BABII LANDASAN
TEORI
ll.l.  
Pmgertian
Aud:it
Opermonal
Menurut
Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh
Jusuf,
A.  A.
(
1996 )
mendefinisikan audit operasional sebagai berikut :
"Audit operasionalmerupakan  penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan
metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efuktivitasnya" (h.4).
Menurut
The
Institute
of 
Internal Auditors (
IL<\
)  seperti yang
dikutip oleh
Boynton
dan
Kell
(1996),
menyatakan
audit
operasional
sebagai
berikut,
"Operational
auditiiig
is
a
sistematis process of
evaluating an 
organization's effectiveness, efficiency,
a.'ld 
economy
of
operations under
management's control
and
reporting to
appropriate
persons the
results
of 
the
evaluation
along
with
recommendations
for
improvement"
(p.846).
Definisi di
atas
dapat diartikan bahwa audit operasional adaiaii suatu proses yang
sistematis
untuk
menentukan
efektifitas,
efisiensi
dan
dan
penghematan suatu
kegiatan
dalam
organisasi di
bawah
pengawasan
manajemen
dan
melaporkan
pada
orang
yang
membutuhkan hasil hasi!·dari evaiuasi tersebut disertai saran-saran untuk perbaikan.
Menurnt
Agoes ( 1996 ),
menyata.l<an
audit operasional sebagai berikut,
"
Audit
operasional  adalah  suatu 
pemeriksaan  terhadap  kegiatan  operasi  suatu 
perusahaan,
termasuk  kebijakan
akuntansi  dan  kebijakan  operasional  yang
telai1 ditentukan
oleh
manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudaii dilakukan secara
efektif, efisien dan ekonomis (h.5).
  
Menurut
AICPA seperti yan.g 
dikutip oleh CarmichaeWillingham &
SchaUer
(1996), 
audit 
operasional 
didefinisikan
sebagai 
berikut,
"Operasional 
audit   is  
a
systematic
review
of 
an 
organisation
activities,
or
of
stipulated· segment of
them, in
relation  to 
specified
objectives
for  the 
purpose  of    : 
1):  
Assessing  performance,
2). 
Identifying opportunities for 
improvement, or 3): 
Developing recommendations for
improvement or further action" (p. 625).
Definisi
di
atas dapat diartikan bahwa audit operasional adalah suatu penelaahan
sistematis terhadap aktivitas suatu organisasi, atau segmen-segmen tertentu dari padanya
dalam hubungan untuk tujuan-tujuan tertentu dengan maksud untuk :
1.   Meniiai hasil kerja.
2·.
Mengidentifikasi berbagai kesempatan untuk perbaikan.
3. 
Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Menurnt 
Tunggal 
(2000), 
audit 
operasional 
mernpaka11
"Suatu
penilaian dari
organisasi  manajemen  dan 
efisiensi  dari  suatu 
pernsa.baan, departemen  atau  setiap
ensitas dan subtitas yang dapat diaudit" (h.
10).
Dari
definisi-definisi
di 
atas
maka
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
audit
operasional
mernpakan
evaluasi yar>.g
sistematis,
bebas dan obyektif
terhadap kegiatan­
kegiatan 
yang 
ada  
dalam  suatu  organisasi/pernsahaan  dengan  tujuan 
memberikan
pelaporan kesimpulan
audit
dan 
rekomendasi
perbaikan
dalam
meningkatkan
efisiensi
dan 
efektivitas pemsahaan.
  
