BAB2
DATA
DAN A.NALISA
1
Sumber Data
Data dan infonnasi untuk mendukung proyek TA ini diperoleh dari berbagai
sumber antara lain :
1.      
Literatur  :
bl!ku, 
artikel 
elektronik 
maupun 
elektronik,
laporan penelitian, dan laporan seminar.
2. 
Wawancara dengan narasumber
dari
pihak terkait :
PT. SADIKUNNIAGAMAS RAYA
3.       
Pengarnatan langsung di lapangan:
Supennaket, Toda Racing, bengkel resmi dan tidak resrni.
2
Sejarah
Perusahaan
PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA
PT. SADIKUN
NIAGAMAS
RAYA   didirikan
pertama kali
pada
tahun
1968 oleh
Bapak Husen Tanuhardja. Perusahaan
ini
bergerak
di
bidang elpiji,
oli
dan
rninyak rem.
Produk
keluaran
perusahaan
ini yang sudah lama beredar di pasaran adalah 
oli
SSV 51. Tahun
1993, 
PT. 
SADIKUN 
l\TIAGAMAS RAYA 
membentuk 
anak
perusahaan  yaitu,
PT.
SMESSINDO
SAKTI   
MANDRAGUNA,
yang kemudian memproduksi rninyak rem dengan merek AURIGA.
  
4
Visi
dan
misi
perusahaan adalah
menjadi
yang
terdepan
dalam
penyediaan energi dan pendukungnya.
3
Data Produk
SSV
51 
merupakan 
produk 
oli 
yang 
diproduksi 
oleh    
PT.
SADIKUN 
NIAGAMAS   RAYA.   Produk   tersebut   diproduksi
untuk   memenuhi 
kebutuhan 
permintaan 
pasar 
akan 
altematif
produk
oli
yang
dijual
di
pasaran
dengan
mutu
yang
berkualitas
tinggi dan harga yang bersaing. Asallogo
SSV 51 berasal dari salah
satu
bahan
aditif
yang
digunakan
dalam
pembuatan
oli
tersebut.
Dari
segi
kemasan,
layout
dan
desainnya masih terlalu sederhana,
logo
dan
typographynya
juga
kurang
kuat.
Ada
5
jenis
oli
yang
dikeluarkan SSV 51, yaitu: Super, Prima Ultra, ROTT B 40, Diesel,
2T Super dengan kemasan 1 liter dan 5 liter. Distribusinya sebagian
besar 
ditujukan 
pada 
bengkel 
resmi 
seperti 
Astra, 
Indomobil,
Honda, KIA, Toyota dan lain-lain serta bengkel tidak resmi.
3.1 
Fungsi Oli SSV 51
Sebagai pelumas
!lubricant
Melumasi semua komponen yang bergerak menjadi fungsi utamanya agar
  
5
menghindari dua
metal
yang
bergesekan dalam
mesin.
Di
dalam
fungsi ini,
sifat kekentalan oli menjadi ukuran, baik dalam suhu dingin
rnaupun
panas.Viskositas yang stabil akan menjamin keberhasilan dalam
proses
pelumasan ini.
Sebagai cooling
Sistem pendinginan mesin baik udara maupun air tidak cukup
meredam
panas mesin yang berasal dari gesekan dalam mesin. Temperatur
keJja oli
yang ideal berkisar antara 90- 100 derajat, bila lebih atau kurang
dari itu,
maka mesin akan berkurang kine:rjanya.
Sebagai cleaning
Proses
pembakaran   di
dalam
mesin
pasti
menimbulkan
oksidasi.
Oksidasi muncul akibat oksigen di
ruang bakar, dan disinilah peran
oli untuk mencegah korosi dengan aditif anti oksidannya.
  
6
Seperti
bahan
bakar,
oli
juga
dibedakan
untuk
mesin
bensin
dan
diesel
dengan
cara
kategori
API
(American Petroleum
Institute)
service. Huruf
S
digunakan
untuk
menandakan
jenis
oli
bensin
I
petrol, sedangkan untuk diesel diawali hurufC.
Contoh:
·SJ  SAE 15  W-40 (multigrade)
C         
(Spark) untuk kendaraan yang bermesin bensin.
J            semakin tinggi grade-nya semakin bagus (F,G,H,I,...)
SAE 
(Society of  American Engineers) disini
untuk menunjnkkan
kekentalan oli  tersebut.
15  W    (winter)
pada
saat
dingin, oli   paling
encer
maksimum
15
(encer)
40          pada saat panas maksimum kekentalan oli adalah 40 (kental)
·CF-2 SAE 40
(single grade)
C
(Commercial) untuk kendaraan yang bermesin diesel.
F
semakin tinggi grade-nya semakin bagus (F,G,H,I,...)
2        
untuk mesin diesel 2 langkah
SAE 
(Soc;iety of  Americ1111 Engineers) disini untuk menunjukkan
kekentalan oli tersebut.
  
