![]() 31
Pertimbangati
D. Ivanowsky
yang
kedua dibantah pada
talmn
1897 keti!{a
seorang ah!i milrrobiologi dari
Belanda
yang
bemama M. Beijerinck bahwa mikroba yang menularkan penyakit
tersebat
dapat bereproduksi. M.
Beijerir:tck
melakukan
percobaan
de;1gan menyem:;:rot
tumbuhan ternbakau dengan getah yan gtelah
disaring da1turnbuhau yang sakit . Setelah
tumbuhan
yang sehat
tertulat
penakit
mosaik,
ia mena!arkan kembali
getah tersebut
pada
turnbha:J. tembakau
ya.'1g
lain.
M.
Beijerinclc
melakukan
percobzan
dengan
serangkaian
penualaran.
Dapat dipastikan
bahwa
patogen
tersebut
Ielah
bereproduksi,
karena
kemam;maa.:mya
rnenb:nbuikan
penyakir
tidak
berkurang
setelah
beberapa
kali
penularan
da.ri
satu tumbuhan
ke
tumbuhan lain.
Kenyataannya, pantogen
tersebut
tanya dapat bereproduksi
pada
turnbuhan '
yang
ditularinya,
tetapi
tidak
dapat
ditumbuhkan/dibiakkan
dalarn media bakteri pada
umumnya.
Dengan
demikian M. Beijerinck
hanya dapat
memperkirakan
bahwa
partikel
pantogen
tersebut
beruuran
lebih
kecil
dibandingkan bakteri daE hanya dapat pada mahlnk hidup.
Keraguan
M.
Beijerinck terjawab pada tahun
I
935,
ketika seorang
ilmuan dari
A"'Tiarika
Serikat, Wendell
Stanley,
mengklistalkan
partikel pantogen tersebut. Partikel tersebut kemudian diberi nama
virus
mosaik
tembalcau
(tobacco mosaic virus/Tit1.V). TMV
dan
virus
lainnya
!-tanya dapat
dilihat
denga:a .bantuan
mikroskop
electron (Tri Supeni, 1995,p27-29).
|