I
PEMERIKSAAN OPERASIONAL
PEMERIKSANAAN KEUANGAN
1.  
Bisa    dilalrukan 
oleh  
internal 
auditor
yang merupakan pegawai
perusahaan,
management
consultant, 
government
auditor
dan  akuntan 
publik.
Selain. itu.
di 
Indonesia
pemeriksanaan
L
Dilakukan   
oleh   
ekstemal   
auditor
(KAP)
yang  bukan
merupakan
pegawai
perusaflaan.
ffarus    
dipimpin    oleh
seorang
registered accountant..
I
I
II.£. 
Perbedmm Audit OperasionaJ dau audit keumgan
Beberapa
perbedaan secara umum antara audit operasional dan  audit keuangan
menurnt Agoes ( 1996 ) antara lain
:
!
operasional
dilakukan
oleh 
BPKP
dan 
I
i
BPK.
Penanggung
jawab
tidak  hams
I
seorang registeredaccoontant.
1
2.
Pada 
akhirnya
pemerilc..saan
auditor
2. 
Pada
akhimya
pemeriksaannya. auditor
memberikan
iaporan
kepada
I
I
manajemen
berupa
temuan-temuan
I
audit
mengenai
efektifitas
sistem
pengendalian
manajemen,
apakah
kegiatan
operasional
pemsahaan
sudah
I
dijalankan   secara 
efisien,
ekorromis,
1
dan 
efektif  beserta 
saran-saran 
untuk
I
memperbaiki
kelemahan-kelemahan
I
i
yang    ditemukan 
se!ama 
pefaksanaan
I
pemeriksaan_
I
I
harus
memberikan
pendapat 
(opini)
mengenai
kewajiban
laporan
keuangan
1
yang 
telah disusun manajemen, Selain
itu, 
memberikan 
management
letter
\
mengenai 
kel.emahanckelemahan
\
I
dalam struktur peP.:gendalian:
intern
dan
I
saran-saran
perbaikann:ya.
I
  
j   3
.Biasanya
dilalrukan  jika
manajemen
I
3.
Dilakukan secara rutin ( setiap tahun).
i
1
od>nyakeb ... 
1
1
14Jkatan 
Akuntan
Indonesia
belum
4.Pemeriksaan
dilaksall<lkan
dengan i
I
menyu:mn s.tandar pemeriksaan
untuk
berpedoman
pada
Standar   Profe.sional
I
I
pemeriksaan
operasional,
namun
Akuntan Publik yang disusun oleh Ikatan
I
BPKP
dan
BPK
sudah
memiliki
Akuntan Indonesia
pedoman pemeriksaan opemsional.
Dl
Amerika
pedoman
pemeriksaan
I
disusun o!eh 
GAO
(Government Audit
Officer)
5.  Kriteria dalam
suatu pemeriksaan bisa  .
5.
berupa kebijakan yang ditentukan oleh
I
manaJemen,
peraturan
pemerintah,
pexaturan asosiasi dan lain-lain
I
'
I
(h.175)
I
Kriteria  dalam  pemeriksaan  keuangan
yang
sudah
jelas,
yaitu
prinsip
I
alruntansi
yang
berlakn
umum
I
(Standar Akuntansi Keuangan)
I
Perbedaan lainnya dapat diringkas sebagai beriknt :
Karakteristilk 
Pemerilksaan OiJ'erasion:d
Pemeriksa:u1. Keuangan
1   
Tujuan
!
Membantu
manajemen
dalam
I
Memberikan 
pendapat
melaksaru:kan
tanggung
I
mengenai
kewajaran
laporan
I
jawabnya
dengan
mamberikan
j  
keuangan  
secara   keselurul:Ian '
analisa,
penilaian,
saran,
dan
I
yang
telah
disusun
oleh
komentar
mengenai
kegiatan
I
manajer.
.
yang diperiksanya.
I
  
I
I
I
I
I
j
Ruang linglrup
·Menekankan 
pada
kegiatan
Menekan
keuangan
pada
j
I
operasional perusahaan
periode atau
data
dan
catatan
I
I
keuangan
I
I
Qrientasi waktu
Mas.alah
operas.ional
pada
Masalah
keuangan
pada
I
I
periode yang
lalu,
sekarang dan 
·
periode yang telah lampau
I
yang akan datang
I
I
I
1  
Pemakai
Biasanya pihak intern, umumnya
Baik
pihak
intern
maupun
I
I
I
pimpinan
ekstem 
yaitu
I
pemegang)
I
saham, publik, dim
pemerintah 
I
Realisasi
PotensJa!
Aktna!
I
Keharusan
Tidak
hams;
temtama
Diharnskan
oleh
undang" ¹
l
eru akan
hak
prerogatif
undang atau peraturan
I
l
·Bahan
m
-
yang
1  
Catatan
al'nntansi
dan
non
Catatan
akuntansi
beserta
akumansi
(seperti
kehijakan ·
1
dokumen. pendukungnya.
1
perusahaan,  tujuarr  pemsahaan;
I
·
petunjuk  prosedur,
dan 
hagan
.
!
j
!orgrulisasi}
j
i
Karakteristik
IPemeriksaan Operasiona!
I
Pemeriksaan Keuangan
I
1  
Keahlin
-
-
a
-
----
Ahli
+
dalam
-
berbagai bidang
-
-
-
-
-
-
y.ang
-
Ahlikeuangan
-
-
-
-
I
akuntansi  
-
-
-,
J
Pemeriksa
I
diperiksa
l
Kecermatan
IPemeriksaan
dilakukan
lebih
Pemeriksaan dilakukan
secara
j
I
rinci
dan 
memakan
waktu
sampling, karena
waktu
yang
 