7
mm
!mlmlllib:iiik
keadaan dingin  maupnn panas kekentalannya tetap 40
2
Jenis
Oli Berdasarkan
Bahan
Balm
1.
Oli  mineral
Oli 
dengan 
bahan 
baku 
minyak  bumi 
yang 
kemudian
dicampur dengan aditif yang berfungsi anti
busa, anti
buih,
zat  cooling  dan  sebagainya.
Oli  ini  tidak  dapat  dipacu
secara
ekstrem
dan
tidak
tahan
terhadap
panas berlebih.
Dijual  dengan  harga 
tetjangkau 
dan 
ramah  lingknngan
karena dapat di daur ulang.
2. 
Oli serui sintetis
Mempnnyai mutu di atas oli
mineral, bahan dasarnya juga
dari
minyak
bumi
yang
dicampur
bahan
kiruia
I
sintetis,
namnn
kadar
aditifnya lebih banyak
dan
lebih baik.
3.
0li sintetis
Memakai bahan dasar sintetis
I
kimia yang kemudian diberi
aditif
dengan
mutu
baik,
menjamin perlindnngan terhadap
mesin
dan
proses
lubrikasi
lebih
baik
dari   jenis
oli
yang
lain.
  
8
3
Daftar harga SSV 51
·Super
1
liter
Rp.l5.450,-
5
liter
Rp.70.000,-
·Prima
1
liter
Rp.l9.350,-
5
liter
Rp. 88.450,-
·ROTT 
B
40
1
liter
Rp.l3.000,-
5
liter
Rp.59.300,-
·Diesel
1
liter
Rp.l4.600,-
5
liter
Rp. 67.900,-
·2'f Super
1
liter
Rp. 15.200,-
SSV 51 dijual dalam bentuk paket !liter
dan Sliter
4
Daftar Kompetitor
·Mesnm
Mesran Super
1
liter
:
Rp.l4.900,-
  
9
Mesran 20W-50
5
liter 
:
·Meditran
Rp.63.000,-
Meditran SC 15W-40
1
liter :
Rp. 14.400,-
Meditran SX
lSW-40
5
liter
:
Rp. 76.400,-
·Mesrnma
Mesrania 2T Enviro
1
liter
:
Rp. 16.700,-
Mesrania 2T Super
5
liter :
Rp. 62.000,-
·Oii
Top One
Oli Top One
1
liter
:
Rp. 20.000,-
Oli Top One Super
lliter
:
Rp. 23.000,-
  
10
5
Perbedaan
SSV 51dengan Kompetitor
Berdasarkan perbanilingan hargpenampilan kemasan dan logo ,
ada satu kompetitor utruna SSV 51, yaitu
oli Mesran.
SSV51 
Kompetitor ( MESRAN)
l. Memiliki 5 jeuis oli
1. 
Hanya mengeluarkan
(super, prima
ultr
²
jeuis oli (mesran
ROTT
B
40, diesel, 2T
super, mesran 20 W
super).
-50).
2.
Bentuk kemasan
2.
Bentuk kemasan
membosankan dan tidak
lebih dinamis dan
menarik dan tidak
menarikdan
mempunyai fungsi
mempunyai fungsi
egmnomis.
egmnomis.
3.
Layoutnya sangat bias
3.
Layoutnya seeara
tidak menggugah minat
keseluruhan, enkup
beli.
menarik dan dinamis.
4. Nama brand tidak
4. 
Nama brand eukup
memiliki nilai juai dan
mempunyai
uilai
  
11
pengucapannya tidak
jual.
p:raktis.
5. Logo SSV 51
tidak
5.
LogoMESRAN
mempunyai karakteristik
cukup kuat
dan
khusus yang dapat
mudah diingat.
membedakannya dengan
logo  kompetitor lain,
lrunmg kuat.
6. Secara psikografis,
6.
Secara psikografis
tampilannya tidak
tampilannya cukup
memiliki nilai jual dan
menarik.
kusam.
7.
Ilustrasinya lebih
7. Uusirasinya sangat minim.
komunikatif
.6 
Target Pasar
Primer
:Pengemudi
dan
pemilik industri
kendaraan
bermotor
Demogt-afi
:
pria  usia 17-40
tlhun,
masya:rakat dari kalangan
ekonomi menengah.
  
