11
1. Biaya
proyek
harus
ditentukan.
Hal
ini
mirip
dengan
penentuan
harga
yang harus dibayar untuk saham atau obligasi.
2. Manajemen
mengestimasi arus kas
yang diharapkan dari proyek
tersebut,
termasuk nilai jual aktiva setelah masa penggunaannya berakhir. Hal ini
sama dengan mengestimasi dividen atau bunga yang akan diterima saham
atau obligasi.
3.
Tingkat risiko dari proyeksi arus kas harus diestimasi. Untuk hal ini
manajemen memerlukan informasi mengenai distribusi probabilitas dari
arus kas.
4. Selanjutnya setelah tingkat risiko dari proyeksi arus kas dan tingkat bunga
yang bebas risiko atau k
rf
ditentukan, manajemen menentukan tingkat
diskonto,
atau
biaya
modal
yang
tepat
untuk
proyek
bersangkutan.
Arus
kas dari proyek akan didiskontokan terhadap biaya modal tersebut. Hal ini
sama dengan menentukan tingkat pengembalian yang dipersyaratkan atas
saham.
5.
Kemudian,
arus
kas
yang
diharapkan
dinyatakan
dalam nilai
sekarang
sehingga
estimasi
nilai
aktiva
tersebut
bagi
perusahaan
dapat
diketahui.
Hal ini sama dengan mencari nilai sekarang dari dividen yang diharapkan
di masa mendatang.
|