\
  
1
I
I
I
sepanjang ·
tahun,
karena I
terbatas
dan 
akan
.
pemeriksa
punya
waktn 
yang
I
tingginya
audit
fee
lebih
banyak di
perusahaannya
/    pemeriksaan 
dilakuan
I
.
.
nnc1
terlalu
jika
I
secara ¹
I
I
Penghasi!an
Pemer1ksaan 
mendapatkan  
gaJ! 
Pemeriksaan 
mendapatkan
,
dan 
tunjangan
sosial 
lainnya
I
audil 
fee 
atau  
jasa 
yang 
I
'
sebagai pegawai perusahaan
I
diberikannya
l
Client
representation
i
Sebdum 
menyerahksn
1   
Hams
i
I
ada
·letter
laporann'jlt,
pemeriksaan 
tidak 
I
representation letter
I
I
'perlu
meminta
client!
I
representation
letter
Ketertarikan
\
.
..
IPemeriksa
tertarik
pada  ,    Pemeriksa
hanyac tertarik
pada
1
I
kesalahau-kesalahan
I
1   mllterial
maupun
yang
I
yang
kesalahan-kesalahan
yang  I
I
\
tidak \ 
material,
yang
dapat
I
mempenga. .Jhi 
kemajuan
l
I
llaporan keuangan
l
Menurut   pendapat   Supriyono 
dan 
Yusup  
(1990); 
pemeriksaan
operasional
memp<Lnyai tigajenis yaittt ·
1.
Pemeriksaan FungsionaL
Pemeriksaan
ft:tngsional·
adalah 
pemeriksaan   yang 
memus-atl<...an 
pada  kegiatan
  
apakah  kegiata._q  
suatt.J
fi..1ngsi 
tertentu   menc-apa1 kondisi   efisiett   efektifitas,   dan 
kehemata.t1 yang
diharapkan.
2. 
Pemeriksaan Organisasionat
Pemeriksaan  
organisasionat  
adalah  
pemeriksaa..11
menentt.Jka..11
apakah proses ma..t1aJemen 
dalam
unit
orga.11isasi 
yang
diperfksa
dilaksanakan  sec-ara  
efisie  
efektif, da._q 
hema.t.
Pemeriksaan 
organi asiona!-
diaraJ:l.¥ 11
pada
pemeriksaan
u:nit
orga..11isasi  (misalnya    departemen,
caba..11g,
3.  Pemeriksaan Penugasan F...husus.
Jenis 
pemeriksaan 
yaP..g  ketiga 
adalah 
pemeriksaan 
penugasan 
k.husus.
Dibanding¥-...an
dengan
pemeriksaan
fungsional dan
pemeriksaan
orgattJsasional,
pemeriksaan
penugasan  khusus  biasanya 
memilil<i 
tujuan  dan 
lingkup  yang
bersifat 
¥.-..
4
.
-usus.    Syarat
ut tna 
untuk  melaksana¥-
11  
pemeriksaan  penugasan
khusus
ini
pemer1..ksa harxJs
memi!iki
peP..getahuan dan keah!ian
yang
diper!ukan
unV.1k
melaksanakan penugasannya (h.ll3).
!!.4.
Menu.n.Jt arens 
da..11
Loebbecke  (1996),  audit operasional  biasanya
dilaksana¥-!tn
oleh sa!ah satu da!i tiga kelompok yaitu
1.  Auditor Intern
..4uditor
intern memiliJr..i
posisi
yang
unik
untuk 
melaksanalr..an audit operasion t
seb..ingga   beQerapa
orang   menggunakan    istilah  
audit 
internal 
dan  
audit
operasional saling
berga..11tia..11. ft:...kan  tetapi, tidaklah
tepat untzJ.k
m.enyimpulkan
  
