Menurut ibu yang juga bekerja
di sa!ah satu kantor
pemerintah ini, meski salonnya
bam
dibuka
tiga
bulan
lalu,
pendapatannya sudah
cukup
lumayan. Setidalrnya,
10
aryawan yang bekerja di salonnya
mendapatkan gaji
penuh.
L:dil-lakiTak
Mau Kalah.
&orang
laki-Jaki setengah
baya
terbuai
oleh
pijatan-pijatan
nyaman
di
kepalanya.
Tanpa
sadar
ia
tertidur
lelap
di
kursinya
selama
beberapa
menit.
Meski
hanya
ebentar,
ia
mernsa
segar
dan
nyaman
dengan
perawatan
rambut
crearnbath yang
utin
dilakukannya.
Indriawan,
bapak
berumur
51
tahu11,
mengal<J
selah.!
reambath dua minggu sekali di salon.
Katanya,
rutinitas
itu
membantu
melepas
kepenatan
akibat
pekerjaan sehari-hari
ang telah ditekuninya hampir
30 tahun. "Saya mungkin
empat
tahun lagi
pensiUil,
arns
membiasakan
santai
biar
nanti
tidak
stres
kalau
sudah
tidak
jadi
pegawai
agi, kata Indriawan yang mengaku
sebagai
pegawai esdon
satu di salah satu
antor
pemerintah
di
kawasan Ja!an
Jendera1 Sudirman-MH
Thamrin,
Jakarta
usat,
ini.
ndriawan
tidak
datang
sendiri.
Ia
ditemani
anak
bungsunya,
Toni
(19),
yang
edang
di- bonding rambutnya. "Kalau dia
ganti-ganti model
rambut terns. Hampir
ua bulan
seka!i," katanya mengomentari anaknya.
Memrrut Indriawan,
ia
lebih
senang
ditemani
anak
laki-lakinya
daripada istrinya.
Lebih klop saja, kan sama-sama laki-laki. Biasanya setelah ini
kamijalan-ja!an
ke
|