12
Geografi
Psikografi
Sekunder
Demografi
Geografi
Psikografi
:Semua
bengkel resmi dan tidak resmi di Indonesia,
supermaket oli
Peduli pada performance mobil, hobi otomotif.
Pengemudi kendaraan bermotor
pria dan wanita usia 17- 40 tahun.
seluruh kota di Indonesia dan di luar negeri
Hobi otomotif
Sejarah Indnstri
Oli di Indonesia
Pasar  rn:inyak pelumas 
k:in:i
semak:in  mengk:ilat  sa
Beredarnya
beragam
merek
minyak
pelumas
baik
buatan lokal
maupun asing
memang tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang menghapus
hak monopoli yang ketika itu diknasi oleh Pertamina. Secara de jure
monopoli Pertamina dalam bisn:is
pelumas baru tercabut 14 Februari
2001, 
yaitu 
terbitnya 
Keppres 
No.   21   Tahun 
2001 
tentang
Penyed.iaan dan Pelayanan
Pelumas
yang tidak lagi membatasi jen:is
pelumas yang
boleh
d.iusahakan badan
usaha swasta
dan
koperasi.
Tetapi
secara
de
facto,
bampir
satu
dekade terakhir,
beberapa
perusahaan
swasta
telah
berbisn:is
pelumas
mineral,
jenis
pelumas
yang
hanya boleh diusahakan oleh Pertamina
seperti diatur
Keppres
No.  18
Tahun
1988.
Artinya,
dalam
kurun
itu,
Pertamina
tidak
  
13
sepenuhnya lagi
memegang
monopoli.
Adalah
wajar
hila
ldni
bermuncclan pemain-pemain barn yang melirik dan masnk ke bisnis
tersebut. Hal itu tidak terlepas tingkat Jronsumsi terhadap prodnk itu
dari 
tahun
ke
tahun
terns
meningkat seiring
dengan
pertumbul:um
kendaraan
bermotor
di
Indonesia.
Indikator  itu  bisa
terlihat
dari
perkembangan total produksi
minyak pelumas setiap tahunnya. Bila
pada
1997, produksi minyak
pelumas barn mencapai 413,632
kilo
liter,  
maka   pada  
2004  
tingkat 
kebutuhan   minyak  
pelumas
diperkirakan
bisa 
mencapai  754,000  kilo 
liter 
atau  meningkat
sebesar 45%.
Banyak faktor yang
menyebabkan
ikHm 
usalm di
Indonesia
kurang
kondusif.
Misalnya
saja
daya. beli
masyarakat
yang
dinilai
masih
lernah
sehingga
harga
yang
dipasarkan
di
Indonesia
masih
lebih
mmah
bila
dibandingkan dengan negara lainnya. Selain daya beli,
faktor
maraknya prodnk ilegal yang beredar di
pasar juga menjadi
mengurungkan
minat
investasi
usaha
tersebut 
Sebelum
monopoli
minyak 
pelumas 
dibllka, 
Pertamina 
memang 
rajanya 
minyak
pelumas 
dengan  mengnasai 
85% 
pangsa 
pasar 
dairun 
negeri.
Sisanya
atau  15%  diperebutkrul tiga  produsen
minyak  pelumas
  
14
masing-masing
Dirga
Bruma
Sarma, 
Wiraswasta
Gemilang
Indonesidan
Agip Lubrindo Pratama.
Menurut Manajer Pemasaran Pelumas Hanung Budya, sekitar 10
tahun terakhlr, Pertamina sebenarnya sudah tidak bermain sendiri
dalarn bisnis pelumas mineraL Pemain swasta -- dengan berbagai
cara -- sebenarnya sudah memasuki lahan yang selama
ini
menjadi
privilege Pertamina tersebut, berbisnis di pelumas mineral. Jadi,
kelnarnya Keppres No. 21 Tahun 2001 yang memberikan
kesempatan sama kepada swasta, lebih mengesankan sebagai
penguatan
dati
peta bisnis pelumas yang memang sudah tidak lagi
sepenuhnya bersifat monopoli Pertarnina.
5
Analisa
SWOT
Strength
(kekuatan) :
L
SSV 
51  memiliki  pangsa  pasar  sendiri  terutarna 
dalarn
distribusi ke industri assembling.
2.
Mempunyai kualitas
mutu
yang
baik  dengan
harga
yang
bersaingdi pasaran
  
15
3.
Adanya loyality terhadap suatu merk membuat SSV 51 yang
sudah
lama
beredar
eli
pasaran dapat
tetap
exist
dengan
banyalmya kompetitor yang ada.
Weakness (kendala)
1. 
Packaging dan logo yang kurang kuat dan tidak menjual
2.
Tidak adanya positioning dan image yang jelas.
3.
Kurangnya 
distribusi  produk 
ke 
pasaran 
umum 
seperti
supermarket.
4.
Munculnya
kompetitor-kompetitor
lain
baik 
dari  produk
dalam  
negeri 
maupun 
produk 
asing 
dengan 
packaging
menarik dan promosi yang lebih gencar
Opportunities (peluang)
Pangsa pasar yang masih luas
eli
Indonesia memungkinkan SSV 51
bersaing dengan produk sejenis lainnya.
Threat (
ancaman)
Adanya kompetitor dengan target pasar yang sama.