bah,va semua
audit
operasional
dil"akukan
oleh  auditor
intern
atau  ba.lnva auditor
intern  hanya  mela.k.sanakan audit  operasional.  Mw£aat   yang 
diperoleh
jika
auditor
intern
mela.tcu.kan audit 
operasional
adalah
bah,va
mereka
menggrtnakru1
seh.JP.Jh
waktu
.
lc
.e!J
mereka
yang 
mereka 
audit. 
Oleh
kare11anya merelr...a
mendapatF..a..11
pema..l}ama.11
mengenai
perrJsaha.an  dan  kegiata._-q
usaha..11ya, yang  mana sangat penting
bagi audit
operasionat yang efektif
2. 
Auditor Pemerintah
Auditor
pemerintah
mel-aksanakan audit  operasior-1,  yang
seringk:ali 
meP-..1pakan
bagian  dari   pelaksanaa..:tt 
audit  
keuangan. 
Auditor 
pemerintah  dapat 
berupa
BEPEKA..., 
BP¥,.P- 
atau  
itjen  
pada  
setiap 
dep&rtemen.
Para 
auditor 
tersebut
teruta..rna 
bertugas
mela..!Q...tl<!:ln
pengawasan. 
yl"tng
me!iputi
kegiata...11  
umum
pemerintah,
pelaksanaan
pemba..t1gunan,
p-enyelenggaraan
peP.g.. un1san
da..
pengelolaan
keua.."t1ga..11 dan  kekayaan
negara;
kegiatan
BL11\1N
dan  Bl.JJ\IDserta
kegiatan
aparatt..rr
 
pemerintah 
dibidang 
yaP-._g
menca.k::up
kelembagaatt
3. 
A.
.:mtan
Publik
Terdafta.r
Auditor
yang  mempunyai  htar   belakang  bisnis  dan  pengal-aman
ya..11g   
luas
dengan 
peP.Jsahaan-perusahaa.Tl yang  sertrpa 
aFn cendeP..mg  iebih 
efektif
dalam
membantu 1
-:Jien dengan 
rekomend-asi operasional
yang 
releva..11  dibandinglr..an
denga..11  ya.P.g
tidak
mempunyai
10.1alitas
seperti
ittl..
Juga
merupakan
hat 
yaP-.g
biasa 
bagi 
klien 
untt.Jk
menugaskan
kantor 
a..lcn..L.tita...fl
melaksanalr...an
audit
operasional
atas
satu  
bagian  perusahaax11..1ya 
atau 
lebih.   Biasanypenugasa..'l!
sep(!rti 
iP.1
hanya
a..lcan 
te!jadi
jika   peru.sahaan
tersebut tidak
mempunyai staf
  
audit
intern
atau
staf
audit
intemnya
tidak
me:mpunyai keahlian
da!a..tn 
bidang
tertentu (h.767-768).
H.5.
Jl!<.b:s!'l..h Ylmg Dapat Dhmgkap!mn di Da.lam Audit t)p1rra romd
I\-1engao.J  kepada .Asens dan L-nebbecke (1996)ada
beberapa masa!ah yang dapat
diungkap¥-...an oteh  audit operasional yaitr.J antara lain  :
1.   
Kekurangan  
dafam  
perencanaan
seperti  
kr..rra..11g    
atau   tidak  
adanya 
atau
ke+jda!<Jayak:an 
rene-ana 
stand--ax, 
kebijakan  dan  prosedur 
baik 
dalam  ruang
lingkup fungsional
maupun
operasional kegiatan p-eP.ls-a.P-..aan.
2.   Lema..ltnya strtlktur  orga..rllsasi dan  pola 
penempata.11 
personil- seperti 
penetapa.11
P.1gas
dan
tw_.ggung
ja\&
ah
yang tidak
jeias, kegiatan dan
fungsi yang tidak
per!u)
pekerjaan 
yang   
saling 
tumpaP..g  
tindih 
dan 
pelanggara..t1:   
yang 
tidak  dapat
d:ibenarkan atas
prinsip
orgwJsasi,  terl-alu banyak
petu.gas atau
terlalu
sedikit
petugas dan pembagian kerja ya..11g tidak layak.
3.  Kelemahan
dah!m
peP.gelol!!.!!.n 
baha.'1
da.'1  fusilitaseperti
pemborosa.'1 dalam
penggtJnaa.fl 
ba...
an_, 
tedalu
banya...lc  persediaan,
persediaa...tl
yang  tidak 
bergerak
serta
usw.g (slow
moving and
absolute items).
4.
Sistem  penga,vasan  manajemen  yang  tida..efektif,    seperti  pengav.rasan yang
lemah, sistem
i_..qfurmasi 
y
ng 
tidak
memadai,
ktJrangnya  standar 
pelaksa.naan
yang
relatif 
a..ict.Jrat 
sedildt atau
tidak
adanya
pengendalian
intern
a..lct..t..rttansi 
dan
administrasi.
5. 
Prosedur dan administrasi intern yang buruk
ditunjukkan oleh catatan yang tidal
cu!rup layak, sistem informasi dan komunikasi yang tidak dapat rupercaya dan
  
sejenisnya.
  
