19
metode-metode tersebut bergantung pada
jenis
bahasa dan
teknologi yang
dilakukan
pada
saat
implementasi (Abrahao
dan
Poels,
2009).
Penelitian
yang dilakukan oleh
Fraternali et al. (2006)
menghasilkan perbedaan 11%
antara
perhitungan secara
manual
dan
secara
otomatis.
OOmFPWeb
merupakan
satu-satunya
metode
yang
sudah
divalidasi secara
sistematis
menggunakan evaluasi
framework
untuk
metode
atau
prosedur
FSM
(Abrahao dan
Poels,
2009).
Selain
itu,
hasil
dari
evaluasi terhadap
OOmFPWeb
menunjukkan bahwa
OOmFPWeb adalah
efisien
dibandingkan dengan
praktis
industri
saat
ini
dan
OOmFPWeb
mudah
untuk
dipakai
dan
berguna
untuk
pengguna(Abrahao dan
Poels,
2009).
Selain
itu,
OOmFPWeb
mempunyai keunggulan
yaitu
tidak
bergantung
pada
teknologi
yang
digunakan
untuk
mengembangkan aplikasi
web
(Abrahao dan Poels, 2009).
OO-Method Function
Points
for
the
Web
(OOmFPWeb)
berdasarkan pada
pengukuran skema
konseptual
dengan
menggunakan
metode berorientasi objek (Abrahao, Poels, dan Pastor, 2006).
Pendekatan
ini
menghasilkan suatu nilai ukuran fungsional yang ada pada suatu
sistem. Nilai ukuran fungsional mencerminkan jumlah fungsionalitas yang
dimiliki dari spesifikasi kebutuhan pengguna sebagai model dalam skema
konseptual OO-method (Abrahao, Poels, dan Pastor, 2006).
OomFPWeb memiliki
beberapa
pandangan perspektif
untuk
aplikasi web yang terdiri dari (Abrahao dan Poels, 2009):
1.
Data
:
data
yang
digunakan
dan
dipelihara
oleh
aplikasi
web.
Data
didefinisikan dengan
menggunakan
model
objek. Model
class
|