OR!)
B
----1©,
l
ORC
""" M
i
OUTX
I
i
AND
r
l
:CBI
.1·
l
-i
,----'
I
'i
I
c
D
I
HI-
LOAD 
!
(ANDB 
I
1         
AND
'
'
'
OUTX
I
131uck)
'
OR
LOAD 
l
LDA
I
'
H':
B
X
ANDB
(ORB 
OR
I:
I
0
I
Block)
I
LDC
ANDID
c
ORB
I
OUTX
Tabe.\
'
2.4
Raszc Jnstructwn
pada PI ,C M1tsuh1sh1
  
29
  
30
i
I
C
Pada
Siemens
Pada   Siemens,  
LADO.ER 
mcnggLmakan 
Basic  Instruction
sebagai
berikut
:
Basic 
LDR
_lu.struction
Mnemonic
Code
LOAD
B
1-
.......
LD 
B
LOAD  NOT 
B
(LD!) 
M
I
ILDI 
B
'
I
'
I
AND
(A) 
&
AND  NOT
(AI) 
I
-
,H
c
X
A          
A
AI 
B
A         
c
i  
OUT 
X
OR(O)
&
I
!
OR
NOT
t'A
VI
i
X
------
0
LD! 
A
01
ll
(OJ) 
B
u
 
I
0
c
OUT   X
c
'
'
'
-----
I
i
  
31
  
32
0
Hl 
II
0
I
f
X
A
a
1   
AND
.
.
I
r-lDI 
1
4
LD 
A
LOAD 
0
c
Lll 
B
(ALD) 
01
IJ
ALll
OUTX
OR 
LOAD
1
LD 
A
A
B
X
A
R
(OLD) 
LD
c
i
AI
ll
i
I
OLIJ
c
D
OUTX
Tahel
2.5
Ras1c lnstructwn
pada PT .C Siemens
  
33
  
31
""t
A.
DCKPLC Made
by
Deconinck
Ivo
-
-
.."'-    " -
{·>;,
'<_i><'-< 
g,,c,o   foo-o   
O;..:c  
H
"
-------- ----- --
-----------------------...;------- -----
--- --------:·----------'·--- --- ---L 
_
--
--
----
-----------'---------·-···-··----------
Gambar
2.21 Workspace
DC!PLC
Secara 
garis 
besar 
skripsi  i_ni 
mengacu 
pada 
program 
simulator  PI,C
ini.
Seperti 
pada
gambar
2.21 
terlihat
kotak-k.ota1.:.
tempat
melctakkan 
tipe
input
dan
pada
kotak tro:rkahlr  dik.l:mSPJskan
sebagai
tempat 
ripe
output.
Namun 
kctika
parla
saat
simulasi
terJapat
pcrbcdaan
yang
je!as seperti
pada
gambar
2.22
  
32
....
11!1
...  _f
i..
W'
·· 'i
"·:·
c
:,;
;
<
, 01
L
n
0     
,.,-;,
-
·"
'•F<'·,
                                  .'>,--...•·;
:;,.    ,;:
-- _J_
Gambar  2.22
Simulasi 
pada
DCII'LC
Seperti 
yang
dlpe.rlihatkan
pada
gambar  2.22
proses  simulasi 
scbuah  operas]
1ogika 
hanya 
ditan.dai
deng:an.
input 
checkbox 
yang 
akan  menyala
ketika   user
meng-1d.k
checkhox 
tersebut.
Apabila 
hasH  dari 
operao;i
logika   tersebut  
benar,
maka
kotak
disebelah
nomor
output
akan
menyala.
Pada 
progrnm 
ini
ridalk
terlihat 
pergerakan. 
dati 
solenoid  atau
berbunyin.ya
buzzer.
Sdain 
itu
program ini
juga
tidak  terdapat 
metotie
penulisan
opemsi
loglka
yang
dapat
langsu:ag
dis:imulasikan.
  
2.2 Identifikasi Kcbufuhan
Untuk
rnemmjang
proses
pembua1at'1 skrfpsi
simulator  
PT.C
ini
diperlukan
sehuah
sqftware
aplikasi
yang
dapat
mengkonversi
bahasa
pemrogmman yang
digumkan  dafam
PLC
yaitu  
ladder 
menjadi suatu hentuk aplikasi
visual
yang
lebih 
mudah  dfgunakan  oleh  banyak 
user. 
Softvvare 
yang  digunakan 
mtuk
mcmbuat program
simulator
PLC adalah
Delphi
6.
Alasan
digunakannya hahasa
pemrograman
ini
aJalah
kemudahan
dalam
perancangan software
simulator 
PLC yang
diharapkan
akan mempercepat proses
pengerjaan dari skripsi ini.