ll.6. 
Tabap-mhap Audit
Operl!;Siomd
Tahapan 
dal:am   audit  
operasional 
menurut 
Agoes 
(1996), 
yang    lebih  suka
menggunakan
istilah
audit 
manajemen, terdiri dari  :
l. 
Preliminary Survey
(Survey pendahuluan)
Survey 
pendahuluan 
dimaksudkan 
untuk   
mendapatkan 
gambaran 
mengenai
bisnis
perusahaan
yang 
ditakukan
mela!ui
tanya
jawab
dengan
ma.rtajemen
dan
stafperusahaan
serta
penggunaan questioner.
2. 
Review and
testing of   management
control
system
(Penelaahan dan   pengujian
atas sistem pengendalian manajemen).
Untu.lt
mengevaluasi
dan 
menguji
efektivitas
dari  pengendalian
manajemen
yang
terdapat di perusahaan.
3.  
Detailed Examination
(Pengujian terinci).
Melakukan
pemeriksaan
terhadap
transaksi
perusahaan
untuk
mengetahui
apakah
prosesnya sesuai dengan
kebijakan
yang
telah
ditetapkan
manajemen.
4. 
Report Development
(Pengembangan laporan).
Dalam
menyusun
taporan
pemeriksaan
auditor
tidak
memberikan
opini
mengenai
kewajaran
laporan
keuangan
perusahaan.
Laporan
yang
dibuat 
berisi
temuan
pemeriksaan
mengenai 
penyimpangan  
yang 
terjadi 
terhadap  
kriteria 
yang
menimbulkan 
inefisiensi,
inefektivitas, 
ketidakhematan 
dan   kelemahan 
dalam
sistim pengendalian
manajemen
yang
terdapat
di
perusahaan
(h.
6).
  
II.7. 
Tujmm Dan Manfaat Audit Operasionai
Menurut
Agoes (1996),tujuan dari  audit  operasional
meliputi:
l.
Untuk
menilai kinerja
(
Performance
)
dari   manajemen
dan   berbagai
fungsi
dalam
pernsa.ltaan.
2.  
Untuk
menilai
apakah
berbagai
sumber
daya
manusia,
mesm, dana,   harta
lainnya) yang  dimiliki perusahaan telah
digunakan secara efisien
dan  ekonomis.
3. 
Untuk
menilai efektifitas pernsahaan dalam mencapai tujuan ( objective
)
yang
telah  ditetapkan o!eh
top 
manajemen.
4. 
Untuk 
memberikan 
rekomendasi 
kepada  top  
manajemen 
untuk 
memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang
terdapat
dalam
penerapan
strnktur
pengendaiian
intern,
sistem
pengendalian
manajemen,
dan 
prosedur
operasional perusahaan,
dalam 
rangka  
meningkatkan 
efisiensi, 
efektifitas,   dan    keekonomisan 
dari
kegiatan operasi
perusahaan
(h.l73).
Manfaat audit  operasional
me!iputi :
1. 
Memberi
informasi
operasi
yang   relavan
dan 
tepat
waktu
dalam
pengambilan
keputusan.
2. 
Membantu 
manajemen 
dalam 
mengevaluasi 
catatan, 
laporan-laporan 
dan
pengendalian.
3. 
MePilai
ekonomisasi 
dan 
efisiensi
penggnnaan
sumber 
daya 
tennasuk
memperkecil pemborosan.
4. 
Menilai
efektifitas
dalam
mencapai
tujuan
dan 
sasaran
perusahaan
yang   telah
ditetapkan.
5. 
Mengidentifikasi 
berbagai 
kesempatan 
yang  
dapat 
dimanfaatkan
untuk 
lebih
meningkatkan laba,  pendapatan dan  mengnrangi
biaya.
  
