6
Teater Payung Hitam
telah
menghasilkan beberapa
sutradara teater,
diantaranya
Sis
Triadji
(Brech's
Drum
In
The
Night),
Joko
Kurnain
(Furry's
Ubu
Roi) dan
Rachman
Sabur
(semua
pertunjukan Payung Hitam
hlngga saat
ini).
Sejak
tahun
1994,
Teater
Payung
Hitam
lebib
menonjolkan
diri
pada
ekspresi
teater
non-verbal. Eksplorasi tersebut
lebih
menitikberatksn
pada
gerak
dan
suara
sebagai
ekspresi dalam
pertunjuksunya
dibanding
bahasa
verbal.
Tema-tema
yang dibadirkan
biasanya
bicara
tentang
kemanusiaan,
ketidakadilan,
kekerasan,
otoritarianisme,
pemimpin
yang
berkuasa,
kesakitan,
kerniskinan
masyarakat
kecil,
sistem
politik
yang
tidak
menentu,
dan lain-lain.
Teater
Payung
Hitam
mengekspresikan
keyakinan
tersebut
melalui
bahasa
tul:mh
dan
tidak
hanya
dalam sesuatu yang
verbal.
Rachman
Sabur,
lahlr
di
Bandung
12
September
1957,
mengajar di
almamaternya,
jurusan
Teater
STSI
Bandung.
Sampai sek&ang masih menulis
sajak,
cerpen
dan
naskah
teater.
Rachman
Sabur
telah
menyutradarai
54
lakon
teater
dalam
dan
luar
negeri.
Memulai
kreativitas
penyntradaraannnya selama
21
tahun
yang
diekspresikaunya
di Teater
Payung Hitam.
Rachman
Sabur
bersama
Teater
Payung
Hitam
sampai saat
ini telah
melakukan produksi
keliling
di
seluruh Indonesia.
Di
samping
Teater
Payung
Hitam,
Racman Sabur
juga
menyntradarai
beberapa
produksi Studio Teater
dan
TVRI. Tahun 1993 mengikuti festival teater Asia di
Bangkok-Thailand.
Tahun
1996
memberikan
workshop
KASPAR
di
festival
Perth-Australia. Tahun
1997
mengilrnti
program
kolaborasi
teater
3
negara
(Jepang-Philipina-Indonesia) di
Sibuya, Jepang.
|