H.S.
Pengertian
Pengemtalianlntren
Menurut
Holmes
dan 
Bums yang 
diterjemahkan
oleh 
Badjuri,
M: 
(1993),
pengendalian
intern
didefinisikan
oleh
Statements on
auditing
standars
sebagai
berikut
:
"Pengendalian
internal
mdiputi 
rencana
organisasi
dan 
semua
metode
serta
peraturan
yang sederajat
yang 
digunakan
di
dalam
perusahaah
untuk
menjaga
kekayaannya,
memeriksa
kecermatan
dan 
keandalan
data
akuntansinya,
meningkatkan efisiensi
operasional dan  mendorong
dipatu.lllnya
kebijakan-kebijakan
yang
sudah
digariskan
o!eh
manajemen". (h.ll2)
Mulyadi
dan 
Puradiredja
(1998) 
mendefinisikan,
"Pengendalian
intern 
adalah
suatu proses yang  dijalankan
oleh  dewan
komisaris,
manajemen,
dan  personellain,
yang
didesain 
untuk 
memberikan 
keyakinan 
memadai
tentang 
pencapaian 
tiga  
golongan
berikut
ini
:
keandalan
laporan
keuangan,
kepatuhan
terhadap
hukum
dan  peraturan
yang
berlaku,
efektivitas
dan
efisiensi operasi".
(h.l7l).
Sedangkan
menurut
Committee
on 
auditing
procedure
(Wilson
dan 
Campbell)
yang 
diterjemahkan
oleh   Tjendra, T.'f.F.  ( 
1997 ), 
"Pengendalian
intern 
mencakup
rencana  
organisasi  
dan   
semua  
metode  
sert..a 
tindakan  
yang  
digunakan  
untuk
mengamankan
harta, 
mengecek
kecermatan da.'l
keandalan
dari 
data 
akuntansinya,
memajukan efisiensi
dan 
memastikan penataan
pada
kebijakan yang
telah
ditetapkan
manajemen". (h.  122}.
Definisi
di 
atas
dapat
diperinci
lagi 
menjadi
2
(dua} pengendalian,
yaitu
pengendalian akuntansi
dan  pengendalian administrasi.
  
L  
Pengendalian akuntansi
(Accounting control)
Pengendalian akuntansi mencakup organisasi, semua
metode
dan 
prosedur yang
terutama
menyangkut    pengamanan    harta    perusahaan    dan      keterandalan
(reliability)
dari catatan-catatan  keuangan.
2.    Pengendalian administratif
(Administrative Control)
Pengendalian administratif terdiri dari rencana organisasi dan semua metode dan
prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi operasi
dan 
ketaatan pada
kebijaksanaan
manajemen
dan 
biasanya
hanya
berhubungan
dengan
catatan­
catatan finansial.
Sedangkan  pengertian 
sistem  pengendalian 
manajemen 
menurut 
Ikatan 
Akuntansi
Indonesia ( 1994 },
memberikan definisi sebagai berikut :
"
Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan untuk  memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tnjuan
satuan usaha yang spesifik akan dapat dicapai." ( h.319)
Ada 
3
cara
yang
d:apat 
digunakan
akuntan
untnk
mendokumentasikan
basil
pemahamannya terhadap struktur pengend:alian intern,
yaitn
:
1.  
Internal Control
Questionnaires
Cara  ini   banyak  digunakan  karena  lebih  sed:erhana dan  praktis,  pertanyaan­
pertanyaan
ini 
dibuat
sedemikian rupa
sehingga
jawaban
yang diberikan
adalah
Ya
(
Y
);
Tid:ak
(
T
)
atau Tidak Relavan ( TR 
).
2. 
Flowchart
Menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur disuatn unit usaha.
  
3.   Narratiw:
Dalam
hal 
ini 
auditor
menceritakan
dalam
bentuk
memo,
sistem
dan 
prosedur
akuntansi yang  berlaku di perusahaan.
Evaluasi
dan   penilaian 
atas   sistem
pengendalian intern
merupakan
tanggung
jawab
auditor.
Apabila
auditor
berdasarkan
pemahamannya
atas 
struktur
pengendalian
intern
menyimpulkan
bahwa
pengendalian
intern
perusahaan
tersebut
lemah,
langsung
melakukan  
pengujian  
subtantif 
yang 
diperluas.  
A.l;:an  tetapi  
apabila 
berdasarkan
kesimpulan
sementara 
dinyatakan
bahwa 
pengendalian
internnya 
baik   atau 
sedang,
buktikan
dengan 
metakukan
tes 
ketaata11
(
compliance test 
)
dan   pengujian
subtantif
dapat
dipersempit apabila terbukti
pengenda!ian intern
baik.
H."'l 
Tujmm Pengemhmau Intnm
Tujuan 
pengendalian 
intern 
adalah 
illltuk 
memberikan 
kayakinan 
memadai
dalam  pencapaian empat golongan tujua11, yaitu  :
1.   Menyediakan
informasi keuangan
yang  dapat
diandalkan.
Dengan
menyediakan
informasi
keuangan
yang
andal
ini, 
manajemen dapat
memperoleh
informasi
yang
akurat 
guna  
mengambil
keputusan 
yang 
penting
dalam
melaksanakan
kegiatannya.
2. 
Mengamankan
aktiva dan
catatan
perusahaan.
Harta 
perusahaan
perlu
U11tuk dilindungi  baik   dari   pencuria11, 
kerusakan dan
penyalahgunaan
dengan
menetapkan
pengendalian
yang 
memadai.
  
3. 
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi.
Tujuan
peningkatan
ini 
adatah
untuk
mencegah
pengutangan
kerja
yang
tidak
perlu,
pemborosan
dalam
seluruh
aspek
usaha,
serta
mengurangi
penggunaan
sumber daya yang tidak efisien dan tidak efektif
4. 
Mendorong ditaatinya setiap kebijaksanaan yang berlaku.
Pengendalian  ini  
bertujuan  untuk 
memastikan
bahwa 
segala  peraturan 
dan
prosedur tersebut ditaati oleh karyawan  perusahaan.
Rlfr.
El.emm Strnl!dur hugenmman
lirrtren
Menurut Agoes ( 1996 ),
Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri
dari
tiga unsur berikut ini
:
1.    Lingkungan
pengend:alian
Lingkungan  pengendalian  merupakan
pengaruh  gabunga  d:ari 
berbagai faktor
dalam
membentuk:, rnemperkuat, atau
mernperlemah erektifitas
kebijakan
dan
prosedur tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut, terrnasuk:
"
Falsafah manajemen dan gaya operasinya.
"' 
Struktur organisasi satuan usaha.
., 
Berfungsinya
dewan
komisaris, dan
komite-komite
yang
dibentuk
(misalnya
Komite P...:udit).
"'
Metode pemberian wewenang dan tanggung jawab.
"
Metode  pengendalian  manajemen  dalam 
memantau 
dan 
menindak-lanjuti
kinerja, tennasuk audit intern.
  
"
Kebijakan dan praktek personalia.
"
Berbagai faktor ekstem yang mempengaruhi operasi dan praktek satuan usaha.
2.
Sistem ak:<..mtansi
Sistem akuntansi
terd:iri 
dari
metode
dan 
catatan
yang
diciptakan
untuk
mengidentifisikasikan,
menghimpun,
menganalisis,
mengelompokkan,
mencatat
dan 
melaporkan
transaksi
satuan usaha
dan
untuk
menyelenggarakan
pertanggungjawaban aktiva dan
kewajiban yang
bersangkutan dengan transaksi
tersebut.
Sistem  akuntansi  yang 
efektif 
mempertimbangkan  pembuatan 
metode 
dan
catatan yang akan :
., 
Mengidentifisikasikan dan 
mencatat semua transaksi yang sah.
"
Menggambarkan
transaksi  secara  tepat  waktu 
dan  cukup 
rinci 
sehingga
memungkinkan
pengelompokkan
transaksi
secara
semestinya
untuk
pelaporan
keuangan
.,
Mengukur
nilai trar1saksi dengan
cara
yang
memungkiukan
pencatatan
nilai
keuangan yang laya.lc dalam !aporan keuangan.
,. Menentukan
periode
teljadinya
transaksi
untuk
memungkinkan
pencatatan
transaksi pada periode akuntansi yang semestinya.
"
Menyajikan dengan semestinya transaksi dan pengungkapannya dalam !aporan
keuangan.
3. 
Prosedur pengendalian
Prosedur   pengendalian 
adalah 
kebijakan   dan   
prosedur   sebagai 
tambahan
terhadap
lingkungan
pengendalian
da.'1
sistem
akuntansi yang
telab
diciptakan
  
oleh 
manajemen
untuk
memberikan
keyakinan
memadai
bahwa
tujuan
tertentu
satuan usaha akan
tercapai.
Prosedur
pengendalian
dapat 
diketompokkan
ke 
dalam 
prosedur
yang
bersangkutan
dengan
:
"
Otorisasi
yang  semestinya atas
transaksi
dan  kegiatan.
"
Pemisahan tugas
yang dapat
mela.lrukan   dan 
sekaligus
menutupi
kekeliruan
atau  ketidakberesan dalam
petaksanaan tugasnya sehari-hari.
"
Perancangan  dan  
penggunaan 
dokumen 
dan   catatan  yang  memadai
untnk
membantu
pencatatan secara semestinya
transaksi dan  peristiwa.
"
Pengamanan
yang
cnkup
atas 
akses
dan 
penggunaan
a.lctiva perusahaan dan
catatan.
<>  
Pengecekkan
secara
independen
atas 
pelaksanaan
dan 
penilaian
yang
semestinya atas  jumlah yang dicatat
ll.ll.
Metode Pmgemialian Intren
Menurut
Holmes
dan  
Bums
yang   diterjemahkan
oleh   Badjuri,  M.   ( 
1993  
),
metode
pengenda!ian intern
dibagi
menjadi
4
(empat)
kelompok yaitu:
l.
Pengamatan fisik
Pengendalian
dengan 
cara  
mengamati
secara 
fisik   baik  berupa
suatu  aktiva
maupun catatan-catatan
yang  ada.
2.  
Pengendalian
organisasi.
Pengendalian
difakukan
berdasarkan 
struktur 
organisasi, 
dima.'1a 
adanya
pembagian tugas
dan 
wewenang yangjelas
dan  benar.
  
3.  
Kebijakan
ak:untansi.
Pengendal:ian yang  didasarkan 
kepada  prinsip-prinsip 
akuntansi 
yang  berlak:u
umum.
4.    Pekerjaan adminitrasi.
Pengendal:ian
administrasi
berkaitan
deP.gan
fonnulir
dan
dokumen
yang
digunakan oleh perusahaan (h. 
123).
ll.l2.
Pengertian
Penjnalan
kred.it Dan Pintang
Usaha
Menga.cu pada  Mu!yadi
1993  )
kegiatan  penjua!an  terdiri 
dari  transaksi
penjualan
barang
atau
jasa,
baik
secara !credit  
maupun
secara
tunai.
Datam transaksi
penjualan
!credit, jika
order
dari pelanggan telah
dipenuhi
dengan
pengiriman
barang
atau
penyerahan
jasa, untuk
jangka waktu
tertentu
perusahaan
memiliki
piutang
kepada
langganannya.
Dalarn transaksi
penjualan tunai, barang
atau
jasa  
baru
diserahkan oleh
perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas 
dari pembeli (h.
204 ).
Sedangkan pengertian piutang menurut Mulyadi (
1993 )
me!iputi semua klaim
dal:am  
bentuk  
uang 
terhadap  
entitas 
lainnya, 
termasuk  
individu,  
perusahaa..'1 atau
organisasi lainnya ( h.324 ).
U.i3.
Pengertian
Ekonomis, Efisiensi Dan Efektifitas
Sebelum
pemeriksaan operasional dilakukan
terlebih
dahulu
diketahui kriteria
I
standard
bagi efektifitas,
efisiensi,
dan
ekonomis
yang
ditetapkan
agar
pemeriksaan
operasional: dapat
menghasikan
!aporan
l
informasi yang berguna bagi manajemen.
  
Kata 
kunci 
dari 
pemeriksaan
operasional
yang   telah
dijetaskan
di  atas 
adalah
efektifitas, efisiensi dan
ekonomis adalah sebagai berikut
:
l:. 
Dayaguna (
efficiency )
sering dikaitkan dengan produktifitas sepanjang kegiatan
I
pekerjaan
yang
bersangkutan
dapat
diarahkan
untuk
!ebih
meningkatkan output
dibandingkan
inputnya.
2. 
Kehematan ( 
economy
)
kurang 
dikaitkan 
dengan 
produktifitas, 
tetapi 
sering
dihubungka11. 
dengan 
kesempatan 
untuk 
mengurangi 
biaya 
dalam 
pengadaan
barang atau  jasa.
3. 
Efektifitas
dimaksudkan
bahwa
produk
akhir   suatu
kegiatan
I
operasional telah
mencapai
tujuarmya,
baik   ditinjau 
dari   segi   kualitas
hasil
kerja,
Jru.antitas 
hasil
kerja 
maupun target
batas waktu.